Anda di halaman 1dari 71

UJIAN AKHIR STASE

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BINAAN II


PADA KELUARGA TN.S KHUSUSNYA NY.T DI
PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO
GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

Disusun Oleh:

SEPTI RUNTIAWATI

1910206005

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
LAPORAN PENDAHULUAN

KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA


BINAAN II
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Nama mahasiswa : Septi Runtiawati


Kunjungan ke :1
Kegiatan : Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)
Tanggal : Kamis, 14 November 2019

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang
sistematis, yang digunakan baik pada individu, keluarga, kelompok dan
komunitas. Keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan
yang ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat
atau sakit (Friedman et.al, 2003). Tujuan dari keperawatan keluarga adalah
untuk membantu keluarga dalam membantu dirinya sendiri untuk mencapai
tingkat tertinggi dalam fungsi atau kesejahteraan dalam konteks tujuan utama
mereka, aspirasi dan kemampuannya.
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada
oranglain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Ketika seseorang
mengambil keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan
dari orang-orang yang lebih dapat dipercaya (Moorman, 1993). Dalam
keperawatan keluarga, kepercayaan keluarga yang diberikan kepada
mahasiswa diharapkan mampu memudahkan mahasiswa dalam menggali
masalah kesehatan serta mampu memberikan masukan yang bisa diterima
keluarga. Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP) dilakukan dengan
menggunakan komunikasi terapuetik dalam setiap pertemuan keluarga.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan BHSP tercipta hubungan saling percaya antara
keluarga dengan mahasiswa.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 20 menit diharapkan :
a. Tercipta hubungan saling percaya keluarga dengan
mahasiswa.
b. Mahasiswa memperkenalkan diri
c. Mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan
d. Mahasiswa melakukan kontrak waktu kegiatan selanjutnya
dengan keluarga
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan
anggota keluarga
2. Media dan alat
Alat tulis
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Kamis, 14 November 2019
Waktu : 14.00 WIB
Alamat : Padukuhan Nusupan RT 04/RW 29, Trihanggo, Gamping,
Sleman, Yogyakarta
4. Rencana kegiatan
Perkenalan, membina hubungan saling percaya
5. Pengorganisasian Waktu dan Acara
No. Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan a. Menjawab salam
a. Memberi salam b. Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan a. Menyimak
a. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
b. Menjelaskan maksud c. Menyampaikan
dan tujuan kedatangan pendapat atas
c. Menanyakan nama dan kedatangan mahasiswa
jumlah anggota keluarga
d. Kontrak waktu untuk
pertemuan selanjutnya.
4. 3 menit Penutup a. Menjawab salam
a. Mengucapkan b. Berdiskusi
terimakasih menentukan rencana
b. Kontrak waktu kegiatan kegiatan selanjutnya
selanjutnya dan
mengakhiri pertemuan
dengan salam.

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
-
2. Evaluasi proses
a. Komunikasi sesuai
b. Keluarga kooperatif
c. BHSP dapat berjalan dengan lancar
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiswa mampu berkenalan dan berkomunikasi baik dengan
keluarga
b. Mahasiswa mampu membina hubungan saling percayadengan keluarga
c. Mahasiswa mampu mengetahui nama dan jumlah anggota keluarga
d. Keluarga bersedia menjadi keluarga binaan selama 7x kunjungan
LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARG BINAAN II
LAPORAN HASIL KEGIATAN BHSP
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan pertama pada hari kamis tanggal 14 November 2019
jam 14.00 WIB. Maksud dan tujuan dari pertemuan pertama yaitu untuk
membina hubungan saling percaya antara keluarga Ny.T dengan
mahasiswa, menanyakan apakah keluarga bersedia menjadi keluarga
binaan selama 7x kunjungan serta kontrak waktu pertemuan selanjutnya.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
Indonesia dan bahasa Jawa. Keluarga kooperatif menanggapi
perbincangan dengan mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Saat kunjungan 1 bertemu dengan Ny.T. Respon keluarga agak
sungkan karena awalnya menolak untuk dijadikan keluarga binaan dengan
beralasan karena berjualan diwarung kemudian diajak berbincang
mengenai hal lain, keluarga sudah mulai bisa menerima kehadiran
mahasiswa dengan baik, keluarga bersedia menjadi keluarga binaan dari
mahasiswa.
B. Hasil Kegiatan BHSP
Dari kegiatan BHSP mahasiwa mengetahui nama kepala keluarga
yaitu Ny.T. Ny.T dan keluarga menerima baik mahasiswa, bersedia menjadi
keluarga binaan mahasiswa dan menyepakati kontrak waktu berikutnya.
Kontrak waktu berikutnya adalah hari jumat, 15 November 2019 pukul 15.00.
LAPORAN PENDAHULUAN

KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA


BINAAN II
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Nama mahasiswa : Septi Runtiawati


Kunjungan ke :2
Kegiatan : Pengkajian Tahap I
Tanggal : Jumat, 15 November 2019

A. Latar Belakang
Dalam memberika asuhan keperawatan pada keluarga menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pengkajian merupakan langkah
awal yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data tentang status kesehatan
klien. Dalam proses pengkajian dimulai dengan pengumpulan informasi atau
data secara sistematis, pengumpulan data tentang keluarga didapatkan dari
berbagai sumber sepertiwa wancara dengan keluarga, observasi terhadap
lingkungan rumah, informasi tertulis maupun lisan dari rujukan dan berbagai
lembaga yang menangani keluarga. Data yang sudah terkumpul kemudian
dianalisa sehinggadapat dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada
keluarga.
Jadi berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien harus dilakukan pengkajian
terlebih dahulu baik melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, atau pemeriksaan
penunjang lainnya.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan pengkajian selama 1 minggu diharapkan
terkumpulnya data yang dapat menunjang timbulnya masalah kesehatan pada
keluarga.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x 20 menit diharapkan didapatkan
data tentang :
a. Data Umum
b. Data Lingkungan
c. Tahap Perkembangan Keluarga
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi Keluarga
f. Stres dan Koping Keluarga
g. Harapan Keluarga

C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan
anggota keluarga
2. Media dan alat
Format pengkajian, alat tulis
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Jumat, 15 November 2019
Waktu : 15.00 WIB
Alamat : Nusupan RT 04/RW 19, Trihanggo Gamping, Sleman.
4. Rencana kegiatan
Diskusi dan wawancara tentang data keluarga meliputi :
a. Data Umum
b. Data Lingkungan
c. Tahap Perkembangan Keluarga
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi Keluarga
f. Stres dan Koping Keluarga
g. Harapan Keluarga

5. Pengorganisasian Waktu dan Acara


No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan
b. Memberisalam a. Menjawab salam
c. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan
kedatangan
2. 15 Pelaksanaan
menit a. Menanyakan tentang data a. Menyimak
umum keluarga b. Memperhatikan
b. Menanyakan tentang data c. Berdiskusi dan
Lingkungan keluarga menjawab pertanyaan
c. Diskusi tentang tahap mahasiswa
perkembangankeluarga
d. Menanyakan tentang
struktur keluarga
e. Menanyakan tentang
fungsi keluarga
f. Menanyakan tentang
stress dan koping keluarga
g. Menanyakan harapan
keluarga
4. 3 menit Penutup
a. Mengucapkan terima kasih a. Menanggapi
b. Memberikan b. Berdiskusi untuk
reinforcement positif atas pertemuan selanjutnya
kerja sama dari keluarga c. Menjawab salam.
c. Kontrak waktu pertemuan
selanjutnya
d. Mengucapkan salam

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
LP disiapkan, media disiapkan, tepat waktu kedatangan sesuai dengan
kontrak waktu yang dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi proses
Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang
direncanakan, keluarga aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan :
a. Data Umum
b. Data Lingkungan
c. Tahap Perkembangan Keluarga
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi Keluarga
f. Stres dan Koping Keluarga
g. Harapan Keluarga
LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN
II
LAPORAN HASIL PENGKAJIAN TAHAP I
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

A. Evaluasi Proses

1. Pelaksanaan
Kunjungan II pada hari Jumat, tanggal 15 November 2019 jam 15.00
WIB. Maksud dan tujuan dari pertemuan kedua yaitu untuk melakukan
pengkajian tahap I terkait data umum, data lingkungan, tahap
perkembangan keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga,
permasalahan keluarga, koping keluarga dan harapan keluarga.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
Indonesia dan bahasa Jawa. Keluarga kooperatif menanggapi
perbincangan dengan mahasiswa dan berdiskusi terkait pertanyaan yang
diberikan oleh mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Saat kunjungan 2 bertemu dengan hanya dengan Ny.T, karena
anak-anak sedang sekolah dan bekerja kemudian Tn. S belum pulang
kerja. Respon Ny. T ketika menerima kehadiran mahasiswa baik,
keluarga bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa,
keluarga menceritakan permasalahan kesehatan yang dialami ketika
ditanya.
B. Hasil Kegiatan Pengkajian Tahap I

Dari kegiatan Pengkajian Tahap I mahasiwa mengetahui


pemeriksaan fisik anggota keluarga, mengetahui permasalahan yang dihadapi
keluarga, mengetahui keadaan lingkungan keluarga maupun data umum
lainnya. Adapun hasilnya sebagai berikut:
Deskripsi Keluarga
A. Pengkajian
Keluarga Tn.S adalah keluarga inti tinggal dengan anak dan istri. Rumah
yang ditempati adalah milik sendiri, sudah permanen. Kondisi rumah bersih,
penerangan cukup baik. Jarak rumah Tn.S dengan rumah sekitar berdekatan
dan depan merupakan jalan antar gang.
1. Identitas Umum Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga : Tn.S
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 59 tahun
d. Alamat :Padukuhan Nusupan RT 04/RW 29
Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
e. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh harian lepas
f. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
g. Agama : Islam
h. Suku bangsa : Jawa, Indonesia
2. Komposisi Keluarga

No Nama JK Hub dgn KK Umur Pend. Agama Pekerjaan


1 Tn. S L KK 59 th SD Islam Buruh harian
2 Ny. T P Istri 52 th SD Islam Buruh harian
3 Nn. W P Anak 30 th S1 Islam Guru
4 Tn.J L Anak 19 th SLTA Islam -

Genogram :

Tn.S
. T
Ny. 59th.
52 th

Yang
dikaji
Ny. W
Tn. J
30th
19th
Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Tinggal satu rumah

1. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. S merupakan tipe keluarga Inti Tn. S tinggal
bersama istrinya dan anak-anaknya
2. Suku : Jawa
Keluarga Tn. S merupakan penduduk asli dan memiliki
latar belakang budaya Jawa. Bahasa sehari-hari menggunakan
bahasa jawa.
3. Agama : Islam
Keluarga Tn. S menganut agama islam. Mereka
menjalankan dengan baik ibadah sholat fardlu dan berusaha untuk
tepat waktu dalam menjalankan ibadah dan mengikuti kegiatan ke
agamaan seperti pengajian di sekitar.
4. Status Sosek keluarga : Ekonomi menengah
Selama ini penghasilan berasal dari Tn. S sebagai buruh
harian. Ibu sebagai buruh harian dengan memiliki usaha warung
dan berjualan nasi di depan rumah. Kemudian keluarga Tn. S
memiliki usaha kontrakan.
5. Aktivitas rekreasi keluarga :
Keluarga Tn. S memanfaatkan hari libur seperti minggu
untuk kumpul dengan keluarga
I. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahapan keluarga Tn. S saat ini adalah tahapan keluarga
dewasa
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn.S belum menikahkan anak pertamanya yang
sudah berusia 30 tahun.
3. Riwayat keluarga inti (ayah, ibu,dan anak atau keluarga inti)
Terkait riwayat kesehatan, Tn S dan Ny. T tidak memiliki
riwayat penyakit tetapi Ny. T menderita DM padahal tidak ada
keluarga dari Tn. S dan Ny. T tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit tersebut. Ny. T tidak tahu mengenai Diabetes mellitus,
tahunya hanya disebabkan karena tidak menjaga pola makan
dengan baik makanya terkena penyakit diabetes. Ny. T belum tahu
pencegahan Diabetes itu seperti apa selain menjaga pola makan.
Ny. T belum pernah melakukan senam kaki diabetes mellitus.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Terkait riwayat penyakit sebelumnya Tn. S dan keluarga
tidak memiliki riwayat menular. . Ny. T memiliki riwayat DM dan
Hipertensi
II. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Tipe rumah keluarga Tn. S adalah milik sendiri bersifat permanen,
menggunakan alas keramik. Ada ruang tamu, ruang keluarga, 3
kamar, dapur dan kamar mandi dan halaman belakang
a. Denah Rumah

Halaman belakang

Dapur Kamar
mandi

Kamar
Ruang
Kamar
makan
dan
nonton
TV
Kamar

Warung Ruang
Tamu
b. Ventilasi dan penerangan
Disetiap sudut rumah terdapat jendela. Setiap hari jendela
selalu dibuka untuk sirkulasi udara agak tidak pengap
c. Persediaan air bersih
Tn. S mengatakan kebutuhan air berasal dari air sumur,
keadaan air bersih
d. Pembuangan sampah
Selama ini pembuangan sampah di tempat penampungan
sampah sementara di belakang rumah, dan tertutup, kemudian
dibakar
e. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah dialirkan ke septictank.
f. Jamban/ WC (tipe, jarak dengan sumber air)
Jamban menggunakan tipe jongkok, jarak sumber air
dengan septictank kurang lebih 10 meter. Kondisi saluran
pembuangan jamban lancar.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Pemukiman termasuk dalam desa yang padat penduduk.
Rumah warga satu dengan yang lain saling berdekatan. Warga
dusun Nusupan selalu guyup rukun dan memiliki rasa toleransi
yang tinggi antar umat beragama.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. S tinggal menetap di rumah yang saat ini
yang ditempati, belum pernah berpindah tempat tinggal lagi
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. S aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti
arisan RT, ronda. Ibu aktif kegiatan arisan dasawisma ibu-ibu RT
04, mengikuti senam dan pengajian.
Ecomap:
Keluarga Besar Bp. S

Ibu T
mengikuti kegiatan sosial RT 04
Tn. S

An. W & J

Arisan dasawismaa Pengajian


kuliah dan
TPA,
mengajar
rapat
pemuda

5. Sistem pendukung keluarga


System pendukung keluarga yang ada terdapat puskesmas yang
berjarak kurang lebih 3 km dan terdapat praktik dokter yang membuka
pelayanan.
III. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi antar anggota keluarga Tn. S berjalan
baik. Mereka saling mengkomunikasikan sesuatu misal jika salah
satu anggota keluarga meminta ijin untuk keluar rumah seperti
main, mengerjakan tugas kuliah.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan tertinggi dan kehidupan sehari - hari
adalah Tn. S dengan membicarakan masalah baik-baik.
3. Struktur peran
Tn. S berperan sebagai kepala keluarga dan sebagai pencari
nafkah. Ibu S sebagai IRT mengurus rumah dan anak dirumah
dengan membuka sambilan usaha buka warung dan berjualan nasi.
Tn. S dan keluarga menjalankan perannya masing-masing dengan
baik.
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga Tn. S menghormati nilai dan norma budaya yang
ada di masyarakat sekitar.
IV. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Fungsi kasih sayang antar satu dengan lain baik, orangtua
tidak membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lain.
2. Fungsi sosialisasi
Tn. S mengatakan selalu berusaha memberikan arahan
kepada keluarga untuk bersikap dan berbuat baik pada orang lain.
3. Fungsi perawatan keluarga
Jika ada anggota keluarga yang sakit keluarga Tn. S akan
membeli obat di apotik terlebih dahulu. Jika membutuhkan
penanganan tenaga kesehatan baru akan memeriksakan di
puskesmas.
V. Stress dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek: Ny. T memiliki kebiasaan pemeriksaan
kesehatan sebulan sekali di apotik yaitu pengecekan GDS dan rutin
minum obat metformin tetapi tidak tahu menahu mengenai
penyakit Diabetes Meliitus
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Jika ada masalah didalam keluarga Tn. S dan keluarga
cenderung untuk musyawarah sebelum mengambuil keputusan
dengan membicaran secara baik-baik.
3. Strategi koping yang digunakan
Tn. S dan keluarga selalu mengambil keputusan dengan
musyawarah bersama dan selalu bersikap terbuka. Ny. T
mengatakan mengenai masalah yang ada di keluarga itu hal yang
wajar dan tidak dibuat sebagai beban pikiran.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tn. S dan keluarga cenderung melakukan adaptasi ke
lingkungan dengan cara positif,. Adaptasi disfungsional keluarga
Tn. S tidak ada. .
VI. Harapan keluarga
1. Tn. S menginginkan agar keluarganya selalu sehat dan apa yang
diinginkan oleh anak-anaknya segera terlaksana.
2. Pemeriksaan Fisik
KRITERIA Tn. S Ny. T Nn. W Tn. J
Umur 59 tahun 52 tahun 30 tahun 19 tahun
Berat Badan 57 kg 55 kg 53 kg 60 kg
Tinggi Badan 165 cm 148 cm 155 cm 165 cm
Status nutrisi Makan 3x sehari, kebutuhan Makan 3x sehari, kebutuhan Makan teratur 3x sehari, Makan 3x sehari,.
cairan terpenuhi, nafsu cairan terpenuhi, menjaga
makan baik pola makan dengan baik
Respirasi 20 x/menit 18 x/menit 20 x/menit 18 x/menit
Nadi 80x/menit 72 x/menit 82 x/menit 86 x/menit
Tekanan darah 140/90 mmHg 150/90 mmHg 120/90 mmHg -120/80
kolesterol - - - -
Asam urat - - - -
Rambut dan Warna hitam, sebagian Warna hitam, sebagian Rambut berwana hitam, Rambut berwarna hitam,
kepala berwarna putih, bersih, sudah memutih, rambut tidak ada pembengkakan di tidak ada benjolan di
tidak ada pembengkakan lurus, bersih, tidak ada kepala kepala.
pada kepala pembengkakan pada kepala.
Telinga telinga tampak bersih, tidak telinga tampak bersih, , Telinga tampak Bersih, Tampak bersih, tidak ada
ada gangguan pendengaran. tidak ada gangguan tidak ada gangguan gangguan pendengaran
pendengaran. pendengaran
Mata Ada gangguan mata minus Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan Tidak ada gangguan
penglihatan penglihatan, konjungtiva penglihatan, konjungtiva
tidak anemis, tidak ada tidak anemis
katarak
Mulut Mukosa lembab, tidak ada Mukosa lembab, tidak ada Membran mukosa lembab, Membran mukosa lembab,
stomatitis, bersih stomatitis, bersih tidak ada stomatitis tidak ada stomatitis
Gigi Gigi tidak berlubang, Gigi tidak berlubang, Gigi tidak berlubang, Gigi tampak bersih, tidak
tampak sedikit kuning tampak sedikit kuning tampak bersih berlubang

Kulit dan kaki Turgor kulit kembali cepat, Turgor kulit kembali cepat, Turgor kulit kembali cepat, Turgor kulit kembali
tampak bersih tampak bersih tampak bersih cepat, tampak bersih
LAPORAN PENDAHULUAN

KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN II


DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Nama mahasiswa : Septi Runtiawati


Kunjungan ke : III
Kegiatan : Penjajakan Tahap II
Tanggal : Sabtu, 16 November 2019

A. Latar Belakang
Dalam proses pengkajian dimulai dengan pengumpulan informasi atau data
secara sistematis, pengumpulan data tentang keluarga didapatkan dari berbagai sumber
seperti wawancara dengan keluarga, observasi terhadap lingkungan rumah, informasi
tertulis maupun lisan dari rujukan dan berbagai lembaga yang menangani keluarga. Data
yang sudah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat dirumuskan masalah kesehatan
yang ada pada keluarga.Jadi berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan
untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien harus dilakukan pengkajian terlebih
dahulu baik melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, atau pemeriksaan penunjang lainnya.
Dalam kunjungan pengkajian kedua akan dilakukan pemeriksaan fisik meliputi
:keadaan umum, vital sign, istirahat dan rekreasi, nutrisi, integumen, kepala, mata,
telinga, mulut, hidung, leher dan tenggorokan, sistem kardiovaskuler, sistem respirasi
dan sistem musculosceletal serta tahap perkembangan keluarga meliputi kemampuan
keluarga mengenal masalah, kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat,
kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, kemampuan keluarga
memodifikasi lingkungan, kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan.
B. Rencana keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan pengkajian dalam 1 minggu diharapkan terkumpulnya data yang
dapat menunjang timbulnya masalah kesehatan pada keluarga.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit diharapkan didapatkan data
meliputi :
a. Pelaksanaan 5 Tugas Kesehatan Keluarga
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara, diskusi
2. Media dan alat
Format pengkajian
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Sabtu, 16 November 2019
Waktu : 15.00 WIB
Alamat : Padukuhan Nusupan RT 04/RW 29, Trihanggo, Gamping, Sleman,
Yogyakarta
4. Rencana kegiatan
Diskusi dan wawancara tentang data keluarga meliputi :
a. Pelaksanaan 5 Tugas Kesehatan Keluarga

D. Pengorganisasian Waktu dan Acara


No. Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
kedatangan
2. 15 menit Pelaksanaan
a. Menanyakan pelaksanaan a. Menyimak
5 tugas kesehatan keluarga b. Memperhatikan
c. Berdiskusi dan
menjawab pertanyaan
mahasiswa
4. 3 menit Penutup
a. Mengucapkan terima kasih a. Menanggapi
b. Memberikan reinforcement b. Berdiskusi untuk
positif atas kerja sama dari pertemuan selanjutnya
keluarga c. Menjawab salam.
c. Kontrak waktu pertemuan
selanjutnya
d. Mengucapkan salam

E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
LP disiapkan, media disiapkan, tepat waktu kedatangan sesuai dengan kontrak waktu
yang dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi proses
Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang direncanakan,
keluarga aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data :
a. Pelaksanaan 5 Tugas Kesehatan Keluarga
LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN II
LAPORAN HASIL PENGKAJIAN TAHAP II
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

A. Evaluasi Proses
1.Pelaksanaan
Kunjungan 3 pada hari Sabtu, tanggal 16 November 2019 jam 15.00 WIB.
Maksud dan tujuan dari pertemuan pertama yaitu untuk melakukan penjajakan
tahap II terkait 5 tugas keperawatan keluarga.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa Indonesia
dan bahasa Jawa. Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan mahasiswa,
berdiskusi terkait pertaanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Saat kunjungan 3 bertemu dengan Ny.T. Respon keluarga baik, keluarga
menerima kehadiran mahasiswa dengan baik, keluarga bersedia menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
B. Hasil Kegiatan Penjajakan Tahap II
Hasil Penjajakan Tahap II

5 Tugas Keperawatan Keluarga


a. Mengenal Masalah
Ny. T bercerita tentang masalah yang dihadapi yaitu menderita DM
padahal tidak ada keluarga yang mengidap penyakit DM baik dari simbah
kakung atau putri
Ny. T mengatakan belum paham tentang diabetes melitus
Ny. T mengatakan tidak tahu mengenai penyebab penyakit DM selain
factor makanan
Ny. T mengatakan belum pernah mengikuti penyuluhan kesehatan terkait
DM tetapi hanya mengonsumsi obat metformin yang dibeli di apotik

Ny.T mengatakan kalau sedang kumat kakinya terasa kesemutan, seperti


mati rasa.
Ny.T memiliki riwayat hipertensi dan ingin tahu cara menurunkan
hipertensi
b. Mengambil keputusan
Ny. T mengatakan ingin mengetahui masalah kesehatan tentang DM dan
melakukan senam kaki diabetes serta ingin mengerti mengeni hipertensi
c. Merawat anggota keluarga yang sakit
Apabila ada keluarga yang sedang sakit keluarga selalu membawa ke
puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan. Sebelum dibawa ke puskesmas
biasanya Ny. T hanya membeli obat diapotik.
d. Memodifikasi lingkungan
Ny. T rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di apotik untuk cek GDS
sebulan sekali dan rutin minum obat yang dibeli di apotik jika sedang
kambuh
e. Memanfaatkan fasilitas layanan kesehatan
Ny. T mengatakan jika sakit maka anggota keluarga akan langsung
dibawa ke puskesmas.
LAPORAN PENDAHULUAN

KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN II


DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Nama mahasiswa : Septi Runtiawati


Kunjunganke : IV
Kegiatan : Kontrak Waktu Implementasi
Hari/Tanggal : Minggu, 17 November 2019

A. LATAR BELAKANG
Praktik keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan yang
ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat atau sakit (Friedman
et.al, 2003). Tujuannya adalah untuk membantu keluarga dan membantu dirinya sendiri
untuk mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi atau kesejahteraan dalam keadaan sehat
atau sakit, dalam konteks tujuan utama mereka, aspirasi, dan kemampuannya.
Menurut Bailon dan Maglaya (1978), keluarga adalah dua atau lebih individu yang
hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Sebelum dilakukannya sebuah implementasi pada keluarga perlu adanya
pengkajian terlebih dahulu, sehingga diperoleh data yang akurat yang dapat menunjang
penegakan suatu diagnosa keperawatan keluarga. Pengkajian adalah suatu tahapan dimana
seorang perawat mengambil informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga
yang dibinanya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan kontrak waktu
terhadap keluarga Tn. S yang kemudian akan dilanjutkan dengan pemberian asuhan
keperawatan terhadap keluarga Tn.S khususnya Ny. T menderita diabetes mellitus dengan
riwayat saudaranya yang meninggal karena diabetes. Kemudian ketidaktahuan Ny. T
mengenai diabetes mellitus tetapi, Ny.T rajin kontrol ke apotik untuk pengecekan GDS
dan mengandalkan membeli obat DM (Metformin) pada saat GDSnya tinggi tanpa
pengawasan dokter.
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dan keluarga bersama-sama menentukan waktu kapan dilakukan
implementasi penyuluhan tentang DM dan intervensi senam kaki DM
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dan keluarga membina hubungan saling percaya.
b. Mahasiswa dan keluarga mendapat informasi tentang permasalahan kesehatan yang
terjadi di keluarga Tn. S khususnya Ny. T
c. Mahasiswa dan keluarga dapat bersama-sama menyimpulkan permasalahan
kesehatan keluarga yang terjadi dan mampu mengatasi permasalahan yang ada.

C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Metode
Metode yang digunakan dengan wawancara dan diskusi
2. Media
Tidak memakai media.
3. Waktu dan Tempat
a. Hari / Tanggal : Minggu, 17 November 2019
b. Waktu : 09.00 WIB
c. Tempat : Rumah keluarga Tn. S
4. Rencana kegiatan
Kontrak waktu implementasi.

D. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi struktur
Persiapan ke keluarga membawa format pengkajian keluarga. Mahasiswa langsung
mendatangi keluarga Tn.S untuk melakukan kontrak waktu dengan keluarga.
2. Evaluasi proses
a. Kontrak waktu berjalan dengan baik
b. Keluarga kooperatif bersedia mengutarakan semua permasalahan.
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiwa mampu berinteraksi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa dan keluarga mampu menentukan waktu untuk implementasi
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN II
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

1. Memberi keyakinan pada keluarga bahwa segala informasi tentang keluarga yang
diberikan kepada mahasiswa merupakan rahasia yang akan tetap dijaga oleh
mahasiswa.
2. Menjelaskan tugas dan tanggungjawab mahasiswa di komunitas, bahwa mahasiswa
wajib mempunyai keluarga binaan dengan resiko tinggi ataupun keluarga dengan
penyakit tertentu.
3. Kontrak waktu lamanya pertemuan pada hari ini 20 menit.
4. Menguatkan hubungan saling percaya antara mahasiswa dan keluarga, sehingga
hubungan mahasiswa dan keluarga lebih erat.
5. Keluarga kooperatif selama proses komunikasi.
6. Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan implementasi selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN II


DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Nama mahasiswa : Septi Runtiawati


Kunjungan ke :V
Kegiatan : Penyuluhan mengenai diabetes mellitus
Tanggal : Senin, 18 November 2019

LATAR BELAKANG

Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi


yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang
disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas atau keduanya dan
menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropati (Nurarif ,
2015). Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit degeneratif dan salah satu penyakit
tidak menular yang meningkat jumlahnya dimasa datang, World Health Organization (WHO)
memperkirakan pada tahun 2025 angka kejadian DM meningkat menjadi 300 juta orang.

Meningkatnya prevalensi DM di negara berkembang salah satunya perubahan gaya


hidup. Indonesia salah satu negara yang masuk dengan negara yang prevalensi DM juga
meningkat dan diperkirakan pada tahun 2025 DM di Indonesia menjadi urutan kelima (12.4
juta orang) dari sebelumnya urutan ketujuh pada tahun 1995 (4.7 juta orang) (Suyono, 2014).
International Diabetes Federation Tahun 2013 juga menyatakan bahwa lebih dari 382 juta
orang di dunia menderita DM dan Indonesia merupakan negara yang menempati urutan ke 5
di dunia dengan jumlah penderita diabetes sebanyak 8,5 juta jiwa (International Diabetes
Federation, 2013).

Ny. T menceritakan mengenai riwayat kesehatan yang dialami oleh kedua orang tua
beliau yang tidak memiliki penyakit DM tetapi kenapa malah Ny. T memiliki penyakit DM.
selain itu, Ny. T mengatakan tidak tahu menahu mengenai penyakit DM secara jelas itu
seperti apa. Tetapi Ny. T kontrol rutin memeriksakan kesehatannya ke apotik selama sebulan
sekali untuk pengecekan GDS. Ny. T mengatakan ingin mengetahui lebih jelas mengenai
penyakit DM, pencegahan dan senam kaki DM.
PROSES KEPERAWATAN

1. Diagnosis Keperawatan Keluarga


Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai DM. keluarga Tn. S khususnya
Ny.T mengetahui tentang DM
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai DM dan selama 20 menit Keluarga Tn.S
khususnya Ny. T diharapkan dapat :
a) Ny.T dapat menjelaskan kembali tentang pengertian DM
b) Ny.T dapat menjelaskan kembali tentang tanda gejala DM
c) Ny.T dapat menjelaskan kembali tentang kriteria diagnose DM
d) Ny.T dapat menjelaskan kembali tentang komplikasi DM
e) Ny.T dapat menjelaskan kembali tentang Pencegahan DM
E. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

1. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan tanya jawab.
2. Media
Media yang digunakan adalah leaflet.
3. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Senin, 18 November 2019
Waktu : 14.00 WIB
Tempat : Rumah Tn.S
4. Rencana kegiatan
Pengorganisasian Waktu dan Acara
No. Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan a. Menjawab salam
a. Memberi salam b. Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan a. Menyimak
a. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
b. Menjelaskan tujuan c. Menyampaikan
kedatangan pendapat atas
Menjelaskan tentang : kedatangan mahasiswa
pengertian, tanda dan
gejala, karakteristik
diagnose DM,
pencegahan,
komplikasi.
4. 3 menit Penutup a. Menjawab salam
a. Evaluasi b. Berdiskusi
b. Mengucapkan terima menentukan rencana
kasih dan mengakhiri kegiatan selanjutnya
pertemuan dengan
salam.
c. Kontrak waktu kegiatan
selanjutnya

F. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi struktur
Persiapan dilakukan sehari sebelum datang ke keluarga berupa kontrak waktu dengan
keluarga untuk dilakukan penyuluhan tentang penyakit DM
2. Evaluasi proses
a. Penyuluhan dan latihan dapat berjalan dengan lancar.
b. Keluarga mampu bersikap kooperatif.
c. Keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
3. Evaluasi hasil
a. Evaluasi struktur
Pertemuan disepakati bersama dan untuk berdiskusi
b. Evaluasi proses
Penyuluhan dan diskusi berjalan dengan lancar
c. Evaluasi hasil
Keluarga dapat memahami apa yang dimaksud DM
Keluarga dapat memahami tanda gejala DM
Keluarga dapat memahami kriteria diagnosa DM
Keluarga dapat memahami komplikasi DM
Keluarga dapat memahami pencegahan DM
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN II
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Pertemuan Ke : V
Hari/Tanggal : Senin, 18 November 2019
Waktu : 14.00 WIB
Tempat : Rumah Tn.S di Padukuhan Nusupan RT 04/ 29 Trihanggo Gamping Sleman
Yogyakarta
Kegiatan : Penyuluhan materi tentang DM

1. Memberi keyakinan pada keluarga bahwa segala informasi tentang keluarga yang
diberikan kepada mahasiswa PPN Unisa merupakan rahasia yang akan tetap dijaga oleh
mahasiswa.
2. Menjelaskan tugas dan tanggungjawab mahasiswa PPN Unisa di komunitas, bahwa
mahasiswa wajib mempunyai keluarga binaan dengan resiko tinggi ataupun keluarga
dengan penyakit tertentu.
3. Kontrak waktu lamanya pertemuan pada hari ini 20 menit.
4. Melakukan penyuluhan tentang DM
5. Menguatkan hubungan saling percaya antara mahasiswa dan keluarga, sehingga
hubungan mahasiswa dan keluarga lebih erat.
6. Keluarga kooperatif selama proses komunikasi dan proses penyuluhan.
7. Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIABETES MELLITUS
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism karbohidrat, lemak,
dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan
sensitivitas atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler,
makrovaskuler, dan neuropati (Nurarif ,2015). Diabetes Melitus (DM) merupakan
suatu penyakit degeneratif dan salah satu penyakit tidak menular yang meningkat
jumlahnya dimasa datang, World Health Organization (WHO) memperkirakan pada
tahun 2025 angka kejadian DM meningkat menjadi 300 juta orang.

Meningkatnya prevalensi DM di negara berkembang salah satunya perubahan


gaya hidup. Indonesia salah satu negara yang masuk dengan negara yang prevalensi
DM juga meningkat dan diperkirakan pada tahun 2025 DM di Indonesia menjadi
urutan kelima (12.4 juta orang) dari sebelumnya urutan ketujuh pada tahun 1995 (4.7
juta orang) (Suyono, 2014). International Diabetes Federation Tahun 2013 juga
menyatakan bahwa lebih dari 382 juta orang di dunia menderita DM dan Indonesia
merupakan negara yang menempati urutan ke 5 di dunia dengan jumlah penderita
diabetes sebanyak 8,5 juta jiwa (International Diabetes Federation, 2013).

Ny. T menceritakan mengenai riwayat kesehatan yang dialami oleh kedua orang
tua beliau yang tidak memiliki penyakit DM tetapi kenapa malah Ny. T memiliki
penyakit DM. pada saat pengecekan GDS di waktu pengkajian didapatkan hasil
GDSnya 315. selain itu, Ny. T mengatakan tidak tahu menahu mengenai penyakit DM
secara jelas itu seperti apa. Tetapi Ny. T kontrol rutin memeriksakan kesehatannya ke
puskesmas selama sebulan sekali. Ny. T mengatakan ingin mengetahui lebih jelas
mengenai penyakit DM, pencegahan dan senam kaki DM.

II. PENGANTAR
Bidang Studi : Keperawatan Keluarga
Topik : Diabetes Mellitus
Subtopik : Mengetahui lebih rinci apa itu Diabetes mellitus
Sasaran : Ny.T
Hari/Tanggal : Senin, 18 November 2019
Waktu : 14.00 WIB
Waktu : 20 Menit
Tempat : Rumah Tn.S

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai DM. keluarga Tn. S
khususnya Ny.T mengetahui tentang DM

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Ny.T diharapkan dapat mengetahui tentang :
1. Ny.T dapat menjelaskan kembali tentang pengertian DM
2. Ny.T dapat menjelaskan kembali tentang tanda gejala DM
3. Ny.T dapat menjelaskan kembali tentang kriteria diagnose DM
4. Ny.T dapat menjelaskan kembali tentang komplikasi DM
5. Ny.T dapat menjelaskan kembali tentang Pencegahan DM

V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
1. Leaflet
METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


.
1. 2 Menit 1. Pembukaan :  Menjawab salam
a. Memberi salam  Mendengarkan
b. Perkenalan dan
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
d. Menyebutkan materi / pokok bahasan yang akan
disampaikan.

2. 15 Menit Pelaksanaan : Menyimak dan


Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan memperhatikan materi
teratur. yang disampaikan
Materi :
Pengertian diabetes mellitus
tanda dan gejala diabetes mellitus
karakteristik diagnose DM
pencegahan diabetes mellitus
komplikasi diabetes mellitus

3. 3 Menit Evaluasi :  Bertanya kepada


1. Tanya jawab tentang materi penyuluhan pemateri
Penutup  Menjawab
1. Menyampaikan terimakasih atas perhatian dan waktu pertanyaan yang
yang telah diberikan kepada peserta diberikan oleh
2. Mengucapkan salam penutup pemateri
 Menyimpulkan
semua materi
penyuluhan yang
telah diberikan

VIII. EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Pertanyaan : 3 soal
1. Sebutkan apa yang dimaksud DM
2. Sebutksn apa saja tanda gejala DM
3. Bagaiamana pencegahan DM
LAMPIRAN MATERI

Pengertian Diabetes Mellitus:

Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan
oleh karena peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif
dilatar belakangi oleh resistensi insulin (Soegondo dkk, 2009). DM merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemiayang terjadi Karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau, kedua-duanya. Hiperglikemiaadalah suatu kondisi
medik berupa peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal. Hiperglikemia
merupakan salah satu tanda khas penyakit diabetes mellitus (DM), meskipun juga mungkin
didapatka pada beberapa keadaan yang lain.

Tanda dan gejala

Gejala yang sering muncul menurut ADA (American Diabetes Association) (2015)
yaitu sering buang air kecil (poliuri), merasa sering haus (polidipsi) dan merasa sering lapar
(polifagi). Terdapat gejala lain yang sering muncul yaitu kelelahan, pandangan kabur,
kehilangan berat badan meskipun banyak makan (tipe I) dan kesemutan, nyeri atau mati rasa
pada tangan atau kaki. Hal ini juga disampaikan oleh Ghoffar (2012) dengan penambahan
koordinasi gerak anggota tubuh yang terganggu dan timbul gatal-gatal yang sering
mengganggu (Pruritus).

Kriteria Diagnostik Diabetes melitus menurut American Diabetes Association 2010 :

1. Gejala klasik DM dengan glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/ dl (11.1 mmol/L). Glukosa
darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan
waktu makan terakhir. Gejala klasik adalah: poliuria, polidipsia dan berat badan turun
tanpa sebab.
2. Kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/ dl (7.0 mmol/L).Puasa adalah pasien tak mendapat
kalori sedikitnya 8 jam.
3. Kadar glukosa darah 2 jam PP ≥ 200 mg/ dl (11,1 mmol/L). Tes Toleransi Glukosa Oral
dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 gr
glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air. Apabila hasil pemeriksaan tidak
memenuhi kriteria normal atau DM, maka dapat digolongkan ke dalam kelompok
Toleransi Glukosa Terganggu (TTGO) atau Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT)
tergantung dari hasil yang dipeoleh : TGT : glukosa darah plasma 2 jam setelah beban
antara 140199 mg/dl (7,8-11,0 mmol/L) GDPT : glukosa darah puasa antara 100 – 125
mg/dl (5,6-6,9 mmol/L).

Pencegahan Diabetes Melitus


1. Mempertahankan berat badan ideal
2. Rutin beraktivitas fisik 30 menit setiap hari. Biasakan
beraktivitas dengan intensitas sedang setiap hari untuk
mengendalikan berat badan.
3. Makan makanan sehat antara 3-5 porsi buah dan sayuran
sehari, dan kurangi asupan gula, garam dan lemak jenuh.
4. Hindari penggunaan tembakau (merokok, tembakau kunyah)
dan hindari mengonsumsi alkohol
5. Kelola stress
6. Tes glukosa darah dan kadar HbA1c secara teratur

Komplikasi-komplikasi penderita diabetes melitus:

1. Sistem kardiovaskuler (peredaran darah jantung) seperti hipertensi, infarck


miokard ( gangguan pada otot jantung).
2. Mata: retinopathy diabetika, katarak
3. Saraf: neropathy diabetika
4. Paru-paru: TBC (tuberculosis)
5. Ginjal: pielonefritis (infeksi pada piala ginjal), Glumerulosklerosis (Pengerasan
pada glomerolus).
6. Hati: Sirosis Hepatis (Pengerasan pada hati)
7. Kulit: Gangren (jaringan mati pada kulit, jaringan), ulcus (luka)

Aktivitas Fisik

1. Olahraga
Dalam Perkeni (2011) disebutkan bahwa olahraga secara teratur dapat
memperbaiki kendali glukosa darah, mempertahankan atau menurunkan berat
badan, serta dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL. Olahraga selain untuk
menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki
kendali glukosa darah. Menurut sumber Depkes (2008), latihan fisik pada
penderita DM dapat menyebabkan peningkatan pemakaian glukosa darah oleh
otot yang aktif sehingga latihan fisik secara langsung dapat menyebabkan
penurunan kadar lemak tubuh, mengontrol kadar glukosa darah, memperbaiki
sensitivitas insulin, menurunkan stress
2. Senam diabetes
Senam diabetes merupakan senam low impact dan ritmis yang telah
dilaksanakan sejak tahun 1997 di klub-klub diabetes di Indonesia (Santoso,
2006). Senam direkomendasikan dilakukan dengan intensitas sedang (60-70%
MHR), durasi 30 menit dengan frekuensi 3-5 kali per-minggu (ADA, 2006).
Senam diabetes ditujukan khusus kepada penderita DM dimana gerakan
menyenangkan dan tidak membosankan serta dapat diikuti oleh semua kelompok
umur ( Rachmawati, 2010).

Diet Diabetes mellitus

Adanya serat (sayur, buah dan kacangan) memperlambat absorbsi glukosa,


sehingga dapat ikut berperan mengatur gula darah dan memperlambat kenaikan gula
darah, makanan yang cepat dirombak dan juga cepat diserap dapat meningkatkan
kadar gula darah, sedangkan makanan yang lambat dirombak dan lambat diserap
masuk ke aliran darah menurunkan gula darah (Almatsier, 2006). Karbohidrat atau
hidrat arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi,
dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori, walaupun lemak menghasilkan energi
lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan
makanan pokok, terutama pada negara sedang berkembang, di negara sedang
berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada
daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%, sedangkanpada negara maju karbohidrat
dikonsumsi hanya sekitar 40-60%, hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang
mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan
kaya lemak maupun protein, karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras,
gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian (Ostman, 2001) ..

Penukar nasi umumnya digunakan sebagai makan pokok, satu porsi nasi
setara dengan ¾ gelas atau 100 gram, mengandung 175 kalori, 4 gram protein dan 40
gram karbohidrat, untuk menentukan berapa kebutuhan karbohidrat total perhari
dapat ditentukan dengan melihat kebutuhan energi sehari, jika energy sehari adalah
sebesar 2450 kkal, maka energi yang berasal dari karbohidrat adalah 1470-1838 kkal
atau sekitar 368-460 g karbohidrat , 1 gram karbohidrat setara dengan 4 kkal,
kebutuhan karbohidrat 60-70% total kkal (Almatsier, 2006). Sumber karbohidrat lain
dapat diperoleh dari gula merupakan salah satu sumber karbohidrat sederhana yang
dicampur ke kopi, teh manis, susu dan minuman lainnya yang banyak dikonsumsi
masyarakat contohnya 1 sendok makan susu kental manis = 71 kalori, gula termasuk
dalam sumber karbohidrat tetapi bukan sumber energi utama, sumber energi utama
adalah karbohidrat kompleks (Nasi, kentang, bihun, jagung, bihun, mie), penggunaan
gula yang terlalu banyak tidak dianjurkan, gula jika dikonsumsi berlebihan maka bisa
memicu berbagai masalah seperti Diabetes dan kegemukan, satu sendok makan gula
pasir sama dengan 10 gram ( Almatsier, 2006).

Senam kaki diabetes


Senam kaki merupakan latihan yang dilakukan bagi penderita DM atau bukan
penderita untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran
darah bagian kaki (Soebagio, 2011). Perawat sebagai salah satu tim kesehatan, selain
berperan dalam memberikan edukasi kesehatan juga dapat berperan dalam
membimbing penderita DM untuk melakukan senam kaki sampai dengan penderita
dapat melakukan senam kaki secara mandiri (Anggriyana & Atikah, 2010). Gerakan-
gerakan senam kaki ini dapat memperlancar peredaran darah di kaki, memperbaiki
sirkulasi darah, memperkuat otot kaki dan mempermudah gerakansendi kaki. Dengan
demikian diharapkan kaki penderita diabetes dapat terawat baik dan dapat
meningkatkan kualitas hidup penderita diabetes (Anneahira, 2011).
1. Langkah-langkah senam kaki diabetes
a. Pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai

b. Dengan tumit yang diletakkan dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas
lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.
c. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas.
Kemudian sebaliknya pada kaki yang lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dan
tumit kaki diangkatkan ke atas. Gerakan ini dilakukan secara bersamaan pada kaki
kanan dan kiri bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

d. Tumit kaki diletakkan di lantai. Kemudian bagian ujung jari kaki diangkat ke atas
dan buat gerakan memutar pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

e. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Kemudian tumit diangkat dan buat gerakan
memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

f. Kemudian angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Lalu gerakan jari-jari kaki
kedepan kemudian turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi
gerakan ini sebanyak 10 kali.
g. Selanjutnya luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari-jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
h. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi, namun gunakan kedua kaki kanan dan kiri
secara bersamaan. Ulangi gerakan tersebut sebanyak 10 kali.
i. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Kemudian gerakan
pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.
j. Selanjutnya luruskan salah satu kaki dan angkat, lalu putar kaki pada pergelangan
kaki, lakukan gerakan seperti menulis di udara dengan kaki dari angka 1 hingga 10
lakukan secara bergantian.

k. Letakkan selembar koran dilantai. Kemudian bentuk kertas koran tersebut menjadi
seperti bola dengan kedua belah kaki. Lalu buka kembali bola tersebut menjadi
lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Gerakan ini dilakukan
hanya sekali saja.
l. Kemudian robek koran menjadi 2 bagian, lalu pisahkan kedua bagian koran tersebut.
m. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki.
n. Kemudian pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu
letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh tadi.
o. Lalu bungkus semua sobekan-sobekan tadi dengan kedua kaki kanan dan kiri
menjadi bentuk bola.
DAFTAR PUSTAKA

https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2019/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-Pencegahan-
Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-PERKENI-2015.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/33760/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=49F65AE9B788A342BCA050A3D79EE659?sequence=4

http://digilib.unila.ac.id/6567/15/BAB%20II.pdf

https://core.ac.uk/download/pdf/148615940.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/33760/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=49F65AE9B788A342BCA050A3D79EE659?sequence=4
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
IDENTIFIKASI MASALAH
Data menunjukkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia menderita penyakit
hipertensi, sementara hampir 50% dari para manula dan20-30% dari penduduk paruh
baya di Hong Kong menderita penyakit ini. Hipertensisering disebut sebagai
“pembunuh yang tidak terlihat”. Secara umum, pasien tidak mengalami gejala
penyakit yang nyata dalam tahapan awal penyakit ini, yang mengakibatkan
penundaan atau kurangnya tindakan perawatan dan pada akhirnya bisa menyebabkan
komplikasi yang parah, misalnya penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, hingga
kematian.

Kebanyakan orang yang menderita hipertensi tidak mengalami gejala penyakit


yang nyata, dan biasanya hanya terdeteksi dalam pemeriksaan kesehatan rutin saja.
Sejumlah kecil pasien mungkin mengalami gejala sakit kepala, pusing, dan kelelahan.
Karena hipertensi tidak bisa diidentifikasi dengan mudah, maka disarankan agar orang
dewasa memeriksakan kondisi tekanan darahnya setidaknya sekali dalam setahun,
untuk keperluan deteksi penyakit secara dini

Ny. T menceritakan mengenai masalah kesehatan yang dialaminya. Selain


mengalami masalah DM, Ny. T juga mederita hipertensi. Pada saat pengkajian
didapatkan hasil tekanan darah nya 150/90. Ny. T belum tahu mengenai hipertensi.

IX. PENGANTAR
Bidang Studi : Keperawatan Keluarga
Topik : Hipertensi
Subtopik : Mengetahui lebih rinci mengenai hipertensi
Sasaran : Ny.T
Hari/Tanggal : Jumat, 22 November 2019
Waktu : 16.00 WIB
Waktu : 30 Menit
Tempat : Rumah Tn.S
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai Hipertensi. keluarga
Tn. S khususnya Ny.T mengetahui tentang Hipertensi

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Ny.T diharapkan dapat mengetahui tentang :
Ny.T dapat menjelaskan kembali tentang pengertian HT
Ny.T dapat menjelaskan kembali cara pencegahan HT
Ny.T dapat mempraktekan cara relaksasi otot progesif

X. MATERI
Terlampir
XI. MEDIA
Selebaran
leaflet
METODE

Diskusi

Demonstrasi
XII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


.
1. 2 Menit 1. Pembukaan :  Menjawab salam
e. Memberi salam  Mendengarkan
f. Perkenalan dan
g. Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
h. Menyebutkan materi / pokok bahasan yang akan
disampaikan.

2. 25 Menit Pelaksanaan : Menyimak dan


Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan memperhatikan materi
teratur. yang disampaikan
Materi :
Pengertian hipertensi
Cara pencegahan hipertensi
Factor risiko hipertensi
Praktek relaksasi otot progesif
3. 3 Menit Evaluasi :  Bertanya kepada
2. Tanya jawab tentang materi penyuluhan pemateri
Penutup  Menjawab
3. Menyampaikan terimakasih atas perhatian dan waktu pertanyaan yang
yang telah diberikan kepada peserta diberikan oleh
4. Mengucapkan salam penutup pemateri
 Menyimpulkan
semua materi
penyuluhan yang
telah diberikan

XIII. EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Pertanyaan : 3 soal
4. Sebutkan apa yang dimaksud HT
5. Sebutkan cara pencegahan HT
6. Mempraktikan senam relaksasi otot progesif
Lampiran Materi
Pengertian :

Hipertensi adalah salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas di


Indonesia, sehingga tatalaksana penyakit ini merupakan intervensi yang sangat umum
dilakukan diberbagai tingkat fasilitas kesehatan. Pedoman Praktis klinis ini disusun
untuk memudahkan para tenaga kesehatan di Indonesia dalam menangani hipertensi
terutama yang berkaitan dengan kelainan jantung dan pembuluh darah. Definisi dan
Klasifikasi hampir semua consensus/ pedoman utama baik dari dalam walaupun luar
negeri, menyatakan bahwa seseorang akan dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada
pemeriksaan yang berulang. Tekanan darah sistolik merupakan pengukuran utama yang
menjadi dasar penentuan diagnosis hipertensi. Adapun pembagian derajat keparahan
hipertensi pada seseorang merupakan salah satu dasar penentuan tatalaksana hipertensi
(disadur dari A Statement by the American Society of Hypertension and the
International Society of Hypertension2013).
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi
diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh
pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Seseorang dikatakan mengalami hipertensi
jika tekanan darahnya >140/90 (Junaidi, 2010). Berikut adalah nilai standar tekanan
darah:

Factor risiko
Faktor risikonya adalah
a. Usia: risiko meningkat seiring dengan pertambahan usia
b. Riwayat Kesehatan Keluarga: orang cenderung lebih mudah untuk menderita
hipertensi jika ada anggota keluarganya yang pernah menderita penyakit yang
sama sebelumnya
c. Berat: kelebihan berat badan atau obesitas
d. Pola Makan: terlalu banyak garam (natrium) dalam makanan untuk jangka waktu
yang lama
e. Gaya hidup: merokok, minum, stres, dan kurang olahraga
Cara pencegahan

a. Periksakan tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan terdekat


b. Diet hipertensi (kurangi konsumsi garam dalam makanan)
c. Menjaga keseimbangan berat badan
d. Hindari minum-minuman keras (alkohol) dan kurangi/hentikan merokok
e. Hindari minuman bersoda, minuman kaleng dan botol. Minuman bersoda dan
berpengawet banyak mengandung sodium (Natrium).
f. Istirahat yang cukup karena dapat mengurangi ketegangan dan kelelahan otot
bekerja sehingga mengembalikan kesegaran tubuh dan pikiran.
g. Hindari strees
h. Olahraga yang teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika menderita
tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki,
bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari
sebanyak 3 kali seminggu
Relaksasi otot progesif

Relaksasi progresif adalah latihan terinstruksi yang meliputi pembelajaran


untuk mengerutkan dan merilekskan kelompok ototsecara sistemik, dimulai dengan
kelompok otot wajah dan berakhir pada otot kaki. Tindakan ini biasanya memerlukan
waktu 15-30menit., dapat disertai dengan intruksi yang mengarahkan individu untuk
memperhatikan kelompok otot yang direlaksasikan(Johnson2005). Selain itu manfaat
teknik rilekasasi progresif bagi pasiendiantaranya mengurangi ketegangan dan
kecemasan (Paula, 2002).

Terapi latihan adalah gerak tubuh, aktifitas fisik yang dilakukan secara
sistematis dengan tujuan memperbaiki atau menghindari keluhan, memperbaiki atau
meningkatkan aktifitas fungsional, menghindari atau tindakan preventif dari adanya
penurunan derajat kesehatan dari faktor-faktor resiko, optimalisasi status sehat,
kebugaran atau kondisi yang baik (Kisner,2007).

Langkah melakukan teknik relaksasi progresifAda beberapa langkah


melakukan teknik relaksasi progresif adalah

a. Kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan bisep dan lengan bawah (sikap
Charles Atlas) selama lima sampai tujuh detik. Anjurklien untuk memikirkan
rasanya dan tegangkan otot sepenuhnyakemudian relaksi selama 12 sampai 30
detik.
b. Kerutkan dahi ke atas, pada saat yang sama tekan dagu sejauh mungkin ke
belakang, putar searah jarum jam dan kebalikannya selanjutnya relakskan
kembali kemudian kerutkan otot muka seperti menari yaitu cemberut, mata
dikedipkan, bibir dimonyongkan kedepan lidah ditekan di langit-langit, dan
bahu dibungkukkan. Di lanjutkan selama lima sampai tujuh detik. Anjur klien
untuk memikirkan rasanya dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian
relaks.selama 12 sampai 30 detik.
c. Lengkungkan punggung ke belakang sambil menarik napas dalam masuk,
tekan keluar lambung, ditahan dan Relaks, kemudian tarik nafas dalam tahan
dalam perut lalu relaksasi .
d. Tarik kaki dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka, tahan relakskan
Lipat ibu jari, secara serentak kencangkan betis, paha,dan pantat selama lima
sampai tujuh detik. Anjur klien untuk memikirkan rasanya dan tegangkan otot
sepenuhnya kemudian relaksasi selama 12 sampai 30 detik.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.ump.ac.id/3610/3/AFNI%20DWI%20WIJAYANTI%20BAB%20II.pdf

http://www.inaheart.org/upload/file/Pedoman_TataLaksna_hipertensi_pada_penyakit_Kardio
vaskular_2015.pdf

http://www21.ha.org.hk/smartpatient/EM/MediaLibraries/EM/EMMedia/Hypertension-
Indonesian.pdf?ext=.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Hipertensi dalam


http://www.depkes.go.id. Diakses tanggal 01 November 2019.
ANALISA DATA KEPERAWATAN KELUARGA

No Data Kemungkinan
diagnosa keperawatan
yang muncul
1 Data Subyektif: Ketidakefektifan
- Ny. T mengatakan tidak tahu mengenai penyebab penyakit pemeliharaan kesehatan
DM selain factor makanan
Ny. T mengatakan belum pernah mengikuti penyuluhan
kesehatan terkait DM tetapi hanya mengonsumsi obat
metformin yang dibeli di apotik
- Ny. T mengatakan belum paham tentang diabetes mellitus
Data Obyektif:
- Klien tampak kooperatif dalam berwawancara
- Klien tampak sehat
2 Data Subyektif: Kesiapan meningkatkan
- Ny. T mengatakan ingin mengetahui masalah kesehatan manajemen kesehatan
tentang DM dan melakukan senam kaki diabetes
- Ny.T memiliki riwayat hipertensi dan ingin tahu cara
menurunkan hipertensi
SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

Kriteria Skor Bobot Rasional

Sifat masalah 3/3 X 1= 1 1 Memerlukan tindakan segera agar


Ny. T mengetahui dan memahami
tentang DM

Kemungkinan 2/2 x 2= 2 2 Dekat dengan fasilitas kesehatan


masalah dapat diubah yaitu puskesmas dan dokter praktik

Potensi masalah 3/3 x 1= 1 1 Ny. T mau untuk belajar lebih


untuk dicegah banyak mengenai penyakit DM dan

Menonjolkan masalah 1/2 x 1=1/2 1 Keluarga Ny. T setuju dilakukannya


penkes kepada Ny.T karena
menurutnya masalah DM itu
masalah yang serius.

Total Score 4 1/2 -


2. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan

Kriteria Skor Bobot Rasional

Sifat masalah 3/3 X 1= 1 1 Memerlukan tindakan segera agar


Ny. T mengetahui dan memahami
tentang DM dan Hipertensi

Kemungkinan 2/2 x 2= 2 2 Dekat dengan fasilitas kesehatan


masalah dapat diubah yaitu puskesmas dan dokter praktik

Potensi masalah 2/3 x 1= 2/3 1 Ny. T belum mengetahui tentang


untuk dicegah bahaya peyakit tsb

Menonjolkan masalah 1/2 x 1=1/2 1 Keluarga Ny. T setuju dilakukannya


penkes kepada Ny.T karena
menurutnya masalah DM dan
hipertensi itu masalah yang serius.

Total Score 4 1/6 -


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnose Keperawatan (Tujuan) NOC (Rencana Intervensi) NIC


Ketidakefektifan 1. Mengenal masalah 1. Mengenal masalah.
pemeliharaan kesehatan Pengetahuan: manajemen diabetes Pengajaran: proses penyakit (5602)
(1820) - jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit sesuai kebutuhan
- tindakan yang diambil - jelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana hubungannya dengan
untuk mengatasi kadar anatomi dan fisiologi sesuai kebutuhan
glukosa darah (4) - diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk
- Factor Risiko penyakit DM mencegah komplikasi dimasa yang akan datang dan atau mengontrol
(3) proses penyakit.
- Tanda gejala penyakit DM - diskusikan pilihan atau terapi penanganan
(3) 2. Mengambil keputusan
- Peran olahraga dalam Pengajaran: proses penyakit (5602)
mengontrol glukosa darah - instruksikan pasien mengenai tindakan untuk mencegah atau
(3) meminimalkan efek samping penanganan dari penyakit sesuai dengan
2. Mengambil keputusan kebutuhan.
Pengetahuan: proses penyakit - edukasi pasien mengenai tindakan untuk mengontrol atau meminimalkan
(1803) gejala sesuai kebutuhan
- Kelompok dukungan yang 3. Melakukan perawatan sederhana
tersedia (3) Pendidikan kesehatan (5510)
- Sumber-sumber informasi - Aplikasikan strategi penyuluhan
penyakit spesifik yang - Lakukan demonstrasi (senam kaki DM)
terepcaya misal 4. Modifikasi lingkungan
puskesmas(3) Pengajaran: proses penyakit (5602)
3. Perawatan sederhana - Eksplorasi sumber-sumber dukungan yang ada misal keluarga
Pengetahuan: proses penyakit 5. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
(1803) Peningkatan latihan (0200)
- Startegi untuk - Beri pengaturan terjadwal untuk meningkatkan motivasi individu
meminimalkam
perkembangan penyakit (4)
4. Modifikasi lingkungan
Pengetahuan: perilaku kesehatan
(1805)
- Praktik gizi yang sehat (diet
DM) (3)
5. Pemanfaatan fasilitas
kesehatan Pengetahuan:
perilaku kesehatan (1805)
- Layanan peningkatan
kesehatan (3)
Diagnose Keperawatan (Tujuan) NOC (Rencana Intervensi) NIC
Kesiapan meningkatkan 6. Mengenal masalah 1. Mengenal masalah.
manajemen kesehatan Kontrol Risiko : hipertensi (1928) Pengajaran: proses penyakit (5602)
- Mengikuti diet yang - jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit sesuai kebutuhan
dianjurkan (4) - jelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana hubungannya dengan
- Factor Risiko penyakit HT anatomi dan fisiologi sesuai kebutuhan
(3) - diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk
- Tanda gejala penyakit HT mencegah komplikasi dimasa yang akan datang dan atau mengontrol
(3) proses penyakit.
- Memanfaatkan fasilitas di - diskusikan pilihan atau terapi penanganan
masyarakat untuk 2. Mengambil keputusan
mengurangi risiko Pengajaran: proses penyakit (5602)
hipertensi (4) - instruksikan pasien mengenai tindakan untuk mencegah atau
7. Mengambil keputusan meminimalkan efek samping penanganan dari penyakit sesuai dengan
Pengetahuan: proses penyakit kebutuhan.
(1803) - edukasi pasien mengenai tindakan untuk mengontrol atau meminimalkan
- Kelompok dukungan yang gejala sesuai kebutuhan
tersedia (3) 3. Melakukan perawatan sederhana
- Sumber-sumber informasi Pendidikan kesehatan (5510)
penyakit spesifik yang - Aplikasikan strategi penyuluhan
terepcaya misal puskesmas - Lakukan demonstrasi (relaksasi otot progesif)
(3) 4. Modifikasi lingkungan
8. Perawatan sederhana Pengajaran: proses penyakit (5602)
pengetahuan tentang kesehatan dan - Eksplorasi sumber-sumber dukungan yang ada misal keluarga
perilaku (1619) manajemen diri 5. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
hipertensi: Manajemen aktifitas dan latihan
- memonitor tekanan darah terapi otot (0266):
(3) - Kolaborasi dengan pemberi keperawatan dirumah terkait protokol latihan
- berpartisipasi dalam dan kegiatan sehari-hari
olahraga yang - Bantu pasien atau cargiver untuk membuat perbaikan terhadap rencana
direkomendasikan (3) latihan dirumah sesuai indikasi.
9. Modifikasi lingkungan
Pengetahuan: perilaku kesehatan
(1805)
- Praktik gizi yang sehat (diet
HT) (3)
10. Pemanfaatan fasilitas
kesehatan
Pengetahuan tentang kesehatan dan
perilaku (1619)
manajemen kesehatan
hipertensi :
- menggunakan fasilitas
kesehatan sesuai dengan
kebutuhan (4)
- mendapatkan
pengobatan yang
dibutuhkan (4)
CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tanggal dan Implementasi Evaluasi


Waktu

Ketidakefektifan Kamis, Melakukan bina hubungan saling percaya S:


pemeliharaan kesehatan 14/11/2019 - Ny.T mengatakan setuju untuk dijadikan
Menjelaskan maksud dan tujuan
Waktu : 14.00 keluarga binaan
Meminta persetujuan untuk dijadikan keluarga
O:
binaan
- Ny.T kooperatif dalam berdiskusi

A: -

P:

- Melakukan pengkajian tahap 1 pada hari


jumat 15 November 2019 jam 15.00

TTD
(Septi Runtiawati)
S:

Jumat, - Ny. T mengatakan “pada saat pengkajian


Melakukan pengkajian tahap 1 terkait
15/11/2019 Ny. T bercerita terkait penyakit yang
- Data umum (identitas diri) menimpa saudaranya dan dirinya tentang
Jam 15.00
- Tahap perkembangan keluarga DM”
- Data lingkungan O:
- Struktur keluarga
- Ny.T kooperatif saat diskusi
- Fungsi keluarga - Hasil GDS : 360
- Stress dan koping dan keluarga - TD : 150/90
- Harapan keluarga A:-
- Pemeriksaan fisik keluarga
P : melakukan pengkajian tahap 2 hari sabtu, 16
November 2019 jam 15.00

TTD
(Septi Runtiawati)

S:

Melakuakn pengkajian tahap 2 terkait Ny. T mengatakan tidak tahu mengenai DM tetapi
Sabtu, 16/11/ rutin pengecekan GDS diapotik dan minum obat
2019 5 tugas keluarga ( mengenal masalah, metmorfin
mengambil keputusan, cara merawat
Jam 15.00 Ny. T mengatakan ingin tahu cara mengontrol DM
anggota yang sakit, memodifikasi
lingkungan, memanfaatkan fasilitas O :
kesehatan)
Ny. T kooperatif dalam berdiskusi

A:-

P:

Kontrak waktu implementasi penyuluhan pada hari


minggu 17 November 2019 jam 09.00
TTD
(Septi Runtiawati)

S:
Melakukan kontrak waktu implementasi

Minggu, 17 Ny. T mengatakan bahwa bersedia dilakukan


November 2019 penyuluhan mengenai diabetes mellitus

Jam 09.00 O:

Ny. T kooperatif dalam berdiskusi

A:-

P:

melakukan penyuluhan pada hari senin, 18


November 2019 jam 14.00

TTD
(Septi Runtiawati)

Melakukan penyuluhan mengenai DM terkait S:


pengertian, tanda dan gejala, karakteristik
Senin, 18 Ny. T mengatakan sudah sedikit mengerti mengenai
diagnosa, pencegahan dan komplikasi dm
November 2019 DM

Jam 14.00 Melakukan kontrak waktu untuk penyuluhan diit


O:
DM dan mengajarkan senam kaki
Ny. T kooperatif dalam berdiskusi
Ny. T mampu menjawab pertanyaan yang sudah
diberikan

A : ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan belum


teratasi

P:

melakukan evaluasi dan melakukan penyuluhan


mengenai diit DM dan mengajarkan senam kaki pada
hari selasa, 19 November 2019 jam 15.00

TTD
(Septi Runtiawati)

S:

Ny. T mengatakan senang diajarkan senam kaki DM


Melakukan penyuluhan mengenai diit DM dan
Selasa, 19 Ny. T mengatakan mau melakukan senam kaki DM
November 2019 mengajarkan senam kaki DM
setiap saat ada waktu luang

Jam 15.00 Melakukan evaluasi mengenai materi DM


O:
Melakukan kontrak waktu untuk evaluasi
Ny. T kooperatif dalam berdiskusi
kegiatan
Ny. T mampu melakukan senam kaki DM

A : ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan belum


teratasi

P:

Melakuakn evaluasi kegiatan pada hari rabu, 20


November 2019 jam 17.00

TTD
(Septi Runtiawati)
Melakukan evaluasi kegiatan terkait pengertian
S:
DM, tanda gejala, karakteristik diagnose,
pencegahan, komplikasi, diit DM dan praktik Ny. T mengatakan sudah mengerti mengenai DM
senam kaki DM
Rabu, 20 Ny.T mampu melakukan senam kaki DM secara
November 2019 Melakukan kontrak waktu untuk Ujian akhir mandiri
stase keluarga
Jam 17.00 Ny. T mampu menjawab pertanyaan mengenai DM
sedikit-sedikit

O:

Ny. T kooperatif dalam berdiskusi

Ny. T mampu melakukan senam kaki DM

A : ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan teratasi

P:

Melakukan penyuluhan ujian akhir stase jumat, 22


November 2019 jam 16.00

TTD
(Septi Runtiawati)

S:

Ny. T mengatakan sudah mengerti tentang hipertensi


Melakukan penyuluhan mengenai hipertensi dan
mengajarkan senam relaksasi otot progresif O:
Kesiapan manajemen
Jumat, 22
kesehatan Ny. T kooperatif dalam berdiskusi
November 2019

Jam 16.00 Ny. T mampu melakukan senam kaki DM dan


relaksasi otot progresif

A : kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan


teratasi

P:

Memotivasi Ny. T untuk melakukan senam kaki DM


dan relaksasi otot progesif serta mengajak Ny. T
untuk rutin memeriksakan kesehatan di puskesmas

TTD
(Septi Runtiawati)
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN II


DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA

Nama mahasiswa : Septi Runtiawati

Kunjungan ke : VI

Kegiatan : Evaluasi dan mengajarkan diit diabetes mellitus serta senam kaki DM

Tanggal : Selasa, 19 November 2019

A. Identifikasi Masalah
Melakukan evaluasi terhadap pengetahuan keluarga Tn.S khususnya pada Ny.T
setelah dilakukan penyuluhan terkait DM dan mengajarkan senam kaki DM
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan keluarga
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2. Tujuan Umum
Mengetahui perkembangan pemeliharaan kesehatan terhadap diet DM dan cara
senam kaki DM
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan tindakan keperawatan selama 1x30 menit diharapkan :
a. Ny.T sudah melakukan cara diit DM
b. Ny.T sudah melakukan senam kaki DM
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan anggota
keluarga.
2. Media dan alat
Koran, leaflet
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Selasa, 19 November 2019
Jam : 15.00 WIB
Tempat : Rumah Tn.S

4. Rencana Kegiatan
Evaluasi Kegiatan
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan Menjawab salam
a. Memberi Salam
2. 25 Menit Pelaksanaan :
a. Memperkenalkan diri a. Menyimak
b. Menjelaskan tujuan b. Memperhatikan
kedatangan c. Menyampaikan
c. Menjelaskan pendapat atas
mengenai diit DM dan kedatangan
cara senam kaki DM mahasiswa
d. Mengevaluasi
mengenai pengertian
dari DM, tanda gejala
DM, pencegahan DM,
diet DM dan senam
kaki DM
3. 3 menit Penutup
a. Mengucapkan a. Menjawab salam
terimakasih dan b. Mengucapkan
mengakhiri dengan terimakasih
salam
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN
KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN II
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan kunjungan ke 6 ini pada keluarga Tn.S dilakukan pada hari Selasa, 19
November 2019 Jam 15.00 WIB. Maksud dan tujuan dari pertemuan ini untuk
evaluasi pertemuan yang dilakukan sebelumnya.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi teraupetik dengan berbahasa Indonesia dan
Bahasa jawa. Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa dengan baik.
B. Hasil Kegiatan

No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta


1. 2 menit Pembukaan Menjawab salam
a. Memberi Salam
2. 25 menit Pelaksanaan :
a. Memperkenalka a. Menyimak
n diri b. Memperhatikan
b. Menjelaskan c. Menyampaikan pendapat
tujuan atas kedatangan mahasiswa
kedatangan S:
c. Menanyakan Ny.T mengatakan sudah praktik
tentang DM sendiri terkait senam kaki DM
terkait O:
pengertian, Ny.T nampak antusias dalam
tanda gejala dan menjawab pertanyaan
cara pencegahan P : Rencana tindak lanjut
d. Menjelaskan Motivasi kepada Ny.T untuk selalu
mengenai diet menjaga pola makan, melakukan
DM dan cara senam kaki atau aktivitas fisik
senam kaki DM Menyampaikan Kepada Tn.S untuk
senantiasa memotivasi Ny.T untuk
mengontrol DM dengan menjaga
pola makan, melakukan aktivitas
fisik.
3. 3 menit Penutup
b. Mengucapkan c. Menjawab salam
terimakasih dan d. Mengucapkan terimakasih
mengakhiri
dengan salam
LAPORAN PENDAHULUAN
KEGIATAN EVALUASI PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN II
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

Nama mahasiswa : Septi Runtiawati


Kunjunganke : VII
Kegiatan : Evaluasi kegiatan
Tanggal : Rabu, 20 November 2019

A. Latar Belakang
Menurut UU nomor 38 tahun 2014 Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan
kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun
sehat.Keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang sistematis, yang
digunakan baik pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi dan
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari individu-individu yang
ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai
tujuan bersama (Friedman, 1998). Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk membantu
keluarga dalam membantu dirinya sendiri untuk mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi atau
kesejahteraan dalam konteks tujuan utama mereka,aspirasi dan kemampuannya.
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada oranglain dimana kita
memiliki keyakinan padanya. Ketika seseorang mengambil keputusan, ia akan lebih memilih
keputusan berdasarkan pilihan dari orang-orang yang lebih dapat dipercaya (Moorman,
1993). Dalam keperawatan keluarga, kepercayaan keluarga yang diberikan kepada
mahasiswa diharapkan mampu memudahkan mahasiswa dalam menggali masalah kesehatan
serta mampu memberikan masukan yang bisa diterima keluarga. Setelah memberikan
kepercayaan kepada keluarga tindakan keperawatan selanjutnya adalah melakukan
pengakjian terhadap keluarga tersebut. Kemudian disusunlah perencanaan keperawatan dan
kemudian diimplementasikan. Pengukuran keberhasilan daritindakan yang sudah dilakukan
ialah dengan melakukan berbagai cara untuk mengevaluasi hasil tindakan.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan evaluasi keperawatan diharapkan dapat diketahuinya
efektivitas intervensi yang sudah diberikan.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 45 menit diharapkan menjelaskan
tentang:
a. Diabetes mellitus
b. Dapat mempraktekkan senam kaki DM
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan anggota keluarga
2. Media dan alat
- Alat tulis dan kertas
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Rabu, 20 November 2019
Waktu : 17.00 WIB
Alamat : Rumah Tn. S Padukuhan Nusupan RT 04/RW 29, Trihanggo, Gamping,
Sleman, Yogyakarta
4. Rencana kegiatan
Evaluasi hasil implementasi dan pamitan.
5. Pengorganisasian Waktu dan Acara
No. Waktu KegiatanMahasiswa KegiatanPeserta
1. 2 menit Pembukaan a. Menjawab salam
Memberisalam b. Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 40 menit Pelaksanaan a. Menyimak
a. Menjelaskan tujuan b. Memperhatikan
kedatangan c. Menjawab pertanyaan-
pertanyaan mahasiswa
b. Mengevaluasi tentang
implementasi yang sudah
dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan
tentang DM terkait pengertian,
tanda gejala, karateristik
diagnostic, cara pencegahan,
diet Dm dan senam kaki DM

4. 3 menit Penutup a. Menjawab salam,


a. Mengucapkan terimakasih, Berdiskusi menentukan
pamitan rencana kegiatan
selanjutnya

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
- Laporan pendahuluan telah disiapakan sebelum melakukan kegiatan evaluasi dan
pamitan.
2. Evaluasi proses
- Mahasiswa hadir sesuai dengan kontrak waktu sebelumnya yaitu pukul 17.00 WIB.
- Keluarga menjawab pertanyaan dengan kooperatif
2. Evaluasi hasil
- Meningkatkan pengetahuan terkait DM
- Meningkatkan pengetahuan tentang cara senam kaki DM
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 20 November 2019
Mahasiswa Pembimbing

Septi Runtiawati, S.Kep Ns. Agustina Rahmawati, M.Kep.,Sp. Kep. Kom.


LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN II
LAPORAN HASIL KEGIATAN EVALUASI
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA

A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan ke VII pada hari Rabu, 20 November 2019 dengan maksud dan tujuan
dari pertemuan VII yaitu untuk melakukan evaluasi dari intervensi yang sudah diberikan
dan pamitan untuk mengakhiri pertemuan.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa Indonesia dan
bahasa Jawa. Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan mahasiswa.
Keluarga menjawab seluruh pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Saat kunjungan VII bertemu dengan keluarga Tn.S merespon pertanyaan-
pertanyaan mahasiswa dengan kooperatif dan terbuka.

B. Hasil pertemuan:
Secara umum terdapat peningkatan yang signifikan antara sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi. Keluarga dapat menjawab berbagai macam pertanyaan evaluasi
yang sudah dilakukan (kurang lebih 80% pertanyaaan terjawab dengan baik). Selain itu,
keluarga Tn.S juga sudah mencoba untuk menerapkan aktivitas rutin yang sudah
diajarkan

Anda mungkin juga menyukai