“MEMBUAT RESUME ”
Dosen Pengampu: Juni Aziwantoro, S.E, MM
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT karena berkat rahmat, hidayah dan inayahnya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah resume kewirausahaan pendikan ini dengan baik
sampai selesai. Terimakasih saya ucapkan kepada dosen kewirausahaan pendikan Bapak Juni
Aziwantoro, S.E, M.M. yang telah memberi arahan dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa
kepada teman-teman seperjuangan kami yang telah membaca, mendengarkan, bertanya,
menjawab, menyanggah, maupun memberi kritik pada makalah yang kami buat ini. Mohon
maaf jika informasi yang kami dapat tentang materi yang kami sampaikan kurang lengkap,
karena keterbatasan kami dalam mencari sumber. Semoga makalah yang kami buat ini bisa
menjadi panduan atau referensi bacaan dan bermanfaat bagi teman-teman semuanya. Semoga
kita semua dijauhkan dari penyakit COVID-19 yang sedang melanda bumi kita dan semoga
penyakit ini cepat hilang sehingga kita bisa menjalankan perkuliahan dengan tatap muka seperti
dahulu.
Sekian terima kasih
25 Mei 2021
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
D. Jenis-jenis Kewirausahaan ......................................................................................................................... 15
E. Proses Kewirausahaan ................................................................................................................................ 16
3.6. Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha .................................................................................................... 17
BAB IV .............................................................................................................................................................. 20
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM .......................................................................................................... 20
B. Penerapan Manajemen untuk Kemajuan Koperasi..................................................................................... 20
C. UKM & UMKM ........................................................................................................................................ 20
D. Sejarah Koperasi ........................................................................................................................................ 21
E. Pengertian Koperasi ................................................................................................................................... 21
F. Fungsi dan Peran Koperasi ......................................................................................................................... 21
G. Prinsip Koperasi ......................................................................................................................................... 21
H. Jenis koperasi ............................................................................................................................................. 22
• Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya ....................................................................................................... 22
1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) ................................................................................................................. 22
2. Koperasi Serba Usaha (KSU) ..................................................................................................................... 22
3. Koperasi Konsumsi .................................................................................................................................... 22
4. Koperasi Produksi ...................................................................................................................................... 22
5. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) .......................................................................................... 23
6. Koperasi Sekolah ....................................................................................................................................... 23
BAB V................................................................................................................................................................ 24
LANGKAH-LANGKAH MEMULAI BERWIRAUSAHA .............................................................................. 24
B. Langkah-langkah Teknis yang Dapat Dilakukan untuk Memulai Bisnis ................................................... 24
C. Orientasi, Survey, Penelitian ...................................................................................................................... 24
D. Meletakkan Fondasi ................................................................................................................................... 25
E. Estimasi Potensi dan Kekuatan Pasar yang Dituju ..................................................................................... 25
PENUTUP .......................................................................................................................................................... 27
Kesimpulan ........................................................................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................................ 28
4
BAB I
KEWIRAUSAHAAN
A. Pengertian Wirausaha
7
wirausahawan yang memiliki bakat yang selanjutnya dibentuk melalui suatu
pendidikan atau pelatihan, dan hidup di lingkungan yang berhubungan dengan dunia
usaha.
Seseorang yang meskipun berbakat tetapi tidak dibentuk dalam suatu
pendidikan /pelatihan tidaklah akan mudah untuk berwirausaha pada masa kini. Hal ini
disebabkan dunia usaha pada era ini menghadapi permasalahan-permasalahan yang
lebih kompleks dibandingkan dengan era sebelumnya. Sebaliknya orang yang bakatnya
belum terlihat atau mungkin masih terpendam jika ia memiliki minat dengan motivasi
yang kuat akan lebih mudah untuk dibentuk menjadi wirausahawan. Bagi yang ingin
mempelajari kewirausahan janganlah berpedoman pada berbakat atau tidak. Yang
penting memiliki minat dan motivasi yang kuat untuk belajar berwirausaha.
8
BAB II
KREATIVITAS DAN INOVASI
A. Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat,
benar, tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic daripada
algorithmic (Dollinger, 1995 h 65).
Heuristic adalah sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan
yang tidak lengkap yang akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau
menemukan sesuatu yang baru. Heuristic bagaikan suatu map (peta buta) yang belum
jelas dimana kita dan kemana kita akan berjalan. Heuristic menstimulasi seseorang
untuk belajar lebih dalam untuk dirinya, seperti bagaimana menuju kota B dari kota A
dengan petunjuk map yang kurang jelas tersebut.
Algorithm adalah suatu mekanikal set dari aturan-aturan, suatu perencanaan
operasi yang telah diset sebelumnya untuk pemecahan suatu masalah, pengambilan
keputusan, dan penyelesaian suatu konflik. Contohnya, melempar satu koin mata uang
adalah suatu algorithm karena jumlah sisi dari koin dan indikator dari kepala atau ekor
telah ditetapkan dengan jelas sehingga hasilnya dapat diperkirakan jika koin tersebut
dilemparkan.
Rockler dalam Innovative Teaching Strategies mendefinisikan bahwa;
kretaivitas adalah seseorang yang dengan sadar mendapatkan suatu perspektif baru dan
sebagai hasilnya membawa sesuatu yang baru. Kreativitas tersebut melalui suatu proses
yang sangat penting dalam tindakan yang orisinil, yang berhubungan dengan produksi,
menghasilkan sesuatu yang unik dari seseorang di satu pihak, dan material, kejadian,
atau lingkungan dari kehidupannya dilain pihak (h 36-38).
B. kreativitas Seseorang
9
Atribut orang yang kreatif .(Roe, dikutip dari Kao, 1989) adalah;
1. Terbuka terhadap pengalaman
2. Suka memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa
3. Kesungguhan
4. Menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan
5. Toleransi terhadap sesuatu yang tidak jelas
6. Independen dalam mengambil keputusan, berpikir dan bertindak
7. Memerlukan dan mengasumsikan otonomi
8. Percaya diri
9. Tidak menjadi subjek dari standar dan kendali kelompok
10. Rela mengambil resiko yang diperhitungkan
11. Gigih
C. Pengertian Inovasi
Salah satu karakter yang sangat penting dari wirausahawan adalah
kemampuannya berinovasi. Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat
bertahan lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan
berbah-ubah. Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi produk yang sama.
Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan lain yang dirasakan dapat
memuaskan kebutuha mereka. Untuk itulah diperlukan adanya inovasi terus menerus
jika perusahaan akan berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri dengan usahanya.
Inovasi adalah sesuatu yang berkenan dengan barang, jasa atau ide yang
dirasakan baru oleh seseorang. Meskipun ide tersebut telah lama ada tetapi ini dapat
dikatakan suatu inovasi bagi orang yang baru melihat atau merasakannya. (Kotler,
1996).
Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang;
i. Inovasi produk (barang, jasa, ide dan tempat)
ii. Inovasi manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan,
pemasaran, dll)
D. Prinsip-prinsip Inovasi
Drucker (1985) mengatakan bahwa dalam melakukan inovasi perlu
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut;
i. Sesuatu yang harus dilakukan
1. Menganalisi peluang
2. Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang
3. Sederhana dan terarah
4. Dimulai dari yang kecil
5. Kepemimpinan
10
ii. Sesuatu yang tidak harus dilakukan
1. mencoba untuk menjadi yang pandai
2. mencoba ingin mengerjakan sesuatu yang banyak
3. mencoba inovasi untuk masa yang akan dating
iii. Kondisi
1. Memerlukan ilmu pengetahuan
2. Membangun keunggulannya sendiri
3. Inovasi adalah efek dari ekonomi dan masyarakat
E. Peluang Inovasi
Inovasi dapat bersumber dari adanya peluang-peluang sebagai berikut;
1) Penelitian dan Pengembangan
2) Keberhasilan/kegagalan
3) Penolakan pelanggan
4) Kebutuhan, keinginan, dan daya beli masyarakat
5) Persaingan
6) Perubahan demografi
7) Perubahan selera
8) IPTEK baru
Keberhasilan/kegagalan
Keberhasilan/kegagalan baik dari perusahaanan sendiri maupun dari perusahaan lain
dapat dijadikan sumber ide bagi suatu inovasi. Keberhasilan peluncuran suatu produk
merupakan ide untuk melakukan inovasi bagi produk yang lainnya. Produk inovasi tersebut
dapat sama tetapi dengan perbedaan spesifikasinya. Misalnya, munculnya kendaraan diesel
Isuzu Panther merupakan sumber inovasi bagi Toyota Kijang untuk memproduksi kendaraan
diesel Kijang baru dengan bahan bakar solar. Peluncuran suatu produk juga dapat menjadi
sumber inovasi bagi produk suplemen lainnya. Misalnya, produk asesoris kendaraan
merupakan suplemen bagi produk tersebut diluncurkan.
Persaingan
Persaingan adalah sumber inovasi yang sangat besar andilnya dalam peluncuran
produk-produk baru. Dengan adanya persaingan perusahaan akan terdorong untuk melakukan
inovasi. Sebagai contoh, persaingan dalam produk pasta gigi dari beberapa merek
menyebabkan perusahaan meningkatkan penelitian dan pengembangan akan produknya untuk
menciptkan produk-produk baru dengan spesifikasi dan keunggulannya masing-masing.
Demografi
Perubahan demografi dapat merupakan sumber inovasi untuk menyesuaikan produk-
produk yang ada atau membuat produksi yang sama sekali baru. Perubahan demografi meliputi;
usia, seks, juml;ah keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan, kedudukan, pendidikan,
11
agama, ras, kebangsaan.
Perubahan Selera
Konsumen dapat diasumsikan mudah tertarik dengan sesuatu yang baru atau berbeda
dari apa yang biasa dilihatnya sehri-hari. Konsumen mempunyai keinginan untuk tampil beda
dengan yang lainnya sesuai dengan seleranya masing-masing. Perubahan harus cermat
memperhatikan selera para konsumen dan perubahannya untuk segera melakukan inovasi bagi
produknya.
Ipteks baru
Munculnya ilmu pengetahuan dan teknologi baru untuk memudahkan memproduksi
suatu barang atau jasa dapat merupakan sumber inovasi. Contoh dengan adanya komputer
maka produksi dalam industri percetakan dan grafika mengalami revolusi. Percetakan dapat
menampilkan gambar seperti poto dengan lebih mudah dan cepat. Revolusi ini mengakibatkan
perubahan dalm perwajahan kemasan (packaging) suatu barang.
12
F. Inovasi produk
Pelanggan yag mengadopsi suatu inovasi dari produk akan melalui proses sebagai
berikut;
i. Awarness. Pada tahap ini calon pelanggan baru menaruh perhatian terhadap inovasi
tetapi masih memiliki sedikit informasi terhadap produk inovatif. Tugas perusahaan
adalah menyebar luaskan informasi dari produk inovatif pada segmen atau sasaran
pasar (target market) yang telah direncanakan.
ii. Interest. Pada tahap ini calon pelanggan terdorong untuk mencari informasi lebih
lanjut mengenai produk inovatif. Tugas perusahaan adalah mempermudah para calon
pelanggan untuk memperoleh informasi yang disebarluaskan
iii. Evaluation. Calon pelanggan mempertimbangkan apakah akan memakai produk
inovatif tersebut atau tidak. Dalam tahap uji coba ini perusahaan harus menjaga
jangan sampai produk yang diujicoba oleh mereka ternyata tidak sesuai dengan yang
mereka harapkan.
iv. Adoption. Jika tahap ujicoba berhasil maka calon pelanggan akan memutuskan
untuk menggunakan produk inovatif dengan penuh dan secara teratur.
Tugas perusahaan dalam tahapan ini adalah menjaga kepercayaan dari para pelanggan
degan tetap menjaga mutu produk dan pelayanan. Dilain pihak perusahaan harus tetap
mengembangkan produk yang ada untuk memperoleh inovasi produk yang baru.
Para pelanggan atau pemakai satu dan lainnya memiliki perbedaan dalam mengadopsi
suatu produk inovatif. Everet M. Rogers (1962) membagi pengadopsian menjadi beberapa
kategori sebagai berikut 1. Pelopor (early adopters) 2. Pengikut awal (early majority) 3.
Pengikut lambat (late majority) 4. Kolot (laggards)
13
BAB III
HAKIKAT DAN SIKAP KEWIRAUSAHAAN
A. Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan suatu yang baru dan berbeda (create new and diferent)
melalui berfikir kreatif dan inovatif.
Kewirausahaan dapat melalui proses-proses berikut.
• Pengembangan teknologi baru
• Penemuan pengetahuan ilmiah baru
• Perbaikan produk barang dan jasa
• Penemuan cara baru menghasilkan banyak produk dengan sumber daya efisien
Kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda.
Sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.
14
proses maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang
menambah nilai. Berorientasi ke masa depan Wirausaha harus memiliki perspektif dan
pandangan ke masa depan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Keorisinilan: Kreaitvitas dan inovasi
Wirausaha yang inovatif memiliki ciri-ciri:
• Tidak pernah puas dengan cara yang dilakukan saat ini.
• Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaan
• Selalu ingin tampil berbeda atau memanfaatkan perbedaan
• Terbuka terhadap pengalaman
• Mau bekerja keras dan bekerja sama
• Yakin dalam membuat keputusan dan berambisi untuk maju
• Pandai berkomunikasi
C. Kompetensi Kewirausahaan
Wirausahawan yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi
yaitu seseorang yang memiliki ilmu pengerahuan, keterampilan dan kualitas individu yang
meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan/kegiatan keterampilan yang harus dimiliki yaitu Suryana(2003):
Managerial skill
Conceptual skill
Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi, dan berelasi)
Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)
Time managerial sikll (keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan individu
yang langsung berpengaruh pada kinerja, kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin
dicapai.
D. Jenis-jenis Kewirausahaan
15
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan
peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut,
mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.
• Drone Entrepreneurship
Drone= malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan
perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersbut akan mengakibatkan
mereka merugi diandingkan dengan produsen lain.
Di banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain yang
disebut sebagai Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai
Rent-seekers (pemburu rente). (Winardi, 1977).
E. Proses Kewirausahaan
a. Tahap-tahap Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:
1) Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat
peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan
akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan
dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
2) Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini
seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,
mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil
keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3) Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang
telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk
ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4) Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong
positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha
menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
16
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996:3), proses kewirausahaan
diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik
yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi,
organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of
control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian
berkembangan menjadi wirausaha yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi
oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai,
pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan yang
mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi
berkembangan menajdi kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi lingkungan,
organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34).
Secara ringkas, model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap berikut
(Alma, 2007:10-12) :
• proses inovasi
• proses pemicu
• proses pelaksanaan
• proses pertumbuhan
3.6. Faktor-faktor Motivasi Berwirausaha
Ciri-ciri wirausaha yang berhasil (Kasmir) yaitu sebagai berikut ini.
a. Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah
dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh
pengusaha tersebut,
b. Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya
menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai
pelopor dalam berbagai kegiatan.
c. Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik
daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan
pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan
selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
d. Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha
kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
17
e. Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ
dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya.
Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk
bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak
dapat diselesaikan.
f. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun
yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material,
tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
g. Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus
ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera
ditepati dana direalisasikan.
h. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang
berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang
perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta
masyarakat luas.
Kompetensi perlu dimiliki oleh wirausahawan seperti halnya profesi lain dalam
kehidupan, kompetensi ini mendukungnya ke arah kesuksesan. Dan & Bradstreet business
Credit Service (1993 : 1) mengemukakan 10 kompetensi yang harus dimiliki, yaitu :
1. knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan dilakukan. Dengan
kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan.
2. knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan
bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasi dan mengenalikan
perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan,
dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui manajemen bisnis berarti
memahami kiat, cara, proses dan pengelolaan semua sumberdaya perusahaan secara
efektif dan efisien.
3. having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha
yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti pedagang, industriawan, pengusaha,
eksekutif yang sunggung-sungguh dan tidak setengah hati.
18
4. having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya
bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal
utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga,
tempat dan mental.
5. managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan / mengelola keuangan,
secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannnya secara tepat,
dan mengendalikannya secara akurat.
6. managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.
Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
7. managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan /
memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan perusahaan.
8. statisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan
kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,
bermanfaat dan memuaskan.
9. knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara bersaing. Wirausaha harus
dapat mengungkap kekuatan (strength), kelemahan (weaks), peluang (opportunity),
dan ancaman (threat), dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT
sebaik terhadap dirinya dan terhadap pesaing.
10. copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan / pedoman yang jelas
tersurat, tidak tersirat. (Triton, 2007 :137 – 139)
Delapan anak tangga menuju puncak karir berwirausaha (Alma, 106 – 109), terdiri atas :
1. mau kerja keras (capacity for hard work)
2. bekerjasama dengan orang lain (getting things done with and through people)
3. penampilan yang baik (good appearance)
4. yakin (self confidence)
5. pandai membuat keputusan (making sound decision)
6. mau menambah ilmu pengetahuan (college education)
7. ambisi untuk maju (ambition drive)
8. pandai berkomunikasi (ability to communicate)
19
BAB IV
MANAJEMEN KOPERASI DAN UKM
A. Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan lembaga dasar untuk menjalankan sebuah usaha hancurnya
sebuah koperasi karena tidak disertai tata kelola manajemen yang baik. Berdasarkan sejarah,
koperasi sebagai badan usaha dengan tujuan untuk memajukan kepentingan ekonomi
anggotanya. Koperasi berbeda dengan bentuk usaha lainnya seperti PT, CV, PN, dll. Namun,
koperasi tetap berpedoman pada fungsi-fungsi manajemen dalam kegiatannya untuk mencapai
tujuan bersama.
20
D. Sejarah Koperasi
Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, timbul semangat untuk menggerakkan
koperasi. Landasan hukum yang kuat terdapat di dalam pasal 33 ayat (1) UUS 1945 yang
merupakan pasal pangkal tolak bagi pembangunan ekonomi. Kemudian berdasarkan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959, maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun
1959 sebagai peraturan pelaksana dari UU No 9 Tahun 1958. Dalam peraturan ini ditentukan
bahwa pemerintah sebagai Pembina, pengawas perkembangan koperasi Indonesia. Namun,
karena peranannya yang terlalu jauh, pemerintah justru membatasi gerak perkoperasian.
Dalam rangka mempercepat pertumbuhan koperasi perlu didorong dan dikembangkan
kerja sama atara koperasi dengan usaha swasta dan negara. Selain itu juga perlu diadakan
pembinaan koperasi fungsional sehingga koperasi semakin memasyarakat dan membudaya.
E. Pengertian Koperasi
Jika diteliti secara seksama maka definisi itu berkembang sejalan dengan
perkembangan zaman. Awalnya koperasi merupakan wadah bagi ekonomi lemah sehingga
koperasi merupakan suatu perserikatan dengan tujuan usaha bersama dengan harapan masing-
masing anggota dapat menjalankan kewajibannya dan mendapat manfaat yang sebanding.
Menurut UU no 25 tahun 1992 maka definisi koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.
F. Fungsi dan Peran Koperasi
Dalam rangka Undang-undang RI No. 25 tahun 1992 pasal 4, fungsi dan peran koperasi
Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Koperasi dapat mengurangi tingkat pengangguran
b. Koperasi dapat mengembangkan kegiatan usaha masyarakat
c. Koperasi dapat berperan ikut meningkatkan pendidikan rakyat, terutama
pendidikan perkoperasian dan dunia usaha
d. Koperasi dapat berperan sebagai alat perjuangan ekonomi
e. Koperasi Indonesia dapat berperan menciptakan demokrasi ekonomi
f. Koperasi Indonesia berperan serta dalam membangun tatanan perekonomian
nasional
G. Prinsip Koperasi
Dalam rangka Undang-undang RI No. 25 tahun 1992 pasal 5 djelaskan koperasi
melaksanakan prinsip sebagai berikut: a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka b.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya usaha masing-masing d. Pemberian balas jasa yang terbatas
terhadap modal e. Kemandirian Dalam pasal tersebut dapat dijelaskan bahwa prinsip koperasi
merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Dengan melaksanakan keseluruhan
prinsip tersebut koperasi memajukan dirinya sebagai badan usaha sekaligus gerakan ekonomi
yang berwatak sosial.
21
H. Jenis koperasi
Ada dua jenis koperasi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat, yakni KUD dan KSP.
KUD (Koperasi Unit Desa) tumbuh dan berkembang subur pada masa pemerintahan orde baru.
Sedangkan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) tumbuh dan berkembang dalam era globalisasi saat
ini. KUD dan KSP hanyalah contoh dari sekian jenis koperasi.
Secara umum, berdasar jenis usaha, koperasi terdiri atas Koperasi Simpan Pinjam (KSP),
Koperasi Serba Usaha (KSU), Koperasi Konsumsi, dan Koperasi Produksi.
KSP adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota
dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan
imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan
peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat
dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”
KSU adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha
simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga
masyarakat, unit produksi, unit wartel.
3. Koperasi Konsumsi
Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan sehari-
hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian,
perabot rumah tangga.
4. Koperasi Produksi
Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang (memproduksi)
dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki
usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.
22
5. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
Koperasi ini beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama
Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para
pegawai negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.
6. Koperasi Sekolah
Koperasi Sekolah meiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan siswa.
Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti
buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-
mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain
berorganisasi, kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.
23
BAB V
LANGKAH-LANGKAH MEMULAI BERWIRAUSAHA
A. Pendahuluan
1) Pilih bidang usaha yang anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di
dalamnya.
2) Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.
3) Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda
4) Jaga kredibilitas dan brand image
5) Berhemat dalam operasional secara terencana sertta sisihkan uang untuk modal
kerja dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.
24
D. Meletakkan Fondasi
Selanjutnya adalah membuat perencanaan pembiayaan yang dilandasi dengan dasar
survei yang dicapai dengan harapan dapat dijadikan standar kerja sebagai kekuatan yang kokoh
ibarat fondasi bangunan sehingga bisa berjuang dan bersaing di pasar internasional. Maka,
perlu dibuat standar kerja dan prioritas program agar hasil sesuai mutu dan pesanan pelanggan.
E. Estimasi Potensi dan Kekuatan Pasar yang Dituju
Buat perencanaan yang dilandasi oleh perpaduan kerja dengan memperhatikan
beberapa aspek, yaitu keuangan, pemasaran, sosial budaya, dan keamanan. Sehingga menjadi
alat untuk memotivasi konsumen dan para pembeli supaya nyaman menyenangkan bagi para
pengunjung sehingga merangsang pengunjung menjadi konsumen tetap. Konsep ini
diperkirakan akan menggantikan system pasar tradisional menuju bentuk pasar yang
professional. Tentu perlu adanya suasana nyaman aman dalam berbelanja dan kualitas barang
yang bagus dengan harga terjangkau .
Berikut ini ditampilkan beberapa langkah-langkah yang dapat dilakukan apabila seorang
mahasiswa ingin memulai wirausaha.
i. Pilih bidang usaha yang Anda minati dan memiliki hasrat dan pengetahuan di
dalamnya.Tips pertama ini sangatlah membantu bagi mahasiswa yang
cenderung memiliki keinginan yang tinggi sekaligus mudah jenuh. Tidak
mudah memang, terutama jika kita sudah lama dan terbiasa berada dalam zona
aman. Seringkali kesibukan kerja membunuh instink kita untuk berkreasi
maupun mengasah minat dan kesukaan yang mampu mendatangkan uang. Jika
anda telah menentukan minat, maka segeralah asah pengetahuan dan perbanyak
bacaan serta ketrampilan mengenai bidang usaha yang hendak Anda tekuni.
Kadang-kadang hal-hal yang kita rasakan kuasai, ternyata setelah berada di
lapangan berbeda drastis dengan yang kita pikirkan. Seorang yang sehari-hari
mengerjakan pekerjaan keahlian tertentu, belum tentu bisa sukses berbisnis
dalam bidang tersebut, karenanya perlu sekali belajar dari orang-orang yang
telah sukses merintis usaha di bidang tersebut.
ii. Perluas dan perbanyak jaringan bisnis dan pertemanan.Seringkali tawaran-
tawaran peluang bisnis dan dukungan pengembangan bisnis datang dari rekan-
rekan di dalam jaringan tersebut. Namun anda tetap harus hati-hati, karena tidak
pernah ada yang namanya makan siang gratis, siapapun itu, anda harus tetap
berhati-hati dan mempersiapkan akan datangnya hal-hal yang tidak terduga.
Hal ini juga sejalan dengan prinsip seorang pebisnis “uang tidak mengenal
tuan”. Bisa saja hari ini anda adalah big boss, namun esok lusa anda menjadi
pengangguran karena didepak oleh karyawan sendiri yang bekerja sama
dengan partner bisnis anda atau bahkan investor anda.
iii. Pilihlah keunikan dan nilai unggul dalam produk/jasa anda. Kebanyakan orang
tidak sadar, ketika memulai berbisnis, terjebak di dalam fenomena banting
harga. Padahal, ada kalanya, harga bukan segalanya. Anda harus bisa mencari
celah dan ceruk pasar yang unik. Anda harus menentukan posisi anda di dalam
peta persaingan usaha. Jika anda menilai terlalu tinggi
25
jasa/produk anda, sementara hal yang anda tawarkan itu tidak punya keunggulan
yang sangat spesifik dan memiliki nilai tambah, maka orang akan berpaling
kepada usaha sejenis dengan harga dan kualitas yang jauh lebih baik. Misalkan
anda memulai usaha bisnis jasa pembuatan desain web (web desainer).
Tentukan, apakah anda ingin bersaing berdarah-darah di usaha web murah
meriah, atau anda akan spesifik kepada desainnya, atau anda akan spesifik
kepada faktor security (keamanannya) atau kepada tingkat kesulitan dan
kompleksitas pengelolaan databasenya.
iv. Jaga kredibilitas dan brand image.Seringkali kita ketika memulai berusaha,
melupakan faktor nama baik, kredibilitas dan pandangan orang terhadap
produk/jasa kita. Padahal, ini yang paling penting dalam berbisnis. Mengulur-
ulur pembayaran kepada supplier atau peminjam modal, adalah tindakan yang
sangat fatal dan berakibat kepada munculnya nama anda di dalam daftar hitam
jaringan bisnis usaha yang anda tekuni. Misalnya salah satu usaha bisnis,
seringkali bertindak arogan dan mengabaikan keluhan para pelanggannya,
padahal bukan hanya sekali dua kali orang-orang melakukan komplain,
akibatnya, kehilangan pelanggan adalah hal nyata yang akan terjadi dan bahkan
kehilangan pasar potensial dan pangsa pasar yang dikuasainya.
v. Berhemat dalam operasional secara terencana serta sisihkan uang untuk
modal kerja dan penambahan investasi alat-alat produksi/jasa.Banyak orang
yang jika sudah untung besar dan berada di atas, melupakan faktor persiapan
akan hal tak terduga maupun merencanakan pengembangan usaha. Padahal
bisnis adalah sama dengan hidup, harus selalu bertahan dan berjuang.
Banyak pengusaha dan pengrajin kita, ketika sudah kebanjiran order dan
menerima banyak uang, malah mendahulukan membeli mobil mewah
atau pun mobil sport. Hal ini tidak salah, namun akan lebih baik jika keuntungan
itu disisihkan untuk laba ditahan dan penambahan modal kerja. Dengan
demikian usaha bisa lebih berkembang, dan mendapatkan kepercayaan dan
pinjaman modal dari bank menjadi lebih mudah. Karena anda dipercaya
oleh pihak bank mampu mengelola perusahaan secara profesional.Sebaiknya
untuk keperluan sehari-hari, pemilik perusahaan mencadangkan alokasi dana
secukupnya saja untuk biaya hidup dan keperluan pribadi dalam
26
PENUTUP
Kesimpulan
Wirausaha ialah pengambilan resiko untuk menjalankan sendiri dengan memanfaatkan
peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan yang inovatif
sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar dan mandiri tidak bergantung kepada
pemerintah atau pihak-pihak lain dalam menghadapi segala tantangan persaingan. Inti dari
kewirausahaan adalah; Pengambilan resiko, Menjalankan sendiri, Memanfaatkan peluang-
peluang, Menciptakan baru, Pendekatan yang inovatif, dan Mandiri.
Seorang wirausahawan bukan saja dituntut untuk berani mengambil risiko tetapi juga
harus kreatif dan inovatif agar dapat mengembangkan usahanya dalam menghadapi berbagai
tantangan persaingan .
Koperasi adalah salah satu badan usaha/asosiasi orang-orang yang bergabung dan
melakukan usaha bersama serta ikut berperan dalam mekanisme pasar tertentu, sehingga
mendapatkan manfaat yang lebih besar. Prinsip koperasi adalah suatu system ide-ide abstrak
yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Koperasi
bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan
sebelum bergabung dengan Koperasi. Koperasi yang menyelenggarakan satu fungsi disebut
koperasi tunggal usaha (single purpose cooperative), sedangkan koperasi yang
menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut koperasi serba usaha (multi purpose
cooperative). Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan sebuah istilah yang mengacu pada
usaha berskala kecil. UKM merupakan salah satu contoh dari badan usaha perseorangan
dimana didirikan dan dimiliki oleh satu orang saja.
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan
untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai
kesempatankesempatan bisnis; mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan
untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan
kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka
meraih sukses/meningkatkan pendapatan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji dan Ninik Widiyanti. 1992. Dinamika Koperasi. Jakarta : Rineka Cipta.
Hendrojogi. 1997. Koperasi: Azas-azas, Teori dan Praktek.. Jakarta: Raja Grafindo.
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.
Hidayati, Ernani. 2011. “Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha
Kecil”.JURNAL MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN, VOL.13, NO. 1, MARET 2011:
8-16
Anoraga, P., dan Soegiastuti, J. (1996), Pengantar Bisnis Modern; Kajian
Dasar Manajemen Perusahaan, Jakarta: Pustaka Jaya
Lynn, G.S. dan Lynn, N.M. (1992), Innopreneurship, Probus Publishing Co.
Mutis, T. (1995), Kewirausahaan yang Berproses, Jakarta: Grasindo
Yusuf, Nasrullah. (2006), Wirausaha dan Usaha Kecil, Jakarta; Modul
PTKPNF Depdiknas.
Subandono,aris.2007.”Pengaruh Pembelajaran Life Skill Diklat Kewirausahaan Terhadap
Minat Berwirausaha Pada Siswa SMKN1 Semarang”.Skripsi Fakultas.
Wanta, Citra Savitri. 2018. “Upaya Menumbuhkan Minat Berwirausaha pada Mahasiswa
Prodi Manajemen di UBP Karawang”. Jurnal Manajemen & Bisnis vol.3 No.1.hal: 111-112.
28