Anda di halaman 1dari 11

0

PROPOSAL TESIS
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA PELAYANAN DENGAN TINGKAT DISIPLIN
KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PEGAWAI
DI UNIT GAWAT DARURAT RSUD SULTAN SYARIF
MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK
TAHUN 2021

Oleh :
AKHMAD FATHONI
NIM : 20190309197

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA


FAKULTAS ILMU–ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2021
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari dalam suatu kemajuan

ilmu, pembangunan, dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini

dimana teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya

Manusia yang kompeten yang memiliki semangat dan kedisiplinan yang

tinggi dalam menjalankan peran dan fungsinya baik untuk individual maupun

tujuan organisasi (Azwar, 2017).

Dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia memegang peranan

penting dalam organisasi karena sumber daya manusia sebagai penggerak

segala usaha dan aktivitas yang ada diperusahaan dan juga sebagai penentu

jalannya perusahaan. Nampak bahwa sumber daya terpenting suatu

perusahaan atau organisasi adalah sumber daya manusia yaitu orang-orang

yang merancang dan menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu,

memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta

merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. Tanpa orang-orang yang

memiliki keahlian atau kompeten maka mustahil bagi organisasi untuk

mencapai tujuannya (Azwar, 2017).

Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang paling unik,

paling rentan, paling murni dan sukar diperkirakan. Suatu organisasi dalam

menjalankan aktifitasnya akan selalu berhadapan dengan manusia sebagai

sumber daya yang dinamis dan memiliki kemampuan untuk terus


2

berkembang, dimana dengan berkembangnya manusia sebagai tenaga kerja

tersebut akan mempengaruhi stabilitas dan kontinuitas organisasi tersebut

(Robbins, 2013).

Sumber daya manusia yang kompeten akan dapat mendukung kinerja

dalam pekerjaannya. Menurut Notoatmodjo (2015) kinerja adalah status

kemampuan yang diukur berdasarkan pelaksanaan tugas sesuai uraian

tugasnya. Kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang telah

dilakukan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan bersama

(Robbins, 2013).

Kinerja pegawai dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah gaya

kepemimpinan. Kunci dari keberhasilan dalam pengelolaan pekerjaan dalam

sebuah organisasi terutama bagi para karyawan salah satunya adalah

bagaimana kepemimpinan yang digunakan oleh seorang pemimpin. Maka

dari itu, organisasi memerlukan pemimpin yang mampu menjadi motor

penggerak yang mendorong perubahan organisasi (Agustin, 2021).

Siagian (2006) mengemukakan bahwa kemampuan dan keterampilan

pada diri seseorang yang menduduki jabatan sebagai pemimpin satuan kerja

untuk mempengaruhi orang lain, terutama adalah bawahanya, untuk berpikir

dan

bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku positif tersebut, pegawai

memberikan sumbangsih yang nyata didalam mencapai tujuan organisasi.

Upaya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut tidak terlepas dari

bagaimana seorang pemimpin mampu menumbuhkan kinerja pegawainya.


3

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lilis, dkk (2021) pada pegawai

yang bekerja di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Tanggamus, Lampung

menyatakan bahwa Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif signifikan

terhadap Kinerja Karyawan (p = 0,000). Atas dasar tersebut maka,

kemampuan seorang pemimpin berpengaruh terhadap peningkatan kinerja

pada karyawan.

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya dan berpengaruh terhadap

kinerja adalah motivasi. Motivasi seringkali diartikan dengan istilah

dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan jiwa dan jasmani untuk

berbuat mencapai tujuan, sehingga motivasi merupakan suatu driving force

yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan di dalam

tindakannya itu mempunyai tujuan tertentu. Motivasi adalah sesuatu yang

menimbulkan proses pemberian dorongan bekerja kepada para bawahan

sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja ikhlas demi tercapainya tujuan

organisasi secara efisien (Harianja, 2015).

Menurut penelitian Saputri (2018) terhadap pegawai Departemen

Production di PT Cladtek BI-Metal Manufacturing Batam menunjukkan

bahwa hasil perhitungan diperoleh nilai p = 0,000 artinya p < 0,05, sehingga

variabel motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan,.

Disamping gaya kepemimpinan dan motivasi kerja, faktor ketiga yang

memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai adalah disiplin kerja. Disiplin

kerja adalah suatu sikap, perilaku yang dilakukan secara sukarela dan penuh

kesadaran serta keadaan untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan


4

perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis. Kesadaran adalah sikap

seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas

dan tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi dan mengerjakan semua

tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan. Kesediaan adalah suatu sikap,

tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan

perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak (Notoatmodjo, 2015).

Faktor kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam

pelaksanaan kerja karyawan. Seorang karyawan yang mempunyai tingkat

kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa

diawasi oleh atasan. Seorang karyawan yang disiplin tidak akan mencuri

waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan

pekerjaan. Demikian juga karyawan yang mempunyai kedisiplinan akan

mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang

tinggi tanpa ada rasa paksaan. Pada akhirnya karyawan yang mempunyai

kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang baik

karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan (Purnomowati, 2006).

Penelitian Meilany dan Ibrahim (2015) membuktikan bahwa dari uji

statistic diperoleh nilai R Square sebesar 0,741. Artinya adalah bahwa

sumbangan pengaruh variabel disiplin terhadap variabel kinerja adalah sebesar

74,1%. Sedangkan sisanya 25,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam model regresi ini. Dan dari analisis dapat disimpulkan

bahwa hipotesa yang menyatakan terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap


5

kinerja karyawan bagian operasional PT. Indah Logistik Cargo cabang

Pekanbaru dapat diterima yang tergolong kategori kuat.

Berdasarkan berbagai teori dan pendapat di atas, dapat kita ketahui

bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai di tempat kerja,

seperti halnya di rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan

bagi pasien yang membutuhkan. Kinerja pegawai rumah sakit sangat

diperlukan karena sebagai faktor penting yang mendukung terwujudnya

kualitas pelayanan kesehatan yang optimal bagi pasien. Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, sebagai RS umum milik

Pemerintah yang terletak di Pontianak, sampai saat ini berupaya untuk

memberikan pelayanan kesehatan seoptimal mungkin bagi masyarakat yang

memanfaatkan fasilitas RS. Unit Gawat Darurat (UGD) sebagai bagian dari

Unit pelayanan kesehatan RS, dan merupakan garda terdepan karena semua

pasien baru akan melewati tahap pemeriksaan dan penanganan terlebih

dahulu di UGD RS sebelum akhirnya diputuskan untuk dilakukan rawat inap

atau tidak. Dengan demikian, kinerja pegawai yang bertugas di UGD RS

memberikan kontribusi yang tinggi terhadap keberhasilan pelayanan

kesehatan yang diberikan.

Hasil observasi pendahuluan dengan melakukan wawancara terhadap 5

orang pegawai, diperoleh imformasi bahwa sampai sejauh ini belum pernah

ada penilaian khusus berkaitan dengan kinerja pegawai. Karena penilaian

kinerja hanya didasarkan pada pelaporan kinerja rutin menurut penilaian

prestasi pegawai yang dilakukan setiap 1 tahun sekali. Namun demikian, 3

orang pegawai (60%) memberikan tanggapan bahwa kinerja mereka kadang


6

kala sangat tergantung pada semangat mereka dalam bekerja juga adanya

dukungan kepemimpinan dari atasan yang mampu menciptakan rasa nyaman

bagi pegawai dalam bekerja. Pegawai akan berusaha untuk patuh terhadap

aturan yang ada di RS, apalagi jika dirasakan adanya dukungan yang positif

dari pimpinan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian lebih dalam mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan Dengan Tingkat Disiplin

Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada Pegawai Di Unit Gawat Darurat

RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak Tahun 2021.

B. Identifikasi Masalah

Kinerja adalah status kemampuan yang diukur berdasarkan pelaksanaan

tugas sesuai uraian tugasnya. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh banyak

faktor, diantaranya adalah gaya kepemimpinan. Organisasi memerlukan

pemimpin yang mampu menjadi motor penggerak yang mendorong

perubahan organisasi.

Faktor lain yang tidak kalah pentingnya dan berpengaruh terhadap

kinerja adalah motivasi. Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan proses

pemberian dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga

mereka mau bekerja ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara efisien

Disamping gaya kepemimpinan dan motivasi kerja, faktor ketiga yang

memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai adalah disiplin kerja. Faktor

kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan kerja


7

karyawan. Seorang karyawan yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang

tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan.

Di Unit Gawat Darurat RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie

Pontianak, saat ini menghadapi beberapa masalah berkaitan dengan kinerja

pegawai, diantaranya adalah:

1. Belum pernah dilakukan penilaian khusus terkait kinerja pegawai, karena

penilaian kinerja hanya didasarkan penilaian prestasi kerja pegawai yang

rutin dilakukan setahun sekali.

2. Kinerja pegawai kadang kala sangat tergantung pada semangat mereka

dalam bekerja

3. Sebagian pegawai (60%) mengemukakan bahwa adanya dukungan

kepemimpinan dari atasan cukup mampu menciptakan rasa nyaman bagi

pegawai dalam bekerja.

4. Kepatuhan dan kedisiplinan Pegawai cenderung masih kurang, karena

pegawai akan berusaha untuk patuh terhadap aturan yang ada di RS,

apalagi jika dirasakan adanya dukungan yang positif dari pimpinan.

C. Pembatasan Masalah

Dari keempat masalah yang dihadapi oleh Unit Gawat Darurat RSUD

Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak tersebut, masalah utama yang

berhubungan dengan kinerja pegawai adalah gaya kepemimpinan, motivasi

kerja, dan disiplin kerja.


8

Oleh karena itu, peneliti dapat membatasi permasalahan penelitian :

kinerja pegawai sebagai variabel dependen, gaya kepemimpinan dan motivasi

kerja sebagai variabel independent, dan disiplin kerja sebagai variabel

intervening. Karena melalui gaya kepemimpinan yang baik dan didukung

motivasi kerja yang tinggi, akan meningkatkan disiplin kerja pegawai, dan

secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, akan memberikan kontribusi

bermakna terhadap kinerja pegawai.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimanakah Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan Dengan Tingkat Disiplin Kerja

Sebagai Variabel Intervening Pada Pegawai Di Unit Gawat Darurat RSUD

Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak Tahun 2021.

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi

Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan Dengan Tingkat Disiplin Kerja

Sebagai Variabel Intervening Pada Pegawai Di Unit Gawat Darurat

RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak Tahun 2021.

2. Tujuan Khusus
9

a. Untuk mengkaji Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja

Pelayanan Pada Pegawai Di Unit Gawat Darurat RSUD Sultan Syarif

Mohamad Alkadrie Pontianak Tahun 2021.

b. Untuk mengkaji Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Pelayanan Pada Pegawai Di Unit Gawat Darurat RSUD Sultan Syarif

Mohamad Alkadrie Pontianak Tahun 2021.

c. Untuk mengkaji Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Tingkat

Disiplin Kerja Pada Pegawai Di Unit Gawat Darurat RSUD Sultan

Syarif Mohamad Alkadrie Pontianak Tahun 2021.

d. Untuk mengkaji Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Tingkat Disiplin

Kerja Pada Pegawai Di Unit Gawat Darurat RSUD Sultan Syarif

Mohamad Alkadrie Pontianak Tahun 2021.

e. Untuk mengkaji Pengaruh Tingkat Disiplin Kerja Terhadap Kinerja

Pelayanan Pada Pegawai Di Unit Gawat Darurat RSUD Sultan Syarif

Mohamad Alkadrie Pontianak Tahun 2021.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkuat hasil-hasil studi yang

membahas tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Pelayanan Dengan Tingkat Disiplin Kerja Sebagai

Variabel Intervening Pada Pegawai.

2. Manfaat Praktis
10

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan

pertimbangan bagi pihak manajemen RSUD Sultan Syarif Mohamad

Alkadrie Pontianak dalam meningkatkan kinerja pegawai sehingga

mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu..

Anda mungkin juga menyukai