KOTA JAMBI
Dosen Pembimbing :
Ns.Maimaznah, M.Kep.Sp.Kep.Kom
Disusun Oleh :
Kelompok : Meyer
i
ABSENSI PRAKTIK MAHASISWA
ii
18 29 Okt ‘20 Rt 34 07.15 14.00 YS
Mengetahui,
Burhana,SE
iii
Format Activity Daily Living ( ADL) Komunitas Minggu 1
Npm : 201991108
1
hari.
2
Npm : 201991108
Npm : 201991108
3
No Hari/Tanggal Kegiatan Ket
Mengetahui
4
Dosen Pembimbing
( Ns.Maimaznah,M.Kep.Sp.Kep.Kom)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan praktik
keperawatan komunitas yang diselenggarakan di RT 34 Kelurahan Talang
bakung Kecamatan Paal merah Kota Jambi.
5
1. Ibu Ns.Maimaznah,M.Kep.Sp.Kep.Kom selaku pembimbing akademik.
Jambi,Oktober 2020
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. i
6
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. 6
BAB 1 PENDAHULUAN
B. Tujuan ……………………………………………………… 15
C. Mamfaat …………………………………………………….16
7
8. Falsafah Keperawatan Komunitas ………………… 23
1. Pengkajian ………………………………………… 32
BAB 1V PENUTUP
8
A. Kesimpulan ………………………………………… …. 74
B. Saran …………………………………………………… 74
LAMPIRAN …………………………………………………………….. 76
DAFTAR TABLE
Hal
9
Tabel 3.1.4 Distribusi penduduk berdasarkan agama …………………. 37
Tabel 3.2.2.1 Distribusi sumber air untuk masak dan minum …………….40
Tabel 3.2.2.3 Distribusi sumber air untuk mandi dan mencuci ………….. 41
Tabel 3.2.2.4 Distribusi jarak sumber air dengan septik tenk ……………..41
Tabel 3.2.3.4 Distribusi jarak tempat penampungan sampah dengan rumah .43
10
Tabel 3.2.4.2 Distribusi jenis jamban yang digunakan ……………………. 44
Tabel 3.3.1.5 Distribusi penyakit yang sering di derita dalam 6 bulan terakhir
11
Tabel 3.3.4.2 Distribusi pengunaan waktu luang ………………………. 50
Tabel 3.3.6.10 Distribusi cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan …….. 54
Tabel 3.3.6.11 Distribusi cara cuci tangan baik dan benar ………………… 54
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan menurut undang-undang nomor 36 tahun 2009 adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
13
ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan komunitas
(Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan
nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006 dalam Harnilawati,
2013).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ferry Efendi dan
Makhfudli, 2009).
Peran perawat komunitas sangat penting dalam mengorganisasikan
upaya-upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
peran yang dapat dilaksanakan diantaranya adalah sebagai pelaksana
pelayanan keperawatan, pendidik, koordinator pelayanan kesehatan,
pembaharu, pengorganisasi pelayanan kesehatan, panutan, fasilitator dan
sebagai pengelola pelayanan kesehatan dimasyarakat (Mubarak & Chayatin,
2009).
Praktik keperawatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan dan
memelihara kesehatan masyarakat yang menekankan pada peningkatan
peran serta masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan, peningkatan
dan mempertahankan kesehatan. Proses keperawatan komunitas
dilaksanakan secara sistematis untuk memecahkan masalah keperawatan
yang berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat yang melibatkan
masyarakat secara langsung dalam pemecahan masalah kesehatan (Ekasari
dkk, 2009).
14
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan
kesehatan yang tidak melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan, serta
pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi
pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal dkk, 2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari pelaksanaan Praktik Keperawatan Komunitas Profesi
Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi adalah untuk
mengaplikasikan teori yang sudah dipelajari selama perkuliahan kedalam
lingkungan masyarakat.
2. Tujuan Umum
Dalam pelaksanaan praktik keperawatan komunitas diharapkan
mahasiswa mampu :
a. Melakukan pengkajian status kesehatan masyarakat.
b. Mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat.
c. Menyusun prioritas masalah dan membuat alternatif pemecahan
masalah bersama masyarakat.
d. Menyusun perencanaan keperawatan sesuai dengan masalah yang
ditemukan pada masyarakat.
e. Melaksanakan tindakan sesuai dengan intervensi yang direncanakan.
f. Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan.
g. Melaksanakan pendokumentasian dan pelaporan semua kegiatan yang
dilakukan.
C. Manfaat
1. Bagi Masyarakat RT 34 Kelurahan Talang bakung
Dengan diadakannya praktik keperawatan komunitas oleh
mahasiswa Profesi Ners STIKBA Jambi, diharapkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan bertambah dan termotivasi untuk
15
melakukan perubahan perilaku serta kebiasaan menjadi lebih baik untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dengan diadakannya praktik keperawatan komunitas oleh
mahasiswa Profesi Ners STIKBA Jambi, diharapkan mahasiswa dapat
berbaur dengan masyarakat sehingga STIKBA lebih dikenal oleh
masyarakat sebagai perguruan tinggi ilmu kesehatan yang dekat dengan
masyarakat.
3. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh diperkuliahan
secara nyata di masyarakat.
b. Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan keperawatan komunitas pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan proses
keperawatan yang meliputi tahapan pengkajian, perumusan masalah
keperawatan, menentukan intervesi, melakukan implementasi dan
mengevaluasi.
c. Mahasiswa mendapat pengalaman dalam bersosialisasi serta
memecahkan masalah kesehatan yang ada dimasyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
16
keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan
interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lainnya.
Menurut Ervin (2002) dalam Riasmini dkk (2017) komunitas adalah
komponen penting dari pengalaman manusia yang saling terkait dengan
keluarga, rumah serta berbagai ragam budaya.
Menurut Spradley (1985) dalam Harnilawati (2013) komunitas
sebagai sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam
hidupnya.
Menurut Kahfi (2010) dalam Zulkahfi dkk (2015) komunitas adalah
sekelompok populasi yang tinggal pada sebuah daerah tertentu yang dilator
belakangi oleh beberapa ketentuan kesamaan yaitu kebersamaan agama,
budaya, kemauan, kepentingan, tujuan dan karakter yang selalu
membimbing hubungan timbal balik antara satu dengan yang lainnya untuk
mendapatkan manfaat bersama dalam mempertahankan daur kehidupannya.
Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas
(community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan
(values), perhatian (interest) yang merupakan sekelompok khusus dengan
batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga.
2. Definisi Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai
bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi,
sosial dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup
manusia (Harnilawati, 2013).
17
(Freeman, 1981 dalam Mubarak dan Chayatin, 2009). Menurut WHO
(1974) dalam Zulkahfi (2015) keperawatan komunitas adalah pemberian
asuhan keperawatan yang mencakup perawatan kesehatan keluarga, juga
meliputi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu
masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatannya sendiri, serta
memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang
ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain.
Keperawatan komunitas adalah area pelayanan keperawatan
professional yang diberikan secara holistic (bio-psiko-sosio-spiritual) ddan
difokuskan pada kelompok resiko tinggi yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya promotif dan preventif, tanpa
mengabaikan kuratif dan rehabilitative dengan melibatkan komunitas
sebagai mitra dalam menyelesaikan masalah (Riasmini, 2017).
Praktik keperawatan komunitas (community health nursing practice)
merupakan sintesi teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk
promosi, pemeliharaan dan perawatan kesehatan populasi melalui
pemberian pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan kelompok
yang mempunyai pengaruh terhadap kesehatan komunitas (Stanhope dan
Lancaster, 2010).
Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan promosi
kesehatan dan melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan
pendekatan ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu kesehatan
masyarakatyang berfokus pada tindakan promotif dan pencegahan penyakit
yang sehat (Anderson dan McFarlane, 2011).
4. Tujuan Keperawatan Komunitas
Menurut Supinganto (2015) tujuan keperawatan komunitas adalah
untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-
upaya sebagai berikut :
a. Pelayanan keperawatna secara langsung (direct care) terhadap individu,
keluarga, dan kelompok dalam konteks komunitas.
18
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (Health
general community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu
kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu,
dan kelompok.
Secara spesifik diharapkan individu, kelompok, dan masyarakat
mempunyai kemampuan untuk:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatam yang dialami
b. Menetapkan masalah kesehatan dalam memprioritaskan masalah
tersebut
c. Merumuskan serta memecahakan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang merekan hadapi
e. Mengevaluasi sejauh mana masalah yang mereka hadapi, yang akhirnya
dapat meningkatkan pengetahuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri (self care) (Supinganto, 2015).
5. Fungsi Keperawatan Komunitas
Adapun fungsi dari keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah
klien melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya di bidang kesehatan.
c. Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan
masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran
serta masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan
dan pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan (Mubarak dan Chayatin 2009).
6. Sasaran Keperawatan Komunitas
Menurut Mubaraq dan Chayatin (2009) sasaran keperawatan komunitas
adalah seluruh masyarakat: termasuk individu, keluarga dan kelompok:baik
19
yang sehat maupun yang sakit, khususnya mereka yang beresiko tinggi
mengalami masalah kesehatan masyarakat yaitu sebagai berikut:
a. Indivudu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek
biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan karena ketidakmampuan merawat
dirinya sendiri oleh karena sesuatu hal dan sebab, maka akan
mempengaruhi anggota keluarga lainnya dan keluarga yang ada di
lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Disini peran perawat
komunitas adalah membantu individu agar dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya karena adanya kelemahan fisik dan mental yang dialami,
keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju
kemandirian.
b. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil masyarakat dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang
berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah
dan ikatan perkawinan dan adopsi. Antara keluarga satu dan yang
lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Apabila salah satu dari
anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan, maka akan
berpengaruh terhadap anggota lainnya dan keluarga yang ada disekitar
keluarganya. Dari permasalahan tersebut, maka keluarga merupakan
fokus pelayan kesehatan yang strategis, sebab:
1) Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan
2) Keluarga yang mempunyai peran utama dalam pemeliharaan
keehatan seluruh anggota
3) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
4) Keluarga sebaagi tempat pengambilan keputusan (decisional
making) dalam perawatan kesehatan
5) Keluarga merupakn perantara yang efektif dalam berbagai
usaha-usaha kesehatan masyarakat
20
c. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah sekumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, usia, permasalahan (problem). Kegiatan yang
terorganisasi sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Kelompok
khusus yang ada di masyarakat dan di institusi dapat diklarifikasikan
berdasarkan permasalahan serta kebutuhan yang mereka hadapi,
diantaranya sebagai berikut:
1) Kelompok dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhan (growth and devalopment),
yaitu :
a) Kelompok ibu hamil dan ibu bersalin (melahirkan)
b) Kelompok ibu nifas
c) Kelompok bayi
d) Kelompok balita
e) Kelompok anak usia sekolah
f) Kelompok usia lanjut
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan
a) penderita penyakit menular
b) penderita penyakit tidak menular
c) kelompok cacat yang memerlukan rehabilitasi
d) kelompok cacat mental
e) kelompok cacat social
3) kelompok yang mempunyai risiko tinggi terserang penyakit
a) kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika
b) kelompok wanita tuna susila (WTS) dan pekerja seks
komersial (PSK).
c) Kelompok pekerja tertentu.
21
Menurut Zulkahfi dkk (2015) strategi intervensi keperawatan
komunitas adalah
a. Pendidikan kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang
dinamis, dimana perubahan tersebut bukan sekadar proses transfer
materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat
prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari
dalam diri individu, kelompok, atau masyarakat sendiri.
b. Kerja sama (Partenership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi
lingkungan masyarakat luas. Oleh sebab itu, kerja sama ini sangat
dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan
komunitas.
c. Proses Kelompok (Group Process)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah
belajar dari pengalaman sebelumnya, selain faktor
pendidikan/pengetahuan individu, media masa, televise, penyuluhan yang
dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan
masalah kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran
penyakit yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat
mempengaruhi upaya penanganan atau pencegahan penyakit yang
mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penanganan yang bersifat
individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit
tertentu, maka mereka telah melalukan pemecahan-pemecahan masalah
kesehatan melalui proses kelompok.
22
strategi pencegahan penyakit dan peningkatan pencegahan. Falsafah yang
melandasi komunitas mengacu kepada falsafah atau paradigma keperawatan
secara umum yaitu manusia atau kemanusiaan merupakan titik sentral setiap
upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan
bertolak dari pandangan ini disusun falsafah atau paradigma keperawatan
komunitas yang terdiri dari 4 komponen dasar, yaitu sebagai berikut :
a. Manusia
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu/klien yang berada
pada lokasi atau batas geografi tertentu yang memiliki nilai-nilai,
keyakinan dan minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama
lain untuk mencapai tujuan.
b. Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar klien/komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang
dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.
c. Lingkungan
Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang
bersifat biologis, psikologis, sosial, cultural dan spiritual.
d. Keperawatan
Intervensi/tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui
pencegahan primer, sekunder dan tersier (Efendi Ferry dan Makhfudli,
2009).
23
kesehatan secara umum mencakup pendidikan kesehatan baik pada
individu maupun kelompok. Pencegahan primer juga mencakup tindakan
spesifik yang melindungi individu melawan agen-agen spesifik misalnya
tindakan perlindungan yang paling umum yaitu memberikan imunisasi
pada bayi, anak balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi bayi dan balita.
b. Pencegahan Sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit lebih
awal dengan mengobati secara tepat. Kegiatan-kgiatan yang mengurangi
faktor resiko diklasifikasikan sebagai pencegahan sekunder misalnya
memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara
berkala melalui posyandu dan puskesmas.
c. Pencegahan Tertier
Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada seseorang
dengan stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami
kecacatan agar dapat secara optimal berfungsi sesuai dengan
kemampuannya, misalnya mengajarkan latihan fisik pada penderita patah
tulang.
24
B. Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
1. Pengkajian Keperawatan Komunitas
Pengkajian komunitas dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat (Anderson &
McFarlane, 2011 dalam Riasmini dkk, 2017). Pengkajian komunitas
dilakukan dengan mengaplikasikan beberapa teori dan konsep model
keperawatan yang relevan. Informasi atau data tidak langsung di komunitas
(Riasmini, 2017).
Menurut Zulkahfi dkk (2015) beberapa cara yang bisa digunakan
untuk mengumpulkan data yang ada dikomunitas adalah sebagai berikut:
a. Wawancara atau anamnesis
Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang
berbentuk tanya jawab anatara perawat dengan pasien atau keluarga
pasien, masyarakat tentang hal yang berkaitan dengan masalah
kesehatan pasien.
b. Pengamatan
Pengamatan dalam keperawatan komunitas meliputi aspek fisik,
psikologis, perilaku dan sikap dalam rangka mengakkan diagnose
keperawatn. Pengamatan dilakkukan dengan menggunakan
pancaindra dan hasilnya dicatat dalam format proses keperawatan.
25
menjelaskan faktor etiologi, serta identifikasi tanda dan gejala yang menjadi
karkteristik masalah. Tanda dan gejala dari diagnosis keperawatan
kesehatan komunitas adalah pernyataan kesimpulan yang menjelaskan
durasi atau besarnya masalah (Efendi dan Makhfudli, 2009).
a. Menetapkan prioritas
b. Menetapkan sasaran
c. Menetapkan tujuan
d. Menetapkan rencana intervensi
Perencanaan asuhan keperawatan komunitas disusun berdasarkan
diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan. Rencana keperawatan
komunitas harus mencakup :
a. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai
b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan
c. Kriteria hasil untuk mencapai tujuan (Zulkahfi dkk, 2015).
Menurut Zulkahfi dkk (2015) langkah-langkah dalam perencanaan
adalah sebagai berikut :
a. Identifikasi alternative tindakan keperawatan
26
b. Tetapkan teknik dan prosesur yang akan digunakan
c. Libatkan peran serta masyarakat dalam penyusunan perencanaan
d. Pertimbangan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia
e. Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan
yang sangat dirasakan masyarakat
f. Mengarah kepada tujuan yang akan dicapai
g. Tindakan harus bersifat realistik
h. Disusun secara berurutan
27
Menurut Zulkahfi dkk (2015) kegiatan yang dapat dilakukan
dikomunitas adalah sebagai berikut :/
a. Promotif
1) Pelatihan kader kesehatan
2) Penyuluhan kesehatan atau pendidikan kesehatan
3) Standarisasi nutrisi yang baik
4) Penyediaan perumahan
5) Tempat rekreasi
6) Konseling perkawinan
7) Pendidikan seks dan masalah genetika
8) Pemeriksaan kesehatan secara periodik
b. Preventif
1) Keselamatan dan kesehatan kerja
2) Pencegahan penyakit dan masalah kesehatan
3) Pemberian nutrisi khusus
4) Pengamatan atau penyimpanan barang, bahan yang berbahaya
5) Pemeriksaan kesehatan secara berkala
6) Imunisasi khusus pada kelompok khusus
7) Personal hygiene dan kesehatan lingkungan
8) Perlindungan kecelakaan kerja dan keselamatan kerja
9) Menghindari sumber alergi
c. Pelayanan kesehatan langsung
1) Pelayanan kesehatan di posyandu balita, lansia
2) Home care
3) Rujukan
4) Pembinaan pada kelompok di masyarakat
28
informasi dan hasil analisis dibandingkan terhadap relevansi, kefektifan
biaya dan keberhasilannya untuk keperluan pemangku kepentingan
(Riasmini dkk, 2017).
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosis keperawatan,
rencana tindakan, dan implementasi nya sudah berhasil dicapai. Evaluasi
memungkinkan perawat untuk memonitor kealpaan yang terjadi selama
tahap pengkajian, analisis, perencanaan, dan implementasi tindakan
(Ignatavicius dan Bayne, 1994) dalam . (Efendi dan Makhfudli, 2009).
Tujuan evaluasi adalah melihat kemampuan klien dalam mencapai
tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan
klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang
diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan. Proses evaluasi
terdiri atas dua tahap yaitu mengukur pencapaian tujuan klien baik kognitif,
afektif, psikomotor, dan perubahan fungsi tubuh serta gejalanya, dan
membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan
(Efendi dan Makhfudli, 2009).
Menurut Zulkahfi dkk (2015) kegiatan yang dilakukan dalam
penilaian adalah membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan
tujuan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang telah disediakan, menilai
efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan
pelaksanaan, hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan
perencanaan selanjutnya apabila masalah belum teratasi.
29
dapat dilihat dari kelengkapan dan keakuratan didalam menuliskan proses
asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien. Dokumentasi
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat
dijadikan sebagai catatan atau keterangan tertulis dari seluruh pelayanan
keperawtan yang diberikan pada klien yang mencakup proses pengkajian,
diagnosis keperawatan, rencana keperawatan, implementasi keperawatan
serta evaluasi keperawatan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Tahap Persiapan
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal,
praktik keperawatan komunitas mahasiswa Profesi Ners STIKBA Jambi di RT 34
Kelurahan Talang bakung kecamatan Paal Merah Kota Jambi akan
menerapkan konsep-konsep keperawatan komunitas yang didalamnya dilakukan
30
pendekatan keperawatan keluarga sebagai dasar dalam pemberian pelayanan utama
pada masyarakat.
Kegiatan praktik keperawatan komunitas Profesi Ners STIKBA Jambi
dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober – 31 Oktober 2020, di mulai dari pengkajian
dengan melakukan Whinsield Survey, wawancara dengan ketua RT 34 Kelurahan
Talang bakung dan membahas permasalahan yang telah dilakukan, kemudian
dilanjutkan dengan implementasi berdasarkan Planning Of Action (POA), dari hasil
implementasi yang telah dilaksanakan, mengevaluasi pelaksanaan tindakan
sekaligus mendiskusikan rencana tindak lanjut dari pelaksanaan tindakan yang
telah dilaksanakan.
1. Persiapan ke Masyarakat
Pada tahap awal saya melakukan pertemuan dengan pihak ketua, RT 34
Kelurahan Talang bakung melalui telpon untuk melakukan pendekatan dan
membina hubungan saling percaya dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan
tentang tujuan praktik keperawatan komunitas mahasiswa Profesi Ners STIKBA
Jambi pada 12 oktober s/d 31 oktober 2020 di RT 34 Kelurahan Talang bakung
kecamatan Paal Merah Kota Jambi
2. Persiapan Teknis
Persiapan teknis yang saya lakukan yaitu melakukan pendataan,
mempersiapkan format pengkajian, tabulasi serta mengidentifikasi wilayah RT 34
Kelurahan Talang bakung kecamatan Paal Merah Kota Jambi.Dari 52 KK
yang ada di RT 34 Kel Talang bakung,yang di kaji hanya 8 KK dengan
jumlah anggota keluarga 27 orang.
B. Tahap Pelaksanaan
1. Pengkajian
a. Windshied Survey
Windshield Survey adalah suatu cara pengumpulan data dan informasi
yang didapatkan dari hasil pendataan survey yang terdiri dari beberapa
komponen, saya telah melakukan pendataan di RT 34 Kelurahan Talang
bakung kecamatan Paal Merah Kota Jambi dengan jumlah KK sebanyak
31
8 KK dan jumlah penduduk sebanyak 27 orang, yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
Komponen Deskripsi
Perumahan 1) Bangunan
dan Mayoritas bangunan adalah bangunan permanen terbuat dari
lingkungan semen.
(daerah) 2) Arsitektur
Hampir sama antara satu rumah dengan yang lain. Lantai
terbuat dari keramik dan semen.
Lingkungan 1) Luas
terbuka Luas wilayah RT 34 Kelurahan Talang bakung kecamatan
Paal Merah Kota Jambi adalah 450 x 250 m2.
2) Kualitas
Lingkungan rumah cukup bersih, dan beberapa rumah juga
tampak menanam bunga untuk menghiasi halaman rumah.
Beberapa rumah tampak tidak menutup tempat
penampungan air.
Batas Batas wilayah
Barat : RT 35, Timur : RT 36, Utara : RT 33, Selatan : RT 32
Fasilitas 1) Kesehatan
umum Di RT 34 Kelurahan Talang bakung kecamatan Paal Merah
Kota Jambi terdapat beberapa fasilitas pelayanan kesehatan
diantaranya terdapat 1 praktik dokter swasta yang memang
berada RT 34 Kelurahan Talang bakung kecamatan Paal
Merah Kota Jambi , terdapat puskesmas, serta terdapat rumah
bidan yang tempatnya tidak jauh dari RT 35. Untuk kegiatan
posyandu warga RT 34 mengikuti posyandu di RT 35 yang
mempunyai posyandu sendiri yang diadakan setiap satu bulan
sekali yaitu setiap tanggal 10.Karena wabah Covid 19 ini
posyandu tidak di adakan.
1) Sekolah
Di wilayah RT 35 terdapat bangunan sekolah yaitu SDN 109
dan terdapat juga PAUD Nurul Toiyibah. Namun di wilayah
di dekat RT 32 juga terdapat beberapa sekolah lainnya,
diantaranya SMP dan SMA megatama.
3) Agama
Di wilayah RT 34 mayoritas beragama islam dan terdapat
sebuah langgar tempat warga RT 34 melakukan pengajian
dan sholat.
4) Ekonomi
Sebagian besar warga masyarakat di RT 34 bekerja sebagai
Swasta/Wiraswasta,ada beberapa orang yang PNS dan ada
juga warga memiliki warung didepan rumah untuk berjualan
kebutuhan sehari-hari.
32
Kesehatan a. Penyakit yang sering dialami di lingkungan RT 34 yaitu
dan seperti hipertensi, asam urat,batuk filek.Biasanya warga
Pelayanan berobat kepuskesmas terdekat.
social b. Anak-anak balita biasanya sekali sebulan ditimbang dan
diimunisasi di Posyandu yang berada di RT 35 kel talang
bakung.
c. Di RT 36 ada dukun patah tulang,jika ada warga yang patah
tulangnya/tekelis,sebagian warga ada yang membawa berobat
kedukun.
Tingkat Tingkat sosial ekonomi masyarakat RT 34 sebagian besar tingkat
sosial menengah keatas dengan mata pencarian yang beragam mulai
ekonomi dari PNS 18,5 %, Swasta/Wiraswasta 33,3%, Pensiunan 0%,
tidak bekerja (IRT) 14,8 %, selebihnya 29,7 % belum bekerja
karena masih berstatus sebagai pelajar.
Kebiasaan 2) Dewasa-tua
Pada pagi dan sore hari sebagian warga bekerja, dan
diadakan pengajian ibu-ibu setiap hari Rabu dan Jum’at sore
yang diadakan satu minggu sekali.
2) Anak-anak
Biasanya Pada pagi hari mayoritas pergi ke sekolah, siang
hari bermain dengan teman sebaya dan malam hari
mayoritas mengikuti kegiatan keagamaan dengan mengaji
di langgar.Karena adnya wabah Covid 19 ini anak-anak
lebih banyak main dirumah.
b. Wawancara
Dalam melakukan pengkajian keperawatan komunitas saya melakukan
wawancara kepada ketua RT 34 via WhatsApp, kader posyandu dan
33
warga di RT 34, hasil wawancara yang telah dilakukan didapatkan
sebagai berikut :
1) Ketua RT 34
a) Jumlah KK di RT 34 adalah 52 KK.
b) Wilayah RT 34 terdapat banyak lansia yang mengeluh penyakit
hipertensi dan asam urat.
c) Mayoritas sumber air yang digunakan oleh masyarakat berasal dari
air sumur.
d) Wilayah RT 34 merupakan salah satu kawasan yang padat
penduduk.
e) Sebagian besar masyarakat RT 34 jika sakit berobat kePuskesmas.
2) Kader Posyandu
a) Posyandu dilakukan setiap tanggal 10.
b) Penyakit terbanyak yang diderita oleh masyarakat di RT 34 adalah
hipertensi, asam urat, batuk dan filek.
3) Warga RT 34
a) Dari 8 KK Hanya 37,5 % warga RT 34 yang menggunakan
handsinitizer dan 62,5 % warga RT 34 yang tidak menggunakan
handsinitizer.
b) Sebanyak 75 % warga RT 34 yang mencuci tangan sebelum dan
sesudah kegiatan dan 25 % warga RT 34 yang tidak mencuci
tangan sebelum dan sesudah kegiatan.
c) 37,5 % warga RT 34 mengetahui cara cuci tangan 6 langkah yang
baik dan benar dan 62,5 % warga RT 34 tidak mengetahui cara
mencuci tangan 6 langkah yang baik dan benar.
d) Hasil pengamatan saya, masih ada warga yang belum mengetahui
tanda dan gejala, cara penularan serta cara pencegahan covid-19
secara detil hanya mengetahui sebahagiannya saja.
e) Hasil pengamatan saya, masih ada warga yang tidak membatasi
jarak dengan orang lain dan tidak pakai masker.
34
f) Dalam wawancara via WhatsApp yang dilakukan didapatkan
bahwa sebagian besar warga telah memahami tentang informasi
covid-19, tetapi warga tampak mengetahui sekedarnya saja tidak
mengetahui secara rinci.
g) Penderita hipertensi mengatakan tidak memperhatikan kondisi
kesehatannya karena tidak ada keluhan.
h) Penderita hipertensi mengatakan tidak mengetahui akibat lanjut
dari hipertensi sehingga tidak merasa khawatir meskipun tekanan
darahnya tinggi.
i) Lansia yang memiliki penyakit hipertensi dengan presentase 66.7
%.
j) Dari hasil wawancara 3org lansia 2 lansia yang menderita
hipertensi mengatakan kurang terpapar informasi tentang
hipertensi.
k) 2 dari 3 lansia yang menderita hipertensi dalam 6 bulan terkahir
tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan terkait hipertensi.
l) Dari hasil wawancara 2 dari3 lansia yang menderita hipertensi
tidak tahu tanda dan gejala serta pencegahan hipertensi.
m)2 dari 3 lansia yang menderita hipertensi hanya meminum obat dan
pemeriksaan kesehatan jika kambuh saja.
n) 2 dari3 lansia yang menderita hipertensi tidak melakukan pola
hidup sehat yang berkaitan dengan hipertensi seperti masih
mengkomsumsi garam tinggi, merokok, tidur.
o) Penderita asam urat mengatakan sudah mengetahui jika dirinya
menderita asam urat tetapi tidak mau mengubah pola hidup
menjadi lebih sehat, karena sudah mencoba untuk mengubah pola
hidup tapi asam uratnya tetap kambuh.
p) Penderita asam urat mengatakan sering mengkonsumsi obat-obatan
penghilang sakit jika penyakitnya kambuh.
q) Hasil pengamatan saya, lansia disaat melakukan aktivitas tampak
susah untuk menggerakkan anggota tubuh termasuk sendi dan lutut.
35
r) 1 orang tua yang mengeluh sakit pada persendian dan kaki, keluhan
dirasakan bertambah pada pagi hari.
36
No Pendidikan Frekuensi %
.
1. Belum sekolah 0 0%
2. Tidak sekolah 0 0%
3. TK 1 0%
4. SD 2 0%
5. SMP 3 0%
6. SMA 18 87,5%
7. Perguruan Tinggi 3 12,5%
Total 27 100%
37
No Agama yang dianut Frekuensi %
.
1. Islam 22 81,5 %
2. Kristen 0 0%
3. Hindu 0 0%
4. Budha 5
18,5%
5. Konghucu 0 0%
Total 27 100%
Berdasarkan tabel 3.1.4 Berdasarkan tabel diatas sebagian
besar KK di Rt 34 kel talang bakung beragama islam (81,5 %).
38
3. Sewa 0 0%
Jumlah 8 100%
3. Jenis lantai
Tabel 3.2.1.3 Distribusi jenis lantai
No Jenis Lantai Frekuensi %
.
1. Tanah 0 0%
2. Papan 0 0%
3. Semen 8 100 %
Jumlah 8 100%
39
2. Remang-remang 0 0%
3. Gelap 0 0%
Jumlah 8 100%
40
No Pemanfaatan Frekuensi %
. pekarangan
1. Kebun 2 25%
2. Kolam 0 0%
3. Kandang 2 25%
4. Tidak dimanfaatkan 4 50 %
Jumlah 8 100%
41
Jumlah 8 100%
42
2. Ember 2 25%
3. Gentong 0 0%
4. Lain-lain 0 0%
Jumlah 8 100%
7. Kondisi air
Tabel 3.2.2.7 Distribusi kondisi air
No Kondisi air Frekuensi %
.
1. Terbuka 8 100%
2. Tertutup 0 0%
Jumlah 8 100%
43
1. Pembuangan sampah
Tabel 3.2.3.1 Distibusi pembuangan sampah
No Sistem pembuangan Frekuensi %
.
1. Tempat pembuangan 6 75%
umum
2. Disungai 0 0%
3. Ditimbun 0 0%
4. Dibakar 2 25%
5. Disembarang tempat 0 0%
Jumlah 8 100%
44
1. Terbuka 6 75%
2. Tertutup 2 25%
Jumlah 8 100%
45
2. Jenis jamban yang digunakan
Tabel 3.2.4.2 Distribusi jenis jamban yang digunakan
No Jenis jamban Frekuensi %
.
1. Cemplung 0 0%
2. Plengsengan 0 0%
3. Leher angsa 8 100%
Jumlah 8 100%
e. Hewan peliharaan
1. Kepemilikan hewan ternak dirumah
Tabel 3.2.5.1 Distribusi kepemilikan hewan ternak dirumah
No Hewan peliharaan Frekuensi %
.
1. Ada 1 12,5%
2. Tidak ada 7 87,5%
46
Jumlah 8 100%
2. Letak kandang
Tabel 3.2.5.2 Distribusi letak kandang
No Letak kandang Frekuensi %
.
1. Dalam rumah 0 0%
2. Luar rumah 1 100%
Jumlah 1 100%
3. Kondisi kandang
Tabel 3.2.5.3 Distibusi kondisi kandang
No Kondisi kandang Frekuensi %
.
1. Terawat 1 100%
2. Tidak terawat 0 0%
Jumlah 1 100%
47
2. Praktik swasta 0 0%
3. Balai pengobatan 0 0%
4. Lain-lain 0 0%
Jumlah 8 100%
48
Berdasarkan tabel 3.3.1.3 diatas dapat disimpulkan bahwa
kebiasaan sebelum berobat terbanyak yaitu tidak ada kebiasaan
(62,6 %).
49
Berdasarkan tabel 3.3.1.5 diatas dapat disimpulkan bahwa
penyakit yang sering diderita dalam 6 bulan terakhir yaitu
penyakit Hipertensi (37,5 %).
3. Usia kehamilan
Tabel 3.3.2.3 Distribusi usia kehamilan
No Usia kehamilan Frekuensi %
.
1. Trimester I 0 0%
2. Trimester II 0 0%
50
3. Trimester III 2 100%
Jumlah 2 100%
4. Frekuensi kehamilan
Tabel 3.3.2.4 Distribusi frekuensi kehamilan
No Kehamilan keberapa Frekuensi %
.
1. I 2 100 %
2. II 0 0%
3. III 0 0%
4. Lebih dari III 0 0%
Jumlah 2 100%
51
No Tempat Periksa Frekuensi %
. Kehamilan
1. Puskesmas 0 0%
2. Bidan 2 100%
3. Lainnya 0 0%
Jumlah 2 100%
52
c. Balita
1. Jumlah balita
Tabel 3.3.3.1 Distribusi jumlah balita
No Balita Frekuensi %
.
1. Ya ,tergolong balita 0 0%
2. Tidak tergolong balita 0 0%
Jumlah 0 0%
2. Kebiasaan ke posyandu
Tabel 3.3.3.2 Dsitribusi kebiasaan ke posyandu
No Kebiasaan Frekuensi %
.
1. Ke posyandu 6 75 %
2. Tidak ke posyandu 2 25%
Jumlah 8 100%
d. Remaja
1. Kegiatan remaja diluar sekolah
Tabel 3.3.4.1 Distribusi kegiatan remaja diluar sekolah
No Kegiatan diluar Frekuensi %
. sekolah
1. Keagamaan 3 60%
2. Karang taruna 1 20%
3. Olahraga 1 20%
4. Lain-lain 0 0%
53
Jumlah 5 100%
3. Kebiasaan remaja
Tabel 3.3.4.3 Distribusi kebiasaan remaja
No Kebiasaan Frekuensi %
.
1. Merokok 1 20%
2. Alkohol 0 0%
3. Tidak ada/lainnya 4 80%
Jumlah 5 100%
e. Lansia
54
1. Keluhan lansia
Tabel 3.3.5.1 Distribusi keluhan lansia
No Keluhan peenyakit Frekuensi %
. lansia
1. Ya, mengeluh 3 100%
2. Tidak ada keluhan 0 0%
Jumlah 3 100%
55
No Penanganan penyakit Frekuensi %
.
1. Sarana kesehatan 3 100 %
2. Non medis 0 0%
3. Diobati sendiri 0 0%
Jumlah 3 100%
f. COVID - 19
1. Apakah anda mengetahui informasi tetang COVID-19
Tabel 3.3.6.1 Distribusi pengetahuan informasi
No. Informasi COVID-19 Frekuensi %
1. Ya 8 100%
2. Tidak 0 0%
Jumlah 8 100%
Berdasarkan tabel 3.3.6.1 diatas dapat disimpulkan bahwa
warga mengetahui tentang informasi kesehatan covid 19 (100%)
56
2. Apakah anda mengetahui tanda dan gejala COVID-19
Tabel 3.3.6.2 Distribusi tanda dan gejala
No Tanda dan gejala Frekuensi %
.
1. Ya 8 100 %
2. Tidak 0 0%
Jumlah 8 100%
57
5. Apakah anda banyak beraktifitas diluar rumah
Tabel 3.3.6.5 Distribusi aktifitas
No Aktifitas Frekuensi %
.
1. Ya 5 62,5%
2. Tidak 3 37,5%
Jumlah 8 100%
58
8. Apakah anda memakai masker saat berkumpul dengan orang
lain
Tabel 3.3.6.8 Distribusi penggunaan masker
No Masker Frekuensi %
.
1. Ya 6 75 %
2. Tidak 2 25 %
Jumlah 8 100%
59
Berdasarkan tabel 3.3.6.10 diatas dapat disimpulkan
bahwa warga tidak rutin mencuci tangan sebelum dan sesudah
kegiatan terbanyak yaitu (75 %).
11. Apakah anda tahu cara mencuci tangan 6 langkah yang baik
dan benar
Tabel 3.3.6.11 Distribusi cara cuci tangan baik dan benar
2. Analisa Data
No. DATA MASALAH
ETIOLOGI
Data Subjektif Perilaku Kurang
1. - Dari hasil kesehatan terpaparnya
kuesioner cenderung dengan
didapatkan Hanya beresiko pada informasi
37,5 % warga RT masyarakat tentang
34 yang terhadap penyakit
menggunakan penularan covid- corona.
handsinitizer dan 19 di RT 34
62,5% warga RT Kelurahan
34 yang tidak Talang bakung.
menggunakan
handsinitizer.
60
Sebanyak 75 %
warga RT 34 yang
mencuci tangan
sebelum dan
sesudah kegiatan
dan 25 % warga
RT 34 yang tidak
mencuci tangan
sebelum dan
sesudah kegiatan.
37,5%. warga RT
34 mengetahui
cara cuci tangan 6
langkah yang baik
dan benar dan 62,5
% warga RT 34
tidak mengetahui
cara mencuci
tangan 6 langkah
yang baik dan
benar.
- Dari hasil
Kuisioner
didapatkan bahwa
sebagian besar
warga telah
memahami tentang
informasi covid-
19, tetapi warga
Hanya mengetahui
sekedarnya saja
61
tidak mengetahui
secara rinci.
- Warga RT 34
banyak yang
mengharapkan
adanya
penyuluhan
tentang covid 19
yaitu sebanyak
100 %
Data Objektif
- Sebagian besar
rumah warga tidak
terdapat
handsinitizer dan
tempat cuci
tangan.
- Hasil pengamatan
saya, masih ada
warga yang belum
mengetahui tanda
dan gejala, cara
penularan serta
cara pencegahan
covid-19 secara
detil hanya
mengetahui
sebagiannya saja.
- Dari Observasi
Masih ada warga
yang tidak
62
membatasi jarak
dengan orang lain
dan tidak pakai
masker.
Data Subjektif - Defesiensi Kurangnya
2. - Dari hasil pengetahuan pengetahuan
kuisioner lansia tentang lansia tentang
penyakit yang masalah Penyakit
banyak dialami kesehatan hipertensi
oleh lansia warga hipertensi di
RT 34 adalah wilayah RT 34
hipertensi. Kelurahan
(66,7%) Talang bakung..
- Penderita
hipertensi
mengatakan tidak
memperhatikan
kondisi
kesehatannya
karena tidak ada
keluhan.
- Penderita
hipertensi
mengatakan tidak
mengetahui
akibat lanjut dari
hipertensi
sehingga tidak
merasa khawatir
meskipun tekanan
darahnya tinggi.
63
Data Objektif
- Penyakit yang
sering diderita
dalam 6 bulan
terakhir yaitu
hiprertensi
66,7%.
- 2 dar i 3 lansia
yang menderita
hipertensi tidak
melakukan pola
hidup sehat yang
berkaitan dengan
hipertensi seperti
masih
mengkomsumsi
garam tinggi.
- 2 dari 3 lansia
yang menderita
hipertensi hanya
meminum obat
dan pemeriksaan
kesehatan jika
kambuh saja.
- 2 dari 3 lansia
yang menderita
hipertensi dalam
6 bulan terkahir
tidak pernah
melakukan
pemeriksaan
64
kesehatan terkait
hipertensi.
- Dari hasil Ketidakefektifan Kurangnya
3 kuisioner pemeliharaan pengetahuan
. didapatkan hasil kesehatan kesehatan dan
salah satu khususnya pada perilaku hidup
penyakit yang penderita asam sehat
banyak dialami urat di RT 34
oleh warga RT 34 Kelurahan Talang
adalah asam urat. bakung
(33,3%).
- Penderita asam
urat mengatakan
sudah mengetahui
jika dirinya
menderita asam
urat tetapi tidak
mau mengubah
pola hidup
menjadi lebih
sehat, karena
sudah mencoba
untuk mengubah
pola hidup tapi
asam uratnya
tetap kambuh.
- Penderita asam
urat mengatakan
sering
mengkonsumsi
obat-obatan
65
penghilang sakit
jika penyakitnya
kambuh.
- Warga RT 34
mengatakan
sering mengalami
nyeri pada sendi
tapi menolak
untuk melakukan
pemeriksaan
lebih lanjut.
Data Objektif
- Hasil pengamatan
saya, lansia disaat
melakukan
aktivitas tampak
susah untuk
menggerakkan
anggota tubuh
termasuk sendi
dan lutut.
- Lansia yang
menderita
penyakit asam
urat mengeluh
sakit pada
persendian dan
kaki, keluhan
dirasakan
bertambah pada
pagi hari.
66
3. Intervensi Keperawatan Komunitas
Kriteria hasil
1. 80% pengetahuan
masyarakat tentang
covid-19
meningkat
2. 80% pengetahuan
masyarakat tetang
cuci tangan 6
langkah yang baik
dan benar
meningkat
3. 80%
memperlihatkan
perubahan perilaku
menjadi lebih sehat
2. Defesiensi Setelah dilakukan Melakukan
pengetahuan lansia tindakan keperawatan penyuluhan
tentang masalah selama 1x35 menit kesehatan tentang
kesehatan diharapkan penyakit
hipertensi di pengetahuan hipertensi
wilayah RT 34 masyarakat tentang
67
Kelurahan Talang penyakit hipertensi
bakung. meningkat
Kriteria hasil
1. 80% pengetahuan
masyarakat tentang
hipertensi
meningkat
2. 80%
memperlihatkan
perubahan perilaku
menjadi lebih sehat
untuk mencegah
hipertensi
3. 80% mau
melakukan
pengecekan
kesehatan secara
teratur
3. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Melakukan
pemeliharaan tindakan keperawatan penyuluhan
kesehatan selama 1x35 menit kesehatan tentang
khususnya pada diharapkan masalah penyakit asam urat
penderita asam urat pemeliharaan
di RT 34 Kelurahan kesehatan tidak terjadi
Talang bakung.
Kriteria Hasil
1. 80% mampu
mengenal masalah
kesehatan
2. 80% mampu
68
memutuskan
tindakan yang
tepat
3. 80% mampu
merawat anggota
keluarga yang sakit
4. 80% mampu
memodifikasi
lingkungan bagi
anggota keluarga
yang sakit
5. 80% mampu
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
69
Diagnosa
Rencana Hari/
No Keperawatan Tujuan Sasaran Tempat Media
Kegiatan Tanggal
Komunitas
1. Perilaku 1. Berkurangnya Warga RT Melakukan Sabtu, Rumah Vidio
call/leaflet.
kesehatan perilaku 34 penyuluhan 24 okt 20 warga Rt
cenderung berisiko pada Kelurahan kesehatan 34 kel
beresiko pada masyarakat Talang kepada talang
masyarakat terhadap bakung warga bakung.
terhadap masalah tentang
penularan covid- covid-19 covid-19
19 di RT 34 2. Meningkatnya dan cuci
Kelurahan Talang pengetahuan tangan 6
bakung. masyarakat langkah
tentang covid- yang baik
19 dan benar
3. Meningkatnya
pengetahuan
masyarakat
tetang cuci
tangan 6
langkah yang
baik dan
benar
4. Masyarakat
memperlihatk
an perubahan
perilaku
menjadi lebih
sehat
2 Defesiensi 1. Meningkatnya Warga RT Melakukan Sabtu, Rumah Vidio
pengetahuan pengetahuan 34 penyuluhan 24 Okt 20 warga Rt Call
lansia tentang masyarakat Kelurahan kesehatan 34 kel /Leaflet.
masalah tentang Talang tentang talang
kesehatan hipertensi bakung. Penyakit bakung
hipertensi di 2. Masyarakat hipertensi
wilayah RT 34 memperlihatk
Kelurahan Talang an perubahan
bakung. perilaku
70
menjadi lebih
sehat untuk
mencegah
hipertensi
3. Masyarakat
mau
melakukan
pengecekan
kesehatan
secara teratur
3. Ketidakefektifan 1. Masyarakat Warga RT Melakukan Sabtut, Rumah Vidio Call
pemeliharaan mampu 34 penyuluhan 24 Okt 20 warga Rt / Leaflet.
kesehatan mengenal Kelurahan kesehatan 34 kel
khususnya pada masalah Talang tentang talang
penderita asam kesehatannya bakung. Penyakit bakung
urat di RT 34 2. Masyarakat asam urat
Kelurahan Talang mampu
bakung memutuskan
tindakan yang
tepat
3. Masyarakat
mampu
merawat
anggota
keluarga yang
sakit
4. Masyarakat
mampu
memodifikasi
lingkungan
bagi anggota
keluarga yang
sakit
5. Masyarakat
mampu
memanfaatka
n fasilitas
71
kesehatan
72
No
Diagnosis Tanggal Implementasi Evaluasi
.
1. Perilaku Sabtu, Melakukan 1. Evaluasi Struktur
kesehatan 24 penyuluhan :
cenderung Oktober kesehatan a. 80 % peserta
beresiko pada 2020 tentang covid- menghadiri
masyarakat Jam : 19 dan cuci penyuluhan
terhadap 16.00 tangan 6 sampai akhir
penularan covid- WIB langkah yang cara
19 di RT 34 baik dan b. Tempat
Kelurahan benar pelaksanaan,
Talang Bakung media, dan
alat
penyuluhan
sesuai dengan
rencana
2. Evaluasi Proses :
a. Waktu
pelaksanaan
sesuai dengan
rencana
b. 75% peserta
aktif dalam
kegiatan
penyuluhan
c. Peserta tidak
ada yang
meninggalkan
tempat
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil :
a. Peserta
73
mengetahui
pengertian
covid-19
b. Peserta
mengetahui
tanda dan
gejala covid-
19
c. Peserta
mengetahui
cara
penularan
covid-19
d. Peserta
mengetahui
pencegahan
covid-19
e. Peserta
mengetahui
pengertian
cuci tangan
f. Peserta
mengetahui
waktu
mencuci
tangan
g. Peserta
mengetahui
manfaat
mencuci
tangan
74
h. Peserta
mengetahui
prinsip dari 6
langkah cuci
tangan
i. Peserta
menegetahui
cara cuci
tangan 6
langkah yang
baik dan
benar
2. Defesiensi Sabtu, Melakukan 1. Evaluasi Struktur
pengetahuan 24 penyuluhan a. 80 % peserta
lansia tentang Oktober kesehatan menghadiri
masalah 2020 tentang penyuluhan
kesehatan Jam : penyakit sampai akhir
hipertensi di 16.35 hipertensi cara
wilayah RT 34 WIB b. Tempat
Kelurahan pelaksanaan,
Talang Bakung media, dan
alat
penyuluhan
sesuai dengan
rencana
2. Evaluasi Proses
a. Waktu
pelaksanaan
sesuai dengan
rencana
b. 75% peserta
75
aktif dalam
kegiatan
penyuluhan
c. Peserta tidak
ada yang
meninggalkan
tempat
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta
mengetahui
pengertian
hipertensi
b. Peserta
mengetahui
penyebab
hipertensi
c. Peserta
mengetahui
tanda dan
gejala
hipertensi
d. Peserta
mengetahui
akibat lanjut
hipertensi
e. Peserta
mengetahui
pencegahan
hipertensi
f. Peserta
76
mengetahui
penatalaksana
an hipertensi
77
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta
mengetahui
tentang
pengertia
asam urat
b. Peserta
mengetahui
tentang
penyebab
asam urat
c. Peserta
mengetahui
tentang tanda
dan gejala
asam urat
d. Peserta
mengetahui
tentang
pencegahan
asam urat
e. Peserta
mengetahui
tentang
penatalaksana
an asam urat
f. Peserta
mengetahui
tentang
komplikasi
asam urat
78
79
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian dengan teknik wawancara Via
WhasApp, observasi dan penyebaran kuesioner didapatkan masalah yang
ada di RT 34 Kelurahan Talang Bakung adalah :
1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada masyarakat terhadap
penularan covid-19 di RT 34 Kelurahan Talang Bakung .
2. Defesiensi pengetahuan lansia tentang masalah kesehatan hipertensi di
wilayah RT 34 Kelurahan Talang Bakung
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan khususnya pada penderita
asam urat di RT 34 Kelurahan Talang Bakung
Dari permasalahan yang ada saya telah melakukan implementasi
yaitu sebagai berikut :
1. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang covid-19 dan cuci tangan 6
langkah yang baik dan benar.
2. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi.
3. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit asam urat.
B. Saran
Setelah diadakan praktik keperawatan komunitas di RT 34
Kelurahan Talang Bakung diharapkan masyarakat dapat menerapkan pola
hidup sehat agar permasalahan kesehatan yang ditemuksan dapat teratasi.
80
DAFTAR PUSTAKA
Stanhope dan Lancaster. 2010. Community & Public Health Nursing. Missouri:
Mosby.
Wahit. Iqbal. dkk. 2011. Pengantar dan Teori Ilmu Kepetawatan Komunitas 1.
Jakarta: CV. Sagung Seto.
81
LAMPIRAN
Hari : Sabtu
Tanggal : 24 Oktober 2020
Waktu : 16.00
Tempat : Melalui Media Handphone
Topic kegiatan : Penyuluhan tentang Penyakit Coronavirus
A. LATAR BELAKANG
Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia
dan hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan
berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-
penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah seseorang
terinfeksi Virus Corona. Cara terbaik untuk melindungi diri kita adalah dengan
menghindari kondisi atau tempat dimana Anda berpotensi terpapar virus
tersebut. Menggunakan masker dapat mengurangi penyebaran penyakit
pernapasan, namun menggunakan masker tidak menjamin penyebaran penyakit
ini benar-benar berhenti. Cara pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah
menjaga kebersihan, menutup mulut dan hidung jika Anda batuk dan bersin, dan
82
menghindari kontak dekat dengan pasien Virus Corona – jaga jarak setidaknya 1
meter antara dengan pasien.
Untuk menghindari penyebaran Virus Corona ini dimasyarakat,maka
dianggap perlunya diadakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit Corona.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan, warga lebih paham tentang Penyakit
Corona
2. Tujuan khusus
Diharapkan agar masyarakat mampu :
a. Mengulang kembali definisi dari Penyakit Corona
b. Menyebutkan factor penyebab Penyakit Corona
c. Mengidentifikasi gejala Manifestasi Klinik Corona
d. Menjelaskan Komplikasi penyakit Corona
e. Menjelaskan penatalaksanaan Penyakit Corona.
C. PESERTA
Masyarakat Dilingkungan RT 34 kelurahan Talang Bakung Kec Paal merah
kota jambi.
D. SETTING ACARA
Disesuaikan dengan Waktu,kondisi untuk melakukan Vidio Call/Zoom.
E. METODE
- Ceramah
- Diskusi dan Tanya jawab
F. MEDIA
Laptop dan Handphone
G. RENCANA EVALUASI KEGIATAN
1. Evaluasi struktur
Persiapan acara( pre planning telah siap 2 hari sebelum acara)
Kontrak Waktu dengan Warga dab Dosen pembimbing.
2. Evaluasi proses
Jumlah Peserta yang ikut Vidio Call/Zoom (Diharapkan 100 %)
Tempat Rumah warga masing-masing.
Keaktifan peserta bertanya (Diharapkan 75 %)
3. Evaluasi hasil
83
Hasil evaluasi dari materi yang telah disampaikan( warga mampu
menjelaskan tentang materi penyuluhan yang sudah disampaikan)
Seberapa mampu masyarakat mengikuti dan menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh panitia
84
SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
1 Pokok bahasan : Penyakit Coronavirus
2 Subpokok bahasan
a. Pengertian Penyakit Coronavirus
b. Penyebab Penyakit Coronavirus
c. Manifestasi Klinis Penyakit Coronavirus
d. Komplikasi Penyakit Coronavirus.
e. Penatalaksanaan Penyakit Coronavirus
f. Pencegahan penyakit Coronavirus
3 Sasaran : Masyarakat Dilingkungan Rt 34 Kelurahan Talang Bakung
Kecamatan Paal Merah.
4 Waktu: 16.00
5 Tempat : Rumah warga melalui Vidio Call/Zoom.
6 Hari/tanggal: Sabtu,24 Oktober 2020
7 T juan :
a. Tujuan Instruksional umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit
Coronavirus selama 35 menit,diharapkan masyarakat mengetahui apa
itu Penyakit Coronavirus
b. Tujuan Instruksional khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang Penyakit
Coronavirus,diharapkan warga masyarakat
a. Mengetahui apa itu penyakit Coronavirus.
b. Mengetahui penyebab penyakit Coronavirus.
c. Mengetahui Gejala penyakit Coronavirus.
d. Mengetahui komplikasi penyakit Coronavirus
e. Mengetahui penatalaksanaan penyakit Coronavirus.
f. Mengetahui pencegahan dari penyakit Coronavirus
85
8 Kegiatan:
9 Metode :
Ceramah
Diskusi dan Tanya jawab
10 Media :
Handphone/Laptop/Leaflet
11 Materi:
Penyuluhan tentang Penyakit Coronavirus.
12. Lampiran materi dan media
86
PENYAKIT CORONAVIRUS
1 Pengertian
2 (SARS-CoV-i2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.
Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa
menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeks paru-paru
yang berat(pneumonia) hingga kematian. Coronavirus Disease 2019 atau
COVID -19 adalah penyakit baru yang dapat menyebabkan terjadinya
gangguan pernafasan dan radang paru.Virus Corona atau severe acute
respiratory syndrome coronavirus
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang
lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari
coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa
saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan
bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.
2 Etiologi
Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan
virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:
a. Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).
b. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
c. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang
yang terkena percikan air liur pengidap virus corona.
d. Tinja atau feses (jarang terjadi)
Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara
pasti. Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus
pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping itu, metode transmisi
COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona
jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19
merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta,
kucing, dan kelelawar.
Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi
manusia dan menyebar ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok
kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke
manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke manusia.
3 Gejala Infeksi Coronavirus
87
Masing-masing orang memiliki respons yang berbeda terhadap COVID-
19. Sebagian besar orang yang terpapar virus ini akan mengalami gejala
ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa perlu dirawat di rumah sakit.
Gejala yang paling umum:
a. Demam( sama dengan atau > 380C) atau ada riwayat demam.
b. batuk kering
c. kelelahan
Gejala yang sedikit tidak umum:
a. rasa tidak nyaman dan nyeri
b. nyeri tenggorokan
c. diare
d. konjungtivitis (mata merah)
e. sakit kepala
f. hilangnya indera perasa atau penciuman
g. ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari
kaki
Gejala serius:
a. kesulitan bernapas atau sesak napas
b. nyeri dada atau rasa tertekan pada dada
c. hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak.
Gejala tersebut disertai riwayat sebagai berikut :
a. Melakukan perjalanan kenegara/daerah yang terkontaminasi
adanya tranmisi local Covid 19 pada 14 hari terakhir sebelum
timbulnya gejala.
b. Kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan pada 14
hari terakhir kenegara/daerah yang terkontaminasi adanya
transmisi local Covid-19
c. Kontak erat dengan orang-orang yang berasal dari Negara/daerah
yang terkontaminasi adanya transmisi local Covid-19.
d. Bekerja atau mengunjunggi fasilitas kesehatan yang
berhubungan dengan pasien yang terkontaminasi Covid-19.
e. Riwayat kontak erat(minimal 15 menit dengan jarak kurang dari
2 meter) dengan pasien terkontaminasi Covid-19
4 Komplikasi Infeksi Coronavirus
Virus corona yang menyebabkan penyakit SARS bisa menimbulkan
komplikasi pneumonia, dan masalah pernapasan parah lainnya bila tak
ditangani dengan cepat dan tepat. Selain itu, SARS juga bisa
menyebabkan kegagalan pernapasan, gagal jantung, hati, dan kematian.
Hampir sama dengan SARS, novel coronavirus juga bisa menimbulkan
komplikasi yang serius. Infeksi virus ini bisa menyebabkan pneumonia,
sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
5 Pengobatan Infeksi Coronavirus
Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona.
Umumnya pengidap akan pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa
upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona.
Contohnya:
88
a. Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam,
dan batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu,
jangan berikan obat batuk pada anak di bawah empat tahun.
b. Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu
meredakan sakit tenggorokan dan batuk.
c. Perbanyak istirahat.
d. Perbanyak asupan cairan tubuh.
e. Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi
penyedia layanan kesehatan terdekat.
Bila pasien mengidap infeksi novel coronavirus, dokter akan merujuk ke
RS Rujukan yang telah ditunjuk oleh Dinkes (Dinas Kesehatan)
setempat. Bila tidak bisa dirujuk karena beberapa alasan, dokter akan
melakukan:
a. Isolasi
b. Serial foto toraks sesuai indikasi.
c. Terapi simptomatik.
d. Terapi cairan.
e. Ventilator mekanik (bila gagal napas)
f. Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.
6 Pencegahan Infeksi Coronavirus
Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus
corona. Namun, setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
mengurangi risiko terjangkit virus ini. Berikut upaya yang bisa
dilakukan:
a. Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20
detik hingga bersih.
b. Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam
keadaan kotor atau belum dicuci.
c. Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang
sakit.
d. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan.
e. Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering
digunakan.
f. Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu.
Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih.
g. Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
h. Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika
mengalami gejala penyakit saluran napas.
Selain itu, kamu juga bisa perkuat sistem kekebalan tubuh dengan
konsumsi vitamin dan suplemen sebagai bentuk pencegahan dari virus
ini.
6 LANGKAH CUCI TANGAN MENURUT WHO
1. Ratakan sabun/hanshop dengan kedua telapak tangan.
2. Gosok punggung dab sela-sela jari tangan kiri dengan tangan
kanan dan sebaliknya.
3. Gosok telapak tangan dan sela-sela jari.
89
4. Punggung jari tangan kanan digosokkan pada telapak tangan kiri
dengan jari sisi dalam keduo tangan saling mengunci.
5. Punggung jari tangan kanan digosokkan pada telapak tangan kiri
dengan jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.
6. Gosok berputar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan kiri
dan sebaliknya.
90
PROPOSAL KEGIATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
91
PENYAKIT CORONAVIRUS
Di Susun Oleh :
Yosi Suzana Putri,S.Kep
Dosen Pembimbing :
Ns. Maimaznah,M.Kep,Sp.Kep.Kom
HALAMAN PENGESAHAN
92
e. Bidang Keahlian : Keperawatan
f. Alamat Kantor/Telp/Faks/Surel : Jln .Letjen Suprapto No 31
Telanaipura
3. Lokasi Kegiatan/ Mitra
a. Wilayah mitra (Desa/Kecamatan): RT 34 Kel Talang Bakung Kec
Paal Merah
b. Kabupaten/Kota : Kota Jambi
4. Propinsi : Jambi
5. Jangka waktu pelaksanaan : 3 Hari
6. Biaya Keseluruhan : Rp.120.000
Menyetujui,
Pembimbing Profesi Komunitas
(Ns. Maimaznah,M.Kep,Sp.Kep.Kom )
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN SAMPUL …………………………………………… 1
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………… 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………… 3
RINGKASAN PROPOSAL ……………………………………… 4
BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………….. 5
93
A. Analisa Situasi ………………………………………….. 5
B. Permasalahan Mitra ……………………………………, 6
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN
A. Solusi ……………………………………………………… 7
B. Target Iuaran ……………………………………………… 7
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ……………………………… 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN …………………… 10
REFERENSI ……………………………………………………… 12
LAMPIRAN ……………………………………………………… 13
RINGKASAN PROPOSAL
Virus Corona adalah sebuah keluarga virus yang ditemukan pada manusia
dan hewan. Sebagian virusnya dapat mengingeksi manusia serta menyebabkan
berbagai penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit-
penyakit yang lebih fatal, seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS)
dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah seseorang
terinfeksi Virus Corona. Cara terbaik untuk melindungi diri kita adalah dengan
menghindari kondisi atau tempat dimana Anda berpotensi terpapar virus
tersebut. Menggunakan masker dapat mengurangi penyebaran penyakit
pernapasan, namun menggunakan masker tidak menjamin penyebaran penyakit
ini benar-benar berhenti. Cara pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah
menjaga kebersihan, menutup mulut dan hidung jika Anda batuk dan bersin, dan
menghindari kontak dekat dengan pasien Virus Corona – jaga jarak setidaknya 1
meter antara dengan pasien.
Untuk menghindari penyebaran Virus Corona ini dimasyarakat,maka
dianggap perlunya diadakan penyuluhan kesehatan tentang penyakit Corona.
94
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Virus Corona adalah bagian dari keluarga virus yang menyebabkan penyakit
pada hewan ataupun juga pada manusia. Di Indonesia, masih melawan
Virus Corona hingga saat ini, begitupun juga di negara-negara lain. Jumlah
kasus Virus Corona terus bertambah dengan beberapa melaporkan
kesembuhan, tapi tidak sedikit yang meninggal. Usaha penanganan dan
pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan gejala mirip
Flu.
Karena COVID-19 adalah penyakit baru, banyak aspek mengenai
bagaimana penyebarannya sedang diteliti. Penyakit ini menyebar selama
kontak dekat, seringkali oleh tetesan kecil yang dihasilkan selama batuk,
bersin, atau berbicara. Tetesan ditularkan, dan menyebabkan infeksi baru,
ketika dihirup oleh orang-orang dalam kontak dekat (1 hingga 2 meter, 3
hingga 6 kaki). Mereka diproduksi selama bernafas, namun karena mereka
relatif berat, mereka biasanya jatuh ke tanah atau permukaan.
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala
flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita
dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak
bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul
ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona
atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah
95
dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi
virus ini, yaitu:
Selain itu, kamu juga bisa perkuat sistem kekebalan tubuh dengan konsumsi
vitamin dan suplemen sebagai bentuk pencegahan dari virus ini.
Masyarakat di RT 34 , belum begitu mengerti tentang penyakit covid-19,
hal ini dikarenakan kurangnya informasiyang didapatkan, dengan ini
masayarakat RT 34 merupakan sasaran yang tepat untuk dijadikan objek
penyluhan mengenai penyakit Covid -19.
B. Permasalahan Mitra
Pengetahuan masyarakat RT 34 Kelurahan Talang Bakung tentang penyakit
covid-19 masih belum baik, sehingga memiliki resiko yang tinggi untu
mengalami maslah kesehatan. Untuk mengurangi resiko mengalami
penyakit covid 19, maka perlu diberikan pengetahuan dan pemahaman
tentang penyakit covid 19 sehingga warga RT 34 bisa secara mandiri
menjaga risiko penularan penyakit covid 19.
BAB II
96
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
A. Solusi
Pelaksanaan penyuluhan ini untuk mendukung upaya pelaksanaa informasi
pengetahuan mengenai penyakit covid-19, dengan warga RT 34 kel
Talang Bakung Kota Jambi. dengan menggunakan metode online yaitu
WA vidio call dan solusi yang hendak di capai adalah :
1. Warga RT.34 kel.Talang Bakung mengetahui tentang virus
corona.
2. Warga RT.34 kel.Talang Bakung mengetahui tanda dan gejala
penyakit covid 19
3. Warga RT 34 kel.Talang Bakung mengetahui pencegahan
penyakit covid 19.
B. Target Luaran
Lampiran 3. Rencana target capaian luaran penelitian / pengabdian
kepada masyarakat.
LUARAN WAJIB
LUARAN TAMBAHAN
97
BAB III
METODE PELAKSANAAN
98
a.Kegiatan Penyuluhan Penyuluhan tanya jawab warga
1) Pembukaan masing
2) Pelaksanaan masing
3) Evaluasi dengan
vidio
Call /WA
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Angaran Biaya
99
Lampiran 4. Format Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian / Pengabdian Kepada
Masyarakat
Anggaran biaya kegiatan penelitian / pengabdian kepada masyarakat dengan
rincian sebagai berikut:
Jumlah 120.000
B. Jadwal Kegiatan
Kegiatan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilaksanakan
pada bulan oktober tahun 2020 dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
Lampiran 5. Format Jadwal Kegiatan
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
100
Daftar Pustaka
https://www.alodokter.com/virus-corona
101
LAPORAN HASIL KEGIATAN
102
tersebut berlangsung warga RT 34 Kelurahan Talang Bakung
Kecamatan Paal Merah terlihat sangat antusias terhadap kegiatan
tersebut.
Jumlah Peserta yang hadir (80 % warga dari 8 KK mengikuti
acara penyuluhan,100 % peserta yang hadir mengikuti acara
sampai selesai )
Tempat
Rumah warga Rt 34 Kelurahan Talang bakung kecamatan Paal
merah.
Keaktifan peserta bertanya (75 % peserta yang hadir aktif
bertanya)
Evaluasi hasil:
Warga Rt 34 mengerti dengan apa itu penyakit
coronavirus,penyebab,gejala,pengobatan dan penalaksanaan
penyakit coronavirus
Peserta/Audien yang mengikuti acara penyuluhan aktif dalam
mengajukan pertanyaan dan menyimak apa yang disajikan
pemateri.
103
104
105
RANCANGAN KEGIATAN (PRE PLANNING)
Penyuluhan Penyakit Hipertensi
Hari : Sabtu
Tanggal : 24 Oktober 2020
Waktu : 16.35
Tempat : Melalui Media Vidio Call/Zoom
Topic kegiatan : Penyuluhan tentang Penyakit Hipertensi
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan masalah yang perlu diwaspadai,karena
tidak ada gejala khusus pada penyakit hipertensi dan beberapaorang
masih merasa sehat untuk beraktifitas seperti biasanya.Hipertensi
pada Lansia merupakan hal yang sering ditemukan dikarenakan
sebagian besar orang-orang Paruh baya atau lansia beresiko terkena
hipertensi.
Faktor yang menjebabkan terjadinya Hipertensi pada lansia
adalah gaya hidup,seperti k0msumsi junkfood( Makanan yang tinggi
kalori,tinggi lemak,rendah serat dan tinggi natrium atau
garam),rokok,alcohol dan o;ah raga yang tidak teratur.
Karena hal ini maka di anggap perlunya dilakukan penyuluhan
tentang penyakit Hipertensi.
B. TUJUAN
1 Tujuan umum
2 Tujuan khusus
106
b. Menyebutkan factor penyebab Penyakit Hipertensi.
c. Mengidentifikasi gejala Penyakit Hipertensi.
d. Menjelaskan Komplikasi tentang Penyakit Hipertensi
e. Menjelaskan penatalaksanaan penyakit Hipertensi.
C. PESERTA
Masyarakat Di lingkungan Rt 34 Kelurahan Talang bakung kecamatan
Paal merah Kota Jambi.
D. SETTING ACARA
Disesuaikan dengan Waktu,kondisi untuk melakukan Vidio Call/Zoom.
E. METODE
- Ceramah
- Diskusi dan Tanya jawab
F. MEDIA
Laptop dan Handphone
G. RENCANA EVALUASI KEGIATAN
1. Evaluasi struktur
Persiapan acara( pre planning telah siap 2 hari sebelum acara)
Kontrak Waktu dengan Warga dab Dosen pembimbing.
2. Evaluasi proses
Jumlah Peserta yang ikut Vidio Call/Zoom (Diharapkan 100 %)
Tempat Rumah warga masing-masing.
Keaktifan peserta bertanya (Diharapkan 75 %)
3. Evaluasi hasil
Hasil evaluasi dari materi yang telah disampaikan( warga mampu
menjelaskan tentang materi penyuluhan yang sudah disampaikan)
Seberapa mampu masyarakat mengikuti dan menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh panitia
107
PENYAKIT HIPERTENSI
108
No Langkah- Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan
langkah sasaran
1. Pendahuluan 10 menit d. Mengucapkan salam a. Menjawab
e. Memperkenalkan diri salam
a. Menjelaskan tujuan
penyuluhan.
2. Penyajian 15 menit Menjelaskan tentang a. Mendengark
pengertian an dengan
Menjelaskan Materi seksama
Penyuluhan.
Peserta Memahami
materi yang
diberikan.
9. Metode :
Ceramah
Diskusi dan Tanya jawab
10. Media :
Handphone/Laptop/Leaflet
11. Materi:
Penyuluhan tentang Penyakit Hipertensi
12. Lampiran materi dan media
109
Penyakit Hipertensi
1. Pengertian
Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan
peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140
mmhg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90
mmhg( WHO,2013,Ferri,2017), hipertensi merupakan tanda klinis
ketidakseimbangan hemodinamik suatu sistem kardiovaskular, di mana
penyebab terjadinya disebabkan oleh beberapa faktor/ multi faktor sehingga
tidak bisa terdiagnosis dengan hanya satu faktor tunggal (Setiati, 2015).
2.Etiologi.
Hipertensi dapat dialami oleh semua kalangan usia, tetapi paling sering
terjadi pada usia paruh baya. Penyebab hipertensi belum diketahui pasti.
Namun, para ahli menduga bahwa faktor genetik yang dikombinasikan
dengan faktor gaya hidup yang tidak sehat dapat menjadi penyebabnya
Berikut beberapa faktor yang dapat berkontribusi sebagai penyebab
hipertensi adalah :
1. Terlalu banyak konsumsi garam
Terlalu banyak asupan garam juga menyebabkan tekanan ekstra pada
dinding pembuluh darah arteri. Tekanan ekstra tersebut membuat arteri
menebal dan jadi semakin sempit sehingga tekanan darah pun makin naik.
Pada akhirnya, arteri akan pecah atau tersumbat. Kerusakan pada arteri ini
juga akan menghambat aliran darah ke beberapa organ, seperti jantung dan
otak.
2. Sering stres
Stres yang dibiarkan terus menerus dapat memicu perubahan gaya hidup
yang tidak sehat. Stres seringkali membuat Anda “ngidam” merokok,
minum-minuman keras, atau bahkan makan berlebihan. Nah, pada akhirnya
hal-hal tersebutlah yang menjadi penyebab tensi semakin naik dan gejala
hipertensi pun muncul.
3. Malas gerak
Malas gerak alias mager merupakan penyebab tekanan darah tinggi atau
hipertensi yang sering dianggap remeh. Detak jantung dari orang yang jarang
bergerak biasanya cenderung cepat. Ini menjadi penyebab jantung harus
bekerja ekstra keras untuk memompa darah, yang akhirnya berimbas pada
110
peningkatan tekanan darah atau hipertensi.Melakukan aktivitas fisik atau
olahraga secara teratur telah lama diketahui efektif untuk menjaga tensi
darah tetap stabil. Pada akhirnya, rutin berolahraga membantu menjauhkan
Anda dari penyebab tekanan darah tinggi atau hipertensi.
4. Kelebihan berat badan atau obesitas
Obesitas dan kelebihan berat badan erat kaitannya dengan tekanan darah
tinggi. Bahkan kedua hal ini dinilai sebagai penyebab hipertensi yang paling
sering terjadi.
5. Kebiasaan merokok
Merokok juga merupakan salah satu penyebab hipertensi atau tekanan darah
tinggi yang paling umum. Rokok sudah terbukti dapat membuat tekanan
darah langsung meningkat tajam setelah isapan pertama. Khususnya tekanan
darah sistolik meningkat jadi sebanyak 4 mmHg.
6. Konsumsi minuman keras berlebihan
Penyebab lain dari hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah minuman
keras (miras) atau minuman beralkohol. Dilansir dari Mayo Clinic, minum
miras berlebihan dapat menaikkan tekanan darah ke tingkat yang tidak sehat.
3. Manifestasi klinis
Hipertensi sulit dideteksi oleh seseorang sebab hipertensi tidak memiliki
tanda/ gejala khusus. Gejala-gejala yang mudah untuk diamati seperti terjadi
pada gejala ringan yaitu pusing atau sakit kepala, cemas, wajah tampak
kemerahan, tengkuk terasa pegal, cepat marah, telinga berdengung, sulit
tidur, sesak napas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, mata berkunang-
kunang, mimisan (keluar darah di hidung) (Fauzi, 2014; Ignatavicius,
Workman, & Rebar, 2017).
4. Komplikasi
Komplikasi Komplikasi hipertensi berdasarkan target organ, antara lain
sebagai berikut (Irwan, 2016):
a. Serebrovaskuler: stroke, transient ischemic attacks, demensia vaskuler,
ensefalopati.
b. Mata : retinopati hipertensif.
c. Kardiovaskuler : penyakit jantung hipertensif, disfungsi atau hipertrofi
ventrikel kiri, penyakit jantung koroner, disfungsi baik sistolik maupun
diastolik dan berakhir pada gagal jantung (heart failure).
d. Ginjal : nefropati hipertensif, albuminuria, penyakit ginjal kronis.
111
e. Arteri perifer : klaudikasio intermiten.
5. Penatalaksanaan
Secara umum,terdapat 2 prinsip dari pengobatan hipertensi yaitu:
1 Perubahan gaya hidup.Gaya hidup yang sehat yang perlu dijalani
antara lain :
Menguranggi komsumsi garam hingga kurang dari 1 st/hari.
Perbanyak aktivitas fisik dan rutin olah raga.
Menurunkan berat badan.
Berhenti merokok.
Menghindari/menguranggi minum beralkohol.
Melakukan terapi relaksasi missal yoga untuk
menngendalikan stress.
2 Penggunaan obat-obatan.
Pada beberapa kasus,penderita hipertensi harus
mengkomsumsi obat untuk seumur hidup.(ada obat
diuretic,antagonis kalsium(melebarkan pembuluh darah)beta
bloker( menurunkan tekanan darah)
6. Pencegahan
Menurut Riyadi (2011), pencegahan hipertensi terbagi atas dua bagian, yaitu:
a. Pencegahan primer Faktor risiko hipertensi antara lain: tekanan darah di
atas rata-rata, adanya riwayat hipertensi pada anamnesis keluarga, ras
(negro), takikardia, obesitas, dan konsumsi garam yang berlebihan
dianjurkan untuk :
1) Mengatur diet agar berat badan tetap idel juga untuk menjaga agar tidak
terjadi hiperkolesterolemia, diabetes mellitus, dan sebagainya.
2) Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
3) Merubah kebiasaan makan sehari-hari dengan konsumsi rendah garam.
4) Melakukan exercise untuk mengendalikan berat badan.
b. Pencegahan sekunder.
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui
menderita hipertensi karena bisa dilakukan berupa :
1) Pengelolaan secara menyeluruh faktor tertentu, tindakan yang bagi
penderita baik dengan obat maupun tindakan-tindakan seperti pencegahan
primer.
112
2) Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara
normal atau stabil mungkin.
3) Faktor-faktor risiko penyakit jantung iskemik yang lain harus dikontrol.
PENYAKIT HIPERTENSI
Di Susun Oleh :
Yosi Suzana Putri,S.Kep
Dosen Pembimbing :
Ns. Maimaznah,M.Kep,Sp.Kep.Kom
113
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul :
Pengabdian Masyarakat yaitu penyuluhan tentang Hipertensi
2. Nama Mitra :
Masyarakat RT 34 Kelurahan Talang Bakung.
3. Nama Mahasiswa Pengusul :
a. Nama : Yosi Suzana Putri, S.Kep
b. Nim : 201991108
c. Program Studi : Ners
d. Perguruan Tinggi : STIKES Baiturrahim Jambi
e. Bidang Keahlian : Keperawatan Komunitas
f. Alamat Kntor / Tlp : Jln Letjen Soeprapto no 31
Telanaipura/074161692
4. Anggota Tim Pengusul : Jumlah Anggota 1 Orang
5. Lokasi Kegiatan / Mitra :
a. Wilayah mitra (Kel / Kecamatan) :Paal Merah.
b. Kota : Jambi
c. Propinsi : Jambi
d. Lokasi Mitra : RT 16 Kelurahan Penyengat Rendah
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Minggu
7. Biaya Keseluruhan : 120 ribu
Mengetahui
Pembimbing Profesi Komunitas
114
(Ns. Maimaznah,M.Kep,Sp.Kep.Kom )
DAFTAR ISI
Hal
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Solusi ………………………………………………………… 6
REFERENSI ………………………………………………………….. 9
LAMPIRAN …………………………………………………………… 10
115
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
didalam arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang mengangkut darah dari
jantung dan dialirkan ke seluruh jaringan dan organ tubuh. Tekanan darah
tinggi (hipertensi) bukan berarti emosi yang berlebihan, walaupun emosi dan
peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140
tidak bisa terdiagnosis dengan hanya satu faktor tunggal (Setiati, 2015).
116
menahun dan tidak diobati bisa timbul gejala serperti sakit kepala, kelelahan
dan mual.
renal.
B. Permasalahan Mitra
penyakit hipertensi masih belum baik, sehingga memiliki resiko yang tinggi
117
tentang penyakit hipertensi sehingga warga RT 34 bisa secara mandiri
BAB II
A. Solusi
34 kel Talang bakung Kota Jambi. dengan menggunakan metode online yaitu
hipertensi.
B. Target Luaran
masyarakat.
118
3. Perbaikan tata nilai masyarakat (seni Meningkat
budaya,social
politik,keamanan,ketentraman,pendidikan,dan
Kesehatan
LUARAN TAMBAHAN
1. Publikasi media cetak/online/repocitory Tidak ada
2. HaKI Tidak ada
3. Buku berISBN Tidak ada
4. Bahan Ajar Tidak ada
5. Invited speaker/Keynote speaker/Visiting Sudah terlaksana
Lecturer
119
BAB III
METODE PALAKSANAAN
120
BAB IV
A. Angaran Biaya
A. Jadwal Kegiatan
dilaksanakan pada bulan oktober tahun 2020 dengan rincian kegiatan sebagai
berikut :
1. Persiapan
121
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
122
Kecamatan Paal Merah terlihat sangat antusias terhadap kegiatan
tersebut.
Jumlah Peserta yang hadir (80 % warga dari 8 KK mengikuti
acara penyuluhan,100 % peserta yang hadir mengikuti acara
sampai selesai )
Tempat
Rumah warga Rt 34 Kelurahan Talang bakung kecamatan Paal
merah.
Keaktifan peserta bertanya (75 % peserta yang hadir aktif
bertanya)
Evaluasi hasil:
Warga Rt 34 mengerti dengan apa itu penyakit
coronavirus,penyebab,gejala,pengobatan dan penalaksanaan
penyakit coronavirus
Peserta/Audien yang mengikuti acara penyuluhan aktif dalam
mengajukan pertanyaan dan menyimak apa yang disajikan
pemateri.
123
RANCANGAN KEGIATAN (PRE PLANNING)
124
Penyuluhan Penyakit Asam Urat.
Hari : Sabtu
Tanggal : 24 Oktober 2020
Waktu : 17.10
Tempat : Melalui media Vidio Call/Zoom
Topic kegiatan : Penyuluhan tentang Penyakit Asam Urat
A. LATAR BELAKANG
Asam urat adalah suatu Penyakit yang paling sering diderita oleh
masyarakat. Asam urat disebut sebagai salah satu penyakit orang kaya.
Alasannya karena gaya hidupnya orang-orang kaya yang sangat
berlebihan dalam mengonsumsi makanan yang tinggi protein, tinggi
lemak, mengonsumsi minuman beralkhohol dan merokok aktif.
Penyakit ini ditandai dengan pengendapan monosodium urat (MSU) pada
bagian sendi dan jaringan tertentu. Pengendapan MSU mengakibatkan
peradangan yang pertama kali terjadi pada sendi-sendi tertentu di kaki
dan tangan.
Pengetahuan masyarakat masih sangat minim. Baik mengenai
gejala, upaya pencegahan ataupun pengobatan asam urat. Dimana masih
ditemukan gejala penyakit asam urat, akan tetapi masyarakat masih
belum bisa membedakan mana gejala penyakit asam urat dan penyakit
sendi lainnya. Untuk menghindari penyakit gout, salah satu caranya
adalah menjaga Pola makan. Dan juga banyak minum air putih, minimal
2.5 liter/hari. Konsumsi cairan yang tinggi dapat membantu
mengeluarkan asam urat melalui urin.
Untuk menghindari komplikasi yang tidak di inginkan maka
dilakukannya penyuluhan kepada warga tentang Penyakit Asam Urat.
B. TUJUAN
1 Tujuan umum
125
2 Tujuan khusus
C. PESERTA
Masyarakat Dilingkungan Rt 34 Kelurahan Talang Bakung Kecamatan
Paal Merah Kota Jambi.
D. SETTING ACARA
Disesuaikan dengan Waktu,Kondisi untuk melakukan Vidio Call/Zoom.
E. METODE
- Ceramah
- Diskusi dan Tanya jawab
F. MEDIA
Laptop dan Handphone.
G. RENCANA EVALUASI KEGIATAN
1 Evaluasi struktur
Persiapan acara
2. Evaluasi proses
Jumlah Peserta ikut Vidio Call/Zoom (Diharapkan warga yang
hadir 100 %)
Tempat( Rumah Warga RT 34 Kelurahan Talang Bakung)
Keaktifan peserta bertanya Diharapakn 100 %
3. Evaluasi hasil
Hasil evaluasi dari materi yang telah disampaikan( Diharapkan
warga memahami materi penyuluhan yang disampaikan)
Seberapa mampu masyarakat mengikuti dan menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh panitia
126
127
Format SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
2 Subpokok bahasan :
7 Tujuan :
128
8 Kegiatan :
Langkah sasaran
c.Menjelaskan tujuan
penyuluhan.
2 Penyajian 15 menit a.Menjelaskan Materi a.Mendengarkan
Penyuluhan. dengan seksama
b.Peserta Memahami
materi yang diberikan.
b. Evaluasi Validasi.
4 Penutup 5 menit a.Meminta kesan dan a.Memberikan
pesan pesan dan kesan
9 Metode :
Ceramah
10 Media
129
Handphone/Laptop/Leaflet
11. Materi:
1 Pengertian
Asam Urat adalah Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang
merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh
yang sudah tua.Asam urat atau dalam bahasa medis dikenal dengan
sebutan gout adalah suatu kondisi medis dimana terjadi gangguan
metabolisme asam urat di dalam tubuh. Akibatnya terjadi peningkatan
kadar asam urat dalam tubuh(.Nilai normal asam urat :Pria 3,4 – 7 mg/dL
Wanita 2,4 – 5,7 mg/dL Kristal asam urat yang berlebihan akan
menumpuk di jaringan tubuh dan menyebabkan inflamasi (peradangan)
pada persendian (artritis)
2 Etiologi
130
d. Menggunakan obat-obatan dengan jenis tertentu seperti
aspirin,obat penghambat enzim dan obat-obat kemoterapi.
e. Kegemukan.
3 Manifestasi Klinis
Gejala asam urat (gout) yang umunya dirasakan oleh penderitanya, panas,
kemerahan dan pembengkakan pada sendi yang terjadi secara tiba-tiba.
Persendian yang sering mengalami serangan adalah persendian kecil
seperti ibu jari kaki. Beberapa sendi lain yang dapat terkena ialah
pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan, jari tangan, dan siku
Pada serangan akut penderita gout dapat timbul demam dan nyeri hebat
pada sendi yang biasanya bertahan berjam-jam sampai seharian. Seiring
berjalannya waktu, serangan gout akan timbul lebih sering dan lebih lama.
4 Komplikasi.
131
3 Batu ginjal. Kristal urat yang menyebabkan gejala nyeri asam urat pada
kenyatannya dapat terbentuk di ginjal. Kristal ini dapat menumpuk dan
membuat batu ginjal yang menyakitkan.
4 Penyakit ginjal,banyak penderita asam urat juga menderita penyakit
ginjal kronis. Kondisi ini terkadang berakhir dengan gagal ginjal.
5 Penyakit jantung Gout umum terjadi pada orang dengan tekanan darah
tinggi, penyakit arteri koroner, dan gagal jantung.
6 Parkinson Parkinson adalah penyakit degenerative saraf yang ditandai
dengan tremor ketika sedang istirahat, kekakuan otot, dan kesulitan
untuk bergerak
Cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah asam urat/ gout adalah
dengan melakukan perobahan gaya hdup menjadi lebih sehat. Anda bisa
meningkatkan konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang dan berserat
tinggi. Ingat untuk konsumsi air putih yang cukup serta rajinlah
berolahraga. Batasi konsumsi makanan yang mengandung protein tinggi
Contohnya : Hati, ginjal, limpa, babat, usus, otak, paru, jantung, ekstrak
daging, ikan sarden, angsa, kerang, udang kecil, tapi konsumsilah makanan
seperti susu, telur, tahu, tempe kedele, kacang hijau. Hindari
alcohol,Hindari durian, alpukat, nanas, air kelapa, dan melinjo Batasi
sayur bayam, buncis, kembang kol, brokoli, jamur
Asam urat/ gout tidak dapat disembuhkan. Meski demikian, kondisi ini
dapat dikontrol lewat pengobatan. Keluhan yang dirasakan penderita asam
urat biasanya akan hilang dalam waktu 24 jam setelah pengobatan asam
urat dimulai.Pengobatan Asam urat secara umum dilakukan dengan obat
antiinflamasi golongan NSAIDs –seperti ibuprofen atau naproxen. Obat
asam urat ini secara umum diberikan untuk mengobati serangan berat dan
mendadak untuk menurunkan peradangan dan nyeri.
132
terkena atau diminum dalam bentuk pil. Obat ini tidak digunakan pada
waktu serangan akut namun digunakan untuk mengontrol kadar dari asam
urat.Untuk sendi kaki,atau tangan yang bengkak atau memerah biasanya
dilakukan kompres hangat pada daerah yang sakit.
133
PROPOSAL
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Oleh:
Yosi Suzana Putri,S.Kep
Npm : 201991108
134
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul :
Pengabdian Masyarakat yaitu penyuluhan tentang Penyakit Asam urat
2. Nama Mitra : Masyarakat RT 34 Kelurahan Talang Bakung.
3. Nama Mahasiswa Pengusul :
a. Nama : Yosi Suzana Putri, S.Kep
b. Npm : 201991108
c. Program Studi : Ners
d. Perguruan Tinggi : STIKES Baiturrahim Jambi
e. Bidang Keahlian : Keperawatan Komunitas
f. Alamat Kntor / Tlp : Jln Letjen Soeprapto no 31
Telanaipura/074161692
4. Anggota Tim Pengusul : Jumlah Anggota 1 Orang
5. Lokasi Kegiatan / Mitra :
a. Wilayah mitra (Kel / Kecamatan) :Paal Merah.
b. Kota : Jambi
c. Propinsi : Jambi
d. Lokasi Mitra : RT 16 Kelurahan Penyengat Rendah
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Minggu
7. Biaya Keseluruhan : 120 ribu
Mengetahui
Pembimbing Profesi Komunitas
(Ns. Maimaznah,M.Kep,Sp.Kep.Kom )
135
DAFTAR ISI
Hal
C. Solusi ……………………………………………………………. 7
REFERENSI ……………………………………………………………. 10
LAMPIRAN ……………………………………………………………... 11
136
RINGKASAN PROPOSAL
Asam Urat adalah Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan
sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.Asam
urat atau dalam bahasa medis dikenal dengan sebutan gout adalah suatu kondisi
Akibatnya terjadi peningkatan kadar asam urat dalam tubuh(.Nilai normal asam
Wanita 2,4 – 5,7 mg/dL Kristal asam urat yang berlebihan akan menumpuk di
(artritis)
urat baik di dalam maupun di sekitar persendian. Pada akhirnya hal ini dapat
137
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
pada sendi dan jaringan sekitar sendiyang juga akan berdampak pada
pembengkakkan sendi.
Asam urat sangat erat kaitannya dengan pola makan dan pemilihan jenis
makanan.Asam urat didalam tubuh bisa berasal dari luar yaitudari diet tinggi
purin dan dari dalam yang merupakan hasil akhir metabolism purin.Pada
138
Untuk menghindari terjadinya komplikasi penyakit yang diakibatkan
B. Permasalahan Mitra
penyakit Asam urat masih belum baik, sehingga memiliki resiko yang tinggi
139
BAB II
A. Solusi
kel Talang bakung Kota Jambi. dengan menggunakan metode online yaitu
Asam urat.
B. Target Luaran
masyarakat.
140
5. Invited speaker/Keynote speaker/Visiting Sudah terlaksana
lecturer
141
BAB III
METODE PALAKSANAAN
142
BAB IV
A. Angaran Biaya
B. Jadwal Kegiatan
dilaksanakan pada bulan oktober tahun 2020 dengan rincian kegiatan sebagai
berikut :
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
143
144
145
146