TPB - G
BALIKPAPAN
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Perbedaan Proporsi Antara Mahasiswa dan Mahasiswi di Indonesia
Terkait Metode Perkuliahan Jarak Jauh” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas besar P dari Ibu Rahmi Yorika, S.Si., M.Sc., pada mata kuliah Pengantar
Metode Statistika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang efektivitas pembelajaran jarak jauh agar kampus ITK dapat berkembang
lebih baik dengan target yaitu baik bagi para pembaca, maupun juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rahmi Yorika, S.Si., M.Sc.,
selaku dosen mata kuliah Pengantar Metode Statistika yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan, pengalaman, dan wawasan kami
sebagai mahasiswa.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terkhusus bagi
para responden pengisi survei yang telah meluangkan waktunya dan membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
3.5 Tahapan Penelitian dan Jadwal Penelitian ............................................. 16
BAB IV. PEMBAHASAN................................................................................... 19
4.1 Deskripsi Responden .............................................................................. 19
4.1.1 Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................................. 19
4.1.2 Berdasarkan Asal Perguruan Tinggi ............................................... 20
4.1.3 Berdasarkan Metode Pembelajaran Jarak Jauh yang Paling Efektif 21
4.1.4 Berdasarkan Masalah yang Paling Berdampak Selama Perkuliahan
Jarak Jauh....................................................................................................... 25
4.1.5 Berdasarkan Evaluasi Perkuliahan Jarak Jauh yang Dialami
Mahasiswa ..................................................................................................... 27
4.2 Statistika Deskriptif ................................................................................ 38
4.2.1 Rata -Rata (Mean) ........................................................................... 39
4.2.2 Standar Deviasi ............................................................................... 41
4.2.3 Variansi ........................................................................................... 42
4.3 Statistika Inferensial ............................................................................... 43
4.3.1 Kriteria Pengujian ........................................................................... 43
4.3.2 Estimasi Parameter .......................................................................... 43
4.3.3 Uji Hipotesis ................................................................................... 44
4.3.4 Interpretasi Korelasi dan Regresi .................................................... 46
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 50
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 50
5.2 Saran ....................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 52
LAMPIRAN ......................................................................................................... 54
iv
DAFTAR GRAFIK
v
Grafik 4.17 Jumlah Sampel Berdasarkan Kondisi Manajemen Waktu Selama
Kuliah Daring ........................................................................................................ 33
Grafik 4.18 Jumlah Sampel Berdasarkan Kondisi Tingkat Pemahaman Selama
Kuliah Daring ........................................................................................................ 34
Grafik 4.19 Jumlah Sampel Berdasarkan Kondisi Kuota Internet Selama Kuliah
Daring.................................................................................................................... 35
Grafik 4.20 Jumlah Sampel Berdasarkan Kondisi Kuota Internet Selama Kuliah
Daring.................................................................................................................... 36
Grafik 4.21 Jumlah Sampeli Berdasarkan Kondisi Kedisiplinan Selama Kuliah
Daring.................................................................................................................... 37
Grafik 4.22 Jumlah Sampel Berdasarkan Kondisi Kedisiplinan Selama Kuliah
Daring.................................................................................................................... 38
Grafik 4.23 Kriteria Pengujian Hipotesis .............................................................. 43
Grafik 4.24 Hubungan Masalah Mahasiswa Populasi ITK Dengan Kondisinya .. 47
Grafik 4.25 Hubungan Masalah Mahasiswa Populasi Selain ITK Dengan
Kondisinya ............................................................................................................ 49
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I. PENDAHULUAN
1
antaranya adalah berdasarkan kondisi dalam memanajemen waktu, tingkat
pemahaman yang diterima, kondisi kuota dan koneksi internet, serta rasa tanggung
jawab dan kedisiplinan selama melakukan perkuliahan jarak jauh di tengah
pandemi Covid-19.
2
1. Untuk mengetahui cara membandingkan keefektivitasan perkuliahan
jarak jauh di tengah pandemi Covid-19 antara Mahasiswa dan Mahasiswi
ITK dengan Mahasiswa dan Mahasiswi selain ITK.
2. Untuk mengetahui perbedaan proporsi keefektivitasan perkuliahan jarak
jauh di tengah pandemi Covid-19 antara Mahasiswa dan Mahasiswi ITK
dengan Mahasiswa dan Mahasiswi selain ITK berdasarkan sampel yang
diambil.
3. Untuk mengetahui keefektivitasan perkuliahan jarak jauh di tengah
pandemi Covid-19 antara Mahasiswa dan Mahasiswi ITK dengan
Mahasiswa dan Mahasiswi selain ITK menggunakan uji hipotesis.
3
1.5 Manfaat
Makalah ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Seluruh penyusunan dan hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan
dapat menambah wawasan dan ilmu dari masalah yang dibahas dari
makalah ini.
2. Makalah ini diharapkan memberikan informasi dalam mendukung
perkuliahan jarak jauh di tengah pandemi Covid-19.
3. Memberikan gambaran tentang perbedaan proporsi antara mahasiswa ITK
dengan mahasiswa di luar ITK terkait efektivitas dari perkuliahan jarak
jauh di tengah pandemi Covid-19.
4. Menambah wawasan statistik khususnya metode penarikan sampel
mengenai penggunaan metode stratified random sampling.
5. Diharapkan dapat menambah wawasan bagi para pembaca bahwa statistik
sangat penting terutama penerapan-penerapannya dalam bidang-bidang
tertentu.
6. Makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber
informasi/referensi untuk kampus.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Median
Median merupakan nilai tengah dari suatu rangkaian data yang telah tersusun
secara teratur, yakni urut dari nilai data paling kecil hingga data terbesar (Santosa
& Hamdani, 2007).
5
2.1.3 Modus
Modus adalah data yang memiliki frekuensi terbanyak atau paling sering
terjadi (Santosa & Hamdani, 2007).
2.1.5 Variansi
Variansi adalah luas persebaran data yang didapatkan dari nilai tengah kuadrat
simpangan dari nilai tengah atau simpangan rata-rata kuadrat.
Variansi untuk populasi:
∑(𝑥 − 𝜇)2
𝜎2 =
𝑁
Variansi untuk sampel:
𝑛(∑ 𝑥 2 ) − (∑ 𝑥)2
𝑆2 =
𝑛(𝑛 − 1)
Di mana:
σ2 = variansi populasi
μ = rata − rata populasi
S 2 = variansi sampel
x = data individu
N = jumlah data populasi
n = jumlah data sampel
s = standar deviasi sampel
x̅ = rata − rata sampel
(Kusuma, 2016)
6
2.1.6 Range, Kuartil, dan Interkuartil
Ukuran variabilitas yang paling kasar disebut range (rentang/kisaran); itu
didefinisikan sebagai jumlah poin skor yang tercakup dalam suatu distribusi.
Rentang ini mudah dihitung: kurangi skor terendah dari skor tertinggi dan
tambahkan 1. Pertimbangkan skor ini:
2, 4, 5, 6
7
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri objek atau subjek yang
menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Jadi populasi
adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari makhluk hidup, benda,
gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang mewakili karakteristik
tertentu dalam suatu penelitian. Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi
yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya
(Somantri, 2006). Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2015).
8
(parameter) untuk membantu Anda menghasilkan keputusan. Seorang manajer bank
perlu mengetahui persentase dari rekening pinjaman yang telah lewat jatuh tempo.
Sumber daya manusia manajer mungkin ingin mengetahui upah rata-rata per jam
untuk tenaga kerja terampil di area perekrutan perusahaan. Sebuah manufaktur
Manajer perlu mengetahui waktu henti mesin rata-rata di pabriknya. Manajer
pemrograman di jurusan Jaringan televisi perlu mengetahui persentase orang yang
menonton setiap acaranya sehingga ia dapat membatalkan orang miskin pemain.
Seorang manajer restoran perlu mengetahui persentase pelanggan yang akan
memesan spesial sehari-hari dia akan tahu berapa banyak pesanan yang tersedia.
Dalam kasus-kasus ini dan banyak kasus lain seperti itu, pembuat keputusan
perlu mengetahui parameter populasi. Namun, mendapatkan akses ke seluruh
populasi sangat mahal dan memakan waktu dan, dalam banyak kasus, tidak layak.
Oleh karena itu, pendekatan alternatif adalah memilih sampel dari populasi. Sampel
data adalah digunakan untuk menghitung statistik yang diinginkan yang
membentuk perkiraan populasi yang sesuai parameter.
Jika kita ingin memperkirakan proporsi populasi dengan nilai tunggal,
estimasi terbaik adalah proporsi sampel p̑. Karena p̑ terdiri dari nilai tunggal, itu
adalah disebut estimasi titik.
Kita menggunakan sebagai estimasi titik p̑ karena itu tidak bias dan itu yang
paling konsisten dari penduga yang dapat digunakan. Ini tidak bias dalam arti bahwa
distribusi proporsi sampel cenderung berpusat tentang nilai p̑; yaitu, proporsi
sampel tidak secara sistematis cenderung meremehkan atau melebih-lebihkan p̑.
Proporsi sampel adalah penaksir yang paling konsisten dalam arti standar deviasi
proporsi sampel cenderung lebih kecil dari standar deviasi setiap penaksir tidak bias
lainnya. (Groebner, Shannon, Fry, & Smith, 2011; Triola, 2012)
9
atau estimasi interval, terdiri dari rentang (atau interval) dari nilai, bukan hanya satu
nilai.
10
p̑ q̂
𝐸 = 𝑧∝/2 √
𝑛
(Triola, 2012)
(Triola, 2012)
11
mengetahui bentuk hubungan keduanya dengan hasil yang bersifat kuantitatif.
Kekuatan hubungan antara 2 variabel yang dimaksud adalah apakah hubungan
tersebut erat, lemah, ataupun tidak erat. Sedangkan bentuk hubungannya adalah
apakah bentuk korelasinya linear positif ataupun linear negatif (Sugiyono, 2015).
Korelasi ganda adalah bentuk korelasi yang digunakan untuk melihat
hubungan antara tiga atau lebih variabel (dua atau lebih variabel independen dan
satu variabel dependen. Korelasi ganda berkaitan dengan interkorelasi variabel-
variabel independen sebagaimana korelasi mereka dengan variabel dependen.
Korelasi ganda adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya pengaruh atau
hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama dengan variabel lain.
Korelasi ganda merupakan korelasi yang terdiri dari dua atau lebih variabel bebas
(X1,X2,…..Xn) serta satu variabel terikat (Y). Apabila perumusan masalahnya
terdiri dari tiga masalah, maka hubungan antara masing-masing variabel dilakukan
dengan cara perhitungan korelasi sederhana. (Sugiyono, 2015).
Y = a + bX
Keterangan:
Y= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan).
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
Bila b (÷) maka naik, dan bila ( -) maka terjadi penurunan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Secara umum ada dua macam hubungan antara dua variabel atau lebih, yaitu
12
bentuk hubungan dan keeratan hubungan. Analisis regresi digunakan untuk
mengetahui bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk
menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau
untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen
mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Jika X1,
X2,..., Xi adalah variabel-variabel independen dan Y adalah variabel dependen,
maka terdapat hubungan fungsional antara X dan Y, di mana variasi dari X akan
diiringi pula oleh variasi dari Y. Secara matematika hubungan di atas dapat
dijabarkan sebagai berikut: Y = f(X1, X2,..., Xi, e), di mana Y adalah variabel
dependen, X adalah variabel independen dan e adalah variabel residu.
(Abdurrahman & Muhidin, 2011)
13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
14
acak. Sampel diambil dengan menggunakan rumus Krejcie dan Morgan, dengan
tingkat keandalan 95% dan melakukan pendekatan Chi Square χ2 = 3.841 yang
artinya memakai probabilitas 95% dan degree of freedom 1. Keragaman
populasinya yakni adalah p(1 - p), di mana p = 0.5. Dengan menggunakan kriteria
tersebut, diperoleh nilai sampel untuk populasi ITK adalah 62 laki-laki dan 78
perempuan dari 140 sampel dan untuk populasi selain ITK adalah 50 laki-laki dan
111 perempuan dari 161 sampel di Luar ITK. Berikut adalah perumusan mencari
sampel setiap populasinya.
𝒳 2 NP(1 − P)
n=
(N − 1)d2 + 𝒳 2 P(1 − P)
3.841 × N(0.25)
n=
(N − 1)0.0025 + 𝒳 2 (0.25)
Untuk sampel mahasiswa ITK, di mana populasi (N) berjumlah 220 populasi
dengan 98 laki-laki dan 122 perempuan yang dikelompokkan berdasarkan metode
stratified random sampling dengan stratifikasi jenis kelamin.
n ≈ 140 sampel ITK
98
n1 = × 140
220
n1 ≈ 62 sampel mahasiswa laki − laki ITK
122
n2 = × 140
220
n2 ≈ 78 sampel mahasiswa perempuan ITK
Untuk sampel mahasiswa selain ITK, di mana populasi (N) berjumlah 276
populasi dengan 85 laki-laki dan 191 perempuan yang dikelompokkan berdasarkan
metode stratified random sampling dengan stratifikasi jenis kelamin.
n ≈ 161 sampel selain ITK
15
85
n1 = × 161
276
n1 ≈ 50 sampel mahasiswa laki − laki selain ITK
191
n2 = × 161
276
n2 ≈ 111 sampel mahasiswa perempuan selain ITK
No. Kegiatan 1 2 3 4 5 6
16
1. Penentuan
Judul
2. Pembuatan
Kuesioner
3. Penyebaran
Kuesioner
4. Pengumpula
n Data
5. Perekapan
Data
6. Analisis
Data
7. Penyusunan
Laporan
8. Pembuatan
Video
17
Mulai
Merumuskan
Masalah
Melakukan Studi
Pendahuluan
Merumuskan
Hipotesis
Menentukan
Populasi dan
Sampel
Menentukan Teknik
Sampling
Mengumpulkan
Data Melalui
Kuesioner Microsoft
Form
Mengolah Data
Secara Deskriptif
Dan Inferensial
Tidak
Sesuai Dengan
Melakukan Evaluasi
Hipotesis?
Ya
Menarik Kesimpulan
Selesai
18
BAB IV. PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang telah disebarkan didapati bahwa responden terdiri dari 98
mahasiswa laki-laki dan 122 mahasiswa perempuan di ITK, dan 85 mahasiswa
laki-laki dan 191 mahasiswa perempuan di luar ITK.
Sampel :
19
Grafik 4.23Jumlah Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan data yang telah disebarkan didapati bahwa responden terdiri dari 62
mahasiswa laki-laki dan 78 mahasiswa perempuan di ITK, dan 50 mahasiswa laki-
laki dan 111 mahasiswa perempuan di luar ITK.
20
Grafik 4.34Jumlah Populasi Berdasarkan Asal Perguruan Tinggi
Berdasarkan data populasi yang telah disebarkan bahwa responden ada sebesar 496
mahasiswa yang terdiri dari 220 mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan dan 276
mahasiswa perguruan tinggi selain ITK.
Sampel :
Dari populasi didapat sampel responden yang terdiri dari 140 mahasiswa/i ITK,
yaitu: 62 laki-laki dan 78 perempuan, dan 161 mahasiswa/i perguruan tinggi selain
ITK, yaitu: 50 laki-laki dan 111 perempuan dipilih secara acak.
21
Grafik 4.56Jumlah Populasi Berdasarkan Metode Pembelajaran yang Paling
Efektif
Sampel:
22
Grafik 4.67Jumlah Sampel Berdasarkan Metode Pembelajaran yang Paling Efektif
pada Populasi ITK
Menurut grafik di atas dapat dilihat bahwa metode pembelajaran yang paling efektif
menurut mahasiswa ITK berjenis kelamin laki-laki adalah konferensi video
(Google Meet, zoom, dll) yaitu sebanyak 17 dari 62 sampel yang diambil dan yang
paling tidak efektif menurut mahasiswa berjenis kelamin laki-laki di ITK adalah
materi melalui berkas yaitu tidak ada yang memilih dari 62 sampel yang diambil.
Dan untuk metode pembelajaran yang paling efektif untuk mahasiswa berjenis
kelamin perempuan di ITK juga sama yaitu Video Conference (Google Meet, zoom,
dll.) yaitu sebanyak 44 dari 78 perempuan yang diambil sampel dan yang paling
tidak efektif adalah belajar mandiri yaitu tidak ada yang memilih dari 78 perempuan
yang diambil sampel. Dan untuk mahasiswa ITK tidak ada metode lainnya yang
mereka anggap efektif.
23
Grafik 4.78Jumlah Sampel Berdasarkan Metode Pembelajaran yang Paling Efektif
pada Populasi Selain ITK
Menurut grafik di atas dapat dilihat bahwa metode pembelajaran yang paling efektif
menurut mahasiswa selain ITK berjenis kelamin laki-laki adalah video conference
(Google Meet, zoom, dll) yaitu sebanyak 16 dari 50 sampel yang diambil dan yang
paling tidak efektif menurut mahasiswa berjenis kelamin laki-laki di luar ITK
adalah materi melalui cara lainnya yaitu tidak ada yang memilih dari 50 sampel
yang diambil. Dan untuk metode pembelajaran yang paling efektif untuk
mahasiswa berjenis kelamin perempuan di luar ITK juga sama yaitu video
conference (Google Meet, zoom, dll.) yaitu sebanyak 26 dari 111 perempuan yang
diambil sampel dan yang paling tidak efektif adalah belajar mandiri yaitu hanya 3
yang memilih ari 111 perempuan yang diambil sampel. Dan untuk 8 mahasiswi
lainnya menganggap efektif menurut metode mereka sendiri yaitu 1 mahasiswa
melalui metode Voice Note, 1 mahasiswa melalui metode Menambahkan Diskusi
Online Melalui Whatsapp, 1 mahasiswa melalui metode PPT bersuara 1 mahasiswa
menganggap tidak ada yang efektif, 1 mahasiswa lainnya menganggap tidak ada
yang enak, 1 mahasiswa lagi mengangga tidak ada yang efektif karena banyaknya
Tugas, 1 mahasiswa lainnya menganggap semua efektif tergantung materinya, dan
1 mahasiswa lagi menyatakan kampus mereka libur ada saat ini jadi tidak ada sistem
kuliah daring.
24
4.1.4 Berdasarkan Masalah yang Paling Berdampak Selama Perkuliahan Jarak
Jauh
Populasi:
Berdasarkan data populasi dengan total 220 mahasiswa ITK dan 276 mahasiswa
selain ITK, perbandingan antara mahasiswa ITK dan selain ITK yang mengalami
masalah paling berdampak dalam perkuliahan jarak jauh selama pandemi Covid-19
yakni untuk populasi ITK dan populasi selain ITK ada pada tingkat pemahaman
yang kurang, dengan total 81 mahasiswa untuk populasi ITK dan 109 mahasiswa
pada populasi selain ITK.
Sampel:
25
Grafik 4.910Jumlah Sampel Berdasarkan Masalah yang Paling Berdampak
Selama Kuliah Daring pada Populasi ITK
Menurut grafik di atas dapat dilihat bahwa masalah yang paling berdampak menurut
mahasiswa ITK adalah masalah pada faktor pemahaman yang relatif kurang dan
masalah ini juga menjadi permasalahan yang paling berdampak pada mahasiswi
ITK.
26
Berdasarkan data grafik di atas dapat disimpulkan bahwa masalah yang paling
berdampak selama mengikuti perkuliahan jarak jauh bagi mahasiswa dan
mahasiswi di luar ITK paling banyak di bagian pemahaman masing-masing
mahasiswa dan mahasiswi yang relatif masih kurang, kemudian keluhan yang
terbilang masih menonjol yaitu pada faktor tugas yang banyak.
Berdasarkan data populasi dengan total 220 mahasiswa ITK dan 276 mahasiswa
selain ITK, perbandingan antara mahasiswa ITK dan selain ITK terkait manajemen
waktu dalam perkuliahan jarak jauh yang diterima selama pandemi Covid-19
adalah 37 mahasiswa ITK dan 49 mahasiswa selain ITK dalam kondisi baik; 143
mahasiswa ITK dan 163 mahasiswa selain ITK dalam kondisi cukup; serta 40
mahasiswa ITK dan 64 mahasiswa selain ITK dalam kondisi tidak baik.
27
Grafik 4.1213 Jumlah Populasi Berdasarkan Kondisi Tingkat Pemahaman Selama
Kuliah Daring
Berdasarkan data populasi dengan total 220 mahasiswa ITK dan 276 mahasiswa
selain ITK, perbandingan mahasiswa antara mahasiswa ITK dan selain ITK
berdasarkan tingkat pemahaman terhadap materi perkuliahan jarak jauh yang
diterima selama pandemi Covid-19 adalah 18 mahasiswa ITK dan 26 mahasiswa
selain ITK dalam kondisi baik; 133 mahasiswa ITK dan 153 mahasiswa selain ITK
dalam kondisi cukup; serta 69 mahasiswa ITK dan 97 mahasiswa selain ITK dengan
kondisi tidak baik.
28
Grafik 4.1314Jumlah Populasi Berdasarkan Kondisi Tingkat Pemahaman Selama
Kuliah Daring
Berdasarkan data populasi dengan total 220 mahasiswa ITK dan 276 mahasiswa
selain ITK, perbandingan mahasiswa antara mahasiswa ITK dan selain ITK
berdasarkan ketersediaan kuota internet dalam perkuliahan jarak jauh yang dialami
selama pandemi Covid-19 adalah 61 mahasiswa ITK dan 69 mahasiswa selain ITK
dalam kondisi baik; 77 mahasiswa ITK dan 109 mahasiswa selain ITK dalam
kondisi cukup; serta 82 mahasiswa ITK dan 98 mahasiswa selain ITK dengan
kondisi tidak baik.
29
Grafik 4.1415Jumlah Populasi Berdasarkan Kondisi Koneksi Internet Selama
Kuliah Daring
Berdasarkan data populasi dengan total 220 mahasiswa ITK dan 276 mahasiswa
selain ITK, perbandingan mahasiswa antara mahasiswa ITK dan selain ITK
berdasarkan kondisi kecepatan/koneksi internet dalam perkuliahan jarak jauh yang
diterima selama pandemi Covid-19 adalah 61 mahasiswa ITK dan 65 mahasiswa
selain ITK dalam kondisi baik; 110 mahasiswa ITK dan 154 mahasiswa selain ITK
dalam kondisi cukup; serta 49 mahasiswa ITK dan 57 mahasiswa selain ITK dengan
kondisi tidak baik.
30
Grafik 4.1516 Jumlah Populasi Berdasarkan Kondisi Kedisiplinan Selama Kuliah
Daring
Berdasarkan data populasi dengan total 220 mahasiswa ITK dan 276 mahasiswa
selain ITK, perbandingan mahasiswa antara mahasiswa ITK dan selain ITK
berdasarkan tingkat kedisiplinan dalam perkuliahan jarak jauh yang dialami selama
pandemi Covid-19 adalah 64 mahasiswa ITK dan 79 mahasiswa selain ITK dalam
kondisi baik; 130 mahasiswa ITK dan 168 mahasiswa selain ITK dalam kondisi
cukup; serta 26 mahasiswa ITK dan 29 mahasiswa selain ITK dengan kondisi tidak
baik.
31
Grafik 4.1617 Jumlah Populasi Berdasarkan Kondisi Tanggung Jawab Selama
Kuliah Daring
Berdasarkan data populasi dengan total 220 mahasiswa ITK dan 276 mahasiswa
selain ITK, perbandingan mahasiswa antara mahasiswa ITK dan selain ITK
berdasarkan tingkat tanggung jawab dalam perkuliahan jarak jauh yang dialami
selama pandemi Covid-19 adalah 101 mahasiswa ITK dan 110 mahasiswa selain
ITK dalam kondisi baik; 107 mahasiswa ITK dan 146 mahasiswa selain ITK dalam
kondisi cukup; serta 12 mahasiswa ITK dan 20 mahasiswa selain ITK dengan
kondisi tidak baik.
Sampel:
32
Grafik 4.1718 Jumlah Sampel Berdasarkan Kondisi Manajemen Waktu Selama
Kuliah Daring
33
Grafik 4.1819Jumlah Sampel Berdasarkan Kondisi Tingkat Pemahaman Selama
Kuliah Daring
34
Grafik 4.19 Jumlah Sampel Berdasarkan Kondisi Kuota Internet Selama Kuliah
Daring20
35
Grafik 4.2021Jumlah Sampel Berdasarkan Kondisi Kuota Internet Selama Kuliah
Daring
36
Grafik 4.21 Jumlah Sampeli Berdasarkan Kondisi Kedisiplinan Selama Kuliah
Daring22
37
Grafik 4.22 Jumlah Sampel Berdasarkan Kondisi Kedisiplinan Selama Kuliah
Daring23
Keterangan :
𝑥̅ = rata-rata
38
𝑥𝑖 = nilai sampel ke-i
n = jumlah sampel
Standar Deviasi
∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑠 = √
𝑛−1
Keterangan :
s = standar deviasi
𝑥̅ = rata-rata
𝑥𝑖 = nilai x ke-i
n = jumlah data
Variansi
𝜎 = 𝑠2
𝜎 = variansi
s = standar deviasi
39
adalah 2.21839 atau pilihan ke dua dengan pembulatan ke bawah dengan
kondisi Cukup untuk laki-laki dan 2.26178 atau pilihan ke dua dengan
pembulatan ke bawah dengan kondisi Cukup untuk perempuan.
40
Adapun rata-rata atau mean pada mahasiswa ITK adalah 1.56 atau
pilihan ke dua dengan pembulatan ke atas dengan kondisi Cukup untuk laki-
laki dan 1.52 atau pilihan ke dua dengan pembulatan ke atas dengan kondisi
Cukup untuk perempuan. Sedangkan pada mahasiswa selain ITK adalah 1.48
atau pilihan ke pertama dengan pembulatan ke bawah dengan kondisi Tidak
Baik untuk laki-laki dan 1.12 atau pilihan pertama dengan pembulatan ke
bawah dengan kondisi Tidak Baik untuk perempuan.
41
Standar deviasi pada mahasiswa ITK adalah 0.184879 untuk laki-laki
dan 0.168531 untuk perempuan. Sedangkan pada mahasiswa selain ITK
adalah 0.204201 untuk laki-laki dan 0.04434 untuk perempuan.
4.2.3 Variansi
a. Variansi Menurut Manajemen Waktu
Variansi pada mahasiswa ITK adalah 0.339733 untuk laki-laki dan
0.343334 untuk perempuan. Sedangkan pada mahasiswa selain ITK adalah
0.462933 untuk laki-laki dan 0.333333 untuk perempuan.
42
Variansi pada mahasiswa ITK adalah 0.0341802 untuk laki-laki dan
0.0284027 untuk perempuan. Sedangkan pada mahasiswa selain ITK adalah
0.041698 untuk laki-laki dan 0.00196604 untuk perempuan.
43
digunakan, semakin tinggi pula penolakan hipotesis nol. Nilai α yang dipakai
sebagai taraf nyata di gunakan untuk menentukan nilai distribusi yang di gunakan
pada pengujian, misalnya distribusi normal (Z), distribusi t, dan distribusi X². Nilai
itu sudah di sediakan dalam bentuk tabel di sebut nilai kritis. Pada analisis ini, kami
menggunakan α = 5% dengan tingkat keandalan 95%.
44
𝐃𝐢𝐤𝐞𝐭𝐚𝐡𝐮𝐢:
n1 = 62 laki − laki
x1 = 21 responden
n2 = 78 perempuan
x2 = 23 responden
α
= 0.0025
2
x1 + x2
p= = 0.52
n1 + n2
q = 1 − p = 0.48
𝑥1 𝑥2 21 23
− −
𝑛1 𝑛2 62 78
𝑧ℎ𝑖𝑡 = = = 0.52
1 1 1 1
√𝑝𝑞 (𝑛 + 𝑛 ) √(0.52)(0.48) ( + )
1 2 62 78
Dikarenakan − 2.81 < zhit < 2.81, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada cukup bukti untuk menjamin penolakan bahwa proporsi laki − laki
dan perempuan ITK yang berpendapat bahwa kuliah daring tidak efektif berbeda.
45
Selanjutnya, kita akan menguji hipotesis untuk kasus populasi selain ITK.
𝐃𝐢𝐤𝐞𝐭𝐚𝐡𝐮𝐢:
n1 = 50 laki − laki
x1 = 17 responden
n2 = 111 perempuan
x2 = 38 responden
α
= 0.0025
2
x1 + x2
p= = 0.34
n1 + n2
q = 1 − p = 0.66
𝑥1 𝑥2 17 38
− −
𝑛1 𝑛2 50 111
𝑧ℎ𝑖𝑡 = = = −0.03
1 1 1 1
√𝑝𝑞 (𝑛 + 𝑛 ) √(0.34)(0.66) ( + )
1 2 50 111
Dikarenakan − 2.81 < zhit < 2.81, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
cukup bukti untuk menjamin penolakan bahwa proporsi laki − laki dan
perempuan selain ITK yang berpendapat bahwa kuliah daring tidak efektif berbeda.
.
46
Berikut disajikan analisis korelasi dan regresi berdasarkan hubungan enam
kriteria masalah yang telah ditetapkan kepada responden
mahasiswa/mahasiswi di ITK dan selain ITK dengan dampak kondisi yang
diterima.
MASALAH KONDISI
1 2.005 Regression Statistics
2 2.24515 Multiple R 0.8213
R Square 0.674533
3 2.12695
Adjusted R Square 0.593166
4 1.95 Standard Error 0.159298
5 1.8 Observations 6
6 1.54
47
a. Multiple R sebesar 0.8213, menunjukkan bahwa Korelasi sederhana
variabel bebas, yakni masalah (X) terhadap variabel terikat, yakni kondisi
(Y), sebesar 0.82 atau 82%. Artinya terdapat hubungan positif kuat.
b. R Square sebesar 0.674533 menunjukkan bahwa 67% perubahan pada
variabel Y dapat dijelaskan oleh variabel X. Sedangkan sisanya (33%)
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian (ada
faktor-faktor lain).
c. Adjusted R Square sebesar 0.593166 menunjukkan bahwa setelah nilai R
Square disesuaikan (adjusted) atau dikoreksi derajat kebebasannya (degree
of freedom/df) dapat dikemukakan bahwa 59% perubahan pada variabel Y
dapat dijelaskan oleh variabel X. Sedangkan sisanya (41%) dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian (terdapat faktor-faktor
lain yang mempengaruhi).
MASALAH KONDISI
1 2.09 Regression Statistics
2 2.240085 Multiple R 0.816958
R Square 0.66742
3 2.18
Adjusted R Square 0.584275
4 2.06 Standard Error 1.206249
5 1.82 Observations 6
6 1.3
48
Grafik 4.2526Hubungan Masalah Mahasiswa Populasi Selain ITK Dengan
Kondisinya
49
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penelitian yang berjudul “Perbedaan Proporsi
Antara Mahasiswa ITK dan Selain ITK Terkait Efektivitas Perkuliahan Jarak
Jauh di Tengah Pandemi Covid-19” adalah sebagai berikut.
1. Pengumpulan data dilakukan dengan metode stratified random
sampling. Metode sampling ini yaitu dengan membagi sampel
berdasarkan strata jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Hal ini
dilakukan untuk membandingkan proporsi efektivitas kuliah jarak jauh
pada populasi mahasiswa ITK dan selain ITK dengan stratifikasi jenis
kelamin.
2. 62 laki-laki dari total sampel 140 mahasiswa ITK dalam hal
memanajemen waktu, tingkat pemahaman, kuota internet, koneksi
internet, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab sudah cukup. Sedangkan
78 perempuan dari total sampel 140 mahasiswa ITK juga demikian
sama. Sedangkan 50 laki-laki dari total sampel 161 mahasiswa selain
ITK memiliki kondisi cukup untuk keempat hal dan kondisi tidak baik
dalam hal tanggung jawab (contohnya telat mengumpulkan tugas
ataupun tidak menyimak informasi) dan 111 perempuan dari 161
mahasiswa selain ITK juga memiliki kondisi cukup untuk keempat hal
dan kondisi tidak baik dalam hal tanggung jawab. Berdasarkan keenam
kriteria tersebut, efektivitas kuliah daring di ITK lebih baik daripada di
kampus selain ITK.
3. Metode pembelajaran yang paling efektif, baik menurut mahasiswa dan
mahasiswi ITK maupun mahasiswa dan mahaiswi selain ITK adalah
melalui konferensi video (Google Meet, zoom, dll), yaitu sebanyak 17
dari 62 sampel berjenis kelamin laki-laki dan 44 dari 78 sampel berjenis
kelamin perempuan di ITK dan 16 dari 50 sampel berjenis kelamin laki-
laki dan 26 dari 111 sampel berjenis kelamin perempuan.
4. Masalah paling berdampak, baik yang dialami mahasiswa dan
mahasiswi ITK maupun mahasiswa dan mahaiswi selain ITK adalah
50
tingkat pemahaman yang kurang, yaitu sebanyak 38 dari 62 sampel
berjenis kelamin laki-laki dan 43 dari 78 sampel berjenis kelamin
perempuan di ITK dan 33 dari 50 sampel berjenis kelamin laki-laki dan
76 dari 111 sampel berjenis kelamin perempuan.
5. Berdasarkan uji hipotesis terkait keefektivitasan kuliah daring menurut
tingkat pemahaman mahasiswa, baik mahasiswa ITK dan selain ITK
yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan memiliki perbedaan
proporsi. Jenis kelamin tidak mempengaruhi efektif atau tidaknya kuliah
daring di ITK dan Perguruan Tinggi Indonesia lainnya.
6. Berdasarkan analisis regresi, baik pada rata-rata populasi mahasiswa
ITK maupun selain ITK memiliki hubungan positif kuat mengenai
hubungan masalah-masalah yang dialami oleh mahasiswa dan
mahasiswi dengan kondisi baik ataupun tidaknya terhadap enam kriteria
masalah yang diteliti.
5.2 Saran
Terdapat saran dari penelitian yang berjudul “Perbedaan Proporsi Antara
Mahasiswa ITK dan Selain ITK Terkait Efektivitas Perkuliahan Jarak Jauh
di Tengah Pandemi Covid-19”. Berikut adalah sarannya:
1. Pengambilan data harus lebih spesifik sehingga memudahkan dalam
analisis data.
2. Perlu arahan lebih lanjut dalam pengerjaan penelitian karena masih baru
mencoba.
3. Analisis dengan menggunakan data kualitatif yang dilakukan masih
tergolong bias (tidak pasti), jawaban responden yang diberikan
terkadang tidak sesuai dengan kenyataan.
4. Mayoritas responden yang mengisi rata-rata adalah mahasiswa baru,
bukan mahasiswa lama, sehingga memiliki kemungkinan
ketidaksesuaian hasil terkait efektif atau tidaknya kuliah daring.
51
DAFTAR PUSTAKA
Groebner, D. F., Shannon, P. W., Fry, P. C., & Smith, K. D. (2011). Business
Statistics A Decision Making Approach (8th ed.). Upper Saddle River,
New Jersey, United States of America: Pearson Education, Inc. Dipetik
April 25, 2020
IPB, B. (2020, April 18). Tanggapan Dosen dan Mahasiswa Terkait Kuliah
Online IPB University. Dipetik April 30, 2020, dari kumparan:
https://kumparan.com/news-release-ipb/tanggapan-dosen-dan-mahasiswa-
terkait-kuliah-online-ipb-university-1tFFKDY53jq/full
Santosa, B., & Hamdani, M. (2007). Statistika Deskriptif Dalam Bidang Ekonomi
dan Niaga. Jakarta:: Erlangga.
Somantri, S. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT. Refika Aditama.
52
Subana. (2000). Statstik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Dipetik April 30,
2020
53
LAMPIRAN
54
Akhir Diskusi Pertama & Pembagian Penugasan 1, yakni BAB 1 dan BAB 2
(23/4/2020)
55
Diskusi Kedua & Pembagian Penugasan 2, yakni BAB 3 dan sebagian BAB 4
(1/5/2020)
Diskusi Ketiga & Pembagian Penugasan 3, yakni BAB 4 dan Finishing (8/5/2020)
56
Diskusi Keempat, Pembuatan Video (6/6/2020 s.d 10/6/2020)
57