Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

W DENGAN
POST PARTUM SPONTAN DENGAN PRE EKLAMPSIA
DI BANGSAL ALAMANDA 3 RSUD PANEMBAHAN
SENOPATI BANTUL

Disusun oleh:
HANIF PRASETYANINGTYAS (1910206027)
NEVI EKA RAHMAWATI (1910206030)
DIYAH LESTARI (1910206036)
DWI ASTUTI (1910206097)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. W DENGAN
POST PARTUM SPONTAN DENGAN PRE EKLAMPSIA
DI BANGSAL ALAMANDA 3 RSUD PANEMBAHAN
SENOPATI BANTUL

Disusun oleh:
HANIF PRASETYANINGTYAS (1910206027)
NEVI EKA RAHMAWATI (1910206030)
DIYAH LESTARI (1910206036)
DWI ASTUTI (1910206097)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. W DENGAN


POST PARTUM SPONTAN DENGAN PRE EKLAMPSIA
DI BANGSAL ALAMANDA 3 RSUD PANEMBAHAN
SENOPATI BANTUL

Disusun oleh:
HANIF PRASETYANINGTYAS (1910206027)
NEVI EKA RAHMAWATI (1910206030)
DIYAH LESTARI (1910206036)
DWI ASTUTI (1910206097)

Telah Memenuhi Persyaratan dan disetujui Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Melengkapi Tugas Profesi Ners
pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Pada tanggal:

Clinical Instruction Preceptore

(………………………………) Sri Riyana, S.Kep.Ns., M.Kep.

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

Diah Nur Anisa, S.Kep.Ns., M.Kep.


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh


Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas
segala berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Pasien Ny. W dengan Post Partum
Spontan dengan Pre Eklampsia di Bangsal Alamanda 3 RSUD Panembahan Senopati Bantul”,
sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW dan umat
yang istiqomah di jalan-Nya.
Penulis menyadari penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan untuk lebih
menyempurnakan penyusunan laporan ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Yogyakarta, November 2019

Penulis
PENGKAJIAN POST PARTUM
A. DATA UMUM
Initial Klien : Ny.W Nama Suami : Tn. A
Umur (tgl/bln/thn) : 42 th (03/01/1977) Pekerjaan : Satpam
Pekerjaan : IRT Pendidikan terakhir : SMA
Pendidikan terakhir : SMA Agama : Islam
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Babadan Baru RT 13 Jalan Rajawali Banguntapan Bantul
Diagnosa medis : Post Partum dengan Pre Eklampsi dan Mioma
Tanggal MRS : 30 Oktober 2019
Tanggal Pengkajian : 01 November 2019 Jam: 10.00 WIB
B. KELUHAN MASUK RUMAH SAKIT
Klien datang ke poli obgyn untuk periksa rutin pada tanggal 30 Oktober 2019. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan tekanan darah tinggi, kemudian mendapat advice dokter untuk
melahirkan pada usia kehamilan saat ini yaitu 38+5.
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien datang ke poli obgyn untuk periksa rutin pada tanggal 30 Oktober 2019. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan tekanan darah tinggi, kemudian kemudian mendapat advice
dokter untuk melahirkan pada usia kehamilan saat ini yaitu 38+5. Kemudian klien masuk
ke ruang bersalin untuk dilakukan induksi persalinan pada tanggal 31 Oktober 2019 pukul
15.00 WIB. Kemudian klien mulai merasakan kenceng-kenceng pukul 00.00 WIB. Bayi
lahir spontan pada tanggal 01 November 2019 pukul 05.30 WIB. Kemudian klien dan
bayi rawat gabung di Bangsal Alamanda 3 pukul 09.30 WIB.
D. RIWAYAT KEHAMILAN INI
1. Klien mengatakan periksa sebanyak ±10x selama kehamilan ke Puskesmas dan RS.
2. Klien mengatakan mengalami mual muntah dan pusing pada trimester akhir
E. RIWAYAT PERSALINAN INI
1. Jenis Persalinan: spontan
2. Tgl/Jam: 1 November 2019 jam 05.30 WIB
3. Taksiran partus: 9 November 2019
4. Jenis kelamin bayi Laki-laki, BB: 3350 gr, PB: 50 cm, LK: 34 cm, LD: 32 cm, BAB
(-), BAK (1x)
5. Perdarahan: -
6. Masalah dalam persalinan: -
F. RIWAYAT PERSALINAN YANG LALU
Tipe Keadaan Masalah Post
No Tahun Penolong JK BBL
Persalinan bayi Partum
1. 2000 Normal Bidan Laki-laki 2800 gr Sehat -
2. 2008 Abortus Tim Medis - - - -
3. 2010 Normal Bidan Laki-laki 3400 gr Sehat -

Pengalaman menyusui: ya, setiap anak masing-masing 2 tahun ASI eksklusif


G. RIWAYAT GINEKOLOGI
1. Usia menarche: 15 tahun
2. Riwayat menstruasi: Klien mengatakan lama menstruasi 5-7 hari siklus 28 hari. Klien
mengatakan haid teratur dan tidak pernah dismenore.
3. Riwayat penyakit: terdapat mioma dalam rahim pada kehamilan ini
4. Riwayat KB: Klien mengatakan 18 tahun lalu pernah menggunakan KB suntik
H. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI
1. Status Obstetrik : P3A1, nifas hari ke 0
2. Bayi rawat gabung : ya
3. Keadaan umum : Baik
4. Kesadaran : Composmentis
5. BB/TB : 76 kg/ 157 cm
6. Tanda Vital : TD: 140/90 mmHg, N: 112x/menit, S: 36,6ºC, RR: 22x/menit.
Kepala  Mesocepal, distribusi rambut rata, rambut hitam, tidak ada lesi.
 Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik.
 Hidung simetris, tidak ada kotoran/ secret.
 Mukosa mulut lembab, tidak ada stomatitis
Leher Tidak ada lesi/ luka, tidak ada peningkatan Jugularis Vena Pressure, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid.
Paru :
I = pengembangan dada tampak simetris
P = tidak ada massa
Dada P = suara paru sonor
A = suara nafas vesikuler
Jantung:
I = tidak tampak iktus cordis
P= tidak ada nyeri tekan
P = suara jantung redup
A = suara jantung S1 dan S2, irama regular
Tidak ada benjolan, puting susu menonjol, berwarna gelap, ASI sudah
Mamae
keluar namun belum banyak
Abdomen  TFU satu jari dibawah pusat
 Kontraksi keras
 Kandung kemih teraba kosong
 Bising usus 16x/menit
Perineum dan  Vagina: Terpasang DC ukuran 16
Genetalia  Perineum: terdapat jahitan. Klien mengatakan seperti ada yang
mengganjal di kemaluan. Klien mengatakan nyeri seperti digigit semut
pada bagian jahitan perineum. Klien mengatakan nyeri hilang timbul.
Klien mengatakan nyeri skala 5. Klien mengatakan belum mengetahui
cara perawatan perineum setelah melahirkan, klien mengatakan tidak
mengetahui tanda-tanda infeksi pada perineum
 Lochea: Jumlah lochea ±1/2 pembalut, jenis/warna: rubra/ merah segar,
konsistensi cair, bau: khas amis
 Tidak ada riwayat dan tanda-tanda hemorrhoid
Ekstremitas  Tidak ada riwayat dan tanda-tanda varises
 Edema =
- -
+ +
Integumen Tidak tampak luka/ lesi
Eliminasi  Urin: 6-7x/hari, warna keruh, output 250 cc, input 2.200 cc
 BAB: 1x/hari, lunak
Istirahat dan  Pola Tidur: Tidur malam ± 7 jam, tidur siang ± 1 jam
Kenyamanan  Pola Tidur saat ini: kadang terbangun kalau posisi tidur tidak nyaman
Mobilisasi dan  Kemampuan mobilisasi : Dibantu
Latihan  Keterbatasan mobilisasi : kaki terasa berat dan nggedibel untuk
berjalan dan sholat
 Latihan/ senam : Belum latihan berjalan setelah melahirkan
Nutrisi dan  Kebiasan Makan: 2x/hari, nasi sayur lauk, alergi ikan asin
Cairan  Asupan cairan: Biasanya minum minuman yang manis 4-5 gelas perhari,
tidak suka minum air putih
Sosio Spiritual  Adaptasi Psikologis : Klien mengatakan merasa bahagia
atas kelahiran anaknya. Anak ketiga ini merupakan bonus dari Allah.
 Hamil yang direncanakan : Tidak direncanakan
 Penerimaan terhadap kehamilan : Baik
 Respon keluarga : Menerima kehamilan klien
 Adakah dukungan keluarga : Ada
 Lingkungan yang berpengaruh : Tinggal bersama suami
Nilai dan Klien mengatakan beragama islam. Sebelum di RS pasien menjalankan
Kepercayaan sholat 5 waktu. Klien mengatakan selama trimester akhir sholat dengan
duduk karena kaki yang terasa berat dan nyeri saat ditekuk. Selama di RS
klien mengatakan tidak menjalankan sholat karena sedang masa nifas.
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN HASIL NILAI SATUAN
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.7 12 g/dl
Lekosit 12.85 4.00-11.00 10^3/uL
Eritrosit 4.28 4.00-5.00 10^6/uL
Trombosit 426 150-450 10^3/uL
Hematokrit 37.6 36.0-46.0 Vol%
HITUNG JENIS
Eosinofil 1 2-4 %
Basofil 0 0-1 %
Batang 0 2-5 %
Segmen 77 51-67 %
Limfosit 18 20-35 %
Monosit 4 4-8 %
GOL DARAH
Golongan Darah AB
HEMOSTATIS
PPT 11.3 12.0-16.0 detik
APTT 31.7 28.0-38.0 detik
Control PPT 14.6 11.0-16.0 detik
Control APTT 32.9 28.0-36.5 detik
KIMIA KLINIK FUNGSI HATI
SGOT 21 <31 u/L
SGPT 12 <31 u/l
Albumin 3.27 3.50-5.50 g/dl
FUNGSI GINJAL
Ureum 10 17-43 mg/dl
Creatinin 0.65 0.60-1.10 mg/dl
DIABETES
GDS 91 80-200 mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium 137.0 137.0-145.0 mmol/l
Kalium 3.90 3.50-5.10 mmol/l
Klorida 106.0 98.0-107.0 mmol/l
SERO-IMUNOLOGI HEPATITIS
HBsAg Titer 0.418 Negatip: <0.9 Index
Borderline: 0.9-1.0
Positip: >1.0
INFEKSI LAIN
HIV Screening Non Reaktip Non Reaktip
URINANALISA
Protein 2+ Negatip
Data Fokus
DS DO
1. Klien mengatakan biasanya minum 1. Bayi menangis pada saat mau menyusu
minuman yang manis 4-5 gelas perhari 2. Bayi tidak menghisap payudara terus
2. Klien mengatakan tidak suka minum air menerus
putih 3. Post partum spontan hari ke 0
3. Klien mengatakan BAK sebanyak 6-7x/hari 4. Terdapat luka jahitan di jalan lahir
4. Klien mengatakan kaki terasa berat untuk 5. Terpasang DC ukuran 16
berjalan dan sholat 6. Urine berwarna keruh, output 250 cc,
5. Klien mengatakan belum latihan berjalan input 2.200 cc
setelah melahirkan 7. Edema =
6. Klien mengatakan selama trimester akhir - -
sampai sekarang sholat dengan duduk + +
7. Klien mengatakan seperti ada yang 8. Klien tampak lemas
mengganjal di kemaluan 9. TD: 140/90 mmHg, N: 112x/menit
8. Klien mengatakan nyeri pada jahitan
P: rupture perineum derajat 2
Q: seperti digigit semut
R: jahitan perineum
S: skala 5
T: hilang timbul
9. Klien mengatakan ASI sudah keluar namun
masih sedikit
10. Klien dan keluarga mengatakan belum bisa
cara pijat untuk merangsang produksi ASI
(pijat oksitosin)
11. Klien mengatakan belum mengetahui cara
perawatan perineum setelah melahirkan
12. Klien mengatakan tidak mengetahui tanda-
tanda infeksi pada perineum
Analisis Data
Tanggal dan Data fokus Etiologi Masalah
jam
1 November DS: Hipertensi Ketidakefektifan
2019 jam 1. Klien mengatakan biasanya minum perfusi jaringan
10.00 WIB minuman yang manis 4-5 gelas perifer
perhari
2. Klien mengatakan tidak suka
minum air putih
3. Klien mengatakan BAK sebanyak
6-7x/hari
4. Klien mengatakan kaki terasa berat
untuk berjalan dan sholat
5. Klien mengatakan belum latihan
berjalan setelah melahirkan
6. Klien mengatakan selama
trimester akhir sampai sekarang
sholat dengan duduk

DO:
1. Edema =
- -
+ +

2. Terpasang DC ukuran 16
TD: 140/90 mmHg, N: 112x/menit
2. Urine berwarna keruh, output 250
cc, input 2.200 cc
3. Klien tampak lemas
1 November DS: Agen cedera Nyeri akut
2019 jam 1. Klien mengatakan seperti ada yang fisik: tindakan
10.00 WIB mengganjal di kemaluan invasif
2. Klien mengatakan nyeri pada
jahitan
3. P: jahitan perineum
Q: seperti digigit semut
R: jahitan perineum
S: skala 5
T: hilang timbul
DO:
1. Post partum spontan hari ke 0
2. Terdapat luka jahitan di jalan lahir
1 November DS: Kurang Ketidakefektifan
2019 jam 4. Klien mengatakan ASI sudah pengetahuan pemberian ASI
10.00 WIB keluar namun masih sedikit orangtua
5. Klien dan keluarga mengatakan tentang teknik
belum bisa cara pijat untuk menyusui
merangsang produksi ASI (pijat
oksitosin)
DO:
1. Bayi menangis pada saat mau
menyusu
2. Bayi tidak menghisap payudara
terus menerus
1 November DS: Prosedur Risiko Infeksi
2019 jam 1. Klien mengatakan belum Invasif
10.00 WIB mengetahui cara perawatan
perineum setelah melahirkan
2. Klien mengatakan tidak
mengetahui tanda-tanda infeksi
pada perineum
DO:
1. Post partum spontan hari ke 0
2. Terdapat luka jahitan di jalan lahir

Prioritas Diagnosa Keperawatan:


1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensi
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik: tindakan invasif
3. Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurang pengetahuan orangtua
tentang teknik menyusui
4. Risiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan NOC NIC
Ketidakefektifan perfusi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 Manajemen Cairan (4120)
jaringan perifer jam, Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer dapat 1. Monitor tanda-tanda vital
berhubungan dengan teratasi dengan kriteria hasil: 2. Jaga intake atau asupan yang akurat dan catat
hipertensi Perfusi Jaringan Perifer (0407) output
1. Tekanan darah sistolik (3-4) 3. Edukasi pasien cara mengurangi kaki yang
2. Tekanan darah diastolik (3-4) bengkak
3. Edema perifer (3-4) 4. Konsultasikan dengan dokter jika tanda-tanda
dan gejala kelebihan volume cairan
menetap/memburuk
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 Manajemen Nyeri (1400):
dengan agen cedera fisik: jam, nyeri akut dapat teratasi dengan kriteria hasil: 1. Kaji nyeri yang dialami klien (PQRST)
tindakan invasif Kontrol Nyeri (1605) 2. Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai
1. Melaporkan nyeri berkurang (3-4) ketidaknyamanan
2. Klien mampu mengontrol nyeri dengan 3. Berikan infromasi mengenai penyebab nyeri
menggunakan teknik nonfarmakologi (3-4) 4. Dukung istirahat/tidur yanga adekuat untuk
3. Tampak lebih rileks (3-4) membantu penurunan nyeri
5. Ajarkan klien untuk melakukan relaksasi nafas
dalam apabila terasa nyeri
6. Kolaborasi dalam pemberian obat analgesik
7. Anjurkan klien untuk melakukan nafas dalam
saat ada nyeri
Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 Konseling Laktasi (5244)
pemberian ASI jam ketidakefektifan pemberian ASI dapat teratasi 1. Kaji kesiapan ibu untuk menyusui
berhubungan dengan dengan kriteria hasil: 2. Berikan informasi mengenai manfaat menyusui
kurang pengetahuan orang Keberhasilan Menyusui Maternal (1001) dengan baik
tua tentang teknik 1. Posisi nyaman selama menyusui (2-4) 3. Ajarkan pada ibu teknik menyusui yang benar
menyusui 2. Payudara penuh sebelum menyusui (3-4) 4. Diskusikan kebutuhan untuk istirahat yang
3. Mengenali isyarat lapar diawal (3-5) cukup, hidrasi dan makanan seimbang dan
4. Pengeluaran ASI (refleks let down) (3-4) bergizi
5. Menggunakan dukungan keluarga (3-4) 5. Ajarkan strategi yang bertujuan untuk
6. Puas dengan proses menyusui (3-4) mengoptimalkan suplai air susu (pijat oksitosin,
kompres hangat, seringnya mengeluarkan air
susu, mengosongkan air susu, perawatan
payudara)
6. Motivasi ibu agar tetap menyusui
7. Kalaborasi dengan suami untuk memberikan
dukungan dan motivasi untuk menyusui
Risiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 Kontrol Infeksi (6540)
berhubungan dengan jam, risiko infeksi klien dapat teratasi dengan kriteria 1. Kaji tanda infeksi: kalor, rubor, dolor, tumor,
prosedur invasif hasil: dan fungsio laesa pada luka jahitan
Kontrol Infeksi (1902) 2. Observasi TTV
1. Mengetahui perilaku yang berhubungan dengan 3. Beri informasi tentang resiko infeksi, tanda
risiko infeksi (4-5) infeksi dan cara pencegahan infeksi
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala infeksi (4-5) 4. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
3. Mengetahui cara mencegah infeksi (3-5) keperawatan pada klien
4. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah 5. Kolaborasi pemberian antibiotic
infeksi (3-5) 6. Perawatan luka perineum
Implementasi dan Evaluasi

Diagnosa
Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi
keperawatan
Ketidakefektifan 1 November o Memeriksa tanda-tanda vital S:
perfusi jaringan 2019 jam o Menjaga intake atau asupan o Klien mengatakan jadi mengerti cara untuk mengurangi bengkak
perifer 11.30 WIB yang akurat dan catat output O:
berhubungan o Edukasi pasien cara o Klien nampak paham
dengan mengurangi kaki yang o Saat dievaluasi cara-cara mengurangi kaki yang bengkak pasien mampu
hipertensi bengkak menjawab
o Pasien nampak mempraktikan salah satu caranya yaitu kaki diganjal saat posisi
tiduran
o TD: 140/90 mmHg, N: 112x/menit
o Warna urin keruh. Urin output 250 cc, urin input 2.200 cc
A:
o Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer belum teratasi
P:
o Evaluasi klien sudah melakukan cara-cara mengurangi bengkaknya atau belum
o Lihat kondisi udem berkurag atau tidak

Hanif Prasetyaningtyas
Nyeri akut 1 November o Mengkaji nyeri S:
berhubungan 2019 jam o Mengukur tanda-tanda vital o Klien mengatakan masih nyeri di bagian jahitan perineum
dengan agen 11.30 WIB o Memberikan posisi yang o P: jahitan perineum
cedera fisik: nyaman Q: seperti digigit semut
tindakan invasif o Mengajarkan teknik R: jahitan perineum
relaksasi nafas dalam untuk S: skala 5
mengurangi nyeri T: hilang timbul
o Klien mengatakan kalau tersentuh semakin nyeri
O:
o Klien mempraktikkan dengan sungguh-sungguh teknik relaksasi nafas dalam
o Klien tampak tidak nyaman
o TD: 140/90 mmHg, N: 112x/menit
A: Nyeri akut belum teratasi.
P:
o Monitor nyeri klien
o Observasi tanda-tanda vital
o Evaluasi teknik relaksasi nafas dalam

Dwi Astuti
Ketidakefektifan 1 November o Menanyakan kesiapan pasien S:
pemberian ASI 2019 jam untuk menyusui o Klien mengatakan akan belajar lagi teknik menyusui yang benar
berhubungan 12.00 WIB o Mengajarkan teknik o Klien mengatakan memahami manfaat menyusui
dengan kurang menyusui yang benar o Klien mengatakan akan menjaga pola tidur
pengetahuan o Mendiskusikan mengenai o Suami klien mengatakan akan terus memotivasi pemberian ASI
orang tua manfaat menyusui dengan O:
tentang teknik baik o Bayi sudah tidak menangis
menyusui o Menganjurkan klien untuk o Ibu tampak menyesui dengan posisi yang benar
istirahat yang cukup A:
o Mengedukasi suami untuk Ketidakefektifan pemberian ASI belum teratasi
memberikan dukungan dan P:
motivasi untuk menyusui o Evaluasi teknik menyusui yang benar
o Evaluasi manfaat menyusui
o Ajarkan cara memijat oxytosin
o Diskusikan kebutuhan untuk istirahat yang cukup, hidrasi dan makanan
seimbang dan bergizi
o Motivasi pemberian ASI secara rutin (2 jam sekali).
Hanif Prasetyaningtyas
Risiko infeksi 1 November o Melakukan pemeriksaan S:
berhubungan 2019 jam tanda-tanda vital o Klien mengatakan akan menjaga kebersihan perineum
dengan tindakan 13.00 WIB o Mengedukasi klien tanda- o Klien mengatakan sudah mengerti dengan tanda-tanda dan cara pencegahan
invasif tanda terjadinya infeksi resiko infeksi
o Mengedukasi cara menjaga O:
kebersihan perineum o Terdapat jahitan pada perineum
o Jahitan paten
o Tidak ada tanda-tanda infeksi
o Tampak lochea rubra
o TD: 140/80 mmHg, N: 94 x/menit, S: 36,5ºC, RR: 20 x/menit
A:
Risiko infeksi belum teratasi
P:
o Observasi tanda-tanda vital
o Anjurkan menjaga kebersihan perineum
o Lakukan perawatan perineum
o Kaji tanda infeksi: kalor, rubor, dolor, tumor, dan fungsio laesa pada luka
jahitan
o Evaluasi pengetahuan klien tentang tanda-tanda infeksi dan cara menjaga
kebersihan perineum

Dwi Astuti
Ketidakefektifan 2 November o Memeriksa tanda-tanda vital S:
perfusi jaringan 2019 jam o Mengobservasi intake atau o Klien mengatakan kalau tidur kakinya sudah diganjal pakai bantal dan tadi jalan-
perifer 11.30 WIB asupan yang akurat dan catat jalan sebentar
berhubungan output O:
dengan o Evaluasi cara yang sudah o Kondisi edema nampak berkurang
hipertensi diajarkan untuk mengurangi o TD 130/80 mmhg
kaki yang bengkak A:
o Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer belum teratasi
P:
o Lanjutkan intervensi
o Observasi intake dan output pasien
o Observasi edema berkurang atau tidak

Dwi Astuti
Risiko infeksi 2 November o Mengevaluasi pengetahuan S:
berhubungan 2019 jam klien tentang tanda-tanda o Klien mengatakan sudah berusaha menjaga kebersihan perineum setelah BAK
dengan tindakan 09.00 WIB infeksi dan cara menjaga atau saat mandi
invasif kebersihan perineum o Klien mengatakan suhu tubuhnya tidak demam
o Mengevaluasi kebersihan O:
perineum o Klien mampu menjelaskan tanda-tanda infeksi
o Melakukan pemeriksaan o Jahitan bersih dan paten
TTV o Terdapat lochea rubra
o Melihat ada tidaknya tanda- o Tidak ada tanda-tanda infeksi
tanda infeksi o TD: 130/80 mmHg, N: 88 x/menit, S: 36,5ºC, RR: 20 x/menit
o Melakukan perawatan A:
perineum Risiko infeksi belum teratasi
P:
o Observasi tanda-tanda vital
o Kaji tanda infeksi: kalor, rubor, dolor, tumor, dan fungsio laesa pada luka
jahitan
o Anjurkan menjaga kebersihan perineum
o Lakukan perawatan perineum

Hanif Prasetyaningyas
Nyeri akut 2 November o Mengkaji nyeri S:
berhubungan 2019 jam o Mengukur tanda-tanda vital o Klien mengatakan nyeri sedikit berkurang di bagian jahitan perineum
dengan agen 09.30 WIB o Mengavaluasi teknik o P: Jahitan perineum
cedera fisik: relaksasi nafas dalam untuk Q: seperti cekit-cekit
tindakan invasif mengurangi nyeri R: jahitan perineum
o Memotivasi klien untuk S: skala 4
istirahat/tidur yang cukup T: hilang timbul
o Klien mengatakan saat dibersihkan nyeri
o Klien mengatakan kalau untuk pipis agak kaget karena nyeri
O:
o Klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam
o Klien tampak rileks
o Terdapat jahitan paten
o TD: TD: 130/80 mmHg, N: 88 x/menit, S: 36,5ºC, RR: 20 x/menit
A: Nyeri akut belum teratasi
P:
o Monitor nyeri klien
o Observasi tanda-tanda vital
o Evaluasi teknik relaksasi nafas dalam

Hanif Prasetyaningtyas
Ketidakefektifan 2 November o Mengevaluasi teknik S:
pemberian ASI 2019 jam menyusui yang benar o Klien mengatakan sudah paham tentang makanan yang sebaiknya dikonsumsi
berhubungan 11.00 WIB o Mengevaluasi tidur klien o Klien mengatakan semalam tidak bisa istirahat
dengan kurang o Mengajarkan cara pijat o Klien mengatakan nyaman saat dilakukan pijat oksitosin
pengetahuan oksitosin O:
orang tua o Mendiskusikan kebutuhan o Payudara teraba keras
tentang teknik untuk istirahat yang cukup o Bayi sudah tidak rewel
menyusui o Mendiskusikan mengenai o Bayi mengisap payudara agak lama
makanan yang sebaiknya A:
dikonsumsi Ketidakefektifan pemberian ASI belum teratasi
o Memotivasi pemberian ASI
secara rutin (2 jam sekali) P:
o Motivasi pemberian ASI secara rutin (2 jam sekali).
o Anjurkan keluarga atau suami klien melakukan pijat punggung di rumah jika
klien menginginkan

Dwi Astuti
Discharge Planning
1. Anjurkan untuk menjaga kebersihan perineum
2. Edukasi mengenai risiko infeksi pada perineum
3. Anjurkan untuk selalu memberikan ASI pada bayi tanpa tambahan apapun sampai 6
bulan
4. Ajarkan cara perawatan bayi saat di rumah
5. Anjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi agar ASI lancar
6. Anjurkan untuk istirahat yang cukup
7. Edukasi klien tentang diet hipertensi

Anda mungkin juga menyukai