Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA

GAMBARAN PERAN PERAWAT KOMUNITAS DAN KELUARGA


DI PUSKESMAS CIPOCOK JAYA TAHUN 2019

Di Susun Oleh:

IDRIS
ROSNAWATI
SISKA SILVIA
RENI KARTINI
RIKI HILVIYANDI
IRFAN FIRMANSYAH
MOH.RIZQAN SEPTIAN
SELVY ANGGI DWI GELAR
SAVITRI RISKI IKA PRATIWI
JAYA RAHMAT PAMUNGKAS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SERANG
2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya dan shalawat serta salam selalu tercurah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul “GAMBARAN PERAN PERAWAT
KOMUNITAS DAN KELUARGA DI PUSKESMAS CIPOCOK TAHUN
2019” Tanpa halangan yang berarti.

Selama penyusunan makalah ini kami telah begitu banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada
kesempatan kali ini dengan segala hormat dan kerendahan hati kami
mengucapkan terima kasih kepada ibu Ns.Herna Alifiani S.Kep.,M.Kep. sebagai
dosen “Keperawatan Komunitas dan Keluarga” yang telah membimbing kami dan
Bapak Ns.Aan Suandi S.Kep selaku CI di Puskesmas Cipocok Jaya yang telah
membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini, serta teman-teman
seperjuangan yang telah memberikan dorongan maupun bantuan materi juga atas
semua doa dan kasih sayang yang telah diberikan kepada kami dan semua pihak
yang tidak bisa disebutkan secara rinci satu per satu. Semoga kebaikan dan ke
ikhlasannya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Kami menyadari dalam proses menyelesaikan makalah ini masih banyak


kekurangan. Oleh karena itu, penyusun selalu terbuka dan berterima kasih atas
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini berguna dan memberikan nilai tambah serta bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukannya.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Serang, April 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ...........................................................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................
A. Latar Belakang ......................................................................................................................
B. Tujuan penelitian ...................................................................................................................
C. Proses Pembuatan Makalah...................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI ...............................................................................................................

A. Puskesmas .............................................................................................................................
1.1. Pengertian Puskesmas....................................................................................................
1.2. Tujuan Puskesmas .........................................................................................................
1.3. Fungsi Puskesmas ..........................................................................................................
1.4. Peran puskesmas ............................................................................................................
B. Perawat ..................................................................................................................................
1.5. Definisi Perawat ............................................................................................................
1.6. Peran Perawat Komunitas dan Keluarga .......................................................................
1.7. Fungsi Perawat Komunitas dan Keluarga .....................................................................

BAB III GAMBARAN PUSKESMAS ................................................................................................

A. Profil Umum Puskesmas Cipocok Jaya ................................................................................


3.1. Visi Puskesmas Cipocok jaya ........................................................................................
3.2. Misi Puskesmas Cipocok Jaya .......................................................................................
3.3. Motto Puskesmas Cipocok Jaya ....................................................................................
3.4. Data Geografi Puskesmas Cipocok jaya ........................................................................
3.5. Data Demografis Puskesmas Cipocok Jaya...................................................................
3.6. Fasilitas Pelayanan Puskesmas Cipocok Jaya ...............................................................
B. Program Puskesmas Cipocok Jaya ........................................................................................
3.7 Program Kesehatan Dasar (Upaya Kesehatan Wajib) ...................................................
3.8 Program Kesehatan Pengembangan ..............................................................................

ii
C. Keluarga Binaan Puskesmas Cipocok Jaya ..........................................................................
D. Pelaksanaan Program ............................................................................................................
E. Program Kerja Mahasiswa/i
Dan Kegiatan Mahasiswa/i Di Puskesmas .............................................
3.9. Pelayanan Kesehatan dasar ............................................................................................
3.10. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang ............................................................

BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................................................

BAB V PENUTUP .................................................................................................................................

A. Kesimpulan ...........................................................................................................................
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan era millenium yang sudah di deklarasikan, dikenal dengan


millennium development goals (MDGs), dan deklarasi MDGs merupakan
hasil perjuangan dan kesepakatan bersama antara negara-negara berkembang
dan negara maju. Negara-negara berkembang berkewajiban untuk
melaksanakannya, termasuk salah satunya Indonesia di mana kegiatan
MDGs di Indonesia mencakup pelaksanaan kegiatan monitoring MDGs.
Sedangkan negara-negara maju berkewajiban mendukung dan memberikan
bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs. Secara
nasional, komitmen tersebut dituangkan dalam berbagai dokumen
perencanaan nasional, antara lain dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2004–2009. Lalu, dipertegas pada RPJMN
2010-2014 dan Inpres No 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan
Berkeadilan (Kemenkes RI, 2011).

Saat ini pemerintah serius memberi perhatian terhadap pencapaian delapan


tujuan millennium development goals (MDGs). Setiap tujuan MDGs
menetapkan satu atau lebih target, serta masing-masing indikator akan
diukur tingkat pencapaiannya atau kemajuannya hingga tahun 2015. Secara
global, ditetapkan 18 target dan 48 indikator. Namun, implementasinya
tergantung pada setiap negara disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan
dan ketersediaan data yang digunakan untuk mengatur tingkat kemajuannya.
Indikator global tersebut bersifat fleksibel bagi setiap negara. Keseriusan itu
diimplementasikan dengan mengintegrasikannya dalam programprogram
daerah sesuai acuan program pembangunan nasional (Kemenkes RI, 2011).

1
STIKes Faletehan
Pembangunan kesehatan pada tahun 2015-2019 difokuskan pada penguatan
upaya kesehatan dasar yang berkualitas. Salah satu upaya yang dilakukan
adalah peningkatan jaminan kesehatan, peningkatan akses dan mutu
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang did dukung dengan penguatan
sistem kesehatan. Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. (Kemenkes RI, 2016).

Permasalahan kesehatan masyarakat di indonesia cukup kompleks. Hal ini


ditandai dengan angka kematian ibu sebesar 305 per 100.000 kelahiran
hidup, angka kematian bayi sebesar 22,23 per 1.000 kelahiran hidup, angka
kematian balita 26,29 per 1.000 kelahiran hidup, prevalensi balita pendek
sebesar 19,0%, balita sangat pendek sebesar 8,6%. Insiden Tuberculosis
sebesar 395 per 100.000 penduduk, jumlah kasus baru Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dilaporkan sebanyak 41.250 kasus, angka
cakupan penemuan pneumonia pada balita sebesar 65,27%, angka penemuan
kasus baru kusta sebesar 6,50 per 100.000 penduduk, dan presentase angka
kematian pada penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, stroke,
kanker, diabetes dan penyakit paru obstruktif (PPOK) sebesar 70%.
(Kemenkes RI, 2017). Permasalahan ini dapat diatasi dengan
mengoptimalkan pelayanan kesehetan melalui penguatan upaya kesehatan
berupa kegiatan promotif dan preventif yang dapat dilakukan puskesmas
(Kemenkes RI, 2016).

Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya
kesehatan perseorangan (UKP) (Kemenkes RI, 2016). Sehingga untuk
mengoptimalkan upaya kesehatan ini, maka puskesmas harus
menyelenggarakan dan meningkatkan manajemen puskesmas, pelayanan

2
STIKes Faletehan
kefarmasian, pelayanan laboratorium, dan pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat (perkesmas) (Kemenkes RI, 2014).

Perkesmas merupakan perpaduan antara konsep kesehatan masyarakat dan


konsep keperawatan yang melaksanakan upaya kesehatan penunjang yang
terintegrasi dalam semua upaya kesehatan puskesmas (Kemenkes RI, 2016).
Tujuan pelayanan kegiatan perkesmas adalah untuk meningkatkan
kemandirian masyarakat secara optimal (Kemenkes RI, 2016). Pelayanan
keperawatan diberikan secara langsung kepada seluruh masyarakat yang
mana pelaksana kegiatan perkesmas adalah semua tenaga fungsional
perawat di puskesmas (Depkes, 2006). Perawat pelaksana perkesmas
bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan, memantau dan
menilai asuhan keperawatan yang telah diebrikan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat di daerah binaan yang menjadi tanggung
jawabnya (Depkes, 2006). Ketika melaksanakan kegiatan perkesmas
perawat dituntut untuk melakukan kegiatan dan tanggung jawabnya dengan
baik. Seorang perawat dalam melakukan setiap peran dan tanggung
jawabnya sangat dipengaruhi oleh bagaimana persepsi perawat itu sendiri
tentang peran dan tanggung jawabnya (Lasmito, 2009).

B. TUJUAN

Untuk mengetahui gambaran peran perawat komunitas dan keluarga di


puskesmas Cipocok Jaya tahun 2019

C. PROSES PEMBUATAN MAKALAH


1. Identifikasi hasil pengkajian dan observasi ruangan di puskesmas
Cipocok Jaya Serang Tahun 2019
2. Landasan teori (Pengertian Puskesmas, Tujuan puskesmas, Fungsi
puskesmas, Pengertian Perawat, Peran Perawat Komunitas & Keluarga,
Fungsi Perawat)
3. Diskusi kelompok

3
STIKes Faletehan
4. Konsultasi pembimbing
5. Makalah Diseminarkan
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Puskesmas

1.1.Pengertian

Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi


kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Menurut
Depkes RI (2004) puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerja. Pelayanan kesehatan yang
diebrikan puskesmas merupakan pelayanan yang menyeluruh yang
meliputi kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), promotif
(peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak
membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak dari pembuahan
dalam kandungan sampai tutup usia (Effendi,2009).

1.2.Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas


adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional,
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Trihono, 2005)

1.3.Fungsi Puskesmas

4
STIKes Faletehan
Puskesmas memiliki wilayah kerja yang meliputi satu kecamatan atau
sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah
keadaan geografi dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Untuk
perluasan jangakuan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu
ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang
disebut puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Khusus untuk kota
besar dengan jumlah penduduk satu juta jiwa atau lebih, wialayh kerja
puskesmas dapat meliputi satu kelurahan. Puskesmas di ibukota
kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan
puskesmas pembina yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi
puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi (Effendi,
2009).

Menurut Trihono (2005) ada 3 (tiga) fungsi puskesmas yaitu: pusat


penggerak pembangunan berwawasan kesehatan yang berarti puskesmas
selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di
wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan
kesehatan. Yang kedua yaitu pusat pemberdayaan masyarakat yang
artinya puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangakn
kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut
menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Dan fungsi yang ketiga yaitu pusat pelayanan strata pertama
yang berarti puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tingakt pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.

1.4.Peran Puskesmas

5
STIKes Faletehan
Puskesmas mempunayi peran yang sangat vital sebagai institusi
pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan
jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran
ditunjukkan dalam bentuk keikutsertaan dalam menentukan kebijakan
daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tata
laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan
pemantauan yang akurat. Pada masa mendatang, puskesmas juga
dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya
peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu
(Effendy & Makhfud, 2009)

B. Perawat Komunitas & Keluarga

1.5.Perawat

Perawat menurut Undang-Undang Kesehatan No.23, tahun 1992


menyebutkan bahwa perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan
dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu
yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan.
Perawat di puskesmas adalah semua tenaga lulusan pendidikan
keperawatan yang diebri tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pelayanan
keperawatan kesehatan kepada masyarakat di puskesmas yaitu sebagai
pelaksana keperawatan di Puskesmas (Depkes, 2006)

1.6.Peran perawat

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dan unit sosial (Robbins, 2002).
Peran perawat adalah sebagai pelaksana pelayanan keperawatan,
pengelola pelayanan keperawatan, dan institusi pendidikan, sebagai
pendidik, peneliti, serta pengembang keperawatan (Lokakarya Nasional
dalam Mubarak & Chayatin, 2009).

6
STIKes Faletehan
Menurut Widyanto (2014) Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh
perawat kesehatan masyarakat (komunitas & Keluarga) di antaranya
adalah:
a. Pemberi asuhan Keperawatan (Care Provider)
Peran perawat sebagai care provider ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat berupa asuhan keperawatan
masyarakat yang utuh (holistic) serta berkesinambungan. Asuhan
keperawatan dapat diberikan secara langsung maupun secara tidak
langsung pada berbagai tatanan kesehatan meliputi puskesmas, ruang
rawat inap puskesmas, puskesmas pembantu, puskesmas keliling,
sekolah, panti, posyandu dan keluarga.
b. Peran sebagai pendidik (Educator)
Peran sebagai pendidik menuntut perawat untuk memberikan
pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat baik dirumah, puskesmas dan di masyarakat secara
terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga
terjadi perubahan perilaku seperti yang optimal. Perawat bertindak
sebagai pendidik kesehatan harus mampu mengkaji kebutuhan klien
yaitu kepada individu, keluarga, kelompok masyarakat, pemulihan
kesehatan dari suatu penyakit, menyusun program penyuluhan atau
pendidikan kesehatan baik sehat maupun sakit.
c. Peran perawat sebagai konselor (Counselor)
Peran sebagai konselor melakukan konseling keperawatan sebagai
usaha memecahkan masalah secara efektif. Pemberian konseling
dapat dilakukan dengan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
d. Peran sebagai panutan (Role Model)
Peran kesehatan masyarakat harus dapat member contoh yang baik
dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat tentang bagaimana tatacara hidup sehat yang dapat ditiru
dan dicontoh oleh masyarakat.
e. Peran sebagai pembela (Advocat)

7
STIKes Faletehan
Pembelaan dapat diberikan kepada individu, kelompok atau tingkat
komunitas. Pada tingkat keluarga, perawat dapat menjalankan
fungsinya melalui pelayanan social yang ada pada masyarakat.
Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien.
Pembelaan termasuk didalamnya peningkatan apa yang terbaik
untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi
hak-hak klien.
f. Peran sebagai Manajer kasus (Case Manager)
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola berbagai
kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai
dengan beban tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
g. Peran sebagai kolaborator
Peran sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara bekerja
sama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli
radiologi, dan lain-lain dalam kaitannya membantu mempercepat
proses penyembuhan klien. Tindakan kolaborasi atau kerjasama
merupakan proses pengambilan keputusan dengan orang lain pada
tahap proses keperawatan. Tindakan ini berperan sangat penting
untuk merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan.
h. Peran penemu kasus (Case finder)
Melaksanakan monitoring terhadap perubahan-perubahan yang
terjadi pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
menyangkut masalah-masalah kesehatan dan keperawatan yang
timbul serta berdampak terhadapat status kesehatan melalui kunjugan
rumah, pertemuan-pertemuan observasi dan pengumpulan data.
i. Perawat kesehatan sekolah
Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada
anak ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan
mengikut sertakan keluarga maupun masyarakat sekolah dalam
perencanaan pelayanan. Fokus utama perawat kesehatan sekolah
adalah siswa dan lingkungannya dan sasaran penunjang adalah guru
dan kader.

8
STIKes Faletehan
j. Peran dalam bidang kesehatan kerja
Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip
keperawatan dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja
dalam segala bidang pekerjaan. Perawat kesehatan kerja
mengaplikasikan praktik keperawatan dalam upaya memenuhi
kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat ditatanan
industri, pabrik, tempat kerja, tempat konstruksi, universitas dan
lain-lain.
k. Perawat kesehatan di rumah
Perawatan kesehatan dirumah adalah bagian dari rangkaian
perawatan kesehatan umum yang disediakan pada individu dan
keluarga untuk meningkatkan, memelihara dan memulihkan
kesehatan guna memaksimalkan kesehatan dan meminimalkan
penyakit.

1.7.Fungsi Perawat Komunitas & Keluarga

Fungsi adalah suatu pekerjaan yang harus dilakukan sistem organ


fungsional sampai molekuler. Kegiatan ini dilakukan dengan diprakarsai
oleh perawat dan perawat bertanggung jawab serta bertanggung gugat
atas rencana keputusan tindakannya.

Menurut Mubarak & Chayatin (2009) perawat akan melakukan


fungsinya sebagai berikut:
a. Fungsi independen
Fungsi independen adalah fungsi dimana perawat melakukan
perannya secara mandiri, tidak bergantung pada orang lain, atau tim
kesehatan lain. Perawat harus dapat memberikan bantuan terhadap
adanya penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia, baik bio-psiko-sosio-kultural, maupun spiritual, mulai dari
tingkat individu yang utuh mencakup seluruh siklus kehidupan,
sampai pada tingkat masyarakat yang mencerminkan tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar pada sistem organ fungsional sampai

9
STIKes Faletehan
molekuler. Kegiatan ini dilakukan dengan diprakarsai oelh perawat
dan perawat bertanggung jawab serta bertanggung gugat atas rencana
keputusan tindakannya.
b. Fungsi dependen
Yaitu kegiatan yang dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang
perawat atas instruksi dari tim kesehatan lainnya (dokter, ahli gizi,
radiologi, dan lainnya).
c. Fungsi Interdependen
Fungsi ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik
dalam keperawatan maupun kesehatan.

10
STIKes Faletehan
BAB III
GAMBARAN PUSKESMAS CIPOCOK JAYA SERANG

A. PROFIL UMUM

3.1 Visi

Visi Puskesmas Cipocok Jaya:

Puskesmas Cipocok Jaya Menjadi panutan masyarakat Untuk


mandiri dalam hidup sehat.

3.2 Misi

Misi Puskesmas Cipocok jaya:


1. Memberikan kesehatan secara profesional, komprehensif, sesuai
prosedur terstandarisasi.
2. Mengatasi masalah kesehatan masyarakat dengan mengoptimalkan
sumber daya yang ada.
3. Meningkatkan sumber daya manusia secara berkelanjutan sesuai
kompetensi yang dibutuhkan.
4. Mendorong dan mengajak masyarakat untuk hidup sehat melalui
pengembangan profesi bersumber daya masyarakat.

3.3 Motto

4 S dan 1 I
Senyum, Sapa, Sopan, Syukur dan Ikhlas.

11
STIKes Faletehan
3.4 Data Geografis Puskesmas Cipocok Jaya

Puskesmas cipocok jaya merupakan salah satu puskesmas yang terdapat di


kota serang, secara administrasi Puskesmas Cipocok Jaya terletak di Jalan
Raya Petir Km. 04 Cipocok Jaya Kota Serang, Provinsi Banten, berlokasi di
wilayah kelurahan Cipocok Jaya. Kelurahan Cipocok Jaya memiliki luas
wilayah 2,43 Ha atau 5,33% dari luas total wilayah kecamatan Cipocok Jaya.
Kelurahan Cipocok Jaya pada tahun 2017 memiliki 14 RW dan 47 RT.
Berikut data pembagian administrasi di wilayah Kelurahan Cipocok Jaya:

Tabel 3.4
Pembagian Administrasi Kelurahan/Desa
Di Wilayah Kelurahan Cipocok jaya

No Tahun RW RT
1 Tahun 2016 14 47
2 Tahun 2017 14 47

50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Tahun 2016 Tahun 2017

RW RT

12
STIKes Faletehan
3.5 Data Demografi Puskesmas Cipocok Jaya

1. Penduduk
Jumlah penduduk di kelurahan cipocok jaya pada tahun 2017 yaitu
sebanyak 13.569 yang terdiri dari 7.011 laki-laki dan 6.558
perempuan. Untuk data penduduk seluruhnya, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Tabel 3.5
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipocok jaya

Jumlah (Jiwa)
No Jenis kelamin (Jiwa)
Tahun 2016 Tahun 2017
1 Laki-laki 7.011 7.011
2 Perempuan 6.558 6.558
Jumlah 13.569 13.569

3.6 Fasilitas Pelayanan Puskesmas

1. BP Umum
2. BP PTM
3. BP Gigi
4. MTBS
5. KIA & KB
6. Imunisasi
7. Persalinan
8. Laboratorium

13
STIKes Faletehan
9. Klinik Paru
10. Klinik Gizi
11. Klinik Sanitasi

B. PROGRAM PUSKESMAS
3.7. Program Kesehatan Dasar (Upaya Kesehatan Wjib)
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya KIA KB
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya P2M
f. Upaya Pengobatan Dasar

3.8. Program Kesehatan Pengembangan :


a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesorga
c. Upaya kesehatan Lansia
d. Upaya Kesehatan Gilut
e. Upaya Kesehatan Jiwa
f. Upaya Kesehatan Mata
g. Upaya Kesehatan THT
h. Upaya Kesehatan Kerja
i. Perkesmas

Upaya Kesehatan Penunjang


j. SP2TP
k. Laboratorium

14
STIKes Faletehan
C. Keluarga Binaan
Wilayah kerja Puskesmas Cipocok Jaya memiliki 14 RW dan 47 RT yang
warga tersebuat adalah keluarga binaan yang harus di bina oleh petugas dari
Puskesmas Cipocok jaya.

D. Pelaksanaan Program
3.9. Pelayanan Kesehatan Dasar
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Hasil kegiatan pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan di
Puskesmas Cipocok Jaya Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 1
Presentase Cakupan Pelayanan K1 dan K4
Di Puskesmas Cipocok Jaya

Tahun 2016 Tahun 2017


No Ibu Hamil
Jumlah (%) Jumlah (%)
1 K1 324 97,60 262 83,93
2 K4 213 64,20 224 71,48
Jumlah 332 313

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa cakupan kunjungan K1 di


Cipocok Jaya sebesar 100% pada tahun 2017 menurun menjadi 83,93%.
Dan untuk cakupan K4 di Puskesmas Cipocok Jaya sebesar 71,48%.

Tabel 2
Presentase Cakupan Persalinan Di Tolong Nakes
Di Puskesmas Cipocok Jaya

Tahun 2016 Tahun 2017


No Ibu Hamil
Jumlah (%) Jumlah (%)
1 Ditolong Nakes 265 98,14 321 107,31
2 Mendapat yankes Nifas 321 98,18 317 105,98
Jumlah 265 323

15
STIKes Faletehan
Berdasarkan atbel di atas dapat terlihat bahwa cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Cipocok jaya yaitu sebesar
98,14% pata tahun 2016 dan menjadi 107,31% pada tahun 2017.

Tabel 3
Presentase Komplikasi Maternal Ditangani
Di Puskesmas Cipocok Jaya

No Cakupan Pelayanan Jumlah


Tahun Tahun
2015 2016
1 Jumlah Ibu Hamil 338 338
2 Ibu hamil Risti/Komplikasi 62 62
3 Ibu Hamil Risti/komplikasi Di tangani 26,20% 26,20%

Menurut tabel di atas dapat dilihat bahwa cakupan kasus komplikasi


maternal ditangani puskesmas Cipocok Jaya sebesar 26,20%.

Tabel 4
Presentase Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani
Di Puskesmas Cipocok Jaya

Tahun 2016 Tahun 2017


No Ibu Hamil
Jumlah (%) Jumlah (%)
1 Jumlah Lahir
301 100.00 285 100.00
Hidup
2 Ibu Hamil
68 20.26 68 20.00
Risti/Komplikasi
3 Prakiraan
Neonatal 1 15,00 43 32.00
Risti/Komplikasi
4 Neonatal
1 52,10 14 32.76
Risti/Komplikasi

Menurut tabel di atas dapat dilihat bahwa cakupan kasus neonatal risti
ditangani di puskesmas Cipocok Jaya sebesar 100.00%.

16
STIKes Faletehan
Tabel 5
Presentase Cakupan Kunjungan Neonatus (KN3/KN Lengkap)
Di Puskesmas Cipocok Jaya

Cakupan Tahun 2016 Tahun 2017


No
Kunjungan Jumlah (%) Jumlah (%)
1 Kunjungan Neonatus
240 94.10 321 112.60
(KN3/KN Lengkap)
Jumlah Bayi 255 285
Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa cakupan KN3/KN lengkap
di Puskesmas Cipocok Jaya yaitu sebesar 112,60%.

Hasil kegiatan Program Keluarga Berencana di Puskesmas Cipocok Jaya


Pada Tahun 2017 adalah sebagai berikut:

Tabel 6
Presentase KB
Di Puskesmas Cipocok Jaya

Cakupan Tahun 2016 Tahun 2017


No
Kunjungan Jumlah (%) Jumlah (%)
1 KB Baru 371 14,70 102 4,38
2 KB Aktif 2.250 85,58 468 63,05
Jumlah 2112 2328

Berdasarkan pada tabel dia atas terlihat presentase KB baru di Puskesmas


Cipocok Jaya sebesar 4,38% Sedangkan Presentase KB Aktif di kelurahan
Cipocok Jaya sebesar 63,5%.

3.10. Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Penunjang


Upaya pelayanan kesehatan rujukan dan penyediaan fasilitas penunjang
merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
terhadap masyarakat. Salah satu program yang memberi andil besar
dalam peningkatan kesehatan masyarakat adalah program jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat miskin. Melalui program ini keluarga
miskin bisa terbebas dari biaya kesehatan, karena pemerintah pusat
menanggung biaya pelayanan kesehatan untuk keluarga miskin yang
disebut jaminan kesehatan masyarakat (JAMKESMAS). Di wilayah kerja

17
STIKes Faletehan
Puskesmas Cipocok Jaya jumlah masyarakat miskin yang dicakup oleh
program JKN sebanyak 1.470 jiwa.
E. Program Kerja Mahasiswa/i Dan Kegiatan Mahasiswa/i Di Puskesmas
a. Program kerja mahasiwa/i
1. Penyuluhan Kesehatan Desa Binaan
Mahasiswa/i Stikes Faletehan PSIK 4B kelompok 4 melaksanakan
penyuluhan kesehatan di Desa Tegal Duren Cipocok Jaya, yang di
laksanakan tanggal 26 April 2019 dengan tema “Bahaya Asap Rokok”
yang di ikuti oleh ibu – ibu sekitar 20 orang di rumah kader di Kp.
Tegal Duren Cipocok Jaya

2. Penyuluhan Kesehatan SMAN 6 Kota Serang


Mahasiswa/i Stikes Faletehan PSIK 4B kelompok 4 melaksanakan
penyuluhan kesehatan yang kedua di SMAN 6 Kota Serang yang
dilaksanakan tanggal 29 April 2019 dengan tema “Sadari Payudara”
yang di ikuti oleh siswi – siswi berjumlah sekitar 25 orang

18
STIKes Faletehan
b. Kegiatan Mahasiswa/i Di Puskemas Cipocok Jaya
1. Melaksanakan kegiatan di ruang BP dengan melakukan, memanggil
pasien, melakukan TTV ke pasien, membuat pendataan pasien di buku
puskesmas
2. Melaksanakan kegiatan di ruang KIA dengan melakukan, memanggil
pasien, melakukan TTV pada pasien, dan melakukan pemberian KB
suntik.
3. Melaksanakan kegiatan di ruang Pendaftaran dengan melakukan
pendataan pasien, mengetahui cara prosedur untuk bisa menggunakan
BPJS
4. Melaksanakan kegiatan di ruang Obat Puskesmas dengan melakukan
membaca resep obat, mengambil obat sesuai resep, ngepuyer obat , dan
menjelaskan ke pasien cara meminum obat
5. Melaksanakan kegiatan diruang Laboratorium dengan melakukan
mengecek GDS, asam urat, kolesterol, mengambil darah untuk sempel
cek hiv dan HBsHg, dan mengecek golongan darah
6. Melaksanakan kegiatan di ruang gigi dengan melalukan periksa gigi
dan mengetahui obat bius bukan suntik untuk mencabut gigi

19
STIKes Faletehan
BAB IV
PEMBAHASAN

Berdasarkan pembahasan BAB II dan III, Puskesmas selalu berupaya


menggerakan dan memantau penyelenggaraan lintas sector termasuk oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta
mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu puskesmas harus aktif untuk
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program. Upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit
dan pemulihan penyakit. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tigkat pertama, secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambunga. Pusat kesehatan pelayanan pertama yang menjadi tanggung
jawab antara lain meliputi pelayaan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat.

Dalam melakukan pelayanan kesehatan, Puskesmas Cipocok Jaya memberikan


dan menerapkan kegian untuk memandirikan anggota keluarga dalam merawat
keluarganya yang sedang sakit. Puskesmas Cipocok Jaya juga meberikan rujukan
medis kepada masyarakat, kekurangan dari Puskesmas Cipocok Jaya adalah
kurang lebih tegas dalam mengambil keputusan dan kurang tenaga medis seperti
dokter.

Peran perawat Komunitas Puskesmas Cipocok Jaya sudah cukup baik dalam
menjalankan tugasnya seperti upaya kesehata sekolah, upaya pengobatan dasar,
promosi kesehatan, sosialisasi penyakit menular yang bertujuan untuk
memberberikan informasi kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Cipocok Jaya.

Perawat Keluarga di Puskesmas Cipocok Jaya selalu meberikan kunjungan rumah


terkait dengan penyakit-peyakit yang banyak diderita di wilayah kerja Puskesmas
Cipocok Jaya seperti ISPA, Hipertensi, Diare, Gastritis, TBC, Febris, Dermatitis,
Diabetes, Mealgia, Faringitis dan BGM. Selain itu Puskesmas Cipocok Jaya
melakukan upaya kesehatan yang dititik beratkan pada komponen pokok (Basic

20
STIKes Faletehan
Six) yaitu kesehatan ibu dan anak (KIA) dan KB, Imunisasi, pemberantasan
penyakit menular (P2M), kesehatan lingkungan dan pengobatan dasar. Peran
Perawat Puskesmas Cipocok Jaya selalu memberikan upaya untuk memberikan
dan memamparkan informasi dengan media leaflet.

Tabel 4.1

Jumlah Tenaga Fungsional di Puskesmas Pancur

No Kategori Tenaga Jumlah


1 Kepala Puskesmas 1
2 KasuBag TU 1
3 Dokter Umum 1
4 Dokter Gigi 0
5 Perawat 3
6 Perawat Gigi 1
7 Bidan 5
8 Asisten Apoteker 0
9 Kesehatan masyarakat 2
10 Sanitarian 1
11 Gizi 0
12 Tenaga Magang
 Bidan 3
 Perawat 1
 ADM 0

 Laboratorium 0

 Ast. Sanitarian 0

13. Penjaga malam 1


Total 20

Puskesmas Cipocok Jaya kurang lebih tegas dan harus di tambah lagi tenaga
medisnya terutama Perawat dan Dokter karena agar lebih mudah lagi dan

21
STIKes Faletehan
mempercepat dalam melaksanakan kegiatan-kegitan yang terdapat di wilayah
Puskesmas Cipocok Jaya. Puskesmas Cipocok Jaya kebanyakan tenaga
kesehatan Bidan, dalam menjalankan tugasnya baik Dokter, bidan, perawat
bekerja sama dalam menjalankan tugas Puskesmas.

22
STIKes Faletehan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Puskesma Cipocok Jaya merupakan unit pelayanan kesehatan yang bertujuan
untuk memberikan pelayanan kesehatan dan memberikan informasi tentang
masalah kesehatan di wilayah Kerja Puskesmas Cipocok Jaya agar masyarakat.
Dalam melakukan pelayanan kesehatan, Puskesmas Cipocok Jaya
memberikan dan menerapkan kegian untuk memandirikan anggota keluarga
dalam merawat keluarganya yang sedang sakit.
Puskesmas Cipocok Jaya adalah kurang lebih tegas dalam mengambil
keputusan. Peran perawat Komunitas Puskesmas Cipocok Jaya sudah cukup
baik dalam menjalankan tugasnya seperti upaya kesehata sekolah, upaya
pengobatan dasar, promosi kesehatan, sosialisasi penyakit menular yang
bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Cipocok Jaya
Perawat Keluarga di Puskesmas Cipocok Jaya selalu meberikan kunjungan
rumah terkait dengan penyakit-peyakit yang banyak diderita di wilayah kerja
Puskesmas Cipocok Jaya seperti ISPA, Hipertensi, Diare, Gastritis, TBC,
Febris, Dermatitis, Mealgia, Faringitis dan BGM. Peran Perawat Puskesmas
Pancur selalu memberikan upaya untuk memberikan dan memamparkan
informasi dengan media leaflet.

B. Saran
Menurut kelompok yang sudah PBL di Puskesmas Cipocok Jaya, menurut
kami Puskesmas Cipocok Jaya kurang lebih tegas dan harus di tambah lagi
tenaga medisnya terutama Perawat, Dokter dan Apoteker karena agar lebih
mudah lagi dan mempercepat dalam melaksanakan kegiatan-kegitan yang
terdapat di wilayah Puskesmas Cipocok Jaya.

23
STIKes Faletehan
DAFTAR PUSTAKA

Depkes. (2006). Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah


Sakit di Indonesia.
Effendy, F., & Makhfud. (2009). Keperawatan Komunitas Teori dan praktik
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba medika.
Kemenkes RI. (2011). Data dan Informasi: Profil Kesehatan Indonesia 2011.
Kemenkes RI. (2014). Data dan Informasi; Profil Kesehatan Indonesia 2014.
Kemenkes RI. (2016). Data dan Informasi: Profil Kesehatan Indonesia.
Kemenkes RI. (2017). Data dan Informasi: Profil Kesehatan Indonesia 2017.
Lasmito, W. (2009). Motivasi perawat melakukan pendidikan kesehatan di Ruang
Anggrek RS Tugurejo Semarang. Tesis. Diperoleh tanggal 1 Mei 2019
dari http://eprints.undip.ac.id.
Mubarak, W. I., & Chayatin, N. (2009). Ilmu Keperawatan komunitas Pengantar
dan Teori. Jakarta: Salemba Medika.
Trihono. (2005). Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma. Jakarta: CV
Sagung Seto.
Widyanto. (2014). Keperawatan Komuniats Dengan Pendekatan Praktis.
Yogyakarta: Nuha Medika.

STIKes Faletehan

Anda mungkin juga menyukai