HALAMAN JUDUL
ii
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PELAKSANAAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah, rahmat dan karunianya kami
bisa menyelesaikan Proposal Pengabdian Kepada Masyarakat tentang “PENYULUHAN BAHAYA
GADGET BAGI KESEHATAN MATA TERHADAP ANAK-ANAK”. Laporan ini kami buat dengan
tujuan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah dan digunakan sebagai sumber-sumber dan pembahasan
belajar.
Terima kasih kepada semua pihak yang terkait. Semoga laporan yang kami buat ini dapat
memberi tambahan ilmu pengetahuan bagi para pembacanya. Kami menyadari bahwa laporan ini tidak
luput dari kesalahan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
proposal ini menjadi sempurna. Selain itu, kami berharap agar laporan kegiatan ini dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Tim Penyusun
iv
DAFTAR ISI
v
3.8.1 Alat Bantu ................................................................................................................................ 19
3.8.2 Anggaran Dana ........................................................................................................................ 19
3.9 Waktu Pelaksanaan Kegiatan .......................................................................................................... 20
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 22
4.2 Pembahasan Program ...................................................................................................................... 22
4.2 Pengaruh Gadget Bagi Kesehatan ................................................................................................... 22
BAB V ...................................................................................................................................................... 26
PENUTUP ................................................................................................................................................ 26
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................................................... 26
5.2 Saran ............................................................................................................................................... 27
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
mengajar. Belajar dan mengajar tidak hanya dimaknai sebagai kegiatan transfer ilmu
seluruh warga sekolah disiplin dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di sekolah,
saling menghormati, membiasakan hidup bersih dan sehat serta memiliki semangat
berkompetisi secara adil dan sejenisnya merupakan kebiasaan yang harus ditumbuhkan di
Pada zaman modern ini, penggunaan gadget sudah sangat dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari. Gadget adalah semua barang elektronik yang memiliki kegunaan
video games, dan lain-lain. Jumlah pengguna internet di indonesia tahun 2016 adalah
132,7 juta user atau sekitar 51,5% dari total jumlah penduduk indonesia sebesar 256,2
juta. Pengguna internet berdasarkan usia, pengguna terbanyak adalah usia 35-44 tahun
sebesar 29,2% dan untuk usia 10-24 tahun mencapai 18,4% atau 24,4 juta pengguna
informasi dan komunikasi sangat cepat sehingga tanpa disadari telah mempengaruhi
1
segala aspek kehidupan manusia. Kemajuan teknologi membuat perubahan yang begitu
besar dalam kehidupan manusia. Sekarang ini perkembangan teknologi tidak hanya
digunakan oleh orang dewasa. Akan tetapi, perkembangan teknologi telah memasyarakat
dikalangan anak-anak (Haqi, 2016). Hal ini mungkin menjadi suatu kebanggaan bagi
orang tua karena anak mereka tidak ketinggalan zaman dengan mengikuti perkembangan
teknologi. Gadget bukanlah menjadi hal yang baru bagi masyarakat. Harga gadget yang
wawasan serta sebagai sarana hiburan. Meskipun demikian, kemajuan teknologi dapat
pula memberikan dampak buruk tehadap gangguan kesehatan. Salah satu dampak akibat
penggunaan gadget yaitu terjadinya gangguan kesehatan mata (Siswanti et al., 2019).
Mata adalah panca indera yang memiliki fungsi sangat vital selama masa perkembangan.
Saat memasuki masa sekolah penglihatan anak menjadi hal yang sangat penting.
Penglihatan yang baik sangat diperlukan dalam menunjang proses pembelajaran dimana
penglihatan menjadi salah satu jalur untuk menerima informasi yang diberikan dalam
Mata dapat mengalami berbagai kelainan. Kelainan penglihatan pada anak usia
sekolah menjadi masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Miopia merupakan salah
satu penyebab penurunan ketajaman penglihatan pada anak-anak berusia 8-12 tahun.
Antara usia 13-19 tahun, ketika tubuh mengalami pertumbuhan yang pesat, miopia
2
Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan
cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar,
tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
mencapai suatu keadaan. Di mana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara
keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya dan melakukan apa yang biasa
gizi baik (Fabiana, 2019). Salah satunya adalah pentingnya pengetahuan anak
tentang dampak positif dan negatif gadget. Gadget seperti smartphone dan laptop sudah
menjadi alat yang wajib dimiliki oleh seorang pembisnis, namun tahukah Anda bahwa
gadget bisa menjadi monster yang berbahaya dan merugikan kesehatan Anda . Berikut ini
adalah beberapa dampak yang cukup berbahaya yang timbul akibat menggunakan gadget
yang berlebihan seperti : stress, gangguan tidur, obesitas, agresif, gangguan indera
Menggunakan HP terlalu lama bisa menyebabkan mata lelah dan mata kering.
Terlebih lagi, kebanyakan orang lebih jarang berkedip saat berjam-jam bermain HP.
Kebiasaan ini juga dapat menyebabkan mata iritasi dan penglihatan (Ripandi, 2022).
usia sekolah dasar yang sudah diberikan gadget atau diperbolehkan menggunakan gadget
3
milik orang tua atau kerabat tanpa pengawasan. Sebagian besar menggunakan gadget
siswa atau anak-anak tentang dampak buruk menggunakan gadget berlebih. Tujuan
diadakan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi tentang
bahaya penggunaan gadget secara berlebih pada anak sehingga terjadi peningkatan
gadget.
sekolah dasar yang sudah diberikan gadget atau diperbolehkan menggunakan gadget
milik orang tua atau kerabat tanpa pengawasan. Sebagian besar menggunakan gadget
Langkapura Kelas VI. Karena pengetahuan tentang bahaya gadget sangat penting untuk
anak-anak. Oleh karena itu, adanya kegiatan penyuluhan ini untuk menambah wawasan
dan pengetahuan agar mereka mengerti, dan memahami tentang bahaya gadget bagi
kesehatan mata.
4
BAB II
PERMASALAHAN
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari survey awal, Dari survei awal di SD N 2
Langkapura menunjukkan bahwa banyak anak-anak usia sekolah dasar yang sudah
diberikan gadget atau diperbolehkan menggunakan gadget milik orang tua atau kerabat
tanpa pengawasan. Sebagian besar menggunakan gadget untuk keperluan hiburan seperti
Malahayati melakukan sosialisasi tentang “Bahaya Gadget Bagi Kesehatan Mata Pada
siswa/siswi dapat mengenal dampak postif dan negatif gadget, mengetahui dan
Penggunaan gadget yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan fisik, mental, dan
emosional anak.
1. Kesehatan fisik
meningkatkan risiko gangguan mata, seperti miopia dan mata lelah. Selain hal
gadget berlebih juga berdampak terhadap siklus tidur anak. Paparan media
elektronik (3 jam per hari) dapat meningkatkan latensi tidur dan mengurang
waktu tidur anak. Irama sikardian sangat peka terhadap cahaya, cahaya yang
ada saat tidur akan menghambat dan menurunkan produksi hormon melatonin.
5
Dimana hormon ini berperan dalam proses tidur dan kualitas tidur seseorang
(Abdu, Saranga’, Sulu, & Wahyuni, 2021). Gangguan keterlambatan bicara juga
berbagai masalah fisik, seperti peningkatan berat badan karena kurang gerak,
insomnia, sakit kepala, nutrisi yang buruk, dan masalah penglihatan (Astuti,
2. Kesehatan mental
mental, seperti kecemasan, kesepian, rasa bersalah, isolasi diri, depresi, dan
risiko Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan autisme pada anak-
3. Keterampilan
Umumnya Anak-anak yang terpapar gadget untuk waktu yang lama bisa
lainnya. Misalnya, mereka tidak belajar bermain secara mandiri atau dengan
6
keterampilan sosial yang sangat penting untuk pertumbuhan di masa depan
(Subarkah, 2019).
pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh banyak informasi dari berbagai sumber
dengan menggunakan metode berupa survey dan wawancara yang dilakukan dengan para
guru di SD N 2 Langkapura.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, mendapat hasil bahwa banyak
dampak positif dan negatif gadget. Program yang dilakukan yaitu dengan melakukan
menggunakan media teknologi berupa laptop dengan aplikasi power point. Power point
berisi tentang pengertian gadget, waktu yang dihabiskan untuk bermain gadget dan
dampak positif dan negatif gadget serta pencegahannya. Selain itu penyuluh juga
melakukan diskusi dan tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman tentang materi
7
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
dengan pihak terkait seperti kepala Sekolah dan guru yang mengajar di kelas VI pada
jam yang akan dipakai untuk penyuluhan. Mempersiapkan alat bantu penyuluhan yaitu
berupa laptop, video dan LCD untuk media edukasi dan membagikan snack kepada
siswa/siswi.
diharapkan siswa/i dapat mengerti akan dampak keseluruhan dari gadget terhadap
kesehatan mata.
3.2.2.Tujuan Khusus
gadget
d. Siswa/i dapat mengetahui tentang dampak negatif dan positif dari bahaya
gadget
8
e. Siswa/i dapat menyebutkan tentang cara pencegahan dari bahaya gadget
3.5 Kuesioner
Nama : Usia :
A. Soal Pengetahuan
9
4. Bagaimana cara pencegahan dari
bahaya gadget …
a) Selalu menggunakan headset
ketikan handphone sedang dicas
b) Gunakan casing penahan radisasi
5. Memudahkan berkomunikasi,
menambah kreatifitas anak termasuk
dampak yang …
a) Dampak negatif
b) Dampak positif
10
B. Soal Sikap
(1) STS = Sangat Tidak Setuju
(2) TS = Tidak Setuju
(3) R = Ragu
(4) S = Setuju
(5) SS = Sangat Setuju
11
3.6 Hasil Kuesioner
sebanyak 43 anak. Sebagian besar kelompok sasaran berusia 11 tahun sebanyak 76,7% dan
masyarakat ini. Sebagian besar kelompok sasaran adalah siswa berjenis kelamin perempuan
12
Berdasarkan hasil pre-test, informasi yang sudah dipahami oleh kelompok sasaran
sudah cukup baik. Informasi yang sudah dipahami oleh kelompok sasaran adalah
pengertian gadget, apakah termasuk pengguna gadget yang aktif, dampak positif dan negatif
gadget, pencegahan dari bahaya gadget, pengaruh gadget bagi kesehatan, Penyakit apa yang
ditimbulkan oleh gadget, dan batasan yang baik dalam menggunakan gadget. Dengan
memberikan materi tentang pengertian gadget, dampak positif dan negatif bermain
gadget, penyakit yang ditimbulkan dan pencegahan yang dapat dilakukan. Serta
dilakukan diskusi dan tanya jawab dengan kelompok sasaran. Kelompok sasaran
terlihat sangat antusias dengan materi yang disampaikan. Ketika sesi tanya jawab,
siswa siswi juga aktif bertanya terkait materi yang disampaikan. Adapun dokumentasi
13
Tabel 3.4 Nilai Post test Pengetahuan
frekuensi pengetahan buruk sebesar 0,0% dan yang memiliki persentase nilai
frekuensi pengetahuan baik yaitu dari frekuensi sebesar 93% menjadi pengetahuan
baik 100%.
Berdasarkan hasil pre-test, sikap yang dimiliki oleh kelompok sasaran sudah baik.
Dengan persentase nilai sikap buruk sebesar 23,3% dan persentase yang memiliki
14
sikap buruk sebesar 9,3% dan total persentase frekuensi yang memiliki sikap baik
dari pengetahuan baik dari 93% menjadi pengetahuan baik 100%. Setelah dilakukan
penyuluhan terdapat peningkatan frekuensi yang memiliki sikap baik yaitu dari
Berdasarkan tabel keluaran "Statistik" di atas, diketahui jumlah siswa yang yang
mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat sebanyak 43 siswa. Nilai rata-rata atau Mean
untuk siswa pada pre-test sikap adalah 8,67, sedangkan untuk post tes adalah 8,84. Dengan
demikian, secara statistik deskriptif dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata
sikap pre-test dan post test siwa tentang bahaya gadget bagi mata terhadap anak-anak. Nilai
rata-rata atau Mean untuk siswa pada pre test pengetahuan adalah 29,97, sedangkan untuk
post tes adalah 33,00. Dengan demikian, secara statistik deskriptif dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan rata-rata pengetahuan pre test dan post test siwa tentang bahaya gadget
15
Tabel 3.8 Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Sikap(pre) – sikap(post) 43 .078 .618
Pengetahuan(pre) – pengetahuan(post) 43 .376 .013
Output di atas menunjukkan hasil uji korelasi atau hubungan antara kedua data atau
hubungan variable sikap pre-test dengan variabel Post Test. Berdasarkan output di atas
diketahl nilai koefisien korelasi (Correlation) dari variavel sikap sebesar 0,78 dengan nilai
signifikansi (Sig.) sebesar 0,618. Karena nilai Sig, 0,618 > probabilitas 0,05, maka dapat
dikatakan bahwa ada hubungan antara variabel sikap pre test dengan variabel sikap post
test.
Berdasarkan output di atas diketahl nilai koefisien korelasi (Correlation) sebesar 0,376
dengan nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,13. Karena nilai Sig, 0,13 > probabilitas 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara variabel pengetahuan pre test dengan variabel
post test.
Paired Differences
95% Confidence
Std. Interval of the
Std.
Devi Error Difference Sig.
Mean ation Mean Lower Upper T Df (2-tailed)
Sikap(pre)- .16279 1.79855 .27428 .39072 .71630 .594 42 .556
sikap(post)
Pengetahuan(pre)- 3.02326 6.41608 .97844 1.04868 4.99783 3.090 42 .004
pengetahuan(post)
Berdasarkan tabel output sikap "paired samples test" di atas, diketahui nilai sig. (2-tailed)
adalah sebesar 0,556 > 0,05, maka ho diterima dan ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada perbedaan rata-rata antara hasil sikap pre-test dengan post test yang artinya
16
tidak ada pengaruh sikap dalam penggunaan gadget terhadap kesehatan mata pada siswa kelas VI
Berdasarkan tabel output pengetahuan "paired samples test" di atas, diketahui nilai sig.
(2-tailed) adalah sebesar 0,004 < 0,05, maka ho ditolak dan ha diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara hasil pengetahuan pre-test dengan post test
yang artinya ada pengaruh sikap dalam penggunaan gadget terhadap kesehatan mata pada siswa
Berdasarkan dari tabel output sikap "paired samples test" di atas juga memuat informasi
tentang nilai "mean paired differences " adalah sebesar 0,16279. Nilai ini menuniukkan selish
Pre test dengan rata-rata hasil sikap post test atau 8,84-8,6744= 0,16279 dan selisih
perbedaan tersebut antara -0,39072 sampai dengan 0,71630 (95% confidence interval of the
difference lower dan upper). Berdasarkan dari tabel output pengetahuan "Paired Samples Test" di
atas juga memuat informasi tentang nilai "Mean Paired Differences " adalah sebesar 0,16279.
Nilai ini menunjukkan selish antara variable pengetahuan pre-test an post test. Pada variable
pengetahuan pre test dan post test dengan rata-rata yaitu 33,00-29,9767= 3,02326 dan selisih
perbedaan tersebut antara 1,04868 sampai dengan 4,99783 (95% Confidence Interval of the
Pada tabel 3.9 di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,556 > 0,05, maka
HO diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata
antara hasil sikap pre-test dengan post test yang artinya ada pengaruh sikap dalam penggunaan
gadget terhadap kesehatan mata pada siswa kelas VI SD 2 Langkapura tahun 2022.
17
Berdasarkan nilai Sig. (2-tailed) adalah sebesar 0,004 < 0,05, maka HO ditolak dan Ha
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata antara hasil sikap pre test
dengan post test yang artinya ada pengaruh pengetahuan dalam penggunaan gadget terhadap
Dengan demikian, karena nilai t hitung sikap yaitu 0,594 < t tabel 2,018, maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan di atas dapat disimpulkan bahwa HO diterima dan Ha
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata antara hasil sikap pre
test dengan post test yang artinya tidak ada pengaruh sikap dalam penggunaan gadget terhadap
kesehatan mata pada siswa kelas VI SD 2 Langkapura tahun 2022. Pada nilai t hitung
pengetahuan yaitu 3,090 > t tabel 2,018, maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan di atas
dapat disimpulkan bahwa HO ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan rata-rata antara hasil pengetahuan pre test dengan post test yang artinya ada pengaruh
pengetahuan dalam penggunaan gadget terhadap kesehatan mata pada siswa kelas VI SD 2
Penyuluhan ini sangat penting dilaksanakan dengan sasaran anak – anak, karena
pembelajaran mulai dari dini akan membuat anak – anak lebih mudah untuk memahami. Hasil
yang didapat dari kegiatan penyuluhan kepada siswa/siswi SD N 2 Langkapura adalah sebelum
dilakukan penyuluhan pengetahuan buruk siswa sebesar 7,0% dan yang memiliki persentase
pengetahuan baik sebesar 93,7%. Setelah penyuluhan dilaksanakan pengetahuan buruk siswa
mengalami penurunan yaitu 00,0%. dan yang memiliki persentase pengetahuan baik
18
Sebelum dilakukan penyuluhan sikap buruk siswa sebesar 23,3% dan pengetahuan baik
siswa sebesar 76,7%. Setelah penyuluhan dilaksanakan yang memiliki sikap buruk siswa
mengalami penurunan yaitu 9,3%. dan yang memiliki sikap baik siswa mengalami peningkatan
signifikan sebesar 90,7%. Hasil persentase ini didapat dari kuisioner sesudah dan sebelum
penyuluhan.
Berdasarkan hasil uji Independent Sample T Test didapatkan hasil nilai thitung dan ttabel sikap
(0,594 < 2,018) disimpulkan bahwa HO diterima dan Ha ditolak. Sehingga tidak ada perbedaan
rata-rata antara sikap pre test dengan post test. Pada nilai t hitung pengetahuan yaitu (3,090 >
2,018) disimpulkan bahwa HO ditolak dan Ha diterima. Sehingga terdapat perbedaan rata-rata
antara pengetahuan pre test dengan post test yang artinya ada pengaruh pnyuluhan bahaya gadget
yang diberikan oleh pemateri, dan dilihat dari situasi ini ternyata siswa/siswi mudah memahami
dan menyimak dengan baik materi yang disampaikan, mereka mulai banyak mengetahui tentang
dampak positif dan negatif bahaya gadget dan bagaimana cara mencegaah bahaya gadget.
19
2 Banner Rp. 45.000-,
3 Doorprize Rp. 36.000-,
4 Sertifikat + Bingkai Rp. 48.000
5 Proposal dan LPJ Rp. 50.000
Total Rp. 379.000-,
Penanggung
No Waktu Tahap Kegiatan Sasaran Jawab
2 10 Menit Pembukaan
20
kepada sasaran penyuluh
2) Memberikan kesempatan kepada menyampaikan materi
sasaran untuk menanyakan hal-
hal yang belum dimengerti dari
materi yang dijelaskan penyuluh
2) Menanyakan hal-hal
yang tidak dimengerti
dari materi penyuluhan
3) Mendengarkan
penyuluh menutup
acara dan menjawab
salam
21
BAB IV
PEMBAHASAN
Diantaranya smartphone seperti iphone, samsung, vivo, oppo, advan, dan realme serta
pada jaringan tubuh. Jaringan tubuh dipanaskan oleh rotasi dari molekul polar yang
disebabkan oleh medan elektromagnetik. Pada saat seseorang sedang menelepon dengan
ponsel, efek pemanasan ini akan terjadi pada permukaan kepala dan mengakibatkan
kenaikan suhu. Otak memiliki kemampuan untuk membuang kelebihan panas melalui
sirkulasi darah. Namun, kornea mata tidak memiliki pengaturan suhu dan dari percobaan
1) Bahaya Radiasi
Pengaruh gadget buat anak yang pertama yaitu bahaya paparan radiasi. Menurut
sebuah riset, paparan radiasi dari gadget sangat berbahaya bagi kesehatan dan
2) Menyebabkan Kecanduan
Pengaruh gadget terhadap anak yang selanjutnya yaitu menyebabkan kecanduan dan
ketergantungan. Hal ini tentunya akan berdampak negatif terhadap perkembangan fisik
22
dan motorik. Ketika bermain gadget biasanya lupa untuk makan sehingga asupan
juga akan berdampak terhadap kepribadian anak sehingga lebih cenderung memiliki
hambatan dalam proses perkembangannya. Hal ini karena anak-anak yang asyik
4) Penyakit Mental
Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dan terus menerus bisa menjadi salah satu
pemicu penyakit mental seperti depresi, sress, gangguan bipolar dan autis.
5) Obesitas
Selain menghambat pertumbuhan, anak-anak yang terlalu asyik bermain gadget sangat
beresiko mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini karena cenderung
kurang gerak sehingga terjadi penumpukan lemak tubuh yang mempercepat kenaikan
6) Gangguan Tidur
Sebaiknya tidak bermain gadget pada di malam hari. Hal ini karena bisa
Permainan game di gadget biasanya membuat lebih asik sehingga waktu tidurnya
terganggu. Dalam hal ini peran orangtua sangat penting dibutuhkan untuk mengontrol
penggunaan gadget.
23
Program yang dilaksanakan ini merupakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
yaitu dengan melakukan penyuluhan tentang “Bahaya Gadget Bagi Ksehatan Mata
Terhadap Anak - anak”. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari Jum’at, 9 Desember
Bahaya gadget sangat penting diketahui oleh anak – anak, selain mereka dapat
menambah ilmu, mereka juga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
memahami. Setelah menjawab kuisioner terdapat 3 siswa yang mendapat nilai baik, 4
siswa mendapat nilai yang cukup, dan siswa/siswi lainnya mendapat nilai kurang.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa 70% siswa/siswi dapat menjawab
kuisioner sebelum diberikan penyuluhan. Hal ini menandakan bahwa siswa/siswi cukup
dengan menggunakan media teknologi berupa laptop yang dibantu oleh microsoft power
point. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) edukasi adalah proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut Fitriani (2011), edukasi atau
24
melakukan sesuai yang diharapkan pendidik, dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari
Pada saat penyampaian materi siswa/siswi sangat tenang dan menyimak setiap materi
yang diberikan, dan saat sesi tanya jawab mereka sangat aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh pemateri. Melihat kondisi ini sepertinya siswa/siswi
sangat ingin tahu lebih banyak tentang dampak positif dan negatif gadget, penyakit yang
di timbulkan oleh gadget dan dampak penggunaan gadget. Setelah materi selesai
hasilnya cukup memuaskan, yaitu 90% siswa/siswi dapat menjawab kuisioner tersebut
dengan hasil nilai , 6 siswa mendapat nilai sangat baik, 12 siswa mendapat nilai baik, dan
2 lainnya mendapat nilai kurang. Jika dilihat dari persentase awal dan persentase kedua
materi yang diberikan, dan tidak malu untuk bertanya maupun menjawab.
pertanyaan dari materi yang telah disampaikan bagi siswa/siswi yang bisa menjawab akan
25
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa, siswa telah dapat
mengetahui tentang dampak negatif dan positif dari bahaya gadget, menyebutkan tentang
cara pencegahan dari bahaya gadget. Pada pengabdian ini siswa diukur pengetahuan dan
sikapnya tentang bahaya gadget terhadap kesehatan mata, apakah memiliki pengetahuan
yag baik (Skor >6) atau buruk (Skor <5). Serta apakah memiliki sikap yag baik
mata yang telah dilaksanakan di SD N 2 Langkapura, hasil yang didapat dari sebelum
kesehatan mata yaitu sebesar 7,0% (Baik) dan yang memiliki pengetahuan baik tentang
bahaya gadget terhadap kesehatan mata yaitu sebesar 93,7%. Setelah penyuluhan
Sebelum dilakukan penyuluhan sikap buruk yang dimiliki siswa tentang bahaya
gadget terhadap kesehatan mata sebesar 23,3% dan sikap baik siswa tentang bahaya
gadget terhadap kesehatan mata sebesar 76,7%. Setelah penyuluhan dilaksanakan, siswa
yang memiliki sikap buruk sebesar yaitu 9,3%. dan siswa yang memiliki sikap baik
26
mengalami peningkatan signifikan sebesar 90,7%. Hasil persentase ini didapat dari
Berdasarkan hasil uji Independent Sample T Test didapatkan hasil nilai thitung dan
ttabel sikap (0,594 < 2,018) disimpulkan bahwa HO diterima dan Ha ditolak. Sehingga
tidak ada perbedaan rata-rata antara sikap pre test dengan post test. Pada nilai t hitung
pengetahuan yaitu (3,090 > 2,018) disimpulkan bahwa HO ditolak dan Ha diterima.
Sehingga terdapat perbedaan rata-rata antara pengetahuan pre test dengan post test yang
artinya ada pengaruh pnyuluhan bahaya gadget bagi anak-anak terhadap kesehtan mata.
5.2 Saran
1. Bagi siswa/siswi kelas VI yang sudah diberikan informasi dan edukasi terkait Bahaya
Gadget pada kesehatan mata dan cara pencegahan dari bahaya gadget.
2. Diharapkan peran guru atau tenaga kesehatan untuk dapat memberikan penyuluhan
tentang Bahaya gadget bagi kesehatan mata, agar anak – anak dapat memahami dampak
positif dan negatif gadget mulai dari dini, dan agar mereka dapat menerapkan pola
hidup sehat.
27
DAFTAR PUSTAKA
Abdu, S., Saranga’, J. L., Sulu, V., & Wahyuni, R. (2021). Dampak Penggunaan Gadget
Terhadap Penurunan Ketajaman Penglihatan. Jurnal Keperawatan Florence Nightingale,
4(1), 24–30. https://doi.org/10.52774/jkfn.v4i1.59
Astuti, S. I., Arso, S. P., & Wigati, P. A. (2015). Penyuluhan Penggunaan Gadget Yang Bijak
Dan Aman. Analisis Standar Pelayanan Minimal Pada Instalasi Rawat Jalan Di RSUD
Kota Semarang, 3, 103–111. Retrieved from
https://prosidingonline.iik.ac.id/index.php/senias/article/download/106/104
Dina, A. (2019). Pengaruh Unsafe Action (Tindakan Tidak Aman) Dalam Penggunaan Gadget
Terhadap Ketajaman Penglihatan Siswa Sekolah Dasar Islam Tunas Harapan Semarang.
Journal Information, 10, 1–16. Retrieved from
http://eprints.dinus.ac.id/19107/9/bab1_18462.pdf
Fabiana, M. F. (2019). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Dengan Media Audio Visual Terhadap
Perilaku Merokok Pada Remaja, 8–31. Retrieved from
http://eprints.umpo.ac.id/8376/4/BAB 2.pdf
Haqi, M. (2016). Landasan Teori Bahaya Teknologi, (April 2016), 15–52. Retrieved from
http://repository.um-surabaya.ac.id/1541/3/BAB_II.pdf
Hidayatuladkia, S. T. (2021). Peran Orang Tua dalam Mengontrol Penggunaan Gadget pada
Anak Usia 11 Tahun. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 5(3), 363.
https://doi.org/10.23887/jppp.v5i3.38996
Lestari, P. W., & Millenia, S. J. (2020). Peningkatan Pemahaman Anak Melalui Edukasi
Dampak Penggunaan Gawai Berlebih. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 4(2), 264–272.
Retrieved from http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article/view/2027
Ripandi, pandi. (2022). Mengurangi Jam Bermain Gadget/HP pada Anak Konten ini telah
tayang di Kompasiana.com dengan judul “Mengurangi Jam Bermain Gadget/HP pada
Anak”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/ripandipandi5425/62a36c85fca4e4605461d495/mengurangi-
28
jam-bermain-ga. Retrieved from
https://www.kompasiana.com/ripandipandi5425/62a36c85fca4e4605461d495/mengurangi-
jam-bermain-gadget-hp-pada-anak
Siswanti, D. N., Daud, M., & Jalal, N. M. (2019). Motif Orang Tua Memberikan Gadget Kepada
Anak Usia Dini Di TK Y Makassar. Prosiding Temilnas XI IPPI, 7(8), 147–153. Retrieved
from https://psychologyforum.umm.ac.id/files/file/Prosiding IPPI 2019/17_ Dian
Novita%2C Muh_ Daud%2C Novita Maulidya.pdf
Subarkah, M. A. (2019). Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak. Rausyan Fikr : Jurnal
Pemikiran Dan Pencerahan, 15(1), 125–139. https://doi.org/10.31000/rf.v15i1.1374
Wandini, R., Novikasari, L., & Kurnia, M. (2020). Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap
Kesehatan Mata Anak Di Sekolah Dasar Al Azhar I Bandar Lampung. Malahayati Nursing
Journal, 2(4), 810–819. https://doi.org/10.33024/manuju.v2i4.3049
29
LAMPIRAN
30
Lampiran 1. Surat Balasan Izin Pengabdian Masyarakat
31
Lampiran 2. Rincian Dana
No. Nama Barang Biaya
1 Konsumsi Rp. 200.000-,
2 Banner Rp. 45.000-,
3 Doorprize Rp. 36.000-,
4 Sertifikat + Bingkai Rp. 48.000
5 Proposal dan LPJ Rp. 50.000
Total Rp. 379.000-,
Lampiran 3. Dokumentasi
1. Foto bersama dan penyerahan plakat
32
2. Peyampian materi
33
Lampiran 5. Daftar Hadir
No. Nama Peserta Tanda Tangan
1
1
Bilqisy
2 2
Bilqis
3 3
Ilham
34
4 4
Lingga
5 5
Ahmad
6 6
Revan
7 7
Kaffa
8 8
M fikri
9 9
Fauzan
10 10
Arafka
11 11
Kayla
12 12
Qonita
13 13
Nur
14 14
Amanda
15 15
Kamila
16 16
Herma
17 17
Desi
18 18
Auliya
19 19
Gilang
20 20
Bagus
21
21 Zaki
22
22 Khaila
23
23 Syafira
24
23 Jaka
25
25 Fidela
26
26 Safira
27
27 Qaila
28
28 Rayazka
29
29 Nasya
30
30 Devita
35
31
31 Arfan
32
32 Andika
33
33 Sultan
34
34 Vazar
35
35 Rinala
36
36 Almavira
37
37 Radha
38
38 Nada
39
39 Ravel
40
40 Nesya
41
41 Umar
42
42 Bilqisy
43
43 Lussi
36
Lampiran 6. LoA Jurnal
37
Lampiran 7. Cek Turnitin
38