PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
NIM. 1018031094
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan baik. Proposal ini
berjudul “Pengaruh Inhalasi sederhana uap minyak kayu putih”.
Dalam menyusun proposal ini, peneliti telah dibimbing dengan baik oleh
para dosen pembimbing dan mendapat banyak dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu sebagai bentuk rasa syukur, peneliti ucapkan terima
kasih kepada :
1. Andiko Nugraha Kusuma, S.KM., M.KM., Selaku Rektor
Universitas Faletehan.
2. Ns. H. Asra, S.Kep.,M.Kep., Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Faletehan.
3. Dini Rachmaniah, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An., Selaku Ketua Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Faletehan.
4. Ns. Lukmanulhakim, S.Kep., M. Kep., Selaku dosen mata kuliah
metodologi yang telah memfasilitasi penyusunan sehingga dapat
melakukan penyusunan proposal penelitian ini sebagai syarat
penugasan mata kuliah metodologi penelitian.
Peneliti menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang
membangun guna peningkatan dan kesempurnaan penulisan proposal
penelitian ini. Adapun maksud dan tujuan proposal ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengajar, juga untuk
memperluas pengetahuan dan menambah wawasan.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak sekali menemukan
hambatan dan kesulitan, namun berkat motivasi dan bantuan dari berbagai
pihak, maka hambatan tersebut dapat diatasi dengan baik. Penulis
i
Universitas Faletehan
mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT, orang tua, dan dosen yang
telah membimbing kami.Pada kesempatan ini penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan proposal ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Penulis berharap semoga proposal ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca. Kritik dan saran penulis harapkan untuk menyempurnakan
proposal ini.
Penulis
ii
Universitas Faletehan
SURAT PERNYATAAN
Materai 6000
iii
Universitas Faletehan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
iv
Universitas Faletehan
B. Definsi Operasional ........................................................................... 10
C. Hipotesis ............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
Universitas Faletehan
DAFTAR TABEL
vi
Universitas Faletehan
DAFTAR GAMBAR
vii
Universitas Faletehan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I……………………………………………………….…….…… 63
Lampiran II…………………………………………………………….…… 63
Lampiran III………………………………………………………...….…… 63
Lampiran IV…………………………………………………...……….…… 63
Lampiran V…………………………………………….....…………….…… 63
viii
Universitas Faletehan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah
kematian pada anak di Negara berkembang. ISPA adalah penyakit saluran
pernafasan atas atau bawah, biasanyamenular, yang dapat menimbulkan
berbagai spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau
infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung,
factor lingkungan,factor pejamu. Namun demikian, sering juga ISPA
didefenisikan sebagai penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan
oleh agen infeksius yang ditularkan dari manusia kemanusia.Timbulnya
gelaja biasanya cepat, yaitu dalam waktu beberapa jam sampai beberapa
hari.Gejalanya meliputi demam, batuk, dan sering juga nyeri tenggorok,
coryza (pilek), sesaknapas, mengi, atau kesulitan bernapas
(Masriadi,2017).
Menurut World Health Organzation (WHO) tahun 2016 jumlah penderita
ISPA adalah 59.417 anak dan memperkirakan di Negara berkembang
berkisar 40-80 kali lebih tinggi dari Negara maju. WHO menyatakan
tembakau membunuh lebih dari 5 juta orang pertahun, dan diproyeksikan
akan membunuh 10 juta sampai tahun 2020.Dari jumlah itu 70 persen
korban berasal dari Negara berkembang (Safarina, 2015).
Penyebab utama terjadinya ISPA adalah bakteri Streptococus pneumonia,
namun pathogen yang paling sering menyebabkan ISPA adalah virus atau
gabungan dari virus dan bakteri. Tingkat keparahan ISPA tergantung pada
panthogen penyebab yang ditandai adanya gejala atau infeksi ringan
hingga gejala infeksi berat bahkan terjadi kematian. Sedangkan faktor-
faktor lain penyebab ISPA adalah kondisi lingkungan dan faktor penjamu.
Kondisi lingkungan yang pertama adalah polutan udara, adanya zat lain di
udara dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia, terutama pada
saluran pernapasan. Yang kedua adalah kelembaban, dimana kelembaban
2
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh pemberian inhalasi sederhana uap minyak kayu
putih terhadap balita dengan ISPA?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui pengaruh inhalasi sederhana uap minyak kayu putih pada
balita dengan ISPA di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara.
2. Tujuan khusus
Mengetahui pengaruh inhalasi sederhana uap minyak kayu putih terhadap
bersihan jalan nafas balita dengan ISPA di RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi pendidikan
Penelitian ini berguna untuk memberikan informasi kepada institusi untuk
lebih memahami tentang inhalassi sederhana uap minyak kayu putih
terhadap pasien balita dengan ISPA
2. Bagi Lahan Penelitian
Penelitian ini berguna memberikan informasi kepada institusi untuk
memberikan terapi inhalasi sederhana uap minyak kayu putih dan
memberikan pendidikan kepada keluarga pasien cara membuat uap
minyak kayu putih
3. Bagi Peneliti
Dapat meningkatkan keluasan wawasan, pengetahuan, serta kemampuan
pemahaman peneliti dan memberikan keterampilan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien balita dengan ISPA
Universitas Faletehan
3
Universitas Faletehan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ISPA
1. Pengertian
3. Manifestasi klinis
a. Batuk
b. Nafas cepat
c. Bersin
d. Pengeluaran sekret atau lendir dari hidung
e. Nyeri kepala
f. Demam ringan
g. Tidak enak badan
h. Hidung tersumbat
i. Kadang-kadang sakit saat menelan
j. Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, nafas tak teratur
(apnea), retaksi dinding thorsk, nfas cuping hidung, cynosis, suara
nafas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing
k. Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardia, hypertensi,
hypotensi dan cardiac arrest.
l. Pada sistem cerebral adalah: gelisah, mudah terangsang, sakit
kepala, bingung, papil bendung, kejang dan coma.
m. Pada hal umum adalah: letih dan berkeringat banyak.
4. Patofisiologi
Terjadinya infeksi antara bakteri dan flora normal dan saluan nafas.
Infeksi oleh bakteri, virus dan jamur dapat merubah pola kolonisasi
bakteri. Tibul mekanisme pertahanan pada jalan nafas sepeti filtrasi udara
inspirasi di rongga hidung, refleksi batuk, refleksi epiglotis, pembersihan
mukosilier dan fagositosis. Karena menurunya daya tahan tubuh penderita
maka bakteri pathogen dapat melewati mekanisme sistem pertahanan
tersebut akibatnya terjadi invasi di daerah-daerah saluran pernafasan atau
maupun bawah.
5. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan kultur dan biopsi adalah proses yang paling sering
digunakan dalam menegakkan diagnosis pada gangguan
pernapasan atas
Universitas Faletehan
6
1. Pengertian
Menurut Dornish dkk dalam Zulnely, Gusmailina dan Kusmiati
(2015) menyebutkan bahwa minyak atsiri eucalyptus dapat
dimanfaatkan sebagai obat herbal diantaranya untuk mengurangi sesak
nafas karena flu atau asma dengan cara mengoleskan pada dada,
mengobati sinus dengan cara menghirup uap air hangat yang telah
diteteskan minyak eucalyptus serta melegakan hidung tersumbat
dengan cara menghirup aroma minyak eucalyptus
2. Tujuan pemberian inhalasi uap kayu putih
Hasil penelitian didukung penelitian yang dilakukan Agustina (2017)
tentang pemanfaatan minyak kayu putih (melaleuca leucadendra linn)
sebagai alternatif pencegahan ISPA : studi etnografi di pulau buru
menyatakan hasil alam Pulau Buru dari olahan daun Melaleuca
leucadendra Linn berupa minyak kayu putih berpotensi untuk
digunakan sebagai alternatif pencegahan ISPA di Pulau Buru dengan
metode inhalasi. Kandungan utama dari tanaman tersebut memiliki
khasiat sebagai pengencer dahak, melegakan saluran pernafasan, anti
inflamasi dan penekan batuk
Universitas Faletehan
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASSIONAL
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh inhalasi
sederhana uap minyak kayu putih terhadap ISPA pada balita di wilayah
Serang
B. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan uraian mengenai Batasan variabel yang akan
diteliti, atau mengenai apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan.
Manfaat definisi operasional adalah untuk membantu pengertian variabel –
variabel yang diamati untuk mengarahkan kepada pengukuran atau
pengamatan terhadap variabel – variabel yang berkaitan serta pengembangan
alat ukur (Notoatmodjo, 2012). Adapun variabel – variabel yang terdapat
8
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Independen
C. Hipotesis Penelitian
Ha : Ada pengaruh antara Inhalasi sederhana uap minyak kayu putih dengan
ISPA balita
Universitas Faletehan
9
Ho : Tidak ada pengaruh antara Inhalasi sederhana uap minyak kayu putih
dengan ISPA balita
Universitas Faletehan
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian Ini Berjenis Kuantitatif, kuantitatif merupakan penelitian yang
dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dengan cara-cara mengikuti
kaidah keilmuan yaitu konkrit/empiris, obyektif terukur, rasional dan
sistematis, dengan data hasil penelitian yang diperoleh yang berupa angka-
angka serta analisis menggunakan metode statistika.
Dengan Rancangan Penelitian Menggunakan Eksperimen. Quasi
eksperimental design merupakan eksperimen yang memiliki perlakuan
(treatments), pengukuran-pengukuran dampak (outcome measures), dan unit-
unit eksperiment (experimental units) namun tidak menggunakan penempatan
secara acak.
Melalui Pendekatan Time series design, merupakan Desain penelitian ini
melakukan pretest dan posttest namun tanpa kelompok kontrol, dan memiliki
keuntungan dengan pengukuran atau observasi yang secara berulang–ulang
baik sebelum dilakukan intervensi maupun sesudah intervensi, sehingga
validitasnya lebih tinggi dan pengaruh faktor luar dapat dikurangi
2. Sampel
Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subyek penelitian Sampling. Sementara sampling adalah proses
menyeleksi porsi dan populasi yang dapat mewakili populasi yang ada
(Nursalam, 2016). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan probability
sampling dengan simple random sampling yaitu pemilihan sampel dengan
setiap individu dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk
dijadikan sampel. Teknik sampling acak sederhana merupakan teknik yang
populer dibandingkan teknik lainnya dalam penelitian sains. Teknik ini
biasanya menggunakan metode undian. (Notoatmodjo. 2010).
Sampel yang akan dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 28 orang,
dengan rumus sebagai berikut
N
n=
1+ Ne2
30
n=
1+30 ( 0,05 )2
30
n=
1+0,075❑
30
n=
1,075❑
n=28
Universitas Faletehan
12
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
terkait.
1. Prosedur penelitian
a. Tahap persiapan
1. Mengajukan judul
2. Melakukan studi pendahuluan dan penjajakan awal untuk
menentukan masalah
3. Menyusun proposal penelitian
Universitas Faletehan
13
G. Pengolahan Data
Pengamatan atau observasi adalah kegiatan melakukan pengamatan atau
survey awal pada subjek dan objek penelitian sebelum melaksanakan sebuah
penelitian. Pengamatan atau observasi berlaku pada semua jenis penelitian
baik itu penelitian yang bersifat kualitatif maupun penelitian yang
mempergunakan metode kuantitatif.
H. Analisa Data
Sebelum dilakukan analisis univariat dan bivariat, dilakukan uji kenormalan
data untuk mengetahui data tersebut normal atau tidak. Untuk menyatakan
bahwa uji kenormalan data yang berdistribusi normal ada 3 cara untuk
mengetahuinya, yaitu:
a. Dilihat dari grafik histogram dan kurva normal, dengan kriteria
normal simetris, tidak miring kiri atau kanan dan tidak terlalu tinggi
ataupun rendah serta menyerupai bel shape.
b. Menggunakan nilai skewness dan standar error, dengan cara nilai
skewness dibagi nilai standar error (SE) hasilnya dibandingkan
dengan kriteria normal rentang nilai antara -2 sampai dengan 2.
Universitas Faletehan
14
Universitas Faletehan
15
DAFTAR PUSTAKA
Ni’mah, wahyu, (2020) Efektivitas terapi uap air dan minyak kayu putih terhadap
bersihan jalan nafas pada anak usia balita pada penderita infeksi saluran nafas atas
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=minyak+kayu+putih+%22anak+usia+balita
%22&oq=minyak#d=gs_qabs&u=%23p%3DFdzjuJheGbkJ
Aprila, Nia (2019) Hubungan antara perilaku merokok pada orang tua dengan
kejadian ISPA pada balita
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=hubungan+antara+prilaku+merokok+pada+orang+tua+
dengan+kejadian+ispa&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DOOwCVi6kgREJ
Universitas Faletehan
16
LAMPIRAN
Universitas Faletehan
17
Universitas Faletehan