Anda di halaman 1dari 12

KONSEP

HOME CARE
kelompok 1
1. Andika rahman
2. Kartika
3. Pathul arip
4. Silatul wahidah
DEFINISI HOME CARE
Pelayanan kesehatan rumah adalah komponen dari
rentang pelayanan kesehatan yang komperehensif yang
didalamnya terdapat pelayanan kesehatan untuk individu
dan keluarga di tempat tinggal mereka dengan tujuan
meningkatkan, memelihara atau memulihkan kesehatan
atau meningkatkan kemandirian, meminimalkan akibat
dari ketidakmampuan dan penyakit terminal (Warholo,
1980).
Pelayanan kesehatan rumah merupakan kunjungan
rumah dan bagian integral dari pelayanan keperawatan,
yang dilakukan oleh perawat untuk membantu individu,
keluarga, dan masyarakat mencapai kemandirian dalan
menyelesaikan individu, keluarga yang mereka hadapi
(Sherwen,1991).
RUANG LINGKUP PELAYANAN
HOME CARE
Menurut Nuryandari (2004) menyebutkan ruang lingkup
pelayanan home care adalah:
1. Pelayanan medis.
2. Pelayanan dalam asuhan keperawatan.
3. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan
terapeutik.
4. Pelayanan rehabilitasi medik dan keterapian fisik.
5. Pelayanan informasi dan rujukan.
6. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kesehatan.
7. Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan.
8. Pelayanan perbantuan untuk kegiatan sosial.
TUJUAN HOME CARE
Tujuan umum dari pelayanan home care adalah
untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memaksimalkan tingkat kemandirian, dan
meminimalkan akibat dari penyakit untuk mencapai
kemampuan individu secara optimal selama
mungkin yang dilakukan secara komprehensif dan
berkesinambungan sedangkan tujuan khusus dari
pelayanan home care adalah meningkatkan upaya
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif,
mengurangi frekuensi hospitalisasi,meningkatkan
efesiensi waktu, biaya, tenaga, dan pikiran.
Standar Pelayanan Home Care
Standar keperawatan di negara Indonesia mengacu pada pelaksanaan proses kepeawatan,
diman standar keperawatan bagi perawat yang melakukan home caredapat mengacu pada
standar yang di buat oleh The American Nurses Association (ANA), (1986) dalam Mubarak
(2009). Standar tersebut adalah sebagi berikut:

Standar 1 Standar 2 Standar 3

Organisasi pelayanan kesehatan


dirumah yakni seluruh pemberi Pengumpulan data yaitu perawat
Teori yaitu perawat
pelayanan kesehatan termasuk secara terus menerus
mengaplikasikan konsep dan
perawat, dokter, psikoterapis, mengumpulkan data dan
teori sebagai dasar pengambilan
terapis okupasi, terapis berbicara mencatat datadengan teliti,
keputusan dan tugasnya.
serta pekerja sosial perlu sistematis, dan komprehensif.
diorganisasi dan diatur dengan
sistem manajemen tertentu.
Standar 4

Diagnosis yaitu Standar 5


perawat menggunakan Standar 6
Perencanaan yaitu perawat
data hasil pengkajian
mengembangkan
untuk menentukan Intervensi yaitu perawat
perencanaan keperawatan
diagnosis dengan pedoman rencana
untuk mencapai tujuan.
keperawatan. perawat yang memberikan
Rencana keperawatan
intervensi untuk meningkatkan
didasarkan pada diagnosis
rasa nyaman, memulihkan,
keperawatan dan
memperbaiki, dan
menggunakan tindakan-
meningkatkan kesehatan,
tindakan pencegahan,
mencegah kompikasi, serta
perawatan dan pemlihan. meningkatkan hasil
rehabilitasi.
Standar 7 Standar 9

Standar 8
Evaluasi adalah perawat Kolaborasi interdisiplin yaitu
mengevaluasi respon klien dan perawat memulai dan
keluarga terhadapa intervensi mempertahankan hubungan
Kesinambungan perawat yaitu
perawatan secara berkelanjutan kerjasama dengan pemberi
perawat bertanggung jawab
untuk menentukan kemajuan pelayanan kesehatan yang tepat
terdahap pemberian perawatan
terhadap pencapaian tujuan dan dan menjamin bahwa seluruh
yang tepat dan tidak terputus
meriview data dasar, diagnosis upaya dapat melengkapi satu
bagi klien, untuk itu digunakan
keperaatan dan rencana
rencana pulang, manajemen sama lainnya secara efektif.
keperawatan.
kasus, dan koordinasi dengan
sumber-sumber di masyarakat.
Standar 11

Riset yakni perawat


Standar 10 Standar 12
berpartisipasi dalam
Pengembangan profesional berbagai riset dan
yakni perawat memiliki berkontribusi dalam
Etik yakni perawat
tanggungjawab untuk pengembangan profesi dan
menggunakan standar yang
mengembangkan diri secara ilmu dari pelayanan
dikembangkan oleh ANA
profesional dan membantu kesehatan di rumah.
sebagai pedoman bagi
perawat lain pengambilan keputusan
mengembangkan sikap dalam praktek keperawatan.
profesional.
TAHAP DALAM ASUHAN KEPERAWATAN HOME CARE
Menurut Smith (1995), aktifitas asuhan keperawatan home care terbagi atas beberapa
tahap, meliputi :
1.Tahap perkenalan :
pada tahap ini, perawat hendaknya mempersiapkan diri sebelum mengunjungi keluarga
dan klien dengan mempelajari dengan seksama data-data klien yang dibawa dari rumah
sakit yang merawatnya dulu (discharge planing), mempersiapkan kelengkapan peralatan
yang perlu dibawa berdasarkan kebutuhan perawatan yang harus dijalani klien. Pada
tahap awal pertemuan, perawat harus dapat memperkenalkan diri dengan jelas kepada
klien dan keluarganya, menjelaskan tujuan kedatangan dan intervensi yang akan
dilakukan pada klien. Sosialisasi dengan klien dan keluarga tentang keadaan umum,
lingkungan sosial dan keluarga saat dibutuhkan pada fase ini guna kelancaran proses
home care yang akan dijalani.
2. Tahap implementasi
a.Pengkajian
Pegkajian keperawatan dilakukan sebagai prosedur awal dari implementasi. Pengkajian dilakukan
meliputi pengkajian fisik “head to toe”, pengkaian sistem tubuh, pengkajian nutrisi, fungsi
motorik dan sensorik, psikologis, juga jenyamanan lingkungan klien serta kebutuhan kolaborasi
tim medis.
b.Intervensi
Intervensi keperawatan dilakukan sesuai dengan prosedur keperawatan berdasarkan hasil
intervensi dan discharge planningyang ada, menetapkan masalah dan menentukan kebutuhan
pelayanan keperawatan serta melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
c.Pendidikan Kesehatan
Dibagian ini perawat hendaknya menjelaskan secara singkat dan sederhana baik kepada klien
maupun keluarga tentang prosedur-prosedur khusus yang harus dijalankan, misalnya:
memberikan obat, membantu memenuhi klien dan pertolongan pertama dalam kedaan darurat.
3. Tahap terminasi
Sebelum mengakhiri kunjungan, perawat berkewajiban mengevaluasi rspon klien dan kegiatan
keperawatan bersama klien dan keluarganya serta tidak lupa membuat kontrak kepada klien
denga keluarga untuk kunjungan berikutnya.

4. Tahap aktivitas “post isit”


a.Komunikasi
Komunikasi perlu dilakukan perawat apalagi bila klien memerlukan penanganan tenaga medis
maupun non medis lainnya sehingga dengan segara perawat dapat mengkoordinir pelayana
untuk klien tersebut.
b.Dokumentasi
Pendokumentasian dilakukan dengan lengkap, konsisten dan akurat sesuai dengan kenyataan
yang ada dilapangan. Pendokumentasian dapat digunakan sebagai bahan laporan atas
perkembangan dalam hal-hal yang telah ditempuh klien dari segi hukum, dokumentasi yang
dapat melindungi hak-hak klien maupun perawat itu sendiri.
THANK YOU!
Daftar Pustaka

Jhonson, dkk. 2010. Keperawatan Keluarga : plus


contoh askep keluarga. Yogyakarta : Nuha Medika.
http://etd.repository.ugm.ac.id Diunduh pada tangga;
17 September 2019.

Anda mungkin juga menyukai