Anda di halaman 1dari 61

GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN DAN SIKAP DALAM

MENGKOMSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI


DI SMA NEGERI 09 KONAWE SELATAN
KECAMATAN LAONTI

Tugas Akhir
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Diploma III Gizi

Oleh :

SRI SUCIATI
NIM. P00331018.091

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III GIZI
2021
ii
iii
GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN DAN SIKAP DALAM
MENGKOMSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI
DI SMA NEGERI 09 KONAWE SELATAN
KECAMATAN LAONTI

RINGKASAN

Sri Suciati
Dibawah bimbingan Hariani dan Sukina Balaka

Latar Belakang: Kepatuhan terhadap komsumsi Tablet Tambah Darah masih sangat
rendah, secara umum diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan mengenai Tablet
Tambah Darah, diantaranya adalah tentang efek samping minum Tablet Tambah Darah,
penyerapan besi, makanan dan obat yang mengganggu penyerapan besi serta mitos atau
kepercayaan yang salah. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat
kepatuhan dan sikap dalam mengkomsumsi Tablet Tambah Darah pada remaja putri di
SMA Negeri 09 Konawe Selatan Kecamatan Laonti.

Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan observasi. Penelitian
ini dilakukan pada tanggal 12 – 16 juli 2021, dengan jumlah sampel 41 siswi, diambil
dengan metode Proportional Random sampling, pengambilan data dilakukan dengan
wawancara menggunakan kuesioner.

Hasil: Tingkat kepatuhan mengkomsumsi Tablet Tambah Darah sebagian besar (93%)
dalam kategori tidak patuh, Sikap dalam mengkomsumsi Tablet Tambah Darah pada
remaja putri sebagian besar (93%) dalam kategor negatif dan kriteria remaja putri
sebagian besar (83%) tergolong dalam kelompok umur 15 – 17 tahun.

Penelitian ini menyarankan perlunya siswi untuk mengonsumsi Tablet Tambah Darah
dan distribusi Tablet Tambah Darah merupakan faktor paling dominan yang
memengaruhi konsumsi Tablet Tambah Darah. Sekolah harus melakukan distribusi
Tablet Tambah Darah yang tepat dengan memanfaatkan berbagai strategi dan sistem
yang efisien sehingga dapat meningkatkan konsumsi Tablet Tambah Darah.

Kata kunci: Remaja putri, Tablet Tambah Darah

Daftar bacaan: 1994 – 2019

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia –

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini dengan judul

“Gambaran Tingkat Kepatuhan Dan Sikap Dalam Mengkomsumsi Tablet

Tambah Darah Pada Remaja Putri di SMA Negeri 09 Konawe Selatan Kecamatan

Laonti“ sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Bidang

Gizi.

Proses penyusunan Tugas Akhir ini telah melewati perjalanan panjang dalam

penyusunannya yang tentunya tidak lepas dari bantuan moril dan materi pihak lain.

Karena itu sudah patutnya penulis dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ibu Askrening, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kendari

2. Ibu Sri Yunancy V.Gobel, SST, MPH, selaku Ketua Jurusan Gizi Politeknik

Kesehatan Kendari

3. Ibu Hariani, SST, MPH, selaku pembimbing I yang memberikan masukan,

bimbingan dan arahan dalam penyusunan Tugas Akhir.

4. Ibu Sukina Balaka, S.Si, M.Si, selaku pembimbing II yang memberikan

masukan, bimbingan dan arahan dalam penyusunan Tugas Akhir.

5. Seluruh Dewan Penguji Ibu Kameriah Gani, SKM, M.Kes, Ibu Rasmaniar,

SKM, M.Kes, Ibu Sri Yunancy V.Gobel, SST, MPH atas masukan, saran dan

kritikan dalam Tugas Akhir

6. Seluruh Staf/ Dosen Jurusan Gizi atas dukungan dan bimbingan dalam

penyusunan Tugas Akhir

7. Kepala Badan Riset Sulawesi Tenggara yang telah memberi ijin penelitian .

v
8. Kepala Sekolah SMA Negeri 09 Konawe Selatan Kecamatan Laonti, beserta

jajarannya yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

9. Teman – teman mahasiswa Angkatan 2018 Diploma III seperjuangan yang telah

banyak berbagi ilmu dan pikiran untuk kelancaran penulisan Tugas Akhir ini

10. Semua pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang memberi

bantuan selama penyusunan Tugas Akhir ini.

Ucapan terimakasih yang tak ternilai harganya penulis mempersembahkan

kepada Ayahanda Alm. Muhammad Amin, S.Si, Ibunda Marmia S.Pd, dan kedua

sauadara saya Darmansyah, S.Si dan Muhammad Rahmatullah Amin terkasih dan

tersayang yang tak lelah memberi doa dan dukungan moril. Serta seluruh keluarga yang

tak henti memberikan dukungan semangat dan doa sepenuhnya untuk dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Akhir penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan, maka

karena itu saran dan masukan yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan penulisan

sangat diharapkan. Atas saran dan masukan, penulis ucapkan banyak terima kasih.

Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca, Aamiin.

Kendari, Juli 2021

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN TIM PEMBIMBING ............................................... i


HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ......................................................... ii
RINGKASAN ........................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
E. Keaslian Penelitian ..................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 9
A. Tinjauan Tentang Kepatuahan ................................................................... 9
B. Tinjauan Tentang Sikap ............................................................................. 12
C. Tinjauan Tentang Tablet Tambah Darah (TTD) ......................................... 16
D. Kerangka Teori .......................................................................................... 19
E. Kerangka Konsep ....................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 21
A. Rancangan Penelitian ............................................................................... 21
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................... 21
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 21
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ........................................................... 22
E. Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data ................................................. 23
F. Definisi Operasional ................................................................................. 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 25
A. Hasil ........................................................................................................... 25
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 25
2. Karakteristik Sampel ............................................................................ 27

vii
3. Tingkat Kepatuhan ............................................................................... 28
3. Sikap ..................................................................................................... 28
B. Pembahasan ............................................................................................... 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 32
A. Kesimpulan ................................................................................................ 33
B. Saran .......................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 35
LAMPIRAN .............................................................................................................. 37

viii
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1. Kerangka Teori ................................................................................... 19


2. Gambar 2. Kerangka Konsep ............................................................................... 20

ix
DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Penelitian – penelitian sserupa yang digunakan sebagai acuan ............. 7


2. Tabel 2. Jumlah siswa .......................................................................................... 26
3. Tabel 3. Distribusi sampel menurut kelompok umur ........................................... 27
4. Tabel 4. Distribusi sampel menurut kelas ............................................................ 27
5. Tabel 5. Distribusi sampel menurut kepatuhan .................................................... 28
6. Tabel 6. Distribusi sampel menurut sikap ............................................................ 28

x
DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Tingakat Kepatuhan ............................................................................ 40


2. Kuesioner Sikap ................................................................................................... 40
3. Master Tabel ......................................................................................................... 42
4. Dokumentasi ......................................................................................................... 44
5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................................................... 47
6. Surat Izin Penelitian Dari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah ............ 48
7. Surat Ethical Clearance........................................................................................ . 49
8. Surat Keterangan Bebas Pustaka......................................................................... .. 50

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Pada

masa ini remaja memerlukan kebutuhan gizi yang cukup untuk memenuhi

kebutuhannya. Karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan remaja

sangat cepat. Masalah gizi pada remaja yang biasa ditemukan adalah kekurangan

energi dan protein, anemia, serta defisiensi berbagai macam vitamin dan mineral

(Indartanti, 2014).

Menurut World Health Organization (WHO) (2013) prevalensi anemia

dunia berkisar 40-88%. Dan berdasarkan hasil RISKESDAS Tahun 2013 bahwa

prevalensi anemia di Indonesia sebesar 21,7%. Prevalensi anemia pada wanita di

Indonesia sebesar 23,9%, sedangkan prevalensi anemia pada wanita umur 5-14

tahun sebesar 26,4% dan umur 15-24 tahun sebesar 18,4% (Riskesdas, 2013).

Tingginya angka kejadian anemia pada remaja putri dikarenakan masih

banyaknya remaja putri yang tidak terbiasa mengkonsumsi tablet Fe saat

menstruasi. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dalam mengkonsumsi tablet

Fe saat menstruasi masih rendah (Gibney, 2014) dalam (Muliani, 2018).

Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan bahwa proporsi jumlah tablet

tambah darah yang dikonsumsi remaja putri usia 10 – 19 tahun dalam 12 bulan

terakhir adalah sebesar 98,6% remaja putri mengkonsumsi tablet Fe kurang dari

52 butir untuk Indonesia. Sedangkan untuk Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar

99,8% remaja putri mengkonsumsi tablet Fe kurang dari 52 butir. Dimana

pemerintah mempunyai program untuk remaja putri di sekolah yaitu


memberikan satu butir tablet tambah darah setiap minggu sepanjang tahun (total

52 butir). Alasan utama remaja putri tidak mengkonsumsi tablet Fe adalah rasa

dan baunya yang tidak enak (Riskesdas, 2018).

Di Indonesia diperkirakan sebagian besar anemia terjadi karena

kekurangan zat besi sebagai akibat dari kurangnya asupan makanan sumber zat

besi khususnya sumber pangan hewani (besi heme). Pangan nabati (tumbuh-

tumbuhan) juga mengandung zat besi (besi nonheme) namun jumlah zat besi

yang bisa diserap oleh usus jauh lebih sedikit dibanding zat besi dari bahan

makanan hewani. Masyarakat Indonesia lebih dominan mengonsumsi sumber

zat besi yang berasal dari nabati. Hasil Survei Konsumsi Makanan Individu

menunjukkan bahwa 97,7% penduduk Indonesia mengonsumsi beras (dalam 100

gram beras hanya mengandung 1,8 mg zat besi). Oleh karena itu, secara umum

masyarakat Indonesia rentan terhadap risiko menderita Anemia Gizi Besi (AGB)

(Kemenkes, 2016).

Anemia merupakan salah satu keadaan kadar hemoglobin dalam darah

yang kurang dari normal. Batas kadar hemoglobin normal dalam darah seorang

remaja putri sebesar 12 mg/dl. Tanda seseorang mengalami anemia yaitu 5 L

(Lemah, Letih, Lesu, Lelah, Lunglai). Remaja putri memiliki resiko sepuluh kali

lebih besar mengalami anemia dibandingkan remaja pria. Hal ini dikarenakan

remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa

pertumbuhan sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak

(Proverawati, 2011).

Bahaya anemia jika dialami oleh remaja putri diantaranya keterlambatan

pertumbuhan fisik, gangguan perilaku serta emosional. Hal ini dapat

mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan sel otak sehingga dapat

2
menimbulkan daya tahan tubuh menurun, mudah lemas dan lapar, konsentrasi

belajar terganggu, prestasi belajar menurun serta dapat mengakibatkan

produktifitas kerja yang rendah (Cahya, 2013).

Beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi tablet Fe bagi remaja

putri diantaranya yaitu pengetahuan gizi, pola makan, dan kepatuhan konsumsi

tablet Fe. Pengetahuan gizi adalah pemahaman mengenai makanan dan

komponen zat gizi, sumber zat gizi pada bahan makanan, makanan yang aman

dikonsumsi yang tidak menimbulkan penyakit serta cara untuk mengolah bahan

makanan yang tepat agar kandungan zat gizi dalam bahan makanan tidak hilang

serta pola hidup sehat (Putri, 2017).

Kepatuhan adalah suatu perubahan perilaku dari perilaku yang tidak

menaati peraturan ke perilaku yang menaati peraturan. Masalah kepatuhan

merupakan kendala utama suplementasi besi harian, karena itu suplementasi

mingguan sebagai alternatif untuk mengurangi masalah kepatuhan tersebut.

Untuk menjaga kepatuhan konsumsi suplemen besi, dapat dilakukan dengan

berbagai upaya seperti memberikan sosialisasi pada awal kegiatan,

mengonsumsi suplemen besi langsung di depan petugas, dan mengirimkan pesan

singkat kepada sampel penelitian (Sandra, 2004) dalam (Putri, 2017).

Penanggulangan anemia remaja putri dapat dilakukan melalui pemberian

tablet tambah darah (TTD). Pemberian tablet tambah darah telah dilakukan oleh

Dinas, Puskesmas berupa 4 tablet yang dikonsumsi selama 1 bulan, setiap 1

tablet dikonsumsi selama 1 minggu (Kemenkes, 2016).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri (2017) menunjukkan bahwa

sebesar 72% remaja putri memiliki pengetahuan baik dan sebesar 74% remaja

putri patuh terhadap konsumsi tablet Fe. Hal ini disebabkan karena pengetahuan

3
yang baik berpengaruh terhadap status anemia remaja putri, pengetahuan

tersebut bukan dari teori ilmu saja melainkan dari cara memilih bahan makanan

demi dapat meningkatkan kadar hemoglobin agar status anemianya dalam

kategori tidak anemia. Kepatuhan dalam mengkonsumsi suplementasi zat besi

atau pemberian tablet Fe sangat mempengaruhi perubahan kadar hemoglobin.

Hasil penelitian Warsiti (2013) menunjukkan bahwa sebesar 67,6%

remaja putri memiliki pengetahuan baik dan sisanya 33,4% memiliki

pengetahuan kurang tentang manfaat tablet Fe.

Hasil penelitian Rosmiati (2019) menunjukkan bahwa sebesar 96,0%

dalam kategori baik, sikap sebesar 81,3% dalam kategori positif dan kepatuhan

dalam mengkomsumsi Tablet Tambah Darah sebagian besar 52,0% dalam

kategori tidak patuh.

Hasil penelitian Yustina (2019) menunjukkan bahwa dari 48 sampel

pengetahuan baik sebanyak 25 sampel atau 52,1%, pengetahuan cukup 18

sampel 37,5% dan pengetahuan kurang 5 sampel atau 10,4%. Sampel yang

memiliki kepatuhan mengkomsumsi Tablet Tambah Darah sebesar 25 sampel

atau 52,1% dan yang tidak patuh mengkmsumsi Tablet Tambah Darah yaitu 23

sampel atau 54,1%.

Berdasarkan data evaluasi program Puskesmas Laonti menunjukkan

bahwa cakupan pemberian Tablet Tambah Darah sebesar 93,5%. Hasil

wawancara pendahuluan secara langsung kepada beberapa remaja putri di

wilayah kerja Puskesmas Laonti yang telah melaksanakan kegiatan tersebut

diketahui 6 dari 10 remaja putri tidak mengkonsumsi Tablet Tambah Darah yang

diberikan karena merasa takut terjadi peningkatan tekanan darah dalam

4
tubuhnya. Hal ini menandakan bahwa ketidak kepatuhan remaja remaja putri

terhadap pemberian Tablet Tambah Darah.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang Gambaran Tingkat Kepatuhan Dan Sikap Dalam

Mengkomsumsi Tablet Tambah Darah Pada Siswi SMA Negeri 09 Konawe

Selatan Kecamatan Laonti.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian

adalah bagaimana gambaran tingkat kepatuhan dan sikap dalam mengkomsumsi

Tablet Tambah Darah pada remaja putri di SMA Negeri 09 Konawe Selatan

Kecamatan Laonti ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kepatuhan Dan Sikap Dalam

Mengkomsumsi Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri di SMA Negeri 09

Konawe Selatan Kecamatan Laonti.

2. Tujuan Khusus

1) Untuk mengetahui tingkat kepatuhan remaja putri mengkonsumsi tablet

tambah darah di SMA Negeri 09 Konawe Selatan Kecamatan Laonti.

2) Untuk mengetahui gambaran sikap dalam mengkonmsumsi tablet tambah

darah pada remaja putri di SMA Negeri 09 Konawe Selatan Kecamatan

Laonti.

3) Karakteristik umur sampel pada remaja putri di SMA Negeri 09 Konawe

Selatan Kecamatan Laonti.

5
D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan di perpustakaan

dan juga sebagai sumber informasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan

khususnya dalam bidang gizi dan kesehatan remaja.

2. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat khususnya ibu tentang

pentingnya zat besi bagi pertumbuhan, kecerdasan anak dan pemenuhan zat

besi khususnya pada usia remaja (usia yang rentan).

3. Bagi Peneliti

Sebagai sarana pembelajaran melakukan penelitian ilmiah sekaligus

mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat selama perkuliahan dan semoga

penelitian ini bermanfaat bagi peneliti selanjutnya.

6
E. Keaslian Penelitian

Tabel 1. Penelitian – penelitian serupa yang digunakan sebagai acuan

Desain
No Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan
Penelitian
1. Dhina Faktor- Cross Terdapat pengaruh Desain Lokasi,
Noviazahr faktor yang sectional antara tingkat penelitian, jumlah
a (2017) memengaru pengetahuan (p- Variabel bebas sampel dan
hi konsumsi value= 0,014; PR= (konsumsi sumber data
tablet 4,998; 95%; CI= tablet tambah
tambah 1,383-18,005) dan darah)
darah distribusi tablet
dalam tambah darah iron
program (p-value= 0,006;
sekolah PR= 3,411; 95%;
peduli CI= 1,426-8,161).
kasus Tidak ada
anemia pengaruh antara
pada siswi sikap (p-value =
sma negeri 0,351) dan
di dukungan sekolah
kabupaten (p-value = 0,197)
bantul dengan konsumsi
tahun 2017 tablet tambah
darah.
1. Erlina Tri Faktor – Cross Pada penelitian ini Desain Lokasi,
Rahayu faktor yang sectional didapatkan hasil penelitian, jumlah
Utomo berhubunga sebagian besar Variabel bebas sampel dan
(2019) n dengan responden berusia (konsumsi sumber data
konsumsi 14 tahun, tablet tambah
tablet mengalami darah)
tambah pubertas normal
darah dan mengalami

7
(TTD) pada gejala anemia
remaja putri dalam kategori
di SMP rendah serta
Negeri 9 mengkonsumsi
Jember TTD secara teratur.
3. Rosmiati Gambaran Cross Tingkat Desain Lokasi,
(2019) tingkat sectional pengetahuan penelitian, jumlah
pengetahua remaja putri Variabel bebas sampel dan
n, sikap dan tentang Tablet (konsumsi sumber data
kepatuhan Tambah Darah tablet tambah
remaja putri sebagian besar darah)
dalam (96,0%) dalam
mengonsu kategori baik,
msi tablet Sikap sebagian
tambah besar (81,3%)
darah (ttd) dalam kategori
di sma positif dan
negeri 1 Kepatuhan dalam
latambaga mengkonsumsi
kabupaten Tablet Tambah
kolaka Darah sebagian
besar (52,0%)
dalam kategori
tidak patuh.

8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kepatuhan

1. Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, patuh adalah suka menurut

perintah, taat pada perintah, sedangkan kepatuhan adalah perilaku sesuai

aturan dan berdisiplin. Sedangkan Menurut Ali (1999), kepatuhan berasal dari

kata dasar patuh, yang berarti disiplin dan taat. Patuh adalah suka menurut

perintah, taat pada perintah atau aturan. Sedangkan kepatuhan adalah perilaku

sesuai aturan dan berdisiplin.

Kepatuhan adalah suatu perubahan perilaku dari perilaku yang tidak

menaati peraturan ke perilaku yang menaati peraturan. Masalah kepatuhan

merupakan kendala utama suplementasi besi harian, karena itu suplementasi

mingguan sebagai alternatif untuk mengurangi masalah kepatuhan tersebut.

Untuk menjaga kepatuhan konsumsi suplemen besi, dapat dilakukan dengan

berbagai upaya seperti memberikan sosialisasi pada awal kegiatan,

mengonsumsi suplemen besi langsung di depan petugas, dan mengirimkan

pesan singkat kepada sampel penelitian (Sandra, 2004).

Kepatuhan adalah suatu kondisi yang tercipta dan berbentuk melalui

proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,

kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban. Sikap atau perbuatan yang

dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban, bahkan

sebaliknya akan membebani dirinya bila mana ia tidak dapat berbuat

sebagaimana lazimnya (Prijodarminto,2003).


Berdasarkan pengertian di atas dapat didefinisikan bahwa kepatuhan

adalah perilaku disiplin dan taat yang mencerminkan nilai positif. Kepatuhan

adalah sebagai tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku

yang disarankan oleh dokternya atau oleh orang lain. Sedangkan Kepatuhan

mengonsumsi tablet tambah darah merupakan perilaku dimana remaja putri

mendukung program suplementasi besi yang dilakukan pemerintah untuk

mencegah anemia.

Kepatuhan mengkonsumsi tablet TTD di ukur dari ketepatan jumlah

tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat besi,

frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau pemberian TTD

merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi

anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan

cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang dapat

mencegah anemia karena kekurangan asam folat (Wipayani, 2008 dalam

Wiwit, Tri, 2012).

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan telah banyak

dilakukan diantaranya:

1) Tingkat pengetahuan

Penelitian yang dilakukan oleh Pratama (2015) menemukan bahwa

responden yang memiliki pengetahuan rendah lebih cenderung untuk

memiliki tingkat kepatuhan rendah. Widiyanto dalam Boyoh (2015)

menuliskan bahwa kepatuhan seseorang terhadap suatu standar atau

peraturan dipengaruhi juga oleh pengetahuan dan pendidikan individu

tersebut. Semakin tinggi tingkat pengetahuan, maka semakin

10
mempengaruhi ketaatan seseorang terhadap peraturan atau standar yang

berlaku.

2) Persepsi/Sikap

Persepsi mengenai suatu penyakit atau pengobatan berpengaruh pada

perilaku kepatuhan. Seseorang dengan persepsi positif cenderung patuh

dalam menjalani pengobatan dibandingkan dengan yang memiliki

persepsi negatif (Pasek, 2013). Arifin (2016) menuliskan bahwa Persepsi

dan pengharapan pasien terhadap penyakit yang dideritanya

mempengaruhi kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan.

3) Motivasi

Responden dengan motivasi rendah lebih kurang patuh berobat

dibandingkan dengan responden dengan motivasi tinggi (Pratama, 2015).

Motivasi atau sikap yang paling kuat adalah dalam diri individu sendiri.

Motivasi individu ingin tetap mempertahankan kesehatannya sangat

berpengaruh terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku

penderita dalam control penyakitnya (Beauty, 2016).

4) Dukungan sosial

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, responden yang mendapat

dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan cenderung memiliki

kepatuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak mendapat

dukungan (Pratama, 2015). Dukungan keluarga diartikan sebagai

informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan nyata atau tingkah laku

yang diberikan oleh orang yang akrab dengan subjek di dalam

lingkungannya atau yang berupa kehadiran dan hal -hal yang dapat

11
memberi keuntungan emosional dan berpengaruh pada tingkah laku

penerimanya.

Dukungan petugas kesehatan merupakan faktor lain yang dapat

mempengaruhi perilaku kepatuhan. Dukungan mereka terutama berguna

saat pasien menghadapi bahwa perilaku sehat yang baru tersebut

merupakan hal penting. Begitu juga mereka dapat mempengaruhi

perilaku pasien dengan cara menyampaikan antusias mereka terhadap

tindakan tertentu dari pasien, dan secara terus menerus memberikan

penghargaan yang positif bagi pasien yang telah mampu beradaptasi

dengan program pengobatannya (Beauty, 2016).

B. Tinjauan Tentang Sikap

1. Pengertian

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap

seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak

(favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak

(unfavorable) pada objek tersebut. Sikap merupakan semacam kesiapan untuk

bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Dapat dikatakan

bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan kecenderungan potensial

untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu

stimulus yang menghendaki adanya respon. Sikap yang ada pada seseorang

memerlukan unsur respons dan stimulus. Misalnya sikap yang berhubungan

dengan kepuasan pelayanan kesehatan. Seseorang akan merasa puas jika

pelayanan kesehatan yang diterima berkualitas.

Kepuasan merupakan respons dari stimulus yang diterima yaitu

pelayanan kesehatan. Output sikap pada seseorang dapat berbeda, jika suka

12
maka seseorang akan mendekat, mencari tahu, dan bergabung, sebaliknya jika

tidak suka maka seseorang akan menghindar atau menjauh (Budiman, 2013).

Azwar (2007) menyatakan sikap dikategorikan menjadi tiga orientasi

pemikiran yaitu berorientasi pada respons, berorientasi pada kesiapan

respons, dan berorientasi pada skema triadik. Sikap berorientasi pada respons

adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) atau tidak memihak

(unfavorable) pada suatu objek. Sikap berorientasi pada kesiapan respons

adalah kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara

tertentu Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) sikap adalah suatu predisposisi

yang dipelajari untuk merespons secara positif atau negatif terhadap suatu

objek, situasi, konsep atau orang (Budiman, 2013).

2. Komponen Sikap

Menurut Breckler (1984), komponen utama sikap adalah sebagai berikut.

1) Kesadaran.

Dengan adanya kesadaran, maka seseorang akan lebih peka terhadap sesuatu

untuk bagaimana menyikapinya.

2) Perasaan

Perasaan adalah segmen emosional atau perasaan dari sebuah sikap, yang

menimbukan hasil akhir perilaku. Merupakan sikap merujuk pada suatu

maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap sesuatu atau

seseorang.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Faktor yang mempengaruhi sikap di bawah ini adalah faktor sikap (Azwar,

2007).

13
1) Pengalaman Pribadi Pengalaman yang telah didapatkan sebelumnya akan

menjadi pembelajaran yang akan membentuk sikap.

2) Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting Orang lain di sekitar kita

merupakan salah satu di antara komponen sosial yang ikut

mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting akan

banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu.

3) Pengaruh Budaya, Kebudayaan mempunyai pengaruh besar terhadap

pembentukan sikap kita terutama kebudayaan di mana kita hidup dan

dibesarkan.

4) Media Massa, Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat

kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang.

5) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama, Kedua lembaga di atas,

mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya

meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.

Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang

boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan pusat

keagamaan serta ajarannya.

6) Pengaruh Faktor Emosional Adalah suatu bentuk sikap merupakan

pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyaluran

frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap ini

dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi

telah hilang. Akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang dapat

bertahan lama.

14
4. Tahapan Sikap

Dalam taksonomi Bloom (1956) tahapan domain sikap adalah sebagai

berikut.

1) Menerima

2) Menanggapi

3) Menilai

4) Mengelola

5) Menghayati

5. Pengukuran Sikap.

Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena

dalam ranah afektif kemampuan yang diukur adalah: Menerima

(memperhatikan), Merespons, Menghargai, Mengorganisasi, dan Menghayati.

Skala yang digunakan untuk mengukur ranah afektif seseorang terhadap

kegiatan suatu objek di antaranya menggunakan skala sikap (Budiman, 2013).

Hasil pengukuran berupa kategori sikap, yakni mendukung (positif), menolak

(negatif), dan netral. Sikap pada hakikatnya adalah kecenderungan

berperilaku pada seseorang. Skala sikap dinyatakan dalam bentuk pernyataan

untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan itu didukung atau ditolak.

Melalui rentangan nilai tertentu. Oleh sebab itu, pernyataan yang

diajukan dibagi kedalam dua kategori, yakni pernyataan positif dan

pernyataan negatif. Salah satu skala sikap yang sering digunakan adalah skala

Likert. Dalam skala Likert, pernyataan-pernyataan yang diajukan, baik

pernyataan positif maupun negatif, dinilai oleh subjek dengan sangat setuju,

setuju, tidak punya pendapat, tidak setuju, sangat tidak setuju (Budiman,

2013).

15
C. Tablet Tambah Darah (TTD)

1. Pengertian Tablet Tambah Darah

Tablet Tambah Darah (TTD) merupakan salah satu suplemen

kesehatan yang juga disebut sebagai suplementasi zat besi. Suplemen

kesehatan merupakan produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih zat

yang bersifat atau mengandung nutrisi seperti vitamin, mineral dan asam

amino (Tim Redaksi Vita Health, 2004). Berdasarkan pedoman pencegahan

dan penanggulangan anemia pada remaja putri dan Wanita Usia Subur

(WUS) yang diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan RI tahun 2016 Tablet

Tambah Darah (TTD) merupakan suplemen gizi dengan kandungan zat besi

setara 60 mg besi elemental dan 400 mcg asam folat.

2. Peran Tablet Tambah Darah untuk Kesehatan

Pada keadaan dimana tidak tercukupinya asupan zat besi dari makanan

yang dikonsumsi, zat besi perlu didapat dari suplementasi. Pemberian

suplemen TTD dilaksanakan secara rutin selama jangka waktu tertentu

dengan tujuan untuk meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah secara

cepat dan perlu dilanjutkan pemberiannya untuk dapat meningkatkan

cadangan zat besi di dalam tubuh. Suplementasi TTD pada remaja putri

merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk memenuhi

kebutuhan zat besi serta untuk mensukseskan periode 1000 Hari Pertama

Kehidupan (HPK) (Kementrian Kesehatan RI, 2016).

3. Anjuran Konsumsi Tablet Tambah Darah

Pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan program pemberian

suplemen TTD pada remaja putri dilakukan setiap satu kali per minggu dan

sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 88 Tahun 2014 tentang

16
Standart Tablet Tambah Darah Bagi Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil.

Pemberian suplemen TTD untuk remaja putri diberikan secara blanket

approach atau seluruh remaja putri baik penderita anemia maupun tidak

diharuskan minum suplemen TTD untuk mencegah anemia serta

meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh tanpa dilakukan skrining awal

(Kementrian Kesehatan RI, 2016).

Rekomendasi global dalam pedoman pencegahan dan penanggulangan

anemia pada remaja putri dan Wanita Usia Subur (WUS) oleh Kementrian

Kesehatan RI (2016) menganjurkan untuk daerah dengan prevalensi anemia ≥

40%, pemberian suplemen TTD pada rematri dan WUS terdiri dari 30-60 mg

elemental iron dan diberikan setiap hari selama tiga bulan berturut-turut

dalam satu tahun. Sedangkan untuk daerah yang prevalensi anemianya ≥

20%, suplementasi terdiri dari 60 mg elemental iron dan 2800 mcg asam folat

dan diberikan satu kali seminggu selama tiga bulan diberikan dan tiga bulan

selanjutnya tidak diberikan.

Pada pedoman pencegahan dan penanggulangan anemia remaja putri

dan Wanita Usia Subur (WUS) oleh Kementrian Kesehatan RI (2016)

SuplemenTTD sebaiknya dikonsumsi dengan makanan yang yang dapat

meningkatkan penyerapan zat besi, makanan yang dianjurkan adalah sebagai

berikut:

a. Makanan sumber vitamin C (jeruk, pepaya, mangga, jambu, sawi, dan

lainlain).

b. Makanan sumber protein hewani, seperti hati, ikan, ayam dan daging.

Terdapat juga makanan yang dikenal sebagai inhibitor zat besi yangsebaiknya

menghindari konsumsi suplemen TTD bersamaan dengan :

17
a. Teh tanin yang dapat mengikat zat besi menjadi senyawa yang

kompleks sehingga tidak dapat diserap.

b. Kopi karena mengandung senyawa fitat yang dapat mengikat zat besi

menjadi senyawa yang kompleks sehingga tidak dapat diserap.

c. Tablet Kalsium (kalk) dosis yang tinggi dan susu, karena dapat

menghambat penyerapan zat besi.

18
E. Kerangaka Teori

Dalam kerangka teori ini memuat konsep yang menguraikan faktor-


faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang yaitu kepatuhan remaja putri
dalam mengkomsumsi tablet tambah darah. Perilaku muncul dari pengetahuan
dan sikap seseorang memahami pentingnya tujuan tablet tambah darah.
Pengetahuan yang baik membentuk sikap positif untuk menerima atau
menolak semua hal yang berkaitan dengan pemberian Tablet Tambah Darah.
Berdasarkan konsep tersebut, maka penulis membuat kerangka teori sebagai
berikut.

STIMULUS INDIVIDU

Faktor-faktor yang
mempengaruhi
kepatuhan:
- Usia
- Pendidika
- Pengalaman
- Pekerjaan
- Dukungan orang tua
- Asupan nutrisi PENGETAHUAN SIKAP

PEMBERIAN TTD

KEPATUHAN KOMSUMSI
(PERILAKU)

Gambar 1. Kerangka Teori


Sumber : Modifikasi dari Notoatmodjo (2007); Azwar (2007); & UNICEF/WHO
Tahun 1998

19
F. Kerangka Konsep

Kepatuahan

Remaja Putri Dalam


Sikap
Mengkosumsi TTD

Umur

Gambar 2. Kerangka Konsep

: Variabel yang diteliti

20
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan observasi.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 12 – 16 Juli 2021 di SMA

Negeri 09 Konawe Selatan Kecamatan Laonti.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh remaja putri kelas X dan

XII di SMA 09 Konawe Selatan Kecamatan Laonti yang mendapatkan

Tablet Tambah Darah berjumlah 70 orang.

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah remaja putri di SMA Negeri 09

Konawe Selatan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan teknik Proportional Random sampling. Random sampling

setiap kelas memiliki kesempatan untuk menjadi sampel sebanyak 41

siswi.Untuk perhitungan besaran sampel minimal, menggunakan rumus

(Sugiono, 2010) sebagai berikut:

N
𝑛=
N(d2) + 1

Keterangan:

n= Besar sampel

N= Besar populasi

d2= Tingkat kekeliruan yang di inginkan (0,1)


N
Jadi 𝑛 = N(d2)+1

70
𝑛=
70(0,12 ) + 1

70
𝑛=
70(0,01) + 1

93
𝑛=
0,70 + 1

70
𝑛= = 41
1,70

Metode Proportional Random sampling:


7
Kelas X IIS = x 41 = 5
70

14
Kelas X MIA 1 = x 41 = 8
70

14
Kelas X MIA 2 = x 41 = 8
70

5
Kelas XI IIS = 70 x 41 = 4

14
Kelas XI MIA 1 = 70 x 41 = 8

14
Kelas XI MIA 2 = 70 x 41 = 8

Total sampel = 41 siswi

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer

a. Data identitas sampel meliputi usia dan kelas dikumpulkan melalui

wawancara dengan menggunakan kuesioner.

b. Data kepatuhan dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan

kuesioner.

c. Data sikap dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan

kuesioner.

22
2. Data Sekunder

Data sekunder penelitian ini meliputi profil dari SMA 09 Konawe

Selatan Kecamatan Laonti.

E. Pengolahan Data, Analisis dan Penyajian Data

1. Pengolahan Data

a. Kepatuhan diolah dengan cara membandingkan jumlah tablet tambah

darah yang dikonsumsi siswa dalam satu bulan terakhir, dengan jumlah

tablet yang wajib diminum kemudian dibandingkan dengan kriteria

objektif.

b. Sikap diolah dengan cara mencari nilai median (nilai tengah) semua skor

sikap, kemudian dibandingkan dengan kiteria objektif.

2. Analisis Data

Pengolahan data penelitian dengan menggunakan perangkat lunak

program atau perangkat lunak computer berbasis statistik. Pengolahan

tersebut menggunakan analisa univariat untuk mendeskripsikan karakteristik

masing – masing variable yang diteliti (gambaran tingkat kepatuhan dan

sikap dalam mengkomsumsi tablet tambah darah pada remaja putri).

3. Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk table disertai dengan narasi.

23
F. Defenisi Operasional

1. Kepatuhan

Kepatuhan mengkonsumsi Tablet Tambah Darah adalah ketaatan

remaja putri dalam mengkonsumsi tablet besi sesuai dengan jumlah yang

seharusnya diminum (4 tablet dalam satu bulan)

Kriteria Objektif :

Patuh = Jika mengkonsumsi Tablet Tambah Darah yang diberikan

1x/Minggu selama 1 bulan (4 tablet)

Tidak Patuh = Jika mengkonsumsi Tablet Tambah Darah tidak teratur dan

tidak menghabiskan Tablet Tambah Darah yang diberikan

(Kemenkes RI, 2016).

2. Sikap

Sikap adalah bagaimana respon remaja mengenai Tablet Tambah Darah

(TTD). Sikap ini bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif, kecenderungan

tindakan adalah menyenangi mengharapkan obyek tertentu, sedangkan dalam

sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, tidak

menyukai obyek tertentu dalam hal ini Tablet Tambah Darah.

Kriteria Objektifnya :

Positif : jika skor jawaban sampel ≥ median

Negatif : jika skor jawaban sampel < median

24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran umum lokasi penelitian

a. Sejarah berdiri dan Visi Misi sekolah

SMA Negeri 09 Konawe Selatan berdiri berdasarkan SK izin

oprasional pada tanggal 27-11-2012, nomor SK pendirian adalah

Nomor 10 tahun 2012 dengan status kepemilikan adlah pemerintah

daerah, adapun visi SMA Negeri 09 Konawe Selatan adalah

Mewujudkan sekolah yang bermutu yang berdaya saing dan landasan

Iman dan Takwa berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Adapun misi SMA Negeri 09 Konawe Selatan yaitu:

2. Mengupayakan ketersedian sarana dan prasarana pendidikan dan

latihan menurut jenis layanan minimal secara bertahap dan

berkesinambungan.

3. Melaksanakan sosialisasi untuk meningkatkan angka partisipasi

murni jenjang SMA di wilayah Ulusawa Kecamatan Laonti dan

sekitarnya

4. Memanfaatkan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan

yang tersedia dalam pengelolaan sekolah serta mengupayakan

pemenuhan kebutuhan menurut jenis dan jumlahnya secara

bertahap dan berkesinambungan.

5. Melaksanakan layanan prima kebutuhan belajar siswa untuk

menuntaskan penguasaan standar kopetensi menurut program studi

berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.


b. Letak geografis

SMA Negeri 09 Konawe selatan berada di Kompleks

Perkantoran Kecamatan Laonti Desa Ulusawa Kabupaten Konawe

Selatan. Adapun batas – batas SMA Negeri 09 Konawe Selatan adalah

sebagai berikut:

a) Sebelah Barat berbatasan dengan Kebun Warga Masyarakat.

b) Sebelah Utara berbatas dengan Perkantoran Kecamatan Laonti.

c) Sebelah Timur berbatasan dengan Kebun Warga Masyarakat.

d) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kebun Warga Masyarakat.

c. Fasilitas sekolah

SMA Negeri 09 Konawe Selatan berdiri di atas sebidang tanah

dengan ukuran 3 m2. Terdiri dari 7 ruang kelas, 2 ruang laboratorium, 1

ruang perpustakaan dan 1 ruang sanitasi siswa.

d. Jumlah pegawai dan siswa

Pegawai di SMA Negeri 09 Konawe Selatan terdiri dari guru

PNS sebanyak 5 orang dan guru tidak tetap sebanyak 7 orang. Adapun

jumlah siswa berdasarkan tingkat atau kelas dapat dilihat pada tabel 2

berikut:

Tabel 2
Jumlah siswa
Tingkat Kelas L P Total
Tingkat X X IIS 20 7 27
X MIA1 11 14 25
X MIA 2 9 15 24
Tingkat XI XI IIS 20 5 25
XI MIA1 7 15 22
XI MIA 2 8 14 22
Tingkat XII XII IIS 16 10 26
XII MIA 2 11 13 25
Total 102 93 195
Sumber: Data sekunder 2021

26
1. Karakteristik sampel

a. Umur

Distribusi sampel berdasarkan kelompok umur dapat dilihat pada

tabel 3 berikut :

Tabel 3
Distribusi sampel menurut kelompok umur

Kelompok Umur n %
15 – 17 34 83%
18 – 19 7 17%
Total 41 100

Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukkan bahwa dari 41 siswi

sebagian besar atau sekitar 83% (n=34) tergolong dalam kelompok

umur 15 – 17 tahun.

b. Kelas

Distribusi sampel berdasarkan kelas dapat dilihatpada tabel 4

berikut :

Tabel 4
Distribusi sampel menurut kelas

Kelas Responden n %
X IIS 5 12,2%
X MIA1 8 19,5%
X MIA 2 8 19,5%
XI IIS 4 9,8%
XI MIA1 8 19,5%
XI MIA 2 8 19,5%
Total 41 100.0

Berdasarkan tabel 4 diatas, dari 41 responden diketahui bahwa

mayoritas responden merupakan kelas X MIA1, X MIA2, XI MIA1 dan

XI MIA2, yaitu masing-masing sebanyak 8 responden (19,5%).

27
3. Tingkat kepatuhan

Distribusi sampel berdasarkan kepatuhan dapat dilihat pada tabel 5 berikut :

Tabel 5
Distribusi sampel menurut kepatuhan

Tingkat Kepatuhan n %
Patuh
3 7%

Tidak Patuh 38 93%

Total 41 100

Berdasarkan tabel 5 di atas, dari 41 responden diketahui bahwa

mayoritas responden termasuk dalam kategoriti tak patuh, yaitu sebanyak 38

responden (93%).

4. Sikap

Distribusi sampel berdasarkan sikap dapat dilihat pada tabel 6

berikut :

Tabel 6

Distribusi Sampel Menurut Sikap

Sikap n %

Positif 3 7%

Negatif 38 93%

Total 41 100

Berdasarkan tabel 6 di atas, dari 41 responden diketahui bahwa

mayoritas responden termasuk dalam kategoriti negatif , yaitu sebanyak 38

responden (93%).

28
B. Pembahasan

1. Kepatuhan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar atau sekitar

93% siswi tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Hal ini

karena siswi belum mengetahui tentang bahaya anemia dan pentingnya

mengkonsumsi Tablet Tambah Darah dengan tepat waktu dan cara minum

tablet tambah darah yang baik dan benar (meminum tablet tambah darah

sesuai jadwal dang menggunakan air putih), yang diperoleh dari petugas

posyandu/puskesmas.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Muliani (2018) menunjukkan bahwa sebesar 55,6% remaja

putri patuh terhadap konsumsi tablet Fe. Selain itu, hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian Manurung (2018) menunjukkan bahwa

kepatuhan dalam konsumsi tablet tambah darah sebagian besar memiliki

tingkat yang patuh yaitu 52,5%.

Kepatuhan dalam mengkonsumsi suplementasi besi secara mingguan

memiliki efektivitas yang sama terhadap suplementasi mingguan dan selama

masa menstruasi pada remaja putri (Susanti, 2016) dalam (Putri, 2017).

Remaja putri yang tidak patuh mengonsumsi TTD berisiko 61,55

kali untuk menderita anemia dibanding remaja putri yang patuh

mengonsumsi tablet tersebut. Hal ini berarti semakin banyak remaja putri

yang patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah maka peluang anemia

semakin rendah. Sebaliknya jika ketidakpatuhan konsumsi tablet tambah

darah rendah maka peluang kejadian anemia akan terus meningkat

dikalangan remaja putri (Putri, 2017).

29
Menurut Notoatmodjo (2010), kepatuhan seseorang dalam

mengkonsumsi tablet tambah darah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, pengalaman, tersedia atau

tidaknya fasilitas – fasilitas kesehatan seperti obat-obatan serta sikap dan

perilaku petugas kesehatan. Dalam penelitian ini salah satu faktor yang

mempengaruhi kepatuhan siswi dalam mengkonsumsi tablet Fe adalah

pengetahuan siswi, dimana semakin tinggi pengetahuan siswi maka akan

semakin tinggi pula konsumsi tablet tambah darah siswi, sebaliknya

semakin rendah pengetahuan siswi maka akan semakin rendah pula

konsumsi tablet tambah darah.

Remaja putri yang tidak patuh dalam mengonsumsi TTD beralasan

tidak enak, baunya tidak sedap, banyak diantara mereka beralasan lupa,

serta ada yang mual/muntah apabila mengonsumsi tablet tambah darah.

Peran orang tua serta guru disekolah untuk selalu mengingatkan akan

pentingnya konsumsi tablet tambah darah senantiasa diharapkan.

2. Sikap

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri

memiliki sikap negatif terhadap konsumsi tablet tambah darah yaitu sebesar

93%. Pengetahuan yang kurang akan membuat sikap menjadi negatif.

Remaja putri di SMAN 09 Konawe Selatan umumnya setuju dengann

program pemberian tablte tambah darah, mereka bersedia mengonsumsinya,

setuju untuk rutin mengonsumsi sesuai petunjuk, setuju dengan program

pemberian TTD dapat mencegah remaja putri mengalami anemia.

Hasil penelitian menunjukan bahwa remaja perempuan dalam hal ini

sebagai responden cenderung memiliki sikap yang positif, faktor yang dapat

30
mempengaruhi kecenderungan sikap positif tersebut menurut Azwar (2007)

yaitu media massa, dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya,

media massa membawa pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh

informasi tersebut, apabila cukup kuat akan memberi dasar afektif dalam

menilai sesuatu. Di zaman sekarang, berbagai macam informasi dapat

dengan mudah diakses, gadget atau smartphone yang dimiliki oleh semua

remaja putri dapat memberikan semua informasi yang mereka butuhkan,

disamping itu informasi tablet tamabah darah hamper setiap hari terlihat di

media televisi membawa pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang sehingga remaja perempuan tersebut memiliki

sikap yang postif terhadap konsumsi tablet zat besi (Fe).

31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tingkat kepatuhan mengkomsumsi Tablet Tambah Darah pada remaja putri

di SMA Negeri 09 Konawe Selatan dari sebanyak 41 siswi sebagian besar

(93%) tergolong tidak patuh.

2. Sikap dalam mengkomsumsi Tablet Tambah Darah pada remaja putri di

SMA Negeri 09 Konawe Selatan sebagian besar (93%) dalam kategori

negatif.

3. Karakteristik umur remaja putri dari 41 siswi sebagian besar atau sekitar

83% tergolong dalam kelompok umur 15 – 17 tahun.

B. SARAN

1. Pihak sekolah sebaiknya bekerja sama dengan petugas kesehatan untuk

memberikan pendidikan kesehatan khususnya hal – hal yang berhubungan

dengan manfaat Tablet Tambah Darah.

2. Tenaga kesehatan perlu meningkatkan kegiatan yang berkaitan dengan

pemberian informasi tentang manfaat Tablet Tambah Darah pada remaja

putri melalui penyuluhan serta melakukan emeriksaan Hb pada remaja putri.


DAFTAR PUSTAKA

Aditianti, Permanasari, Y & Julianti, E.D. 2015. Pendampingan Minum Tablet Tambah
Darah (TTD) Dapat Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi TTD Pada Ibu Hamil
Anemia (Family And Cadre Supports Increased Iron Pils Compliance In
Anemic Pregnant Women). Penelitian Gizi dan Makanan, 38(1):71-78.
[Online].http://ejournal.litbang.depkes.go.id/. [diakses pada tanggal 12
September 2021].
Adriani, M. & Wirjatmadi, B. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:
Kencana Prenadamedia.
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Azzahroh, P. & Rozalia, F. 2018. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Anemia Pada Remaja Putri di SMAN 2 Kota Jambi. Jurnal Ilmu dan Budaya,
41(58):6797-6816. [Online].http://https://journal.unas.ac.id/. [diakses pada
tanggal 12 September 2021].
Berliana, N. & Pradana, E. 2016. Hubungan Peran Orangtua, Pengaruh Teman Sebaya
Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Journal Endurance, 1(2):75-80.
[Online].http://ejournal.kopertis10.or.id/. [diakses pada tanggal 12 September
2021].
Cahya, D. 2013. Hubungan Antara Status Gizi Dengan Anemia Pada Remaja Putri di
Sekolah Menengan Pertama Muhammadiyah 3 Semarang.
[Online].http://jurnl.unimus.ac.id/index.php/kedokteran/article/view/1298/1351
[diakses tanggal 12 September 2021].
Handayani, N & Haribowo, A.S. 2008.Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Salemba Medika.
Hartono, A. 2006. Terapi Gizi Dan Diet Rumah Sakit Edisi 2. Jakarta: EGC.
Indartanti, D.et al. 2014. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja
Putri Usia 12-14 Tahun. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro. Semarang. Skripsi.
Juwita, R. 2018. Hubungan Konseling Dan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan
Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe. Jurnal Endurance, 3(1):112-120.
[Online].http://journal.unnes.ac.id/. [diakses pada tanggal 12 September 2021].

33
Kartika, M., Widagdo, L., & Sugihantono, A. 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun pada Siswa Sekolah Dasar Negeri
Sambiroto 01 Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(5):339-346.
[Online].http://ejournal-s1.undip.ac.id/. [diakses pada tanggal 12 September].
Kementerian Kesehatan RI. 2016. Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia
pada Remaja Putri dan Wanita Usia Subur (WUS). Jakarta: Badan Litbang
Kesehatan, Kemenkes. [Online].https://cegahstunting.id/. [diakses pada tanggal
7 September 2021].
Khumaidi, M. 1994. Gizi Masyarakat. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Laelasari, L & Natalia, L. 2016. Hubungan Antara Pengetahuan, Status Gizi Dan
Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu
Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Salagedang
Kabupaten Majalengka Tahun 2016. Jurnal Bidan “Midwife Journal”, 2(2):1-9.
[Online]. www.jurnal.ibijabar.org. [diakses pada tanggal 12 September 2021].
Lestari, P., Widardo, & Mulyani, S. 2015. Pengetahuan Berhubungan dengan Konsumsi
Tablet Fe Saat Menstruasi pada Remaja Putri di SMAN 2 Banguntapan
Bantul. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia, 3(3):145-149.
[Online].http://ejournal.almaata.ac.id/. [diakses pada tanggal 12 September
2021].
Listiana, A. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia
Gizi Besi Pada Remaja Putri Di SMKN 1 Terbanggi Besar Digital Repository
Universitas Jember 72 Lampung Tengah. Jurnal Kesehatan, 7(3):455-469.
[Online].http://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/. [diakses pada tanggal 12
September].
Manurung, 2018. Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Dan
Pemeriksaan Kehamilan Dengan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Di Puskesmas
Ambarita Kabupaten Samosir. Universitas Sumatera Utara. Skripsi.
Marmi. 2014. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muliani, 2018. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Manfaat Tablet Fe Di SMK Tunas
Husada Kendari. Poltekkes Kemenkes Kendari. KTI.
Nomate, E.S., Nur, M.L., & Toy, S.M. 2017. Hubungan Teman Sebaya, Citra Tubuh
Dan Pola Konsumsi Dengan Status Gizi Remaja Putri. Unnes Journal of Public

34
Health, 6(3):51-57. [Online].http://journal.unnes.ac.id/. [diakses pada tanggal 7
September 2021].
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Nuradhiani, A., Briawan, D., & Dwiriani, C.M. 2017. Dukungan Guru Meningkatkan
Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri di Kota Bogor.
Jurnal Gizi Pangan, 12(3):153-160. [Online].http://journal.ipb.ac.id/index.php/.
[diakses pada tanggal 12 September 2021].
Nuryanto, Pramono, A., Puruhita, N., & Muis, S.F. 2014. Pengaruh pendidikan gizi
terhadap pengetahuan dan sikap tentang gizi anak Sekolah Dasar. Jurnal Gizi
Indonesia, 3(1):32-36. [Online].http://ejournal.undip.ac.id/. [diakses pada
tangga 12 September].
Patimah, S. 2017. Gizi Remaja Putri Plus 1000 Hari Pertama Kehidupan. Bandung:
Refika Aditama.
Proverawati, Atikah. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Purnamasari, G. 2016. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Kepatuhan Ibu
Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Fe Di Puskesmas Bogor Tengah.
Matrnity: Jurnal Kebidanan Dan Ilmu Kesehatan, 3(3):49-63. [Online].
http://ejournal.akbid.ac.id/. [diakses pada tanggal 12 September 2021].
Putri, 2017. Pengetahuan Gizi, Pola Makan, dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah
Darah dengan Kejadian Anemia Remaja Putri. Jurnal Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Bengkulu.
Rahmawati, F. & Subagio, H.S. 2012. Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi Folat Pada Ibu
Hamil Dan Faktor Yang Mempengaruhi. Journal of Nutrition Digital
Repository Universitas Jember 76 College, 1(1):55-62. [Online].
http://ejournal3.undip.ac.id/. [diakses padatanggal 12September 2021].
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Rolfes, S.R., Pinna, K., & Whitney, E.N. 2009.Understanding Normal And Clinical
Nutrition. Eighth Edition.USA : Wadsworth.
Rosmiati, 2019. Gambaran Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Kepatuhan Remaja Putri
Dalam Mengkomsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Di SMA Negeri 1

35
Latambaga Kabupaten Kolaka. Jurnal Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Kendari.
Rusdiyanti, I., Persadha, G., & Meihartati, T. 2019. Hubungan Pengetahuan Dan Peran
Suami Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe. Jurnal Darul
Azhar, 6(1):25-30. [Online]. http://jurnalkesehatan.id/. [diakses pada tanggal
12 September 2021].
Savitry, N.S.D., Arifin, S., & Asnawati. 2017. Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Niat Konsumsi Tablet Tambah Darah pada Remaja Puteri. Berkala
Kedokteran, 13(1):113-118. [Online].http://download.portalgaruda.org/.
[diakses pada tanggal 2021].
Setyowati, N. D., Riyanti, E., & Indraswari, R. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Perilaku Makan Remaja Putri Dalam Pencegahan Anemia Di Wilayah
Kerja Puskesmas Ngemplak Simongan. Jurnal Kesehatan Masyarakat,
5(5):1042-1053. [Online].http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/. [diakses
pda tanggal 12 Septmber 2021].
Susilowati & Kuspriyanto. 2016. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Bandung: Refika
Aditama.
Tim Redaksi Vita Health. 2004. Seluk Beluk Food Supplement. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Triyani, S. & Purbowati, N. 2016. Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Dalam
Mencegahanemi Gizi Besi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas kecamatan
Jakarta Pusat. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 3(2):215-229.
[Online].http://www.ejurnal.poltekkesjakarta3.ac.id/. [diakses pada tanggal 12
September 2021].
Wahyuningsih, A & Uswatun, A. 2019. Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia
dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Remaja Putri Di
SMA Negeri 1 Karanganom. Jurnal Involusi Kebidanan, 9(17):4-13.
[Online].http://stikesmukla.ac.id/. [diakses pada tanggal 12 September 2021].
Wahyuni, S. 2018. Efektifitas Pendampingan Minum Tablet Tambah Darah (TTD) Oleh
Kader Posyandu Terhadap Peningkatan Kadar Hb Ibu Hamil Di Puskesmas
Kota Palangka Raya. Jurnal Surya Medika, 3(2):82-94.
[Online].http://journal.umpalangkaraya.ac.id/. [diakses pada tanggal 12
September 2021].

36
Warsiti, 2013. Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI Tentang Pentingnya Mengkonsumsi
Table Fe Saat Menstruasi Di SMA Muhamadiyah 1 Sragen. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kususma Husada Surakarta. Skripsi.
Yustina, P. 2019. Gambaran Pengetahuan Dan Kepatuhan Remaja Putri Mengonsumsi
Tablet Tambah Darah Di Smps Ilmiah Kendari Wilayah Kerja Uptd
Puskesmas Wua-Wua. Jurnal Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Kendari.

37
LAMPIRAN

38
Lampiran 1

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI SAMPEL

PENELITIAN GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN DAN SIKAP DALAM

MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA REMAJA PUTRI DI

SMA NEGERI 09 KONAWE SELATAN KECAMATAN LAONTI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, merupakan sisiwi SMA Negeri

09 Konawe Selatan Kecamatan Laonti.

Nama :

Tempat /Tanggal Lahir :

Alamat :

Kelas :

Bersedia menjadi sampel penelitian yang dilakukan oleh Sri Suciati

(P00331018091) berjudul “ GambaranTingkat Kepatuhan Dan Sikap

Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah diSMA Negeri 09 Konawe Selatan

Kecamatan Laonti”. Dari awal sampai akhir penelitian dan akan menjalankan

dengan sebaik-baiknya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Atas kesediaan dan partisipasinya kami mengucapkan terima kasih.

Laonti, 2021

Mengetahui,

Sampel Peneliti

(_______________________) ( Sri Suciati )

39
Lampiran 2

Petunjuk :

1) Bacalah petunjuk pengisian kuesioner sebelum memulai mengisikan jawaban.!

2) Bacalah dan pahami setiap pertanyaan.!

3) Berikan tanda (√) pada jawaban yang anda pilih.!

a. Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah

1. Apakah Anda mendapatkan Tablet Tambah Darah dalam 1 bulan terakhir?

a. Ya

b. Tidak

2. Berapa jumlah Tablet Tambah Darah yang dikonsumsi selama 1 bulan terkahir?

............ Tablet

3. Apakah Anda rutin mengonsumsi Tablet Tambah Darah 1x/minggu?

a. Ya

b. Tidak

b. Sikap Konsumsi Tablet Tambah Darah

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda meminum tablet penambah darah satu kali selama
1 minggu secara teratur?
2 Apakah anda meminum penambah darah pada pagi hari?
3 apakah anda meminum tablet penambah darah dengan air
putih?
4 Apakah anda meminum tablet penambah darah dengan teh bila
anda mual?
5 Apakah anda meminum teh atau susu setelah meminum tablet
penambah darah tanpa dijeda waktu?
6 Apakah anda berhenti minum Tablet tambah darah bila susah
buang air besar?
7 Meskipun meminum tablet penambah darah dapat
menyebabkan rasa mual, apakah anda akan tetap meminumnya?
8 meskipun meminum tablet penambah darah dapat
menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, apakah anda akan
tetap meminumnya?
9 meskipun meminum tablet penambah darah dapat
menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, apakah anda akan

40
tetap meminumnya?
10 Apakah anda meminum tablet penambah darah saat diingatkan
oleh orang tua/guru saja?
11 Apakah anda segera meminum tablet penambah darah saat anda
lupa?
12 Apakah anda meminum tablet penambah darah bersamaan
dengan teh?
13 apakah anda meminum tablet penambah darah kadang kadang
menggunakan air jeruk?
14 Apakah anda meminum tablet penambah darah saat malam hari
ketika akan tidur?

41
MASTER TABEL

GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN DAN SIKAP DALAM MENGKOMSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA

REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 09 KONAWE SELATAN KECAMATAN LAONTI

No Nama Umur (Tahun) Kelas Kepatuhan Minum Sikap


Obat
TTD Kategori Skor Median kategori
jawaban
1 AS 17 X IIS 4 Patuh 14 14 Positif
2 TT 16 X IIS 2 Tidak patuh 6 14 Negatif
3 TS 17 X IIS 2 Tidak patuh 6 14 Negatif
4 VW 16 X IIS 3 Tidak patuh 5 14 Negatif
5 ST 16 X IIS 3 Tidak patuh 7 14 Negatif
6 FT 17 X MIA 1 1 Tidak patuh 7 14 Negatif
7 SM 17 X MIA 1 1 Tidak patuh 8 14 Negatif
8 TR 17 X MIA 1 2 Tidak patuh 4 14 Negatif
9 AL 16 X MIA 1 3 Tidak patuh 7 14 Negatif
10 EL 16 X MIA 1 1 Tidak patuh 5 14 Negatif
11 MN 18 X MIA 1 2 Tidak patuh 5 14 Negatif
12 MR 17 X MIA 1 3 Tidak patuh 4 14 Negatif
13 NY 15 X MIA 1 2 Tidak patuh 4 14 Negatif
14 AT 17 X MIA2 2 Tidak patuh 4 14 Negatif
15 RN 16 X MIA2 3 Tidak patuh 1 14 Negatif
16 OV 17 X MIA× 1 Tidak patuh 7 14 Negatif
17 AK 16 X MIA2 1 Tidak patuh 5 14 Negatif
18 PT 16 X MIA2 4 Patuh 14 14 Positif
19 AN 17 X MIA2 2 Tidak patuh 10 14 Negatif
20 DF 16 X MIA2 1 Tidak patuh 11 14 Negatif
21 RY 16 X MIA2 1 Tidak patuh 11 14 Negatif
22 NL 18 XI IIS 4 Patuh 14 14 Positif
23 NA 19 XI IIS 3 Tidak patuh 5 14 Negatif
24 ER 17 XI IIS 2 Tidak patuh 8 14 Negatif
25 SF 16 XI IIS 3 Tidak patuh 8 14 Negatif
26 NF 18 XI MIA 1 3 Tidak patuh 6 14 Negatif
27 MD 17 XI MIA 1 2 Tidak patuh 9 14 Negatif
28 SD 17 XI MIA 1 1 Tidak patuh 9 14 Negatif
29 ST 17 XI MIA 1 2 Tidak patuh 4 14 Negatif
30 IT 18 XI MIA 1 2 Tidak patuh 4 14 Negatif
31 WD 16 XI MIA 1 2 Tidak patuh 5 14 Negatif
32 PS 17 XI MIA 1 3 Tidak patuh 4 14 Negatif
33 HL 17 XI MIA 1 2 Tidak patuh 3 14 Negatif
34 NT 19 XI MIA 2 3 Tidak patuh 8 14 Negatif
35 SW 16 XI MIA 2 3 Tidak patuh 4 14 Negatif
36 FM 17 XI MIA 2 2 Tidak patuh 3 14 Negatif
37 IW 16 XI MIA 2 2 Tidak patuh 4 14 Negatif
38 AS 17 XI MIA 2 3 Tidak patuh 6 14 Negatif
39 RN 17 XI MIA 2 2 Tidak patuh 7 14 Negatif
40 VH 18 XI MIA 2 1 Tidak patuh 8 14 Negatif
41 KA 17 XI MIA 2 2 Tidak patuh 6 14 Negatif

43
DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1

Proses pengambilan data melalui kusioner pada kelas X IIS

Gambar 2

Proses pengambilan data melalui kusioner pada kelas X Mia I

44
Gambar 3

Proses pengambilan data melalui kusioner pada kelas X Mia II

Gambar 4

Proses pengambilan data melalui kusioner pada kelas XI IIS

45
Gambar 5

Proses pengambilan data melalui kusioner pada kelas XI Mia I

Gambar 6

Proses pengambilan data melalui kusioner pada kelas XI Mia II

46
47
48
49
50

Anda mungkin juga menyukai