Tugas Akhir
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Diploma III Gizi
Oleh :
SRI SUCIATI
NIM. P00331018.091
RINGKASAN
Sri Suciati
Dibawah bimbingan Hariani dan Sukina Balaka
Latar Belakang: Kepatuhan terhadap komsumsi Tablet Tambah Darah masih sangat
rendah, secara umum diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan mengenai Tablet
Tambah Darah, diantaranya adalah tentang efek samping minum Tablet Tambah Darah,
penyerapan besi, makanan dan obat yang mengganggu penyerapan besi serta mitos atau
kepercayaan yang salah. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat
kepatuhan dan sikap dalam mengkomsumsi Tablet Tambah Darah pada remaja putri di
SMA Negeri 09 Konawe Selatan Kecamatan Laonti.
Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan observasi. Penelitian
ini dilakukan pada tanggal 12 – 16 juli 2021, dengan jumlah sampel 41 siswi, diambil
dengan metode Proportional Random sampling, pengambilan data dilakukan dengan
wawancara menggunakan kuesioner.
Hasil: Tingkat kepatuhan mengkomsumsi Tablet Tambah Darah sebagian besar (93%)
dalam kategori tidak patuh, Sikap dalam mengkomsumsi Tablet Tambah Darah pada
remaja putri sebagian besar (93%) dalam kategor negatif dan kriteria remaja putri
sebagian besar (83%) tergolong dalam kelompok umur 15 – 17 tahun.
Penelitian ini menyarankan perlunya siswi untuk mengonsumsi Tablet Tambah Darah
dan distribusi Tablet Tambah Darah merupakan faktor paling dominan yang
memengaruhi konsumsi Tablet Tambah Darah. Sekolah harus melakukan distribusi
Tablet Tambah Darah yang tepat dengan memanfaatkan berbagai strategi dan sistem
yang efisien sehingga dapat meningkatkan konsumsi Tablet Tambah Darah.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia –
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini dengan judul
Tambah Darah Pada Remaja Putri di SMA Negeri 09 Konawe Selatan Kecamatan
Laonti“ sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Bidang
Gizi.
Proses penyusunan Tugas Akhir ini telah melewati perjalanan panjang dalam
penyusunannya yang tentunya tidak lepas dari bantuan moril dan materi pihak lain.
Karena itu sudah patutnya penulis dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati
2. Ibu Sri Yunancy V.Gobel, SST, MPH, selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik
Kesehatan Kendari
5. Seluruh Dewan Penguji Ibu Kameriah Gani, SKM, M.Kes, Ibu Rasmaniar,
SKM, M.Kes, Ibu Sri Yunancy V.Gobel, SST, MPH atas masukan, saran dan
6. Seluruh Staf/ Dosen Jurusan Gizi atas dukungan dan bimbingan dalam
7. Kepala Badan Riset Sulawesi Tenggara yang telah memberi ijin penelitian .
v
8. Kepala Sekolah SMA Negeri 09 Konawe Selatan Kecamatan Laonti, beserta
9. Teman – teman mahasiswa Angkatan 2018 Diploma III seperjuangan yang telah
banyak berbagi ilmu dan pikiran untuk kelancaran penulisan Tugas Akhir ini
10. Semua pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang memberi
kepada Ayahanda Alm. Muhammad Amin, S.Si, Ibunda Marmia S.Pd, dan kedua
sauadara saya Darmansyah, S.Si dan Muhammad Rahmatullah Amin terkasih dan
tersayang yang tak lelah memberi doa dan dukungan moril. Serta seluruh keluarga yang
tak henti memberikan dukungan semangat dan doa sepenuhnya untuk dapat
Akhir penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan, maka
karena itu saran dan masukan yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan penulisan
sangat diharapkan. Atas saran dan masukan, penulis ucapkan banyak terima kasih.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
3. Tingkat Kepatuhan ............................................................................... 28
3. Sikap ..................................................................................................... 28
B. Pembahasan ............................................................................................... 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 32
A. Kesimpulan ................................................................................................ 33
B. Saran .......................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 35
LAMPIRAN .............................................................................................................. 37
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masa ini remaja memerlukan kebutuhan gizi yang cukup untuk memenuhi
sangat cepat. Masalah gizi pada remaja yang biasa ditemukan adalah kekurangan
energi dan protein, anemia, serta defisiensi berbagai macam vitamin dan mineral
(Indartanti, 2014).
dunia berkisar 40-88%. Dan berdasarkan hasil RISKESDAS Tahun 2013 bahwa
Indonesia sebesar 23,9%, sedangkan prevalensi anemia pada wanita umur 5-14
tahun sebesar 26,4% dan umur 15-24 tahun sebesar 18,4% (Riskesdas, 2013).
tambah darah yang dikonsumsi remaja putri usia 10 – 19 tahun dalam 12 bulan
terakhir adalah sebesar 98,6% remaja putri mengkonsumsi tablet Fe kurang dari
52 butir). Alasan utama remaja putri tidak mengkonsumsi tablet Fe adalah rasa
kekurangan zat besi sebagai akibat dari kurangnya asupan makanan sumber zat
besi khususnya sumber pangan hewani (besi heme). Pangan nabati (tumbuh-
tumbuhan) juga mengandung zat besi (besi nonheme) namun jumlah zat besi
yang bisa diserap oleh usus jauh lebih sedikit dibanding zat besi dari bahan
zat besi yang berasal dari nabati. Hasil Survei Konsumsi Makanan Individu
gram beras hanya mengandung 1,8 mg zat besi). Oleh karena itu, secara umum
masyarakat Indonesia rentan terhadap risiko menderita Anemia Gizi Besi (AGB)
(Kemenkes, 2016).
yang kurang dari normal. Batas kadar hemoglobin normal dalam darah seorang
(Lemah, Letih, Lesu, Lelah, Lunglai). Remaja putri memiliki resiko sepuluh kali
lebih besar mengalami anemia dibandingkan remaja pria. Hal ini dikarenakan
remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa
(Proverawati, 2011).
2
menimbulkan daya tahan tubuh menurun, mudah lemas dan lapar, konsentrasi
putri diantaranya yaitu pengetahuan gizi, pola makan, dan kepatuhan konsumsi
komponen zat gizi, sumber zat gizi pada bahan makanan, makanan yang aman
dikonsumsi yang tidak menimbulkan penyakit serta cara untuk mengolah bahan
makanan yang tepat agar kandungan zat gizi dalam bahan makanan tidak hilang
tablet tambah darah (TTD). Pemberian tablet tambah darah telah dilakukan oleh
sebesar 72% remaja putri memiliki pengetahuan baik dan sebesar 74% remaja
putri patuh terhadap konsumsi tablet Fe. Hal ini disebabkan karena pengetahuan
3
yang baik berpengaruh terhadap status anemia remaja putri, pengetahuan
tersebut bukan dari teori ilmu saja melainkan dari cara memilih bahan makanan
dalam kategori baik, sikap sebesar 81,3% dalam kategori positif dan kepatuhan
sampel 37,5% dan pengetahuan kurang 5 sampel atau 10,4%. Sampel yang
atau 52,1% dan yang tidak patuh mengkmsumsi Tablet Tambah Darah yaitu 23
diketahui 6 dari 10 remaja putri tidak mengkonsumsi Tablet Tambah Darah yang
4
tubuhnya. Hal ini menandakan bahwa ketidak kepatuhan remaja remaja putri
B. Rumusan Masalah
Tablet Tambah Darah pada remaja putri di SMA Negeri 09 Konawe Selatan
Kecamatan Laonti ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Laonti.
5
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Masyarakat
pentingnya zat besi bagi pertumbuhan, kecerdasan anak dan pemenuhan zat
3. Bagi Peneliti
6
E. Keaslian Penelitian
Desain
No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan
Penelitian
1. Dhina Faktor- Cross Terdapat pengaruh Desain Lokasi,
Noviazahr faktor yang sectional antara tingkat penelitian, jumlah
a (2017) memengaru pengetahuan (p- Variabel bebas sampel dan
hi konsumsi value= 0,014; PR= (konsumsi sumber data
tablet 4,998; 95%; CI= tablet tambah
tambah 1,383-18,005) dan darah)
darah distribusi tablet
dalam tambah darah iron
program (p-value= 0,006;
sekolah PR= 3,411; 95%;
peduli CI= 1,426-8,161).
kasus Tidak ada
anemia pengaruh antara
pada siswi sikap (p-value =
sma negeri 0,351) dan
di dukungan sekolah
kabupaten (p-value = 0,197)
bantul dengan konsumsi
tahun 2017 tablet tambah
darah.
1. Erlina Tri Faktor – Cross Pada penelitian ini Desain Lokasi,
Rahayu faktor yang sectional didapatkan hasil penelitian, jumlah
Utomo berhubunga sebagian besar Variabel bebas sampel dan
(2019) n dengan responden berusia (konsumsi sumber data
konsumsi 14 tahun, tablet tambah
tablet mengalami darah)
tambah pubertas normal
darah dan mengalami
7
(TTD) pada gejala anemia
remaja putri dalam kategori
di SMP rendah serta
Negeri 9 mengkonsumsi
Jember TTD secara teratur.
3. Rosmiati Gambaran Cross Tingkat Desain Lokasi,
(2019) tingkat sectional pengetahuan penelitian, jumlah
pengetahua remaja putri Variabel bebas sampel dan
n, sikap dan tentang Tablet (konsumsi sumber data
kepatuhan Tambah Darah tablet tambah
remaja putri sebagian besar darah)
dalam (96,0%) dalam
mengonsu kategori baik,
msi tablet Sikap sebagian
tambah besar (81,3%)
darah (ttd) dalam kategori
di sma positif dan
negeri 1 Kepatuhan dalam
latambaga mengkonsumsi
kabupaten Tablet Tambah
kolaka Darah sebagian
besar (52,0%)
dalam kategori
tidak patuh.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
aturan dan berdisiplin. Sedangkan Menurut Ali (1999), kepatuhan berasal dari
kata dasar patuh, yang berarti disiplin dan taat. Patuh adalah suka menurut
perintah, taat pada perintah atau aturan. Sedangkan kepatuhan adalah perilaku
dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan
adalah perilaku disiplin dan taat yang mencerminkan nilai positif. Kepatuhan
yang disarankan oleh dokternya atau oleh orang lain. Sedangkan Kepatuhan
mencegah anemia.
cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang dapat
dilakukan diantaranya:
1) Tingkat pengetahuan
10
mempengaruhi ketaatan seseorang terhadap peraturan atau standar yang
berlaku.
2) Persepsi/Sikap
3) Motivasi
Motivasi atau sikap yang paling kuat adalah dalam diri individu sendiri.
4) Dukungan sosial
informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan nyata atau tingkah laku
lingkungannya atau yang berupa kehadiran dan hal -hal yang dapat
11
memberi keuntungan emosional dan berpengaruh pada tingkah laku
penerimanya.
1. Pengertian
untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu
stimulus yang menghendaki adanya respon. Sikap yang ada pada seseorang
pelayanan kesehatan. Output sikap pada seseorang dapat berbeda, jika suka
12
maka seseorang akan mendekat, mencari tahu, dan bergabung, sebaliknya jika
tidak suka maka seseorang akan menghindar atau menjauh (Budiman, 2013).
respons, dan berorientasi pada skema triadik. Sikap berorientasi pada respons
tertentu Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) sikap adalah suatu predisposisi
yang dipelajari untuk merespons secara positif atau negatif terhadap suatu
2. Komponen Sikap
1) Kesadaran.
Dengan adanya kesadaran, maka seseorang akan lebih peka terhadap sesuatu
2) Perasaan
Perasaan adalah segmen emosional atau perasaan dari sebuah sikap, yang
seseorang.
Faktor yang mempengaruhi sikap di bawah ini adalah faktor sikap (Azwar,
2007).
13
1) Pengalaman Pribadi Pengalaman yang telah didapatkan sebelumnya akan
2) Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting Orang lain di sekitar kita
dibesarkan.
4) Media Massa, Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat
Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan pusat
dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi
telah hilang. Akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang dapat
bertahan lama.
14
4. Tahapan Sikap
berikut.
1) Menerima
2) Menanggapi
3) Menilai
4) Mengelola
5) Menghayati
5. Pengukuran Sikap.
Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena
untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak.
pernyataan negatif. Salah satu skala sikap yang sering digunakan adalah skala
pernyataan positif maupun negatif, dinilai oleh subjek dengan sangat setuju,
setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju, sangat tidak setuju (Budiman,
2013).
15
C. Tablet Tambah Darah (TTD)
kesehatan merupakan produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih zat
yang bersifat atau mengandung nutrisi seperti vitamin, mineral dan asam
dan penanggulangan anemia pada remaja putri dan Wanita Usia Subur
Tambah Darah (TTD) merupakan suplemen gizi dengan kandungan zat besi
Pada keadaan dimana tidak tercukupinya asupan zat besi dari makanan
cadangan zat besi di dalam tubuh. Suplementasi TTD pada remaja putri
kebutuhan zat besi serta untuk mensukseskan periode 1000 Hari Pertama
suplemen TTD pada remaja putri dilakukan setiap satu kali per minggu dan
16
Standart Tablet Tambah Darah Bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil.
approach atau seluruh remaja putri baik penderita anemia maupun tidak
meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh tanpa dilakukan skrining awal
anemia pada remaja putri dan Wanita Usia Subur (WUS) oleh Kementrian
40%, pemberian suplemen TTD pada rematri dan WUS terdiri dari 30-60 mg
elemental iron dan diberikan setiap hari selama tiga bulan berturut-turut
20%, suplementasi terdiri dari 60 mg elemental iron dan 2800 mcg asam folat
dan diberikan satu kali seminggu selama tiga bulan diberikan dan tiga bulan
berikut:
lainlain).
b. Makanan sumber protein hewani, seperti hati, ikan, ayam dan daging.
Terdapat juga makanan yang dikenal sebagai inhibitor zat besi yangsebaiknya
17
a. Teh tanin yang dapat mengikat zat besi menjadi senyawa yang
b. Kopi karena mengandung senyawa fitat yang dapat mengikat zat besi
c. Tablet Kalsium (kalk) dosis yang tinggi dan susu, karena dapat
18
E. Kerangaka Teori
STIMULUS INDIVIDU
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
kepatuhan:
- Usia
- Pendidika
- Pengalaman
- Pekerjaan
- Dukungan orang tua
- Asupan nutrisi PENGETAHUAN SIKAP
PEMBERIAN TTD
KEPATUHAN KOMSUMSI
(PERILAKU)
19
F. Kerangka Konsep
Kepatuahan
Umur
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas X dan
2. Sampel
N
𝑛=
N(d2) + 1
Keterangan:
n= Besar sampel
N= Besar populasi
70
𝑛=
70(0,12 ) + 1
70
𝑛=
70(0,01) + 1
93
𝑛=
0,70 + 1
70
𝑛= = 41
1,70
14
Kelas X MIA 1 = x 41 = 8
70
14
Kelas X MIA 2 = x 41 = 8
70
5
Kelas XI IIS = 70 x 41 = 4
14
Kelas XI MIA 1 = 70 x 41 = 8
14
Kelas XI MIA 2 = 70 x 41 = 8
1. Data Primer
kuesioner.
kuesioner.
22
2. Data Sekunder
1. Pengolahan Data
darah yang dikonsumsi siswa dalam satu bulan terakhir, dengan jumlah
objektif.
b. Sikap diolah dengan cara mencari nilai median (nilai tengah) semua skor
2. Analisis Data
3. Penyajian Data
23
F. Defenisi Operasional
1. Kepatuhan
remaja putri dalam mengkonsumsi tablet besi sesuai dengan jumlah yang
Kriteria Objektif :
Tidak Patuh = Jika mengkonsumsi Tablet Tambah Darah tidak teratur dan
2. Sikap
(TTD). Sikap ini bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif, kecenderungan
Kriteria Objektifnya :
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
berkesinambungan.
sekitarnya
sebagai berikut:
c. Fasilitas sekolah
PNS sebanyak 5 orang dan guru tidak tetap sebanyak 7 orang. Adapun
jumlah siswa berdasarkan tingkat atau kelas dapat dilihat pada tabel 2
berikut:
Tabel 2
Jumlah siswa
Tingkat Kelas L P Total
Tingkat X X IIS 20 7 27
X MIA1 11 14 25
X MIA 2 9 15 24
Tingkat XI XI IIS 20 5 25
XI MIA1 7 15 22
XI MIA 2 8 14 22
Tingkat XII XII IIS 16 10 26
XII MIA 2 11 13 25
Total 102 93 195
Sumber: Data sekunder 2021
26
1. Karakteristik sampel
a. Umur
tabel 3 berikut :
Tabel 3
Distribusi sampel menurut kelompok umur
Kelompok Umur n %
15 – 17 34 83%
18 – 19 7 17%
Total 41 100
umur 15 – 17 tahun.
b. Kelas
berikut :
Tabel 4
Distribusi sampel menurut kelas
Kelas Responden n %
X IIS 5 12,2%
X MIA1 8 19,5%
X MIA 2 8 19,5%
XI IIS 4 9,8%
XI MIA1 8 19,5%
XI MIA 2 8 19,5%
Total 41 100.0
27
3. Tingkat kepatuhan
Tabel 5
Distribusi sampel menurut kepatuhan
Tingkat Kepatuhan n %
Patuh
3 7%
Total 41 100
responden (93%).
4. Sikap
berikut :
Tabel 6
Sikap n %
Positif 3 7%
Negatif 38 93%
Total 41 100
responden (93%).
28
B. Pembahasan
1. Kepatuhan
93% siswi tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Hal ini
mengkonsumsi Tablet Tambah Darah dengan tepat waktu dan cara minum
tablet tambah darah yang baik dan benar (meminum tablet tambah darah
sesuai jadwal dang menggunakan air putih), yang diperoleh dari petugas
posyandu/puskesmas.
putri patuh terhadap konsumsi tablet Fe. Selain itu, hasil penelitian ini
masa menstruasi pada remaja putri (Susanti, 2016) dalam (Putri, 2017).
mengonsumsi tablet tersebut. Hal ini berarti semakin banyak remaja putri
yang patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah maka peluang anemia
29
Menurut Notoatmodjo (2010), kepatuhan seseorang dalam
perilaku petugas kesehatan. Dalam penelitian ini salah satu faktor yang
tidak enak, baunya tidak sedap, banyak diantara mereka beralasan lupa,
Peran orang tua serta guru disekolah untuk selalu mengingatkan akan
2. Sikap
memiliki sikap negatif terhadap konsumsi tablet tambah darah yaitu sebesar
sebagai responden cenderung memiliki sikap yang positif, faktor yang dapat
30
mempengaruhi kecenderungan sikap positif tersebut menurut Azwar (2007)
informasi tersebut, apabila cukup kuat akan memberi dasar afektif dalam
dengan mudah diakses, gadget atau smartphone yang dimiliki oleh semua
disamping itu informasi tablet tamabah darah hamper setiap hari terlihat di
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
negatif.
3. Karakteristik umur remaja putri dari 41 siswi sebagian besar atau sekitar
B. SARAN
Aditianti, Permanasari, Y & Julianti, E.D. 2015. Pendampingan Minum Tablet Tambah
Darah (TTD) Dapat Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi TTD Pada Ibu Hamil
Anemia (Family And Cadre Supports Increased Iron Pils Compliance In
Anemic Pregnant Women). Penelitian Gizi dan Makanan, 38(1):71-78.
[Online].http://ejournal.litbang.depkes.go.id/. [diakses pada tanggal 12
September 2021].
Adriani, M. & Wirjatmadi, B. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:
Kencana Prenadamedia.
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Azzahroh, P. & Rozalia, F. 2018. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Anemia Pada Remaja Putri di SMAN 2 Kota Jambi. Jurnal Ilmu dan Budaya,
41(58):6797-6816. [Online].http://https://journal.unas.ac.id/. [diakses pada
tanggal 12 September 2021].
Berliana, N. & Pradana, E. 2016. Hubungan Peran Orangtua, Pengaruh Teman Sebaya
Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Journal Endurance, 1(2):75-80.
[Online].http://ejournal.kopertis10.or.id/. [diakses pada tanggal 12 September
2021].
Cahya, D. 2013. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Anemia Pada Remaja Putri di
Sekolah Menengan Pertama Muhammadiyah 3 Semarang.
[Online].http://jurnl.unimus.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/1298/1351
[diakses tanggal 12 September 2021].
Handayani, N & Haribowo, A.S. 2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Hartono, A. 2006. Terapi Gizi Dan Diet Rumah Sakit Edisi 2. Jakarta: EGC.
Indartanti, D.et al. 2014. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja
Putri Usia 12-14 Tahun. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro. Semarang. Skripsi.
Juwita, R. 2018. Hubungan Konseling Dan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan
Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe. Jurnal Endurance, 3(1):112-120.
[Online].http://journal.unnes.ac.id/. [diakses pada tanggal 12 September 2021].
33
Kartika, M., Widagdo, L., & Sugihantono, A. 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun pada Siswa Sekolah Dasar Negeri
Sambiroto 01 Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(5):339-346.
[Online].http://ejournal-s1.undip.ac.id/. [diakses pada tanggal 12 September].
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia
pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Badan Litbang
Kesehatan, Kemenkes. [Online].https://cegahstunting.id/. [diakses pada tanggal
7 September 2021].
Khumaidi, M. 1994. Gizi Masyarakat. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Laelasari, L & Natalia, L. 2016. Hubungan Antara Pengetahuan, Status Gizi Dan
Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Salagedang
Kabupaten Majalengka Tahun 2016. Jurnal Bidan “Midwife Journal”, 2(2):1-9.
[Online]. www.jurnal.ibijabar.org. [diakses pada tanggal 12 September 2021].
Lestari, P., Widardo, & Mulyani, S. 2015. Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi
Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan
Bantul. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 3(3):145-149.
[Online].http://ejournal.almaata.ac.id/. [diakses pada tanggal 12 September
2021].
Listiana, A. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia
Gizi Besi Pada Remaja Putri Di SMKN 1 Terbanggi Besar Digital Repository
Universitas Jember 72 Lampung Tengah. Jurnal Kesehatan, 7(3):455-469.
[Online].http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/. [diakses pada tanggal 12
September].
Manurung, 2018. Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Dan
Pemeriksaan Kehamilan Dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di Puskesmas
Ambarita Kabupaten Samosir. Universitas Sumatera Utara. Skripsi.
Marmi. 2014. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muliani, 2018. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Manfaat Tablet Fe Di SMK Tunas
Husada Kendari. Poltekkes Kemenkes Kendari. KTI.
Nomate, E.S., Nur, M.L., & Toy, S.M. 2017. Hubungan Teman Sebaya, Citra Tubuh
Dan Pola Konsumsi Dengan Status Gizi Remaja Putri. Unnes Journal of Public
34
Health, 6(3):51-57. [Online].http://journal.unnes.ac.id/. [diakses pada tanggal 7
September 2021].
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Nuradhiani, A., Briawan, D., & Dwiriani, C.M. 2017. Dukungan Guru Meningkatkan
Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri di Kota Bogor.
Jurnal Gizi Pangan, 12(3):153-160. [Online].http://journal.ipb.ac.id/index.php/.
[diakses pada tanggal 12 September 2021].
Nuryanto, Pramono, A., Puruhita, N., & Muis, S.F. 2014. Pengaruh pendidikan gizi
terhadap pengetahuan dan sikap tentang gizi anak Sekolah Dasar. Jurnal Gizi
Indonesia, 3(1):32-36. [Online].http://ejournal.undip.ac.id/. [diakses pada
tangga 12 September].
Patimah, S. 2017. Gizi Remaja Putri Plus 1000 Hari Pertama Kehidupan. Bandung:
Refika Aditama.
Proverawati, Atikah. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Purnamasari, G. 2016. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kepatuhan Ibu
Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe Di Puskesmas Bogor Tengah.
Matrnity: Jurnal Kebidanan Dan Ilmu Kesehatan, 3(3):49-63. [Online].
http://ejournal.akbid.ac.id/. [diakses pada tanggal 12 September 2021].
Putri, 2017. Pengetahuan Gizi, Pola Makan, dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah
Darah dengan Kejadian Anemia Remaja Putri. Jurnal Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Bengkulu.
Rahmawati, F. & Subagio, H.S. 2012. Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi Folat Pada Ibu
Hamil Dan Faktor Yang Mempengaruhi. Journal of Nutrition Digital
Repository Universitas Jember 76 College, 1(1):55-62. [Online].
http://ejournal3.undip.ac.id/. [diakses padatanggal 12September 2021].
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Rolfes, S.R., Pinna, K., & Whitney, E.N. 2009.Understanding Normal And Clinical
Nutrition. Eighth Edition.USA : Wadsworth.
Rosmiati, 2019. Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Kepatuhan Remaja Putri
Dalam Mengkomsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Di SMA Negeri 1
35
Latambaga Kabupaten Kolaka. Jurnal Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Kendari.
Rusdiyanti, I., Persadha, G., & Meihartati, T. 2019. Hubungan Pengetahuan Dan Peran
Suami Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe. Jurnal Darul
Azhar, 6(1):25-30. [Online]. http://jurnalkesehatan.id/. [diakses pada tanggal
12 September 2021].
Savitry, N.S.D., Arifin, S., & Asnawati. 2017. Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Niat Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Puteri. Berkala
Kedokteran, 13(1):113-118. [Online].http://download.portalgaruda.org/.
[diakses pada tanggal 2021].
Setyowati, N. D., Riyanti, E., & Indraswari, R. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Perilaku Makan Remaja Putri Dalam Pencegahan Anemia Di Wilayah
Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
5(5):1042-1053. [Online].http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/. [diakses
pda tanggal 12 Septmber 2021].
Susilowati & Kuspriyanto. 2016. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Bandung: Refika
Aditama.
Tim Redaksi Vita Health. 2004. Seluk Beluk Food Supplement. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Triyani, S. & Purbowati, N. 2016. Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Dalam
Mencegahanemi Gizi Besi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas kecamatan
Jakarta Pusat. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 3(2):215-229.
[Online].http://www.ejurnal.poltekkesjakarta3.ac.id/. [diakses pada tanggal 12
September 2021].
Wahyuningsih, A & Uswatun, A. 2019. Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia
dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Remaja Putri Di
SMA Negeri 1 Karanganom. Jurnal Involusi Kebidanan, 9(17):4-13.
[Online].http://stikesmukla.ac.id/. [diakses pada tanggal 12 September 2021].
Wahyuni, S. 2018. Efektifitas Pendampingan Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Oleh
Kader Posyandu Terhadap Peningkatan Kadar Hb Ibu Hamil Di Puskesmas
Kota Palangka Raya. Jurnal Surya Medika, 3(2):82-94.
[Online].http://journal.umpalangkaraya.ac.id/. [diakses pada tanggal 12
September 2021].
36
Warsiti, 2013. Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI Tentang Pentingnya Mengkonsumsi
Table Fe Saat Menstruasi Di SMA Muhamadiyah 1 Sragen. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kususma Husada Surakarta. Skripsi.
Yustina, P. 2019. Gambaran Pengetahuan Dan Kepatuhan Remaja Putri Mengonsumsi
Tablet Tambah Darah Di Smps Ilmiah Kendari Wilayah Kerja Uptd
Puskesmas Wua-Wua. Jurnal Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Kendari.
37
LAMPIRAN
38
Lampiran 1
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, merupakan sisiwi SMA Negeri
Nama :
Alamat :
Kelas :
Kecamatan Laonti”. Dari awal sampai akhir penelitian dan akan menjalankan
Laonti, 2021
Mengetahui,
Sampel Peneliti
39
Lampiran 2
Petunjuk :
a. Ya
b. Tidak
2. Berapa jumlah Tablet Tambah Darah yang dikonsumsi selama 1 bulan terkahir?
............ Tablet
a. Ya
b. Tidak
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda meminum tablet penambah darah satu kali selama
1 minggu secara teratur?
2 Apakah anda meminum penambah darah pada pagi hari?
3 apakah anda meminum tablet penambah darah dengan air
putih?
4 Apakah anda meminum tablet penambah darah dengan teh bila
anda mual?
5 Apakah anda meminum teh atau susu setelah meminum tablet
penambah darah tanpa dijeda waktu?
6 Apakah anda berhenti minum Tablet tambah darah bila susah
buang air besar?
7 Meskipun meminum tablet penambah darah dapat
menyebabkan rasa mual, apakah anda akan tetap meminumnya?
8 meskipun meminum tablet penambah darah dapat
menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, apakah anda akan
tetap meminumnya?
9 meskipun meminum tablet penambah darah dapat
menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, apakah anda akan
40
tetap meminumnya?
10 Apakah anda meminum tablet penambah darah saat diingatkan
oleh orang tua/guru saja?
11 Apakah anda segera meminum tablet penambah darah saat anda
lupa?
12 Apakah anda meminum tablet penambah darah bersamaan
dengan teh?
13 apakah anda meminum tablet penambah darah kadang kadang
menggunakan air jeruk?
14 Apakah anda meminum tablet penambah darah saat malam hari
ketika akan tidur?
41
MASTER TABEL
GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN DAN SIKAP DALAM MENGKOMSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA
43
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1
Gambar 2
44
Gambar 3
Gambar 4
45
Gambar 5
Gambar 6
46
47
48
49
50