Anda di halaman 1dari 19

PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

I. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama : An. “ Y”
Tempat Tgl Lahir / Usia : Jambi 5 April 1993 / 10 Thn
Jenis Kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Alamat : Perumahan Aur Duri 1 Kota Jambi
Tgl. Masuk : 10 April 2020
Tgl. Pengkajian : 11 April 2020
Diagnosa Medik : Suspeck Hepatitis
Rencana Therapi : Pemeriksaan labor dan pemasangan
infus

2. Identitas Orang Tua


1. Ayah
Nama : Tn. “ F “
Usia : 44 Thn
Pendidkan : SMA
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamt : Perumahan Aur duri Kota Jambi

2. Ibu
Nama : Ny. “ M “
Usia : 36 Thn
Pendidkan : SMA
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamt : Perumahan Aur Duri 1 Kota Jambi

3. Identitas Saudara Kandung

No. Nama Usia Hubungan Status Kesehatan


1. Fransiska 22 Th Kakak Kandung Sehat
2. Mahdalena 18 Th Kakak Kandung Sehat

II. KELUHAN UTAMA


Klien mengeluh mengatakan sudah 4 hari merasakan mual-mual, badan lemas,
disertai demam, nafsu makan menurun, mata mulai tampak menguning.

III.RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat Kesehatan Sekarang.
± 1 minggu yang lalu penderita mengeluh demam yang tidak terlalu tinggi.
Demam tidak disertai dengan menggigil, mual (+) dan muntah sebanyak 2 kali
berisi cairan dan sisa makanan. Nafsu makan biasa. Penderita membeli obat
“Bodrex” dan merasa keluhan demam agak berkurang. Os tidak muntah lagi,
namun masih merasa mual.
Sejak 4 hari yang lalu, os mengetahui kedua matanya terlihat kuning yang
semakin lama semakin jelas. Keluhan disertai dengan buang air kecil
berwarna seperti teh pekat. Mual (+), Demam (+), Muntah (-). Keluhan tidak
disertai dengan gatal-gatal di seluruh tubuh. Keluhan tidak disertai dengan
nyeri di perut kanan atas. Os kemudian dibawa ibunya untuk berobat ke
Puskesmas Aur Duri, dokter menyarankan untuk dirawat di rumah sakit,
setibanya dirumah sakit klien kemudian diopname dan klien diberi cairan
infus. Os memiliki aktivitas disekolah yang padat, jarang istirahat dan
mempunyai kebiasaan makan tidak teratur dan jajan sembarangan

B. Riwayat kesehatan Lalu


Klien pernah mengalami gejala yang sama pada 5 tahun yang lalu, tidak
pernah masuk rumah sakit sebelumnya dan sembuh dengan obat dari dokter.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram 3 Generasi

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Klien

: Garis Keturunan

: Tinggal Serumah

Kesimpulan :
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan
klien atau penyakit lain yang dianggap berbahaya.
- Klien tingal serumah dengan kedua orang tuanya.

IV. Riwayat Imunisasi

No. Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Reaksi Klien


1. BCG Umur 6 bln sekali Panas
2. DPT (I,II,III) Umur 5 bln inter 5 mg Panas
3. POLIO (I,II,III,IV) Tidak diketahui Tidak diketahui
4. CAMPAK Tidakdiketahui Panas
5. HEPATITIS Tidak diketahui Panas

A. Pemeriksaan fisik
1. Berat badan : 25 Kg
2. Tinggi badan : 130 cm
3. Waktu tumbuh gigi : 6 bulan, tanggal gigi umur 4 tahun

. Perkembangan tiap tahap


Usia anak saat :
1. Berguling : 4 Bulan
2. Duduk : 7 bulan
3. merangkak : 9 Bulan
4. Berdiri : 11 Bulan
5. Berjalan : 13 Bulan
6. Senyum pertama kali kepada orang lain pada umur 4 bulan
7. Bicara pertama kali : Lupa
8. Berpakaian tanpa bantuan : Lupa

V. Riwayat Nutrisi
A. Pemberian Asi
- Pertama kali disusui : Sejak dilahirkan
- Cara Pemberian : Menetek/Disusui langsung
- Lama pemberian : Sampai anak usia 2 Tahun

B. Pemberian Susu Formula


- Alasan pemberian : Pemberian asi sudah cukup selama 2
tahun dan setelah itu dilanjutkan dengan susu formula
- Jumlah pemberian : 2 gelas / hari atau kira-kira 400 ml
- Cara Pemberian : Dengan menggunakan gelas

C. Pemberian makanan tambahan


- Pertama kali diberikan usia : 5 bulan
- Jenis : Bubur lunak dan pisang

D. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai pada nutrisi saat ini :

Usia Jenis Nutrisi Lama pemberian


1. 0 – 4 Bulan Air Susu Ibu (ASI) 4 Bulan
2. 4 – 12 Bulan Asi + bubur lunak 8 Bulan
3. 1 – 3 Tahun Asi + Susu formula 2 Tahun
4. 3 – 6 Tahun Susu formula + Nasi + Lauk 3 Tahun
5. 6 – 9 Tahun Nasi + Lauk + Sayur + Susu 3 Tahun
6. Saat ini Nasi + Lauk + Sayur -

VI. Riwayat psychososial


- Anak tinggal bersama ibu dan ayahnya serta kakak dan adiknya.
- Hubungan antar anggota keluarga harmonis
- Anak diasuh oleh kedua orang tuanya.

VII. Riwayat Spiritual


Klien rutin sholat 5 waktu.
VIII. Reaksi Hospitalisasi
A. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
- Klien sadar bahwa dirinya berada dirumah sakit dan menjalani
perawatan
- Klien tidak tahu apa yang menyebabkan dirinya sakit.
- Klien merasa cemas dan tidak ingin berlama-lama dirumah sakit.
B. Pemahaman keluarga tentang sakit dsan rawat inap
- Ibu mengerti anaknya sakit sehingga membawa anaknya kerumah
sakit.
- Perasaan orang tua lebih tenang karena anaknya dirawat dengan baik
dirumah sakit.

XI. Aktivitas sehari-hari


A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat sakit
- Selera makan Baik Berkurang
- Menu makan Nasi+Lauk+Sayur+Susu Nasi+Lauk+Sayur+Susu
- Frekuensi makan 3 kali sehari 3 Kali Sehari tidak habis
- Makanan yang Bakso Tidak ada
disukai Tidak ada Makanan yang keras
- Makanan pantangan Tidak ada Makanan yang lunak
- Pembatasan pola Makan sendiri Makan sendiri
makan Berdoa sebelum makan Berdoa sebelum makan

B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat sakit
- Jenis minuman Air dan Juice Air putih
- Frekuensi minum 10 Gelas 8 Gelas
- Kebutuhan cairan 2500 ml 3000 ml
- Cara pemenuhan minum Minum + cairan infus

C. Eliminasi BAB dan BAK


Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB
- Tempat pembuangan Toilet Toilet
- Frekuensi (waktu) Sekali sehari Sekali dalam dua hari
- Konsistensi Lunak Lunak
- Kesulitan Tidak ada Terpasang infus
- Obat Pencahar Tidak digunakan Tidak digunakan
BAK
- Tempat pembuangan Toilet Toilet
- Frekuensi (waktu) 4 – 3 kali sehari 3 – 4 Kali sehari
- Konsistensi Jernih pekat teh
- Kesulitan Tidak ada Terpasang infus
- Obat Pencahar Tidak digunakan Tidak digunakan

D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
- Jam Tidur
Siang 13.00 – 15.30 13.00 – 15.30
Malam 21.00 – 06. 00 20.00 – 05.30
- Pola Tidur Baik Baik
- Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
- Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
E. Olahraga
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
- Program olahraga Tidak ada Tidak ada
- Jenis dan frekuensi Tidak ada Tidak ada
- Kondisi setelah olahraga Tidak ada Tidak ada

F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
- Mandi
Cara Mandi sendiri Kompres badan
Frekuensi 2 kali sehari 2 kali sehari
Alat mandi Sabun dsan handuk Handuk + Air
- Cuci Rambut
Frekuensi 3 kali seminggu Belum pernah
Cara Dengan shampo Tidak ada
- Gunting Kuku
Frekuensi 2 kali sebulan Belum pernah
Cara Potong sendiri dgn gunting Tidak ada
- Gosok gigi
Frekuensi 2 kali sehari 2 kali sehari
Cara Dilakukan sendiri dgn odol Dengan sikat gigi + Odol

G. Aktivitas/Mobilitas fisik
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
- Kegiatan Sehari-hari Sekolah + bermain Tidak ada
- Pengaturan jadwal Tidak ada Tidak ada
harian
- Penggunaan alat bantu Tidak ada Tidak ada
aktifitas
- Kesulitan pergerakan Tidak ada Tertahan oleh infus
tubuh

H. Rekreasi
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
- Perasaan saat sekolah Senang dan gembira Tidak ada
- Waktu luang Pada waktu hari libur Tidak ada
- Perasaan setelah Senang Tidak ada
rekreasi
- Waktu senggang Pada saat hari libur Tidak ada
keluarga
- Kegiatan hari libur Rekreasi dan bermain Tidak ada

X. pemeriksaan fisik
1. keadaan umum klien nampak lemah dan murung
2. kesadaran composmestis GCS 15
3. Tanda-tanda vital :
- Suhu : 37,5 O C
- Nadi : 100 kali permenit
- Tekanan darah : 120 / 70 kali permenit
- Respirasi : 28 kali permenit.
3. Antropometri
- Tinggi badan : 136 Cm
- Berat badan : 26 kg
- Lingkar lengan atas : 17 Cm
- Lingkar kepala : 50 Cm
- Lingkar dada : 58 Cm
- Lingkar perut : 52 Cm
4. Sistem pernafasan
Hidung simetris kiri dan kanan tidak terdapat pernafasan cuping hidung,
sekret dan polip, tidak adas pembesaran kelenjar tiroiddan tumor. Bentuk
dada normal. Perbandingan ukuran antero posterior dengan transfersal 1 :
2, gerakan dada simetris pada saat otot bantu pernafasan berfungsi. Tidak
adsa suara nafas ronchi, whezing, sdtender dan rales.

5. Sistem kardiovasikuler
konjungtiva anemi, bibir pucat, ukuran jantung normal suara jantung S1
Lub, S2 Dub.

6. Sistem pencernaan
Sklera tidak ikterus, bibir agak kering, mulut tidak mengalami stomatitis,
jumlah gigi 30 buah, kemampuan menelan bagus, tidak ada kesulitan,
Palpasi Hepar teraba membesar, ukuran 2 jari di bawah arcus costae,
konsistensi kenyal, tepi tajam, permukaan rata, lien tak teraba, Nyeri
tekan regio hipokondrium kanan, nyeri lepas (-).
7. Sistem indra
- Mata
Visus : Normal 6/6, lapang pandang normal, klien mampu melihat jari
penunjuk pemeriksa.
- Hidung
Penciuman baik,mampu membedakan bau obat dengan bau parfum,
tidak terdapat sekret dihidung.
- Telinga
Keadaan daun telinga baik, tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat
serumen, fungsi pendengaran baik, mampu mendengar suara jam
tangan pemeriksa terdekat hinggajarak 30 cm..

8. Sistem syaraf
- Fungsi serebral
Orientasi baik, klien sadar bahwa bahwa dirinya sedang berada
dirumah sakit dan mengalami perawatan, daya ingat klien baik,
mampu mengingat nama-nama temannya disekitarnya,serta mampu
berbahasa Indonesia dengan baik. Kesadaran baik dengan nilai GCS
Score 15, bicara resiptiive.
- Fungsi cranial
NI : mampu membedakan bau parfum denganbau obat.
N II : Visus 6/6, lapang pandang masih mampu melihat
jari pemeriksa hingga kurang lebih 30 o dari
samping pemeriksa.
N III,IV,VI : Gerakan bola mata normal tidak ada isochor dan
anisochor.
NV : Motorik yaitu mampu mengatup gigi, sensorik
refleks kornea baik.
N VIII : mampu mendengar jam tangan pemeriksa hingga
jarak 30 Cm.
N IX : Refleks menelan baik.
NX : Gerakan palatum normal bergerak.
N XI : Klien dapat mengangkat bahu dan memalingkan
kepalanya ke sisi yang ditahan pemeriksa.
N XII : Klien mampu menggerakkan lidahnya dari satu
sisi ke sisi yang lain.

9. Sistem muskuloskletal
- Warna rambut hitam, tidak mudah dicabut.
- Warna kulit sawomatang, temperatur hangat, tampak kotor,
nampak bintik-bintik merah pada kulit.

10. Sistem endokrin


- Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
- Suhu tubuh tidak seimbang, biasa terlihat keringat.
- Tidak ada riwayat air seni dikerumuni semut.

11.Sistem perkemihan
- Tidak terdsapat edema palpebrae, moon face, edema anasarka,
dan noctur

12.Sistem immun
- Tidak ada riwayat alergi

XI. Pemeriksan tingkat perkembangan


- 6 Tahun keatas
- Perkembangan kognitip
Klien mampu menilai sesuatu yang baik dan yang buruk
- Perkembangan psikososial
Dalam pergaulan klien nampak ramah dan bisa bekerja sama.
XII. Test diagnostik : Laboratorium
Urine Rutin
- Glukosa : – mg/dl (N: –)
- Protein : – mg/dl (N: –)
- Bilirubin : +1 (N: –)
- Urobilinogen : +1 (N: –)
- Eritrosit : 1-2 sel/µl (N: 0-3)
- Leukosit : 2-4 sel/µl (N: 0-10)
- Epitel 1 : + (N: 1+)
- Ca Oxalat : – (N: –)
- Asam urin : – (N: –)
- Silinder : – (N: –)
- Lain-lain : Amorf
XIII Diagnosis Kerja
Hepatitis viral akut et causa Suspek Hepatitis A
XIV. Tata laksana
- Tirah baring
- Diet kalori dan protein yang adekuat
(Protein : 48 g, kalori : 1440-1680 calori)

DATA FOKUS
( CP. I 0 )
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
- Klien mengeluh, mual muntah, dan - Selera makan berkurang dengan
malas makan. frekuensi 3 kali sehari dan tudak
- Klien merasa cemas dan tidak ingin dihabiskan.
berlama-lama dirumah sakit. - Klien nampak lemah dan murung
- TTV :
S : 37,5 o C
TD : 120/80 mmHg
R : 28 kali per menit
N : 100 kali permenit.
- Konjungtifa anemi, bibir pucat, bibir
kering.
- Kulit klien nampak kotor, dan
terdapat bintik-bintik merah pada
kulit.
- Kuku klien nampak kasar,
kebersihan kurang terpelihara.
ANALISA DATA
( CP. I B )
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Gangguan
- pasien mengeluh mual, Peradangan pada sel hati pemenuhan nutrisi
muntah, dan malas makan.
- Pasien mengeluh jika makan Peradangan meluas nekrosis
detoksifikasi dan gangguan
nyeri ulu hati
metabolisme gizi
DO :
- Makanan yang diberikan
.
kepada pasien tampak masih Pelepasan toksin oleh hati yang
rusak
banyak tersisa
- Klien nampak lemah.
Anoreksia mual muntah
- Pasien tampak setelah
diberikan maknan merasa
mual.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

DS :
Nyeri Akut
- Klien mengeluh nyeri Peradangan pada sel hati
dibagian perut kanan
- Klien mengeluh nyeri jika Hati membesar mendesak dan
terjadi demam
perut bagian atas disentuh
Q = seperti di tusuk-tusuk
Kekurangan
R = terjadi di bagian perut Volume cairan
atas Perut kuadran kanan atas terasa
nyeri tidak nyaman
S = dengan skala 7 dari 10
T = tiap saat
DO
Nyeri Akut
- Klien tampak meringis
- Nadi meningkat
- Respirasi meningkat
Peradangan sel hati

DS Hati membesar, mendesak dan


terjadi demam
- Pasien mengatakan lemas
- Pasien mengeluh pusing
Mual

DO:
- Kekurangan
Penurunan turgor kulit
Volume cairan
- Mukosa mulut kering
- Kulit kering

DIAGNOSA KEPERAWATAN
( CP.2 )

No. Masalah/Diagnosa Tgl. ditemukan Tgl. Teratasi


1. Gangguan pemenuhan nutrisi 11 April 2020
kurang dari kebutuhan tubuh b/d
ketidak mampuan memakan
makanan

2 Nyeri akut b/d agens cidera bilogis 11 April 2020


ditandai dengan melaporkan nyeri
secara verbal, perubahan selera
makan.
3 Kekurangan volume cairan b/d 11 April 2020
kehilangan cairan aktif ditandai
dengan penurunan turgor kulit,
membran mukosa kering dan kulit
kering.

RENCANA KEPERAWATAN
( CP. 3 )
Tgl. NDX dan data Tujuan Rencana tindakan Rasional
penunjang
11 Gangguan pemenuhan NOC : Nutritional NIC : Nutrisi 1. Dengan
/04 nutrisi b/d ketidak Status Management mengkaji
/20 mampuan memakan adanya alergi
makanan Setelah dilakukan 1. Mengkaji adanya untu
asuhan keperawatan alergi makanan menghindari
selama 1x 24 jam klien timbulnya
menunjukkan 2. Beri makanan yang masalah baru
keseimbangan nutrisi lunak dan lembek 2. Dgn makanan
dengan kriteria hasil : yang lunak dan
3. Beri makanan lembek dapat
1. Klien menunjukkan berupa nasi secara mem,udahkan
pola makan diet pencernaan
membaik dan klien hingga beban
menghabiskan porsi keja usus
makanan dan klien 4. Beri makanan dalam berkurang.
nampak segar porsi kecil dan 3. Makanan yang
2. Klien melaporkan frekuensi sering berfariasi dapat
adanya nafsu merangsang
makan 5. Kolaborasi untuk nafsu makan
pemberian vitamin. 4. untuk
mengganti
asupan makanan
6. Edukasi pentingnya secara bertahap.
pemenuhan nutrisi 5. Dengan
pemberian
vitamin dapat
membantu
dalam
11/0 Nyeri akut NOC : NIC : merangsang
4/20 berhubungan dengan Pain level Analgesic nafsu makan.
agens cedera bilogis administrations 6. Bergunan
ditandai dengan Setelah diberikan memberi
melaporkan nyeri asuhan keperawatan pengetahuan
secara verbal. selama 20 menit kepada klien
dengan kriteria hasil :
1. Nyeri tidak selalu
1. Mampu mengontrol 1. Catat keluahan ada tapi bila ada
nyeri (tahu nyeri, lokasi, dan harus dibandingkan
penyebab nyeri, intensitas dan dengan gejala nyeri
karakteristik pasien sebelumnya
mampu
2. mengkaji ulang dimana dapat
menggunakan faktor yang membantu diagnose
tehnik meningkatkan atau etiologi perdarahan
nonfarmakologi menurunkan nyeri dan terjadinya
untuk mengurangi 3. diskusikan dan kompilkasi
nyeri, mencari ajarkan tindakan 2. Membantu dalam
bantuan) alternatif penghilang membuat diagnosa
rasa nyeri tanpa dan kebutuhan
2. Melaporkan bahwa
menggunakan obat terapi
nyeri berkurang 3. Dapat menurunkan
dengan nyeri yang
menggunakan dirasakan pasien
manajemen nyeri

3. Mampu mengenali
nyeri (skala,
intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
4. Menyatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang
5. Tanda vital dalam
rentang normal

NOC :
Fluid balance 1. Mewaspadai adanya
11/0 Kekurangan volume NIC :
4/20 Fluid Management intake dan output
cairan b/d dengan Setelah diberikan
cairan yang tidak
kehilangan cairan asuhan keperawatan
aktif ditandai dengan selama 1 x 20 menit di 1. Pertahankan  seimbang.
turgor kulit menbran harapkan pasien tidak record atau
mengalami kekurangan
mukosa kering dan pendataan mengenai 2. Status hidrasi yang
volume cairan dengan
kulit kering Kriteria Hasil : intake dan output menurun dapat
cairan. menimbulkan
1. Turgor kulit pasien
2. Monitor status hidrasi dehidrasi.
normal bila di cubit
akan kembali pasien (misalnya,
normal dalam 2 3. Mewaspadai adanya
kelembaban membran
detik retensi cairan yang
mukosa), secara tepat
mungkin dialami
2. Menbran mukosa 3. Monitor hasil
pasien.
pasien tetap lembab laboratorium yang
relevan mengenai
3. Adanya 4. Mengetahui keadaan
keseimbangan adanya retensi cairan
umum pasien
intake dan output (misalnya,
cairan dalam peningkatan
rentang 24 jam. 5. Pemberian terapi
osmolalitas urine
intravena membantu
4. Monitor vital
memenuhi
signs pasien secara
kebutuhan cairan
tepat.
pasien.
5. Berikan terapi
6. Selain dengan
intravena secara tepat
1 pemberian terapi
6. Berikan cairan secara
intravena,
tepat.
pemberian cairan
juga dilakukan
secara oral agar
dapat memenuhi
kebutuhan cairan
tubuh dengan cepat

Anda mungkin juga menyukai