Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

Di susun oleh :
1. Haerul (NH031913)
2. Irnawati safitri (NH0319015)
3. Nur rahma (NH031021)
4. Nurfadila (NH031023)
5. Nrlinda (NH031025)
6. Nurul annisha (NH031026
7. Pryta Nurindah Rahman (NH0319028)
8. Putri marjono (NH031029)
9. Yuliani (NH0319038)
10. A. muh nur hakim (NH0317002)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHTAN


NANI HASANUDDIN MAKASSAR
TAHUN AJARAN
2020/2021
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 12 Mei 2010 jam 10.00 di Ruang Baitul Atfal
Rs.Islam Sultan Agung semarang, diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien,
keluarga pasien dan dari data catatan medic An.A.
1. Identitas Pasien
a. Identitas pasien
Nama : An.A
Umur : 9 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/bangsa : Jawa
Agama : Islam
Anak ke :2
Alamat : Pedurungan
Diagnosa Medis : DHF
No. Register : 10.5.16.57
Tanggal masuk : 11 MEI 2010
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama Ayah : Tn. S
Nama Ibu : Ny. R
Pendidikan Ayah : SMA
Pendidikan Ibu : S1
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Pedurungan
Sumber Informasi : Klien,Ibu Klien dan ststus rekan medik.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan pusing nyeri kepala,nyeri saat beraktivitas,nyeri hilang
timbul,skala nyeri 5,pasien ber istirahat jika pasien merasa pussing.
b. Riwayat Penyakit Sekarang Pada tanggal 09 mei 2010 pasien panas. Dirumah
pasien hanya di beri obat sirup penurun panas dan di beri kompres,tetapi
panas tidak turun kemudian di bawa ke Pelayanan kesehatan pada tanggal 11
mei 2010 jam 10.00 WIB dengan kondisi, nadi kuat, akral hangat, mual,
kadangkadang nyeri perut, badan lemas. Kemudian An. A dirujuk ke RS.
Islam Sultan Agung pada tanggal 11 mei 2010 jam 16.00 WIB dan
ditempatkan di Ruang Baitul Atfal.
c. Riwayat penyakit dahulu
Ibu pasien mengatakan 6 bulan lalu pasien terserang batuk, pilek. Pasien tidak
mempunyai riwayat alergi dan belum pernah dirawat di RS. Pasien mendapat
imunisasi lengkap : BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang mengalami sakit seperti ini.Dalam keluarga
tidak mempunyai penyakit keturunan & tidak mempunyai penyakit menular.
e. Kesehatan lingkungan : menurut ibu pasien kondisi lingkungan bersih,
kebersihan kamar mandi, bak mandi dikuras minimal 1x / seminggu, tinggal
di perkampungan yang cukup padat, ibu / keluarga tidak mengetahui apakah
disekitar lingkungan ada yang menderita penyakit demam berdarah.
f. Riwayat kehamilan
1) Pre natal : tidak ada kelainan/penyakit pada saat ibu hamil, usia
kehamilan 9 bulan.
2) Natal : bayi lahir spontan di rumah bidan dan di tolong oleh bidan
langsung menangis, tidak ada kebiruan. Berat badan 3.600 gr, panjang
badan saat lahir 50 cm.
3) Post natal : pertumbuhan dan perkembangan dalam batas normal. Asi
diberikan sampai umur 1 tahun. Imunisasi lengkap, tidak ada alergi
terhadap makanan, pasien sulit untuk makan.
g. Tumbuh kembang pasien : Pasien sudah mampu berpikir logis atau masuk
akal. Klien biasanya membantu orang tua untuk melakukan pekerjaan rumah.
h. Psikososial : Pasien pendiam dan sangat pemalu, bila tidak di ajak bicara
tidak mau berbicara dan saat di kaji perawat klien hanya diam malu.
3. Pengkajian pola kesehatan fungsional
a. Pola nutrisi dan metabolisme
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3x sehari dengan nasi,
lauk pauk dan sayur yang telah dibuat, 1 porsi habis. Setelah masuk RS pasien
makan 3 x sehari dengan lauk pauk, nasi, sayur, buah yang telah di sediakan
RS, anak makan habis ¼ - ½ porsi pasien minum setiap haus ± 5 gelas sehari.
b. Pola eliminasi
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1-2 X sehari, dengan
konsentrasi padat, berwarna kuning, BAK 3-5 kali sehari. Selama sakit pasien
BAB 4 x sehari, Ada darah, berwarna merah, konsenstensi cair, ada lendir,
BAK 2-3 x sehari warna urin pekak.
c. Pola aktivitas dan latihan
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien seorang anak yang aktif. Setelah
di rawat di RS pasien hanya tidur lemah.
d. Pola istirahat dan tidur
Ibu pasien mengatakan ketika di rumah pasien sehari tidur kurang lebih 10-12
jam (malam jam 20.00-06.00 dan siang selama 1 atau 2 jam) setelah di rumah
sakit pasien lebih banyak tiduran dan istirahat dan kurang beraktivitas.
e. Tingkat perkembangan
Kemandirian dan bergaul : menurut pakaiaan orang tua pasien di rumah
pasien bermain dengan teman sebaya, namun di RS ketika pertama di kaji
anak jarang menjawab pertanyaan & kebanyakan diam dan masih malu.
f. Pola persepsi sensori dan kognitif Pasien mengatakan nyeri saat bergerak,
nyeri serasa di tusuk-tusuk, nyeri terasa pada perut bagian atas,skala nyeri
pasien 5,nyeri hilag timbul ± 5 menit.
g. Pola persepsi dan manajemen kesehatan Ibu pasien mengatakan kesehatan
merupakan sesuatu yang penting dan harus dijaga karena itu sangat penting.
Jika dalam keluarga pasien ada yang sakit biasanya langsung diperiksakan ke
puskesmas atau RS terdekat.
h. Pola Psikososial Orang tua yang paling berperan dalam keluarga adalah ayah,
jumlah anggota pasien ada yang sakit biasanya langsung diperiksakan ke
puskesmasatau ke pelayanan kesehatan terdekat.
i. Pola hubungan dengan orang lain Hubungan pasien dengan keluarga sangat
baik terbukti dengan adanya keluarga pasien yang sering menjenguk.
j. Persepsi diri dan konsep diri
Hal yang dipikirkan pasien saat ini yaitu ingin cepat pulang agar bisa kembali
ke sekolah lagi dan berkumpul bermain dengan temantemanya.
k. Pola nilai kepercayaan
Pasien beragama islam dan pasien rajin berdoa untuk kesehatan diri dan
keluarganya. Saat di rawat di Rumah sait pasien jarang mengerjakan sholat
karena dalam memenuhi kebuthan pasien masih di bantu.
4. Pemeriksaan fisik
a. Sistem pernafasan : RR 24x / mnt, gerakan dada simetris ada retraksi otot
bantu napas, suara napas vesikuler, batuk
b. Sistem kardiovaskuler : TD 110 / 70 mmhg. Nadi : 108 x/ mnt, murmur tidak
terdengar akral hangat.
c. Sistem persyarafan : kesadaran Apatis , pasien gelisah dan rewel.
d. Sistem perkemihan eliminasi urin : BAK 1 x saat pengkajian = 300 cc, warna
coklat tua dan pekat.
e. Sistem pencernaan-eliminasi alvi : nafsu makan menurun, menolak setiap kali
disuapi/disuruh makan, mengeluh sakit menelan, mukosa mulut mengering,
nyeri tekan pada ulu hati/perut bagian atas, mual, bising usus 17 x/menit,
BAB 4x cair, ada sarah berwarna merah, ada lendir, bau menusuk.
f. Sistem tulang-otot-integumen : klien merintih badannya sakit, badan panas,
wajah kemerahan, pergerakan baik dapat menggerakkan ekstrimitas sendiri
tanpa bantuan, badan masih lemah.
g. System reproduksi : tidak ada kelainan pada fungsi ini.
Keadaan umum : Somnolen
Tinggi badan : 133 cm
Berat badan : 24 kg LILA : 15 cm
Lingkar kepala : 50 cm
Lingkar dada : 57 cm
Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 108x/menit
Suhu : 382C
RR : 24 x/menit
1) Kepala : Bentuk meshosepal, warna rambut hitam, bersih, nyeri
kepala.
2) Mata : simetris, konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, mata cekung.
3) Telinga : simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan
pendengaran.
4) Hidung : tidak ada polip,hidung bersih,simetris.
5) Mulut : bibir kering, mukosa mulut kering, tidak ada perdarahan di
rongga mulut.
6) Leher : tidak ada perbesaran tyroid.
7) Dada
Inspeksi : Simetris, ada penggunaan otot bantu pernafasan
Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan
Perkusi : Sonor
Palpasi : Taktil fremitus normal
8) Abdomen
Inspeksi : Simetris, tidak ada jejas, bentuk cembung.
Palpasi : Turgor kulit elastic, nyeri tekan bagian atas,
hepatomegaly (informasi dari catatan medis dokter)
Auskultasi : Bising usus 17 x/menit.
Perkusi : Tymphani
9) Ekstrimitas : Tangan sebelah kanan terpasang infuse RL 20 tpm, tidak
ada edema, akral hangat.
10) Genetalia : Bersih, tidak ada kelainan, tidak terpasang kateter.
5. Pemeriksaan penunjang
Tanggal 12-05-2010
HB 10,3 12-16 g/dL
Leukosit 1.800 4000-11.000 L
Trombosit 74.000 150.000-45.000 L
Hematrokin 29,2 35-55 %
Eusinotif 2
Basofit 1
N. segmen 57
Limfosit 25
Monosit 15
LED -
Erytrosit 3.19 4.0-6.2 juta
MCV 80.00 83.00-110.00 fL
MCH 26.00 24.00-34.00 mg
MCHC 32.00 29.00-36.00 g/dL
Imuno serologi
Dengue blood Ig g Neg
Dengue blood Ig m Neg
Ig N nasmonella 4 neg <4
Hasil rotgen thorax

Tanggal 12-05-2010
Tulang Baik
Besar bentuk COR normal
Kedua apex lancip
Pulmo bronkolaris kasar
Kesan : suspect bronchitis

Tanggal 13-05-2010
Hb 9.0 12-16 g/dL
Lekosit 1.400 4.000-11.000 L
TRombosit 52.000 150.000-450.000 L
Hematrokit 26.7 35-55 %
Erytrosit 3.37 4.0-6.2

Tanggal 14-05-2010
Hb 8,0 12-16 g/dl
Leukosit 2000 400-11,000 L
Trombosit 34,000 150.000-450.000 L
Hematokrit 24,2 35-55 %
Erytrosit 3,06 4,0-6,2

Tanggal 15-05-2010
Feses
Warna Merah
Konsistensi Cair
Lendir (+)
Darah (+)
Amoeba neg
Telur cacing neg
Leukosit 3-6/1 Pb
Erytrosit 6-10/1 Pb
Sisa makanan (+)
Bakteri (+)
Jamur neg
Sudan III neg
Lain-lain -

Terapi / pengobatan
Sanmol 3.1 sendok takar (3x50 mg)
Vasedan 3.1 sendok takar (3x50 mg)
Antasid 3.1
Biotichol 3.500 mg
Elkana 1.1 sendok takar
Rifamphisin 1 x 200 mg
INH 1 x 150 mg
PZA 1 x 200 mg

Injeksi
Taxegram 3.250 mg
Indexon 3.1 ampul

Diit:
3 x teh/susu : 200cc
Nasi putih (lauk saring)

B. Analisis data

Hari/tanggal Data focus problem etiologi


Rabu, 12 mei 2010 S: Pasien mengatakan Resti syok Penurunan
badanya terasa lemas trombosit
O: Pasien tampak lemas
Vena tidak tampak Nadi
cepat dan lemah.

Rabu 12 mei 2010 S : Pasien mengatakan Perubahan nutrisi Intake tidak


badannya panas kurang dari adekuat
O : - Panas, badan teraba kebutuhan tubuh
panas - Wajah kemerahan –
S : 382C
S : Pasien mengatakan tidak
mau makan dan minum
O : - Pasien rewel, gelisah,
cengeng
- Nafsu makan menurun]
- Menolak setiap kali
disuapi/disuruh makan
- Makan habis ¼-1/2 porsi
- Mukosa mulut kering,
mual.
- BB : 24 kg. umur 9 th BB
normal 2n +8 2 (9) + 8 : 26
kg - Konjungtiva anemis
- Hb : 9 g/dL
S : pasien mengatakan sakit
kepala. Nyeri Proses patologi
P : nyeri saat bergerak
Q : seperti ditusuk – tusuk
R : diperut bagian atas
S : skala 5 T : ± 5 menit
O : - nyeri pada bagian
kepala
- Pasien berkringat, gelisah,
rewel
- Wajah terlihat seperti
menahan sakit
- Hepatomegali (informasi
dari cacatan medis dokter)
- TD 110/70 mmHg, N :
108x / mnt S : 382C
S : Pasien mengatakan
pasien sulit untuk minum Devisit volum Out put berlebih
karena sakit untuk menelan. cairan
O : - Pasien terlihat lemas
- Mata cekung
- Berkeringat
- Minum sehari ± 4 gelas :
400 cc
- Urin berwarna coklat
pekat - Trombosit : 74.000
L
- TD : 110/70 mmHg, N :
108 x/menit, S : 382C
- Turgor kulit jelek
- Mukosa bibir kering

C. Diagnose keperawatan
1. Resiko terjadinya syok hipovolemik berhubungan dengan penurunan trombsit.
2. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan out put berlebih
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak
adekuat
4. Hipertermi berhubungan dengan proses terjadinya infeksi
5. nyeri berhubungan dengan proses patologis
D. Intervensi

Hari/ Diagnose Tujuan & KH Intervensi Rasional TD


tgl

1. Diagnosa Tujuan:setelah dikakukan 1.kaji tanda 1. mengkaji tanda-tanda


rabu keperawatan tindakan keperawatan tanda syok syok untuk mangetahui
12 resiko syok resiko syok dapat di atasi 2.kaji tanda derajat resiko terjadinya
mei berhubungan Dengan KH: tanda vital syok
2010 dengan - pasien tampak segar, setiap 1 jam 2.pemantauan tandatanda
penuruan - akral hangat sekali vital setap 1 jam sekali
trombisit - tekanan darah normal 3.obsrervai untuk mengetah
120/90 keadaan perkembangan psien
- nadi normal 80x/menit pasien 3.untuk mengevaluasi
- trombosit normal tidakan keperawatan
yang telah di berikan
4. untuk mengurangi
resiko tejadinya syok
2 Diagnosa Tujuan : setelah dilakukan 1. Kaji status 1. Menerapkan data
volum cairan tindakan keperawatan hidrasi dasar pasien untuk
berhubungan devisit volume cairan 2. Kaji tanda mengetahui dengan cepat
out berlebih dapat terpenuhi KH : - & gejala penyimpangan dari
hawaran urin adekuat dehidrasi atau keadaan normalnya.
- TTV satbil hipovolemik 2. Untuk mengetahui
- Membran mukosa 3. Kaji penyebab devisit volume
lembab, turgor kulit baik perubahan cairan, jika haluaran
- Volume cairan cukup, haluaran urine < 25 ml/jam, maka
iknput cukup, output ≠ 4. Observasi pasien mengalami syok
berlebihan adanya 3. Untuk mengetahui
- Mata tidak cekung tandatanda keseimbangan cairan &
- Minum sehari syok tingkatan dehidrasi
- Trombosit meningkat 5. Berikan 4. Agar dapat segera
cairan intra dilakukan tindakan untuk
vaskuler RL menangani syok yang
20 tetes per dialami pasien.
menit 5. Pemberian cairan IV
6. Anjurkan sangat penting penting
pasien untuk bagi pasien yang
banyak minum mengalamik defisit
volume cairan dengan
keadaan umum yang
buruk karena cairan
langsung masuk kedalam
pembuluh darah.
6. Asupan cairan sangat
diperlukan untuk
menambah volume
cairan tubuh.
3. Perubahan Tujuan : setelah dilakukan 1. Kaji 1. Untuk menetapkan
rabu nutrisi tindakan selama 3 x7 jam keluhan mual cara mengatasi
12 kurang dari kebutuhan nutrisi pasien 2. Berikan kebutuhan nutrisi.
mei kebutuhan terpenuhi. makanan yang 2. Membantu
2010 tubuh KH : - nafsu makan mudah ditelan mengurangi kelelahan
meningkat seperti bubur pasien & membantu
- Diit dihabiskan tim & susu. meningkatkan asupan
- Pasien tidak lemah 3. Anjurkan makanan
- Mukosa bibir lembab makan porsi 3. Untuk menghindari
- Konjungtiva tidak anemis kecil & sering mual & muntah.
- BB meningkat 0,5 kg 4. Sajikan 4. Untuk meningkatkan
- Hb. meningkat makanan nafsu makan dan
- Mual berkurang dalam keadaan mengurangi mual
hangat 5. Untuk membantu
5. Berikan diit mengurangi peningkatan
sesuai asam lambung untuk
program: diit menurunkan rasa mual
lunak, susu / 6. Untuk mengetahui
teh : 200cc peningkatan berat badan
6. Ukur berat 7. Akan sangat
badan setiap membantu bila pasien
hari mau makanatau minum
7. Bujuk tanpa menggunakan
pasien agar sonde.
mau makan 8. Untuk mengurangi
8. Berikan rasa mual
obat anti mual 9. Untuk meningkatkan
(antasit 1.1 nafsu makan
tablet) 10. Nutrisi parenteral
9. Berikan sangat
suplaimen vit bermanfaat/dibutuhkan
(elkana 1.1 klien terutama jika intake
sendok takar) peroral sangat kurang.
10.Pasang
sonde untuk
memberikan
nutrisi

parenteral
4 Hipertermi Tujuan : setelah dilakukan 1. Observasi 1. TTV merupakan acuan
rabu berhubungan tindakan keperawatan TTV tiap 3 untuk mengetahui ku
12 dengan selama 1 x 60 menit jam pasien 2. Untuk
mei proses hipertemia menurun atau 2. Lakukan menurunkan suhu tubuh
2010 infeksi tidak terjadi lagi kompres 3. Peningkatan suhu
KH : hangat pada tubuh mengakibatkan
- suhu normal (36o – ketiak, penguapan tubuh
37oC) kepala/dahi, meningkat sehingga
- Pasien tidak demam lipatan paha perlu diimbangi dengan
- Pasien merasa lebih 3. Anjurkan asupan cairan yang
nyaman pasien untuk banyak
- Wajah tidak kemerahan banyak minum 4. Keterlibatan keluarag
terutama yang begitu berarti dan proses
manis-manis kesembuhan pasien.
sekitar 1,5-2 L 5.Membantu
4. menurunkan panas
Menjelaskan
tentang
penyebab
peningkatan
suhu tubuh
pada keluarga
5. Colaborasi :
pemberian
antipiretik
sesuai advis :
sanmol syrup,
dosis 1x
sendok takar
diulang setiap
4 jam jika
masih panas
5 Nyeri Tujuan : setelah dilakukan 1. Kaji 1. Untuk mengetahui
rabu berhubunga tindakan keparawatan karakteristik skala, respon, tipe,lama
12 n dengan selama 1 x 30 menit nyeri nyeri, PQRST dan faktor penyebab
mei berkurang atau hilang KH : 2. Berikan nyeri
proses
2010 - Nyeri berkurang atau posisi yang 2. Untuk mengurangi
patologis
hilang nyaman rasa nyeri
- Pasien merasa lebih 3. Berikan 3. Dengan memberikan
nyaman suasana aktivitas lain pasien
gembira, dapat melupakan sakit
alihkan atau nyeri yang
perhatian dialaminya
pasien dengan 4. Dapat berhubungan
melihat buku dengan orang yang
atau majalah terdekat bisa membuat
anakanak klien merasa aman,
4. Berikan gembira & bahagia
kesempatan sehingga dapat
pada pasien melupakan sakit atau
untuk nyeri yang dialaminya
berkomunikasi 5. Untuk mengurangi
dengan orang nyeri
terdekat
5. Beri terapi
pengobatan
sesuai
program

E. Implementasi

no Hari/tgl/jam No IMPLEMENTASI Respon TTD


DX
1 Rabu, 1 Mengakaji tanda-tanda S : Pasien mengatakan
12 mei 2010 syok pasien susah untuk
minum, minum sehari ±
400 cc sehari
O : Pasien terlihat lemas,
mukosa bibir kering,
turgor kulit jelek,mata
cekung, badan berkeringat
2 1 Mengkali tanda-tanda S:-
vital O : - Pasien tampak lemah
- N : 108x/menit
- keringat dingin
3 1 Mengopservasi keadaan S:-
umum pasien O : - Mukosa bibir kering,
turgor kulit jelek, mata
cekung. pasien tampak
lemes.
4 2 Mengkaji keadaan umum S: Pasien mengatakan
dan status hidrasi pasien susah untuk
minum,minum sehari ±
400 cc sehari
O: Pasien terlihat lemas,
mukosa bibir kering,
turgor kulit jelek,mata
cekung, badan berkeringat
S:-
5. 2 Mengobservasi tandatanda O : Pasien tampak lemah
adanya syok - N : 108x/menit
- Keringat dingin
S : Ibu pasien mengatakan
6. 2 Mengkaji tanda dan gejala urin pasien berwarna
dehidrasi atau coklat pekat Ibu pasien
hipovolemik mengatakan pasien BAB
4x : 400 cc sehari
konstitensi cair
O : Mukosa bibir kering,
turgor kulit jelek,mata
cekung.
S:-
7. 2 Mengganti cairan infuse O : Pasien tampak lemah
RL 20 tetes per menit - N : 108x/menit
- Keringat dingin
S: Ibu pasien mengatakan
8. 2 Menganjurkan kepada ibu akan melakukannya
pasien untuk memberikan Pasien mau melakukan
pasien banyak minum apa yang di sarankan
perawat
O : Kooperatif
9. 3 Mengkaji keluhan mual S : Pasien mengatakan
mual setiap mencium bau
makanan
O : Pasien terlihat tidak
menghabiskan makanan
yang telah disediakan RS,
makan habis ¼ porsi
Memberikan diit atau
10. 3 nutrisi sesuai program S:-
Menyajikan makanan O : Nasi tim dan teh manis
dalam keadaan hangat
Membujuk pasien agar
11. 3 mau makan S: Pasien mengatakan
akan memakan makanan
O : Pasien terlihat mau
Menganjurkan kepada ibu disuapi
12. 3 pasien agar memberikan S: Ibu pasien men gatakan
makan sedikit tapi sering akan melakukannya
Memberikan obat O : Kooperatif
13. 3 antiemetic antacid 3.1 S: Pasien mengatakan
tablet terima kasih
O : Pasien terlihat tidak
Memberikan suplemen muntah
14. 3 vitamin elkana 1.1 sendok S : Pasien mengatakan
takar terima kasih
O : Pasien tidak muntah
Mengobservasi tandatanda ketika diberikan vitamin
15. 3 vital S : Ibu pasien mengatakan
badan pasien panas
O : Wajah kemerahan,
badan teraba panas, akral
Memberikan obat penurun hangat, S : 38,2 C
16. 4 panas S: -
Mengompres pasien O : Sanmol 1 sendok takar
17. 4 dengan air hangat di dahi S:-
dan di ketiak dan di O : Wajah kemerahan,
lipatan paha rewel, gelisah, menangis
ketika diajak bicara S :
Memotivasi keluarga 38,2 C
18. 4 untuk menganjurkan S : Ibu pasien mengatakan
pasien untuk banyak akan melakukannya
minum O : Kooperatif
Menganjurkan pasien
untuk memakai pakaian
19. 5 yang tipis dan menyerap S:-
keringat O : Koopeartif
Mengoservasi tandatanda
vital
20. 5 S : Ibu pasien mengatakan
panas menurun
O : Badan pasien teraba
Mengkaji karakteristik tidak terlalu panas S : 37,8
nyeri C
21. 5 S : Pasien mengatakan
sakit kepala, sakit pada
perut atas
P : Nyeri saat bergerak
Q : Seperti ditsuk-tusuk
R : Di perut atas
S : Skala 7 T : ± 5 menit
O : Wajah terlihat seperti
menahan sakit, rewel,
Mengajarkan teknik nyeri tekan bagian perut
manajemen nyeri atas
22. 5 (relaksasi dan distraksi) S:-
Memberikan posisi yang O : Pasien tidak koopertif,
nyaman bagi pasien rewel
23. 5 S : Pasien mengatakan
merasa lebih nyaman
dengan posisi terlentang
dengan bantal berada di
bawah perut
O : Pasien terlihat
mempraktekkan

F. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 3x7 jam, maka dapat dievaluasi hasilnya
pada tanggal 15-mei-2010 sebagai berikut :

No Waktu No Evaluasi TTD


DX
1 Sabtu, 15 1 S : Pasien mengatakan badan terasa lemas Kepala
Mei 2010 terasa pusing Badan terasa lemas
13.30 O : Tubuh terlihat lemas Turgor jelek Badan
berkeringat
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
2 2 S : Ibu pasien mengatakan pasien sudah minum 5 gelas
dalam waktu 3 jam Ibu pasien mengatakan akan terus
memotofasi agar untuk makan dan minum agar
kebutuhan cairan dan nutrisi tetap terpenuhi
O : Tubuh berkeringat Kulit lembab Mata tidak cekung
Turgor kulit baik
A : Masalah belum teratasi
P : Pertahankan intervensi - Sarankan kepada orang tua
untuk tetap memberikan minum sehari 1,5-2 L
3 3 S : Ibu pasien mengatakan nafsu makan pasien sudah
mulai meningkat
O : - Makan habis hampir 1 porsi
- Pasien terlihat lebih segar
- Berat badan bertambah 0,5 kg
- Konjungtiva anemis
- Mukosa mulut lembab
- Mual berkurang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan intervensi
- Beri pendidikan kesehtan kepada keluarga untuk
menyajikan makanan dalam keadaan hangat dan
memberikan makan sedikit tapi sering
4 4 S : Ibu pasien mengtakan suhu tubuh pasien naik turun
O : Wajah kemerahan, badan teraba panas, S: 38,5 C
A : Masalah belum teratasi
P : Ulangi intervensi
- Sarankann kepada orang tua untuk tetap memberikan
minum 15-2 L
- Ajarkan pada orang tua woter tepid sponge karena
pasien terburu-buru untuk pulang
- Tetap berikan paracetamol setiap 4 jam jika masih
panas sehari
5 5 S : Pasien mengatakan nyeri berkuranng
O : Skala nyeri 4 Pasien terlihat lebih nyaman Pasien
terlihat tidak kesakitan Kooperatif
A : Masalah teratasi
P : Intervensi Ajarkan teknik manajemen nyeri
(distraksi dan relaksasi)

Anda mungkin juga menyukai