Pengkajian dilakukan pada tanggal 27 – 28 Agustus 2020. Pada hari kamis jam 11.00 Wib
dan jumat 10.00 Wib. Pasien masuk ke IGD tanggal 23 Agustus 2020 jam 12.00 wib. Dengan
Diagnosa Fraktur Femur Dextra.
A. Pengkajian
1. Identittas Pasien
a. Nama : Ny. Y
b. Umur : 19 Tahun
c. Agama : Islam
d. Jenis Kelamin : Perempuan
e. Alamat : Perumahan Aur Duri
f. Suku/Bangsa : Melayu / Indonesia
g. Pekerjaan : Pelajar
h. Pendidikan : Mahasiswa
i. Status : Belum Menikah
2. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama : Tn A
b. Umur : 54 tahun
c. Agama : Islam
d. Jenis Kelamin : Laki Laki
e. Alamat : Perempuan
f. Suku/Bangsa : Melayu / Indonesia
g. Pekerjaan : Petani
h. Pendidikan : SMA
i. Status : Menikah
j. Hubungan dengan klien : Orang Tua
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien datang ke IGD kerumah sakit Umum Raden Mattaher dengan
keluhan nyeri pada tungkai kanan dan tidak dapat digerakkan pasca
kecelakaan bermotor sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit.
b. Riwayat kesehatan sekarang (RKS)
Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan dirinya di tabrak pada
tanggal 23 Agustus 2020. Sekarang pasien mengeluhkan nyeri pada paha
kanan setelah mengalami kecelakaan satu jam sebelum masuk rumah sakit.
Kesemutan (-) Riwayat tidak sadar (-), mual (-), muntah (-), nyeri dada dan
perut (-), mendapatkan pemasangan skin traction dengan beban 5 kg. Setelah 3
hari masa rawat dilakukan pemasangan ORIF. Sekarang pada saat pengkajian
yaitu kamis tanggal 27 Agustus 2020 pasien mengatakan nyeri pada tungkai
kakinya sebelah kanan post operasi hari pertama. Nyeri timbul jika untuk
bergerak, nyeri seperti tertusuk-tusuk, nyeri berlangsung terus menerus
berhenti jika posisi nyaman dan tidak bergerak.
c. Riwayat kesehatan dahulu.
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat inap di RS. Bila
sakit pasien langsung dibawa ke Puskesmas. Keluarga pasien mengatakan
bahwa sebelumnya pasien tidak pernah mengalami kecelakaan sepeda motor
seperti sekarang ini dan belum pernah dioperasi. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit asma, jantung dan hipertensi. Pasien tidak memiliki riwayat alergi
obat maupun makanan,
d. Riwayat kesehatan keluarga (RKK)
Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang pernah
mengalami kecelakaan. Di dalam keluarganya juga tidak ada yang menderita
penyakit keturunan seperti DM, hipertensi, jantung dan penyakit menular
seperti TBC, AIDS, Hepatitis. Pasien juga mengatakan bahwa di dalam
keluarganya tidak ada yang mempunyai alergi baik obat-obatan maupun
makanan.
e. Genogram
Tidak ada dalam keluarga klien yang menderita penyakit genetic, menular atau
alergi.
Genogram
Note :
Laki – laki (Hidup)
Laki – laki ( meninggal)
Wanita (hidup)
Wanita ( meninggal )
Pasien
Serumah dengan pasien dengan garis terputus putus
B. FISIOLOGIS
1. Osigenasi
a. Fisik
Pada saat dilakukan pemeriksaan Paru: inspeksi: RR: 20x/menit, simetris,
tidak ada bekas luka, pengembangan otot dada kanan-kiri simetris, tidak
terdapat otot bantu pernafasan, palpasi: fremitus vocal kanan = kiri; perkusi
didapat hasil: sonor, auskultasi: suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan.
2. Sirkulasi
a. Fisik
Inspeksi: tidak ada bekas luka, ictus cordis tidak tampak, palpasi: N:
84x/menit, ictus cordis teraba, perkusi: pekak, auskultasi: suara jantung
reguler, tidak ada suara jantung tambahan.
b. Lab : tidak dilakukan pemeriksaan
c. Pemeriksaan diasnostik lain (EKG ) tidak dilakukan
3. Nutrisi
a. Fisik
Klien mengatakan bahwa ia dan keluarganya sangat memperhatikan masalah
kesehatan, jika ada anggota keluraga yang sakit segera diberikan obat atau
diperiksakan ke puskesmas. TB: 170 cm BB: 60 kg, BB Ideal: 70kg, IMT:
20,7.
Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada gangguan nafsu makan, biasanya
makan 3x/ hari dengan menu nasi, sayur (bayam, buncis, wortel, kangkung),
lauk (tempe, telur, tahu, daging). Porsi 1 piring habis. Pasien tidak suka
makanan (sayuran yang bersantan contohnya: sayur nangka, kluwih, dan
opor). Pasien biasa minum 8-9 gelas perhari ± 1400 cc, pasien biasanya
minum air putih dan teh.
Pasien mengatakan selama sakit makan 3 kali sehari dengan menu yang
disediakan RS yaitu nasi, sayur, lauk, buah, porsi makan sedang tetapi pasien
hanya makan dan habis ½ porsi makanan karena masakan yang disediakan
dari RS tidak enak. Pasien minum air putih ± 7-8 gelas setiap harinya ± 900
cc. Diit dari RS yaitu RKTP ( Rendah Kalori Tinggi Protein ).
4. Eliminasi
a. Fisik
Pasien mengatakan sebelum sakit BAB (Buang Air Besar) 1 kali sehari
biasanya saat pagi hari dengan konsistensi feses lunak, warna kuning
kecoklatan, bau khas, tidak ada lendir/ darah, tidak ada keluhan. Pasien
mengatakan sehari BAK (Buang Air Kecil) 7-8 x/ hari dengan konsistensi
jernih, kekuningan dan bau khas.
Pasien mengatakan semenjak dirawat, BAB tidak ada masalah tetap 1 kali
dalam sehari tetapi waktunya tidak tentu. Warna feses kuning kecoklatan, bau
khas dan tidak ada lendir/ darah. Pasien mengatakan BAK 4-5 x/ 900 cc hari
dengan konsistensi jernih, kekuningan dan bau khas. Pasien BAB dan BAK
dibantu oleh keluarga dengan menggunakan pispot.
5. Aktifitas dan Istirahat
a. Fisik
Pasien mengatakan sehari-hari sebagai mahasiswa. Berangkat jam 06.00 pagi
dan pulang tidak tentu, tapi rata-rata pulang jam 16.00 WIB. Keseharian
pasien hanya dilakukan untuk kuliah. Dan selama sakit pasien mengatakan
izin kuliah selama masih sakit. Pasien mengatakan aktivitas sehari-harinya
dibantu keluarga yang tidak lain adalah ibunya (Ny. I). Untuk makan disuapi,
minum diambilkan, BAK dan BAB dengan pispot. Pasien dibantu keluarga
karena tidak bisa bergerak. Pasien setiap pagi dibersihin oleh ibunya,
berpakian dibantu oleh ibunya, Klien mengatakan sulit bergerak karena
keadaan kakinya yang fraktur, tidak bisa beraktivitas normal seperti biasanya
karena fraktur tersebut, kesulitan berpindah dari berdiri ke duduk, kesulitan
saat bergerak atau berpindah, tampak lambat saat bergerak, tampak kesulitan
membolak-balik posisi
Pasien mengatakan tidur malam ± 5-6 jam dimulai pukul 22.00–04.00 WIB,
tidurnya tidak ada gangguan. Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak pernah
tidur siang. Namun saat dirawat di rumah sakit, klien mengatakan sering
terganggu tidurnya karena nyeri post-op yang dirasakan. Saat dikaji, klien tiap
harinya tidur selama 8-9 jam, klien tidak terbiasa tidur siang. Pasien tidur
malam ± 6 jam dimulai pukul 21.00–04.00 WIB dan tidur siang ± 2 jam
dimulai pukul 12.00–14.00 WIB. Pasien tidur dengan posisi elevasi tungkai.
b. Pemeriksaan Diagnostik lain (Rongsen Tulang )
Pemeriksaan rontgen pada tanggal 24 Agustus 2020
Hasil rontgen di daerah femur dextra ap-lat menunjukkan tampak fraktur
kominutif pada 1/3 distal os. Femur dextra dengan aposisi dan aligment
kurang baik, tak tampak lusensi soft tisue, tampak soft tisue swelling.
Pemeriksaan rontgen pada tanggal 27 Agustus 2020
Tampak gambar Post Operasi ORIF
9. Fungsi Neurologi
Perasaan klien saat dikaji yaitu pasien merasa kurang nyaman dengan kondisinya,
karena klien tidak dapat bergerak secara bebas dan nyeri yang dirasakannya.
Klien dapat mengingat, berbicara, dan memahami pesan yang diterima dengan
baik, dan dapat mengambil keputusan yang bersifat sederhana
Klien tidak mengalami keluhan yang berarti yang berkenaan dengan kemampuan
sensasi, baik penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecap, dan sensasi
perabaan.
Klien mengeluh nyeri dengan persepsi sebagai berikut :
P (Paliatif) : Ketika digerakkan (ditekuk/diregangkan)
Q (Quality) : Ditusuk-tusuk
R (Regio) : Femur kanan
S (Skala/Severity) : 3 (ringan)
T (Time) : Hilang-timbul
GCS : E4M6V5 : Composmentis
10. Endokrin
a. Fisik
Pada pemeriksaan tidak terdapat pembesaran pada kelenjar tiroid, tidak
terdapat tremor.
11. Terapi
a. Infus RL 20 tpm
b. Injeksi Cefotaxime 2×1 gram per Intra Venous
c. Injeksi Ketorolac 3×1 ampul per Intra Venous
d. Injeksi Actrapid 4 IU sebelum makan 3×1 di lengan kanan/kiri.
e. Diit RKTP
f. Posisi elevasi tungkai
g. Observasi VS (Vital Sign)/ KU (Kondisi Umum) dan perdarahan
h. Ambulasi dengan menggunakan walker
i. Perawatan luka
j. Fisioterapi
k. Jenis tindakan operasi : ORIF
l. Obat oral :
Asam mefenamat 3×1 tablet
Cascidin (calcium dan multivitamin) 2×1 tablet
Ciprofloxacin 2×1 tablet
Glibenclamid
HARI AGUS J
C. ANALISA DATA