Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERAN KELUARGA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing: Eva Nurlina A., M. Kep., Sp. Kom

Oleh:

Septa Diah Eka Saputri 2920183413

Sheila Rossa Salsa Billa 2920183414

Siwi Aji Valentina 2920183415

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NOTOKUSUMO

YOGYAKARTA

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Peran keluarga dalam mencegah kenakalan remaja

Pokok Bahasan : Keperawatan Keluarga

Sub Pokok Bahasan : Kenakalan remaja (merokok)

Hari / Tanggal : Jum’at, 1 Januari 2020

Waktu : 09.00 WIB

Tempat : Rumah Pasien

Sasaran : Keluarga Tn. F terutama An. A

A. Tujuan Instruksional

1. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan, keluarga mampu memahami tentang pentingnya peran


keluarga dalam mencegah kenakalan remaja.
2. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan diharapkan keluarga dapat memahami


dan menjelaskan tentang :

a. Pengertian kenakalan remaja

b. Penyebab kenakalan remaja

c. Factor kenakalan remaja

d. Dampak kenakalan remaja

e. Penanganan kenakalan remaja

f. Pencegahan kenakalan remaja

g. Bahaya merokok

h. Dampak merokok

i. Kiat-kiat berhenti merokok

B. Media

1. Leafet

C. Metode

1. Ceramah
2. Diskusi

3. Tanya jawab
D. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Kegiatan Pasien &


NO. Kegiatan Penyuluhan Metode Media Waktu
Kegiatan Keluarga

a. Mengucapkan Salam a. Menjawab salam

b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan


dan
c. Menyampaikan tujuan dan memperhatikan
menjelaskan kontrak
1. Pembukaan Ceramah - 2 Menit
waktu c. Meberikan respon

d. Membina hubungan saling


percaya

2. Penyampaian 1. Penyampaian Materi Ceramah Kertas a. Mendengarkan 10 Menit


materi 2. Menjelaskan tentang presentasi materi yang
disampaikan
a. Pengertian kenakalan & Leaflet
remaja b. Memperhatikan
b. Penyebab kenakalan penjelasan yang
diberikan
remaja
c. Factor kenakalan c. Menyimak
penjelasan yang
remaja diberikan
d. Dampak kenakalan
remaja
e. Penanganan kenakalan
remaja
f. Pencegahan kenakalan
remaja
g. Bahaya merokok
h. Dampak merokok
i. Kiat-kiat berhenti
merokok
3. Tanya Jawab
4. Memberikan kesempatan 
pada peserta untuk bertanya.

a. Tanya Jawab (Evaluasi) a. Menanyakan


materi yang belum
b. Memberikan kesempatan jelas
pasien menjelaskan
kembali materi yang b. Pasien dapat
3. Penutup sudah di sampaikan Diskusi - menjelaskan 5 Menit
kembali
c. Menyipulkan hasil
evaluasi c. Menjawb penutup
salam
d. Mengucapkan salam
E. Evaluasi

1. Struktur

a. Tempat penyuluhan di rumah pasien.

b. Mempersiapkan pasien dan keluarga untuk diberikan penyuluhan.

c. Mempersiapkan materi 3 hari sebelum penyuluhan.

2. Proses

a. Kegiatan berjalan lancar dan tujuan tercapai.

b. Peserta memperhatikan, mendengarkan dan menyimak materi yang disampaikan.

c. Peserta memberi pertanyaan.

d. Peserta tidak meninggalkan selama penyuluhan.

3. Hasil

a. Peserta dapat menjelaskan pengertian kenakalan remaja dan cara mencegah


kenakalan remaja.

F. Tempat

Rumah pasien

G. Setting Tempat

Di ruang tamu

H. Materi

(Terlampir)
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah perilaku yang menyimpang dari kebiasaan atau melanggar
hukum. Sedangkan kecenderugan kenakalan remaja dipengaruhi sebagai perilaku yang
mengarah pada tindakan melanggar norma sosial, melawan status, hingga pelanggaran
hukum (Sarwono, 2013).

Menurut Fatimah (2014), kenakalan remaja merupakan suatu pelanggaran batas-batas


konsep nilai dan norma-norma kewajaran yang berlaku dalam masyarakat, yang berarti
dapat menyimpang, bertentangan, bahkan merusak norma-norma.

Kenakalan remaja merupakan masalah yang sudah sering kali terjadi di sekitar kita.
Masalah kenakalan remaja diartikan sebagai perilaku menyimpang. Perilaku menimpang
tersebut dianggap sebagai sumber masalah baru yang ada di dalam suatu masyarakat
(Ariyanik & Suhartini, 2012).

2. Penyebab Kenakalan Remaja

Menurut Kartono (2010), penyebab dari kenakalan remaja diantaranya sebagai


berikut:

a. Anak kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang.

b. Tuntunan orang tua, terutama bimbingan ayah.

c. Kurangnya kebutuhan fisik maupun psikis anak-anak remaja menjadi tidak


terpenuhi, anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat
diperlukan untuk hidup normal

3. Faktor Kenakalan Remaja

Menurut Willis (2012), kenakalan remaja itu disebabkan oleh empat faktor
yaitu : faktor-faktor di dalam diri anak itu sendiri, faktor-faktor di rumah tangga itu
sendiri, faktor-faktor di masyarakat, dan faktor-faktor yang berasal dari sekolah.
Selengkapnya diuraikan sebagai berikut :

a. Faktor-faktor di dalam anak itu sendiri


1) Predisposing faktor
Predisposing faktor merupakan faktor yang memberi keccenderungan
tertentu terhadap perilaku remaja. Faktor tersebut dibawa sejak lahir, atau
kejadian-kejadian ketika kelahiran bayi, yang disebut birth injury, yaitu luka
di kepala ketika bayi ditarik dari perut ibu. Predisposing faktor yang lain
berupa kelainan kejiwaan seperti schizophrenia. Penyakit ini dipengaruhi
oleh lingkungan keluarga yang keras ataupun penuh dengan tekanan.
2) Lemahnya pertahanan diri
Adalah faktor yang ada dalam diri untuk mengontrol dan
mempertahankan diri terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari lingkungan.
b. Faktor-faktor di rumah tangga
1) Anak kurang mendapatkan kasih sayang dan perhatian orang tua
Karena kurang mendapat kasih sayang dan perhatian orang tua, maka
yang amat dibutuhkannya itu terpaksa dicari di luar rumah, seperti di dalam
kelompok kawan-kawannya.
2) Lemahnuya keadaan ekonomi orang tua di desa-desa, telah menyebabkan
tidak mampu mencukupi kebutuhan anak-anaknya
Terutama sekali pada masa remaja yang penuh dengan keinginan-
keinginan dan cita-cita. Para remaja menginginkan berbagai mode pakaian,
kendaraan, hiburan, dan sebagainya. Keinginan-keinginan tersebut
disebabkan oleh majunya industri dan teknologi yang hasilnya telah
menjalar ke desa-desa yang dulunya tertutup dalam arti belum lancarnya
transportasi dan komunikasi, menyebabkan meningkatnya kebutuhan rakyat
desa. Desa sudah diwarnai oleh kehidupan materialis pengaruh kebudayaan
Barat.
3) Kehidupan keluarga yang tidak harmonis
Sebuah keluarga dikatakan harmonis apalagi struktur keluarga itu utuh
dan interaksi diantara anggota keluarga cukup memuaskan dirasakan oleh
setiap anggota keluarga.
c. Faktor-faktor di masyarakat
1) Kurang pelaksanaan ajaran-ajaran agama secara konsekuen
Masyarakat dapat pula menjadi penyebab kenakalan remaja, terutama
di lingkungan masyarakat yang kurang sekali melaksanakan ajaran-ajaran
agama yang dianutnya.
2) Pengaruh norma baru dari luar
Kebanyakan orang beranggapan setiap norma yang berasal dari luar itu
memiliki pengaruh yang baik. Misalnya melalui televisi, film, pergaulan
sosial, model pakaian dan sebagainya. Para remaja masa kini dengan cepat
mengikuti norma yang berasal dari Barat contohnya pergaulan bebas.
d. Faktor-faktor yang berasal dari sekolah
1) Faktor guru
Dedikasi guru merupakan pokok terpenting dalam mengajar. Guru
yang penuh dedikasi berarti guru yang ikhlas dalam mengerjakan tugasnya.
Apabila menemui kesulitan tidak akan mudah mengeluh, berbeda dengan
guru yang tidak punya dedikasi. Ia bertugas karena terpaksa, ia mengajar
dengan paksaan karena tidak ada pekerjaan lain yang mampu dikerjakannya.
2) Faktor fasilitas pendidikan
Kurangnya fasilitas sekolah menyebabkan murid tidak bisa
menyalurkan bakatnya. Misalnya tidak ada lapangan basket, akibatnya anak
yang tidak bisa menyalurkan bakat melalui basket, mungkin akan mencari
penyaluran kegiatan-kegiatan yang negatif.
3) Kekurangan guru
Apabila sebuah sekolah kekurangan guru, maka akan terjadi
kemungkinan, misalnya penggabungan kelas-kelas oleh seorang tenaga
guru, guru mengajar tidak sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki.

4. Dampak Kenakalan Remaja

Menurut Mumtahanah (2015), beberapa dampak atau akibat dari kenakalan


remaja yaitu :

a. Bagi diri remaja itu sendiri


Akibat dari kenakalan yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri
dan sangat merugikan, walaupun perbuatan itu memberikan kepuasan atau
kenikmatan akan tetapi itu hanya kenikmatan sesaat. Kenakalan yang dilakukan
berdampak bagi fisik yaitu seringnnya terserang berbagai penyakit karena gaya
hidupnya tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka pelaku kenakalan
remaja akan mengantarnya pada mental-mental yang lembek, berfikirnya tidak
stabil, dan kepribadainnya akan menyimpang dari segi moral, dan hal itu akan
terus berlangsung selama tidak ada yang mengarahkannya.
b. Bagi keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang
punggung keluarga apabila orang tua tidak mampu lagi bekerja. Apabila anak
berkelakuan menyimpang dari ajaran maka akan mengakibatkan
ketidakharmonisan hubungan keluarga, yang mengakibatkan remaja itu sering
keluar malam, nongkrong bersama teman-temannya untuk bersenang-senang
dengan jalan merokok, minum minuman beralkohol dan melakukan kenakalan
remaja lainnya yang akan membuat orang tua menjadi malu dan merasa kecewa.
c. Bagi lingkungan masyarakat
Dalam kehidupan masyarakat sebenarnya remaja sering bertemu dengan
orang-orang dewasa ataupun tua. Dalam hal tersebut kenakalan remaja dapat
juga timbul karena anak remaja melihat orang dewasa ataupun orang tua
melakukannya misalnaya merokok dan minum minuman beralkohol. Dan sekali
saja remaja berbuat salah maka lingkungan atau masyarakat akan menyalahkan
atau menganggap remajalah yang berbuat onar. Dan pandangan masyarakat
tentang sikap remaja tersebut akan sangat jelek.

5. Penanganan Kenakalan Remaja

Menurut Mumtahanah (2015), berikut ini merupakan beberapa upaya


penanganan terjadinya kenakalan remaja :

a. Memberi peringatan atau hukuman kepada remaja diliqent terhadap setiap


pelanggaran yang dillakukan setiap remaja. Bentuk hukuman tersebut bersifat
psikologis yaitu mendidik dan menolong agar mereka menyadari akan
perbuatannya dan tidak akan mengulangi kesalahannya.
b. Mendidik anak hidup disiplin terhadap peraturan yang berlaku dan bila dilanggar
harus ditindak atau diberi hukuman sesuai dengan perbuatannya.
c. Memberi nasehat secara langsung kepada anak yang bersangkutan agar anak
tersebut meninggalkan kegiatan yang tidak sesuai dengan seperangkat norma
yang berlaku, yakni norma hukum, sosial, susila, dan agama.
d. Membicarakan dengan orang tua anak yang bersankutan dan dicarikan jalan
keluar untuk anak tersebut.
e. Sebagai langkah terakhir, masyarakat untuk lebih berani melaporkan kepada
yang berwajib tentang adanya perbuatan dengan disertai bukti-bukti yang nyata,
sehingga bukti tersebut dapat dijadikan dasar yang kuat bagi instansi yeng
berwnang disalam menyelesaikan kasus kenakalan remaja.

6. Pencegahan Kenakalan Remaja


Menurut Mumtahanah (2015), berikut ini merupakan beberapa upaya
penanggulangan atau pencegahan terjadinya kenakalan remaja :

a. Menghilangkan semua sebab-musabab timbulnya kejahatan remaja, baik yang


berupa pribadi familial, sodial ekonomis, dan kultural.
b. Melakukan perubahan lingkungan dengan jalan mencarikan orang tua
angkat/asuh dan memberikan fasilitas yang diperlukan bagi perkembangan
jasmani dan rohani yang sehat bagi anak-anak remaja.
c. Memindahkan anak-anak nakal ke sekolah yang lebih baik, atau ke tengah
lingkungan sosial yang baik.
d. Memberikan latihan bagi para remaja untuk hidup teratur, tertib dan disiplin.
e. Memanfaatkan waktu senggang, latihan untuk membiasakan diri bekerja, belajar
dan melalukan rekreasi sehat dengan disiplin tinggi.
f. Menggiatkan organisasi pemuda dengan program-program latihan vokasional
untuk mempersiapkan anak remaja delinkuen itu bagi pasaran kerja dan hidup di
tengah masyarakat

7. Bahaya Merokok bagi Remaja

a. Mengganggu prestasi belajar di sekolah: Remaja yang merokok akan mengalai


penurunan dalam nilai pelajaran sekolah
b. Perkembangan paru-paru terganggu: Sesak napas, serta batuk yang terus menerus,
dahak berlebihan dan lebih mudah terkena pilek berkali-kali
c. Lebih sulit sembuh saat sakit.  karena rokok mempengaruhi sistem imun di dalam
tubuh
d. Kecanduan, saat remaja memutuskan berhenti merokok maka gejala penarikan seperti
depresi,
e. insomnia, mudah marah dan masalah mentalnya bisa berdampak negatif pada kinerja
sekolah dan perilakunya
f. Terlihat lebih tua dari usianya: orang yang mulai merokok di usia muda akan
mengalami proses penuaan lebih cepat, ia akan memiliki garis-garis di waja serta kulit
lebih kering sehingga penampilannya akan lebih tua dibanding usianya
g. Remaja yang merokok juga sering memiliki jerawat atau masalah kulit lainnya, serta
menimbulkan plak pada gigi
8. Dampak Merokok

Penurunan fungsi kekebalan tubuh ditandai dengan kurangnya kemampuan tubuh


dalam melawan bibit penyakit yang bisa menyebabkan infeksi. Hal ini dapat dikarenakan
kerusakan organ dan komponen imunitas yang tidak dapat bekerja dengan baik saat tubuh
kekurangan asupan yang dibutuhkannya, misalnya oksigen dan antioksidan. Hal tersebut
sangat mungkin disebabkan oleh kebiasaan merokok.

Kandungan zat kimia yang terdapat dalam rokok sangat berbahaya bagi kesehatan
Anda dan juga orang-orang di sekitar Anda. Bahaya merokok bagi kesehatan di antaranya
yaitu:

a. Gangguan Kardiovaskular

Ketika Anda merokok, Anda akan lebih mungkin terkena serangan jantung.
Perokok berisiko dua hingga empat kali lebih tinggi menderita penyakit jantung.
Risiko lebih tinggi lagi jika Anda perokok wanita yang sedang mengonsumsi pil KB.
Saat merokok, Anda memasukkan zat-zat berbahaya yang bisa berdampak buruk bagi
tubuh, khususnya jantung, contohnya zat nikotin. Ketika nikotin masuk ke tubuh, zat
itu bisa mengurangi kadar oksigen yang dapat masuk ke darah.

Zat yang bersifat candu ini juga bisa mempercepat detak jantung, menaikkan
tekanan darah, merusak pembuluh darah dalam jantung, dan meningkatkan
kemungkinan terjadinya penggumpalan darah yang bisa memicu serangan jantung.
Begitu juga dengan akibat-akibat buruk terhadap organ tubuh yang lainnya.
Bahaya merokok juga bisa dirasakan oleh orang yang tidak merokok sama sekali.
Asap rokok bisa menyebabkan penyakit jantung dan kanker paru-paru pada perokok
pasif, yaitu orang yang tidak merokok namun tetap menghirup asapnya.

b. Otak

Bahaya merokok bisa meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 50 persen.


Hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan otak dan kematian. Merokok juga dapat
meningkatkan risiko mengalami aneurisma otak. Aneurisma otak adalah
pembengkakan pembuluh darah yang terjadi akibat melemahnya dinding pembuluh
darah. Sewaktu-waktu bisa pecah dan mengakibatkan pendarahan di otak.

c. Mulut dan tenggorokan

Bau mulut dan gigi bernoda (hitam atau kuning) merupakan efek yang akan
timbul akibat merokok. Penyakit gusi dan kerusakan indera perasa pun dapat timbul
akibat bahaya merokok. Masalah serius yang akan hinggap pada mulut dan
tenggorokan adalah meningkatnya risiko kanker pada lidah, tenggorokan, bibir, dan
pita suara.

d. Paru-paru

Salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah kanker paru-paru.
Bahan-bahan kimia pada rokok berpotensi merusak sel paru-paru yang kemudian bisa
berubah menjadi sel kanker. Penyakit serius lainnya yang bisa Anda alami adalah
bronkitis, pneumonia, PPOK, dan emfisema. Selain itu, merokok juga merupakan
salah satu faktor penyebab TBC yang bisa membuat Anda lebih rentan terkena
penyakit infeksi ini.

e. Lambung

Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah kerongkongan


Anda. Hal tersebut memungkinkan asam dari lambung bergerak ke arah yang salah,
yaitu naik ke kerongkongan. Kondisi tersebut dinamakan penyakit asam lambung atau
GERD. Beberapa risiko penyakit lambung lainnya yang dapat terjadi pada seorang
perokok adalah ulkus atau tukak lambung dan kanker lambung.

f. Tulang

Racun pada rokok bisa menimbulkan kerapuhan pada tulang. Oleh sebab itu,
perokok lebih berisiko mengalami tulang rapuh atau osteoporosis. Wanita perokok
lebih rentan menderita osteoporosis dibanding dengan wanita bukan perokok.

g. Kulit
Perokok akan terlihat lebih tua daripada yang bukan perokok, karena
kurangnya asupan oksigen ke kulit. Penuaan dini akan dirasakan, seperti kemunculan
kerutan di sekitar mata dan mulut. Racun rokok juga bisa menyebabkan selulit pada
kulit.

h. Organ reproduksi

Merokok bisa mengganggu sistem reproduksi dan kesuburan Anda. Pada pria,
merokok bisa menyebabkan impotensi, mengurangi produksi sperma, dan kanker
testis. Sementara pada wanita, merokok dapat mengurangi kesuburan. Selain itu,
risiko terkena kanker serviks pun lebih tinggi karena rokok mengurangi kemampuan
alami tubuh dalam melawan infeksi human papillomavirus atau HPV.

i. Gangguan psikologis

Selain penyakit pada fisik, perokok juga mengalami tingkat stres yang lebih
tinggi dibandingkan mereka yang tidak merokok. Selama ini mungkin Anda mengira
merokok bisa membuat lebih rileks. Anda menganggap kandungan nikotin bisa
menenangkan pikiran Anda, tapi ternyata itu salah. Yang membuat perokok gelisah
dan cemas adalah gejala putus obat terhadap nikotin. Dengan merokok, kecanduan
terhadap nikotin akan terpenuhi dan perokok merasa seperti rokok tersebut
menurunkan stres.

9. Kiat-Kiat Berhenti Merokok

a. Bulatkan Tekad Berhenti Merokok

Tips pertama untuk berhenti merokok adalah dengan memiliki tekad yang kuat
dari dalam diri untuk berhenti merokok. Dengan tekad inilah anda bisa meyakinkan
diri anda bahwa anda mampu berhenti merokok meskipun hal tersebut dirasa sulit.
Tekad yang kuat akan membuat anda tidak mudah tergoda untuk merokok kembali
meskipun seberat apapun godaannya.

b. Membiasakan Berhenti Merokok

Agar anda bisa berhenti merokok maka sebaiknya mulailah untuk


membiasakan diri berhenti merokok secara bertahap dengan mengurangi jumlah
rokok yang anda hisap perharinya. Selain itu anda juga bisa mencoba berhenti
merokok seketika atau total namun terkadang banyak orang yang masih berat untuk
menjalaninya. Tetapi kembali lagi jika tekad sudah kuat maka berhenti merokok
seketika bukan menjadi sebuah masalah yang berat.

c. Kenali Waktu dan Situasi Kapan Sering Merokok

Dalam hal ini anda harus mengenali kapan biasanya anda paling sering
merokok. Dengan demikian anda bisa mengubah kebiasaan sering merokok tersebut
dan menggantinya dengan hal-hal positif lain seperti mengkonsumsi permen atau
melakukan aktivitas lain.

d. Mintalah Dukungan dari Keluarga dan Kerabat

Dukungan dari orang-orang sekitar supaya anda bisa berhenti merokok


memang sangatlah penting. Sebab dengan dukungan tersebut anda bisa semakin
termotivasi untuk berhenti merokok. Selain itu dukungan orang-orang sekitar juga
bisa menjadi pengingat anda ketika godaan ingin merokok muncul kembali.

e. Tahan Keinginan dengan Menunda

Jika tiba-tiba muncul keinginan untuk merokok, sebaiknya segera tunda


keinginan tersebut maka secara perlahan anda akan melupakan keinginan untuk
merokok.

f. Berolahraga secara Teratur

Berolahraga bisa menjadi salah satu langkah untuk berhenti merokok. Dengan
berolahraga tubuh akan terasa sehat dan bugar serta membantu anda lupa dengan
kebiasaan merokok.

g. Konsultasi dengan Dokter

Apabila anda merasa masih sulit untuk berhenti merokok maka silakan
berkonsultasi dengan dokter. Agar anda dibantu terapi berhenti merokok secara
perlahan dan semakin menyadari akan bahaya merokok jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, S. & Umuri, M,T. (2014). Faktor-faktor Penyebab Kenakalan Remaja di


Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunungkidul. Yogyakarta:
Universitas Ahmad Dahlan.

Kartono. (2010). Patologi Sosial 2. Kenakalan Remaja. Jakarta: CV. Rajawali


Expres.

Mumtahanah, Nurotun. 2015. Pengembangan Sistem Pendidikan Pesantren Dalam


Meningkatkan Profesionalisme Santri. Jurnal Studi Keislaman. Volume 5 Nomor 1.
Tuban: STAI Al Hikmah.

Willis, Sofyan. (2012). Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta

Sarwono, Sarlito. (2013). Psikilogi Remaja. Jakarta: Rajawali Press.

Anda mungkin juga menyukai