Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN AKHIR KEGIATAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN


SEKOLAH DEKAT RUMAH (PPL-SDR)
SMK AL-FARIZI BANTARUJEG
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).
Dosen Pembimbing : Imelda Helsy, M.Pd
Guru Pamong : Iis Siti Aisyah, S.Pd.

Disusun Oleh:
Nadia Nuri Silmiah / 1172080047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman
Lapangan di SMK Al-Farizi Bantarujeg. Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih kepada dosen
pembimbing PPL-SDR Ibu Imelda Helsy, M.Pd.., kepala sekolah SMK Al-Farizi
Bantarujeg Bapak Atep Iswanto, S.Pd., guru mata pelajaran kimia Ibu Iis Siti
Aisyah, S.Pd., dan seluruh staff pengajar serta warga SMK Al-Farizi Bantarujeg
yang telah membimbing kami selama menjalankan PPL-SDR di SMK Al-Farizi
Bantarujeg. Tak lupa kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan
arahan kepad penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Demikianlah yang bisa penulis sampaikan, apabila dalam penyusunan laporan


ini masih terdapat banyak kekeliruan baik dalam penulisan atau penyajian materi
penulis memohon maaf. Terimakasih.

Bantarujeg, Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI
Halaman Cover
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
KONDISI OBJEKTIF SEKOLAH/MADRASAH ................................................. 3
A. KONDISI UMUM ....................................................................................... 3
1. Profil Sekolah ........................................................................................... 3
2. Jumlah siswa............................................................................................. 4
3. Struktur Organisasi Sekolah ..................................................................... 5
a. Struktur Umum ............................................................................................ 5
b. Struktur Guru per Mata Pelajaran ................................................................ 5
4. Sarana dan Prasarana sekolah................................................................... 7
5. Perangkat Administrasi Pembelajaran ...................................................... 9
6. Program Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik......................... 10
7. Kondisi Fisik Madrasah/Sekolah............................................................ 11
8. Prestasi Madrasah/Sekolah ..................................................................... 14
9. Peta Lokasi ............................................................................................. 15
B. KONDISI KHUSUS PEMBELAJARAN .................................................... 15
1. Masalah-masalah Pembelajaran ............................................................. 15
2. Faktor-faktor Pemicu Masalah ............................................................... 17
BAB III ................................................................................................................. 22
TEMUAN DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 22
A. TEMUAN................................................................................................... 22
B. PEMBAHASAN ........................................................................................ 24
BAB IV ................................................................................................................. 27
PENUTUP ............................................................................................................. 27

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi SMK Al-Farizi Bantarujeg ..................................... 5


Gambar 2 Foto Sekolah Tampak Depan ............................................................... 11
Gambar 3 Foto Sekolah Tampak Dalam Bangunan Sebelah Barat ...................... 12
Gambar 4 Foto Sekolah Tampak dari dalam Sebelah TImur ................................ 12
Gambar 5 Ruang Perpustakaan ............................................................................. 13
Gambar 6 Keadaan Belakang Sekolah .................................................................. 13
Gambar 7 Denah Sekolah SMK Al-Farizi Bantarujeg .......................................... 15

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Siswa.............................................................................................. 4


Tabel 2 Struktur Guru Per Mata Pelajaran .............................................................. 6
Tabel 3 Jumlah Kelas di SMK Al-Farizi................................................................. 7
Tabel 4 Sarana & Prasarana Sekolah ...................................................................... 7
Tabel 5 Perangkat Administrasi Pembelajaran ....................................................... 9
Tabel 6 Prestasi Sekolah ....................................................................................... 14
Tabel 7 Jadwal Penyesuaian Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka di Sekolah 22

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Lembar Kegiatan Perencanaan


Lampiran Lembar Kegiatan Observasi PBM Dikelas
Lampiran Lembar Refleksi Praktikan
Lampiran Lembar Refleksi Guru Pamong
Lembar Laporan Keterlibatan Praktikan Dalam Kegiatan Penunjang Sekolah
Lampiran Nilai Akhir Praktik Pengalaman Lapangan Sekolah Dekat Rumah
(PPL-SDR)
Lembar Kegiatan Latihan Mengajar Mandiri
Lampiran Jadwal Kegiatan PPL
Lampiran Daftar Hadir Praktikan
Lampiran Daftar Hadir Piket Arian
Lampiran Daftar Hadir Piket Perpustakaan
Lampiran Daftar Hadir Pembinaan Ekstrakurikuler
Lampiran Jurnal Jharian
Lampiran Daftar Hadir Peserta Didik
Lampiran Dokumentasi Kegiatan PPL-SDR

vi
BAB I
PENDAHULUAN

Pendidikan mempunyai arti sebagai suatu proses kehidupan dalam


mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan dapat melangsungkan
kehidupannya. Pendidikan dapat juga dikatakan sebagai rangkaian proses untuk
mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Proses pengajaran dan pelatihan ini salah satunya dapat
diselenggarakan dalam lembaga pendidikan formal seperti sekolah.
Pendidik atau yang biasa disebut dengan guru bukan hanya suatu profesi atau
mata pencaharian. Pada saat menjadi pendidik kita mendapatkan dua keuntungan
yaitu untuk mengajarkan ilmu sekaligus menjadi pembelajar. Dalam hal sebagai
pembelajar, setiap pendidik tentunya akan mendapatkan pembelajaran secara tidak
langsung seperti cara untuk mengelola kelas dengan baik, membuat pengajaran
menjadi lebih menarik dan mudah dipahami, ataupun cara menyikapi setiap
perlakuan peserta didik yang berbeda-beda. Dalam hal mengajarkan ilmu,
pendidik mendapatkan beberapa keutamaan, diantaranya :
1. Mendapatkan Pahala yang Sama dengan Orang-orang yang Mengamalkan
Ilmu
Sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW :
“Barang siapa menjadi pelopor suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh
orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran
orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran
yang mereka peroleh. Sebaliknya, barang siapa menjadi pelopor suatu
amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat
baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi
dosanya sedikitpun” (HR. Muslim).

2. Termasuk pada Amal Jariyah


Sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW :

1
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya,
kecuali tiga perkara yaitu : 1) Sedekah jariyah; 2) Ilmu yang bermanfaat;
dan 3) Do’a anak sholeh/sholehah” (HR. Muslim).

Menjadi seorang pendidik ini tentunya tidaklah mudah. Selain mengajarkan


ilmu, pendidik dituntut untuk dapat memberi contoh atau teladan bagi peserta
didik, untuk dapat menanamkan perilaku dan kebiasaan yang baik kepada peserta
didik, dan dapat mengarahkan peserta didik agar bisa memaknai dan
mengamalkan setiap ilmu yang telah didapatkan. Karena tugas pendidik yang
tidak mudah tersebut, maka sebelum menjadi pendidik perlu adanya latihan atau
praktik. Dalam suatu jenjang pendidikan formal tingkat strata 1 (S1) khususnya
pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, mahasiswa harus ikut serta dalam Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL), dimana Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
merupakan program yang lebih mengarah kepada pengalaman mahasiswa dalam
keahlian khusus yang sesuai dengan bidang yang ditempuh. Bidang yang
ditempuh oleh mahasiswa tentunya berorientasi pada pengajaran dan proses
belajar mengajar menuju satu cita-cita mulia yaitu menjadi guru professional yang
berlandaskan nilai Islami dalam mengembangkan pendidikan secara luas.
Dalam praktik keguruan, para praktikan dilatih melakukan kegiatan sebagai
guru yang disaksikan, diarahkan, dan dituntun oleh guru pamong dan Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL). Karena itu, para praktikan harus bekerja keras
untuk meraih prestasi sebaik-baiknya.
Adapun langkah-langkah umum praktik keguruan tersebut meliputi: observasi
praktik keguruan, menyusun laporan observasi, menyusun perencanaan mengajar,
melakukan penampilan mengajar di kelas, dan menempuh ujian praktik keguruan,
dan menyusun laporan akhir kegiatan PPL.
Berdasarkan ketentuan di atas maka menjadi suatu kewajiban kami untuk
menyusun laporan akhir PPL hingga selesai. Banyak hal yang perlu kami gali dan
kami tulis dari SMK Al-Farizi Bantarujeg sebagai tempat observasi dan sebagai
referensi bagi kami guna melengkapi pengetahuan mengenai pendidikan untuk
masa sekarang dan masa yang akan datang.

2
BAB II
KONDISI OBJEKTIF SEKOLAH/MADRASAH

A. KONDISI UMUM
1. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMK Al-Farizi Bantarujeg


NSS : 34.2.02.16.049
NPSN : 20276126
Alamat Sekolah : Jl. Siliwangi No. 148 Bantarujeg Kabupaten Majalengka
Kode Pos 45464
Telpon/Hp. : 08132439049
E-mail : smk.alfarizi.bantarujeg@gmail.com
Program Keahlian : - Perbankan Syariah
- Akuntansi
- Teknik Komputer dan Jaringan
- Teknik Kendaraan Ringan

VISI
Terwujudnya generasi yang terampil, berakhlak mulia, cerdas dan demokratis
mengakar pada budaya bangsa serta mampu bersaing di era globalisasi

3
MISI
 Mengadakan kegiatan keagamaan secara rutin dan teratur untuk
menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama
 Menyelenggarakan proses pendidikan yang bermutu berorientasi pada
pencapaian kompetensi berstandar nasional
 Membentuk siswa agar memiliki sikap disiplin, jujur, baik, adil, demokratis
dan bertanggung jawab
 Mendidik dan melatih siswa agar mampu bersaing di dunia kerja baik sektor
formal maupun informal dan menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat

2. Jumlah siswa
Secara keseluruhan siswa di SMK Al-Farizi Bantarujeg berjumlah 164 orang,
dengan jumlah siswa kelas X sebanyak 66 orang, kelas XI sebanyak 66 orang, dan
siswa kelas XII sebanyak 43 orang. Rincian jumlah siswa per kelas dicantumkan
pada tabel berikut.

Tabel 1 Jumlah Siswa

JUMLAH JUMLAH JUMLAH LAKI-


KELAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI+PEREMPUAN
X AKL - 11 11
X TKJ 25 6 31
X TKR 24 - 24
XI AKL 1 16 17
XI TKJ 12 10 22
XI TKR 27 - 27
XII PBS 2 7 9
XII AKL 4 6 10
XII TKJ 8 5 13
XII TKR 11 - 11
JUMLAH 114 50 164

4
3. Struktur Organisasi Sekolah

a. Struktur Umum
Secara umum, struktur organisasi di SMK Al-Farizi ditampilkan pada
bagan berikut

Gambar 1 Struktur Organisasi SMK Al-Farizi Bantarujeg

b. Struktur Guru per Mata Pelajaran


Struktur yang ada di SMK Al-Farizi Bantarujeg terdiri dari satu orang
ketua yayasan, satu orang kepala sekolah, 24 orang guru mata pelajaran, 1 orang
staf tata usaha, 1 orang penajga sekolah, dan 2 orang satpam. Struktur tersebut
dari mulai ketua yayasan hingga guru per mata pelajaran dicantumkan pada tabel
berikut.

5
Tabel 2 Struktur Guru Per Mata Pelajaran

NAMA GURU KETERANGAN


NO

1 DESANDY FRASUSAN NURIMAN Ketua Yayasan Al-Farizi

2 ATEP ISWANTO, S.Pd. Kepala Sekolah

3 YUYUN WAHYUNINGSIH, S.Pd. Produktif Akuntansi

4 EPA PARLINA, S.Pd. Bahasa Indonesia/Seni Budaya

5 NENENG INA APRIANI, S.S. Bahasa Inggris

6 RISTI NURJANAH, S.Pd. IPA

7 Drs. DENI SUSIYANTO PKn

9 MELA HERNA MELANI, S.Pd.I. Bahasa Inggris

10 ELIH TRISNAWATI, S.E.I Produktif Perbankan Syariah

11 RENI MARYANA, S.Si. Matematika

12 FAJAR NUGRAHA, S.Pd. Penjas-OR

13 ATIK MASKOMARA Produktif Perbankan

14 NANI SOPIAH, S.Pd. KKPI, Produktif TKJ

15 NENI ANDRIYANI, S.Pd. Matematika

16 NURWAHIDAH, S.E. Kewirausahaan

17 SUSILAWATI, S.Pd.I. PAI

18 RISTI NURJANAH, S.Pd. IPA

19 NIA ERNAWATI, S.Pd. Bahasa Indonesia

20 DENI RADIAN, S.Pd. Produktif TKR

21 YOGI PERMANA, S.Kom Produktif TKJ

22 ACEP KUSWARA, ST Produktif TKR

23 IIS SITI AISYAH, S.Pd. Fisika, Kimia

24 LUSI NOVARITA RAHMAN, S.Pd. Bahasa Inggris

25 REVI INDIKA, S.Pd. IPS, PKn

6
NAMA GURU KETERANGAN
NO

26 ARIP MULYADI, S.Kom Produktif TKJ

27 DUDING SUPRIADI, SE Staf Tata Usaha

28 TOTO Penjaga Sekolah

29 JAJA KOSASIH Satpam

30 DIKI MAULANA Satpam

4. Sarana dan Prasarana sekolah


a. Jumlah kelas

Kelas yang ada di SMK Al-Farizi dijelaskan dalam tabel berikut

Tabel 3 Jumlah Kelas di SMK Al-Farizi

Program
No Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah
Keahlian
1 Akuntansi 1 1 1 3
2 Perbankan
- - 1 1
Syariah
3 Teknik Komputer
1 1 1 3
& Jaringan
4 Teknik
Kendaraan 1 1 1 1
Ringan
Jumlah 3 3 4 10

b. Sarana prasarana lain

Tabel 4 Sarana & Prasarana Sekolah

Jenis Sumber Jumlah Kurang


No. Baik Tdk Ada
Belajar ruang Baik

7
Jenis Sumber Jumlah Kurang
No. Baik Tdk Ada
Belajar ruang Baik

1. Ruang Aula 2 V

Ruang
2. 1 V
Perpustakaan

Ruang
Laboratorium/
Bengkel
3. 1 V
a. Teknik (TKR)
1 V
b. Komputer

Ruang kepala
4. 1 V
sekolah

5. Ruang wakasek 1 V

6. Ruang guru 1 V

7. Ruang tata usaha 1 V

8. Toilet Guru 1 V

9. Toilet Siswa 1 V

10. Toilet siswi 1 V

Lapangan
11. 1 V
Upacara

Lapangan Olah
12. 1 V
Raga

13. Mushola 1 V

14. LCD & Proyektor 1 V

15. Sound system 2 V

8
5. Perangkat Administrasi Pembelajaran
Perangkat administrasi pembelajaran dideskripsikan pada tabel berikut.
Tabel 5 Perangkat Administrasi Pembelajaran

Keterangan

No. Perangkat Pembelajaran Tidak


Ada
Ada

1 Silabus V

2 Kalender Pendidikan V

3 Pogram Tahunan V

4 Program Semester V

5 RPP V

6 Rencana Pelaksanaan Harian V

7 Buku Pelaksanaan Harian V

8 Presensi Siswa V

9 Catatan Hambatan Belajar Siswa V

10 Daftar Buku Pegangan Guru Dan Siswa V

11 Analisis KKM V

12 Kisi-Kisi Soal V

13 Soal-Soal Ulangan V

14 Buku Informasi Penilaian V

14 Analisis Butir Soal V

16 Analisis Hasil Ulangan V

17 Program/Pelaksanaan Perbaikan V

9
Keterangan

No. Perangkat Pembelajaran Tidak


Ada
Ada

18 Program/Pelaksanaan Pengayaan V

19 Daftar Pengembalian Hasil Ulangan V

20 Buku Ulangan Bergilir V

21 Daftar Nilai V

Laporan Penilaian Akhlak Mulia dan


22 V
Kepribadian Siswa

23 Buku Tugas Terstruktur V

24 Buku Tugas Mandiri V

25 SK Pembagian Tugas V

26 Jadwal Mengajar V

6. Program Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik


Program pembinaan dan pengembangan peserta didikdi SMK Al-Farizi
Bantarujeg terdiri dari beberapa aspek kegiatan. Diantaranya kegiatan
intrakurikuler, ekstrakurikuler serta rangkaian pembinaan kegiatan seperti kultum,
apel pagi, dan senam.

Kegiatan intrakulikuler di SMK Al-Farizi yaitu OSIS, sedangkan kegiatan


ekstrakurikulernya terdapat ektrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan.
Ekstrakurikuler wajib yaitu PRAMUKA sedangkan yang termasuk
ekstrakurikuler pilihan antara lain PMR, PKS, ROHIS, Olah Raga, dan
PASKIBRA. Kegiatan penunjang lainnya diantaranya terdapat pelatihan untuk
mata pelajaran peminatan, bengkel seni yaitu kegiatan siswa yang berhubungan
denngan seni, dan kultum (kuliah tujuh menit).

10
Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan setiap minggu, dengan pergantian
jadwal setiap minggunya yaitu seminggu untuk ekstrakurikuler wajib seperti
PRAMUKA dan seminggu berikutnya untuk ekstrakurikuler sunnah (peminatan)
seperti PMR, PASKIBRA, bengkel seni dan lainnya.

Selain itu, setiap hari senin diadakan upacara pengibaran bendera merah
putih, dan setiap hari jumat diadakan kultum bergiliran dengan senam pagi.
Program PHBI dan PHBN juga selalu diadakan mengingat pentingnya akan
kegiatan tersebut.

Program bimbingan dari BK, sudah masuk kedalam kegiatan belajar


mengajar dan mendapat jatah 1 jam pelajaran untuk setiap kelasnya.

7. Kondisi Fisik Madrasah/Sekolah


Gedung sekolah SMK Al-Farizi dapat dikatakan layak dan baik digunakan
untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Gedung ini terletak di pinggir Jalan
Raya Bantarujeg dengan gerbang sekolah yang berwarna hitam menghadap ke
arah Barat tepat langsung ke jalan utama lalu lintas.

Gambar 2 Foto Sekolah Tampak Depan

Dibagian dalam sekolah, terdapat lapangan bola Volly dan ruangan khusus
untuk praktik kelas TKR (bengkel) serta tempat jaga guru piket dan satpam.
Selain itu, tampak dari dalam juga terdapat dua lantai bangunan sekolah saling
bersebrangan, bangunan sebelah barat tepatnya dilantai dua merupakan lab
komputer yang digunakan untuk praktik kelas TKJ ataupun kelas lain yang

11
memerlukan. Pada lantai dasar digunakan ruangan mushola, ruang kelas XII PBS,
TKJ, dan TKR, ruang TU, ruang kepala sekolah beserta wakasek.

Gambar 3 Foto Sekolah Tampak Dalam Bangunan Sebelah Barat

Bangunan di sebelah Timur pada lantai dua digunakan ruangan untuk kelas
X AKl, TKJ, dan TKR. Pada lantai dasar digunakan untuk ruangan kelas XI TKJ,
TKR, dan AKL, serta kelas XII AKL, dan ruang guru.

Gambar 4 Foto Sekolah Tampak dari dalam Sebelah TImur

Selain itu, dibagian paling belakang sekolah terdapat bangunan untuk ruang
perpustakaan, kantin, dan toilet yang terdiri dari 3 ruangan toilet untuk siswa,
siswi, dan guru

12
Gambar 5 Ruang Perpustakaan

Di bagian belkang sekolah tidak terdapat gerbang lagi, melainkan hanya


satu gerbang utama untuk lalu lintas warga sekolah SMK Al-Farizi. Bagian
belakang sekolah terdapat kebun milik penduduk sekitar

Gambar 6 Keadaan Belakang Sekolah

13
8. Prestasi Madrasah/Sekolah
Terdapat beberapa prestasi yang telah diraih oleh siswa maupun warga
SMK Al-Farizi yang dicantumkan pada tabel berikut.

Tabel 6 Prestasi Sekolah

No Jenis Prestasi/Partisipasi Keterangan


HUT PGRI Th. 2011
1 Juara 1 Lomba Gerak Jalan Putri
Kecamatan
HUT PGRI Th. 2011
2 Juara 2 Lomba Gerak Jalan Putra
Kecamatan
Juara Umum Pada Bhakti
3 Tingkat Kwarran Bantarujeg
Wirakarya/Pramuka
4 Juara 3 Bidang Matematika Lks Smk Tingkat Kab. Majalengka
5 Juara 2 Volley Ball Putri Lks Smk Tingkat Kab. Majalengka
6 Juara 2 Tenis Meja Putri Lks Smk Tingkat Kab. Majalengka
7 Juara 2 Jumbara/Pmr Tingkat Kab. Majalengka
Tingkat Kecamatan
8 Juara 2 Cerdas Cermat Qur’an
(Penyelenggara Asbih)
Partisipasi Peserta Pada Raimuna Daerah
9 Tingkat Jawa Barat
2012 Di Jatinangor
10 Partisipasi Panitia Jamran 2012 Dan 2013

14
9. Peta Lokasi
Sesuai dengan deskripsi kondisi fisiksekolah SMK Al-Farizi Bantarujeg,
maka denah sekolah dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 7 Denah Sekolah SMK Al-Farizi Bantarujeg

B. KONDISI KHUSUS PEMBELAJARAN

1. Masalah-masalah Pembelajaran
Kegiatan utama dalam praktek pengalaman lapangan (PPL) adalah pelatihan
keterampilan mengajar dan tugas-tugas guru lainnya. Mahasiswa PPL sebagai
calon guru harus dapat menerapkan keterampilan mengajar secara utuh, maka
terlebih dahulu mahasiswa PPL harus menyusun program pengajaran, yang mana
program pengajaran tersebut kemudian diaplikasi dalam kegiatan belajar selama
dikelas. Adapun, masalah-masalah dalam pembelajaran yang ditemui mahasiswa
PPL selama melaksanakan pelatihan mengajar dikelas X TKJ dan X TKR SMK
Al-Farizi Bantarujeg secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut:

15
1) Dari segi guru (Praktikan PPL)
a. Penyampaian materi pembelajaran yang terbtas oleh waktu sehingga kurang
maksimal
b. Guru mendapat kesulitan menerapkan metode pembelajaran yang tepat dan
bervariasi.
c. Guru mendapat kesulitan dalam menentukan dan mengidentifikasi materi
esensial dan materi sulit.
d. Guru kesulitan menerapkan disiplin bagi peserta didik dalam belajar.
e. Guru kesulitan menyajikan praktikum maupun demonstrasi karena tidak
adanya laboratorium kimia maupun IPA.
f. Guru kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran yang sesuai karena
materi yang disampaikan ketika PPL kebanyakan teori.
2) Dari segi peserta didik
a. Minat baca, motivasi belajar, dan daya nalar peserta didik relatif rendah.
b. Kemandirian dan strategi belajar kurang baik.
c. Kurang efektif memanfaatkan waktu dan sumber belajar.
d. Aktivitas bertanya di kelas rendah.
e. Peserta didik cenderung kurang kondusif ketika pembelajaran dikelas.
f. Semakin menipisnya etika dan kesopanan di dalam belajar
g. Kehadiran peserta didik yang kurang ketika pembelajaran daring
h. Terhambatnya pembelajaran peserta didik karena jaringan, kuota internet, dan
fasilitas yang tdak memadai seperti penyediaan handphone karena tidak semua
siswa memiliki handphone maupun media penunjang lainnya

Pada mata pelajaran kimia khususnya, pembelajaran dilaksanakan


menggunakan kurtilas dan menggunakan pendekatan scientific. Dari segi sarana
dan prasarana sulitnya penggunaan proyektr karena hanya satu dan memerlukan
konfirmasi terlebih daulu jika kakan menggunakan. Selain itu dari guru kimia,
RPP yang dibuat oleh guru dengan pembelajaran daring sama saja dengan
pembelajaran tatap muka selain itu, kurangnya penggunaan media pembelajaran

16
bagi siswa bahkan tidak pernah karena latarbelakang guru yang mengampu mata
pelajaran kimia bukan dari sarjana pendidikan kimia ataupun kimia murni.

2. Faktor-faktor Pemicu Masalah


Berdasarkan kajian teori para ahli seperti Cooney, Davis & Henderson (1975)
telah mengidentifikasikan beberapa faktor penyebab masalah pembelajaran, di
antaranya:

1) Faktor Fisiologis
Faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah belajar peserta didik ini berkait
dengan kurang berfungsinya otak, susunan syaraf ataupun bagian-bagian tubuh
lain. Para guru harus menyadari bahwa hal yang paling berperan pada waktu
belajar adalah kesiapan otak dan sistem syaraf dalam menerima, memproses,
menyimpan, ataupun memunculkan kembali informasi yang sudah disimpan.
Kalau ada bagian yang tidak sesuai pada bagian tertentu dari otak seorang peserta
didik, maka dengan sendirinya peserta didik akan mengalami masalah belajar.
Seandainya sistem syaraf atau otak peserta didik karena sesuatu dan lain hal
kurang berfungsi secara sempurna akibatnya akan mengalami hambatan ketika
belajar.
2) Faktor Sosial
Merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah jika orang tua dan
masyarakat sekeliling sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar
dan kecerdasan peserta didik sebagaimana ada yang menyatakan bahwa sekolah
adalah cerminan masyarakat dan anak adalah gambaran orang tuanya. Oleh karena
itu ada beberapa faktor penyebab masalah belajar yang berkait dengan sikap dan
keadaan keluarga serta masyarakat sekeliling yang kurang mendukung peserta
didik tersebut untuk belajar sepenuh hati. Tetangga yang mengatakan sekolah
tidak penting karena banyak sarjana menganggur, masyarakat yang selalu minum-
minuman keras dan melawan hukum, ada orang tua yang selalu marah bila
menonton TV setiap saat, ada juga yang tidak terbuka ataupun kurang
menyayangi anaknya dengan sepenuh hati dapat merupakan contoh dari beberapa
faktor sosial yang menjadi penyebab masalah belajar peserta didik.

17
Intinya, lingkungan di sekitar peserta didik harus dapat membantu mereka
untuk belajar semaksimal mungkin selama mereka belajar di sekolah. Dengan cara
seperti ini, lingkungan dan sekolah akan membantu para peserta didik, harapan
bangsa ini untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih cerdas.
Peserta didik dengan kemampuan cukup seharusnya dapat dikembangkan
menjadi peserta didik berkemampuan baik, yang berkemampuan kurang dapat
dikembangkan menjadi berkemampuan cukup. Sekali lagi, orang tua, guru, dan
masyarakat, secara sengaja atau tidak sengaja, dapat menyebabkan masalah bagi
peserta didik. Karenanya, peran orang tua dan guru dalam membentengi para
peserta didik dari pengaruh negatif masyarakat sekitar, di samping perannya
dalam memotivasi para peserta didik untuk tetap belajar menjadi sangat
menentukan.
3) Faktor Kejiwaan
Faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah belajar peserta didik ini berkait
dengan kurang mendukungnya perasaan hati (emosi) peserta didik unutuk belajar
secara sungguh-sungguh. Sebagai contoh, ada peserta didik yang tidak suka mata
pelajaran tertentu karena ia selalu gagal mempelajari mata pelajaran itu. Jika hal
ini terjadi, peserta didik tersebut akan mengalami masalah belajar yang sangat
berat. Hal ini merupakan contoh dari faktor emosi yang menyebabkan masalah
belajar. Contoh lain adalah peserta didik yang rendah diri, peserta didik yang
ditinggalkan orang yang paling disayangi dan menjadikannya sedih
berkepanjangan akan mempengaruhi proses belajar dan dapat menjadi faktor
penyebab masalah belajarnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang dapat mempelajari suatu
mata pelajaran dengan baik akan menyenangi mata pelajaran tersebut. Begitu juga
sebaliknya, anak yang tidak menyenangi suatu mata pelajaran biasanya tidak atau
kurang berhasil mempelajari mata pelajaran tersebut. Karenanya, tugas utama
yang sangat menentukan bagi seorang guru adalah bagaimana membantu peserta
didiknya sehingga mereka dapat mempelajari setiap materi dengan baik. Yang
perlu mendapatkan perhatian juga, hukuman yang diberikan seorang guru dapat
menyebabkan peserta didiknya lebih giat belajar, namun dapat juga menyebabkan

18
mereka tidak menyukai guru mata pelajaran tersebut. Dapat juga terjadi, peserta
didik akan membenci sekali mata pelajaran yang diasuh guru tersebut. Kalau hal
seperti ini yang terjadi, tentunya akan sangat merugikan peserta didik tersebut.
4) Faktor Intelektual
Faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah belajar peserta didik ini berkait
dengan kurang sempurna atau kurang normalnya tingkat kecerdasan peserta didik.
Para guru harus meyakini bahwa setiap peserta didik mempunyai tingkat
kecerdasan berbeda. Ada peserta didik yang sangat sulit menghafal sesuatu, ada
yang sangat lamban menguasai materi tertentu, ada yang tidak memiliki
pengetahuan prasyarat dan juga ada yang sangat sulit membayangkan dan
bernalar. Hal-hal yang disebutkan tadi dapat menjadi faktor penyebab masalah
belajar pada diri peserta didik tersebut.
5) Faktor Kependidikan
Faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah belajar peserta didik ini berkait
dengan belum mantapnya lembaga pendidikan secara umum. Guru yang selalu
meremehkan peserta didik, guru yang tidak bisa memotivasi peserta didik untuk
belajar lebih giat, guru yang membiarkan peserta didiknya melakukan hal-hal
yang salah, guru yang tidak pernah memeriksa pekerjaan peserta didik, sekolah
yang membiarkan para peserta didik bolos tanpa ada sanksi tertentu, adalah
contoh dari faktor-faktor penyebab masalah dan pada akhirnya akan menyebabkan
ketidak berhasilan peserta didik tersebut.

Berdasarkan pengamatan secara langsung dilokasi PPL-SDR, dapat


diidentifikasikan faktor-faktor pemicu dalam masalah pembelajaran ialah sebagai
berikut:

1) Faktor yang Bersumber dari Diri Pribadi (Internal)


Faktor yang bersumber dari diri pribadi sendiri yaitu :
a. Faktor Psikologis
 Intelegensi

19
Peserta didik yang mempunyai intelegensi tinggi akan lebih mudah dalam
memahami pelajaran yang diberikan guru atau lebih berhasil dibandingkan
dengan siswa-siswa yang berintelegensi rendah.
 Bakat
Apabila bahan yang dipelajari oleh siswa tidak sesuai dengan bakatnya maka
siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar.
 Motivasi
Prestasi belajar siswa bisa menurun apabila siswa tersebut tidak mempunyai
motivasi dalam belajar.
b. Faktor Fisiologis
Gangguan-gangguan fisik dapat berupa gangguan pada alat-alat penglihatan
dan pendengaran yang dapat menimbulkan kesulitan belajar. Seperti gangguan
visual yang sering disertai dengan gejala pusing, mual, sakit kepala, malas, dan
kehilangan konsentrasi pada pelajaran.
2) Faktor Eksternal
a. Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Sekolah :
 Metode mengajar
Apabila guru menggunakan metode yang sama untuk semua bidang studi dan
pada setiap pertemuan akan membosankan siswa dalam belajar.
 Hubungan guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa
Dalam proses pendidikan, antar guru, guru dengan siswa, dan antar siswa
tidak terjalin hubungan yang baik dan harmonis untuk bekerja sama, maka
siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar. Karena antar personal sekolah
akan saling menyebutkan kelemahan dari personal lain dan terjadinya
persaingan yang kurang sehat.
 Sarana dan prasarana
Alat-alat belajar yang kurang atau tidak lengkap, buku-buku sumber yang
diperlukan sulit didapatkan, ruang kelas, ruang kelas tidak mencukupi syarat
seperti terlalu panas, pengap, dan ruang kecil yang tidak sesuai dengan jumlah
siswa. Selain itu fasilitas penunjang dari peserta didik untuk pembelajaran
online pun kurang bakan tidak ada.

20
b. Faktor Keluarga
 Keadaan ekonomi keluarga
Apabila anak hidup dalam keluarga yang miskin dan harus bekerja membantu
mencari tambahan ekonomi keluarga akan menimbulkan kesulitan bagi anak,
mungkin akan terlambat datang, tidak dapat membeli peralatan sekolah yang
dibutuhkan, tidak dapat memusatkan perhatian karena sudah lelah dan
sebagainya.
 Hubungan antar sesama anggota keluarga
Apabila hubungan antar keluarga tidak harmonis, seperti orang tua sering
bertengkar, orang tua otoriter, peraturan yang ketat, dan sebagainya, maka anak
tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar.
 Tuntutan orang tua
Tuntutan orang tua dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi anak apabila
tuntutan itu tidak sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat anak.
c. Faktor Lingkungan Masyarakat
Faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat yang dapat menimbulkan
kesulitan belajar adalah media cetak, komik, buku-buku pornografi, media
elektronik, TV, VCD, video, play station, dan sebagainya.

21
BAB III
TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. TEMUAN
Hasil penemuan observasi yang dilakukan oleh praktikan di SMK Al-Farizi
Bantarujeg mencakup proses belajar dan pembelajaran kimia, diantaranya:
1) Waktu Belajar
Waktu belajar di SMK Al-Farizi Bantarujeg selama masa pandemic terjadi
jadwal penyesuaian yaitu dari hari Senin sampai Jumat dimulai pukul 06.50 WIB
sampai dengan 11.50 WIB.

2) Kurikulum dan Metode/Stategi Pembelajaran


Kurikulum di SMK Al-Farizi telah menggunakan kurtilas. Metode/strategi
yang sering digunakan selama masa pandemi ini ialah dengan menggunakan
sistem daring dan luring. Sistemnya yaitu dengan menggunakan rombel pelajaran,
siswa akan melaksanakan pembelajaran daring selama satu minggu dan seminggu
berikutnya yaitu dengan metode luring/tatap muka. Sistem rombel ini dilakukan
per angkatan dengan total keseluruhan 10 rombel, dan setiap harinya hanya 5
rombel yang KBM tatap muka disekolah sisanya KBM daring. Jadwal
penyesuaiannya dicantumkan pada tabel berikut

Tabel 7 Jadwal Penyesuaian Kegiatan Belajar Mengajar Tatap Muka di Sekolah

Hari Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3 Minggu Ke-4

Senin Kel.2 Kel.1 Kel.2 Kel.1

Selasa Kel.1 Kel.2 Kel.1 Kel.2

Rabu Kel.2 Kel.1 Kel.2 Kel.1

Kamis Kel.1 Kel.2 Kel.1 Kel.2

Jumat Kel.2 Kel.1 Kel.2 Kel.1

22
Keterangan: KELOMPOK 1 (Semua kelas X, XII AKL, XII PBS)
KELOMPOK 2 (Semua kelas XI, XII TKJ, XII TKR)

Selama masa pandemi kegiatan belajar mengajar dibatasi kuantitas siswa dan
waktu pembelajarannya. Selain hanya 5 rombel yang dapat melaksanakan KBM
tatap muka di sekolah, waktu pembelajaran juga dibatasi menjadi 25 menit setiap
jam pelajarannya baik secara daring maupun tatap muka.

3) Peraturan Ketertiban Sekolah


Siswa diharuskan datang ke sekolah tepat waktu dan menggunakan atribut
sekolah yang telah ditentukan. Siswa harus berpenampilan sopan, rapih, dan
islami selama berada di lingkungan sekolah. Jika ditemukan siswa yang
melanggar ketertiban sekolah maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

4) Guru Piket
Untuk mendisiplinkan siswa dan meminimalisir siswa yang sering keluar
kelas, maka sekolah mengadakan guru piket yang bertanggung jawab untuk
mengawasi siswa selama jam pembelajaran dimulai hingga selesai. Setiap hari
guru piket ini melakukan pengecekan terhadap kehadiran siswa dan menangani
peserta didik yang terlambat serta mengkoordinir buku piket harian. Guru piket
juga memberikan izin apabila terdapat peserta didik yang meminta izin untuk
meninggalkan lingkungan sekolah karena keperluan yang sangat mendesak dan
dengan alasan yang jelas.

5) Upacara
Selama masa pandemi kegiatan upacara selalu rutin dilaksanakan di setiap
hari Senin mulai pukul 07.00 WIB - 07.30 WIB

6) Kegiatan Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan di luar jam pelajaran. Kegiatan
ekstrakurikuler ini dilaksanakan guna menggali potensi, minat dan bakat peserta
didik di luar bakat akademiknya dalam pembelajaran. Ekstrakurikuler

23
dimaksudkan untuk mendidik dan melatih siswa untuk meningkatkan pengalaman
mereka dalam hal keorganisasian, kepemimpinan, tanggung jawab, disiplin,
bersosialisasi, dan lain sebagainya.

Kegiatan ekstrakurikuler di SMK Al-Farizi Bantarujeg ini berjalan cukup


baik. Adapun ekstrakurikuler yang ada di SMK Al-Farizi Bntarujeg yaitu,
Pramuka, Paskibra, PKS, PMR, Seni. Rohis, dan Olah Raga. Kegiatan
ekstrakurikuler dilaksanakan pada hari jumat setiap minggunya.

Sistem penilaian yang dilaksanakan di SMK Al-Farizi yaitu secara umum


dengan PTS dan UAS, selain itu untuk penlaian lain seperti afektif, kognitif, dan
psikomotorik diserahkan kepada guru bidangnya masing-masing.

Penggunaan media pembelajaran belum sepenuhnya digunakan disetiap KBM


di SMK Al-Farizi, begitupun dengan fasilitas yang ada belum bisa memenuhi
kebutuhan setiap kelasnya. Akan tetapi untuk mata pelajaran yang sesuai dengan
program keahliannya sudah diadakan secara maksimal seperti labkom untuk
program keahlian TKJ dan bengkel untuk program keahlian TKR.

B. PEMBAHASAN
Kegiatan PPL di SMK Al-Farizi dilaksanakan pada dua program keahlian
yang berbeda, yaitu kelas X TKR dan kelas X TKJ. Mata pelajaran kimia ini
merupakan mata pelajaran peminatan (C1). Secara umum kondisi pembelajaran di
SMK Al-Farizi Bantarujeg sudah cukup baik, ditinjau dari fasilitas pembelajaran
dan pelaksanaan pembelajaran.

Sumber belajar dapat diartikan sebagai semua sumber baik data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digubakan olah peserta didik dalam belajar.

Sumber belajar di SMK Al-Farizi Bantarujeg ternilai cukup baik karena jika
dilihat dari segi fasilitas atau sarana dan prasarana di sana cukup lengkap mulai
dari gedung mushola, aula, ruang kelas, lapangan, perpustakaan, bengkel dan
laboratorium komputer. Walaupun belum ada laboratorium IPA untuk menunjang
proses pembelajaran sains. Selain itu dari tenaga pendidik dan staf administrasi
nya ternilai baik karena mereka sangat disiplin dan santun. Terdapat administrasi

24
disetiap kelasnya dan ruang perpustakaan yang di lengkapi dengan berbagai
sumber bacaan, mulai dari buku pelajaran umum, agama, cerpen, novel hingga
majalah edukasi. Hal-hal tersebut sangat erat kaitannya dengan pencapaian tujuan
pendidikan yakni dapat mencetak insan yang cakap, kreatif, mandiri, berilmu
demokratis dan bertanggung jawab.

Adapun pencapaian tujuan menjadi manusia yang beriman dan bertakwa


kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan sehat. Pencapaian point ini
ditunjang oleh adanya kegiatan keagamaan seperti kultum setiap hari jumat,
adanya mata pelajaran PAI, serta ekstrakurikuler ROHIS. Sedangkan untuk
menjadikan peserta didik yang sehat ditunjang dengan adanya kegiatan olaraga
dan senam pagi setiap ari jumat. Sehingga dengan demikian pencapaian tujuan
pendidikan nasional di SMK Al-Farizi Bantarujeg sangat diupayakan dari
berbagai pihak.

Kegiatan pembelajaran kimia yang dilaksanakan di kelas X TKJ dan TKR


dirasa sudah cukup baik, antusiasme mereka yang cukup tinggi membuat
praktikan merasa nyaman dan menikmati setiap proses pembelajaran walaupun
terdapat beberapa masalah pembelajaran saat mengajar dikelas TKR yang
notabene semua laki-laki. Materi pembelajaran kimia di kelas X semester ganjil
umumnya memiliki jenis konsep yang abstrak dan tak terdefinisikan, hal ini
memicu adanya sikap positif dan negatif pada saat pembelajaran berlangsung.
Bagi sebagian siswa yang memiliki minat dan motivasi belajar yang tinggi hal ini
tentu menarik perhatian, dan menimbulkan banyak pertanyaan yang unik dan
menarik. Namun berbeda halnya dengan siswa yang merasa bahwa belajar kimia
dengan konsep abstrak adalah hal yang membosankan, ditambah lagi jam/waktu
pembelajaran kimia yang terletak di jam-jam rawan ketidak kondusifan seperti
jam-jam tidur siang, setelah jam istirahat dan detik-detik akhir menuju waktu
pulang/pembelajaran berakhir.

Permasalahan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, sebagaimana


yang telah di jelaskan pada point sebelumnya. Namun asumsi praktikan
bahwasanya masalah ini dapat diatasi dengan menyediakan lembar kerja yang

25
menarik, media pembelajaran yang unik dan saat ini sedang berkembang pesat
adalah media pembelajaran berbasis IT. Penggunaan media pembelajaran berbasis
IT ini memungkinkan efektif karena di era saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa
manusia tidak terlepas dari teknologi khususnya android/smartphone, baik
kalangan muda, anak-anak, sampai kaum lanjut usia, baik pria maupun wanita.
Dan tak terkecuali dengan siswa. Untuk membangun motivasi belajar siswa serta
mengoptimalkan penggunaan gadget tentunya harus diadakan pembelajaran yang
terintegrasi nilai IT.

Adanya pengaruh dari penggunaan media pembelajaran berbasis IT terhadap


motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran kimia dapat terlihat di kelas
X TKJ. Pada saat itu pembelajaran kimia dilaksanakan dengan memberikan
instruksi untuk memainkan sebuah game/kuis berbasis android. Kuis ini
sebelumnya telah di setting sedemikian rupa agar materi pembelajaran relevan
dengan yang sedang/telah diajarkan. Kuis ini bernama kahoot, sebuah web
penyedia berbagai jenis game education yang cukup familiar. Game dibuat hanya
10 soal dengan waktu tertentu pada setiap soalnya. Namun walaupun hanya 10
soal motivasi belajar siswa dapat terbangun dengan cepat. Tidak ditemui lagi
siswa yang acuh dan mengantuk, mereka terlihat semangat, terlibat dalam
pembelajaran dan sangat antusias.

26
BAB IV
PENUTUP

Selama pelaksanaan PPL yang dilaksanakan kurang lebih selama 4 bulan.


Banyak hal yang tidak ditemui di dalam perkuliahan namun ditemui di lapangan.
PPL ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi mahasiswa. Dengan
selesainya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Al-Farizi Bantarujeg ini
dapat penulis simpulkan sebagai berikut:
1. Kegiatan yang dilakukan dalam praktik pengalaman lapangan SMK Al-Farizi
Bantarujeg baik kegiatan mengajar maupun yang non mengajar dapat
dilaksanakan dengan baik meskipun terkadang menemui kendala.
2. Proses belajar mengajar yang diadakan di SMK Al-FArizi BAntarujeg sudah
dilaksanakan sesuai dengan fasilitas yang ada.
3. Kegiatan intrakurikuler dan esktrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan sarana
dan prasarana yang tersedia secukupnya.
4. Peserta PPL dilatih untuk peka terhadap permasalahan-permasalahan yang
terjadi dan mencari solusi yang tepat serta memperoleh pengetahuan mengenai
karakteristik siswa yang berbeda-beda.
5. Selama PPL banyak pengalaman yang penulis dapatkan baik pengalaman
positif maupun pengalaman yang bersifat negatif yang semuanya itu akan
bermanfaat bagi penulis.
Khusus dalam pembelajaran Kimia, siswa cukup faham untuk belajar dengan
guru praktikan dibuktikan dengan antusiasme siswa didalam kelas. Guru pamong
pun cukup profesional dalam membimbing guru praktikan sehingga banyak
pelajaran yang didapatkan.

27

Anda mungkin juga menyukai