Anda di halaman 1dari 18

PENTINGNYA KESEHATAN LANSIA TERHADAP INDIVIDU

KELUARGA SERTA MASYARAKAT

Kelompok 1
Ade Vitria Ningsih 1019031002
Aida Safitri 1019031008
Mely Rosmawati 1019031080
Alfath Wirangga 1019031011
Moh. Ilham Firdau 1019031083
Alshania Lestarini 1019031014
Muhammad Suryadi 1019031086
Anggi Oliviani 1019031017
Putri Lediyani 1019031113
Aulia Rahma Sutisna 1019031026
Saiyah 1019031125
Bahtiar Nuralam 1019031029
Shinta Cori W 1019031128
Elsya Novia Ramadhani P 1019031044
Sri Hermawati 1019031140
Galih Armando Jati 1019031056
Syahrir Ramdani Wijaya 1019031143

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
SERANG – BANTEN
TAHUN 2022

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.. Wb..


Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan nikmat-NYA, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan judul “Pentingnya
Kesehatan Lansia Terhadap Individu Keluarga Serta Masyarakat”. Penulisan Makalah ini
disusun untuk pemenuhan Tugas Mata Kuliah Isu Keperawatan Global.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini belum dapat dikatan sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan masukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya.

Kurang lebih nya mohon maaf, sekian dan terimakasih..


Wassalamu’alaikum Wr.. Wb..

Serang, 14 Mei 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4
A. Definisi Lansia......................................................................................................................4
B. Peran Keluarga terhadap lansia............................................................................................4
C. Peran Lansia dalam Keluarga...............................................................................................4
D. Faktor Kesehatan Lansia.......................................................................................................5
E. Langkah – Langkah dalam Perawatan Lansia......................................................................5
F. Langkah - langkah yang harus diperhatikan perawatan lansia.............................................5
G. Hubungan antar peran keluarga dan lansia...........................................................................7
H. Hubungan antar peran masyarakat dengan lansia.................................................................7
I. Pelayanan Kesehatan Untuk Lansia......................................................................................7
J. Contoh Soal dan Jawaban.....................................................................................................8
BAB III PENUTUP......................................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lanjut usia ialah seorang yang sudah merambah umur 60 tahun keatas. Lanjut usia ialah
kelompok usia pada manusia yang sudah merambah tahapan akhir dari fase kehidupannya.
Kelompok yang dikategorikan lanjut usia ini hendak terjalin sesuatu proses yang diucap
Aging Process ataupun proses penuaan. Umur lanjut selaku sesi akhir siklus kehidupan ialah
sesi pertumbuhan wajar yang hendak dirasakan oleh tiap orang yang menggapai umur lanjut.
Perihal tersebut ialah sesuatu realitas yang tidak bisa dihindari oleh tiap manusia. (Mayssara
A. Abo Hassanin Supervised, 2014)
Hasil Riskesdas 2013, penyakit paling banyak pada lanjut umur merupakan Penyakit Tidak
Meluas( PTM) antara lain hipertensi, artritis, stroke, Penyakit Paru Obstruktif
Kronik( PPOK) serta Diabet Mellitus( Desimeter). Buat mewujudkan lanjut usia sehat,
mandiri, bermutu serta produktif wajib dicoba pembinaan kesehatan secepat bisa jadi
sepanjang siklus kehidupan manusia hingga merambah fase lanjut umur dengan mencermati
faktor- faktor efek yang wajib dihindari serta faktor- faktor protektif yang bisa dicoba buat
tingkatkan kesehatan( DKK Surakarta, 2015).
World Health Organization( World Health Organization) melaporkan 65 tahun ialah umur
yang mulai hadapi proses menua yang berlangsung secara nyata serta berikutnya diucap
lanjut usia. Undang- undang Nomor. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia yang
berbunyi selaku berikut: BAB I pasal 1 ayat 2 berbunyi“ Lanjut umur merupakan seorang
yang menggapai umur 60( 6 puluh) tahun ke atas”. (Engel, 2014)
Buat tingkatkan derajat kesehatan lanjut usia pemerintah membuat sebagian kebjakan-
kebijakan pelayanan kesehatan lanjut usia. Tujuan universal kebijakan pelayanan kesehatan
lanjut usia merupakan tingkatkan derajat kesehatan lanjut usia buat menggapai lanjut usia
sehat, mandiri, aktif, produktif serta berdaya guna untuk keluarga serta warga. Sedangkan
tujuan spesialnya merupakan tingkatkan cakupan serta mutu pelayanan kesehatan santun
lanjut usia, tingkatkan koordinasi dengan lintas program, lintas zona, organisasi profesi serta
pihak terpaut yang lain, meningkatnya ketersediaan informasi serta data di bidang kesehatan
lanjut usia, meningkatnya kedudukan dan serta pemberdayaan keluarga, warga serta lanjut
usia dalam upaya dan kenaikan kesehatan lanjut usia, meningkatnya kedudukan dan lanjut
usia dalam upaya kenaikan kesehatan keluarga serta warga( KEMENKES, 2016).

1
Kenaikan penduduk umur lanjut bisa tingkatkan penyakit degeneratif di Warga. Tanpa
diimbangi dengan upaya promotif serta preventif hingga beban sosial yang ditimbulkan
ataupun bayaran yang hendak diikeluarkan buat pelayanan kesehatan umur lanjut hendak
lumayan besar, salah satu fasilitas pelayanan untuk umur lanjut dilaksanakan lewat posyandu
lanjut usia( Profil kesehatan Magetan, 2012).
Buat tingkatkan derajat kesehatan lanjut usia pemerintah membuat sebagian kebjakan-
kebijakan pelayanan kesehatan lanjut usia. Tujuan universal kebijakan pelayanan kesehatan
lanjut usia merupakan tingkatkan derajat kesehatan lanjut usia buat menggapai lanjut usia
sehat, mandiri, aktif, produktif serta berdaya guna untuk keluarga serta warga. Sedangkan
tujuan spesialnya merupakan tingkatkan cakupan serta mutu pelayanan kesehatan santun
lanjut usia, tingkatkan koordinasi dengan lintas program, lintas zona, organisasi profesi serta
pihak terpaut yang lain, meningkatnya ketersediaan informasi serta data di bidang kesehatan
lanjut usia, meningkatnya kedudukan dan serta pemberdayaan keluarga, warga serta lanjut
usia dalam upaya dan kenaikan kesehatan lanjut usia, meningkatnya kedudukan dan lanjut
usia dalam upaya kenaikan kesehatan keluarga serta warga( KEMENKES, 2016).

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi lansia?


2. Bagaimana Peran keluarga terhadap lansia?
3. Bagaimana Peran lansia dlm keluarga?
4. Bagaimana Faktor kesehatan lansia?
5. Bagaimana Langkah2 dalam perawatan lansia?
6. Bagaimana Hubungan antar peran keluarga dgn lansia?
7. Bagaimana hubungan antar peran msyrkt dgn lansia?
8. Bagaimana Pelayanan kesehata untuk lansia?

2
C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui pentingnya kesehatan lansia terhadap individu keluarga serta
masyarakat.

2. Tujuan Khusus :

a. Untuk mengetahui definisi lansia


b. Untuk mengetahui Peran keluarga terhadap lansia
c. Untuk mengetahui Peran lansia dlm keluarga
d. Untuk mengetahui Faktor kesehatan lansia
e. Untuk mengetahui Langkah2 dalam perawatan lansia
f. Untuk mengetahui Hubungan antar peran keluarga dgn lansia
g. Untuk mengetahui hubungan antar peran msyrkt dgn lansia
h. Untuk mengetahui Pelayanan kesehata untuk lansia.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Lansia
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini
akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan. (Afriansyah et al.,
2019)

B. Peran Keluarga terhadap lansia


Peran keluarga sangat diperlukan dalam perawatan lansia diantaranya yaitu menjaga dan
merawat kondisi anggota keluarga yang lanjut usia, tetap dalam keadaan optimal dan
produktif, mempertahankan dan meningkatkan dalam keluarga tersebut dapat diaplikasikan
dengan baik, maka standar hidup lansia lansia akan meningkat dengan baik terutama pada
lansia yang memiliki gangguan masalah kesehatan.Tetapi pada saat sekarang ini keluarga
kurang berperan aktif dalam memberikan perawatan terhadap lansia, dan bahkan banyak
keluarga menganggap bahwa lansia dipersepsikan secara negatif sebagai beban keluarga.
Sehingga banyak lansia yang terlantar karena kurangnya perhatian dari keluarga. (Wasliah &
Bahtiar, 2020)

C. Peran Lansia dalam Keluarga


Keluarga merupakan Support System utama bagi lanjut usia dalam mempertahankan
kesehatannya. peranan keluarga dalam perawatan lanjut usia antara lain merawat dan
menjaga lanjut usia, mempertahankan dan meningkatkan status mental, mengantisipasi
perubahan sosial ekonomi serta memberikan motivasi dan memfasilitasi kebutuhan lanjut
usia. (Maryam,dkk,2008)
Keluarga mempunyai peran masing-masing yaitu Ayah sebagai pemimpin keluarga,
pencari nafkah, pendidik, pelindung/pengayom, dan pemberi rasa aman kepada anggota
keluarga. Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik anak-anak, pelindung
keluarga, dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga. Anak berperan sebagai pelaku
psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial, dan spiritual. Memasuki usia
tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit
yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas,

4
penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat dan bentuk tubuh yang tidak proporsional
(Nugroho, 2012).

Macam-macam aktivitas sehari-hari adalah aktivitas fisik, aktivitas fisik merupakan


pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga dimana sangat penting
bagi kesehatan mental. Perubahan ekonomi diawali ketika masa pensiun. (Azizah, 2011).

D. Faktor Kesehatan Lansia


Faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya salah perlakuan terhadap lansia antara lain
rendahnya dukungan sosial, beban stres dari caregiver, kerusakan kognitif lansia, tingkat
ekonomi rendah dan ketergantungan fungsi fisik seperti lansia memerlukan bantuan dalam
kegiatan sehari-hari.

E. Langkah – Langkah dalam Perawatan Lansia

1. Upaya peningkatan kenyamanan lansia (menawari hal yang disukai dan penuh
perhatian).
2. Melibatkan keluarga sebagai caregiveryang lain selama Perawatan, dan membawa ke
pelayanan kesehatan baik itu ke rumah sakit ataupun puskesmas/ klinik kesehatan
terdekat.
3. Memaparkan metode yang dapat digunakan untuk memberikan perawatan pada lansia
melalui pengobatan selain melalui pendekatan individu yang dapat dilakukan dengan
intervensi meningkatkan keamanan klien melalui kerjasama dengan anggota keluarga
yang ada sebagai caregiver.
4. Metode pemberian perawatan lansia dapat dilakukan dengan pengobatan lansia dibawa
ke tempat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan
masalah yang dialaminya.
5. Mengikut sertakan anggota keluarga lainnya sebagai caregiver dapat dilakukan dalam
mengurangi beban bagi caregiver yang selama ini merawat lansia dalam kurun waktu
yang cukup lama, selain itu akan semakin meningkatkan rasa kekeluargaan diantara
anggota keluarga yang ada. (Prabasari et al., 2017)

F. Langkah - langkah yang harus diperhatikan perawatan lansia

5
1. Memprioritaskan keamanan lansia mengatur tata letak perabotan dan benda-benda
sekitar lansia dengan tepat, agar lansia lebih mudah bergerak atau berpindah tempat.
Pastikan barang-barang yang dibutuhkan dan digunakan sehari-hari mudah dijangkau
oleh lansia untuk meminimalkan kemungkinan lansia hilang keseimbangan hingga
terjatuh. Perawatan lansia ini penting karena jika lansia terjatuh, bisa mengakibatkan
kondisi yang fatal, misalnya patah tulang, gegar otak, dan kondisi serius lainnya. Oleh
sebab itu, sebisa mungkin mengantisipasinya dengan menjaga agar lansia tetap aman.
2. Perhatikan kebutuhan nutrisi Penting memerhatikan kebutuhan gizi untuk lansia sebagai
bagian dari perawatan lansia. Sama seperti orang kebanyakan, lansia juga memerlukan
zat gizi yang seimbang dan beragam. Menerapkan pola makan sehat lansia dapat
membantu mencegah timbulnya penyakit. Untuk mengatasi selera makan yang menurun,
Anda dapat mencoba tips berikut:
a. Beralih ke porsi makan untuk lansia yang lebih sedikit tetapi memberikannya
dengan frekuensi yang lebih sering.
b. Meningkatkan asupan kalori dengan mengonsumsi olahan susu seperti keju.
c. Menghindari mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula seperti minuman
ringan, kue, dan biskuit.
3. Membantu lansia untuk tetap aktif berkegiatan Salah satu kunci untuk hidup lebih lama
adalah lansia yang sehat dan bahagia. Perawatan untuk lansia agar senantiasa berbahagia
adalah membantunya agar tetap aktif berkegiatan dan bersosialisasi dengan banyak
orang. Lansia yang terlalu banyak menghabiskan waktu sendirian di rumah tanpa
melakukan kegiatan yang berarti cenderung mudah merasa kesepian, terisolasi, hingga
terjadi gangguan kesehatan mental pada lansia seperti depresi dan stres. Oleh sebab itu,
sebagai perawat, Anda perlu membantu lansia agar bisa aktif berkegiatan dan bertemu
dengan banyak orang.
4. Menerima bantuan dari orang lain Merawat lansia seorang diri bukan perkara mudah.
Apalagi, perawatan lansia sering kali menguras pikiran dan tenaga Anda sebagai
perawat. Demi kesehatan fisik dan mental tetap terjaga, jangan ragu untuk menerima
atau bahkan meminta pertolongan kepada orang lain, khususnya anggota keluarga,
teman, dan tetangga. Semakin banyak yang membantu untuk melakukan perawatan
lansia, semakin ringan pula beban Anda sebagai perawat. Setidaknya, Anda bisa berbagi
tugas dengan anggota keluarga yang menawarkan bantuan, misalnya meminta bantuan
untuk berbelanja, mengantarkan ke dokter, atau sekedar membantu menyiapkan makan
untuk lansia.
5. Memahami kondisi kesehatan lansia Perawatan lansia merupakan salah satu hal yang
sangat penting, khususnya bagi penyandang disabilitas atau memiliki penyakit tertentu.
Sebagai perawat, Anda tentu harus memahami betul kondisi kesehatan lansia agar siap
terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi. Tidak hanya sendiri, Anda perlu mengajak
orang lain yang berkaitan, misalnya anggota keluarga, untuk sama-sama memahami
kondisi kesehatan lansia. Hal ini disebabkan, ada kemungkinan bahwa mereka suatu saat
akan ikut merawat dan menjaganya.
6. Memastikan lansia selalu dalam pengawasan Meski masih bisa melakukan banyak hal
secara mandiri, bukan berarti Anda boleh melepaskan pengawasan kepada lansia.

6
Usahakan untuk selalu memastikan lansia berada dalam pengawasan Anda atau orang
lain. Hindari membiarkan lansia benar-benar sendirian Pasalnya, Anda mungkin tidak
akan mengetahui dengan pasti apa yang terjadi pada lansia jika ia sendirian. Jika Anda
tidak bisa mengawasinya setiap saat, setidaknya mintalah pertolongan kepada orang lain
untuk membantu mengawasi lansia tersebut. Hal ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Saat lansia berada dalam pengawasan, Anda
dan anggota keluarga lainnya bisa mengantisipasi hal buruk yang mungkin dapat
membahayakan kesehatan dan keselamatan lansia.

G. Hubungan antar peran keluarga dan lansia


Keluarga merupakan Support System utama bagi lanjut usia dalam mempertahankan
kesehatannya. peranan keluarga dalam perawatan lanjut usia antara lain merawat dan
menjaga lanjut usia, mempertahankan dan meningkatkan status mental, mengantisipasi
perubahan sosial ekonomi serta memberikan motivasi dan memfasilitasi kebutuhan lanjut
usia. (Tahun et al., 2016)
Keluarga mempunyai peran masing-masing yaitu Ayah sebagai pemimpin keluarga,
pencari nafkah, pendidik, pelindung/pengayom, dan pemberi rasa aman kepada anggota
keluarga. Ibu sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik anak-anak, pelindung
keluarga, dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga. Anak berperan sebagai pelaku
psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial, dan spiritual. Memasuki usia
tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit
yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas,
penglihatan semakin memburuk, gerakan lambat dan bentuk tubuh yang tidak proporsional
(Nugroho, 2012).
Penuaan yang optimal akan Penuaan yang optimal akan tetap aktif dan tidak mengalami
penyusutan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun macam-macam aktivitas sehari-hari adalah
aktivitas fisik, aktivitas fisik merupakan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga dimana sangat penting bagi kesehatan mental. Perubahan ekonomi
diawali ketika masa pensiun. (Azizah, 2011).

H. Hubungan antar peran masyarakat dengan lansia


Peran keluarga dan masyarakat sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan dan
kualitas hidup lansia, yaitu melalui perubahan perilaku kearah perilaku hidup bersih dan
sehat dalam tatanan keluarga dan masyarakat, perbaikan lingkungan (fisik, biologis, sosial-
budaya, ekonomi), membantu penyelenggaraan yankes (promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif), dan Ikut dalam proses kontrol dan evaluasi pelaksanaan pelayanan bagi lansia.
Selain itu, yang terpenting dari pelayanan kesehatan itu sendiri adalah kesadaran dari setiap

7
individu untuk menjaga kesehatan dan menyiapkan hari tua dengan sebaik dan sedini
mungkin. (Rokom, 2013)

I. Pelayanan Kesehatan Untuk Lansia


Upaya yang telah dilakukan di Indonesia untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada
lansia antara lain pelayanan geriatri di rumah sakit, pelayanan kesehatan di puskesmas,
pendirian home care bagi lansia yang berkebutuhan khusus, dan adanya Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) Lanjut Usia atau Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Pelayanan
kesehatan ini tidak hanya memberikan pelayanan pada pada upaya kuratif, melainkan juga
menitikberatkan pada upaya promotif dan preventif. Berbagai pelayanan kesehatan tersebut,
diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia. (Humasfik, 2017)

J. Contoh Soal dan Jawaban

1. Apa yang dimaksud lansia?


Jawab :
a. Lanjut usia ialah seorang yang sudah merambah umur 60 tahun keatas.
b. Lanjut usia ialah seseorang yang dibawah 50 tahun.
c. Lanjut usia ialah seseorang yang umur 40 tahun.
d. Lanjut usia ialah seseorang yang berumur 40-45 tahun.
2. Apa saja penyakit yang sering diderita oleh lanjut usia, kecuali?
Jawab :
a. Hipertensi
b. Anemia
c. Nyeri sendi
d. Diabetes melitus
3. Undang-undang berapa yang menjelaskan tentang kesejahteraan lanjut usia?
Jawab :
a. Undang-undang No.11 tahun 1999
b. Undang-undang No. 12 tahun 1990

8
c. Undang-undang No.10 tahun 1992
d. Undang-undang No.13 tahun 1998
4. Apa saja faktor kesehatan lansia? Kecuali
Jawab :
a. Rendahnya dukungan sosial
b. Tidak membebani stres dari caregiver
c. kerusakan kognitif lansia
d. ketergantungan pada fungsi fisik
5. Apa tujuan universal kebijakan pelayanan kesehatan lanjut usia?
Jawab :
a. Untuk mengurangi derajat kesehatan lansia
b. Untuk meningkatkan derajat kesehatan pada lingkungan
c. Untuk mengurangi kesehatan yang sehat, mandiri, dan aktif
d. Tujuan universal yaitu untuk meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia buat
menggapai lanjut usia sehat,mandiri,aktif,produktif serta berdaya guna untuk keluarga
serta warga
6. Apa sih tujuan spesial pelayanan kesehatan lanjut usia? Kecuali
Jawab :
a. Tidak mencakup mutu pelayanan kesehatan
b. Meningkatnya ketersediaan informasi serta data dibidang kesehatan lansia
c. Tidak lintas zona
d. Tidak ada organisasi profesi
7. Apa yang dimaksud Aging process?
Jawab :
a. Aging process ialah kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses
b. Aging process ialah yang dikategorikan sebagai kelompok remaja
c. Aging process ialah kelompok balita yang terjadi suatu proses
d. Aging process ialah kelompok anak-anak dan remaja
8. Apa saja upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada lansia?

9
Jawab :
a. Tidak boleh dengan pelayanan home care
b. Tidak ada jaminan pelayanan kesehatan bagi lansia
c. pelayanan geriatri dirumah sakit
d. pelayanan kesehatan bukan di Posyandu lansia atau pos pembinaan terpadu (posbindu)
9. Apa saja peran keluarga dalam perawatan lansia?
Jawab :
a. Tidak merawat anggota keluarga yang lansia
b. Tidak mengaplikasikan lansia dengan baik
c. Tidak optimal dan produktik
d. Merawat anggota keluarga yang lansia dengan baik
10. Apa yang dimaksud keluarga?
Jawab :
a. Keluarga merupakan support sistem utama bagi lansia dalam mempertahankan
kesehatannya
b. Keluarga ialah suport sistem yang tidak baik
c. Keluarga merupakan suport sistem hanya sebagian anggotanya saja
d. Keluarga ialah anggota yang tidak mempertahankan kesehatannya
11. Apa ciri-ciri fisik lansia?
Jawab :
a. Tidak Beruban
b. Tidak ada kerutan pada kulit
c. Rambutnya beruban
d. Giginya masih lengkap
12. Bagaimana metode merawat lansia?
Jawab :
a. Mengurangi kenyamanan lansia
b. Pengobatan lansia dibawa ke tempat pelayanan kesehatan
c. Keluarga tidak ikut serta sebagai caregiver
10
d. Tidak melibatkan siapapun
13. Apa saja langkah-langkah yang harus diperhatikan perawatan lansia?
Jawab :
a. Tidak memprioritaskan keamanan lansia
b. Tidak menerima bantuan dari orang lain
c. Tidak memahami kondisi lansia
d. Memastikan lansia selalu dalam pengawasan
14. Apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya salah perlakuan terhadap lansia?
Jawab :
a. Rendahnya dukungan sosial
b. Tingkat ekonomi tinggi
c. Tidak ketergantungan fungsi fisik
d. Tidak ada beban stres dari caregiver
15. Bagaimana tips untuk mengatasi selera makan yang menurun?
Jawab :
a. Menurunkan asupan kalori
b. Selalu mengkonsumsi makanan tinggi lemak
c. Selalu mengkonsumsi makanan yang tinggi garam dan gula
d. Beralih ke porsi makan untuk lansia yang lebih sedikit tetapi memberikannya dengan
frekuensi yang lebih sering

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut World Health Organisation , lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60
tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan
akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu
proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan. Peran keluarga sangat diperlukan
dalam perawatan lansia diantaranya yaitu menjaga dan merawat kondisi anggota keluarga
yang lanjut usia, tetap dalam keadaan optimal dan produktif, mempertahankan dan
meningkatkan dalam keluarga tersebut dapat diaplikasikan dengan baik, maka standar hidup
lansia lansia akan meningkat dengan baik terutama pada lansia yang memiliki gangguan
masalah kesehatan.Tetapi pada saat sekarang ini keluarga kurang berperan aktif dalam
memberikan perawatan terhadap lansia, dan bahkan banyak keluarga menganggap bahwa
lansia dipersepsikan secara negatif sebagai beban keluarga. Sehingga banyak lansia yang
terlantar karena kurangnya perhatian dari keluarga. Keluarga merupakan Support System
utama bagi lanjut usia dalam mempertahankan kesehatannya. peranan keluarga dalam
perawatan lanjut usia antara lain merawat dan menjaga lanjut usia, mempertahankan dan
meningkatkan status mental, mengantisipasi perubahan sosial ekonomi serta memberikan
motivasi dan memfasilitasi kebutuhan lanjut usia. Macam-macam aktivitas sehari-hari adalah
aktivitas fisik, aktivitas fisik merupakan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan
pengeluaran tenaga dimana sangat penting bagi kesehatan mental. Perubahan ekonomi
diawali ketika masa pensiun. peningkatan kenyamanan lansia keluarga sebagai caregiveryang
lain selama Perawatan, dan membawa ke pelayanan kesehatan baik itu ke rumah sakit
ataupun puskesmas/ klinik kesehatan terdekat metode yang dapat digunakan untuk
memberikan perawatan pada lansia melalui pengobatan selain melalui pendekatan individu
yang dapat dilakukan dengan intervensi meningkatkan keamanan klien melalui kerjasama
dengan anggota keluarga yang ada sebagai caregiver pemberian perawatan lansia dapat
dilakukan dengan pengobatan lansia dibawa ke tempat pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan pengobatan yang sesuai dengan masalah yang dialaminya sertakan anggota
keluarga lainnya sebagai caregiver dapat dilakukan dalam mengurangi beban bagi caregiver
yang selama ini merawat lansia dalam kurun waktu yang cukup lama, selain itu akan semakin
meningkatkan rasa kekeluargaan diantara anggota keluarga yang ada. keamanan lansia

12
mengatur tata letak perabotan dan benda-benda sekitar lansia dengan tepat, agar lansia lebih
mudah bergerak atau berpindah tempat. Pastikan barang-barang yang dibutuhkan dan
digunakan sehari-hari mudah dijangkau oleh lansia untuk meminimalkan kemungkinan lansia
hilang keseimbangan hingga terjatuh. Perawatan lansia ini penting karena jika lansia
terjatuh, bisa mengakibatkan kondisi yang fatal, misalnya patah tulang, gegar otak, dan
kondisi serius lainnya. Oleh sebab itu, sebisa mungkin mengantisipasinya dengan menjaga
agar lansia tetap aman kebutuhan nutrisi penting memerhatikan kebutuhan gizi untuk lansia
sebagai bagian dari perawatan lansia. Sama seperti orang kebanyakan, lansia juga
memerlukan zat gizi yang seimbang dan beragam. Menerapkan pola makan sehat lansia
dapat membantu mencegah timbulnya penyakit. Untuk mengatasi selera makan yang
menurun.

13
DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, A., Meilanny, D., & Santoso, B. (2019). Pelayanan Panti Werdha Terhadap Adaptasi
Lansia (Ari Afriansyah dan Meilanny Budiarti Santoso) PELAYANAN PANTI WERDHA
TERHADAP ADAPTASI LANSIA. 2, 190–198.
Engel. (2014). 済無 No Title No Title No Title. Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents.
Humasfik. (2017). Pelayanan Kesehatan untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia. Faculty of
Nursing. https://nursing.ui.ac.id/pelayanan-kesehatan-untuk-meningkatkan-kualitas-hidup-lansia/
Mayssara A. Abo Hassanin Supervised, A. (2014). Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan
Kunjungan Lansia di Posyandu Lansia Kelurahan Sondakan Purwosari Surakarta. Paper
Knowledge . Toward a Media History of Documents, 5(1), 1–9.
Prabasari, N. A., Juwita, L., & Maryuti, I. A. (2017). Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1,
Maret 2017 Pengalaman Keluarga Dalam Merawat Lansia di Rumah (STUDI
FENOMENOLOGI). Jurnal Ners Lentera, 5(1), 56–68.
Rokom. (2013). Pentingnya Peran Masyarakat dan Keluarga dalam Meningkatkan Kualitas
Hidup Lansia. SehatNegeriku.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20130531/127972/pentingnya-peran-
masyarakat-dan-keluarga-dalam-meningkatkan-kualitas-hidup-lansia/
Tahun, H. U., Dehe, S. I., Rumayar, A. A., & Kolibu, F. K. (2016). Hubungan Antara Peran
Keluarga Dengan Pemenuhan Aktivitas Fisik Lanjut Usia (Lansia) Di Desa Tomahalu
Halmahera Utara Tahun 2015. Pharmacon, 5(4), 234–242.
Wasliah, I., & Bahtiar, H. (2020). Kejadian Osteoatritis Di Dusun Aik Nyet Narmada. 15, 412–
415.

14

Anda mungkin juga menyukai