DISUSUN OLEH:
Dwi Nuraeni
433131440120006
HORIZON KARAWANG
2021
I. PENGKAJIAN
A. 1. Identitas Klien
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 22 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tgl Masuk RS : 01 januari 2022
No. Register : 00.84.28.31
Diagnosa Medis : Anemia Gravis
Tanggal Pengkajian : 03 Desember 2021
Ruang Perawatan : Rengasdengklok
C. Pola Kebiasaan/ADL
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Kurang
Kesadaran : CM (Composmentis)
Penampilan : pasien terlihat lemas dan pucat
TTV : TD : 100/60 mmHg Suhu : 37,8 C Nadi :
112x/menit RR : 26x/menit
BB :50kg
TB : 160 cm
HB : 6,6
2. Integumen
Kulit
Inpeksi: warna kulit klien sawo matang
Palpasi: lembut dan elestis
Rambut dan kuku
Rambut Pendek dan bersih tidak kotor, kuku bersih dan tidak panjang
Pola kebersihan (hygiene)
o Saat dirumah: pasien mengatakan mandi 2x sehari
o Saat dirumah sakit: pasien mengatakan belum mandi
3. Kepala dan leher
Kepala
Inpeksi: bentuk kepala simetris, warna rambut hitam, tidak mudah rontok,
dan tidak kotor.
Palpasi: tidak ada pembengkakan
Leher
Inpeksi: tidak ada pembengkakan
4. Mata
Inpeksi: gerakan bola mata simetris, sclera normal berwarna Putih, konjungtiva
tidak pucat
5. Telinga
Inpeksi: tidak terdapat kotoran dan telinga terlihat bersih
Palpasi: tidak ada nyeri dan tidak ada tumor
6. Hidung
Inpeksi: keadaan hidung bersih
Palpasi; tidak ada nyeri
Kemampuan menghirup: penciuman normal dan baik dan dapat mencium yang
diberikan perawat
7. Mulut
Inpeksi: bibir kering, lidah tidak kotor, gigi berlubang
8. Thorax
Inpeksi: bentuk dada simetris
Palpasi: tidak ada nyeri saat ditekan
Perkusi: terdapat suara sonor
Auskultasi: terdapat suara ronhi dan whezing
9. Abdomen
Supel, hepar teraba membesar 4 jam , asites, permukkaan rata, nyeri
Ekstremitas
Atas atas: terpasang infus RL 20 tpm (tetes per menit), pada kiri tidak terdapat
oedem
Atas bawah: tidak terdapat luka, tidak terjadi kelumpuhanl dan tidak oedem (tidak
ada kelainan
10. Muskuloskeletal
Massa otot : Sama kuat
Terpasang infus disebelah kiri tangan pasien.
Kekuatan otot
4 4
4 4
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium
J. TERAPI
TB : 160 cm
HB : 6,6
TB : 160 cm.
Sesak nafas
TTV
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 112x/mt
Suhu : 36,8 C
RR : 35 x/mt
BB : 50kg
TB : 160 cm
b. Terapeutik
- Berikan oksigen untuk
mempertahankan
saturasi oksigen .>94%
- Pasang jalur IV
c. Edukasi
-Jelaskan penyebab / faktor
resiko syok
-jelaskan tanda dan gejala awal
syok
-anjurkan melapor jika
menemukan atau merasakan
tan dan gejala awal syok
-anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
-anjurkan menghindari alergen
d.kolaborasi
- kolaborasi pemberian IV
-kolaborasi pemberian transfusi
darah
2.
Pola nafas tidak Setelah dilakukan pemeriksaan
efektif (D.0005) selama 2x24 jam diharapkan
pasien mampu melakukan Manajemen Jalan Napas
pergerakan fisik secara mandiri a. Observasi
dan perlahan, dengan kriteria Monitor pola napas
hasil sebagai berikut : (frekuensi, kedalaman,usaha
1. Ventilasi semenit napas)
meningkat Monitor bunyi napas
2. Tekanan ekspirasi tambahan (mengi, weezing)
meningkat Monitor sputum (jumlah,
3. Tekanan inspirasi warna, aroma)
meningkat b. Terapeutik
4. Dyspnea menurun - Pertahankan kepatenan jalan
5. Penggunaan otot bantu napas dengan head-tlit dan
napas menurun chin-lift
6. Ortopnea menurun - Posisikan semi fowler atau
7. Pernapasan pursed-tip fowler
menurun - Berikan minum hangat
8. Pernapasan cuping hidung - Lakukan fisioterapi dada, jika
menurun perlu
9. Frekuensi napas membaik - Lakukan penghisapan lendir
10. Kedalaman napas membaik kurang dari 15 detik
11. Ekskursi dada membaik - Lakukan hiperoksigenisasai
sebelum penghisapan
indotrakeal
- Keluarkan sumbatan benda
padat dengan forsep McGiil
- Berikan oksigen, jika perlu
c. Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari, jika tdiak
kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
d. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
3.. mukolitik, jika perlu
Intoleransi Aktivitas - Pemberian obat nebulizer
( D.0056 )
Setelah dilakukan pemeriksaan
selama 2x24 jam diharapkan
pasien mampu melakukan
pergerakan fisik secara mandiri Manajemen energi
dan perlahan, dengan kriteria a.Observasi
hasil sebagai berikut :
1. Saturasi oksigen meningkat -monitor lokasi dan
2. Kemudahan dalam ketidaknyamanan selama
melakukan aktivitas sehari- melakukan aktivitas
hari meningkat
3. Kekuatan tubuh bagian atas b.Terapeutik
meningkat -sediakan lingkungan nyaman dan
4. Kekuatan tubuh bagian rendah stimulus
bawah meningkat -lakukan latihan rentang gerak
5. Perasaan lemah menurun pastif dan aktif.
6. Aritmia saat aktivitas -fasilitasi duduk di sisi tempat
menuurun tidur , jika tidak dapat berpindah
atau berjalan.
c.edukasi
-Ajurkan tirah baring
-anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
Anjurkan menghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
-ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan.
d.kolaborasi
-kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan.
V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
3. 01 Desember 2021