Anda di halaman 1dari 20

Mendownload Full Version

Gambaran Gaya Belajar Dan Indeks Prestasi Mahasiswa Akademi Keperawatan


Sri Bunga Tanjung Dumai 3.3 MB

Gambaran Gaya Belajar Dan Indeks Prestasi Mahasiswa Akademi Keperawatan


Sri Bunga Tanjung Dumai

Mendownload Full Version

GAMBARAN GAYA BELAJAR DAN INDEKS PRESTASI


MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN
SRI BUNGA TANJUNG DUMAI

ARLIA SEPTIANA
101121003

SKRIPSI

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2012

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

PRAKATA
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya skripsi dengan judul Gambaran Gaya Belajar Dan Indeks Prestasi
Mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai sebagai tugas
akhir yang harus dipenuhi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara Medan.
Pada saat penyelesaian skripsi ini peneliti mengucapkan terima kasih
yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan
serta dorongan kepada peneliti.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada yang terhormat :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara
2. Erniyati, S.Kp. MNS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara
3. Dosen pembimbing Ibu Sri Eka Wahyuni, S.kep, Ns, M.Kep Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara
4. Direktur Akademi Keperawatan Sri Bungan Tanjung Dumai Ns
Rachmawaty M Noer, S.Kep
5. Diah Arum, S.Kep. Ns, M.Kep selaku Dosen Penguji I Fakultas
Keperawatan Univertsitas Sumatera Utara
6. Rika Endah Nurhidayah, S.Kp, M.Pd selaku Dosen Penguji II Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara
7. Peserta Penelitian yang telah bersedia membantu dalam pengisian data
8. Kedua orang tua peneliti

Universitas Sumatera Utara

9. Teman-teman sejawat program ekstensi pagi yang telah memberikan


dorongan dan motivasi kepada peneliti
Peneliti menyadari dalam pembuatan skripsi ini masih dirasakan
kurang sempurna. Karena itu peneliti menerima segala kritik dan saran dari
semua pihak guna penyempurnaan skripsi ini.

Medan, Januari 2012

peneliti

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi ...........................................................................................................iii
Daftar Skema ............................................................................................. ..vi
Daftar Tabel ......................................................................................................vii
Abstrak ........................................................................................................ ..viii
Daftar Lampiran................................................................................................ix
BAB 1 Pendahuluan
1.
2.
3.

Latar Belakang ....................................................................... 1


Tujuan Penelitian .................................................................... 4
Manfaat Penelitian .................................................................. 5

BAB 2 Tinjauan Teoritis


1. Definisi Belajar ....................................................................... 7
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi belajar
2.1 Faktor Pendukung Belajar ................................................. 7
2.2 Faktor Penghambat Belajar ................................................ 10
3. Macam-macam Gaya Belajar
3.1 Gaya Belajar Visual ........................................................ 11
3.2 Gaya Belajar Auditorial .................................................. 13
3.3 Gaya Belajar Kinestetik .................................................. 14
4. Definisi Prestasi ...................................................................... 15
4.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
4.1.1 Faktor Intern .......................................................... 17
4.1.2 Faktor Ekstern........................................................ 21
5. Hubungan Gaya Belajar dengan Prestasi .................................. 24
6. Pengertian Indeks Prestasi ....................................................... 25
7. Hubungan Gaya Belajar dengan Indeks Prestasi....................... 26
8. Penggolongan Indeks Prestasi .................................................. 26
BAB 3 Kerangka Penelitian
1. Kerangka Konseptual .............................................................. 28
2. Definisi Konseptual ................................................................ 29
2.1 Gaya Belajar ............................................................. 29
2.2 Prestasi Belajar........................................................... 29
3. Definisi Operasional ................................................................ 29
4. Hipotesa Penelitian .................................................................. 31
BAB 4 Metodologi Penelitian
1. Desain Penelitian .................................................................... 32
2. Populasi dan Sampel
2.1 Populasi ..................................................................... 32
2.2 Sampel ....................................................................... 33
3. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 33
4. Pertimbangan Etik Penelitian .................................................. 34

Universitas Sumatera Utara

5. Instrumen Penelitian
5.1 Kuesioner Penelitian .................................................. 34
5.2 Uji Validitas dan Realibilitas ...................................... 35
6. Pengumpulan Data .................................................................. 36
7. Analisa Data ........................................................................... 37
7.1 Analisis Univariat
a. Deskriptif Data Demografi ...................................... 37
b. Deskriptif Data Gaya Belajar .................................. 38
BAB 5

Hasil dan Pembahasan


1. Hasil Penelitian
1.1 Deskripsi Karakteristik Responden .................................... 39
1.2 Deskripsi Gaya Belajar Responden .................................... 40
1.3 Deskripsi Indeks Prestasi Responden ................................. 40
2. Analisis Gaya Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi
Keperawatan Sri Bunga Tanjung
2.1 Gambaran Gaya Belajar dan Indeks Prestasi Belajar Mahasiswa
Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai................... 41
3. Pembahasan
3.1 Gaya Belajar Mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga
Tanjung Dumai ....................................................................... 42
3.2 Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga
Tanjung Dumai ....................................................................... 46
3.3 Gambaran Gaya Belajar dan Indeks Prestasi Mahasiswa
Akademi Keperawatan Sri Bunnga Tanjung Dumai................. 47

BAB 6

Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan ............................................................................. 48
2. Saran
2.1 Bagi Mahasiswa Keperawatan ........................................... 48
2.2 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan.............................. 49
2.3 Bagi Penelitian Selanjutnya ............................................... 49

Daftar Pustaka ........................................................................................... 50


Lampiran-Lampiran
1. Lembar Master Tabel
2. Lembar Hasil Penelitian
3. Surat Izin Penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara
4. Surat Balasan Izin Penelitian dari Akademi Keperawatan Sri Bunga
Tanjung Dumai
5. Lembar Kesediaan Menjadi Responden
6. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
7. Kuesioner Penelitian
8. Jadwal Penelitian
9. Transaksi Dana
10. Riwayat Hidup

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 Kerangka Konseptual Hubungan Gaya Belajar Dengan Indeks Prestasi
Mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai............................27

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel Data Operasional ................................................................................ 27


Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .....................................39
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.......................40
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Gaya Belajar.........................40
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Indeks Prestasi......................41
Tabel 5.5 Gambaran Gaya belajar dan Indeks Prestasi Mahasiswa...................45

Universitas Sumatera Utara

Judul

Peneliti
Nim
Jurusan
Tahun Akademik

: Gambaran Gaya Belajar Dan Indeks Prestasi


Mahasiswa Akademi Keperawatan sri Bunga Tanjung
Dumai
: Arlia septiana
: 101121003
: Sarjana Keperawatan (S,Kep)
: 2012
Abstrak

Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap,


kemudian mengatur serta mengolah informasi. Terdapat beberapa macam gaya
belajar yaitu: gaya belajar visual, gaya belajar auditori dan gaya belajar
kinestetik.
Sedangkan prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa
dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam
proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mrngidentifikasi
gambaran
gaya belajar dan indeks prestasi mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga
Tanjung.Jumlah sample yang didapat sebesar 90 orang dengan pengambilan
sampel menggunakan teknik Acidental sampling. Gaya belajar yang paling
dominan adalah gaya belajar visual sebesar 44,4% (40 orang) dari 90 orang
responden, sedangkan untuk IPK yang paling dominan memiliki rata-rata
2,763,50 (sangat memuaskan) dengan persentase sebesar 48,9% (44 orang) dari
90
orang responden. Prestasi belajar dapat dioptimalkan dengan memilih gaya
belajar
yang tepat serta dilakukan pelatihan strategi belajar mengajar untuk para dosen
agar dapat membantu meningkatkan prestasi mahasiswa dan menyesuaikan
cara
mengajar dengan gaya belajar mahasiswa.
Kata Kunci: Gaya Belajar, Prestasi Belajar, Gambaran Gaya Belajar dan Indeks
Prestasi
Universitas Sumatera Utara

Judul

Peneliti
Nim
Jurusan
Tahun Akademik

: Gambaran Gaya Belajar Dan Indeks Prestasi


Mahasiswa Akademi Keperawatan sri Bunga Tanjung
Dumai
: Arlia septiana
: 101121003
: Sarjana Keperawatan (S,Kep)
: 2012
Abstrak

Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap,


kemudian mengatur serta mengolah informasi. Terdapat beberapa macam gaya
belajar yaitu: gaya belajar visual, gaya belajar auditori dan gaya belajar
kinestetik.
Sedangkan prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa
dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam
proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mrngidentifikasi
gambaran
gaya belajar dan indeks prestasi mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga
Tanjung.Jumlah sample yang didapat sebesar 90 orang dengan pengambilan
sampel menggunakan teknik Acidental sampling. Gaya belajar yang paling
dominan adalah gaya belajar visual sebesar 44,4% (40 orang) dari 90 orang
responden, sedangkan untuk IPK yang paling dominan memiliki rata-rata
2,763,50 (sangat memuaskan) dengan persentase sebesar 48,9% (44 orang) dari
90
orang responden. Prestasi belajar dapat dioptimalkan dengan memilih gaya
belajar
yang tepat serta dilakukan pelatihan strategi belajar mengajar untuk para dosen
agar dapat membantu meningkatkan prestasi mahasiswa dan menyesuaikan
cara
mengajar dengan gaya belajar mahasiswa.
Kata Kunci: Gaya Belajar, Prestasi Belajar, Gambaran Gaya Belajar dan Indeks
Prestasi

Universitas Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai
hasil dari pengalaman Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi,
mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan.
Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek
(Cronbach, Harold Spears dan Geoch dalam Sardiman, 2005).
Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian

kegiatan

misalnya

dengan

membaca,

mengamati,

mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih
baik kalau subyek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak
bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya
merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh
lingkungan.
Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan
kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang
ingin dicapai. Meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan
kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal adalah kondisi atau situasi
yang ada dalam diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan, kemapuan dan
sebaginya. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi
manusia, misalnya ruang belajar yang bersih, sarana dan prasarana belajar
yang memadai (Uha Suliha, 2002).
Gaya belajar adalah kunci untuk mengembang kinerja dalam
pekerjaan, di sekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Gaya belajar

Universitas Sumatera Utara

seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian


mengatur serta mengolah informasi (DePorter & Henarcki, 2003). Gaya
belajar merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan prestasi
belajar serta kualitas pendidikan. Apabila gaya belajar siswa diketahui
maka guru bisa menentukan strategi mengajar yang sesuai dengan gaya
belajar yang dimilikinya. Menurut DePorter & Henarcki (2003) gaya
belajar terbagi tiga yaitu gaya belajar visual melalui apa yang mereka lihat,
gaya belajar auditorial melalui apa yang mereka dengar, gaya belajar
kinestetik melalui gerak dan sentuhan. Tetapi dalam kenyataannya, setiap
orang memiliki ketiga gaya belajar tersebut, namun kebanyakan orang
memiliki satu gaya yang lebih mendominasi. Maka dari itu, individu harus
menyadari salah satu gaya belajar yang mendominasi dirinya sehingga
bisa dijadikan suatu kelebihan untuk dikembangkan dalam meraih prestasi
belajar (DePorter & Henarcki, 2003).
Belajar yang efektif dapat menghasilkan prestasi yang memuaskan,
prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Gagne (1985) men yatakan bahwa prestasi belajar dibedakan
menjadi lima aspek, yaitu: kemampuan intelektual, strategi kognitif,
informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Arikunto
(1990) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif,
afektif dan psikomotorik (Arikunto, 1990).
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai
pada saat atau periode tertentu. Prestasi belajar di bidang pendidikan
adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor
kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran

Universitas Sumatera Utara

yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang


relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha
belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang
menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode
tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta
didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah
mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan
instrumen tes yang relevan (Daryanto, 2010).
Prestasi belajar dapat diukur melalui tes yang sering dikenal dengan
tes prestasi belajar. Anwar (2005) mengemukakan tentang tes prestasi
belajar bila dilihat dari tujuannya yaitu mengungkap keberhasilan sesorang
dalam belajar. Testing pada hakikatnya menggali informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Tes prestasi belajar
berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi
maksimal subyek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah
diajarkan. Dalam kegiatan pendidikan formal tes prestasi belajar dapat
berbentuk ulangan harian, tes formatif, tes sumatif, bahkan ebtanas dan
ujian-ujian masuk perguruan tinggi, (Daryanto, 2010).
Prestasi belajar merupakan penilaian aktivitas belajar siswa yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang
dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai peserta didik dalam periode
tertentu, Tirtonegoro (1999) dalam (Tarmidi, 2005). Dalam hal ini prestasi
belajar mahasiswa dalam jangka waktu tertentu dapat dilihat melalui
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Untuk mencapai prestasi belajar
mahasiswa sebagaimana yang diharapkan maka perlu diperhatikan
Universitas Sumatera Utara

beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain: faktor


internal dan faktor eksternal.
Berdasarkan hasil penelitian Asri (2009) tentang prestasi belajar
menunjukkan bahwa prestasi belajar sangat memuaskan memiliki
kecenderungan pada gaya belajar visual (72,5%), auditori (65,7%),
kinestetik (50%), sedangkan visual-auditori (60%).
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti yang
diperoleh dari buku sidang wisuda Ridha A 2010, ditemukan 11 orang
mahasiswa yang lulus dengan prestasi yang sangat memuaskan yaitu 6
orang perempuan dan 5 orang laki-laki dengan gaya belajar yang berbeda.
Dengan adanya perbedaan gaya belajar tersebut sangat mempengaruhi
prestasi pada siswa itu sendiri. Sehingga hal tersebut menarik peneliti
untuk mengidentifikasi adanya hubungan gaya belajar terhadap indeks
prestasi mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai.

2. Tujuan Penilitian
2.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi gambaran antara gaya belajar dan indeks
prestasi mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung
Dumai
2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penyususnan skripsi ini sebagai
berikut:

Universitas Sumatera Utara

a. Mengidentifikasi

gaya

belajar

mahasiswa

Akademi

Keperawatan Sri Bunga Tnjung Dumai


b. Mengidentifikasi indeks prestasi berdasarkan gaya belajar
mahasiswa Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung
Dumai
c. Mengindentifiksi gambaran antara gaya belajar dan indeks
prestasi Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai
3. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa memeberikan manfaat
bagi pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu:
3.1 Pelayanan Keperawatan
Diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan dalam
menerapkan pentingnya gaya belajar dalam mendukung prestasi
mahasiswa melalui UKS yang ada dilingkungan kampus.

3.2 Pendidikan Keperawatan


Diharapkan dapat memberikan informasi kepada perawat tentang
pentingnya gaya belajar dalam meningkatkan indeks prestasinya.
3.3 Penelitian Keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
informasi baru bagi penelitian lanjutan dimasa yang akan datang
tentang hubungan gaya belajar dengan indeks prestasi belajar
mahasiswa dalam proses belajar mengajar di sekolah, perguruan
tinggi dan dimasyarakat.

Universitas Sumatera Utara

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

1.

Pengertian Belajar
Belajar mengandung pengertian proses perubahan yang relative tetap

dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. (Udin S


Winataputra, 1995)
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai

hasil

pengalamannya

sendiri

dalam

interaksi

dengan
lingkungannya. (Slameto, 2003)
Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia,
dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas
dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan,
sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll. (Thursan
Hakim, 2000).
2.

Faktor-Faktor Belajar
2.1 Faktor Pendukung Belajar
a.

Motivasi
Motivasi untuk belajar adalah keinginan untuk belajar yang dapat
mempengaruhi bagaimana seorang pelajar. Motivasi ini pada
umumnya meningkat ketika seseorang mengenal kebutuhan
hidupnya dan merasa yakin kebutuhan terebut dapat terpeuhi
melalui belajar.

Universitas Sumatera Utara

b.

Kesiapan
Kesiapan untuk belajar adalah perilaku yang menunjukkan
motivasi pada waktu yang spesifik. Kesiapan merefleksikan
keinginan dan kemampuan seseorang untuk belajar. Peran petugas
kesehatan adalah mendorong perkembangan persiapan tersebut.

c.

Pelibatan Aktif (Actif Involvement)


Pelibatan aktif dalam pembelajaran sangat penting. Jika peseta
didik aktif dalam perencanaan dan diskusi, pemeblajaran akan
lebih cepat dan lebih baik. Sekali peserta didik telah berhasil,
dalam pencapaian tugas atau memahami konsep, mereka akan
memperoleh kepercayaan diri tentang kemampuannya dalam
belajar,

mengurangi

kecemasan

tentang

kegagalan
dan

memotivasi untuk belajar lebih baik.


d.

Umpan Balik (Feedback)


Umpan balik adalah yang berhubungan dengan penampilan
peserta didik terhadap tujuan pembelajaran. Umpa balik positif
akan memberikan dukungan atau semangat peserta didik untuk
berbuat yang lebih baik, karena mereka merasa dihargai dan tahu
tentang cara lain/alternatif lain untk mencapai hasil yang lebih
baik lagi, sementara umpan balik yang negatif, seperti hukuman
dan kurangnya dukungan akan menurunkkan semangat peserta
didik serta mengundurkan diri dari pembelajaran.

e.

Dari yang Sederhana ke yang Kompleks


Belajar dilengkapi dengan materi yang sevara logika diolah dan
diproses dari yang sederhana ke yang kompleks, seperti: peserta

Universitas Sumatera Utara

didik mampu memahami informasi baru, mengasimilasikan


informasi baru dengan pelajaran yang lalu dan membentuk
pemahaman baru. Namun tentunya sederhana da kompleksnya
pembelajaran ini tergantung pada individu yang belajar. Bagi satu
individu, satu pelajaran terlalu sederhana, sementara bagi individu
lain dirasakan lebih kompleks.
f.

Pengulangan (Repitition)
Pengulangan konsep kunci dan fakta memfasilitasi penahanan
materi yang baru dipelajari. Praktek keterampilan psikomotor,
terutama

umpan

alik

dari

pengajar.,

akan
memperbaiki

penampilan dalam keterampilan dan memudakan pemindahan


mereka pada seting yang lain.
g.

Waktu (Timing)
Seseorang akan mepertahankan informasi dan keterampilan
psikomotornya secara baik, jika waktu antara pembelajaran dan
penggunaan tidak terlalu lama (waktu pendek), interval waktunya
lama, dan orang itu sering lupa.

h.

Lingkungan (Environment)
Lingkungan belajar yang optimal mendukung pembelajaran
dengan mengurangi distraksi dan memberikan perasaan nyaman,
baik secara fisik maupun psikologis, misalnya: cahaya ruangan
yang memadai, bebas dari suara bising, suhu ruangan yang sejuk
dan fentilasi yang baik.

Universitas Sumatera Utara

2.2 Faktor Penghambat Belajar


a.

Emosi
Tingkat kecemaan yang tinggi dapat mengganggu pembelajaran.
Klien/keluarga yang sangat khawatir biasanya tidak dapat
mendengar

kata-kata

atau

hanya

memperthankan

sedikit

informasi yang dikomunikasikan.


b.

Kejadian-Kejadian Psikologis
Belajar dapat dihimbat oleh kejadian-kejadian psikologis, seperti
penyakit yang kritis, nyeri atau gangguan pendengaran. Karena
klien tidak dapat berkonsentrasi dan menerapkan energinya
terhadap pelajaran, pembelajarannya sendiri terganggu. Petugas
kesehatan harus mencoba mengurangi rintangan psikologi
terhadap pembelajaran itu sebelum dimulai.

c.

Budaya
Ada pandangan unsur budaya yang dapat mempengaruhi
pembelajaran, seperti bahasa dan nilai-nilai. Misalnya klien tidak
memahami bahasa yang diajarkan oleh petugas kesehatan.
Petugas kesehatan harus menangani secara langsung konflik yang
dihadapi klien itu dengan menggunakan bahasa yang dapat
dipahami oleh klien. Selain itu, nilai-nilai yang berbeda akan
mempengaruhi

pembelajaran,

misalnya:

klien

yang

tidak

mempunyai nilai tentang tubuh langsing/kelebihan berat badan


(over weigh) yang berhubungan dengan makanan, sulit untuk
belajar tentang diet yang baik itu seperti apa.

Universitas Sumatera Utara

3.

Macam-Macam Gaya Belajar


Gaya belajar merupakan suatu kombiasi dari bagaimana ia menyerap,

kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan hanya


berupa aspek ketika menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis
dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan informasi sekuensial, analitik,
global, atau otak kiri otak kanan, aspek lain adalah ketika merespon
sesuatu atas lingkungan belajar (diserap secara abstrak dan konkret).
Michael Grinder pengarang Righting The Education Conveyor Belt,
telah
mengajarkan

gaya-gaya

belajar

dan

mengajar

kepada

banyakinstruktur. Dari penelitiannya, menurut Michael belajar terdapat


beberapa cara yang paling efektif, diantaranya adalah:
3.1 Gaya Belajar Visual
Visual menurut kamus bahasa Indonesia yang berarti dapat dilihat
dengan mata. Berarti gaya belajar visual merupakan gaya belajar
dengan cara melihat. Karakteristik gaya belajar visual ini berhubungan
dengan visualitas. Pertama, adalah kebuthan melihat sesuatu baik
informasi maupun pelajaran secara visual, lalu memperhatikan segala
sesuatu dan menjaga penampilan, dan yang terakhir adalah anak akan
lebih mudah mengingat jika dibantu gambar, serta lebih suka
membaca dari pada dibacakan.

Gaya belajar visual atau visual learner menitik beratkan ketajaman


penglihatan. Artinya, bukti-bukti knkret harus diperlihatkan terlebih
dahulu agar siswa paham. Ciri-ciri siswa yang memiliki gaya belajar
visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap
informasi secara visual sebelum ia memahaminya. Siswa yang

Universitas Sumatera Utara

memiliki gaya belajar visual menangkap pelajarannya lewat materi


bergambar. Selain itu, ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna,
disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah
artistik. Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untk berdialog secara
langsung karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti
anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau
ucapan. Selain itu, orang yang menyukai gaya belajar visual suka
membuat catatan-catatan yang baik dan rapi.

Gaya belajar ini dapat diterapkan dalam pembelajaran, dengan


menggunakan beberapa pendekatan: menggunaka beragam bentuk
grafis untuk menyampaikan informasi/materi pelajaran berupa film,
slide, ilustrasi, coretan atau kartu-kartu gambar berseri untuk
menjelaskan suatu informasi secara berurutan.

Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki (2004) ciri-ciri siswa


dengan belajar visual adalah: rapi dan teratur, berbicara dengan cepat,
mementingkan penampilan baik dalam pakaian maupun presentasi,
biasanya tidak terganggu oleh keributan, lebih suka membaca dari
pada

dibacakan,

mencoret-coret

tanpa

arti

saat

berbicara

ditelepon/kuliah, lebih suka mendemonstrasikan dari pada berpidato,


sering menjawab pertanyaan secara singkat, mempunyai masalah
untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, den seringkali
meminta bantuan orang untuk mengulanginya, mengingat apa yang
dilihat dari pada apa yang didengar.

Universitas Sumatera Utara

3.2 Gaya Belajar Auditorial


Aditorial berasala dari kata audio yang berarti sesuatu yang
berhubungan denga pendengaran. Gaya belajar auditorial merupakan
gaya belajar dengan mendengarkan. Karakteristik model ini benarbenar
menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap
informasi atau pengetahuan. Artinya kita harus mendengar, baru
kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Ada
beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk belajar bila kita
termasuk orang yang memiliki kesulitan-kesulitan belajar seperti
diatas. Pertama adalah menggunakan tape perekam sebagai alat bantu.

Alat ini digunakan untuk merekam bacaan atau catatan yang


dibacakan atau ceramah pengajar didepan kelas untuk kemudian
didengarkan kembali. Pendekatan kedua yang bisa dilakukan adalah
dengan wawancara atau terlibat didalam kelompok diskusi. Sedangkan
pendekatan ketiga adalah dengan mencoba membaca informasi,
kemudian diringkas dalam bentuk lisan dan direkam untuk kemudian
didengarkan dan dipahami. Langkah terakhir adalah melakukan
review secara verbal dengan teman atau pengajar.

Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki (2004) ciri-ciri siswa


dengan gaya belajar auditorial adalah sebagai berikut: berbicara pada
dirir

sendiri saat

bekerja,

mudah terganggu oleh keributan,

menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan dibuku saat membaca,


merasa kesulitan untuk menulis, namun hebat dalam berbicara, lebih

Universitas Sumatera Utara

suka gurauan lisan dari pada komik, berbicara dalam irama terpola,
belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan
dari pada yang dilihat, suka menjelaskan sesuatu panjang lebar, dapat
menirukan warna, irama, dan nada suara lain.
3.3 Gaya Belajar Kinestetik
Gaya

belajar

ini

mengharuskan

individu

yang

bersangkutan

menyentuh sesuatu yang memberi informasi agar ia bisa mengingtnya.


Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang
tidak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah
menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa
terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang
yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus
membaca penjelasannya. Karakter berikutnya dicontohkan sebagai
orang yang tidak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan
penyampaian pembelajaran. Tidak heran kalau individu yang memiliki
gaya belajar ini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai
kegiatan

fisik.

Kelebihannya,

mengkoordinasikan

sebuah

mereka
tim

memiliki

disamping

kemampuan
kemampuan

mengendalikan gerak tubuh (athletic ability). Tak jarang, orang yang


cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan
memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk
kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta. Untuk
menerapkannya dalam pembelajaran, kepada siswa yang memiliki
karakteristik-karakteristi diatas dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai model peraga, misal bekerja di lab atau belajar yang

Universitas Sumatera Utara

membolehkannya bermain. Cara sederhana yang juga bisa ditempuh


adalah

secara

berkala

mengalokasikan

waktu

untuk

sejenak

beristirahat ditengah waktu belajarnya.


Menurut Bobbi De Porter dan Mike Hernacki (2004) ciri-ciri siswa
dengan gaya belajar kinestetik sebagai berikut: berbicara dengan
perlahan, menanggapi perhatin fisik, menyentuh orang untuk
mendapatkan perhatian mereka, berdiri dekat bila berbicra dengan
orang, selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, menghafal
dengan cara berjalan dan melihat, menggunakan jari sebagai petunjuk
saat membaca, banyak menggunakan isyarat tubuh, mempunyai
perkembangan awal otot-otot yang besar, sulit untuk mengingat peta
kecuali jika dirinya pernah berada ditempat itu, kemungkinan
tulisannya jelek, tidak dapat duduk diam dalam waktu lama, (Bobbi De
Porter dan Mike Hernacki, 2004).
4.

Pengertian Prestasi Belajar


Prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha

belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport (Poerwanto,1986)


Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau
kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai
dengan bobot yang dicapainya (Winkel, 1996)
Prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam
berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila
memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya

Universitas Sumatera Utara

dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu


memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut (S.Nasution,1996)
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi
belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam
proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat
keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan
dalam bentuk nilai atau indeks prestasi setiap mata kuliah setelah
mengalami proses belajar mengajar. Indeks prestasi mahasiswa didapatkan
setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi memperlihatkan tentang
tinggi atau rendahnya indeks prestasi mahasiswa, (Sunarto, 2009).
4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan,
maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern),
dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang
berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang
berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah,
masyarakat dan sebagainya.
A. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu
sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu
kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen terkait

Analisis Statistik Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Prestasi


Mahasiswa

Pengaruh Kelompok Referensi, Pekerjaan Dan Keadaan Ekonomi, Serta


Gaya Hidup Dan Nilai Terhadap Keputusan Penggunaan Jasa Warung
Internet Di Kawasan Jl. Dr. Masyur Padang Bulan, Medan (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

Perbandingan Indeks Sefalik Antara Etnis India Dan Batak Pada Mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2011

Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Fakultas Keperawatan Dengan


Prestasi Belajar Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara.

Pengaruh Disiplin dan Motivasi Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa DIII-


Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Indeks Prestasi Mahasiswa di Program


Studi Diploma III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar


Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera
Utara Tahun 2014

Media Belajar dan Prestasi Belajar (Pengaruh Media Belajar Terhadap


Prestasi Belajar Siswa Kelas III-IPA SMA NEGERI 2 MEDAN)

Pengaruh Perkembangan Perpustakaan Terhadap Minat Baca Mahasiswa


Akademi Kebidanan Dan Keperawatan Sari Husada Medan

Hubungan Gaya Belajar, Kecepatan Membaca Dan Pemahaman Bacaan


Dengan Indeks Prestasi Mahasiswa Ekstensi Sarjana Keperawatan
Universitas Sumatera Utara Tahun 2013

Generate time = 0.0880959033966 s. Memory usage = 2.5 MB

Anda mungkin juga menyukai