Anda di halaman 1dari 19

BAB I

LAPORAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 9 November 2021 Jam : 09.10 Ruang/RS : Cempaka /RSUD dr. Rubini

A. PENGKAJIAN

1. Biodata
a. Identitas Anak
Nama : Anak D
Umur : 8 Tahun Tb: 124cm Bb: 22kg
Alamat : dusun bebatung kuala mandor
Pendidikan : Sekolah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Tanggal masuk : 7-11-2021
Diagnosa medis : Tbc
Nomor Register : 250238
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. A
Umur : 43 Tahun
Alamat : dusun bebatung kuala mandor
Pendidikan : Sd
Pekerjaan : buruh lepas
Hubungan dengan Anak : Anak Kandung

2. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Penyakit Sekarang
1) Keluhan Utama
Orang tua mengatakan anak sesak, perut kembung, dan di sertai batuk .
2) Kronologi Penyakit Saat Ini

1
Anak beserta orang tua datang ke IGD RSUD dr Rubinni dengan keluhan batuk berdahak
sejak 2 hari, muntah kuning cair 2x, sakit perut dan perut kembung selama 4hari, bab cair
kuning tanpa ampas selama 4 hari, tidak kentut selama 4 hari dan demam selama 5
hari.anak hanya mendapat obat puskesmas paracetamol dan obh anak Karena tidak
kunjung membaik dan bertambah sesak anak segera di rujuk ke RSUD dr Rubinni.
3) Pengaruh Penyakit Terhadap Keluarga
Orang Tua mengatakan sedih melihat anaknya sakit., ibu mengatakan tidak mengetahui
jika sakit yang di derita anak tertular dari penyakit ibu
4) Apa yang di harapkan Keluarga dari pelayanan kesehatan
Orang tua berharap anaknya cepat kembali pulih biar bisa berkumpul di rumah dan
bersekolah lagi.

b. Riwayat Penyakit Masa Lalu


Orang tua mengatakan anaknya sebelumnya belum pernah sakit yang parah sehinggga harus
di rawat di rs , anak hanya demam, batuk, pilek dan sembuh setelah di kasih obat
paracetamol dan obh anak di puskesmas.

c. Riwayat Sosial
1) Identifikasi kondisi lingkungan tempat tinggal
Lingkungannya kurang bersih, dan berdekatan jarak rumah .
2) Identifikasi ada tidaknya penderita penyakit menular di lingkungan tempat tinggal
Anak tinggal bersama ibu yang menderita Tbc dan mengalamai 2 x pengobatan karena ibu
tidak patuh minum obat.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga


Genogram

2
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: Anak
--------- : tinggal serumah
3. Pengkajian Biologis
a. Rasa Aman Nyaman
SMRS : anak tidak merasakan apa-apa
MRS : anak merasa sesak dan batuk berdahak
SMRS : Anak beraktifitas di dalam rumah secara mandiri.
MRS : Anak beraktifitas di atas tempat tidur secara dibantu sebagian
Aktifitas 0 1 2 3 4
Mandi 
Berpakaian 
Eliminasi 
Mobilisasi ditempat tidur 
Pindah 
Makan dan minum 

Keterangan :
0 = mandiri
1 = dibantu sebagian
2 = perlu bantuan orang lain
3 = perlu bantuan orang lain dan alat
4 = tergantung orang lain tidak mandiri
b. Istirahat dan Tidur
SMRS : Di rumah : Anak tidur malam ± 8-9 jam dan siang tidak tidur
MRS : Di rumah sakit : Anak tidur malam namun sering terjaga karena sesak

3
c. Eliminasi
BAB
SMRS : Anak BAB normal1- 2x sehari tidak ada keluhan
MRS : Anak BAB normal 1-2 2x sehari tidak ada keluhan
BAK
SMRS : Anak BAK normal 6-7x sehari tidak ada keluhan
MRS : Anak BAK normal 6-7x sehari tidak ada keluhan
d. Pesonal Hygiene
1) Mandi
SMRS : Anak mengatakan mandi 2x sehari dan tidak ada keluhan
MRS : Anak mengatakan mandi 1x sehari dan tidak ada keluhan
2) Cuci rambut
SMRS : Anak mengatakan mencuci rambut 3 hari sekali di kamar mandi.
MRS : Anak mengatakan belum mencuci rambut saat dirumah sakit
3) Gogok gigi
SMRS : Anak megosok gigi secara mandiri setiap pagi dan malam hari.
MRS : Anak menggosok gigi secara mandiri di setiap hari.
e. Cairan
SMRS : Anak minum air putih normal ± 2 liter / hari sesuai kebutuhan
MRS : Anak minum air putih ± 1000 cc/ hari tidak ada keluhan
- Anak tidak memilki program pemenuhan maupun pembatasan cairan setiap hari
f. Nutrisi
SMRS : Anak makan 2-3x/ hari
MRS : Orang tua mengatakan Anak menjadi susah makan hanya 1 sendok 1-3x/hari, anak
tampak menolak makan.

g. Kebutuhan oksigenasi dan karbondioksida pernafasan


SMRS : Anak tidak memilki masalah pernafasan apapun
MRS : Orang tua Mengatakan Anak mengeluh Sesak dan Batuk
h. Kardiovaskuler
- Anak mudah lelah (x)

4
- Keluhan berdebar-debar (x)
- Pusing (x)
- Rasa berat di dada (x)
- Anak menggunakan alat pacu jantung maupun obat untuk mengatasi kardiovaskuler (x)
i. Seksualitas
- Genetalia Normal
- Anus normal

4. Pengkajian Psikososial dan Spiritual


a. Hubungan dengan keluarga
Anak berhubungan baik dengan keluarga.
b. Hubungan dengan Teman
Anak berhubungan baik dengan para teman sebaya.
c. Hubungan dengan Anak sekitar
Anak berhubungan baik dengan Anak lain di ruang rawat.
d. Hubungan dengan keluarga Anak lain
Anak berhubungan baik dengan keluarga dari Anak lain di ruang rawat.

5. Data Psikologis
a. Status emosi
Secara umum emosi Anak stabil. Respon Anak kurang kooperatif dalam pemberian tindakan
pemeriksaan
b. Peran diri
Anak tidak memiliki masalah dalam perannya sebagai anak, Orang tua selalu mendampingi
Anak.
c. Gaya komunikasi
Anak berkomunikasi dengan baik. Tidak mengeluarkan dengan kata-kata kasar dan ujaran
kebencian serta penolakan karena di rawat di rumah sakit.
d. Spiritual
Anak beragama Kristen

5
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : anak tampak lemah dan lesu
Kesadaran : E 4 M 6 V5 (GCS = 15 )= CM
TTV : TD = 100/72MmHg
N = 126 X/menit
RR = 50 X/menit
S = 36.5 ºC
Spo2 = 96 %

b. Pemeriksaan Cepakaudal
1) Inspeksi : Bentuk kepala simetris, rambut hitam tebal, kebersihan cukup, tidak ada lesi,
bentuk muka simetris, tidak ada kelianan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
2) Mata
Inspeksi : Bentuk mata simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pergerakan
bola mata sesuai, pupil bulat isokor, tidak ada kelianan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3) Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung normal, simetris, pernafasan normal, ada pernapasan cuping
hidung, sekret (+), kebersihan cukup, Tidak ada kelainan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
4) Telinga
Inspeksi : Telinga tampak bersih tidak terdapat serumen, tidak ada kelainan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
5) Mulut
Inspeksi :
Rongga mulut tampak bersih, mukosa bibir tidak kering, tidak ada kelainan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
6) Leher
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada benjolan dan pembesaran kelenjar tiroid, peningkatan
JVP tidak ditemukan.

6
Palpasi : Tidak terasa benjolan, tidak terdapat nyeri tekan.
7) Thoraks (paru-paru)
Inspeksi : Bentuk dada simetris, ekspansi paru maksimal, tidak ada kelainan
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : Suara paru kiri dan kanan vesikuler, ronchi ada
Perkusi : -
8) Thoraks (jantung)
Inspeksi : Iktus Cordis tidak terlihat, tidak tampak adanya lesi
Palpasi : Detak jantung teraba dengan jelas
Auskultasi : Suara jantung S1 dan S2 di ICS 5 kiri murni, irama cepat dan regular, tidak
ada suara tambahan
Perkusi : Terdengar suara dullness pada batas paru, batas jantung jelas dan tidak tampak
adanya cardiomegaly
9) Abdomen
Inspeksi : abdomen tampak kembung
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan ataupun benjolan
Perkusi : Perkusi terdengar suara kembung
Auskultasi : Terdengar suara bising usus ± 12 x/m
10) Genetalia
Anak mengatakan genitalia dalam keadaan bersih dan normal

11) Ekstremitas

Kanan 5 5 5 5 5 5 5 5 Kiri
5555 5555

keterangan :
Eksremitas dalam keadaan baik dan tidak ada hambatan mobilitas
7. Data Penunjang
a. Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

7
Hemoglobin 11,2 gr% Pr : 11,5-16,5
Leukosit 10.900 /mm3 4.000-11.000
Eritrosit 4,62 juta/mm3 pr : 4,1-5,1
Trombosit 305000 /mm3 150.000-400.000
Hematokrit 32 % Pr : 35 – 47
M.C.V 24 pg 27-32
M.C.H 35 gr/dl 31-35
M.C.H.C 68 fL 77-96
Glukosa sewaktu 107 mg/dL <180
Kritanin 0,7 mg/dl Pr: 0,5-1,0
PCR Negative Non Reaktif
b. Radiologi (Rontgen,CT-Scan, USG, MRI, dll)
Jenis Pemeriksaan Hasil Expertisi
USG Abdomen Hepar : tidak Tampak adanya benjolan
8/11-2021 Kesan : normal

Rongtesn Kesan; Efusi Pleura


7/11-2021

Test Mantoux Hasil : lebbar lebih dari 4cm


8/11-2021

8. Terapi yang diberikan


- Ivdf rute iv, 1x1 sehari, 1540 cc/24jam
- Paracetamol, iv,3x1 sehari, 200mg
- Inj ranitidin, iv, 2x1 sehari, 25mg
- Inj ceftriaxone iv, 2x1sehari, 1gr
- L bio, oral, 1x1 sehari, 1 sachet
- OAT anak fase anak, 1x 4tablet
- Prednison (5mg) pro 3-3-2

8
B. ANALISA DATA

No Tanggal Data Fokus Masalah Keperawatan


1. 9/11/21 DS : -Orang tua mengatakan Anak Sesak dan Batuk Gangguan bersihan Jalan
berdahak Napas tidak Efektif b/d
DO : sekresi yang tertahan
-Anak tampak sesak dan batuk berdahak (D.0001)
-Anak tampak batuk berdahak
-TTV
TD : 100/72 mmHg
N : 126x/menit
T : 36,5o C
RR : 50x/menit
SPO2 : 96%
2. 9/11/21 DS : Defisit Nutrisi b/d
- orang tua mengatakan anak tidak mau makan hanya 1 metabolisme yang meningkat
sendok 1-3x sehari (D.0019)

DO :
- Anak tampak lemah
- Anak tampak Menolak Makan
BB 22kg Tb: 124cm

3 9/11/2021 Ds : Defisit Pengetahuan B/d


- bapak mengatakan ibu menderita tb dan 2 x pengobatan kurangnya pengetahuan dan
karena tidak patuh minum obat. kurangnya mengikuti anjuran
Do: - (D.0111)

9
C. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal Masalah
No Diagnosa keperawatan Paraf
Muncul Teratasi
1. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisik (Proses Inflamasi) 4-10-2021 6-10-2021
ditandai dengan:
DS :
-Anak mengatakan nyeri pada abdomen bagian kanan
P : Nyeri
Q : Seperti Ditusuk-Tusuk
R : Abdomen Bagian Kanan
S:7
T : Hilang Datang

DO :
-Anak tampak meringis
-Anak tampak memegangi bagian yang sakit
-TTV
TD : 150/80 mmHg
N : 82x/menit
RR : 36,3o C
T : 20x/menit
SPO2 : 96
2. Gangguan Pola Tidur b.d Nyeri 4-10-2021 6-10-2021
Ditandai dengan :
DS :
-Anak mengatakan kesulitan untuk tidur
-Anak mengatakan sering terjaga maupun terbangun tiba-tiba
saat merasakan nyeri

DO :
-Anak tampak lemah dan lesu
-terdapat lingkaran hitam pada mata Anak
-mata Anak tampak sembab dengan tatapan yg sayu

10
D. INTERVENSI KEPERAWATAN

Tanggal No Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi Paraf


4/4/21 1. Nyeri Akut b.d Agen Kriteria Hasil: Observasi
(13.00) Pencedera Fisik (Proses -keluhan nyeri menurun -identifikasi lokasi, karakteristik,
Inflamasi) -meringis menurun durasi, frekuensi dan intensitas
-geisah menurun nyeri
-TTV membaik -identifikasi respon nyeri non
-pola tidur membaik verbal
Terapeutik
-berikan tehnik non farmakologis
untuk mengurangi nyeri (tehnik
imajinasi terbimbing, musik,
nafas dalam, dan distraksi
lainnya
-Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri.
Edukasi
-jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
-jelaskan strategi meredakan
nyeri
-kolaborasi pemberian analgetik
(13..30) 2. Gangguan Pola Tidur Kriteria Hasil: Observasi
b.d Nyeri -Keluhan Sulit Tidur -Identifikasi pola dan kualitas
Membaik tidur
-Keluhan Sering -identifikasi faktor pengganggu
Terjaga Menurun tidur
-Keluhanan Tidak Puas Terapeutik
Tidur Membaik -lakukan prosedur untuk

11
-Keluhan Pola Tidur meningkatkan kenyamanan
Berubah Membaik Edukasi
-Keluhan Istirahat -Jelaskan Pentingnya tidur yang
Tidak Cukup Menurun cukup selama sakit
-Kemampuan -Anjurkan menepati waktu
Beraktivitas Meningkat selama tidur
-Anjurkan Menghindari makanan
dan minuman yang menggangu
tidur.

12
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi Paraf


1. Nyeri Akut b.d Agen Observasi S : -Anak mengatakan nyeri
Pencedera Fisik (Proses pada abdomen bagian
-mengidentifikasi lokasi,
Inflamasi) kanan
4/10/21 karakteristik, durasi, frekuensi dan
P : Nyeri
(13.00)
intensitas nyeri Q : Seperti Ditusuk-Tusuk
-mengidentifikasi respon nyeri non R : Abdomen Bagian
Kanan
verbal
S:7
T : Hilang Datang
O : -Anak tampak meringis
-Anak tampak memegangi
bagian yang sakit
-TTV
TD : 150/80 mmHg
N : 82x/menit
RR : 36,3o C
T : 20x/menit
SPO2 : 96
A : Masalah belum teratasi
5/10/21 Terapeutik P : Intervensi dilanjutkan
(09.30)
-memberikan tehnik non S : -Anak masih mengatakan
farmakologis untuk mengurangi nyeri nyeri pada abdomen bagian
kanan
(tehnik imajinasi terbimbing, musik,
P : Nyeri
nafas dalam, dan distraksi lainnya Q : Seperti Ditusuk-Tusuk
-mempertimbangkan jenis dan R : Abdomen Bagian
Kanan
sumber nyeri dalam pemilihan
S:6
strategi meredakan nyeri. T : Hilang Datang
O : -Anak tampak meringis
-Anak tampak memegangi
bagian yang sakit
-TTV
TD : 149/90 mmHg
N : 85x/menit
RR : 36,7o C
T : 23x/menit

13
6/10/21 SPO2 : 98
(11.00) Edukasi A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
-jelaskan penyebab, periode dan
S : -Anak mengatakan nyeri
pemicu nyeri
pada abdomen bagian
-jelaskan strategi meredakan nyeri kanan berkurang
-kolaborasi pemberian analgetik P : Nyeri
Q : Seperti Ditusuk-Tusuk
R : Abdomen Bagian
Kanan
S:4
T : Hilang Datang
O : -Anak tampak tenang
-TTV
TD : 158/87 mmHg
N : 82x/menit
RR : 36,6o C
T : 22x/menit
SPO : 99
2

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan Anak
pulang
2. Gangguan Pola Tidur Observasi S : -Anak mengatakan kesulitan
b.d Nyeri untuk tidur
-mengidentifikasi pola dan kualitas
4/10/21 -Anak mengatakan sering
(13.20) tidur
terjaga maupun terbangun
-mengidentifikasi faktor pengganggu tiba-tiba saat merasakan
tidur nyeri
O : -Anak tampak lemah dan
lesu
-terdapat lingkaran hitam
pada mata Anak
-mata Anak tampak sembab
dengan tatapan yg sayu
A : masalah belum teratasi
P : intervennsi di lanjutkan
5/10/21 Terapeutik
S : -Anak mengatakan masih
(10.00) -melakukan prosedur untuk kesulitan untuk tidur
meningkatkan kenyamanan -Anak mengatakan sering
terjaga maupun terbangun

14
tiba-tiba saat merasakan
nyeri berkurang
O : -Anak tampak lemah dan
lesu
-terdapat lingkaran hitam
pada mata Anak
-mata Anak tampak sembab
dengan tatapan yg sayu
6/10/21 A : masalah teratasi sebagian
(11.30) P : intervennsi di lanjutkan
Edukasi
S : -Anak mengatakan kesulitan
-menjelaskan pentingnya tidur yang untuk tidur berkurang
cukup selama sakit -Anak mengatakan sering
-menganjurkan menepati waktu terjaga maupun terbangun
tiba-tiba saat merasakan
selama tidur
nyeri berkurang
-menganjurkan Menghindari O : -Anak tampak tenang
makanan dan minuman yang -lingkaran hitam pada mata
Anak berkurang
menggangu tidur.
A : masalah teratasi
P : intervennsi di hentikan Anak
pulang

F. DISCHARGE PLANNING

1. Anjurkan kepada Anak untuk menghindari mengkonsumsi obat-obatan tanpa resep dokter
seperti obat obat pelemas otot, antidepresan, antihistamin, antikejang, obat penurun
tekanan darah nifedipine, obat asma, dan antinyeri golongan opioid.
2. Anjurkan kepada Anak untuk melakukan distraksi nyeri seperti nafas dalam dan imajinasi
terbimbing
3. Anjurkan kepada Anak untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat
menggangu kualitas tidur
4. Anjurkan kepada Anak untuk lapor jika muncul rasa tidak nyaman atau mengalami
demam dan lain lain

15
BAB II
PEMBAHASAN

A. ANALISIS KASUS

1. PENGKAJIAN
Seorang Perempuan, umur 70 tahun masuk ruang bedah, Hasil pengkajian pada tanggal 4
Oktober 2021 didapatkan hasil bahwa Anak mengalami nyeri selama ± 5 hari yang
dirasakan secara tiba –tiba. Hasil pengkajian nyeri didapatkan P : Nyeri karena distensi
Abdomen lobus dextra (Abses hepar) ; Q : Nyeri seperti ditusuk tusuk ; R : Nyeri pada
abdomen bagian kanan ; S : Skala nyeri berat 7 ; T : Hilang Timbul. Hasil
pemeriksaan fisik didapatkan hasil bahwa terjadi distensi abdomen lobus (Abses Hepar),
serta mengalami kesulitan untuk tidur saat merasakan nyeri. Tanda-tanda vital dalam
keadaan normal, tidak ada terlihat adanya gangguan pada sistem tubuh yang lain.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang diangkat pada kasus ini adalah Nyeri Akut b.d Agen
Pencedera Fisik (Proses Inflamasi, Abses Hepar); Gangguan Pola Tidur b.d Nyeri.

3. NURSING CARE PLANNING


Rencana asuhan keperawatan pada kasus ini disusun berdasarkan Standar Rencana
Asuhan Keperawatan (SIKI) dimana pada kasus Nyeri Akut, tindakan keperawatan di
fokuskan untuk mengatasi atau membantu Anak untuk mengurangi maupun mengatasi
rasa nyeri dengan baik sehingga tidak menimbulkan efek pada tubuh Anak. Pada kasus
ini dimana Anak mengalami nyeri akut secara tiba-tiba, Tindakan keperawatan yang
diberikan berupa edukasi dan tatalaksana distaksi nyeri seperti mengajarkan teknik non
farmakologis (imajinasi terbimbing) untuk mengatasi nyeri. mengontrol faktor
lingkungan yang mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan
serta memberikan terapi farmakologis sebagai hasil dari kolaborasi seperti injeksi
ketorolac 30 mg/8jam untuk mengurangi nyeri. Selain distraksi nyeri, Anak juga
diberikan intervensi mengatasi permasalan gangguan pola tidur yang muncul akibat
adanya nyeri. Tindakan keperawatan yang diberikan berupa edukasi dan tatalaksana
gangguan pola tidur seperti menjelaskan pentingnya tidur yang cukup selama sakit;

16
menganjurkan menepati waktu selama tidur serta menghindari makanan dan minuman
yang menggangu tidur dan mengontrol faktor lingkungan yang mempengaruhi kualitas
tidur seperti suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan.

4. IMPLEMENTASI
Initial assessment dilakukan segera setelah melakukan pengkajian dan obsrvasi nyeri
pada Anak, Anak langsung diberikan tindakan keperawatan untuk mengurangi nyeri yang
dirasakan Anak, serta diiringi dengan tindakan lain berupa edukasi menjadwalkan tidur
dengan waktu yang sama serta distraksi (imajinasi terbimbing) untuk membantu
mengurangi nyeri yang dirasakan oleh Anak. Hasil pengkajian didapatkan bahwa nyeri
yang dirasakan oleh Anak berasal dari rasa tidak nyaman akibat proses inflamasi pada
hepatoma lobus dextra ; pelebaran pelvis renalis dextra serta abses hepar lobus dextra
(vol± 114 cc). Sesaat setelah Anak dilakukan tehnik distraksi (imajinasi terbimbing), dan
kolaborasi analgetik ketorolac 30 mg/8jam nyeri kemudian berangsur berkurang.

B. ANALISIS INTERVENSI KEPERAWATAN

Imajinasi terbimbing merupakan terapi yang berfungsi mengalihkan perhatian dari stimulus yang
menyakitkan seperti nyeri karena dapat membuat perasaan menyenangkan dan rileks. Sehingga
dapat memberikan jeda atau mengalihkan pikiran sadar saat Anak merasakan nyeri (Potter &
Perry, 2017). Teknik imajinasi terbimbing merupakan metode relaksasi yaitu Anak
diinstruksikan untuk mengkhayalkan di dalam tempat yang berhubungan dengan rasa relaksasi
yang menyenangkan. Khayalan memungkinkan Anak memasuki keadaan atau pengalaman
relaksasi sehingga dengan menerapkan tehnik imajinasi terbimbing secara terus-menerus akan
mengurangi intensitas nyeri (Sadock & Kaplan, 2016). Hal tersebut bisa dijelaskan melalui
konsep pengkondisian klasik berupa imajinasi tentang pengalaman yang menyenangkan
sehingga menimbulkan reaksi terhadap stimulus (Feldman, 2016)

17
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada Anak dengan gangguan rasa nyaman, pengkajian keperawatan harus di fokuskan pada
pengidentifikasian lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi dan intensitas nyeri serta respon
nonverbal Anak terhadap nyeri. Tanyakan riwayat keperawatan Anak tentang pola rasa nyaman
nyeri, gejala dari penyakit yang diderita, dan faktor yang mempengaruhi nyeri. Pada pengkajian
fisik terlebih dahulu dilihat apakah terdapat tanda-tanda fisiologis terjadinya gangguan rasa
nyaman ataupun nyeri.

Diagnosa keperawatan yang diangkat pada kasus ini adalah Nyeri Akut berhubungan dengan
Agen Pencedera Fisik (Proses Inflamasi, Abses Hepar), Gangguan pola tidur berhubungan
dengan nyeri peningkatan tekanan distensi abdomen lobus dextra (Abses Hepar) Intervensi
utama yang dilakukan adalah dengan melakukan distraksi imajinasi terbimbing.

18
B. REFERENSI

Feldman, R. (2016). Pengantar Psikologi. Jakarta: Salemba Humanika.

Sadock, K. &. (2016). Sinopsis Psikiatrik Ilmu Pengetahuan Perilaku Klinis, Jilid 2.
Tangerang: Binaruka Aksara Publisher.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia. Dewan
pengurus pusat, PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Dewan
pengurus pusat, PPNI

Putri Wahyuningsih. (2018). Pengaruh Pemberian Tehnik Distraksi Nafas Ritmik Dan
Imajinasi Terbimbing Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri Pada Anak Post Op
Fraktur Di Rsu. Anwar Medika Krian Kabupaten Sidoarjo. JURNAL
KEPERAWATAN, 5(2).

Prabu, K. (2015). Guided Imagery Therapy. Journal of Nursing and Health Science volume
4

19

Anda mungkin juga menyukai