DISUSUN OLEH:
SITI NURWIYATI
NIM. 01202308134
A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
Nama : An. J Usia : 5 tahun
Nama panggilan : J Alamat : Sukoharjo
Tanggal lahir : 3-12-2017 Agama : Kristen
Tanggal interview : 10-06-2023 Informan : Orang tua
Diagnosis : Sindrom nefrotik
Orang tua/ibu : Ny. A Pendidikan : S1
Usia : 38 tahun Pekerjaan : Swasta
Ayah : Tn. H Pendidikan : S1
Usia : 40 tahun Pekerjaan : Swasta
2. Keluhan utama
Orang tua pasien mengatakan pasien mengeluh nyeri pada area perut (P: agen cedera
fisiologis, Q: tertusuk, R: perut, S: 5, T: durasi kurang lebih 1 menit dan terasa tiba-
tiba atau ketika bergerak tiba-tiba), ketika BAK urin tampak berbuih, nafsu makan
menurun, dan diare.
3. Riwayat kesehatan saat ini
Orang tua pasien mengatakan seminggu sebelum masuk rumah sakit pasien mengalami
sakit perut dan buang air kecil dengan urin berbuih. Pasien masuk rumah sakit pada
tanggal 7 Juni 2023 melalui IGD RS JIH Solo dan kemudian mendapatkan perawatan
di Bangsal Dahlia. Saat dilakukan pengkajian orang tua pasien mengatakan pasien
masih mengeluhkan sakit pada area perut, urin yang berbuih, urin tampak jernih, dan
nafsu makan yang menurun. Pasien tampak lesu dan bengkak khususnya pada area
ekstremitas.
4. Pengkajian kesehatan lalu
a. Kehamilan: orang tua pasien mengatakan tidak memiliki keluhan selama kehamilan
An. J.
b. Kelahiran: orang tua pasien mengatakan An. J lahir melalui persalinan SC.
c. Post natal, orang tua pasien mengatakan An. J tidak memiliki masalah pasca
kelahiran.
d. Penyakit sebelumnya, operasi, atau cedera: orang tua pasien mengatakan pasien
memiliki riwayat sindrom nefrotik dan sudah pernah menjalani kemoterapi.
e. Alergi : orang tua pasien mengatakan jika pasien tidak memiliki riwayat alergi.
f. Pengobatan saat ini: orang tua pasien mengatakan pasien masih merasa takut
dengan proses hospitalisasi.
g. Imunisasi: orang tua pasien mengatakan jika pasien sudah menjalani imunisasi
dasar secara lengkap.
h. Pertumbungan dan perkembangan: orang tua pasien mengatakan pasien tidak
memiliki riwayat gangguan pertumbungan dan perkembangan.
i. Kebiasaan
1) Pola tingkah laku: orang tua pasien mengatakan pasien biasanya selalu ceria
dan suka bermain dengan teman sebayanya.
2) Aktivitas hidup sehari-hari: orang tua pasien mengatakan sehari-hari pasien
menjalani aktivitasnya di area rumah dan sekolah.
3) Penggunaan obat terlarang, alkohol, kopi, dan rokok: orang tua pasien
mengatakan pasien tidak pernah mengonsumsi hal-hal tersebut.
4) Watak, respon terhadap frustasi: orang tua pasien mengatakan jika pasien
mulai merasa kesal terhadap sesuatu maka ia akan menangis.
6. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum: composmentis, lemah
b. TTV: TD: -, HR: 88 x/m, RR: 20 x/m, S: 36,6 °C
c. Antropometri: TB: 106 cm, BB: 17,3 kg
d. Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera non ikterik, refleks mata baik
e. Hidung: tidak ada sekret, tidak ada nyeri tekan
f. Mulut: tidak ada stomatitis, mukosa tampak lembab, gigi lengkap dan bersih
g. Telinga: tidak tampak serumen berlebih, tidak ada nyeri tekan, fungsi pendengaran
baik
h. Tengkuk: tidak ada nyeri tekan, mobilitas baik
i. Dada:
Jantung: I: ictus cordis dan pembengkakan vena jugularis tidak tampak, Pal: teraba
ictus cordis pada ICS 5 mid clavicula sinistra, Per: redup, A: S1 dan S2 teratur,
tidak terdengar suara tambahan
Paru: I: tidak tampak lesi pada dada dan tidak ada retraksi dada, Pal: suara paru
kanan dan kiri seimbang, Per: sonor, A: suara vesikuler.
j. Abdomen:
I: tidak tampak lesi, Pal: pasien mengeluhkan nyeri pada perut regio umbilikal dan
lumbar kiri, Per: timpani, A: bising usus 27 kali per menit.
k. Punggung: tidak ada nyeri tekan, tidak tampak kelainan tulang belakang
l. Genetalia: bersih, tidak nampak kelainan
m. Ekstremitas: terdapat edema pada ekstremitas, terpasang infus pada tangan kanan,
tidak ada kontraktur atau kelainan lainnya
n. Kulit: turgor kulit sedang, tidak ada lesi, kulit kering.
7. Terapi
Albumin 25% IV
Broadced 400mg/12 jam IV
Lasix 15mg/8 jam IV
Prednison 6 tab/12 jam PO
Calnic syrup 1 sendok/24 jam PO
Vipalbumin 2 tab/24 jam PO
9. Data fokus
Data Fokus Etiologi Diagnosis
Subjektif:
-
Subjektif:
Orang tua mengatakan nafsu
makan menurun, hanya 3-5
sendok sekali makan
Subjektif:
Orang tua pasien mengatakan
pasien mengeluh nyeri pada area
perut (P: agen cedera fisiologis,
Q: tertusuk, R: perut, S: 5, T:
durasi kurang lebih 1 menit dan
terasa tiba-tiba atau ketika
bergerak tiba-tiba)
B. Diagnosis Keperawatan
1. Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi (D.0022)
2. Defisit nutrisi b.d peningkatan kebutuhan metabolisme (D.0019)
3. Nyeri akut b.d agen cedera fisiologis (sindrom nefrotik) (D.0077)
C. Perencanaan Keperawatan
No. Tanggal/ Tujuan dan Kriteria Perencanaan Rasional
Jam Hasil
Terapeutik
Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Terapeutik
Lakukan oral hygiene sebelum makan,
jika perlu
Fasilitasi menentukan pedoman diet
(mis. piramida makanan)
Sajikan makanan secara menarik dan
suhu yang sesuai
Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
Berikan suplemen makanan, jika perlu
Hentikan pemberian makan mealui
selang nasogastrik jika asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis. pereda nyeri, antiemetik),
jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
Terapeutik
Berikan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
Fasilitas istirahat dan tidur
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Ajarkan teknik non farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgesik, jika
perlu
D. Implementasi Keperawatan
No. Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Respon Paraf
2. 10-6/ 12.00 Bekolaborasi dengan ahli gizi untuk O: Pasien tampak tidak ingin
makan siang menghabiskan makan.
S: Pasien mengatakan
makannya tidak enak.
7. 11-6/ 08.00 Berkolaborasi dengan dokter untuk O: pasien tampak takut dan
memberikan terapi obat menangis
S: orang tua pasien
mengatakan tidak apa-apa
11. 11-6/ 13.30 Memantau status nutrisi pasien. O: Pasien tampak lesu
S: Orang tua pasien
mengatakan pasien mulai mau
makan agak banyak
12. 11-6/ 13.30 Memantau tingkat nyeri pasien. O: pasien masih tampak
gelisah
S: Pasien mengatakan masih
merasa sakit di perutnya (P:
agen cedera fisiologis, Q:
tertusuk, R: perut, S: 4, T:
durasi kurang lebih 1 menit
dan terasa tiba-tiba atau ketika
bergerak tiba-tiba)
13. 12-6/ 08.00 Berkolaborasi dengan dokter untuk O: pasien tampak takut dan
memberikan terapi obat menangis
S: orang tua pasien
mengatakan tidak apa-apa
14. 12-6/ 12.00 Berkolaborasi dengan ahli gizi O: pasien mampu makan
untuk makan siang setengah porsi dan camilan
S: orang tua pasien
mengatakan nafsu makan
anaknya membaik
E. Evaluasi Keperawatan
No. Waktu Catatan perkembangan Paraf