Oleh :
2920183414
2D
YOGYAKARTA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Judul : Penyuluhan Tentang Penyakit Asma dan Terapi Slow Deep Breathing
untuk Pasien Penderita Asma
Sub Pokok Bahasan : Penyakit asma dan Terapi Slow Deep Breathing
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
c. Gejala asma
B. Media
1. Kertas presentasi
2. Leafet
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
D. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap
NO. Kegiatan Penyuluhan Metode Media Kegiatan Pasien & Waktu
Kegiatan Keluarga
a. Mengucapkan Salam a. Menjawab salam
1. Struktur
2. Proses
3. Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian asma, penyebab, gejala dan cara mencegah
asma.
b. Peserta dapat menjelaskan dan memahami makna terapi SDB dan manfaat terapi
SDB.
F. Tempat
Rumah pasien
G. Setting Tempat
Di ruang tamu
H. Materi
(Terlampir)
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Asma
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran napas menglami penyempitan karena
hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan, penyempitan
ini bersifat sementara atau reversibel (penyempitan hilang dengan sendirinya) yang
ditandai oleh epidose obstruksi pernapasan diantara dua interval asimtomatik. Asma dapat
terjadi pada siapa saja dan dapat timbul disegala usia (Saheb,2011 & Djojodibroto 2017).
Penderita asma bronkial, hipersensitif dan hipereaktif terhadap rangsangan dari luar,
seperti debu rumah, bulu binatang, asap dan bahan lain penyebab alergi. Gejala
kemunculanya mendadak, sehingga gangguan asma bisa datang secara tiba-tiba.
Gangguan asma bronkial juga bisa muncul lantaran adanya radang yang mengakibatkan
penyempitan saluran pernapasan bagian awah. Penyempitan ini akibat spasme otot polos
saluran pernapasan, pembekakan selaput lendir, dan pembentukan timbunan lendir
berlebihan.
B. Penyebab Asma
Sampai saat ini etiologi asma belum diketahui dengan pasti, suatu hal yang menonjol
pada semua penderita asma adalah fenomena hipersensivitas bronkus. Bronkus penderita
asma sangat peka terhadap rangsangan imunologi maupun non-imunologi. Oleh karena
inilah, serangan asma mudah terjadi ketika rangsangan baik fisik, metabolik, kimia,
alergen, infeksi dan sebagainya. Penderita asma perlu mnegetahui dan sependapat
mungkin menghindari rangsangan atau pencetus yang dapat menimbulkan asma
(Somantri, 2012). Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Alergen
Alergen adalah zat-zat yang apabila dihisap/ dihirup/ dimakan dapat menimbulkan
serangan asma, misalnya debu, tungau, bulu kucing, dll.
Infeksi sluran pernpasan ini bisanya disebabkan oleh virus. Virus influenza
sebagai contoh pencetus yang paling sering menimbulkas asma.
Tekanan jiwa/ adanya stressor bukan menjadi penyeba tetapi pencetus, karena
banyak yang terkena jika mempunyai beban stressor tinggi yang kemudian
penderita tidak dapat mengkontrol dan memyebabkan serangan asma.
4. Olahraga
Serangan asma akan terjadi jika seseorang terlalu berat atau keelahan dalam
beraktivitas fisik.
5. Obat-obatan
6. Polusi udara
Debu dan partikel kecil dalam jumlah besar sering menjadi pemicu serangan
asma.
7. Perubahan cuaca
8. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang banyak terdapat pemicu serangan asma seperti debu,
serpihan kayu dll.
C. Gejala
Manifestasi klinis untuk asma bronkial adalah sesak napas yang mendadak disertai
inspirasi yang lebih pendek dibandingkan dengan fase ekspirasi dan diikuti oleh bunyi
mengi (whezzing), batuk yang disertai serangan sesak napas yang kumat-kumatan (Putri
& Sumarno, 2013).
D. Cara Mencegah
Slow Deep Breathing (SDB) adalah teknik pernapasan dengan frekuensi bernapas
yang kurang dari 10 kali permenit dan merupakan inhalasi yang panjang. Slow deep
breathing merupakan tindakan yang disadari untuk mengatur pernapasan secara dalam
dan lambat. Pengendalian pengaturan pernapasan secara sadar dilakukan oleh korteks
serebri, sedangkan pernapasan yang spontan atau automatik dilakukan oleh medulla
oblongata.
Slow Deep Breathing merupakan latihan pernapasan dengan teknik bernapas secara
perlahan dan dalam, menggunakan otot diafragma, sehingga memungkinkan abdomen
terangkat secara perlahan dan dada mengembang penuh.
G. Teknik SDB
DAFTAR PUSTAKA
Huda Amin, Kusuma Hardhi. (2016). Asuhan keperawatan praktis : berdasarkan penerapan
diagnosa Nanda, NIC, NOC. Yokyakarta : Mediaction Jogja.
Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction
Putri, H dan Soemarno S. 2013. Perbedaan Postural Drainage dan Latihan Batuk Efektif
pada Intervensi Nebulizer Terhadap Penurunan Frekuensi Batuk pada Asma
Bronchiale Anak Usia 3-5 Tahun. Jurnal Fisioterapi. Volume 13 Nomor 1, April 2013.
Hal: 7
Somantri, I. 2012. Asuhan Keperawatan pada klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan.
Jakarta: Salemba Medika