Disusun Oleh:
Nadia Nuri Silmiah / 1172080047
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengalaman
Lapangan di SMK Al-Farizi Bantarujeg. Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih kepada dosen
pembimbing PPL-SDR Ibu Imelda Helsy, M.Pd.., kepala sekolah SMK Al-Farizi
Bantarujeg Bapak Atep Iswanto, S.Pd., guru mata pelajaran kimia Ibu Iis Siti
Aisyah, S.Pd., dan seluruh staff pengajar serta warga SMK Al-Farizi Bantarujeg
yang telah membimbing kami selama menjalankan PPL-SDR di SMK Al-Farizi
Bantarujeg. Tak lupa kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan
arahan kepad penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Cover
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
KONDISI OBJEKTIF SEKOLAH/MADRASAH ................................................. 3
A. KONDISI UMUM ....................................................................................... 3
1. Profil Sekolah ........................................................................................... 3
2. Jumlah siswa............................................................................................. 4
3. Struktur Organisasi Sekolah ..................................................................... 5
a. Struktur Umum ............................................................................................ 5
b. Struktur Guru per Mata Pelajaran ................................................................ 5
4. Sarana dan Prasarana sekolah................................................................... 7
5. Perangkat Administrasi Pembelajaran ...................................................... 9
6. Program Pembinaan dan Pengembangan Peserta Didik......................... 10
7. Kondisi Fisik Madrasah/Sekolah............................................................ 11
8. Prestasi Madrasah/Sekolah ..................................................................... 14
9. Peta Lokasi ............................................................................................. 15
B. KONDISI KHUSUS PEMBELAJARAN .................................................... 15
1. Masalah-masalah Pembelajaran ............................................................. 15
2. Faktor-faktor Pemicu Masalah ............................................................... 17
BAB III ................................................................................................................. 22
TEMUAN DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 22
A. TEMUAN................................................................................................... 22
B. PEMBAHASAN ........................................................................................ 24
BAB IV ................................................................................................................. 27
PENUTUP ............................................................................................................. 27
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya,
kecuali tiga perkara yaitu : 1) Sedekah jariyah; 2) Ilmu yang bermanfaat;
dan 3) Do’a anak sholeh/sholehah” (HR. Muslim).
2
BAB II
KONDISI OBJEKTIF SEKOLAH/MADRASAH
A. KONDISI UMUM
1. Profil Sekolah
VISI
Terwujudnya generasi yang terampil, berakhlak mulia, cerdas dan demokratis
mengakar pada budaya bangsa serta mampu bersaing di era globalisasi
3
MISI
Mengadakan kegiatan keagamaan secara rutin dan teratur untuk
menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama
Menyelenggarakan proses pendidikan yang bermutu berorientasi pada
pencapaian kompetensi berstandar nasional
Membentuk siswa agar memiliki sikap disiplin, jujur, baik, adil, demokratis
dan bertanggung jawab
Mendidik dan melatih siswa agar mampu bersaing di dunia kerja baik sektor
formal maupun informal dan menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat
2. Jumlah siswa
Secara keseluruhan siswa di SMK Al-Farizi Bantarujeg berjumlah 164 orang,
dengan jumlah siswa kelas X sebanyak 66 orang, kelas XI sebanyak 66 orang, dan
siswa kelas XII sebanyak 43 orang. Rincian jumlah siswa per kelas dicantumkan
pada tabel berikut.
4
3. Struktur Organisasi Sekolah
a. Struktur Umum
Secara umum, struktur organisasi di SMK Al-Farizi ditampilkan pada
bagan berikut
5
Tabel 2 Struktur Guru Per Mata Pelajaran
6
NAMA GURU KETERANGAN
NO
Program
No Kelas X Kelas XI Kelas XII Jumlah
Keahlian
1 Akuntansi 1 1 1 3
2 Perbankan
- - 1 1
Syariah
3 Teknik Komputer
1 1 1 3
& Jaringan
4 Teknik
Kendaraan 1 1 1 1
Ringan
Jumlah 3 3 4 10
7
Jenis Sumber Jumlah Kurang
No. Baik Tdk Ada
Belajar ruang Baik
1. Ruang Aula 2 V
Ruang
2. 1 V
Perpustakaan
Ruang
Laboratorium/
Bengkel
3. 1 V
a. Teknik (TKR)
1 V
b. Komputer
Ruang kepala
4. 1 V
sekolah
5. Ruang wakasek 1 V
6. Ruang guru 1 V
8. Toilet Guru 1 V
9. Toilet Siswa 1 V
Lapangan
11. 1 V
Upacara
Lapangan Olah
12. 1 V
Raga
13. Mushola 1 V
8
5. Perangkat Administrasi Pembelajaran
Perangkat administrasi pembelajaran dideskripsikan pada tabel berikut.
Tabel 5 Perangkat Administrasi Pembelajaran
Keterangan
1 Silabus V
2 Kalender Pendidikan V
3 Pogram Tahunan V
4 Program Semester V
5 RPP V
8 Presensi Siswa V
11 Analisis KKM V
12 Kisi-Kisi Soal V
13 Soal-Soal Ulangan V
17 Program/Pelaksanaan Perbaikan V
9
Keterangan
18 Program/Pelaksanaan Pengayaan V
21 Daftar Nilai V
25 SK Pembagian Tugas V
26 Jadwal Mengajar V
10
Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan setiap minggu, dengan pergantian
jadwal setiap minggunya yaitu seminggu untuk ekstrakurikuler wajib seperti
PRAMUKA dan seminggu berikutnya untuk ekstrakurikuler sunnah (peminatan)
seperti PMR, PASKIBRA, bengkel seni dan lainnya.
Selain itu, setiap hari senin diadakan upacara pengibaran bendera merah
putih, dan setiap hari jumat diadakan kultum bergiliran dengan senam pagi.
Program PHBI dan PHBN juga selalu diadakan mengingat pentingnya akan
kegiatan tersebut.
Dibagian dalam sekolah, terdapat lapangan bola Volly dan ruangan khusus
untuk praktik kelas TKR (bengkel) serta tempat jaga guru piket dan satpam.
Selain itu, tampak dari dalam juga terdapat dua lantai bangunan sekolah saling
bersebrangan, bangunan sebelah barat tepatnya dilantai dua merupakan lab
komputer yang digunakan untuk praktik kelas TKJ ataupun kelas lain yang
11
memerlukan. Pada lantai dasar digunakan ruangan mushola, ruang kelas XII PBS,
TKJ, dan TKR, ruang TU, ruang kepala sekolah beserta wakasek.
Bangunan di sebelah Timur pada lantai dua digunakan ruangan untuk kelas
X AKl, TKJ, dan TKR. Pada lantai dasar digunakan untuk ruangan kelas XI TKJ,
TKR, dan AKL, serta kelas XII AKL, dan ruang guru.
Selain itu, dibagian paling belakang sekolah terdapat bangunan untuk ruang
perpustakaan, kantin, dan toilet yang terdiri dari 3 ruangan toilet untuk siswa,
siswi, dan guru
12
Gambar 5 Ruang Perpustakaan
13
8. Prestasi Madrasah/Sekolah
Terdapat beberapa prestasi yang telah diraih oleh siswa maupun warga
SMK Al-Farizi yang dicantumkan pada tabel berikut.
14
9. Peta Lokasi
Sesuai dengan deskripsi kondisi fisiksekolah SMK Al-Farizi Bantarujeg,
maka denah sekolah dapat dilihat pada gambar berikut.
1. Masalah-masalah Pembelajaran
Kegiatan utama dalam praktek pengalaman lapangan (PPL) adalah pelatihan
keterampilan mengajar dan tugas-tugas guru lainnya. Mahasiswa PPL sebagai
calon guru harus dapat menerapkan keterampilan mengajar secara utuh, maka
terlebih dahulu mahasiswa PPL harus menyusun program pengajaran, yang mana
program pengajaran tersebut kemudian diaplikasi dalam kegiatan belajar selama
dikelas. Adapun, masalah-masalah dalam pembelajaran yang ditemui mahasiswa
PPL selama melaksanakan pelatihan mengajar dikelas X TKJ dan X TKR SMK
Al-Farizi Bantarujeg secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut:
15
1) Dari segi guru (Praktikan PPL)
a. Penyampaian materi pembelajaran yang terbtas oleh waktu sehingga kurang
maksimal
b. Guru mendapat kesulitan menerapkan metode pembelajaran yang tepat dan
bervariasi.
c. Guru mendapat kesulitan dalam menentukan dan mengidentifikasi materi
esensial dan materi sulit.
d. Guru kesulitan menerapkan disiplin bagi peserta didik dalam belajar.
e. Guru kesulitan menyajikan praktikum maupun demonstrasi karena tidak
adanya laboratorium kimia maupun IPA.
f. Guru kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran yang sesuai karena
materi yang disampaikan ketika PPL kebanyakan teori.
2) Dari segi peserta didik
a. Minat baca, motivasi belajar, dan daya nalar peserta didik relatif rendah.
b. Kemandirian dan strategi belajar kurang baik.
c. Kurang efektif memanfaatkan waktu dan sumber belajar.
d. Aktivitas bertanya di kelas rendah.
e. Peserta didik cenderung kurang kondusif ketika pembelajaran dikelas.
f. Semakin menipisnya etika dan kesopanan di dalam belajar
g. Kehadiran peserta didik yang kurang ketika pembelajaran daring
h. Terhambatnya pembelajaran peserta didik karena jaringan, kuota internet, dan
fasilitas yang tdak memadai seperti penyediaan handphone karena tidak semua
siswa memiliki handphone maupun media penunjang lainnya
16
bagi siswa bahkan tidak pernah karena latarbelakang guru yang mengampu mata
pelajaran kimia bukan dari sarjana pendidikan kimia ataupun kimia murni.
1) Faktor Fisiologis
Faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah belajar peserta didik ini berkait
dengan kurang berfungsinya otak, susunan syaraf ataupun bagian-bagian tubuh
lain. Para guru harus menyadari bahwa hal yang paling berperan pada waktu
belajar adalah kesiapan otak dan sistem syaraf dalam menerima, memproses,
menyimpan, ataupun memunculkan kembali informasi yang sudah disimpan.
Kalau ada bagian yang tidak sesuai pada bagian tertentu dari otak seorang peserta
didik, maka dengan sendirinya peserta didik akan mengalami masalah belajar.
Seandainya sistem syaraf atau otak peserta didik karena sesuatu dan lain hal
kurang berfungsi secara sempurna akibatnya akan mengalami hambatan ketika
belajar.
2) Faktor Sosial
Merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dibantah jika orang tua dan
masyarakat sekeliling sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kegiatan belajar
dan kecerdasan peserta didik sebagaimana ada yang menyatakan bahwa sekolah
adalah cerminan masyarakat dan anak adalah gambaran orang tuanya. Oleh karena
itu ada beberapa faktor penyebab masalah belajar yang berkait dengan sikap dan
keadaan keluarga serta masyarakat sekeliling yang kurang mendukung peserta
didik tersebut untuk belajar sepenuh hati. Tetangga yang mengatakan sekolah
tidak penting karena banyak sarjana menganggur, masyarakat yang selalu minum-
minuman keras dan melawan hukum, ada orang tua yang selalu marah bila
menonton TV setiap saat, ada juga yang tidak terbuka ataupun kurang
menyayangi anaknya dengan sepenuh hati dapat merupakan contoh dari beberapa
faktor sosial yang menjadi penyebab masalah belajar peserta didik.
17
Intinya, lingkungan di sekitar peserta didik harus dapat membantu mereka
untuk belajar semaksimal mungkin selama mereka belajar di sekolah. Dengan cara
seperti ini, lingkungan dan sekolah akan membantu para peserta didik, harapan
bangsa ini untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih cerdas.
Peserta didik dengan kemampuan cukup seharusnya dapat dikembangkan
menjadi peserta didik berkemampuan baik, yang berkemampuan kurang dapat
dikembangkan menjadi berkemampuan cukup. Sekali lagi, orang tua, guru, dan
masyarakat, secara sengaja atau tidak sengaja, dapat menyebabkan masalah bagi
peserta didik. Karenanya, peran orang tua dan guru dalam membentengi para
peserta didik dari pengaruh negatif masyarakat sekitar, di samping perannya
dalam memotivasi para peserta didik untuk tetap belajar menjadi sangat
menentukan.
3) Faktor Kejiwaan
Faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah belajar peserta didik ini berkait
dengan kurang mendukungnya perasaan hati (emosi) peserta didik unutuk belajar
secara sungguh-sungguh. Sebagai contoh, ada peserta didik yang tidak suka mata
pelajaran tertentu karena ia selalu gagal mempelajari mata pelajaran itu. Jika hal
ini terjadi, peserta didik tersebut akan mengalami masalah belajar yang sangat
berat. Hal ini merupakan contoh dari faktor emosi yang menyebabkan masalah
belajar. Contoh lain adalah peserta didik yang rendah diri, peserta didik yang
ditinggalkan orang yang paling disayangi dan menjadikannya sedih
berkepanjangan akan mempengaruhi proses belajar dan dapat menjadi faktor
penyebab masalah belajarnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang dapat mempelajari suatu
mata pelajaran dengan baik akan menyenangi mata pelajaran tersebut. Begitu juga
sebaliknya, anak yang tidak menyenangi suatu mata pelajaran biasanya tidak atau
kurang berhasil mempelajari mata pelajaran tersebut. Karenanya, tugas utama
yang sangat menentukan bagi seorang guru adalah bagaimana membantu peserta
didiknya sehingga mereka dapat mempelajari setiap materi dengan baik. Yang
perlu mendapatkan perhatian juga, hukuman yang diberikan seorang guru dapat
menyebabkan peserta didiknya lebih giat belajar, namun dapat juga menyebabkan
18
mereka tidak menyukai guru mata pelajaran tersebut. Dapat juga terjadi, peserta
didik akan membenci sekali mata pelajaran yang diasuh guru tersebut. Kalau hal
seperti ini yang terjadi, tentunya akan sangat merugikan peserta didik tersebut.
4) Faktor Intelektual
Faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah belajar peserta didik ini berkait
dengan kurang sempurna atau kurang normalnya tingkat kecerdasan peserta didik.
Para guru harus meyakini bahwa setiap peserta didik mempunyai tingkat
kecerdasan berbeda. Ada peserta didik yang sangat sulit menghafal sesuatu, ada
yang sangat lamban menguasai materi tertentu, ada yang tidak memiliki
pengetahuan prasyarat dan juga ada yang sangat sulit membayangkan dan
bernalar. Hal-hal yang disebutkan tadi dapat menjadi faktor penyebab masalah
belajar pada diri peserta didik tersebut.
5) Faktor Kependidikan
Faktor-faktor yang menjadi penyebab masalah belajar peserta didik ini berkait
dengan belum mantapnya lembaga pendidikan secara umum. Guru yang selalu
meremehkan peserta didik, guru yang tidak bisa memotivasi peserta didik untuk
belajar lebih giat, guru yang membiarkan peserta didiknya melakukan hal-hal
yang salah, guru yang tidak pernah memeriksa pekerjaan peserta didik, sekolah
yang membiarkan para peserta didik bolos tanpa ada sanksi tertentu, adalah
contoh dari faktor-faktor penyebab masalah dan pada akhirnya akan menyebabkan
ketidak berhasilan peserta didik tersebut.
19
Peserta didik yang mempunyai intelegensi tinggi akan lebih mudah dalam
memahami pelajaran yang diberikan guru atau lebih berhasil dibandingkan
dengan siswa-siswa yang berintelegensi rendah.
Bakat
Apabila bahan yang dipelajari oleh siswa tidak sesuai dengan bakatnya maka
siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar.
Motivasi
Prestasi belajar siswa bisa menurun apabila siswa tersebut tidak mempunyai
motivasi dalam belajar.
b. Faktor Fisiologis
Gangguan-gangguan fisik dapat berupa gangguan pada alat-alat penglihatan
dan pendengaran yang dapat menimbulkan kesulitan belajar. Seperti gangguan
visual yang sering disertai dengan gejala pusing, mual, sakit kepala, malas, dan
kehilangan konsentrasi pada pelajaran.
2) Faktor Eksternal
a. Faktor yang Bersumber dari Lingkungan Sekolah :
Metode mengajar
Apabila guru menggunakan metode yang sama untuk semua bidang studi dan
pada setiap pertemuan akan membosankan siswa dalam belajar.
Hubungan guru dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa
Dalam proses pendidikan, antar guru, guru dengan siswa, dan antar siswa
tidak terjalin hubungan yang baik dan harmonis untuk bekerja sama, maka
siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar. Karena antar personal sekolah
akan saling menyebutkan kelemahan dari personal lain dan terjadinya
persaingan yang kurang sehat.
Sarana dan prasarana
Alat-alat belajar yang kurang atau tidak lengkap, buku-buku sumber yang
diperlukan sulit didapatkan, ruang kelas, ruang kelas tidak mencukupi syarat
seperti terlalu panas, pengap, dan ruang kecil yang tidak sesuai dengan jumlah
siswa. Selain itu fasilitas penunjang dari peserta didik untuk pembelajaran
online pun kurang bakan tidak ada.
20
b. Faktor Keluarga
Keadaan ekonomi keluarga
Apabila anak hidup dalam keluarga yang miskin dan harus bekerja membantu
mencari tambahan ekonomi keluarga akan menimbulkan kesulitan bagi anak,
mungkin akan terlambat datang, tidak dapat membeli peralatan sekolah yang
dibutuhkan, tidak dapat memusatkan perhatian karena sudah lelah dan
sebagainya.
Hubungan antar sesama anggota keluarga
Apabila hubungan antar keluarga tidak harmonis, seperti orang tua sering
bertengkar, orang tua otoriter, peraturan yang ketat, dan sebagainya, maka anak
tidak bisa berkonsentrasi dalam belajar.
Tuntutan orang tua
Tuntutan orang tua dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi anak apabila
tuntutan itu tidak sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat anak.
c. Faktor Lingkungan Masyarakat
Faktor yang bersumber dari lingkungan masyarakat yang dapat menimbulkan
kesulitan belajar adalah media cetak, komik, buku-buku pornografi, media
elektronik, TV, VCD, video, play station, dan sebagainya.
21
BAB III
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. TEMUAN
Hasil penemuan observasi yang dilakukan oleh praktikan di SMK Al-Farizi
Bantarujeg mencakup proses belajar dan pembelajaran kimia, diantaranya:
1) Waktu Belajar
Waktu belajar di SMK Al-Farizi Bantarujeg selama masa pandemic terjadi
jadwal penyesuaian yaitu dari hari Senin sampai Jumat dimulai pukul 06.50 WIB
sampai dengan 11.50 WIB.
22
Keterangan: KELOMPOK 1 (Semua kelas X, XII AKL, XII PBS)
KELOMPOK 2 (Semua kelas XI, XII TKJ, XII TKR)
Selama masa pandemi kegiatan belajar mengajar dibatasi kuantitas siswa dan
waktu pembelajarannya. Selain hanya 5 rombel yang dapat melaksanakan KBM
tatap muka di sekolah, waktu pembelajaran juga dibatasi menjadi 25 menit setiap
jam pelajarannya baik secara daring maupun tatap muka.
4) Guru Piket
Untuk mendisiplinkan siswa dan meminimalisir siswa yang sering keluar
kelas, maka sekolah mengadakan guru piket yang bertanggung jawab untuk
mengawasi siswa selama jam pembelajaran dimulai hingga selesai. Setiap hari
guru piket ini melakukan pengecekan terhadap kehadiran siswa dan menangani
peserta didik yang terlambat serta mengkoordinir buku piket harian. Guru piket
juga memberikan izin apabila terdapat peserta didik yang meminta izin untuk
meninggalkan lingkungan sekolah karena keperluan yang sangat mendesak dan
dengan alasan yang jelas.
5) Upacara
Selama masa pandemi kegiatan upacara selalu rutin dilaksanakan di setiap
hari Senin mulai pukul 07.00 WIB - 07.30 WIB
6) Kegiatan Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan di luar jam pelajaran. Kegiatan
ekstrakurikuler ini dilaksanakan guna menggali potensi, minat dan bakat peserta
didik di luar bakat akademiknya dalam pembelajaran. Ekstrakurikuler
23
dimaksudkan untuk mendidik dan melatih siswa untuk meningkatkan pengalaman
mereka dalam hal keorganisasian, kepemimpinan, tanggung jawab, disiplin,
bersosialisasi, dan lain sebagainya.
B. PEMBAHASAN
Kegiatan PPL di SMK Al-Farizi dilaksanakan pada dua program keahlian
yang berbeda, yaitu kelas X TKR dan kelas X TKJ. Mata pelajaran kimia ini
merupakan mata pelajaran peminatan (C1). Secara umum kondisi pembelajaran di
SMK Al-Farizi Bantarujeg sudah cukup baik, ditinjau dari fasilitas pembelajaran
dan pelaksanaan pembelajaran.
Sumber belajar dapat diartikan sebagai semua sumber baik data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digubakan olah peserta didik dalam belajar.
Sumber belajar di SMK Al-Farizi Bantarujeg ternilai cukup baik karena jika
dilihat dari segi fasilitas atau sarana dan prasarana di sana cukup lengkap mulai
dari gedung mushola, aula, ruang kelas, lapangan, perpustakaan, bengkel dan
laboratorium komputer. Walaupun belum ada laboratorium IPA untuk menunjang
proses pembelajaran sains. Selain itu dari tenaga pendidik dan staf administrasi
nya ternilai baik karena mereka sangat disiplin dan santun. Terdapat administrasi
24
disetiap kelasnya dan ruang perpustakaan yang di lengkapi dengan berbagai
sumber bacaan, mulai dari buku pelajaran umum, agama, cerpen, novel hingga
majalah edukasi. Hal-hal tersebut sangat erat kaitannya dengan pencapaian tujuan
pendidikan yakni dapat mencetak insan yang cakap, kreatif, mandiri, berilmu
demokratis dan bertanggung jawab.
25
menarik, media pembelajaran yang unik dan saat ini sedang berkembang pesat
adalah media pembelajaran berbasis IT. Penggunaan media pembelajaran berbasis
IT ini memungkinkan efektif karena di era saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa
manusia tidak terlepas dari teknologi khususnya android/smartphone, baik
kalangan muda, anak-anak, sampai kaum lanjut usia, baik pria maupun wanita.
Dan tak terkecuali dengan siswa. Untuk membangun motivasi belajar siswa serta
mengoptimalkan penggunaan gadget tentunya harus diadakan pembelajaran yang
terintegrasi nilai IT.
26
BAB IV
PENUTUP
27