Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS PEMBIAYAAN PENDIDIKAN SMK AN NUR

PUTATSARI GROBOGAN DI MASA PANDEMI COVID-19

LAPORAN PENELITIAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembiayaan Pendidikan

Disusun Oleh:

Alifia Zulfa Salsabila 7101419127

Camelia Yunika Elisabet 7101419146

Nurul Ulfah Addina 7101419162

Dinda Purtikawati 7101419171

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
1
KATA PENGANTAR

Puja dan Puji syukur kami panjatkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan karuniaNya kepada kelompok kami didalam melakukan tugas
praktikum kimia ini. Sehingga pada akhirnya tersusunlah sebuah laporan penelitian
yang sangat sistematis.

Dengan selesainya laporan penelitian pembiayaan pendidikan secara resmi ini, tidak
lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu penelitian ini, khususnya kami ucapkan kepada :
1. Ibu Saringatun Mudrikah, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing
2. Bapak Edi Bambang Sukoco S.Pd.I, M.Pd selaku Kepala SMK AN
NUR PUTATSARI
3. Ibu Anita Setyaningsih selaku Bendahara BOSDA SMK AN NUR
PUTATSARI yang sudah bersedia menjadi narasumber dalam penelitian
penulis.
4. Seluruh anggota kelompok yang telah saling membantu demi
berlangsungnya tugas penelitian ini.
Demikian laporan penelitian ini kami buat. Semoga dapat menjadi acuan untuk
evaluasi terhadap program-program yang telah dicanangkan. Tidak lupa semoga
laporan ini memberi manfaat baik bagi pembaca maupun penyusun. Aamiin

Semarang, 24 Oktober 2021

Tim Penelitian

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i


KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR . .........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................4
2.1 Biaya Pendidikan ..................................................................................4
2.2 Pembiayaan Pendidikan.........................................................................5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .........................................................6
3.1 Lokasi dan Subyek Penelitian ................................................................6
3.2 Metodologi penelitian ...........................................................................6
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................6
3.2 Instrumen Penelitian .............................................................................7
3.2 Teknik Analisis Data ............................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................10
4.1 Hasil ......................................................................................................10
4.2 Pembahasan ..........................................................................................15
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................20
5.1 Simpulan ...............................................................................................20
5.2 Saran .....................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................22
LAMPIRAN ........................................................................................................23

iii
DAFTAR TABEL

Tabel

4.1 Tim Manajemen Bos .............................................................................. 11

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1 Teknik Analisis Data............................................................................... 8

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Pandemi covid-19 yang merebak dari China ke seluruh dunia termasuk
Indonesia, membawa dampak yang signifikan dalam berbagai bidang
kehidupan mulai dari sosial, ekonomi, politik, budaya, kesehatan, hingga
pendidikan. Berbagai kebijakan pun diberlakukan oleh pemerintah untuk
mencegah penyebaran virus covid-19 semakin meluas salah satunya adalah
penerapan social distancing dimana setiap kegiatan yang menyebabkan
kerumunan harus dihentikan. Dengan adanya kebijakan tersebut, hampir
semua aktivitas publik pun dihentikan sehingga muncullah istilah work from
home (WFH) yang artinya aktivitas kerja dilakukan dari rumah dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi digital.
Tidak hanya pada pekerjaan, aktivitas pembelajaran di sekolah hingga
perguruan tinggi pun dihentikan dan dialihkan menjadi pembelajaran jarak
jauh secara daring. Dengan adanya perubahan aktivitas pendidikan, tentunya
jenis pembiayaan pendidikan pun ikut berubah. Jika dulunya pembiayaan
pendidikan terdiri dari berbagai kebutuhan operasional secara fisik seperti
kebutuhan pembangunan gedung serta fasilitas sarana dan prasana yang ada di
kelas. Kini, kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak lagi menjadi hal yang krusial
karena baik siswa maupun guru melakukan prosea pembelajaran dari rumah
masing-masing. Hanya sebagian kecil fasilitas fisik yang digunakan. Dengan
adanya perubahan ini, kebutuhan pendidikan pun berubah. Kini, muncul
kebutuhan lain yang harus dipenuhi agar proses belajar mengajar bisa berjalan
lancar. Jika dulunya kebutuhan sekolah lebih didominasi oleh kebutuhan
untuk kelengkapan fasilitas gedung, kini kebutuhan sekolah lebih kepada
pemenuhan kuota dan perlengkapan kesehatan.
Dampak pandemi covid-19 sangatlah nyata terutama di bidang ekonomi. Pada

1
awal penerapan social distancing, sektor ekonomi Indonesia luluh lantah.
Sebagian besar pekerja terpaksa menjadi pengangguran karena aktivitas
pekerjaan mereka harus dihentikan. Dengan menurunnya tingkat
perekonomian masyarakat, sektor pendidikan pun lagi-lagi mendapatkan
imbasnya. Dengan banyaknya orang tua yang terdampak pandemi, biaya
pendidikan pun menjadi hal yang sulit mereka penuhi.
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah pembiayaan pendidikan di SMK
AN NUR Putatsari pada tahun 2020 penting untuk dikaji lebih lanjut oleh
peneliti untuk mengetahui bagaimana proses pembiayaan pendidikan SMK An
Nur Putatsari setelah adanya pandemi covid-19.

1.2.Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah perencanaan anggaran untuk 1 tahun di SMK An Nur
Putatsari?
b. Bagaimanakah pelaksanaan anggaran di SMK An Nur Putatsari?
c. Bagaimanakah proses pelaporan anggaran di SMK An Nur Putatsari?
d. Bagaimanakah proses pengawasan anggaran di SMK An Nur Putatsari?
e. Bagaimanakah penyelenggaraan pendidikan di SMK An Nur Putatsari
sebelum pandemi ?
f. Bagaimanakah penyelenggaraan pendidikan di SMK An Nur Putatsari
selama pandemi ?
g. Bagaimanakah dampak pandemi dalam penyelenggaraan pembiayaan
pendidikan di SMK An Nur Putatsari?
h. Apa saja permasalahan selama pembuatan anggaran pendidikan di SMK
An Nur Putatsari?

1.3.Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui perencanaan anggaran untuk 1 tahun di SMK An Nur
Putatsari?
b. Untuk mengetahui pelaksanaan anggaran di SMK An Nur Putatsari?
c. Untuk mengetahui proses pelaporan anggaran di SMK An Nur Putatsari?
d. Untuk mengetahui proses pengawasan anggaran di SMK An Nur

2
Putatsari?
e. Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan di SMK An Nur Putatsari
sebelum pandemi ?
f. Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan di SMK An Nur Putatsari
selama pandemi ?
g. Untuk mengetahui dampak pandemi dalam penyelenggaraan pembiayaan
pendidikan di SMK An Nur Putatsari?
h. Untuk mengetahui apa saja permasalahan selama pembuatan anggaran
pendidikan di SMK An Nur Putatsari?

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting untuk mencetak generasi


bangsa yang cerdas. Untuk menjalankan pendidikan yang bermutu pastinya tidak
lepas dari adanya biaya pendidikan untuk meningkatkan kulitas Sumer Daya
Manusia (SDM). Oleh karena itu, Negara perlu memfasilitasi seluruh warga
Negara Indonesia agar mereka mendapatkan pendidikan yang layak.

2.1 Biaya Pendidikan

Biaya merupakan salah satu sumber daya yang dapat menunjang keefektivitasan
kegiatan pendidikan. Menurut Dedi Supriadi (2004) biaya sebagai semua jenis
pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan baik dalam
bentuk uang, barang, dan tenaga (yang dapat dihargakan dengan uang). [1]

Pendidikan sangat penting bagi tiap warga Negara Indonesia untuk mencetak
generasi penerus bangsan sesuai dengan apa yang diharapkan. Pengertian
Pendidikan Dalam (Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20,
2003) pasal 1 ayat 1, diungkapkan yang dimaksud dengan pendidikan adalah
“usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara”.[1]

Menurut Fattah, biaya pendidikan merupakan jumlah uang yang dihasilkan dan
dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pendidikan yang
mencakup gaji guru, peningkatan profesional peralatan, pengadaan alat-alat dan
buku pelajaran, alat tulis kantor (ATK), kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan
pengelolaan pendidikan, dan supervisi pendidikan.[1]

4
Dalam Pembukaan UUD RI tahun 1945 disebutkan bahwa tujuan Negara
yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Dalam hal ini, maka Negara harus
menyelenggarakan dan memfasilitasi seluruh rakyat Indonesia agar memperoleh
pendidikan yang layak bagi kehidupannya.

2.2 Pembiayaan Pendidikan

Pembiayaan pendidikan merupakan hal penting agar proses pendidikan


dapat berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM). Dalam UUD 1945 Pasal 31 disebutkan bahwa “Tiap-tiap warga
Negara berhak mendapat pengajaran.” [2]

Dengan demikian, maka setiap warga Negara Indonesia berhak untuk


mendapat pengajaran secara merata. Secara garis besar, standar pembiayaan
sekolah mencakup beberapa di dalam pengelolaan lembaga pendidikan, yang
terdiri dari pembiayaan. Tujuan pembiayaan pendidikan adalah agar proses
pendidikan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan apa yang menjadi
kebutuhan belajar peserta didik

5
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subyek Penelitian

Lokasi Penelitian ini adalah di kediaman Ibu Anita Setyaningsih. Selaku


bendahara di SMK An Nur Putatsari Grobogan. Lokasi tersebut cukup dengan
salah satu anggota kelompok sehingga memudahkan dalam kegiatan observasi
atau wawancara. Subyek penelitian adalah sumber yang dapat memberikan
informasi atas permasalahan yang diteliti oleh peneliti. Adapun subyek dalam
penelitian ini adalah Ibu Anita Setyaningsih selaku bendahara di SMK An Nur
Putatsari Grobogan

3.2 Metodologi Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif


adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong,
2007). Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, Teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data yang bersifat induktif dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada generalisai (Sugiyono, 2011).
Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata yang tertulis maupun lisan dari beberapa orang dan perilaku
yang bisa diamati

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikutno dalam bukunya Hardiansyah, Teknik pengumpulan data yaitu


cara memperoleh data dalam melakukan kegiatan penelitian. Menurut
Hardiansyah penelitian kualitatif dikenal beberapa Teknik pengumpulan data yang

6
umum digunakan, beberapa Teknik tersebut, antara lain wawancara, observasi,
studi dokumentasi dan focus grup discussion. Namun pada penelitian ini peneliti
menggunakan Teknik wawancara. Dengan Teknik wawancara, peneliti dapat
menggali apa saja yang diketahui dan dipahami oleh subyek peneliti. Menurur
Moleong menyatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (yang mengajukan
pertanyaan) dan narasumber (yang memberikan jawaban atas pertanyaan
tersebut). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan
Ibu Anita Setyaningsih selaku Bendahara di SMK An Nur Putatsari Grobogan
guna menggali informasi-informasi mengenai penyelenggaraan Pendidikan hingga
pembiayaan Pendidikan di sekolah.

3.4 Instrumen Penelitian

Pada penelitian kualitatif ini instrument penelitiannya adalah manusia (peneliti itu
sendiri). Peneliti pada penelititan kualitatif disebut human instrument. Human
instrument berfungsi menetapkan focus penelitian, memilih informan sebagai
sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Dalam penelitian
kualitatif instrument utamanya adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya setelah
fokus peneliti menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan instrument
penelitian sederhana yang diharapkan dapat melengkapi data dan
membangdingkan data yang telah ditemukan melalui wawancara

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis


deskriptif, dimana analisis deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara
sisteatis, faktual, dan akurat mengenai faka-fakta serta hubungan antara
femomena yang diselidiki atau diamati. Menurut Miles dan Huberman, kegiatan
analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan data dan
hasil wawancara yang telah dilakukan, proses analisis penelitian ini dilakukan

7
dimulai dari membaca, mempelajari, dan menelaah data dengan menggunakan
Langkah-langkah menurut (Miles, 1992), diantaranya adalah sebagai berikut :

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data Penarikan


Kesimpulan/Verifik
asi

Gambar 3.1 Teknik Analisis Data

1. Pengumpulan data
Pengumpulan data yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian
dengan melakukan wawancara yang peneliti lakukan. Penelitian
deskriiptif didasarkan pada deskriptif suatu masalah yang menjadi
obyek penelitian. Setelah mendapatkan data-data yang diperoleh dalam
penelitian ini, maka selanjutnya yang dilakukan adalah pengolahan
data yang terkumpul dengan menganalisis, melakukan pendeksripsian,
dan penarikan kesimpulan. Proses analisis data dimulai dengan
menelaaah seluruh data yang tersedian dari berbagai sumber yaitu
dengan melakukan wawancara
2. Reduksi data
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang diuraikan dengan
terperinci, kemudian akan disederhanakan dan difokuskan pada hal
yang penting. Dalam mereduksi data, peneliti melakukan seleksi
membuat ringkasan atau uraian singkat berupa hasil notulensi dari
kegiatan wawancara yang telah dilakukan. Reduksi data berlangsung
terus meneurs selama penelitian kualitatif karena merupakan bagian
dari analisis
3. Penyajian data

8
Penyajian data adalah kegiatan untuk mengelompokan data yang telah
direduksi. Penyajian data dalam penelitian kualitatid yang paling
sering digunakan adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan teks
naratif akan memudahkan dalam memahami apa yang terjadi. Dalam
pelaksanaan penelitian penyajian data harus dilakukan secara analisis
kualitatif yang valid
4. Penarikan kesimpulan (verifikasi)
Penarikan kesumpulan adalah kegiatan analisis yang lebih kepada
penafsiran data. Penarikan kesimpulan merupakan bagian akhir dari
reduksi data, penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan pada hasil
penelitian yang telah dilakukan dengan memperhatikan dari Teknik
pengambilan data yang dilakuka oleh peneliti. Penarikan kesimpulan
memberikan manfaat sehingga peneliti dapat melihat data yang telah
diperoleh sehingga dapat mendukung untuk menjawab permasalahan
yang telah dirumuskan

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
A. Gambaran Objek Penelitian
SMK An-Nur Putatsari terletak di Jl. Kompleks KH. Moh.
Ilyas, dsn. Krajan, Desa Putatsari, Kecamatan Grobogan,
Kabupaten Grobogan. Lembaga sekolah tersebut berdiri sejak
tahun 2014 dengan kepala sekolah bapak Edi Bambang Sukoco,
S.Pd.I, M.Pd yang berakreditasi B. SMK An-Nur Putatsari
memiliki visi yaitu pendidikan dan pengajaran secara optimal
untuk menumbuhkan generasi islam yang bertaqwa, dapat bersaing
dalam kemajuan teknologi, mandiri, serta berakhlaqul karimah.
Visi tersebut dilaksanakan dengan sebuah misi untuk melayani
secara maksimal dan optimal di masing-masing bidang dengan
mengedepankan pendidikan akhlak, bimbingan pengetahuan untuk
memberi kemampuan siswa dalam dunia kerja dan usaha,
memeberi pelatihan jurusan secara lengkap.
Visi tersebut dilaksanakan dengan sebuah misi untuk
melayani secara maksimal dan optimal di masing-masing bidang
dengan mengedepankan pendidikan akhlak, bimbingan
pengetahuan untuk memberi kemampuan siswa dalam dunia kerja
dan usaha, memberi pelatihan jurusan secara lengkap.
Tujuan berdirinya SMK An-Nur Putatsari yaitu untuk
menambah pengetahuan, budi pekerti, kemandirian, serta keahlian
siswa agar dapat bermasyarakat secara jujur, melatih siswa agar
dapat bersaing didunia kerja dibidang teknologi, melatih
profesionalisme siswa, menciptakan kemandirian, kepribadian dan
kompetisi siwa secara dinamis, membentuk siswa menjadi tenaga

10
kerja yang terlatih untuk mempersiapkan persaingan didunia kerja,
menciptakan lulusan yang adaptif, normatif, produktif, dan mampu
bersaing dibidang usaha.
Jabatan dalam
No Nama Jabatan dalam Tim
Dinas
1 2 3 4
1 Edi Bambang Kepala sekolah Penanggungjawab
Sukoco, S.Pd.I,
M.Pd
2 Anita Setyaningsih Staff TU/ Guru Bendahara BOSDA
3 Ahmadi S.Pd Guru Anggota
4 Komite Anggota
5 Wali Siswa Anggota
(diluar komite)
Tabel 4.1 Tim Manajemen Bos
B. Deskripsi Data Penelitian
1. Perencanaan
Perencanaan anggaran pendidikan di sekolah merupakan
kegiatan
merencanakan sumber dana yang ada dan menggunakannya
untuk
menunjang kegiatan pendidikan di sekolah. (Fattah, 2006)
menyatakan bahwa perencanaan anggaran (penganggaran)
merupakan kegiatan atau proses penyusunan anggaran
(budget). Perencanaan anggaran merupakan penjabaran suatu
rencana ke dalam bentuk dana untuk setiap komponen
kegiatan. Ada dua bagian penting dalam perencanaan anggaran,
yaitu perkiraan pendapatan dan pengeluaran. Perkiraan dan
penyajian pendapatan harus dapat dipertanggungjawabkan
sehingga dapat direalisasikan. Dengan demikian anggaran
dapat berfungsi sebagai tolak ukur

11
keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasaran yang
telah ditetapkan.
Sumber pemasukan dana yang didapat SMK An Nur
Putatsari ini berasal dari subsidi pemerintah (Dana Bos), SPP
siswa, donatur, Yayasan, dan masyarakat secara luas.
Berdasarkandarihasilwawancaradenganbendaharasekolah,
sumber dana yang masuk paling banyak berasal dari para dana
bos yang diberikan oleh pemerintah.

Untuk perencanaan anggaran di SMK An Nur Putatsari


tahunan mengacu pada hasil evaluasi rencana kerja jangka
menengah (RKJM) atau rencana kerja tahunan (RKT) dan
dijabarkan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) dan
melibatkan tim manajemen dana BOS dengan skala prioritas
kebutuhan sekolah lalu dituangkan ke dalam RKAS.
Dalam tim manajemen dana BOS terdapat beberapa
anggota yaitu kepala sekolah, ketua komite, bendahara sekolah
dan anggota. Setiap tahapan penyusunan RKAS tersebut saling
bekerja sama antara kepala sekolah dengan komite sekolah dan
harus mendapat pengesahan dari komite sekolah untuk menjadi
RKAS. Hal ini dengan harapan bahwa sebagian dana atau
anggaran penerimaan RKAS tersebut berasal dari anggaran
yang
mungkin diusahakan oleh komite sekolah sesuai dengan peran
komite sekolah sebagai controlling agency atau badan
pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan sekolah, termasuk
pelaksanaan dan penggunaan RKAS.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari
sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan
terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah
perencanaan sudah dianggap siap. Kegiatan pelaksanaan
pembiayaan SMK An Nur Putatsari meliputi dua kegiatan besar

12
yakni penerimaan dan
pengeluaran keuangan sekolah. Kegiatan kedua dari
manajemen pembiayaan adalah pembukuan atau kegiatan
pengurusan keuangan. Hal-hal yang perlu dibukukan dalam
keuangan sekolah adalah menyangkut penerimaan dan
pengeluaran. Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah
dari sumber-sumber dana perlu dibukukan berdasarkan
prosedur pengelolaan yang selaras dengan kesepakatan yang
telah disepakati, baik berupa konsep teoritis maupun peraturan
pemerintah.
Pelaksanaan pengelolaan anggaran dana BOS harus
didasarkan dengan kesepakatan dan keputusan bersama antara
pihak tim manajemen dana BOS dan kesepakatan penggunaan
dana yang diperoleh dari PEMDA atau sumber lain yang
sah.Hasil kesepakatan dana BOS harus dituangkan secara
tertulis dalam bentuk berita acara yang dilampirkan tanda
tangan seluruh tim manajemen dana BOS.
3. Pelaporan
Penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah harus
dilaporkan dan dipertanggungjawabkan secara rutin sesuai
peraturan yang berlaku. Kepala sekolah wajib menyampaikan
laporan di bidang keuangan terutama mengenai penerimaan dan
pengeluaran keuangan sekolah. Pengevaluasian dilakukan setiap
triwulan atau per semester. Dana yang digunakan oleh SMK An
Nur Putatsari akan dipertanggungjawabkan kepada sumber dana.
Jika dana tersebut diperoleh dari orang tua siswa, maka dana
tersebut akan dipertanggungjawabkan oleh kepala sekolah kepada
orang tua siswa. Begitu pula jika dana tersebut bersumber dari
pemerintah maka akan dipertanggungjawabkan kepada pemerintah.
Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran yang berasal dari orang
tua siswa dan masyarakat dilakukan secara rinci dan transparan sesuai
dengan sumber dananya. Pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran
yang berasal dari usaha mandiri sekolah dilakukan secara rinci dan

13
transparan kepada dewan guru dan staf sekolah. Pertanggungjawaban
anggaran rutin dana dari pemerintah (dana BOS) dilakukan dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

a. Input RKAS melalui laman BOS KEMENDIKBUD


b. Melaporkan realisasi penggunaan dana BOS reguler di link
mob BOS KEMENDIKBUD
c. Laporan realisasi penggunaan dana BOS reguler kepada
pemerintah.
4. Pengawasan
Pengawasan pihak internal dilakukan oleh pihak sekolah
SMK An Nur Putatsari sendiri yaitu kepala sekolah dan pihak
komite sekolah yang ditunjuk dari tokoh-tokoh masyarakat
sebagai penghubung antara masyarakat dengan pihak sekolah.
Komite sekolah bersifat independen yang bertujuan mengawasi
jalannya program-program pendidikan dari sekolah dan
pelaksanaan peningkatan kualitas belajar mengajar.
Pengawasan secara eksternal dilakukan oleh pihak dari
pemerintah yang dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan dan
Inspektorat Kabupaten. Dinas Pendidikan dalam hal
pengawasan hanya menerima laporan dari setiap sekolah
mengenai program-program yang akan dijalankan sekolah
dalam satu tahun kedepan. Inpektorat merupakan instansi dari
pemerintah yang juga merupakan pengawas independen
melakukan pengawasan langsung dengan mengadakan inspeksi
mendadak satu kali setiap tahunnya. Pihak SMK An Nur
Putatsari biasanya melakukan monitoring atau supervising
penyaluran dana, penyerapan dana dan penggunaan dana
dengan adanya pengawasan dari tim manajemen dana BOS dan
evaluasi dari kepala sekolah

4.2 Pembahasan

14
Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama yang harus
dilakukan oleh pemerintah hal ini termasuk sekolah, orang tua, siswa
dan masyarakat. Pendidikan hal yang wajib diterima oleh setiap orang
tanpa terkecuali, hal tersebut ditujukan sesuai dengan amanat Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dengan maksud
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mendukung terciptanya
Pendidikan yang berkualitas perlu adanya sumber pendanaan atau yang
disebut dengan pembiayaan pendidikan. Pembiayaan Pendidikan
merupakan aktivitas yang berkenaan dengan perolehan dana
(pendapatan) ayang diterima dan bagaimana penggunaan dana tersebut
digunakan untuk membiayai seluruh program pendidikan yang telah
ditetapkan. Pendapatan atau sumber dana Pendidikan yang diterima
sekolah diperoleh dari APBN, APBD, dan masyarakat atau orang tua.
Pembiayaan Pendidikan terkhususnya pada swasta yang seluruhnya
bersumber dari dana masyarakat walaupun sebenarnya terdapat
bantuan dari pemerintah tetapi tidak signifikan untuk dibuat sebagai
acuan dalam penentuan kebijakan maka kualitas Pendidikan di sekolah
swasta bergantung pada manajemen pembiayaan yang baik.
Pada akhir tahun 2019, dunia dihebohkan oleh kemunculan virus
Covid-19 di Wuhan, China yang penyebarannya terus meluas hingga
menjadi pandemi yang menyerang seluruh dunis termasuk Indonesia.
Merespon adanya pandemic covid-19 diindonesia pemerintah
Indonesia mulai menerapkan pembatasan sosial. Hal ini
mengakibatkan banyak sektor fundamental mengalami terganggu,
seperti hal nya di sektor Pendidikan, terkhususnya sekolah. Adanya
pembatasan sosial atau social disctancing mengakibatkan kegiatan
pembelajaran tidak dapat dilakukan secara langsung di dalam ruang
kelas seperti biasanya. Solusi yang bisa digunaka oleh sekolah
sehingga kegiatan pembelajaran terus berlangsung adalah dengan
menggunakan berbagai platfrom media pembelajaran seperti zoom,
google meet, google classroom, dan Microsoft Teams atau platform
lain yang telah direkomendasikan. Adanya pembelajaran dalam

15
jaringan ini mempengaruhi dalam segi pembiayaan Pendidikan karena
pengeluaran-pengelurang yang biasanya dikeluarkan ketika
pembelajaran secara tatap muka akan dialihkan kepada pembelajaran
jarak jauh.
Penelitian ini berusaha mengungkapkan bagaimana pengaruh
pandemic covid-19 pada pembiayaan Pendidikan pada SMK An Nur
Putatsari Grobogan. Dari hasil wawancara dan analisis yang telah
peneliti lakukan kepada Ibu Anita Setyaningsih selaku bendahara di
SMK tersebut bahwa dampak dari pandemi covid -19 adalah sekolah
tatap muka tidak diwajibkan sehingga pembelajaran digantikan
menggunakan zoom atau media pembelajaran lain yang telah dipilih
dan direkomendasikan, hal ini ditujukan untuk mengurangi saling
bertatap muka secara langsung sehingga hal ini untuk mengurangi
penyebaran dari virus covid-19 yang penyebarannya sangat massif.
Selain itu dalam kapasaitas sekolah diperbolehkan hanya 30-50% dari
total warga sekolah, hal tersebut untuk mengurangi kerumunan orang
yang berada didalam satu wilayah, tidak diperbolehkan adanya saling
kontak langsung dengan orang lain diharuskan untuk menjaga jarak
namun terkadang menurut beliau diwajibkan untuk masuk dalam
seminggu sekitar 1-2 kali
Berbeda hal nya ketika penyelenggaraan sekolah sebelum pandemi,
sekolah SMK An Nur Putatsari Grobogan dalam kegiatan belajar
mengajar dilakukan secara tatap muka dan sifatnya adalah
wajib,seluruh kelas mulai dari kelas X-XII diwajibakn untuk masuk
sekolah dari hari senin sampai sabtu dan kapasitas sekolah dapat
mencapai 100%
Dikatakan oleh Bendahara SMK An Nur Putatsari Grobogan Ibu Anita
Setyaningsih bahwa dampak dari pandemi covid -19 sangat jelas
terutama dalam pembiayaan Pendidikan, iuran SPP tidak seperti
biasanya sedangkan honor guru harus tetap dikeluarkan setiap
bulannya. Ini menjadi sesuatu yang benar benar harus dipikirankan
oleh Kepala sekolah. Namun selama ini sekolah belum pernah

16
menerima aduan mengenai besarnay SPP karena tiap bulan siswa
hanya dibebankan sebesar Rp 50.000, jika terdapat keberatan menurut
beliau dapat dipertimbangkan untuk pembayaran SPP secara berkala.
Pandemi covid-19 sangatlah memberikan dampak yang besar
khususnya dibidang perekonomian sehingga sektor lain pun ikut
terdampak seperti sektor Pendidikan. Di sekolah SMK An Nur
Putatsari misalnya sebagai sekolah swasta yang mengandalkan SPP,
selama pandemi komponen sumbangan orang tua (SPP) mengalami
penuruan dikarenakan kebijakan bahwa pembayaran SPP ditiadakan
namun hal tersebut meningkatkan biaya- biaya sekolah lain untuk
keperluan pembelian barang-barang tak terduga seperti hand sanitizer,
disinfektan, sarung tangan dan untuk keperluan bantuan kuota para
siswa dan guru sebesar Rp 70.000 perbulannya. Hal tersebut
dikarenakan selama pandemi penggunaan dana BOS mendapatkan
kelonggaran, sehingga dana BOS dapat digunakan untuk membeli
kuota dan untuk keperluan kebersihan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengizinkan penggunaan
dana Bantuan Operasioanl Sekolah (BOS) serta Bantuan Operasional
(BOP) untuk mendukun kesiapan satuan Pendidikan selama pandemic
covid-19. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem
Makarim menjelaskan penggunaan dana BOS sesuai permendikbud
nomor 19/2020 tentang perubahan petunjuk Teknik BOS dan
permendikbud nomor 20/2020 tentang perubahan Teknik BOP dimasa
kedaruratan covid-19 diberikan relaksasi penggunaan dana BOS
hingga 100% dimana kelonggaran tersebut hanya dapat digunakan
untuk kegiatan pembelajaran tertentu. Pertama untuk pembelian pulsa,
paket data, dan atau layanan Pendidikan daring berbayar bagi peserta
didik dalam pelaksanaan pembelajran dari rumah dan untuk pembelian
penunjang Kesehatan lainnya ujar nadiem dalam webinar senin
(15/6/2020)
Untuk dapat tercapai tujuan Pendidikan yang optimal, salah satu hal
yang penting yaitu mengelola biaya dengan baik sesuai dengan

17
kebutuhan dana yang diperlukan. Administrasi Pembiayaan mencakup
minimal perencaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Merespon pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dalam perencanaan anggaran
sekolah SMK An Nur Putatsari dalam pembiayaan mengacu pada hasil
evaluasi rencana kerja jangka menengah (RKJM) atau rencana kerja
tahunan (RKT) dan dijawabarkan melalui rencana kegiatan anggaran
sekolah (RKAS) dengan melibatkan tim manajemen BOS sesuai
dengan skala prioritasnya. Dalam pelasanaan pengelolaan anggaan
dana BOS didasarkan dengan kesepakatan dan keputusan bersama
antar pihak tim manajemen dana BOS dan kesepatan penggunaan dana
yang diperoleh dari pemerintah daerah atau sumber lain yang sah.
Sehingga hasil dari kesepakatan dana BOS dituangkan secara tertulis
dalam bentuk berita acara yang dilamporkan tanda tangan seluruh tim
manajemen dana BOS.
Pelaporan pembiayaan atau tangung jawab pelaksanaan dana BOS dari
SMK An Nur Putatsari diawali dengan menginput rencana kegiatan
anggaran sekolah (RKAS) melalui laman BOS Kemendikbud,
kemudian melaporkanya dalam bentuk laporan realisasi penggunanan
dana BOS regular di link mob BOS kemendikbud, dan menyampaikan
laporan realisasi dari penggunaan dana BOS regular kepada
pemerintah. Pencairan dana BOS hanya perlu dilakukan dengan
bendahara atau kepala sekolah mendatangi bank kemudian menuliskan
cek penarikan dengan persyaratan berupa fotokopi KTP bendahara dan
kepala sekolah kemudian diberikan tanda tangan kepala sekolah dan
stampel sekolah, dalam proses pencairan dana BOS terbilang cukup
mudah untuk dilakukan menurut beliau.
Proses pengawasan terdiri dari tiga kegiatan yaitu memantau atau
monitoring, menilai, dan melaporkan hasilnya. Pengawasan dana
keuangan yang dilakukan sekolah SMK An Nur Putatsari adalah
dengan melakukan monitoring atau supervise penyaluran dana,
penyerapan dana dan penggunaan dana dengan adanya pengawasan

18
dari tim manajaemen dana BOS dan evaluasi dari Kepala Sekolah
terhadap penggunaan dana pembiayaan yan terkait.
Pada dasarnya pengawasan merupakan usaha sadar untuk mencegah
kemungkinan-kemungkianan penyimpangan pelaksanaan dari rencana
yang telah tepat. Apakah cara kerjanya telah benar atau belum, efektif
dan efisien atau tidak, berjalan sesuai pola atau aturannya atau tidak.
Pengawasan pembiayaan memiliki fungsi untuk mengawasi
perencanaan pembiayaan dan pelaksanaan pembiayaan dengan kata
lain apabila perencaaan baik belum tentu tujuan dapat tercapai, oleh
karena itu diperlukan adanya pengawasan dalam pembiayaan
Pendidikan di sekolah.

19
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

SMK An Nur Putatsari telah melaukan perencanaan, pelasanaan, pelaporan, dan


pengawasan dalam memanajemen pembiayaan pendidikan dengan baik. Dalam
pembuatan perencanaan anggaran SMK An Nur Putatsari tidak mengalami
permasalahan/kendala. Perencanaan anggaran tahun mengacu pada hasil evaluasi
rencana kerja jangka menengah (RKJM) atau rencana kerja tahunan (RKT) dan
dijabarkan rencana kegiatan sekolah (RKAS) dan melibatkan tim manajemen
dana BOS dengan skala prioritas kebutuhan sekolah lalu dituangkan ke dalam
RKAS. Dengan demikian, tidak ada permasalah untuk pembuatan perencanaan
karena mengacu pada anggaran-anggaran sebelumnya dan melibatkan tim
manajemen dan BOS. Dalam pelaksanaan anggaran di SMK An Nur juga
didasarkan dengan kesepakatan dan keputusan bersama antara pihak tim
manajemen dana BOS dan kesepakatan penggunaan dana yang diperoleh dari
PEMDA atau sumber lain yang sah. Pelaksanaan pembiayaan di SMK An Nur
Putatsari sudah dilakukan secara baik yang meliputi penerimaan dan pengeluaran
keuangan sekolah. Pelaporan atau tanggung jawab atas penggunaan pembiayaan
juga dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku. Smk An Nur Putatsari
melakukan input RKAS melalui laman BOS KEMENDIKBUD kemudian
melaporkan realisasi penggunaan dana BOS reguler di link mob
BOS KEMENDIKBUD dan memberikan laporan realisasi penggunaan dana BOS
reguler kepada pemerintah. Dalam penggunaan pembiayaan, SMK An Nur
Putatsari juga telah melakukan pengawasan agar dana dapat digunakan
sebagaimana mestinya. SMK tersebut telah melakukan monitoring atau
supervising penyaluran dana, penyerapan dana dan penggunaan dana dengan
adanya pengawasan dari tim manajemen dana BOS dan evaluasi dari kepala
sekolah.

20
5.2 SARAN

Pengelolaan pembiayaan pendidikan di SMK An Nur Putatsari dapat dikatakan


sudah optimal. Namun dari kami memberi saran agar kedepannya pembiayaan
pendidikan dapat lebih optimal lagi dalam penggunaannya.

1. Sekolah dapat meningkatkan sistem manajemen keuangan

2. Menambah sumber pendapatan keuangan sekolah dengan membuat unit usaha

3. Meningkatkan sumber pemasukan sekolah dengan membangun jaringan


eksternal dengan berbagai pihak

4. Meningkatkan pengawasan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem


manajemen yang transparan

5. Menganalisis biaya pengeluaran dan pendapatan untuk evaluasi pengalokasian


anggaran kedepannya

21
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, M. . (1991). Biaya Pendidikan dan Metode Penetapan Biaya Pendidikan.


Mimbar Pendidikan.

Fattah, N. (2006). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Hastina, dkk. (2020). Analisis Kebijaan Pendidikan terkait Akuntabilitas


Pembiayaan Pendidikan.

[2] Hastina, Safiltri, D. A., Ramadhan, & Andika. (2020). Analisis Kebijakan
Pendidikan Terkait Akuntabilitas Pembiayaan Pendidikan. Jurnal
Mappesona, 2(2), 1–11.

[1] MAHARANI, I., & Afriansyah, H. (2019). Pengelolaan Pembiayaan


Pendidikan. https://doi.org/10.31227/osf.io/aj65n

Miles, M. B. (1992). Analisis data kualitatif: buku sumber tentang metode-metode


baru/Matthew B. Miles dan Huberman; penerjemah Tjejep Rohendi Rohadi.
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda


Karya.

Riski, Aulia. (2019). Pengelolaan Pembiayaan Pendidikan di Indonesia

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wawancara dengan Bendahara SMK An Nur pada tanggal 24 Oktober 2021.

22
LAMPIRAN

23
24

Anda mungkin juga menyukai