A. PENGKAJIAN KASUS
I. DATA DEMOGRAFI
a. Biodata
1) Nama : Ny. S
2) Usia/tanggal lahir : 69 tahun/ 01 Januari 1950
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Alamat : Kadilangu, Sumberadi, Mlati, Sleman, DI
Yogyakarta
5) Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
6) Status perkawinan : Kawin
7) Agama : Kristen
8) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
9) Dx Medis : Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan ulkus pedis
dextra
10) RM : 0180XXXX
11) Ruang Rawat : Bangsal Dahlia 1
12) Tanggal masuk : 21 Desember 2019
13) Tanggal pengkajian : 24 Desember
b. Penanggung jawab
1) Nama : Tn. R
2) Usia : 45 tahun/ 18 Agustus 1973
3) Jenis kelamin : Laki-laki
4) Pekerjaan : Wiraswasta
5) Hubungan dengan pasien : Anak
6) Alamat : Kadilangu, Sumberadi, Mlati, Sleman, DI
Yogyakarta
II. KELUHAN UTAMA
1. Alasan utama dibawa ke RS
Pasien mengatakan kaki kanan semakin bengkak, nyeri, kemerahan di
pergelangan kaki dan ada benjolan di mata kaki. Pasien juga mengatakan demam
selama 5 hari naik turun.
2. Keluhan saat ini
Pasien mengatakan ia merasa nyeri pada kaki kanannya. Pasien juga
mengatakan karena penyakitnya tersebut ia merasa kesulitan untuk duduk di
tempat tidur. Pasien mengatakan luka di kakinya kadang merembes.
Tampak ekstermitas dan kaki sebelah kanan kemerahan dan bengkak. Pasien
mengatakan mandi BAB dan BAK biasanya dibantu di tempat tidur. Keluarga
pasien mengatakan bahwa pasien terkadang masih sering mengigau dengan
memanggil-manggil nama anaknya yang sudah 4 tahun belum pulang.
V. RIWAYAT SPIRITUAL
a. Ketaatan pasien dalam beribadah
Pasien mengatakan sebelum sakit bisa ke gereja untuk melaksanakan ibadah,
namun setelah sakit pasien diantar untuk melaksanakan ibadah.
b. Dukungan dalam keluarga
Pasien mengatakan keluarga sangat mendukung kegiatan spiritual yang dilakukan
dengan selalu mengingatkan pasien untuk beribadah.
c. Aktifitas ibadah keagamaan yang lain
Pasien mengatakan dia sering mengikuti ceramah dalam agamanya.
5 5
3 5
i. Sistem Integumen
1) Rambut
Rambut berwarna hitam, bersih, tidak rontok.
2) Kulit
Kulit lembab, pasien mengatakan kulit tidak gatal. Pada kulit kaki sebelah kanan
pasien mengalami ulkus pada 3 bagian yaitu jempol kaki, dan tepi kaki, dan mata
kaki. Diameter ulkus pada tepi kaki adalah ± 4 cm dengan kedalaman ± 0,5 cm.
Diameter ulkus pada mata kaki adalah ± 8 cm dengan kedalaman ± 2 cm. Warna ulkus
merah pucat terdapat kultur pus.
3) Kuku
Kuku bagian tangan dan kaki tidak panjang, bersih. Tedapat luka pada kuku jempol
kaki kanan.
j. Sistem endokrin
1) Kelenjar tiroid: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
2) Percepatan pertumbuhan: pasien mengalami pertumbuhan yang normal
3) Gejala kreatinisme atau gigantisme: tidak ada tanda dan gejala kreatinisme dan
gigantisme
4) Ekskresi urin berlebih: pasien tidak mengalami ekskresi urin berlebih
5) Suhu tubuh yang tidak seimbang: selama dirawat dirumah sakit suhu pasien selalu
normal
6) Riwayat bekas air seni dikelilingi semut: ada karena pasien mengalami diabetes
melitus
k. Sistem perkemihan
1) Tampak oedem di wajah, eksteremitas atas, dan ekstremitas bawah.
2) Keadaan kandung kemih: pada saat pengkajian keadaan kandung kemih pasien
normal, tidak penuh
3) Nocturia, dysuria, kencing batu: pasien tidak mengalami nocturia, dysuria maupun
kencing batu.
4) Penyakit menular seksual: pasien tidak memiliki penyakit menular seksual
5) Balance cairan: belance cairan pasien seimbang antara intake dan output
Total cairan masuk :
Cairan infus/24 jam : 2000 cc
air (untuk minum obat/24 jam) : 350 cc
air minum : 500 cc
dalam makanan dan buah : 100 cc
air metabolisme : 300 cc
obat injeksi : 100 cc
: 3350cc
Total cairan keluar:
Feses : ± 100 cc
muntah : 20 cc
urin : 2000 cc
IWL : 15cc x 69kg/24 = 43,12 cc
: 2163 cc
Balance Cairan : cairan masuk-cairan keluar
: 3350 cc-2163 cc
: 1187 cc
Maka balance cairan Ny. S dalam 24 jam adalah 1187 cc.
l. Sistem reproduksi
1) Perempuan
a) Payudara: payudara normal, simetris, tidak ada benjolan, tidak
ada nyeri tekan, aleora coklat, puting susu menonjol, tidak keluar cairan
b) Labia mayora dan labia minora: tidak terkaji
c) Keadaan hymen: tidak terkaji
d) Haid Pertama: pasien mengatakan haid pertama sekitar usia 14
tahun
e) Siklus haid: siklus haid 30 hari
f) Saat ini pasien sudah tidak haid
m. Sistem Imun
1) Alergi: pasien mengatakan tidak memiliki alergi.
2) Imunisasi: pasien mengatakan imunisasi lengkap.
3) Penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca: tidak ada
4) Riwayat transfusi dan reaksinya: pasien pernah tranfusi dan tidak ada masalah
VII. AKTIVITAS SEHARI-HARI
1) Nutrisi
- ANTROPOMETRI
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 69 kg
Tidak ada perubahan sebelum atau sesudah dirawat.
IMT : BB
TB
: 65 kg
(1,56m)²
: 65 kg
2,43 m
: 26,74 ( status gizi over weight)
- BIOKIMIA
Berdasarkan uji laboratorium dari sampel darah, kebutuhan nutrisi termasuk zat
besi pasien kurang, karena nilai hemoglobin pasien rendah.
- CLINIS
Dari tanda tanda klinis yang terlihat pada pasien, tidak nampak adanya
kekurangan nutrisi. Klinis dapat dinilai dari rambut yang kuat, mulut yang tidak
ada stomatitisnya dan kulit yang tidak kering.
- DIET
1) Selera makan: Pasien mengatakan selama di RS selera makan menurun.
2) Frekuensi:
a) Pasien mengatakan sebelum masuk RS sehari makan 3x setiap kali
makan habis satu porsi dengan nasi yang dilunakkan, sayur, dan lauk.
b) Pasien mengatakan setelah masuk RS sehari makan 3x setiap kali makan
habis ¼ porsi dengan nasi yang dilunakkan seperti bubur, lauk, dan
sayur.
3) Makanan yang disukai dan makanan pantangan:
a) Pasien mengatakan menyukai semua jenis makanan, pasien mengatakan
tidak boleh makan makanan asin dan manis, karena pasien DM.
b) Pasien mengatakan jika dokter tidak memperbolehkan makan sayur
bayam, daun pepaya, dan toge. Serta jika makan telur yang boleh
dimakan putih telurnya saja.
4) Cara makan: Cara makan mandiri dengan piring dan sendok
5) Ritual sebelum makan: berdoa
2) Cairan
1) Pasien mengatakan sebelum sakit sehari minum 10 gelas air putih dan tidak
minum yang manis-manis.
2) Setelah sakit pasien mengatakan sehari minum 1-2 gelas air putih dan tidak
minum yang manis-manis. Tetapi terkadang kalau haus banget pasien nekat
minum.
c. Eliminasi (BAB dan BAK)
1) Tempat pembuangan: WC pribadi
2) Frekuensi BAK:
a) Sebelum masuk RS pasien mengatakan BAB 1 hari sekali setiap pagi hari,
tidak pernah konstipasi dan BAKnya 8x sehari dan warna pipisnya jernih.
b) Setelah masuk RS pasien mengatakan BABnya 2x sehari, jika BAB
biasanya pagi, dan BAKnya 3x sehari jika pipis air pipisnya sedikit dan
warna pipisnya kuning pekat.
3) Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi obat-obatan untuk memperlancar
BAB dan BAK.
d. Istirahat Tidur
1) Pasien mengatakan sebelum masuk RS malam hari tidur jam 19.30 WIB
bangun jam 04.00 WIB, jarang tidur siang, dan tidak pernah mengalami
gangguan tidur.
2) Pasien mengatakan selama di RS setiap tidur 2 jam terbangun dan setiap
jam 04.00 WIB pasti terbangun karena ketika dirumah terbiasa bangun jam
04.00 WIB dan pasien mengalami kesulitan tidur.
e. Olahraga
1) Pasien mengatakan sebelum masuk RS ia jarang berolahraga dan lebih senang
menghabiskan waktunya untuk menonton tv.
2) Perasaan setelah olahraga: pasien mengatakan badan lebih segar apabila
berolahraga tapi kadang haus.
3) Setelah masuk RS pasien mengatakan tidak berolahraga.
f. Rokok, Alkohol, dan Obat-obatan
Pasien mengatakan tidak mengkonsumsi rokok, alkohol dan obat-obatan
g. Personal Hygiene
1) Mandi:
a. Sebelum masuk RS pasien mengatakan biasanya mandi 2x sehari yaitu
setiap pagi dan sore hari secara mandiri.
b. Setelah masuk RS pasien mengatakan mandi 2x sehari dengan dilap-lap
oleh keluarga dan perawat.
2) Keramas:
a. Sebelum masuk RS pasien mengatakan saat dirumah biasanya pasien
keramas satu minggu 2-3 kali.
b. Saat masuk RS pasien mengatakan saat dirumah sakit belum keramas.
3) Gunting kuku
a. Sebelum masuk RS pasien mengatakan menggunting kuku setiap satu
minggu sekali atau setiap kuku terlihat panjang dan kotor.
b. Saat masuk RS kuku pasien tampak panjang dan kotor.
4) Gosok gigi
a. Sebelum dan sesudah masuk RS pasien mengatakan gosok gigi sehari 2
kali, setiap mandi pagi dan mandi sore.
h. Aktifitas/ mobilitas fisik
1) Sebelum masuk RS pasien mengatakan bekerja di lapas hari senin-kamis jam
07.30-14.30, hari jumat jam 07.30-13.30, dan hari sabtu jam 07.30-11.00.
2) Pasien mengatakan sebelum masuk RS ia berjualan di pasar.
3) Setelah masuk RS pasien mengatakan menggunakan alat bantu untuk
beraktifitas namun aktifitas sehari-hari dibantu oleh keluarga dan perawat.
4) Kesulitan pergerakan tubuh: pasien kadang mengalami kesulitan kalau terlalu
capek.
i. Rekreasi
Pasien mengatakan rekreasi dengan keluarga saat anak-anak libur panjang
1) TEST DIAGNOSTIK
Hari: Sabtu
Tanggal : 21 Desember 2019
N JENIS HASIL NILAI SATUAN INTERPRETASI
O PEMERIKSAAN NORMAL
HEMATOLOGI
1. Leukosit 24,39 4,50 – 103/μL leukositosis
11,50
2. Eritrosit 3,44 4,00-5,40 106/μL Rendah
3. Hemoglobin 10,0 12,0-15,0 g/dL Anemia
FAAL HATI
4. Albumin 2,83 3,97-4,94 g/dL Hipoalbuminemia
FAAL GINJAL
5. Creatinin 2,19 0,50-0,90 Mg/dL Tinggi
ELEKTROLIT
6. Natrium 138 136-145 Mmol/L Normal
7. Kalium 3,66 3,50-5,10 Mmol/L Normal
8. Klorida 103 98-107 Mmol/L Normal
5) TERAPI SAAT INI
Nama obat Dosis Indikasi Kontra indikasi Efek samping
Amlodipin 1x1 mg 1. Pengobatan hipertensi 1. Penderita yang memiliki riwayat 1. Merasa lelah
(PO) jam dapat digunakan sebagai hipersensitif atau riwayat alergi terhadap 2. Pusing
08.00 terapi tunggal atau kombinasi amlodipine. 3. Mual
dengan obat antihipertensi 2. Penderita yang mengalami syok 4. Pembengkakan tungkai
lain seperti diuretik tiazid, kardiogenik, stenosis aorta, atau angina 5. Jantung berdebar
beta blocker, atau ACE pektoris yang tidak stabil.
inhibitor. 3. Penderita yang tekanan darah rendah yaitu
2. Pengobatan iskemia kurag dari 90/60 mmHg.
miokardia termasuk 4. Penderita yang sedang hamil dan menyusui.
pengobatan angina pektoris
dan atau vasokonstriksi
pembuluh darah koroner.
3. Pengobatan penyakit arteri
koroner.
1x16 mg Menurunkan tekanan darah 1. Harap berhati-hati bagi penderita 1. Bengkak pada kedua
Candesatran (PO) jam (Penghambat reseptor angiotensin angioedema, hiponatremia, gangguan hati, tungkai
20.00 II) kalsium tinggi dalam darah, penyakit kelenjar 2. Pusing
paratiroid, serta gangguan katup jantung dan 3. Peningkatan lemak
pembuluh darah arteri. trigliserida dalam darah
2. Candesartan berpotensi 4. Hiperurisemia
menyebabkan hipotensi, jika dikonsumsi (peningkatan asam urat)
bersama dengan diuretik, atau dikonsumsi saat 5. Lemas
pasien menjalani cuci darah atau operasi. 6. Sakit maag
3. Candesartan berpotensi menyebabkan 7. Diare
hiperkalemia, jika dikonsumsi bersama dengan 8. Mual
obat-obatan yang mengandung kalium 9. Nyeri sendi
atau ACE inhibitor. 10. Sakit punggung
Furosemid 1 Obat golongan diuretik yang 1. Harap berhati-hati bagi penderita penyakit 1. Pusing.
ampul/12 digunakan untuk membuang ginjal, gangguan prostat, gangguan hati, 2. Vertigo.
jam (IV) cairan atau garam berlebih di penyakit asam urat, kolesterol tinggi, lupus dan 3. Mual dan muntah.
jam 08.00 dalam tubuh melalui urine dan diabetes. 4. Penglihatan buram.
dan jam meredakan pembengkakan yang 2. Harap waspada bagi yang mengalami 5. Diare.
20.00 disebabkan oleh gagal jantung, dehidrasi, sulit buang air kecil, memiliki 6. Konstipasi.
penyakit hati, penyakit ginjal atau tingkat natrium dan kalium rendah dalam
kondisi terkait. darah, atau gangguan keseimbangan kadar
elektrolit.
3. Hindari penggunaan obat jika Anda
memiliki alergi antibiotik golongan sulfa.
Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui
obat pengganti yang tepat untuk kondisi Anda.
4. Jika Anda disarankan untuk menjalani
pemeriksaan MRI atau pemindaian yang
melibatkan penyuntikan zat radioaktif ke dalam
pembuluh vena, beri tahu dokter bahwa Anda
sedang menjalani pengobatan dengan
furosemide. Kombinasi furosemide dengan tes-
tes tersebut dapat berbahaya bagi ginjal.
5. Furosemide dapat meningkatkan kadar gula
darah. Pastikan Anda rutin memeriksanya agar
selalu terpantau, khususnya bagi
penderita diabetes.
Asam folat 3x 1gram Obat ini juga digunakan untuk 1. Memastikan bahwa Anda tidak memiliki 1. Demam tinggi
(PO) jam mengatasi berbagai kondisi yang reaksi alergi terhadap obat, karena jika Anda 2. Kulit memerah
08.00, jam disebabkan karena kurangnya memiliki alergi terhadap asam folat, maka 3. Napas menjadi pendek
14.00, dan asupan folat, seperti masalah hati, Anda sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini. 4. Ruam kulit
jam 24.00 kecanduan alkohol, peradangan 2. Memastikan bahwa Anda tidak memiliki 5. Gatal-gatal pada kulit
pada dinding saluran pencernaan, masalah kesehatan serius lain. Jika Anda 6. Dada sesak
serta dialisis ginjal. memiliki penyakit lain, dokter Anda mungkin 7. Kesulitan bernapas
harus mengubah dosis penggunaan hingga 8. Mengi
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.
Bahkan, untuk kasus tertentu, dokter Anda
mungkin harus melakukan tes kesehatan untuk
memastikan bahwa penggunaan asam folat
aman untuk Anda.
3. Beri tahu dokter jika Anda memiliki
masalah ginjal, atau sedang menjalani dialisis
ginjal
4. Beri tahu dokter jika Anda
memiliki anemia hemolitik, yaitu kondisi saat
sel darah merah hancur lebih cepat
dibandingkan pembentukannya.
5. Beri tahu dokter jika Anda memiliki anemia
pernisiosa, yaitu kondisi saat tubuh tidak dapat
memproduksi sel darah merah yang cukup
akibat tubuh kekurangan vitamin B12.
6. Beri tahu dokter jika Anda memiliki anemia
namun belum didiagnosa oleh dokter dan
belum dikonfirmasi oleh tes laboratorium
7. Beri tahu dokter jika Anda memiliki infeksi
8. Beri tahu dokter jika Anda adalah seorang
pecandu alkohol
CaCo3 3x1 (PO) Kalsium karbonat adalah obat 1. Kalsium dapat membuat tubuh Anda lebih 1. Mual atau muntah
jam 16.00, maag untuk mengobati gejala sulit untuk menyerap obat-obatan tertentu. 2. Sembelit
jam 24.00, yang disebabkan oleh terlalu Beritahu dokter Anda tentang semua obat- 3. Nafsu makan menurun
dan jam banyak asam lambung di perut, obatan yang Anda gunakan, dan mulai gunakan 4. Mulut kering dan haus
08.00 seperti mulas, sakit perut, atau atau berhenti gunakan selama perawatan Anda meningkat dan
gangguan pencernaan. Kalsium dengan Kalsium Karbonat. 5. Kencing lebih dari
karbonat adalah obat jenis 2. Jangan gunakan obat ini tanpa saran dokter biasanya
antasida yang bekerja dengan jika Anda sedang hamil atau menyusui.
menurunkan jumlah asam dalam Kebutuhan dosis mungkin berbeda selama
perut. kehamilan atau saat Anda menyusui.
Novorapid Setelah Terapi DM/Diabetes Melitus Hipoglikemia Penyakit atau obat yang dapat
makan 8- memperlambat absorpsi
8-8 (unit) makanan dan atau meningkatkan
kebutuhan insulin. Pengurangan
jadwal makan, aktivitas fisik
yang berat. Preparat yang
mengandung metacresol yang
dapat menyebabkan reaksi
alergi.
B. ANALISA DATA
No Data Fokus Etiologi Problem
1. Ds : Nekrosis kerusakan Kerusakan integritas kulit (00046)
- Pasien mengatakan luka di kakinya kadang merembes. jaringan (ulkus DM)
- Pasien mengatakan kulitnya kadang terasa gatal
Do :
- Tampak ekstermitas dan kaki sebelah kanan kemerahan dan
bengkak
- Kulit pasien terlihat kering
- Terdapat jaringan nekrotik warna putih
- Pasien mengalami neuropati
- Kaki sebelah kanan pasien mengalami ulkus pada 3 bagian yaitu
jempol kaki, dan tepi kaki, dan mata kaki.
- Warna ulkus merah pucat terdapat kultur pus.
- Terlihat tendon pada daerah sekitar luka
- Diameter ulkus pada tepi kaki adalah ± 4 cm dengan kedalaman ±
0,5 cm.
- Diameter ulkus pada mata kaki adalah ± 8 cm dengan kedalaman
± 2 cm.
2 Ds : Penurunan kekuatan otot Hambatan mobilitas fisik (00085)
- Pasien mengeluh kekamar mandi harus dibantu karena kakinya
bengkak
- Pasien mengatakan karena penyakitnya tersebut ia merasa
kesulitan untuk duduk di tempat tidur.
Do :
- Rentang gerak pasien terbatas, ditandai dengan ekstermitas bawah
kanan skor 3
5 5
3 5
5 5
5. Ds : Gangguan Defisit perawatan diri : Eliminasi
3 -5 Pasien mengatakan BAB dan BAK selama sakit ditempat tidur muskuloskeletal (00110)
Do :
- BAB dan BAK pasien dibantu oleh keluarga maupun perawat
- Pasien memakai pampers dewasa
- Tidak terpasang DC
6. Ds : Perilaku kurang gerak Berat badan berlebih (00233)
- Pasien mengatakan makannya kadang tidak habis namun tetap
gemuk
- Pasien mengatakan selama sakit ia jarang beraktivitas dan hanya
berbaring di tempat tidur
Do :
- Status gizi pasien over weight
- IMT 26,74 (normal (17-23)
No Dx Implementasi Evaluasi
1. Kerusakan integritas Selasa, 24 Desember 2019 Selasa, 24 Desember 2019
kulit berhubungan Jam 08.30 Pukul : 09.30 WIB
dengan nekrosis a. Memberikan kontrol nyeri yang S:
kerusakan jaringan memadai (misalnya relaksasi, - Pasien mengatakan lukanya sudah tidak merembes karena
(ulkus DM). distraksi, terapi analgetik harus sudah dibersihkan dan diganti balutan.
diberikan sebelum dan sesudah O:
membalut luka). - Tampak ekstermitas dan kaki sebelah kanan kemerahan dan
b. Menyuruh pasien untuk setuju bengkak
mengambil waktu istirahat saat - Kulit pasien terlihat kering
melakukan prosedur pada ulkus. - Jaringan nekrotik pada luka sedikit
Jam 08.45 - Pasien mengalami neuropati
c. Merendam bantalan balutan dalam - Warna ulkus merah pucat, kultur pus sedikit.
larutan saline sebelum mengangkat - Terlihat tendon pada daerah sekitar luka
balutan - Diameter ulkus pada tepi kaki adalah ± 4 cm dengan
d. Menggambarkan karakteristik kedalaman ± 0,5 cm.
ulkus, catat ukuran, lokasi, cairan - Diameter ulkus pada mata kaki adalah ± 8 cm dengan
yg keluar, warna , pedarahan, kedalaman ± 2 cm.
nyeri, bau, dan edema. - Tanda-tanda vital :
e. Mencatat tanda dan gejala infeksi Tekanan darah: 120/68 mmHg
pada luka Nadi : 85x/menit
f. Mengirigasi ulkus dengan air atau Respirasi : 22x/menit
larutan saline, hindari tekanan yang Suhu : 36,7oC
berlebihan
GDS : 156 mg/dL
g. Menghindari menyeka ketika
A:
membersihkan
Masalah kerusakan integritas kulit berhubungan dengan nekrosis
h. Menghindari penggunaan
kerusakan jaringan (ulkus DM) belum teratasi.
antiseptik
P:
i. Membersihkan ulkus, dimulai
dengan area terbersih dan bergerak Lanjutkan intervensi
menuju area yang kotor 1. Lakukan perawatan luka secara rutin
j. Mengoleskan obat topikal 2. Demontrasikan kepada pasien dan keluarga mengenai prosedur
k. Menggunakan balutan karnbon untuk merawat ulkus
aktif 3. Demontrasikan kepada pasien dan keluarga metode untuk
l. Menggunakan balutan berdaya melindungi luka dari pukulan,tekanan gesekan
serap tinggi 4. Melakukan diet pada diabetes mellitus
m. Melakukan tekanan manual pada 5. Kolaborasikan dengan tenaga kesehatan lain
tempat pendarahan atau area yang
potensial untuk terjadinya Yogyakarta, 24 Desember 2019
pendarahan.
Perawat
2 Hambatan mobilitas fisik Selasa, 24 Desember 2019 Selasa, 24 Desember 2019
berhubungan dengan Jam 11.30 WIB Jam 13.00
penurunan kekuatan otot. a. Mengkaji lokasi dan kecenderungan S :
adanya nyeri, dan ketidaknyamanan - Pasien mengatakan kaki kanannya dapat digerakkan namun
selama pergerakan atau aktivitas. terbatas.
b. Menilai skala kekuatan otot pasien. - Pasien dan keluarga mengatakan sudah memahami tujuan
Jam 12.10 dan manfaat dari latihan ROM.
a. Menjelaskan pada pasien dan keluarga O :
manfaat dan tujuan melakukan latihan - Pasien mengenakan baju RS.
sendi. - Pasien dan keluarga dapat menjelaskan kembali mengenai
b. Menjelaskan kepada pasien dan manfaat latihan sendi.
keluarga untuk menggunakan baju yang - Nilai skala kekuatan otot pasien
tidak menghambat pergerakan pasien. 5 5
3 5
Keterangan:
Skala 3 : Bisa melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan atau
melawan tahanan pemeriksa.
Skala 5 : Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan
maksimal.
A:
- Masalah hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
penurunan kekuatan otot belum teratasi.
P:
- Lanjutkan intervensi
1. Bantu pasien atau keluarga cara melakukan ROM pasif,
dengan bantuan atau ROM aktif secara rutin
2. Kaji lokasi dan kecenderungan adanya nyeri, dan
ketidaknyamanan selama pergerakan atau aktivitas.
3. Kaji skala kekuatan otot pasien.
Perawat
No Dx Implementasi Evaluasi
1. Kerusakan integritas Rabu, 25 Desember 2019 Rabu, 25 Desember 2019
kulit berhubungan Jam 08.00 Pukul : 09.10 WIB
dengan nekrosis n. Memberikan kontrol nyeri yang S:
kerusakan jaringan memadai (misalnya relaksasi, - Pasien mengatakan lukanya sudah tidak merembes karena
(ulkus DM). distraksi, terapi analgetik harus sudah dibersihkan dan diganti balutan.
diberikan sebelum dan sesudah O:
membalut luka). - Tampak ekstermitas dan kaki sebelah kanan kemerahan dan
o. Menyuruh pasien untuk setuju bengkak
mengambil waktu istirahat saat - Kulit pasien terlihat kering
melakukan prosedur pada ulkus. - Jaringan nekrotik pada luka sedikit
Jam 08.15 - Pasien mengalami neuropati
p. Merendam bantalan balutan dalam - Warna ulkus merah pucat, kultur pus sedikit.
larutan saline sebelum mengangkat - Terlihat tendon pada daerah sekitar luka
balutan - Diameter ulkus pada tepi kaki adalah ± 4 cm dengan
q. Menggambarkan karakteristik kedalaman ± 0,5 cm.
ulkus, catat ukuran, lokasi, cairan - Diameter ulkus pada mata kaki adalah ± 8 cm dengan
yg keluar, warna , pedarahan, kedalaman ± 2 cm.
nyeri, bau, dan edema. - Tanda-tanda vital :
r. Mencatat tanda dan gejala infeksi Tekanan darah: 110/67 mmHg
pada luka Nadi : 78x/menit
s. Mengirigasi ulkus dengan air atau Respirasi : 21x/menit
larutan saline, hindari tekanan yang Suhu : 36,7oC
berlebihan A:
t. Menghindari menyeka ketika - Masalah kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
membersihkan nekrosis kerusakan jaringan (ulkus DM) belum teratasi.
u. Menghindari penggunaan P:
antiseptik - Lanjutkan intervensi
v. Membersihkan ulkus, dimulai 1. Lakukan perawatan luka secara rutin
dengan area terbersih dan bergerak 2. Demontrasikan kepada pasien dan keluarga mengenai
menuju area yang kotor prosedur untuk merawat ulkus
w. Mengoleskan obat topikal 3. Melakukan diet pada diabetes mellitus
x. Menggunakan balutan karnbon
aktif 4. Kolaborasikan dengan tenaga kesehatan lain
y. Menggunakan balutan berdaya
serap tinggi Yogyakarta, 25 Desember 2019
z. Melakukan tekanan manual pada
tempat pendarahan atau area yang Perawat
potensial untuk terjadinya
pendarahan.
2 Hambatan mobilitas fisik Rabu, 25 Desember 2019 Rabu, 25 Desember 2019
berhubungan dengan Jam 12.00 WIB Jam 12.45
penurunan kekuatan otot. c. Mengkaji lokasi dan kecenderungan S :
adanya nyeri, dan ketidaknyamanan - Pasien mengatakan kaki kanannya dapat digerakkan namun
selama pergerakan atau aktivitas. terbatas.
d. Menilai skala kekuatan otot pasien. - Pasien dan keluarga mengatakan sudah memahami tujuan
Jam 12.10 dan manfaat dari latihan ROM.
c. Menjelaskan pada pasien dan keluarga O :
manfaat dan tujuan melakukan latihan - Pasien mengenakan baju RS.
sendi. - Pasien dan keluarga dapat menjelaskan kembali mengenai
d. Menjelaskan kepada pasien dan manfaat latihan sendi.
keluarga untuk menggunakan baju yang - Nilai skala kekuatan otot pasien
tidak menghambat pergerakan pasien. 5 5
3 5
Keterangan:
Skala 3 : Bisa melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan atau
melawan tahanan pemeriksa.
Skala 5 : Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan
maksimal.
A:
- Masalah hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
penurunan kekuatan otot belum teratasi.
P:
- Lanjutkan intervensi
1. Bantu pasien atau keluarga cara melakukan ROM
pasif, dengan bantuan atau ROM aktif secara rutin
2. Kaji lokasi dan kecenderungan adanya nyeri, dan
ketidaknyamanan selama pergerakan atau aktivitas.
3. Kaji skala kekuatan otot pasien.
Perawat
3. Defisit perawatan diri: Rabu, 25 Desember 2019 Rabu, 25 Desember 2019
mandi berhubungan dengan Jam 15.30 Jam 16.25
gangguan muskuloskeletal. b. Menyiapkan air hangat, sabun, dan waslap S:
untuk memandikan pasien. - Pasien mengatakan setelah mandi rasanya badan menjadi lebih
Jam 15.40 bersih dan segar.
f. Mencuci/mengelap wajah dan leher - Pasien mengatakan setelah punggungnya diberi minyak kayu
pasien. putih jadi hangat dan nyaman.
g. Mencuci/mengelap badan pasien bagian - Pasien mengatakan setelah daerah kemaluannya dibersihkan
atas (tangan, dada, perut, dan punggung). menjadi lebih nyaman.
h. Mengolesi punggung pasien dengan O:
minyak kayu putih. - Sebelum dimandikan kulit pasien tampak kotor tampak
i. Mencuci/mengelap tubuh pasien bagian berminyak.
bawah (tangan, paha, dan selangkangan). - Setelah dimandikan pasien tampak bersih.
j. Mengeringkan tubuh pasien setiap setelah
- Pasien dapat mengeringkan wajah, leher, tangan, dada, dan perut
dicuci/dilap.
sendiri.
Jam 16.05
- Badan bagian atas (punggung) dikeringkan oleh perawat.
Membersihkan area perinium pasien.
- Badan bagian bawah (kaki, paha, dan selangkangan) dikeringkan
oleh perawat.
- Daerah perineum tampak bersih setelah dibersihkan.
A:
- Masalah Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan
gangguan muskuloskeletal teratasi.
P:
- Lanjutkan Intervensi
1. Lakukan perawatan oral care.
2. Bantu ADL pasien.
3. Lakukan perawatan perinium.
Yogyakarta, 25 Desember 2019
Perawat
No Dx Implementasi Evaluasi
1. Kerusakan integritas Kamis, 26 Desember 2019 Kamis, 26 Desember 2019
kulit berhubungan Jam 09.00 Pukul : 10.00 WIB
dengan nekrosis b. Memberikan kontrol nyeri yang S:
kerusakan jaringan memadai (misalnya relaksasi, - Pasien mengatakan lukanya sudah tidak merembes karena
(ulkus DM). distraksi, terapi analgetik harus sudah dibersihkan dan diganti balutan.
diberikan sebelum dan sesudah O:
membalut luka). - Tampak ekstermitas dan kaki sebelah kanan kemerahan dan
c. Menyuruh pasien untuk setuju bengkak
mengambil waktu istirahat saat - Kulit pasien terlihat kering
melakukan prosedur pada ulkus. - Jaringan nekrotik pada luka sedikit
Jam 09.05 - Pasien mengalami neuropati
a.Merendam bantalan balutan dalam - Warna ulkus merah pucat, kultur pus sedikit.
larutan saline sebelum mengangkat - Terlihat tendon pada daerah sekitar luka
balutan - Diameter ulkus pada tepi kaki adalah ± 4 cm dengan
b. Menggambarkan kedalaman ± 0,5 cm.
karakteristik ulkus, catat ukuran, - Diameter ulkus pada mata kaki adalah ± 8 cm dengan
lokasi, cairan yg keluar, warna , kedalaman ± 2 cm.
pedarahan, nyeri, bau, dan edema. - Tanda-tanda vital :
c.Mencatat tanda dan gejala infeksi Tekanan darah: 120/67 mmHg
pada luka Nadi : 85x/menit
d. Mengirigasi ulkus dengan Respirasi : 20x/menit
air atau larutan saline, hindari Suhu : 36,7oC
tekanan yang berlebihan A:
e.Menghindari menyeka ketika - Masalah kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
membersihkan nekrosis kerusakan jaringan (ulkus DM) belum teratasi.
f. Menghindari penggunaan P:
antiseptik - Lanjutkan intervensi
g. Membersihkan ulkus, 1. Lakukan perawatan luka secara rutin
dimulai dengan area terbersih dan 2. Melakukan diet pada diabetes mellitus
bergerak menuju area yang kotor 3. Kolaborasikan dengan tenaga kesehatan lain
h. Mengoleskan obat topikal
i. Menggunakan balutan karnbon Yogyakarta, 26 Desember 2019
aktif
j. Menggunakan balutan berdaya Perawat
serap tinggi
k. Melakukan tekanan manual
pada tempat pendarahan atau area
yang potensial untuk terjadinya
pendarahan.
2 Hambatan mobilitas fisik Kamis, 26 Desember 2019 Kamis, 26 Desember 2019
berhubungan dengan Jam 12.00 WIB Jam 12.45
penurunan kekuatan otot. a. Mengkaji lokasi dan kecenderungan S :
adanya nyeri, dan ketidaknyamanan - Pasien mengatakan kaki kanannya dapat digerakkan namun
selama pergerakan atau aktivitas. terbatas.
b. Menilai skala kekuatan otot pasien. - Pasien dan keluarga mengatakan sudah memahami tujuan
Jam 12.10 dan manfaat dari latihan ROM.
b. Menjelaskan pada pasien dan keluarga O :
manfaat dan tujuan melakukan latihan - Pasien mengenakan baju RS.
sendi. - Pasien dan keluarga dapat menjelaskan kembali mengenai
c. Menjelaskan kepada pasien dan manfaat latihan sendi.
keluarga untuk menggunakan baju - Nilai skala kekuatan otot pasien
yang tidak menghambat pergerakan 5 5
pasien. 3 5
Keterangan:
Skala 3 : Bisa melawan gravitasi tetapi tidak dapat menahan atau
melawan tahanan pemeriksa.
Skala 5 : Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan
maksimal.
A:
- Masalah hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan
penurunan kekuatan otot belum teratasi.
P:
- Lanjutkan intervensi
Bantu pasien atau keluarga cara melakukan ROM
pasif, dengan bantuan atau ROM aktif secara rutin
Kaji skala kekuatan otot pasien.
Perawat
3. Defisit perawatan diri: Kamis, 26 Desember 2019 Kamis, 26 Desember 2019
mandi berhubungan dengan Jam 15.30 Jam 16.25
gangguan muskuloskeletal. a. Menyiapkan air hangat, sabun, dan S:
waslap untuk memandikan pasien. - Pasien mengatakan setelah mandi rasanya badan menjadi lebih
Jam 15.40 bersih dan segar.
a. Mencuci/mengelap wajah dan leher - Pasien mengatakan setelah punggungnya diberi minyak kayu
pasien. putih jadi hangat dan nyaman.
b. Mencuci/mengelap badan pasien bagian - Pasien mengatakan setelah daerah kemaluannya dibersihkan
atas (tangan, dada, perut, dan punggung). menjadi lebih nyaman.
c. Mengolesi punggung pasien dengan O:
minyak kayu putih.
d. Mencuci/mengelap tubuh pasien bagian - Sebelum dimandikan kulit pasien tampak kotor tampak
bawah (tangan, paha, dan selangkangan). berminyak.
e. Mengeringkan tubuh pasien setiap setelah - Setelah dimandikan pasien tampak bersih.
dicuci/dilap. - Pasien dapat mengeringkan wajah, leher, tangan, dada, dan perut
Jam 16.05 sendiri.
a. Membersihkan area perinium pasien. - Badan bagian atas (punggung) dikeringkan oleh perawat.
- Badan bagian bawah (kaki, paha, dan selangkangan) dikeringkan
oleh perawat.
- Daerah perineum tampak bersih setelah dibersihkan.
A:
- Masalah Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan
gangguan muskuloskeletal teratasi.
P: Lanjutkan intervensi
- Bantu perawatan perineum pasien
Perawat
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengkajian tinjauan kasus diatas, didapatkan 3 diagnosa
keperawatan antara lain kerusakan integritas kulit, hambatan mobilitas fisik dan
defisit perawatan diri mandi.
Rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan berupa tindakan individu,
melibatkan keluarga serta berkolaborasi dengan dokter sebagai berikut : mengatur
posisi, mengukur tekanan darah dan inteks output, melakukan perawatan luka,
melakukan medikasi, melakukan tindakan pemberian obat sesuai peresepan dokter,
mengkaji keluhan, membantu pasien adl dan mengajarkan latihan ROM.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2005. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC.
Bulecheck, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., Wagner, C. M. 2013. Nursing Interventions
Classification (NIC) 6th Edition. USA: Elsevier Mosby.
Herdman, T. H., Kamitsuru, S. 2015. NANDA International Nursing Diagnoses: Definition &
Classification 2015-2017. Oxford: Wiley Blakwell.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., Swanson, E. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC)
5th Edition. SA: Elsevier Mosby.
Price, S.A & Wilson, L.M. 2005. Patofisiologi; Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6
Volume 1. Jakarta : EGC.
Smeltzer, C. S. & Bare, G. B. 2008. Brunner & Suddarth’s Texbook of Medical-Surgical Nursing11 th
Edition. Philadelpia: Lippincot Williams & Wilkins.
Wijaya, A. S., Putri, Y. M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan Dewasa). Yogyakarta:
Nuha Medika.
Guyton, Arthur C. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Huda, Amin. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-
NOC. Jakarta: Mediaction Publishing.
Smeltzer, S. C., & Bare B. G. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
(Edisi 8 Volume 1). Jakarta: EGC.
c. Bahu
gerakan Penjelasan rentang
d. Siku
gerakan Penjelasan rentang
e. Lengan bawah
gerakan Penjelasan rentang
supinasi Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak 70°-90°
tangan menghadap ke atas
f. Pergelangan tangan
gerakan Penjelasan rentang
Fleksi Menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam 80°-90°
lengan bawah
Ekstensi Menggerakkan jari-jari tangan sehingga jari-jari 80°-90°
tangan, lengan bawah dalam arah yang sama
Hiperekstensi Membawa telapak tangan kebagian bawah sejauh 80°-90°
mungkin
Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke arah ibu jari 30°
adduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari 30°-50°
g. Jari-jari tangan
gerakan Penjelasan rentang
Feksi Membuat genggaman 90°
Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan 90°
Hiperakstensi Menggerakkan jari-jari tangan kebelakang sejauh 30°-60°
mungkin
Abduksi Merenggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang 30°
lainnya
adduksi Merapatkan kembali jari-jari tangan 30°
h. Pinggul
gerakan Penjelasan rentang
i. Lutut
gerakan Penjelasan rentang
j. Kaki
gerakan Penjelasan rentang
k. Jari-jari kaki
gerakan Penjelasan rentang
secara mandiri.