KEPERAWATAN GERONTIK
Diajukan sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik Program Studi Keperawatan Bogor Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Gerontik : Tempat
Pelayanan Kesehatan Lansia
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Keperawatan Gerontik : Tempat Pelayanan
Kesehatan Lansia ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
2.1 Pengertian............................................................................................................3
2.2 Indikator Keberhasilan ........................................................................................3
2.3 Pelayanan Tempat Pemberdayaan Lansia ...........................................................5
2.4 Sifat Pelayanan ....................................................................................................5
2.5 Prinsip pelayanan ................................................................................................6
2.6 Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lansia .................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya luhur, memiliki ikatan kekeluargaan
yang mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan budaya yang menghargai peran serta
kedudukan para lanjut usia dalam keluarga maupun masyarakat, Sebagai warga yang telah
berusia lanjut , para lanjut usia mempunyai mkebajikan ,kearipan serta pengalaman berharga
yang dapat di teladani oleh generasi penerus dalam pembangunan nasional.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan telah memicu timbulnya
berbagai perubahan dalam masyarakat, dengan meningkatkan angka harapan hidup.
Dari hasil sensus penduduk yaqng dilaksakan oleh BPS menunjukan pada tahun 2000 usia
harapan hidup di Indonesia mencapai 67 dari populasi lanjut usia yang di perkirakan 17 juta
orang . Pada tahun 2020 jumlah penduduk lanjut usia Indonesia diproyeksikan mencapai 28
juta orang yang berusia 71 tahun . Perubahan komposisi penduduk lanjut usia menimbulkan
berbagai kebutuhan baru yang harus dipenuhi , sehingga dapat pula menjadi permasalahan
yang komplek bagi lanjut usia ,baik sebagai individu ,keluarga maupun masyarakat.
Guna mengatasi lanjut usia , diperlukan program pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia
yang terencana , tepat guna dan tetap memiliki karakteristik. Sebagai bangsa yang menjamin
keharmonisan hubungan di antara anak , Trhree in one roof, yang artinya
Bahwa suasana hubungan yang harmonis antar ketiga generasi akan terus terjalin
sepanjang masa, walaupun saat ini mereka cenderung tidak tinggal bersama dalam satu
rumah. Namun semangatnya masih terpatri dalam satu atap kebersamaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan lansia?
2. Apa saja indikator kesebhasilan pelayanan kesehatan lansia?
3. Apa saja pelayanan tempat pemberdayaan lansia?
4. Bagaimana sifat pelayanan kesehaan lansia?
5. Apa saja prinsip pelayanan kesehatan lansia?
6. Apa saja fasilitas pelayanan kesehatan lansia?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan lansia
2. Untuk mengetahui apa saja indikator kesebhasilan pelayanan kesehatan lansia
3. Untuk mengetahui apa saja pelayanan tempat pemberdayaan lansia
4. Untuk mengetahui bagaimana sifat pelayanan kesehaan lansia
5. Untuk mengetahui apa saja prinsip pelayanan kesehatan lansia
6. Untuk mengetahui apa saja fasilitas pelayanan kesehatan lansia
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian
Upaya kesehatan usia lanjut adalah upaya kesehatan paripurna dasar dan menyeluruh
dibidang kesehatan usia lanjut yang meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan,
pengobatan dan pemulihan. Tempat pelayanan kesehatan tersebut bisa dilaksanakan di
Puskesmas- Puskesmas ataupun Rumah Sakit serta Panti- panti dan institusi lainya.
Tekhnologi tepat guna dalam upaya kesehatan usia lanjut adalah tekhnologi yang mengacu
pada masa usia lanjut setempat, yang didukung oleh sumber daya yang tersedia di
masyarakat, terjangkau oleh masyarakat diterima oleh masyarakat sesuai dengan azas
manfaat.
Peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan usia lanjut adalah peran serta masyarakat
baik sebagai pemberi peJayanan kesehatan maupun penerima pelayanan yang berkaitan
dengan mobilisasi sumber daya dalam pemecahan masalah usia lanjut setempat dan dalam
bentuk pelaksanan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan usia lanjut setempat.
1. Akses, artinya target yang diberdayakan pada akhirnya mempunyai akses akan resources
yang diperlukan untuk mengembangkan diri.
3
2. Partisipasi, yang berarti target yang diberdayakan pada akhirnya dapat berpartisipasi
mendayagunakan resources yang di akses.
3. Kontrol, dalam arti target yang diberdayakan pada akhirnya mempunyai kemampuan
mengontrol proses pendayagunaan resources tersebut.
4. Kesetaraan, dalam arti pada tingkat tertentu saat terjadi konflik target mempunyai
kedudukan yang sama dengan yang lain dalam hal pemecahan masalah (Wrihatnolo dan
Nugroho, 2007:9-10).
Lansia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia (Budi, 1999).
Sedangkan menurut Pasal 1 ayat (2), (3), (4) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998
dikatakan bahwa lansia adalah seseorang yang mencapai usia lebih dari 60 tahun. Usia lanjut
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999) adalah tahap masa tua dalam perkembangan
individu dengan batas usia 60 tahun ke atas. Berdasarkan pengertian lansia secara umum,
seseorang dikatakan lansia apabila usianya 65 tahun ke atas (Effendi dan Makhfudi, 2009).
Menurut organisasi kesehatan dunia, WHO seseorang disebut lansia (elderly) jika berumur
60-74 tahun. Istilah untuk lansia belum ada kata bakunya karena orang mempunyai sebutan
yang berbeda-beda. Ada yang menyebut manusia usia lanjut (manula), Ramadhani dan
Arsiyah, Peran Pemerintah Dalam Pemberdayaan, golongan lanjut umur (glamur), usia
lanjut (usila), bahkan di Inggris orang bisa menyebutnya dengan istilah warga senior
(Maryam, 2008). Menurut Maryam (2008) lansia dapat diklasifikasikan ke dalam lima
kelompok sebagai berikut:
4
5. Lansia Tidak Potensial: Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya
bergantung pada bantuan orang lain (Kemenkes, 2010).
2.3 Pelayanan Tempat Pemberdayaan Lansia
Pelayanan dalam pemberdayaan lansia meliputi sebagai berikut:
1. Pelayanan Keagamaan dan Mental Spiritual
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pelayanan Kesempatan Kerja
4. Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan
5. Pelayanan Mendapatkan Kemudahan dalam Penggunaan Fasilitas, Sarana
6. dan Prasarana Umum
7. Pemberian Kemudahan Layanan dan Bantuan Hukum
8. Bantuan Sosial
9. Perlindungan Sosial
10. Pengembangan Seni dan Budaya
5
3. Rehabilitatif atau pemulian kembali , Proses pemulihan kembali fungsi-fungsi sosial
setelah individu mengalami berbagai gangguan dalam melaksanakan fungsi-fungsi
sosialnya.
6
2.6 Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lansia
2.6.1 Posyandu Lansia
Pos Pelayanan Terpadu Lansia adalah suatu wadah pelayan kesehatan bersumber
daya masyarakat (UKBM) untuk melayani penduduk lansia, yang proses pembentukan
dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat Bersama Lembaga swadaya
masyarakat (LSM), lintas sector pemerintah dan non-pemerintah, swasta, organisasi
social dan lain-lain, dengan menitikberatkan kesehatan pada upaya promotive dan
preventif. Di samping pelayanan kesehatan, Posyandu Lansia juga memberikan
pelayananan, social, agama, Pendidikan, keterampilan, olahraga, seni budaya, dan
pelayanan lain yang dibutuhkan para lansia dengan tujuan meningkatkan kualitas
hidup melalui peningkatan kesehatan. Selain itu, Posyandu Lansia memacu lansia
beraktifitas dan mengembangkan potensi diri
a. Tujuan Posyandu Lansia
Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :
7
• Petugas kesehatan
• Masyarakat luas
8
klinik saja, tetapi juga pelayanan kesehatan luar gedung dan pemberdayaan
masyarakat.
a. Tujuan Pembinaan Puskesmas Santun Lansia
1. Umum : Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan terhadap usia lanjut.
2. Khusus :
a. Melakukan perencanaan lebih terarah dalam pelaksanaan pelayanan kepada
usia lanjut sesuai dengan kebutuhan setempat.
b. Melakukan pelayanan pro-aktif serta pemberian pelayanan yang komprehensif
dan lebih berkualitas bagi penduduk usia lanjut.
c. Memberikan kemudahan pelayanan sebagai bentuk penghargaan kepada usia
lanjut.
d. Menurunkan jumlah kesakiran pada usia lanjut di wilayah kerja Puskesmas
e. Mewujudkan usia lanjut yang produktif dan bahagia
9
• Usia lanjut 60-69
2. Sasaran tidak langsung :
• Keluarga di mana usia lanjut berada
• Masyarakat, serta lembaga masyarakat dan pemerintah.
c. Bentuk Pelayanan Puskesmas Santun Lansia
1. Memberikan pelayanan yang baik, berkualitas dan sopan
a. Karena Lansia kemampuan fisiknya sangat terbatas dan gerakan lamban
b. Kesabaran dalam menghadapi Lansia
c. Kemauan dan kemampuan untuk memberikan penjelasan secara tuntas
d. Melayani Lansia sesuai prosedur yang berlaku
e. Menghargai Lansia dengan memberikan pelayanan yg sopan santun
10
d. Anjurkan melaksanakan aktifitas secara bersama atau dengan kelompoknya :
pengajian, kesenian, rekreasi dll dengan harapan merasakan kebersamaan
dan saling berbagi
5. Melakukan pelayanan kesehatan secara proaktif untuk dapat menjangkau
sebanyak mungkin sasaran Lansia di wilayahnya
a. Melakukan fasilitasi & pembinaan pada Lansia dengan deteksi dini,
pemeriksaan kesehatan dan tinjauan pada saat kegiatan
b. Bagi lansia yang dirawat di rumah dilakukan kunjungan rumah untuk
puskesmas
c. Pelayanan kesehatan di Puskesmas Keliling kunjungan luar gedung
6. Melakukan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan azas kemitraan
dalam rangka untuk pembinaan dan meningkatkan kualitas hidup Usila
a. Kesehatan mental dan sosial (Depsos, Kemenag)
b. Peningkatan peran keluarga dan masyarakat (PKK, Depsos)
c. Koordinasi dan menggalang kerjasama dgn dinas terkait (Tim Pokjatap)
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jumlah usia lanjut yang meningkat saat ini akan mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan baik fisik, mental maupun sosial ekonomi. Untuk itu perlu pengkajian masalah
usia yang lebih mendasar agar tercapai tujuan pembinaan kesehatan usia yaitu mewujudkan
derajat kesehatan serta optimal. Dalam peningkatan peranan serta masyarakat dapat
dilaksanan dengan bentuk penyuluhan kesehatan yang melibatkan masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanan dan penilaian upaya kesehatan usia lanjut dalam rangka
menciptakan kemadirian masyarakat.
Kebijakan Kementrian Kesehatan dalam pelayanan kesehatan lanjut usia bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan dalam pelayanan kesehatan lanjut usia yang
berkualitas melalui penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang ramah bagi lansia untuk
mencapai lansia yang berdayaguna bagi keluarga dan masyarakat. Upaya yang
dikembangkan untuk mendukung kebijakan tersebut antara lain meningkatkan upaya
kesehatan bagi lansia di pelayanan kesehatan dasar dengan pendekatan pelayanan santun
lansia.
12
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2000.Buku Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Usia Lanjut. Jakarta : Depkes
RI
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2014. Situasi dan Analisis Lanjuts
Usia. Jakarta : Kementerian Kesehatan Reublik Indonesia
13