Anda di halaman 1dari 18

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
1) Identitas Klien
Nama

: Tn. M

Umur

: 50 Tahun

Jenis kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Pendidikan terakhir

: SLTA

Pekerjaan

: Tidak bekerja

Suku / bangsa

: Sunda / Indonesia

Status marital

: Menikah

Tanggal masuk RS

: 11 April 2005

Tanggal Pengkajian

: 12 April 2005

No. Medrek

: 05018869

Diagnosa medis

: Coronary Artery Desease (CAD) Angina


Pektoris Akut

Alamat

: Citepus II No. 24 Cicendo

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama

: Ny. A

Umur

: 45 Tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Pekerjaan

: Perawat

Hubungan dengan klien

: Istri

Alamat

: Citepus II No. 24 Cicendo

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pinggang.

2) Riwayat Kesehatan Sekarang


Lima bulan sebelum masuk rumah sakit, klien mengeluh nyeri
pinggang yang terasa panas dan menyebar ke dada. Nyeri dirasakan
bertambah apabila klien terlalu banyak aktivitas dan kurang minum,
nyeri makin lama dirasakan semakin berat. Dan sehari sebelum masuk
rumah sakit klien mengeluh nyeri pinggang yang terasa panas dan
menyebar ke dada sehingga keluarga klien langsung membawa klien ke
UGD RSHS dan dirawat di ruangan CICU.
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 12 April 2005, klien
mengatakan nyeri pinggang yang terasa panas tetapi tidak menyebar ke
dada. Nyeri dirasakan bertambah apabila klien terlalu banyak aktivitas
dan kurang minum dan nyeri berkurang apabila klien istirahat. Nyeri
pada pinggang terasa panas yang dirasakan semakin lama semakin berat,
lamanya nyeri + 5 menit. Nyeri pinggang yang terasa panas tidak
menyebar ke area dada. Skala nyeri 2 dari skala 0-5. Nyeri dirasakan
apabila klien sedang stress, terlalu banyak aktivitas dan kurang minum.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien termasuk perokok berat. Klien merokok sejak SMP, sehari
habis 2-3 bungkus, jenis rokok dji sam tsu. Dan sejak klien di diagnosa
memiliki penyakit jantung klien berhenti merokok secara perlahan-lahan
atas anjuran dokter. Klien mempunyai riwayat Hiperkolesterol, pada
tahun 2000 klien di pasang balon dan pada tahun 2004 klien di operasi
Coronary Artery Bypass Graft (CABG).
4) Riwayat kesehatan keluarga
Di keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit jantung
namun ayak klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi. Dalam
keluarga klien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular
seperti TBC dan Hepatitis.

c. Pola Aktivitas Sehari-Hari


No
1

Pola Aktivitas
Nutrisi
a. Makan
Frekuensi
Jenis
Pantangan
Keluhan
b. Minum
Frekuensi
Jenis
Keluhan

Eliminasi
a. BAB
Frekuensi
Konsistensi
Keluhan
b. BAK
Frekuensi
Warna
Keluhan

Personal Hygiene
a. Mandi
b. Gosok gigi
c. Keramas
d. Ganti pakaian
e. Gunting kuku
f. Keluhan
Intirahat Tidur
a. Tidur siang
b. Tidur malam
c. Keluhan

Di Rumah
3 x/hari

Nasi,
lauk pauk, sayuran

Makan
an berlemak dan
gorengan

Tidak

Di Rumah Sakit
3 x/hari
Diet bubur/lunak
Makanan yang tinggi
garam dan berlemak

Tidak
ada keluhan

ada keluhan
1000 - 2500 cc/hari
Air putih

1500 - Karena
banyak
2000 cc/hari
minum klien jadi

Air
sering kencing
putih

Apabil
a kurang minum
suka sakit pinggang

1-2 hari sekali

Lembek,
warna
kuning
Tidak ada masalah

1 x sehari
Lembek,
warna
kuning
Tidak ada masalah

10 12 x/hari
Kuning jernih
Klien
sering
kencing
pada
malam hari.

2 x/hari
2 x/hari saat mandi
2 x seminggu
2 x/hari
1 x seminggu
Tidak ada masalah

1 x/hari, diseka
1 x/hari
Belum pernah
1 x/hari
Belum pernah
Tidak ada masalah

Jarang
5 7 jam
Tidak ada keluhan

2 - 3 jam
5 6 jam
Klien
sering
terbangun tengah
malam karena ingin

5 6x/.hari
Kuning jernih
Tidak ada keluhan

Pola aktivitas

kencing sehingga
mengganggu waktu
tidur.
Klien
bekerja Karena klien sakit
wiraswasta tapi sejak sehingga aktivitas klien
sering sakit klien hanya menjadi terbatas, tetapi
tinggal di rumah.
klien
masih
bisa
memenuhi ADL nya
dengan mandiri ataupun
dibantu oleh keluarga.

d. Pemeriksaan Fisik
a) Sistem Pencernaan
Mukosa bibir kering, lesi (-), warna gigi kuning gading, ada caries, gigi
berjumlah 32 tetapi terdapat gigi palsu 7 :

3112

2112

2212

2111

warna lidah merah muda, tak ada lesi, mukosa mulut lembab. Bentuk
abdomen datar, asites (-), tidak teraba pembesaran hepar dan lien. Bising
usus 8 x/menit. Pada palpasi abdomen tidak teraba distensi.
b) Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, septum nasi terletak ditengah, lesi (-), PCH (-),
mukosa rongga hidung kering, tidak ada nyeri pada palpasi sinus. Bentuk
leher simetris, bentuk thorak simetris, tidak ada retraksi otot interkostalis,
ekspansi kedua paru sama, bunyi paru resonan, frekuensi nafas cepat 20
x/menit, tidak ada clubing finger.
c) Sistem Kardiovaskuler
Tidak ada oedema kelopak mata, tidak terdapat peningkatan JVP, bunyi
jantung S1 dan S2 murni regular, terdengar agak melemah, apek kordis
teraba di ICS ke 5 midklavikula kiri, CRT kembali kurang dari 3 detik,
d) Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid dan getah bening, pertumbuhan
badan sesuai dengan usia, tidak ada tremor pada anggota tubuh, tidak ada
hiper atau hipopigmentasi pada area tubuh tertentu.
e) Sistem Perkemihan
Tidak teraba pembengkakan pada ginjal kiri dan kanan, tidak ada nyeri
tekan pada kedua ginjal. Blas teraba penuh, tidak terpasang kateter.
f) Sistem Muskuloskeletal

Ekstremitas Atas :
Bentuk simetris, tidak terdapat oedema, tidak terdapat luka, tidak terpasang
infus. Reflek bisep +/+, reflek tricep +/+, ROM (+), kekuatan otot 5/5.
Ekstremitas Bawah :
Bentuk simetris, tidak ada luka, tidak terdapat odema, refleks patella +/+,
ROM (+), kekuatan otot 5/5.
g) Sistem Integumen
Distribusi rambut merata, warna hitam, tidak rontok, kulit kepala bersih,
kuku tangan dan kaki pendek dan cukup bersih, suhu tubuh 36,70 C.
h) Sistem Persyarafan
(a) Kesadaran
Kompos mentis dengan nilai GCS E4 M6 V5, orientasi terhadap tempat,
orang dan waktu sangat baik.
(b) Memori
Memori klien tidak terganggu, klien dapat mengingat tanggal, bulan dan
tahun kelahirannya.
(c) Tes Fungsi Kranial
N. Olfaktorius
Fungsi penciuman klien baik, klien dapat membedakan bau kayu
putih dan bau alkohol dengan tepat.
N. Optikus
Klien dapat membaca papan nama mahasiswa dengan benar dari
jarak kurang lebih 30 cm.
N. Okulomotoris, trochlearis dan abdusen
Klien dapat menggerakan bola matanya ke lateral, samping kiri
kanan dan oblique, refleks pupil terhadap cahaya +/+, tidak ada
strabismus.
N. Trigeminus
Klien dapat merasakan usapan kapas pada dahi, pipi dan mandibula
sambil matanya ditutup. Teraba kontraksi otot masseter pada saat
klien mengunyah.
N. Fasialis

Klien dapat mengangkat alis secara simetris, dapat tersenyum dengan


bibir simetris. Klien dapat merasakan rasa manis, asin dan asam pada
saat makan.
N. Akustikus
Klien dapat mendengarkan pertanyaan-pertanyaan dengan suara yang
tidak terlalu keras dan dapat menjawabnya sesuai dengan apa yang
ditanyakan.
N. Glosofaringeus dan Vagus
Uvula terletak ditengah, ovula bergetar saat klien mengatakan
ah, refleks menelan baik.
N. Assesorius
Klien dapat mengangkat kedua bahu secara simetris, dapat menoleh
kearah kiri dengan melawan tahanan tangan perawat.
N. Hipoglosus
Klien dapat menjulurkan lidahnya secara simetris dan dapat
menggerakannya ke atas dan ke bawah, samping kiri dan kanan
secara simetris.
e. Data Psikologis
1) Status emosi
Saat dikaji emosi klien tampak stabil, ekspresi wajah klien sesuai dengan
apa yang dibicarakannya. Klien mengatakan ingin cepat pulang, klien
mengatakn tidak mau terlalu lama dirawat karena klien tidak mau
menambah beban keluarganya.
2) Konsep diri
a) Gambaran diri
Klien

menerima

keadaan

kondisi

fisiknya

sekarang,

klien

mengatakan tidak ada yang istimewa pada anggota tubuhnya dan


klien menyenangi semua anggota tubuhnya.
b) Harga diri
Klien mersa bangga pada istrinya walaupun istrinya sibuk bekerja
sebagai perawat tetapi setiap hari setelah selesai bekerja selalu
menemaninya.

c) Ideal diri
Klien berharap cepat sembuh dan cepat pulang. Walaupun setelah
pulang klien hanya diam di rumah karena klien tidak bekerja.
d) Identitas diri
klien mengatakan sebagai kepala keluarga bagi anggota keluarganya,
ia tetap dianggap ayah sekaligus suami oleh anak dan istrinya.
e) Peran diri
Semenjak klien sering sakit klien tidak bekerja lagi karena kondisi
klien tidak memungkinkan, tetapi anggota keluarganya sudah
menerima keadaan dirinya tetapi klien merasa tidak dapat berperan
seutuhnya sebagai kepala keluarga yang seharusnya memberikan
nafkah pada keluarganya.
3) Gaya komunikasi
Klien berbicara jelas dan santai, klien mengurangi banyak bicara agar
tidak terlalu capek.
4) Pola koping
Bila ada masalah dalam keluarga, klien suka membicarakannya dengan
istrinya dengan harapan dapat terpecahkan masalahnya.
f. Data Sosial
1) Hubungan Sosial
Klien tinggal dalam satu kamar bersama dengan 5 klien lainnya,
hubungan klien dengan anggota keluarga sangat baik. Klien cukup
kooperatif terhadap perawat, mahasiswa dan dokter. Klien tidak menarik
diri dari lingkungan. Klien tidak mengikuti organisasi masyarakat di
tempat tinggalnya.
2) Gaya hidup
Setiap harinya klien hanya tinggal di rumah karena klien tidak bekerja.
Semenjak mempunyai penyakit jantung klien mempunyai pantangan
minum kopi dan juice alpukat serta pantangan makan gorengan dan
makanan berlemak karena klien tidak mau memperberat penyakitnya.
g. Data Spiritual

1) Falsafah Hidup
Klien seorang muslim, menyadari bahwa setiap orang ada saatnya sakit
dan saatnya sehat, sakit yang dialaminya sekarang merupakan ujian dari
Allah.
2) Konsep ketuhanan
Klien selalu berdoa dan berharap kepada Allah SWT agar diberikan
kesembuhan, ia pasrah dengan keadaannya sekarang
h. Data Penunjang
1) Laboratorium
Tanggal 8 April 2005
Jenis pemeriksaan

Hasil

Nilai rujuk

Haematologi
Hb
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
APTT

13,1
6100
40
201.000
37,1

13 18 gr/dl
3,8 10.6 ribu
40 42
150 440 ribu
22,4 42,4 detik

Kimia darah
Ureum
Kreatinin
Glukosa puasa

29
10
75

15 50 mg/dl
0,6 1,1 mg/dl
70 110 mg/dl

23 (CN, 26,8)

CN +/-10 detik

Tanggal 11 April 2005


APTT

2) Terapi
Plavix 1 x 1 tablet
Tromboaspilet 2 x 1 tablet
Cedocard 5
ISDN 3 x 10

2. Analisa Data
No
1

Data
DS :
Klien
mengatakan nyeri
pada pinggang
tersa panas dan
dirasakan semakin
berat

Klien
mengatakan nyeri
dirasakan ber (+)
jika klien terlalu
banyak aktivitas
dan kurang minum
dan ber (-) jika
klien istirahat
DO :

Klien dengan
CAD Angina
Pektoris Akut

Nyeri tidak
menyebar ke area
dada

Lamanya nyeri
+ 5 mnt

Skala nyeri 2
dari skala 0-5

TD : 120 / 80
mmhg
N : 73 x / menit
R : 20 x / menit
S : 36,7 0C

Kemungkinan Penyebab Dan


Dampak
Atherosclerosis

Supply O2 ke koroner menurun

Metabolisme anaerob

Merangsang pelepasan substansi P,


bradikinin, histamin, serotonin dan
prostaglandin
Merangsang nosi reseptor
Dihantarkan oleh serabut syaraf delta
A dan C
Dialirkan dalam bentuk elektrokimia
impuls ganglion radiks menuju
dorsal horn di medulaspinalis
Dihantarkan ke traktus
spinothalamikus

Cortex cerebri
Nyeri dipersepsikan
DS :

Gangguan
rasa nyaman :

Thalamus

Masalah

Intake cairan pada malam hari

nyeri

lien mengatakan
pada malam hari
sering banyak
minum
-

DS :

Peningkatan isi kandung kemih


K

kebutuhan
istirahat

Merangsang kandung kemih

tidur

Poliuria
Merangsang syaraf otonom
Aktivasi nor epineprin
Simpatis terangsang
RAS teraktivasi
Mengaktifkan kerja organ
REM menurun
Klien sering terjaga
Klien menderita CAD + 5 tahun

K
lien mengatakan
Klien sejak sakit tidak bekerja
ingin cepat pulang
karena tidak mau
membebani
Klien tidak dapat memenuhi
keluarganya
kewajibannya memberikan nafkah
K
untuk keluarganya
lien mengatakan
selama klien sakit
Klien tidak dapat berperan seutuhnya
klien tidak bekerja
sebagai kepala keluarga
lagi
K
lien mengatakan
tidak dapat
menjalankan
seutuhnya peran
sebagai kepala
keluarga
DO :
K
-

Gangguan
pemenuhan

lien mengatakan
ketika tidur sering
terbangun karena
ingin kencing
DO :
K
lien minum 10002500 cc/hari
K
lien BAK 10-12
x/hari
T
idur klien pada
malam hari 5 6
jam
K
lien sering
terbangun tengah
malam karena
ingin kencing

berlebih

Gangguan
konsep diri :
peran

lien menderita
CAD + sudah 5
tahun
K

lien sejak sakit


tidak bekerja lagi
I

strinya bekerja
sebagai perawat
3. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah
a. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan penurunan supply O 2 ke
koroner
b. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat : tidur berhubungan poliuria pada
malam hari
c.

Gangguan konsep diri : peran


seutuhnya sebagai kepala keluarga

berhubungan dengan tidak dapat berperan

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI


No

Diagnosa Keperawatan

1.

Gangguan rasa nyaman :


nyeri b.d penurunan supply
O2 ke koroner ditandai
dengan :
DS :

Klien mengatakan
nyeri pada pinggang
tersa panas dan
dirasakan semakin
berat

Klien mengatakan
nyeri dirasakan ber (+)
jika klien terlalu
banyak aktivitas dan
kurang minum dan ber
(-) jika klien istirahat
DO :

Klien dengan CAD


Angina Pektoris Akut

Nyeri tidak
menyebar ke area dada

Lamanya nyeri + 5
mnt

Skala nyeri 2 dari


skala 0-5

TD : 120 / 80 mmhg
N : 73 x / menit
R : 20 x / menit

Intervensi
Rencana

Tujuan
Tupan :
Rasa nyaman klien terpenuhi
Tupen :
Setelah dilakukan perawatan
selama 2 hari, nyeri berkurang
dengan kriteria evaluasi:
Klien mengatakan nyeri
berkurang
Klien mampu
melakukan teknik distraksi
dan relaksasi
Klien tampak tenang
Skala nyeri berkurang
menjadi 1
Tanda-tanda vital dalam
batas normal :

TD : 120/ 90
mmhg

N : 60 100 x /
menit

RR : 12 20 x /
menit

S : 36,5 37,5
0
C

1.
2.

Kaji tanda-tanda vital


Atur posisi klien senyaman
mungkin

3.

Tenangkan klien bahwa perawat


mengetahui nyeri yang dirasakan
klien adalah nyata dan perawat akan
membantu klien mengurangi nyeri
tersebut
4.
Kaji respon perilaku klien
terhadap nyeri dan pengalaman
nyeri
5.

6.
7.

8.

9.

Berikan dorongan penggunaan


strategi pereda nyeri yang telah
klien terapkan dengan berhasil pada
pengalaman nyeri sebelumnya
Lakukan setiap tindakan secara
perlahan
Berikan tindakan kenyamanan,
contoh : pijatan pinggang, nafas
dalam, latihan relaksasi, ajak klien
ngobrol
Kaji respon nyeri, catat lokasi,
lama, intensitas (0-5) dan
karakteristiknya (dangkal, tajam,
konstan)
Kolaborasi pemberian obat

Rasional
1.

Mengetahui keadaan umum


klien
2.
Posisi yang nyaman dapat
menurunkan ketegangan otot dan
meningkatkan kenyamanan
3.
Rasa takut bahwa nyerinya
tidak dianggap nyata dapat
meningkatkan ansietas dan
mengurangi toleransi nyeri
4.

Memberikan informasi
tambahan tentang nyeri klien

5.

Memberikan dorongan strategi


peredaan nyeri yang dapat
diterima klien dan keluarga

6.

Gerakan perlahan dapat


menurunkan spasme otot
7.
Membantu menurunkan rasa
nyeri

8.

Membantu menentukan pilihan


keefektifan intervensi. Tingkat
ansietas dapat mempengaruhi
persepsi/ reaksi terhadap nyeri

S : 36,7 0C

Gangguan
pemenuhan
kebutuhan istirahat : tidur
b.d poliuria pada malam
hari ditandai dengan :
DS :
Kli
en mengatakan pada
malam hari sering
banyak minum
Kli
en mengatakan ketika
tidur sering terbangun
karena ingin kencing
DO :
Kli
en minum 1000-2500
cc/hari
Kli
en BAK 10-12 x/hari
Tid
ur klien pada malam
hari 5 6 jam
Kli
en sering terbangun
tengah malam karena
ingin kencing

Tupan:
Kebutuhan istirahat tidur
terpenuhi
Tupen :
Setelah diberikan penjelasan
selama 2 hari, poliuria klien
berkurang dengan kriteria
evaluasi :
Klien dapat membatasi
minum pada malam hari
Klien mengatakan tidak
kencing terus pada malam
hari
Klien mengatakan
tidurnya nyenyak

Gangguan konsep diri : Tupan :


peran
b.d tidak dapat Kebutuhan

sesuai indikasi : analgetik, narkotik

9.

1.

Anjurkan klien utnuk


mengurangi minum pada malam hari

1.

2.

Anjurkan klien untuk


menyimpan pispot dekat tempat
tidur

3.

Berikan lingkungan yang tenang


bagi klien dengan mengurangi
jumlah pengunjung, ruangan yang
tidak terlalu terang dan ruangan
yang sepi
4.
Lakukan hal-hal yang menjadi
kebiasaan klien sebelum tidur
5.

Ciptakan lingkungan yang


tenang menjelang tidur malam

1.
peran

klien

antu

klien

untuk

Dapat memblokir
penghantaran rangsang nyeri

Mengurangi intake
cairan pada malam hari sehingga
kandung kemih tidak terlalu
penuh
2.
Memudahkan klien
dan mengurangi klien untuk terus
terjaga karena harus bolak balik
ke kamar mandiklien agar lebih
mudah untuk tidur
3.
Memberikan rasa
aman dan nyaman bagi klien serta
meningkatkan relaksasi dan
kesiapan untuk tidur
4.

Menurunkan stimulus
sensori dari lingkungan sekitar
yang akan menghambat tidur
nyenyak
5.
Mengurangi mual dan
muntah

B 1.
Dengan
memperluas
memperluas kesadaran diri klien,

berperan seutuhnya sebagai


kepala keluarga, ditandai
dengan :
DS :
Kli
en mengatakan ingin
cepat pulang karena
tidak mamu
membebani
kelluarganya
Kli
en mengatakan selama
klien sakit klien tidak
bekerja lagi
Kli
en mengatakan tidak
dapat menjalankan
seutuhnya peran
sebagai kepala keluarga
DO :
Kli
en menderita CAD +
sudah 5 tahun
Kli
en sejak sakit tidak
bekerja lagi
Istri
nya bekerja sebagai
perawat

terpenuhi
kesadaran dirinya
Tupan
Setelah penjelasan selama 2 2.
Br
hari klien dapat mengerti akan
i kesempatan kepada klien untuk
perubahan
peran
akibat
mengungkapkan perasaannya
penyakit yang dideritanay,
dengan kriteria :
3.
B
Klien tampk lebih
erikan kesempatan kepada keluarga
tenang
untuk mengekspresikan perhatiannya
Klien mengerti akan
dan diskusikan cara mereka dapat
perubahan peran yang
membentu klien
dialami selama klien sakit
4.
Id
entifikasi sistem pendukung untuk
gantikan peran selama klien sakit

diharapkan klien dapat menerima


keadaan dirinya
2.
Dengan
menyatakan perasaannya dapat
mengurangi cemas pada klien
3.
Dengan
adanya perhatian dari keluarga
menambah motivasi klien dan
deegan
diskusi
menambah
pengetahuan keluarga
4.

Meningka
tkan ketenangan serta menurunkan
stress selama peran tergantiakn
5.
Bekerja di
bidang yang tidak terlalu menguras
5.
A
tenaga dapat mengurangi beban
njurkan klien untuk bekerja dibidang
kerja jantung, sehingga klien tidak
yang tidak terlalu banyak menguras
cepat capek
tenaganya

B. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Tanggal

DP

Waktu

Tindakan Keperawatan dan Evaluasi

Paraf

12 - 4 - 05

21.00

Mengkaji tanda-tanda vital


Hasil :
TD : 120 / 80 mmhg
N : 73 x / menit
R : 20 x / menit
S : 36,7 0C

Marni

21.10

Menciptakan lingkungan yang tenang


menjelang tidur malam dan memberikan
lingkungan yang tenang bagi klien
dengan mengurangi jumlah pengunjung,
ruangan yang tidak terlalu terang dan
ruangan yang sepi
Hasil :
Pengunjung dibatasi dan lingkungan
sekitar tenang

Marni

21.15

Memberikan kesempatan kepada klien


untuk mengungkapkan perasaannya
Hasil :
Klien mampu mengungkapkan
perasaannya

Marni

21.20

Mengkaji skala nyeri


Hasil :
Skala nyeri 2 dari skala 0-5

Marni

21.25

Marni

21.30

Mengatur posisi klien senyaman mungkin


Hasil :
Posisi klien dengan head up 30 o
Menganjurkan klien untuk mengurangi
minum pada malam hari
Hasil :
Klien mengurangi minum pada malam
hari

21.30

Menganjurkan klien untuk menyimpan


pispot dekat tempat tidur
Hasil :
Pispot disimpan dibawah tempat tidur

Marni

Marni

14 - 4 - 05

07.15

08.00

08.15

08.25

08.30

08.40

09.00

10.00

Mengatur posisi klien dan merapihkan


tempat tidur klien senyaman mungkin
Hasil :
Posisi klien dengan head up 30 o dan
tempat tidur klien rapih
Mengkaji tanda-tanda vital
Hasil :
TD : 130 / 80 mmhg
N : 80 x / menit
R : 18 x / menit
S : 37 0C
Mengkaji skala nyeri
Hasil :
Skala nyeri 2 dari skala 0-5
Menenangkan klien bahwa perawat
mengetahui nyeri yang dirasakan klien
adalah nyata dan perawat akan membantu
klien mengurangi nyeri tersebut
Hasil :
Klien terlihat lebih tenang
Memberikan tindakan kenyamanan,
contoh : pijatan pinggang, nafas dalam,
latihan relaksasi, ajak klien ngobrol
Hasil :
Klien mau diajak ngobrol dan menarik
napas dalam
Memberikan dorongan penggunaan
strategi pereda nyeri yang telah klien
terapkan dengan berhasil pada
pengalaman nyeri sebelumnya
Hasil :
Bila nyeri klien suka memijat
pinggangnya dan banyak minum
Mengkaji respon perilaku klien terhadap
nyeri dan pengalaman nyeri
Hasil :
Ketika nyeri klien mengusap-usap
pinggangnya dan merubah posisi tidur
senyaman mungkin
Memberikan terapi obat per oral sesuai
jadwal
Hasil :

Marni

Marni

Marni

Marni

Marni

Marni

Marni

Marni

10.30

11.00

11.15

1145

Plavix 1 tablet / oral


Tromboaspilet 1 tablet / oral
Cedocard / oral
ISDN / oral

Memberikan kesempatan kepada keluarga


untuk mengekspresikan perhatiannya dan
diskusikan cara mereka dapat membentu
klien
Hasil :
Keluarga mengunjungi klien dan
menemani klien
Memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengungkapkan perasaannya
Hasil :
Klien mampu mengungkapkan
perasaannya
Mengidentifikasi sistem pendukung untuk
gantikan peran selama klien sakit
Hasil :
Orang yang menggantikan perannya
selama klien sakit adalah istrinya
Menganjurkan klien untuk bekerja
dibidang yang tidak terlalu banyak
menguras tenaganya
Hasil :
Klien mengatakan setelah sembuh klien
akan berusaha mencari kerja yang sesuai
dengan kemampuannya

Marni

Marni

Marni

Marni

Anda mungkin juga menyukai