Disusun Oleh:
SEPTI RUNTIAWATI
1910206005
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang
sistematis, yang digunakan baik pada individu, keluarga, kelompok dan
komunitas. Keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan
yang ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat
atau sakit (Friedman et.al, 2003). Tujuan dari keperawatan keluarga adalah
untuk membantu keluarga dalam membantu dirinya sendiri untuk mencapai
tingkat tertinggi dalam fungsi atau kesejahteraan dalam konteks tujuan utama
mereka, aspirasi dan kemampuannya.
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada
oranglain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Ketika seseorang
mengambil keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan
dari orang-orang yang lebih dapat dipercaya (Moorman, 1993). Dalam
keperawatan keluarga, kepercayaan keluarga yang diberikan kepada
mahasiswa diharapkan mampu memudahkan mahasiswa dalam menggali
masalah kesehatan serta mampu memberikan masukan yang bisa diterima
keluarga. Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP) dilakukan dengan
menggunakan komunikasi terapuetik dalam setiap pertemuan keluarga.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan BHSP tercipta hubungan saling percaya antara
keluarga dengan mahasiswa.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 20 menit diharapkan :
a. Tercipta hubungan saling percaya keluarga dengan
mahasiswa.
b. Mahasiswa memperkenalkan diri
c. Mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan
d. Mahasiswa melakukan kontrak waktu kegiatan selanjutnya
dengan keluarga
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan
anggota keluarga
2. Media dan alat
Alat tulis
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Kamis, 14 November 2019
Waktu : 14.00 WIB
Alamat : Padukuhan Nusupan RT 04/RW 29, Trihanggo, Gamping,
Sleman, Yogyakarta
4. Rencana kegiatan
Perkenalan, membina hubungan saling percaya
5. Pengorganisasian Waktu dan Acara
No. Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan a. Menjawab salam
a. Memberi salam b. Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan a. Menyimak
a. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
b. Menjelaskan maksud c. Menyampaikan
dan tujuan kedatangan pendapat atas
c. Menanyakan nama dan kedatangan mahasiswa
jumlah anggota keluarga
d. Kontrak waktu untuk
pertemuan selanjutnya.
4. 3 menit Penutup a. Menjawab salam
a. Mengucapkan b. Berdiskusi
terimakasih menentukan rencana
b. Kontrak waktu kegiatan kegiatan selanjutnya
selanjutnya dan
mengakhiri pertemuan
dengan salam.
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
-
2. Evaluasi proses
a. Komunikasi sesuai
b. Keluarga kooperatif
c. BHSP dapat berjalan dengan lancar
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiswa mampu berkenalan dan berkomunikasi baik dengan
keluarga
b. Mahasiswa mampu membina hubungan saling percayadengan keluarga
c. Mahasiswa mampu mengetahui nama dan jumlah anggota keluarga
d. Keluarga bersedia menjadi keluarga binaan selama 7x kunjungan
LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARG BINAAN II
LAPORAN HASIL KEGIATAN BHSP
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan pertama pada hari kamis tanggal 14 November 2019
jam 14.00 WIB. Maksud dan tujuan dari pertemuan pertama yaitu untuk
membina hubungan saling percaya antara keluarga Ny.T dengan
mahasiswa, menanyakan apakah keluarga bersedia menjadi keluarga
binaan selama 7x kunjungan serta kontrak waktu pertemuan selanjutnya.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
Indonesia dan bahasa Jawa. Keluarga kooperatif menanggapi
perbincangan dengan mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Saat kunjungan 1 bertemu dengan Ny.T. Respon keluarga agak
sungkan karena awalnya menolak untuk dijadikan keluarga binaan dengan
beralasan karena berjualan diwarung kemudian diajak berbincang
mengenai hal lain, keluarga sudah mulai bisa menerima kehadiran
mahasiswa dengan baik, keluarga bersedia menjadi keluarga binaan dari
mahasiswa.
B. Hasil Kegiatan BHSP
Dari kegiatan BHSP mahasiwa mengetahui nama kepala keluarga
yaitu Ny.T. Ny.T dan keluarga menerima baik mahasiswa, bersedia menjadi
keluarga binaan mahasiswa dan menyepakati kontrak waktu berikutnya.
Kontrak waktu berikutnya adalah hari jumat, 15 November 2019 pukul 15.00.
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam memberika asuhan keperawatan pada keluarga menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pengkajian merupakan langkah
awal yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data tentang status kesehatan
klien. Dalam proses pengkajian dimulai dengan pengumpulan informasi atau
data secara sistematis, pengumpulan data tentang keluarga didapatkan dari
berbagai sumber sepertiwa wancara dengan keluarga, observasi terhadap
lingkungan rumah, informasi tertulis maupun lisan dari rujukan dan berbagai
lembaga yang menangani keluarga. Data yang sudah terkumpul kemudian
dianalisa sehinggadapat dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada
keluarga.
Jadi berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien harus dilakukan pengkajian
terlebih dahulu baik melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, atau pemeriksaan
penunjang lainnya.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan pengkajian selama 1 minggu diharapkan
terkumpulnya data yang dapat menunjang timbulnya masalah kesehatan pada
keluarga.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x 20 menit diharapkan didapatkan
data tentang :
a. Data Umum
b. Data Lingkungan
c. Tahap Perkembangan Keluarga
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi Keluarga
f. Stres dan Koping Keluarga
g. Harapan Keluarga
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan
anggota keluarga
2. Media dan alat
Format pengkajian, alat tulis
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Jumat, 15 November 2019
Waktu : 15.00 WIB
Alamat : Nusupan RT 04/RW 19, Trihanggo Gamping, Sleman.
4. Rencana kegiatan
Diskusi dan wawancara tentang data keluarga meliputi :
a. Data Umum
b. Data Lingkungan
c. Tahap Perkembangan Keluarga
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi Keluarga
f. Stres dan Koping Keluarga
g. Harapan Keluarga
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
LP disiapkan, media disiapkan, tepat waktu kedatangan sesuai dengan
kontrak waktu yang dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi proses
Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang
direncanakan, keluarga aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan :
a. Data Umum
b. Data Lingkungan
c. Tahap Perkembangan Keluarga
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi Keluarga
f. Stres dan Koping Keluarga
g. Harapan Keluarga
LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN
II
LAPORAN HASIL PENGKAJIAN TAHAP I
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Kunjungan II pada hari Jumat, tanggal 15 November 2019 jam 15.00
WIB. Maksud dan tujuan dari pertemuan kedua yaitu untuk melakukan
pengkajian tahap I terkait data umum, data lingkungan, tahap
perkembangan keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga,
permasalahan keluarga, koping keluarga dan harapan keluarga.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
Indonesia dan bahasa Jawa. Keluarga kooperatif menanggapi
perbincangan dengan mahasiswa dan berdiskusi terkait pertanyaan yang
diberikan oleh mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Saat kunjungan 2 bertemu dengan hanya dengan Ny.T, karena
anak-anak sedang sekolah dan bekerja kemudian Tn. S belum pulang
kerja. Respon Ny. T ketika menerima kehadiran mahasiswa baik,
keluarga bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa,
keluarga menceritakan permasalahan kesehatan yang dialami ketika
ditanya.
B. Hasil Kegiatan Pengkajian Tahap I
Genogram :
Tn.S
. T
Ny. 59th.
52 th
Yang
dikaji
Ny. W
Tn. J
30th
19th
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-laki
1. Tipe Keluarga :
Keluarga Tn. S merupakan tipe keluarga Inti Tn. S tinggal
bersama istrinya dan anak-anaknya
2. Suku : Jawa
Keluarga Tn. S merupakan penduduk asli dan memiliki
latar belakang budaya Jawa. Bahasa sehari-hari menggunakan
bahasa jawa.
3. Agama : Islam
Keluarga Tn. S menganut agama islam. Mereka
menjalankan dengan baik ibadah sholat fardlu dan berusaha untuk
tepat waktu dalam menjalankan ibadah dan mengikuti kegiatan ke
agamaan seperti pengajian di sekitar.
4. Status Sosek keluarga : Ekonomi menengah
Selama ini penghasilan berasal dari Tn. S sebagai buruh
harian. Ibu sebagai buruh harian dengan memiliki usaha warung
dan berjualan nasi di depan rumah. Kemudian keluarga Tn. S
memiliki usaha kontrakan.
5. Aktivitas rekreasi keluarga :
Keluarga Tn. S memanfaatkan hari libur seperti minggu
untuk kumpul dengan keluarga
I. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahapan keluarga Tn. S saat ini adalah tahapan keluarga
dewasa
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn.S belum menikahkan anak pertamanya yang
sudah berusia 30 tahun.
3. Riwayat keluarga inti (ayah, ibu,dan anak atau keluarga inti)
Terkait riwayat kesehatan, Tn S dan Ny. T tidak memiliki
riwayat penyakit tetapi Ny. T menderita DM padahal tidak ada
keluarga dari Tn. S dan Ny. T tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit tersebut. Ny. T tidak tahu mengenai Diabetes mellitus,
tahunya hanya disebabkan karena tidak menjaga pola makan
dengan baik makanya terkena penyakit diabetes. Ny. T belum tahu
pencegahan Diabetes itu seperti apa selain menjaga pola makan.
Ny. T belum pernah melakukan senam kaki diabetes mellitus.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Terkait riwayat penyakit sebelumnya Tn. S dan keluarga
tidak memiliki riwayat menular. . Ny. T memiliki riwayat DM dan
Hipertensi
II. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Tipe rumah keluarga Tn. S adalah milik sendiri bersifat permanen,
menggunakan alas keramik. Ada ruang tamu, ruang keluarga, 3
kamar, dapur dan kamar mandi dan halaman belakang
a. Denah Rumah
Halaman belakang
Dapur Kamar
mandi
Kamar
Ruang
Kamar
makan
dan
nonton
TV
Kamar
Warung Ruang
Tamu
b. Ventilasi dan penerangan
Disetiap sudut rumah terdapat jendela. Setiap hari jendela
selalu dibuka untuk sirkulasi udara agak tidak pengap
c. Persediaan air bersih
Tn. S mengatakan kebutuhan air berasal dari air sumur,
keadaan air bersih
d. Pembuangan sampah
Selama ini pembuangan sampah di tempat penampungan
sampah sementara di belakang rumah, dan tertutup, kemudian
dibakar
e. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah dialirkan ke septictank.
f. Jamban/ WC (tipe, jarak dengan sumber air)
Jamban menggunakan tipe jongkok, jarak sumber air
dengan septictank kurang lebih 10 meter. Kondisi saluran
pembuangan jamban lancar.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Pemukiman termasuk dalam desa yang padat penduduk.
Rumah warga satu dengan yang lain saling berdekatan. Warga
dusun Nusupan selalu guyup rukun dan memiliki rasa toleransi
yang tinggi antar umat beragama.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. S tinggal menetap di rumah yang saat ini
yang ditempati, belum pernah berpindah tempat tinggal lagi
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. S aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti
arisan RT, ronda. Ibu aktif kegiatan arisan dasawisma ibu-ibu RT
04, mengikuti senam dan pengajian.
Ecomap:
Keluarga Besar Bp. S
Ibu T
mengikuti kegiatan sosial RT 04
Tn. S
An. W & J
Kulit dan kaki Turgor kulit kembali cepat, Turgor kulit kembali cepat, Turgor kulit kembali cepat, Turgor kulit kembali
tampak bersih tampak bersih tampak bersih cepat, tampak bersih
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses pengkajian dimulai dengan pengumpulan informasi atau data
secara sistematis, pengumpulan data tentang keluarga didapatkan dari berbagai sumber
seperti wawancara dengan keluarga, observasi terhadap lingkungan rumah, informasi
tertulis maupun lisan dari rujukan dan berbagai lembaga yang menangani keluarga. Data
yang sudah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat dirumuskan masalah kesehatan
yang ada pada keluarga.Jadi berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan
untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien harus dilakukan pengkajian terlebih
dahulu baik melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, atau pemeriksaan penunjang lainnya.
Dalam kunjungan pengkajian kedua akan dilakukan pemeriksaan fisik meliputi
:keadaan umum, vital sign, istirahat dan rekreasi, nutrisi, integumen, kepala, mata,
telinga, mulut, hidung, leher dan tenggorokan, sistem kardiovaskuler, sistem respirasi
dan sistem musculosceletal serta tahap perkembangan keluarga meliputi kemampuan
keluarga mengenal masalah, kemampuan keluarga mengambil keputusan yang tepat,
kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, kemampuan keluarga
memodifikasi lingkungan, kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan.
B. Rencana keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan pengkajian dalam 1 minggu diharapkan terkumpulnya data yang
dapat menunjang timbulnya masalah kesehatan pada keluarga.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit diharapkan didapatkan data
meliputi :
a. Pelaksanaan 5 Tugas Kesehatan Keluarga
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara, diskusi
2. Media dan alat
Format pengkajian
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Sabtu, 16 November 2019
Waktu : 15.00 WIB
Alamat : Padukuhan Nusupan RT 04/RW 29, Trihanggo, Gamping, Sleman,
Yogyakarta
4. Rencana kegiatan
Diskusi dan wawancara tentang data keluarga meliputi :
a. Pelaksanaan 5 Tugas Kesehatan Keluarga
E. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
LP disiapkan, media disiapkan, tepat waktu kedatangan sesuai dengan kontrak waktu
yang dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi proses
Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang direncanakan,
keluarga aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data :
a. Pelaksanaan 5 Tugas Kesehatan Keluarga
LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN II
LAPORAN HASIL PENGKAJIAN TAHAP II
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA
A. Evaluasi Proses
1.Pelaksanaan
Kunjungan 3 pada hari Sabtu, tanggal 16 November 2019 jam 15.00 WIB.
Maksud dan tujuan dari pertemuan pertama yaitu untuk melakukan penjajakan
tahap II terkait 5 tugas keperawatan keluarga.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa Indonesia
dan bahasa Jawa. Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan mahasiswa,
berdiskusi terkait pertaanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Saat kunjungan 3 bertemu dengan Ny.T. Respon keluarga baik, keluarga
menerima kehadiran mahasiswa dengan baik, keluarga bersedia menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
B. Hasil Kegiatan Penjajakan Tahap II
Hasil Penjajakan Tahap II
A. LATAR BELAKANG
Praktik keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan yang
ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat atau sakit (Friedman
et.al, 2003). Tujuannya adalah untuk membantu keluarga dan membantu dirinya sendiri
untuk mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi atau kesejahteraan dalam keadaan sehat
atau sakit, dalam konteks tujuan utama mereka, aspirasi, dan kemampuannya.
Menurut Bailon dan Maglaya (1978), keluarga adalah dua atau lebih individu yang
hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Sebelum dilakukannya sebuah implementasi pada keluarga perlu adanya
pengkajian terlebih dahulu, sehingga diperoleh data yang akurat yang dapat menunjang
penegakan suatu diagnosa keperawatan keluarga. Pengkajian adalah suatu tahapan dimana
seorang perawat mengambil informasi secara terus-menerus terhadap anggota keluarga
yang dibinanya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka akan dilakukan kontrak waktu
terhadap keluarga Tn. S yang kemudian akan dilanjutkan dengan pemberian asuhan
keperawatan terhadap keluarga Tn.S khususnya Ny. T menderita diabetes mellitus dengan
riwayat saudaranya yang meninggal karena diabetes. Kemudian ketidaktahuan Ny. T
mengenai diabetes mellitus tetapi, Ny.T rajin kontrol ke apotik untuk pengecekan GDS
dan mengandalkan membeli obat DM (Metformin) pada saat GDSnya tinggi tanpa
pengawasan dokter.
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dan keluarga bersama-sama menentukan waktu kapan dilakukan
implementasi penyuluhan tentang DM dan intervensi senam kaki DM
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dan keluarga membina hubungan saling percaya.
b. Mahasiswa dan keluarga mendapat informasi tentang permasalahan kesehatan yang
terjadi di keluarga Tn. S khususnya Ny. T
c. Mahasiswa dan keluarga dapat bersama-sama menyimpulkan permasalahan
kesehatan keluarga yang terjadi dan mampu mengatasi permasalahan yang ada.
D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Persiapan ke keluarga membawa format pengkajian keluarga. Mahasiswa langsung
mendatangi keluarga Tn.S untuk melakukan kontrak waktu dengan keluarga.
2. Evaluasi proses
a. Kontrak waktu berjalan dengan baik
b. Keluarga kooperatif bersedia mengutarakan semua permasalahan.
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiwa mampu berinteraksi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa dan keluarga mampu menentukan waktu untuk implementasi
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN II
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA
1. Memberi keyakinan pada keluarga bahwa segala informasi tentang keluarga yang
diberikan kepada mahasiswa merupakan rahasia yang akan tetap dijaga oleh
mahasiswa.
2. Menjelaskan tugas dan tanggungjawab mahasiswa di komunitas, bahwa mahasiswa
wajib mempunyai keluarga binaan dengan resiko tinggi ataupun keluarga dengan
penyakit tertentu.
3. Kontrak waktu lamanya pertemuan pada hari ini 20 menit.
4. Menguatkan hubungan saling percaya antara mahasiswa dan keluarga, sehingga
hubungan mahasiswa dan keluarga lebih erat.
5. Keluarga kooperatif selama proses komunikasi.
6. Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan implementasi selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ny. T menceritakan mengenai riwayat kesehatan yang dialami oleh kedua orang tua
beliau yang tidak memiliki penyakit DM tetapi kenapa malah Ny. T memiliki penyakit DM.
selain itu, Ny. T mengatakan tidak tahu menahu mengenai penyakit DM secara jelas itu
seperti apa. Tetapi Ny. T kontrol rutin memeriksakan kesehatannya ke apotik selama sebulan
sekali untuk pengecekan GDS. Ny. T mengatakan ingin mengetahui lebih jelas mengenai
penyakit DM, pencegahan dan senam kaki DM.
PROSES KEPERAWATAN
1. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, dan tanya jawab.
2. Media
Media yang digunakan adalah leaflet.
3. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Senin, 18 November 2019
Waktu : 14.00 WIB
Tempat : Rumah Tn.S
4. Rencana kegiatan
Pengorganisasian Waktu dan Acara
No. Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan a. Menjawab salam
a. Memberi salam b. Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan a. Menyimak
a. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
b. Menjelaskan tujuan c. Menyampaikan
kedatangan pendapat atas
Menjelaskan tentang : kedatangan mahasiswa
pengertian, tanda dan
gejala, karakteristik
diagnose DM,
pencegahan,
komplikasi.
4. 3 menit Penutup a. Menjawab salam
a. Evaluasi b. Berdiskusi
b. Mengucapkan terima menentukan rencana
kasih dan mengakhiri kegiatan selanjutnya
pertemuan dengan
salam.
c. Kontrak waktu kegiatan
selanjutnya
F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Persiapan dilakukan sehari sebelum datang ke keluarga berupa kontrak waktu dengan
keluarga untuk dilakukan penyuluhan tentang penyakit DM
2. Evaluasi proses
a. Penyuluhan dan latihan dapat berjalan dengan lancar.
b. Keluarga mampu bersikap kooperatif.
c. Keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan
3. Evaluasi hasil
a. Evaluasi struktur
Pertemuan disepakati bersama dan untuk berdiskusi
b. Evaluasi proses
Penyuluhan dan diskusi berjalan dengan lancar
c. Evaluasi hasil
Keluarga dapat memahami apa yang dimaksud DM
Keluarga dapat memahami tanda gejala DM
Keluarga dapat memahami kriteria diagnosa DM
Keluarga dapat memahami komplikasi DM
Keluarga dapat memahami pencegahan DM
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN II
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING
SLEMAN YOGYAKARTA
Pertemuan Ke : V
Hari/Tanggal : Senin, 18 November 2019
Waktu : 14.00 WIB
Tempat : Rumah Tn.S di Padukuhan Nusupan RT 04/ 29 Trihanggo Gamping Sleman
Yogyakarta
Kegiatan : Penyuluhan materi tentang DM
1. Memberi keyakinan pada keluarga bahwa segala informasi tentang keluarga yang
diberikan kepada mahasiswa PPN Unisa merupakan rahasia yang akan tetap dijaga oleh
mahasiswa.
2. Menjelaskan tugas dan tanggungjawab mahasiswa PPN Unisa di komunitas, bahwa
mahasiswa wajib mempunyai keluarga binaan dengan resiko tinggi ataupun keluarga
dengan penyakit tertentu.
3. Kontrak waktu lamanya pertemuan pada hari ini 20 menit.
4. Melakukan penyuluhan tentang DM
5. Menguatkan hubungan saling percaya antara mahasiswa dan keluarga, sehingga
hubungan mahasiswa dan keluarga lebih erat.
6. Keluarga kooperatif selama proses komunikasi dan proses penyuluhan.
7. Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DIABETES MELLITUS
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan
hiperglikemi yang berhubungan dengan abnormalitas metabolism karbohidrat, lemak,
dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan
sensitivitas atau keduanya dan menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskuler,
makrovaskuler, dan neuropati (Nurarif ,2015). Diabetes Melitus (DM) merupakan
suatu penyakit degeneratif dan salah satu penyakit tidak menular yang meningkat
jumlahnya dimasa datang, World Health Organization (WHO) memperkirakan pada
tahun 2025 angka kejadian DM meningkat menjadi 300 juta orang.
Ny. T menceritakan mengenai riwayat kesehatan yang dialami oleh kedua orang
tua beliau yang tidak memiliki penyakit DM tetapi kenapa malah Ny. T memiliki
penyakit DM. pada saat pengecekan GDS di waktu pengkajian didapatkan hasil
GDSnya 315. selain itu, Ny. T mengatakan tidak tahu menahu mengenai penyakit DM
secara jelas itu seperti apa. Tetapi Ny. T kontrol rutin memeriksakan kesehatannya ke
puskesmas selama sebulan sekali. Ny. T mengatakan ingin mengetahui lebih jelas
mengenai penyakit DM, pencegahan dan senam kaki DM.
II. PENGANTAR
Bidang Studi : Keperawatan Keluarga
Topik : Diabetes Mellitus
Subtopik : Mengetahui lebih rinci apa itu Diabetes mellitus
Sasaran : Ny.T
Hari/Tanggal : Senin, 18 November 2019
Waktu : 14.00 WIB
Waktu : 20 Menit
Tempat : Rumah Tn.S
V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
1. Leaflet
METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
VIII. EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Pertanyaan : 3 soal
1. Sebutkan apa yang dimaksud DM
2. Sebutksn apa saja tanda gejala DM
3. Bagaiamana pencegahan DM
LAMPIRAN MATERI
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan
oleh karena peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif
dilatar belakangi oleh resistensi insulin (Soegondo dkk, 2009). DM merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemiayang terjadi Karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau, kedua-duanya. Hiperglikemiaadalah suatu kondisi
medik berupa peningkatan kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal. Hiperglikemia
merupakan salah satu tanda khas penyakit diabetes mellitus (DM), meskipun juga mungkin
didapatka pada beberapa keadaan yang lain.
Gejala yang sering muncul menurut ADA (American Diabetes Association) (2015)
yaitu sering buang air kecil (poliuri), merasa sering haus (polidipsi) dan merasa sering lapar
(polifagi). Terdapat gejala lain yang sering muncul yaitu kelelahan, pandangan kabur,
kehilangan berat badan meskipun banyak makan (tipe I) dan kesemutan, nyeri atau mati rasa
pada tangan atau kaki. Hal ini juga disampaikan oleh Ghoffar (2012) dengan penambahan
koordinasi gerak anggota tubuh yang terganggu dan timbul gatal-gatal yang sering
mengganggu (Pruritus).
1. Gejala klasik DM dengan glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/ dl (11.1 mmol/L). Glukosa
darah sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan
waktu makan terakhir. Gejala klasik adalah: poliuria, polidipsia dan berat badan turun
tanpa sebab.
2. Kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/ dl (7.0 mmol/L).Puasa adalah pasien tak mendapat
kalori sedikitnya 8 jam.
3. Kadar glukosa darah 2 jam PP ≥ 200 mg/ dl (11,1 mmol/L). Tes Toleransi Glukosa Oral
dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 gr
glukosa anhidrus yang dilarutkan ke dalam air. Apabila hasil pemeriksaan tidak
memenuhi kriteria normal atau DM, maka dapat digolongkan ke dalam kelompok
Toleransi Glukosa Terganggu (TTGO) atau Glukosa Darah Puasa Terganggu (GDPT)
tergantung dari hasil yang dipeoleh : TGT : glukosa darah plasma 2 jam setelah beban
antara 140199 mg/dl (7,8-11,0 mmol/L) GDPT : glukosa darah puasa antara 100 – 125
mg/dl (5,6-6,9 mmol/L).
Aktivitas Fisik
1. Olahraga
Dalam Perkeni (2011) disebutkan bahwa olahraga secara teratur dapat
memperbaiki kendali glukosa darah, mempertahankan atau menurunkan berat
badan, serta dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL. Olahraga selain untuk
menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki
kendali glukosa darah. Menurut sumber Depkes (2008), latihan fisik pada
penderita DM dapat menyebabkan peningkatan pemakaian glukosa darah oleh
otot yang aktif sehingga latihan fisik secara langsung dapat menyebabkan
penurunan kadar lemak tubuh, mengontrol kadar glukosa darah, memperbaiki
sensitivitas insulin, menurunkan stress
2. Senam diabetes
Senam diabetes merupakan senam low impact dan ritmis yang telah
dilaksanakan sejak tahun 1997 di klub-klub diabetes di Indonesia (Santoso,
2006). Senam direkomendasikan dilakukan dengan intensitas sedang (60-70%
MHR), durasi 30 menit dengan frekuensi 3-5 kali per-minggu (ADA, 2006).
Senam diabetes ditujukan khusus kepada penderita DM dimana gerakan
menyenangkan dan tidak membosankan serta dapat diikuti oleh semua kelompok
umur ( Rachmawati, 2010).
Penukar nasi umumnya digunakan sebagai makan pokok, satu porsi nasi
setara dengan ¾ gelas atau 100 gram, mengandung 175 kalori, 4 gram protein dan 40
gram karbohidrat, untuk menentukan berapa kebutuhan karbohidrat total perhari
dapat ditentukan dengan melihat kebutuhan energi sehari, jika energy sehari adalah
sebesar 2450 kkal, maka energi yang berasal dari karbohidrat adalah 1470-1838 kkal
atau sekitar 368-460 g karbohidrat , 1 gram karbohidrat setara dengan 4 kkal,
kebutuhan karbohidrat 60-70% total kkal (Almatsier, 2006). Sumber karbohidrat lain
dapat diperoleh dari gula merupakan salah satu sumber karbohidrat sederhana yang
dicampur ke kopi, teh manis, susu dan minuman lainnya yang banyak dikonsumsi
masyarakat contohnya 1 sendok makan susu kental manis = 71 kalori, gula termasuk
dalam sumber karbohidrat tetapi bukan sumber energi utama, sumber energi utama
adalah karbohidrat kompleks (Nasi, kentang, bihun, jagung, bihun, mie), penggunaan
gula yang terlalu banyak tidak dianjurkan, gula jika dikonsumsi berlebihan maka bisa
memicu berbagai masalah seperti Diabetes dan kegemukan, satu sendok makan gula
pasir sama dengan 10 gram ( Almatsier, 2006).
b. Dengan tumit yang diletakkan dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas
lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.
c. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas.
Kemudian sebaliknya pada kaki yang lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dan
tumit kaki diangkatkan ke atas. Gerakan ini dilakukan secara bersamaan pada kaki
kanan dan kiri bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.
d. Tumit kaki diletakkan di lantai. Kemudian bagian ujung jari kaki diangkat ke atas
dan buat gerakan memutar pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
e. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Kemudian tumit diangkat dan buat gerakan
memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
f. Kemudian angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Lalu gerakan jari-jari kaki
kedepan kemudian turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi
gerakan ini sebanyak 10 kali.
g. Selanjutnya luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari-jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
h. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi, namun gunakan kedua kaki kanan dan kiri
secara bersamaan. Ulangi gerakan tersebut sebanyak 10 kali.
i. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Kemudian gerakan
pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.
j. Selanjutnya luruskan salah satu kaki dan angkat, lalu putar kaki pada pergelangan
kaki, lakukan gerakan seperti menulis di udara dengan kaki dari angka 1 hingga 10
lakukan secara bergantian.
k. Letakkan selembar koran dilantai. Kemudian bentuk kertas koran tersebut menjadi
seperti bola dengan kedua belah kaki. Lalu buka kembali bola tersebut menjadi
lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Gerakan ini dilakukan
hanya sekali saja.
l. Kemudian robek koran menjadi 2 bagian, lalu pisahkan kedua bagian koran tersebut.
m. Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki.
n. Kemudian pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu
letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh tadi.
o. Lalu bungkus semua sobekan-sobekan tadi dengan kedua kaki kanan dan kiri
menjadi bentuk bola.
DAFTAR PUSTAKA
https://pbperkeni.or.id/wp-content/uploads/2019/01/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-Pencegahan-
Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-PERKENI-2015.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/33760/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=49F65AE9B788A342BCA050A3D79EE659?sequence=4
http://digilib.unila.ac.id/6567/15/BAB%20II.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/148615940.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/33760/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=49F65AE9B788A342BCA050A3D79EE659?sequence=4
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
IDENTIFIKASI MASALAH
Data menunjukkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia menderita penyakit
hipertensi, sementara hampir 50% dari para manula dan20-30% dari penduduk paruh
baya di Hong Kong menderita penyakit ini. Hipertensisering disebut sebagai
“pembunuh yang tidak terlihat”. Secara umum, pasien tidak mengalami gejala
penyakit yang nyata dalam tahapan awal penyakit ini, yang mengakibatkan
penundaan atau kurangnya tindakan perawatan dan pada akhirnya bisa menyebabkan
komplikasi yang parah, misalnya penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, hingga
kematian.
IX. PENGANTAR
Bidang Studi : Keperawatan Keluarga
Topik : Hipertensi
Subtopik : Mengetahui lebih rinci mengenai hipertensi
Sasaran : Ny.T
Hari/Tanggal : Jumat, 22 November 2019
Waktu : 16.00 WIB
Waktu : 30 Menit
Tempat : Rumah Tn.S
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai Hipertensi. keluarga
Tn. S khususnya Ny.T mengetahui tentang Hipertensi
X. MATERI
Terlampir
XI. MEDIA
Selebaran
leaflet
METODE
Diskusi
Demonstrasi
XII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
XIII. EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Pertanyaan : 3 soal
4. Sebutkan apa yang dimaksud HT
5. Sebutkan cara pencegahan HT
6. Mempraktikan senam relaksasi otot progesif
Lampiran Materi
Pengertian :
Factor risiko
Faktor risikonya adalah
a. Usia: risiko meningkat seiring dengan pertambahan usia
b. Riwayat Kesehatan Keluarga: orang cenderung lebih mudah untuk menderita
hipertensi jika ada anggota keluarganya yang pernah menderita penyakit yang
sama sebelumnya
c. Berat: kelebihan berat badan atau obesitas
d. Pola Makan: terlalu banyak garam (natrium) dalam makanan untuk jangka waktu
yang lama
e. Gaya hidup: merokok, minum, stres, dan kurang olahraga
Cara pencegahan
Terapi latihan adalah gerak tubuh, aktifitas fisik yang dilakukan secara
sistematis dengan tujuan memperbaiki atau menghindari keluhan, memperbaiki atau
meningkatkan aktifitas fungsional, menghindari atau tindakan preventif dari adanya
penurunan derajat kesehatan dari faktor-faktor resiko, optimalisasi status sehat,
kebugaran atau kondisi yang baik (Kisner,2007).
a. Kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan bisep dan lengan bawah (sikap
Charles Atlas) selama lima sampai tujuh detik. Anjurklien untuk memikirkan
rasanya dan tegangkan otot sepenuhnyakemudian relaksi selama 12 sampai 30
detik.
b. Kerutkan dahi ke atas, pada saat yang sama tekan dagu sejauh mungkin ke
belakang, putar searah jarum jam dan kebalikannya selanjutnya relakskan
kembali kemudian kerutkan otot muka seperti menari yaitu cemberut, mata
dikedipkan, bibir dimonyongkan kedepan lidah ditekan di langit-langit, dan
bahu dibungkukkan. Di lanjutkan selama lima sampai tujuh detik. Anjur klien
untuk memikirkan rasanya dan tegangkan otot sepenuhnya kemudian
relaks.selama 12 sampai 30 detik.
c. Lengkungkan punggung ke belakang sambil menarik napas dalam masuk,
tekan keluar lambung, ditahan dan Relaks, kemudian tarik nafas dalam tahan
dalam perut lalu relaksasi .
d. Tarik kaki dan ibu jari ke belakang mengarah ke muka, tahan relakskan
Lipat ibu jari, secara serentak kencangkan betis, paha,dan pantat selama lima
sampai tujuh detik. Anjur klien untuk memikirkan rasanya dan tegangkan otot
sepenuhnya kemudian relaksasi selama 12 sampai 30 detik.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ump.ac.id/3610/3/AFNI%20DWI%20WIJAYANTI%20BAB%20II.pdf
http://www.inaheart.org/upload/file/Pedoman_TataLaksna_hipertensi_pada_penyakit_Kardio
vaskular_2015.pdf
http://www21.ha.org.hk/smartpatient/EM/MediaLibraries/EM/EMMedia/Hypertension-
Indonesian.pdf?ext=.pdf
No Data Kemungkinan
diagnosa keperawatan
yang muncul
1 Data Subyektif: Ketidakefektifan
- Ny. T mengatakan tidak tahu mengenai penyebab penyakit pemeliharaan kesehatan
DM selain factor makanan
Ny. T mengatakan belum pernah mengikuti penyuluhan
kesehatan terkait DM tetapi hanya mengonsumsi obat
metformin yang dibeli di apotik
- Ny. T mengatakan belum paham tentang diabetes mellitus
Data Obyektif:
- Klien tampak kooperatif dalam berwawancara
- Klien tampak sehat
2 Data Subyektif: Kesiapan meningkatkan
- Ny. T mengatakan ingin mengetahui masalah kesehatan manajemen kesehatan
tentang DM dan melakukan senam kaki diabetes
- Ny.T memiliki riwayat hipertensi dan ingin tahu cara
menurunkan hipertensi
SKORING DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
A: -
P:
TTD
(Septi Runtiawati)
S:
TTD
(Septi Runtiawati)
S:
Melakuakn pengkajian tahap 2 terkait Ny. T mengatakan tidak tahu mengenai DM tetapi
Sabtu, 16/11/ rutin pengecekan GDS diapotik dan minum obat
2019 5 tugas keluarga ( mengenal masalah, metmorfin
mengambil keputusan, cara merawat
Jam 15.00 Ny. T mengatakan ingin tahu cara mengontrol DM
anggota yang sakit, memodifikasi
lingkungan, memanfaatkan fasilitas O :
kesehatan)
Ny. T kooperatif dalam berdiskusi
A:-
P:
S:
Melakukan kontrak waktu implementasi
Jam 09.00 O:
A:-
P:
TTD
(Septi Runtiawati)
P:
TTD
(Septi Runtiawati)
S:
P:
TTD
(Septi Runtiawati)
Melakukan evaluasi kegiatan terkait pengertian
S:
DM, tanda gejala, karakteristik diagnose,
pencegahan, komplikasi, diit DM dan praktik Ny. T mengatakan sudah mengerti mengenai DM
senam kaki DM
Rabu, 20 Ny.T mampu melakukan senam kaki DM secara
November 2019 Melakukan kontrak waktu untuk Ujian akhir mandiri
stase keluarga
Jam 17.00 Ny. T mampu menjawab pertanyaan mengenai DM
sedikit-sedikit
O:
P:
TTD
(Septi Runtiawati)
S:
P:
TTD
(Septi Runtiawati)
LAPORAN PENDAHULUAN
Kunjungan ke : VI
Kegiatan : Evaluasi dan mengajarkan diit diabetes mellitus serta senam kaki DM
A. Identifikasi Masalah
Melakukan evaluasi terhadap pengetahuan keluarga Tn.S khususnya pada Ny.T
setelah dilakukan penyuluhan terkait DM dan mengajarkan senam kaki DM
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan keluarga
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2. Tujuan Umum
Mengetahui perkembangan pemeliharaan kesehatan terhadap diet DM dan cara
senam kaki DM
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan tindakan keperawatan selama 1x30 menit diharapkan :
a. Ny.T sudah melakukan cara diit DM
b. Ny.T sudah melakukan senam kaki DM
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan anggota
keluarga.
2. Media dan alat
Koran, leaflet
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Selasa, 19 November 2019
Jam : 15.00 WIB
Tempat : Rumah Tn.S
4. Rencana Kegiatan
Evaluasi Kegiatan
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1. 2 menit Pembukaan Menjawab salam
a. Memberi Salam
2. 25 Menit Pelaksanaan :
a. Memperkenalkan diri a. Menyimak
b. Menjelaskan tujuan b. Memperhatikan
kedatangan c. Menyampaikan
c. Menjelaskan pendapat atas
mengenai diit DM dan kedatangan
cara senam kaki DM mahasiswa
d. Mengevaluasi
mengenai pengertian
dari DM, tanda gejala
DM, pencegahan DM,
diet DM dan senam
kaki DM
3. 3 menit Penutup
a. Mengucapkan a. Menjawab salam
terimakasih dan b. Mengucapkan
mengakhiri dengan terimakasih
salam
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN
KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA BINAAN II
DI PADUKUHAN NUSUPAN RT 04 TRIHANGGO GAMPING SLEMAN
YOGYAKARTA
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan kunjungan ke 6 ini pada keluarga Tn.S dilakukan pada hari Selasa, 19
November 2019 Jam 15.00 WIB. Maksud dan tujuan dari pertemuan ini untuk
evaluasi pertemuan yang dilakukan sebelumnya.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi teraupetik dengan berbahasa Indonesia dan
Bahasa jawa. Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa dengan baik.
B. Hasil Kegiatan
A. Latar Belakang
Menurut UU nomor 38 tahun 2014 Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan
kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun
sehat.Keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang sistematis, yang
digunakan baik pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas.
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi dan
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari individu-individu yang
ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai
tujuan bersama (Friedman, 1998). Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk membantu
keluarga dalam membantu dirinya sendiri untuk mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi atau
kesejahteraan dalam konteks tujuan utama mereka,aspirasi dan kemampuannya.
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada oranglain dimana kita
memiliki keyakinan padanya. Ketika seseorang mengambil keputusan, ia akan lebih memilih
keputusan berdasarkan pilihan dari orang-orang yang lebih dapat dipercaya (Moorman,
1993). Dalam keperawatan keluarga, kepercayaan keluarga yang diberikan kepada
mahasiswa diharapkan mampu memudahkan mahasiswa dalam menggali masalah kesehatan
serta mampu memberikan masukan yang bisa diterima keluarga. Setelah memberikan
kepercayaan kepada keluarga tindakan keperawatan selanjutnya adalah melakukan
pengakjian terhadap keluarga tersebut. Kemudian disusunlah perencanaan keperawatan dan
kemudian diimplementasikan. Pengukuran keberhasilan daritindakan yang sudah dilakukan
ialah dengan melakukan berbagai cara untuk mengevaluasi hasil tindakan.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan evaluasi keperawatan diharapkan dapat diketahuinya
efektivitas intervensi yang sudah diberikan.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 45 menit diharapkan menjelaskan
tentang:
a. Diabetes mellitus
b. Dapat mempraktekkan senam kaki DM
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan anggota keluarga
2. Media dan alat
- Alat tulis dan kertas
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Rabu, 20 November 2019
Waktu : 17.00 WIB
Alamat : Rumah Tn. S Padukuhan Nusupan RT 04/RW 29, Trihanggo, Gamping,
Sleman, Yogyakarta
4. Rencana kegiatan
Evaluasi hasil implementasi dan pamitan.
5. Pengorganisasian Waktu dan Acara
No. Waktu KegiatanMahasiswa KegiatanPeserta
1. 2 menit Pembukaan a. Menjawab salam
Memberisalam b. Mendengarkan dan
memperhatikan
2. 40 menit Pelaksanaan a. Menyimak
a. Menjelaskan tujuan b. Memperhatikan
kedatangan c. Menjawab pertanyaan-
pertanyaan mahasiswa
b. Mengevaluasi tentang
implementasi yang sudah
dilakukan dengan cara
memberikan pertanyaan
tentang DM terkait pengertian,
tanda gejala, karateristik
diagnostic, cara pencegahan,
diet Dm dan senam kaki DM
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
- Laporan pendahuluan telah disiapakan sebelum melakukan kegiatan evaluasi dan
pamitan.
2. Evaluasi proses
- Mahasiswa hadir sesuai dengan kontrak waktu sebelumnya yaitu pukul 17.00 WIB.
- Keluarga menjawab pertanyaan dengan kooperatif
2. Evaluasi hasil
- Meningkatkan pengetahuan terkait DM
- Meningkatkan pengetahuan tentang cara senam kaki DM
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 20 November 2019
Mahasiswa Pembimbing
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan ke VII pada hari Rabu, 20 November 2019 dengan maksud dan tujuan
dari pertemuan VII yaitu untuk melakukan evaluasi dari intervensi yang sudah diberikan
dan pamitan untuk mengakhiri pertemuan.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa Indonesia dan
bahasa Jawa. Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan mahasiswa.
Keluarga menjawab seluruh pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Saat kunjungan VII bertemu dengan keluarga Tn.S merespon pertanyaan-
pertanyaan mahasiswa dengan kooperatif dan terbuka.
B. Hasil pertemuan:
Secara umum terdapat peningkatan yang signifikan antara sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi. Keluarga dapat menjawab berbagai macam pertanyaan evaluasi
yang sudah dilakukan (kurang lebih 80% pertanyaaan terjawab dengan baik). Selain itu,
keluarga Tn.S juga sudah mencoba untuk menerapkan aktivitas rutin yang sudah
diajarkan