Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“ HOME CARE “
DISUSUN OLEH :

PUJA PUTRI CAHYANI (1805032)


RESTU WAHYU RISTANTI (1805034)
RISKA APRILIYANA (1805035)
SA’ADAH (1805036)
TRI VIANA HARDIYANTI (1805037)
UHFI ASYFA USANI (1805038)
 
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
YAYASAN WIDYA HUSADA SEMARANG
TAHUN AJARAN 2018/2019
Definisi Home Care
Menurut Nies, M. A. and Mc Ewen Home care adalah system dimana pelayanan
kesehatan dan pelayanan social diberikan di rumah secara part time kepada orang-orang cacat
atau orang-orang yang harus dirumah karena kondisi kesehatannya (Andi Parellangi,2018)
Pelayanan ini diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien atau keluarga yang direncanakan dan
dikoordinir oleh pemberi pelayanan yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.
Selain itu menurut jurnal “POTENSI LAYANAN HOME CARE DI RS. UMM
DIDASARKAN PADA ANALISA KASUS PENYAKIT, EKONOMI DAN SOSIAL
MASYARAKAT” Perawatan Kesehatan di Rumah merupakan salah satu bentuk pelayanan
kesehatan di rumah klien dan merupakan suatu komponen rentang pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga ditempat tinggal
mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan ataukesehatan yang
berkesinambungan memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit.
Tujuan Home Care
Menurut derektorat bina pelayanan keperawatan departement kesehatan RI dalam
makalahnya pada seminar nasional 2007 tentang home care, yang berjudul bukti kemandirian
perawat menyebutkan bahwa tujuan umum dari pelayanan kesehatan dirumah adalah untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga. Secara khusus home care bertujuan untuk
meningkatkan upaya promotif, prefentif, kuratif dan rehabiliatif, mengurangi frekuensi
hospitalisasi, menigkatkan efisiensi waktu, biaya, tenaga, dan pikiran. Direktorat bina
pelayanan keperawatan departement RI menyebutkan bahwa tujuan khusus dari pelayanan
kesehatan dirumah antara lain :
 Terpenuhi kebutuhan dasar bagi pasien secara bio-psiko-sosio-spiritual.
 Meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dalam pemeliharan dan perawatan anggota
keluarga yang memeliki masalah kesehatan.
 Terpenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan kesehatan dirumah sesuai kebutuhan pasien.
 Meningkatkan, mempertahankan atau memaksimalkan tingkat kemadirian dan menimalkan
akibat dari penyakit.
Prinsip Home Care
 Mengelola pelayanan keperawatan kesehatan dirumah dilaksanakan oleh perawat atau tim yang memeliki keahlian khusus
bidang tersebut.
 Mengaplikasi konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktik.
 Mengumpulkan dan mencatat data dengan sistematis, akurat, dan komprehensif secara terus menerus.
 Menggunakan data hasil pengkajian untuk menetapkan diagnosis keperawatan.
 Mengembangkan rencana keperawatan didasarkan pada dianogsis keperawatan yang dikaitkan dengan tindakan-tindakan
pencegahan, terapi, dan pemulihan.
 Memberikan pelayanan keperawatan dalam rangka menjaga kenyamanan,penyembuhan,peningkatan kesehatan, dan
pencegahan komplikasi.
 Mengevaluasi secara terus menerus respon pasien dan keluarga terhadap intervensi keperawatan.
 Bertanggung jawab terhadap pasien dan keluarga akan pelayanan yang bermutu melalui menejemen kasus, rencana
penghentian asuhan keperawatan (discharge planing) dan koordinasi dengan sumber-sumber dikomunitas.
 Memelihara hubungan dianatara anggota tim untuk menjamin agar kegiatan yang dilalukan anggota tim saling mendukung.
 Mengembangkan kemampuan profesional dan berkontribusi pada pertumbuhan kemampuan profesional tenaga yang lain.
 Berpartisipasi dalam aktivitas riset untuk mengembangkan pengetahuan pelayanan keperawatan kwsehatan dirumah.
 Menggunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktik keperawatan
Landasan Hukum Home Care
 Praktik mandiri perawat diatur dalam pasal 21
 Praktik keperawatan dilaksanakan difasilitas pelayanan kesehatan dan tempat lainnya sesuai dengan klien
 Praktik keperawatan terdiri atas :
 Praktik keperawatan mandiri.
 Praktik keperawatan difasilitas pelayanan kesehatan.
 Praktik keperawatan harus didasarkan pada kode etik, standar pelayanan, standar profesi, dan standar prosedur operasional.
 Praktik keperawatan didasarkan pada prinsip kebutuhan layanan kesehatan dan keperawatan masyarakat dalam suatu wilayah.
 Ketentuan lebih lanjut mengenai kebutuhan pelayanan kesehatan dan keperawatan dalam suatu wilayah diatur dengan peraturan mentri.
 Peraturan mentri kesehatan nomer 17 tahun 2013 tentang perubahan atas peraturan mentri kesehatan nomer HK.02.02/MENKES/148/1/2010 tentang izin dan pelayanan
praktik perawat.
 Pasal 2
 Perawat dapat menjalankan praktik keperawatan difasilitas pelayanan kesehatan.
 Fasilitas pelayanan kesehtan meliputi fasilitas kesehatan diluar praktik mandiri.
 Perawat yang menjalanan praktik mandiri berpendidikan minimal diploma (DIII keperawatan).
 Pasal 3
 Setiap perawat yang menjalankan praktik keperawatan difasilitas pelayanan kesehatan diluar praktik mandiri wajib mempunyai SIKP.
 Setiap perawat yang menjalankan praktik keperawatan dipraktik mandiri wajib memiliki SIPP.
 SIKP dan SIPP dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota dan berlaku untuk satu tempat.
 Peraturan mentri kesehatan nomer 028/MENKES/AKPER/1/2011 Tentang klinik.
 Dalam permenkes nomer 028/MENKES/AKPER/1/2011 Tentang klinik pasal 4 dijelaskan bahwa :
 Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitatif.
 Pelayanan kesehatan dilakukan dalam bentuk rawat jalan, one day care, rawat inap dan home care.
 Klinik yang meyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 jam harus menyediakan dokter serta tentang kesehatan lain sesuai kebutuhan yang setiap saat berada ditempat.
Standar Praktik Home Care
Standar praktik merupakan salah satu perangkat yang diperlukan oleh setiap tenaga profesional.
Standar praktik keperawatan mengidentifikasi harapan minimal bagi para perawat profesional dalam
memberikan asuhan keperawatan yang aman efektif dan etis.
Standar praktik pelayanan kesehatan rumah yang dikembangkan oleh American Nurse Asociation (1986).
Dalam sumijatun et al.(2006),memperlihatkan hubungan proses keperawatan dengan standar praktik
seperti terlihat pada tabel berikut :

Proses keperawatan Standar keperawatan Deskripsi keperawatan


Pengkajian Organisasi Seluruh pelayanan kesehatan rumah direncanakan, diorganisasi langsung oleh
perawat profesional yang mempunyai pengalaman dikesehatan komunitas
dan kepengurusan organisasi pelayanan kesehatan rumah.

  Teori Perawat menerapkan konsep teori sebagai dasar pengambilan keputusan.

  Pengumpulan data Secara berkelanjutan, perawat mengumpulkan dan mereka data secara
menyeluruh, akurat, dan sistematis.
Perencanaan Perencanaan Perawat megembangkan rencana keperawatan menetapkan tujuan, rencana
keperawatan dibuat berdasarkan diagnosis keperawatan dan meliputi
pengobatan yang diperoleh klien, pencegahan dan tindakan keperawatan
rehabilitasi.
Implementasi Intervensi Perawat dipandu oleh rencana keperawatan untuk memberikan
kenyamanan, pemulihan, perbaikan, pendidikan kesehatan,
mencengah komplikasi, kecacatan akibat efek penyakit dan
rehabilitasi.
Evaluasi Evaluasi Secara berkelanjutan perawat mengevaluasi respon klien dan keluarga untuk
menentukan kemajuan pencapaian tujuan dan memperbaiki data dasar,
diagnosis dan rencanan keperawatan.

  Keperawatan Perawat bertanggung jawab kenyamanan klien dan tidak adanya gangguan
berkelanjutan dalam keperawatab berkelanjutan oleh karena itu gunakan discharge.
Rencana pulang, penataan kasud, dan koordinasi dengan sumber daya
dimsyarakat.

  Kerja sama antar disiplin Pearawat memulai kerja sama dan memelihara hubungan dengan semua
pelaksana pelayanan kesehatan sehingga mereka secara bersama-sama
berusaha utuk menuu tujuan yang efektif.

  Pengembangan Perawat diasumsikan bertanggung jawab untuk pegembangan profesional dan


profesional berkonstribusi pada pengembangaan profesional.

  Riset Perawat berpartisispasi dalam kegiatan penelitian yang memebrikan konstribusi


terhadap pengembangan profesional.

  Etika Perawat menggunakan kode etik yang dibentuk oleh ANA sebagai petunjuk
untk pengambilan keputusan etika dalam praktik.
 Peran Perawat Dalam Pelayanan Home
Care
 Patient educator
Perawat dalam melakukan kunjungan pasien biasanya dilakukan secara paruh waktu sehingga waktu kontak langsung dengan pasien
terbatas. Untuk itu peran perawat sebagai edukator sangat penting, untuk mendidik pasien ataupun keluarga pasien agar mereka mampu
melakukan penaganan terhadap masalah yang dihadapi. Perawat wajib memberikan informasi yang cukup terkait manajemen kasus yang
ditangani dan membimbing mereka memilih tindakan yang tepat.
 Patient advocate
Sebagai bagian dari perilaku caring terhadap pasien, perawat merupakan advocate yang tidak saja memastikan bahwa tindakan telah
dilakukan dengan benar, tetapi juga memastikan bahwa tindakan tersebut dilakukan dengan memeperhatikan nilai-nilai kemanusian dan
menjaga hak-hak pasien. Advokasi merupakan refleksi dari perilaku stadar profesonal etika praktik.
 Case manager
Sebagai menajer kasus, perawat berperan melakukan pengkajian, mengimplementasikan, dan mengevalusi tindakan yang diberikan
kepada pasien. Selain itu, sebagai manajer juga melakukan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan melalui kajian analisis
cost-effective, kualtias pelayanan dari semua disiplin yang menjadi tim home care.
 Spiritual-aesthetic communer
Perawat home care akan menghadapi pasien yang memiliki berbagai latar belakang kondisi dan prognosis penyakit. Untuk itu
perawat wajib membantu melakukan realisasi dan memebrikan dorongan semangat, harapan, dan tuntunan spiritual agar pasien siap
menghadapi terjadinya perubahan. Spiritual-aesthetic communer merupakan satu bentuk penghargaan terhadap proses pengembangan
pola pikir bahwa perawat perlu memberikan apresiasi terhadap upaya penyembuahan lain yang dilakukan oleh pasien sesuai budaya dan
keyakinan pasien. Model ini dilakukan ketika kata-kata sudah tidak mampu lagi untuk mengungkapkan perasaan antara pasien dan
perawat.
Manfaat dan Kerugian Home Care
Manfaat dari Home care :
 Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan kompredensif.
 Pelayanan lebih profesional.
 Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan dibawah naungan legal
dan etik keperawatan.
 Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih nyaman dan
puas dengan asuham keperawatan yang progesional
Kerugian Home care :
 Biaya yang dikeluarkan oleh klien lebih banyak
 Ketdiakcocokan antara klien dengan perawat
 Sulitnya rujukan ke RS jika ada situasi gadar
Jenis Pelayanan Home Care

Menurut Rice (2006),jenis kasus yang dapat dilayani pada peraatan kesehatan meliputi
kasus-kasus yang umum pasca perawatan dirumah sakit dan kasus-kasus khsus yang dijumpai
dikomunitas.
Kasus umum yang merupakan paska perawatan di rumah sakit adalah, klien dengan penyakit
gagal jantung, klien dengan gaguan oksigenasi, klien dengan perlukaan kronis, klien dengan
diabet, klien dengan gangguan fungsi perkemihan, klien dengan kondisi pemulihan
kesehatan/rehabilitasi, klien dengan terapi cairan infus dirumah, klien dengan gangguan fungsi
persyarafan, serata klien dengan HIV/AIDS. Sedangkan kasus dengan kondisi khusus meliputi
klien dengan Post partum, klien dengan gangguan kesehatan mental, klien dengan kondisi
terminal, klien dengan penyakit obstruktif paru kronis.
Keterampilan Dasar yang Harus Dimiliki

Dalam Pelayanan Home Care Nursing
Keterampilan pengkajian dan evaluasi

Saat dirumah pasien, perewat bekerja sendiri. Untuk itu penguasaan terhadap kemampuan pengkajian menjadi sangat penting. Perawat harus mampu melakukan kajian yang holistik dan mendalam tentang pasien, keluarga,
dan lingkungan rumah pasien, termasuk support sistem yang ada disekitar lingkungan pasien. Kemampuan untuk menilai perkembangan pasien baik jangka pendek, menegah, maupun panjang sangat penting karena dengan kemampuan
tersebut, perawat akan tau jika terjadi perkembangan atau perubahan yang tidak sesuai.

Kemampuan mengkaji dan mengevaluasi menjadi dasar dalam melakukan perubahan terhadap rencana tindakan yang akan dillakukan, baik mengyakut jenis tindakan, frekuensi, tindakan maupun kebutuhan terhadap konsultasi dan
referal yang tepat.

 Keterampilan komunikasi yang efektif

Jika posisi dokter dan agensi jauh, maka perawat merupakan orang terdepan yang berhadapan dengan pasien dan keluarganya, yang sekaligus menjadi chanel dan media komunikasi antara profesi kesehtan dengan pasien.
Perawat mampu melakukan komunkasi dengan multidisiplin saat dilakukan confrence dengan multidisiplin. Komunikasi yang baik akan mampu menjaga hubungan antara perawat dengan pasien dan perawat dengan multidisiplin
lainnya, yang memiliki berbagai macam latar belakang. Intinya, komunikasi merpakan dasar dari estetika home care. 

 Pengambilan keputusan

Merawat pasien dirumah pasien yang jauh membutuhkan tanggung jawab khusus yang cukup berat. Perawat harus tau kapan waktunya menghubungi dokter, atau mengirim pasien ke rumah sakit. Untuk itu seorang perawat
home care harus mampu mengambil keputusan. Perawat harus tau kapan situasi mengancam atau tidak mengancam pasien.

 Kemampuan dokumentasi

Perawat home care harus memiliki kemampuan pencatatan yang baik terakit tindakan yang dilakukan maupun kondidi pasien. Catatan dapat dijadikan pedomann untuk perencanaan tindakan, minilai perkembangan pasien dan
sebagai data untuk mendapatkan klaim pembayaran asuransi, akreditasi penyelenggaraan home care.

 Kemampuan berfikir fleksibel, kritis dan kreatif

Bekerja dirumah pasien dengan kondisi berbeda berubah-ubah merupakan pengalaman menarik dari home care. Perawat mungkin saja menemukan situasi berbeda yang tidak sesuai dengan kondisi ideal dari perawatan.
Bekerja pada lingkungan yang tidak terkontrol, peralatan terbatas tenaga terbatas memerlukan fleksibilitas dalam melakukan tindakan, kritis dalam berfikir dan ktreatif dalam membuat teknik-teknik khusus sesuari dengan kondisi yang
ada.

 Mengatur diri

Perawat home care harus mampu mengatur dirinya sendiri, mampu mengenal keluarga dan pasien dengan lebih baik. Mampu mengatur kapan seharusnya melakukan pengkajian, melakukan tindakan, mengatur kunjungan dan
koordinasi dengan disiplin lain. Secara umum, sebagain besar tindakan diatur oleh perawat, karena perawat adalah manajer dari home care.

 Penanganan kegawat daruratan

Situasi kegawat daruratan bisa terjadi kapan saja pada pasien, baik dalam bentuk kedaruratan nafas, kardiovaskuler,neuro, maupun psikiatri. Oleh karena itu, seoarang perawat home care harus memiliki kamampuan pemberian
bantuan hidup dasar (Suardana,2013b).
Lingkup Pelayanan Home Care

Berdasarkan bukunya Nuryandari(2004 dalam Lode, 2012)menyebutkan ruang lingkup


pelayanan home care adalah :
 a. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
 b. Pelayanan social dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
 c. pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
 d. Pelayanan informasi dan rujukan
 e. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kesehatan
 f. Hygiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
 g. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan social
Persyaratan Klien yang Menerima Pelayanan
Perawatan Home Care

 Mempunyai keluarga atau pihak lain yang bertanggung jawab atau menjadi pendamping
bagi klien dalam berinteraksi dengan pelayanan kesehatan
 Bersedia menandatangani persetujuan setelah diberikan informasi
 Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola perawatan kesehatan dirumah untuk
memenuhi kewajiban, tanggung jawab, dan haknya dalam menerima pelayanan
 Pemberi Pelayanan Home Care
 a. Dokter
Pemberian homecare harus berada dibawah perawatan dokter. Dokter harus sudah menyetujui rencana keperawatan sebelum perawatan diberikan kepada
pasien. Rencana perawatan meliputi diagnosos, status mental, tipe pelayanan, dan perawatan yang dibutuhkan, frekuensi kunjungan, prognosis, kemungkinan
untuk rehabilitasi, pembatasan fungsional, aktivitas yang diperbolehkan, kebutuhan nutrisi, pengobatan, dan perawatan.
 b. Perawat
Bidang keperawatan dalam home care mencakup fungsi langsung dan tidak langsung. Direct care yaitu aspek fisik actual dari perawatan, semua yang
membutuhkan kontak fisik dan interaksi face to face. Aktivitas yang termasuk dalam direc care mencakup pemeriksaan fisik, perawatan luka, injeksi,
pemasangan dan penggantian cateter, serta terapi intravena. Direct care juga mencakup tindakan mengajarkan pada pasien dan keluarga bagaimana
menjalankan suatu prosedur dengan benar. Indirect care terjadi ketika pasien tidak perlu mengadakan kontak personal dengan perawat. Tipe perawat ini terlihat
saat perawat ho,e care berperan sebagai konsultan untuk personil kesehatan yang lain atau bahkan pada penyedia perawatan dirumah sakit.
 c. Physical Therapist
Menyediakan perawatan pemeliharaan, pencegahan, dan penyembuhan pada pasien dirumah. Perawatan yang diberikan meliputi perawatan langsung, dan
tidak langsung. Perawatan langsung meliputi penguatan otot, pemulihan mobilitas, mengontrol spastisitas, latihan berjalan, dan mengajarkan latihan gerak pasif
dan aktif. Perawatan tidak langsung meliputi konsultasi dengan petugas home crare lain berkontribusi dalam konverensi perawatan pasien.
 d. Speech Pathologis
Tujuan dari speech therapyadalah untuk membantu pasien mengembangkan dan memelihara kemampuan berbicara dan berbahasa. Speech Pathologis juga
bertugas menberi komsultasi kepada keluarga agar dapat berkomunikasi dengan pasien, serta mengatadi masalah gangguan menelan dan makan yang dialami
pasien.
 e. Social Worker
Pekerja social membantu pasien dan keluarga untuk menyesuaikan diri dengan factor social, emosional, dan lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan
mereka.
 f. Home Maker
Tugas Home Maker Aide adalah membantu pasien mencapai level kemandirian dengan cara sementara waktu memberikan personal hygiene. Tugas
tambahan meliputi pencahayaan rumah dan ketrampilan rumah tangga lain.
Kesimpulan
 
Home care merupakan pelayanan kesehatan yang holistik dengan
memepertimbangkan aspek bio, psiko, sosial, spiritual dan ekonomi secara
komprehensif dengan mengutamakan kepentingan dan kepuasan pasien yang
dilaksanakan secara efektif dan efesien.
Dalam pelaksanaan home care ada landasan hukum yang menaunginya
sehingga pasien mendapat perawatan yang baik serta perawat juga mengerti
dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam menjalankan home care.
Sebagai tenaga profesional, perawat harus mengerti standar pelayanan peran
serta fungsi perawat dalam home care sehingga perawat dapat memberikan
asuhan keperawatan yang efektif dan etis kepada pasie.
Dalam home care juga diperlukantim kesehatan yang solid untuk memberikan
pelayanan yang komprehensif dan paripurna kepada pasien sehingga
peningkatan kualitas hidup pasien dapat tercapai.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai