TIM PENYUSUN
EKA ADI SETYAWAN (
JESIKA AUDI ZALMA (0057322310)
RYAN DWI ARDIYANTO (0059295636)
YUSNITA DWI ROSMAHENI (0068096925)
Budiono, S. Pd.
NIP. 19720320 199601 1 001
iii
iv
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan Praktik
Kerja Lapangan serta menyusun laporannya dengan baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
vi
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI................................................................iv
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 DASAR PELAKSANAAN PKL..............................................................1
1.3 TUJUAN...................................................................................................2
1.4 METODE PENGUMPULAN DATA.......................................................3
1.5 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANNAN...........................................3
1.6 PELAKSANA PKL...................................................................................3
BAB II POROFIL DUDI.........................................................................................3
2.1 SEJARAH DUDI......................................................................................3
2.2 VISI DAN MISI DUDI.............................................................................3
2.3 STRUKTUR ORGANISASI DUDI..........................................................3
BAB III KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANAGAN.....................................3
BAB IV PENUTUP.................................................................................................4
4.1 KESIMPULAN.........................................................................................4
4.2 SARAN.....................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................3
LAMPIRAN.............................................................................................................3
DATA DIRI PESERTA PKL..............................................................................3
FOTO KEGIATAN..............................................................................................4
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Praktek Kerja Industri PKL (Praktik Kerja Lapangan) tidak lepas dari
tujuan sekolah kejuruan dan merupakan program dari Depdikbud yaitu mendidik
siswa/siswi agar mampu untuk mandiri dari tanggung jawab. Dengan adanya PKL
(Praktik Kerja Lapangan) ini siswa/siswi di tuntut untuk meningkatkan
ketrampilan serta mengembangkan sikap profesional guna memasyarakatkan diri
pada suasana yang lebih luas untuk memperoleh umpan balik serta memperbaiki
dan mengembangkan suasana pendidikan dengan lapangan yang sebenarnya.
Dengan adanya program ini maka dianjurkan untuk setiap sekolah
kejuruan di samping sebagai program juga sebagai persyaratan untuk dapat
mengikuti ujian Praktik Kejuruan yang akan di selenggarakan. Praktik Kerja
Lapangan merupakan kegiatan atau aktivitas siswa yang dilakukan di perusahaan
atau instansi pemerintah yang memiliki hubungan erat dengan pengembangan
atau penerapan ilmu yang telah diperoleh dibangku SMK.
Dengan adanya PKL (Praktik Kerja Lapangan) tersebut diharapkan dapat
menjembatani pertukaran informasi antara pihak sekolah dan pihak perusahaan.
Selain itu, dengan adanya praktik kerja lapangan sangat berperan bagi siswa yaitu
untuk memperluas dan menambah wawasan serta pengalaman siswa sehingga
siswa dapat belajar menerapkan disiplin ilmu yang didapatkan pada dunia kerja
dan membantu meningkatkan kemampuan aplikatif siswa sebagai modal dalam
memasuki dunia kerja.
1
2. Sesuai dengan kurikulum 1984, bahwa pendidikan di sekolah kejuruan akan
di kembangkan secara mantap untuk menjadikan kader yang berguna;
3. Adanya saling membutuhkan/ketergantungan antara satu dengan yang
lainnya khususnya dunia usaha;
4. Kegiatan PKL (Praktikik Kerja Lapangan) diarahkan untuk meningkatkan
mutu kualitas pendidikan kejuruan menengah khususnya di bidang teknik
kendaraan ringan merupakan satu pengetahuan dalam mengembangkan
kegiatan usaha untuk mencapai efisiensi.
1.3 TUJUAN
Tujuan umum
Tujuan umum pelaksanaan PKL (Praktik Kerja Lapangan), ini memiliki
beberapa tujuan yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dan
siswi di SMKN 1 Wonosari pada khususnya. Tujuannya adalah:
1. Menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional sesuai
dengan tuntutan kualitas tenaga kerja Dunia Usaha /Dunia Industri;
2. Memperkokoh program Link and Match yang telah ditetapkan Pemerintah
melalui Departemen Pendidikan Nasional yang memadukan Program
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Dunia Usaha /Dunia Industri;
3. Mempersiapkan siswa untuk belajar secara mandiri, bekerja sama dalam
suatu tim dan mampu mengembangkan keahlian dan keterampilannya
sesuai dengan minat dan bakat masing-masing;
4. Mmeningkatkan kualitas kepribadian siswa, sehingga mampu berinteraksi,
berkomunikasi dan memiliki rasa tanggung jawab serta disiplin yang
tinggi;
5. Memberi kesempatan bagi siswa yang memiliki potensi untuk menjadi
tenaga kerja yang terampil, produktif dan beretos;
6. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah;
7. Membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi PKL
(Praktik Kerja Lapangan);
8. Melatih siswa untuk berkomunikasi/ berinteraksi secara profesional
didunia kerja yang sebenarnya;
2
9. Menjalin Kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri
maupun dunia usaha.
Metode penulisan pada laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode Observasi yaitu merupakan metode yang kami laksanakan
dengan cara melakukan pengamatan secara langsung, mengetahui lokasi,
informasi, kondisi serta situasi terkait dengan kegiatan yang ada di tempat
PKL.
2. Metode Interview
Metode Interview yaitu metode di mana kami harus mengajukan
pertanyaan antara pembimbing lapangan maupun karyawan yang terdapat
di Handoyo Budi Orchids.
3. Metode kepustakaan
3
Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan oleh Siswa SMKN 1 Wonosari
Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, adapun nama pelaksana
PKL yaitu:
4
BAB II
POROFIL DUDI
1.2.1 Visi
1.2.2 Misi
5
Gambar 2.1 Contoh Penulisan Gambar
6
BAB III
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
3
Tabel 1. Kandungan Gizi pada Selada
Kandungan Jumlah
Energi 15 kkal
Protein 1,2 gr
Lemak 0,2 gr
Karbohidrat 2,9 gr
Kalsium 22mg
Fosfor 25 mg
Fe 1 mg
Vitamin A 540 IU
Vitamin B1 0,04 mg
Vitamin C 8 mg
Sumber : Novriana, 2014
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magniliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Lactuca
Spesies : Lactuca sativa L.
Daun selada memiliki bentuk, ukuran dan warna yang beragam tergantung
varietasnya. Tinggi tanaman selada daun berkisar antara 30-40 cm dan tinggi
tanaman selada berkisar antara 20-30 cm. Selada memiliki sistem perakaran
tunggang dan serabut. Akar serabut menempel pada batang dan tumbuh menyebar
ke semua arah pada kedalaman 20-50 cm atau lebih (Novriani, 2014).
4
penyiangan san pengolahan tanah dalam budidaya tanamannya. Selanjutnya
proses budidaya dilakukan dengan kondisi lebih bersih tanpa menggunakan pupuk
kotoran hewan. Faktor-faktor pembatas dalam budidaya di lahan seperti suhu,
kelembaban, nutrisi dan PH dapat diatur dengan menggunakan metode
hidroponik. (Al-Khodmany, 2018)
1. Aeroponik Sistem
Dengan menggunakan pewaktu (timer) maka, secara berkala akar akan selalu
disemprotkan menggunakan nosel khusus dengan durasi tertentu agar akar
tanaman tetap basah.
Sistem Irigasi Tetes merupakan system hidroponik yang sering digunakan untuk
saat ini. Sistem operasinya sederhana yaitu dengan menggunakan timer untuk
mengontrol kerja pompa air. Pada saat pompa air dihidupkan, pompa meneteskan
nutrisi ke masing-masing tanaman, air irigasi diberikan perlahan-lahan dengan
tetesan terputus-putus atau terus menerus berupa aliran tipis atau semprotan kecil.
Salah satu modifikasi sistem irigasi tetes ini yakni menggunakan pipa berlubang
tanpa menggunakan komponen emiter/ penetes. Supaya tanaman berdiri tegak,
maka tanaman ditopang menggunakan media tanam lain seperti cocopeat (serbuk
sabut kelapa), sekam bakar, batu zeolit, arang, pasir dan lain lain selain tanah.
5
3. NFT (Nutrient Film Technique)
Teknik ini adalah cara yang paling populer dalam istilah hidroponik, biasanya
diterapkan untuk skala bisnis. Sistem NFT ini secara terus menerus mengalirkan
nutrisi yang terlarut dalam air tanpa menggunakan timer untuk pompanya selama
minimal 10 s/d 14 jam setiap harinya. Nutrisi ini mengalir kedalam gully (wadah
berbentuk persegi seperti talang air) melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian
kembali lagi ke penampungan air, begitu seterusnya. Air nutrisi yang mengalir
sangatlah tipis berkisar 2 mm s/d 4 mm, dengan kemiringan gully 3 cm per 1 m
nya. Jadi air akan mengalir dengan lancar hingga menimbulkan riak-riak di dalam
gully, dan akarpun akan terpenuhi pasokan oksigennya. Kelemahan sistem ini
adalah air nutrisi diharuskan tetap mengalir dari pagi sampai sore tanpa putus,
artinya jika terjadi kerusakan pompa atau ada masalah lain hingga terhentinya
sirkulasi air, maka akan beresiko kematian atau mempengaruhi mutu pertumbuhan
terhadap tanaman.
Teknik ini mirip dengan NFT. Pada DFT ketebalan air nutrisi 2 s/d 4 cm dan tidak
ada kemiringan. Jadi seandainya terjadi masalah hingga sirkulasi terhenti,
tanaman tetap aman karena masih ada genangan air nutrisi 2 s/d 4 cm. Di
Indonesia biasanya menggunakan pipa pvc (2 s/d 4 inchi), karena susahnya untuk
mendapatkan gully.
6. Water Culture
Ini salah satu system hidroponik yang paling sederhana sekali dan biasanya
digunakan oleh kalangan pemula. Sistem ini termasuk pasif, karena tidak ada part-
6
part yang bergerak. Nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam
wadah menggunakan perantara sejenis sumbu, seperti kain flanel atau lain
sebagainya.
Sistem hidroponik NFT (nutrient film technique) adalah salah satu metode
budidaya tanaman tumbuh pada nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga
memperoleh air, nutrisi, dan oksigen yang cukup. Pada sistem NFT airnya
bersirkulasi dari tandon dinaikkan melalui selang kecil menuju paralon dengan
menggunakan pompa air. Model ini paling disukai karena perkembangan tanaman
paling cepat, karena hanya ujung akar yang bersentuhan dengan larutan nutrisi
sehingga oksigen juga lebih banyak diserap dari udara (Tallei dkk, 2017).
1.1.3.2 Penyemaian
7
Penyemaian merupakan suatu proses penyiapan bibit tanaman baru
sebelum ditanam pasa lahan penanaman. Tahapan persemaian mempengaruhi
hasil dan kualitas selada yang dihasilkan. Tujuan dari penyemaian benih selada
adalah untuk mengurangi kematian tanaman selada akibat belum siap atau belum
mampu beradaptasi dengan kondisi lahan. Persemaian diawali dengan memilih
benih selada yang memiliki viabilitas tinggi sehingga pada saat persemaian tidak
banyak benih yang tidak tumbuh. Benih-benih bersertifikat memiliki kedaluwarsa
akan menurun daya kecambahnya.
8
Pindah tanam bibit selada adalah proses memindahkan bibit selada dari
nampan penyemaian ke sistem Hidroponik. Ciri-ciri bibit yang sudah siap pindah
tanam adalah ketika benih yang disemai sudah menumnuhkan dua daun pertama
Pada umumnya ciri-ciri tersebut muncul setelah 7 haru setelah semai, jika
sudah terlambat lindah tanam maka bibit akan kurus. Cara memindah tanaman
yaitu:
Untuk selada berumur 7-14 hari setelah pindah tanam PPM harus
distabilkan diangka 600, dan selada berumur 15-35 hari setelah pindah tanam
PPM dinaikkan diangka 800. Selada dari umur 7-35 hari setelah pindah tanam PH
harus ditetapkan diangka 6,0-6,5, Jika kelebihan PH maka Sayur tidak akan
menyerap nutrisi dengan baik.
Pengecekan PPM dan PH dilakukan pada 3 hari sekali. Hal ini untuk
menjaga kestabilan nutrisi, pengecekan PPM dan PH menggunakan alat ukur yang
bernama TDS meter. Cara pengecekan PPM dan PH yaitu:
9
Nutrisi merupakan zat-zat yang dibutuhkan oleh tanaman selada agar dapat
tumbuh dengan baik. Tujuan pemberian nutrisi adalah untuk menambahkan unsur
hara yang dibutuhkan oleh selada pada metia tanamnya. Nutrisi penting yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman terdiri dari 13 unsur, diklasifikasikan
sebagai makronutrien (diperlukan dalam jumlah yang lebih besar) seperti
Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S)
dan mikronutrien (dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit), seperti Besi (Fe),
Mangan (Mn), Boron (B), Tembaga (Cu), Zinc (Zn), Molibdenum (Mo) dan Klor
(CI). Sedangkan unsur Karbon (C) dan Oksigen (O) adalah terdapat di atmosfer
dan Hidrogen (H) dipasok oleh air (Orsini, F. et al, 2012).
1. Nitrogen
Unsur ini adalah komponen utama pembentukan klorofil, mendorong
pertumbuhan tanaman cepat, merangsang pertumbuhan vegetatif, dan
meningkatkan kualitas sayuran dan buah meningkatkan kandungan protein
2. Fosfor (P)
Berguna untuk merangsang pembentukan dan perkembangan akar dan
bunga, berkontribusi pada pematangan biji, mendorong pewarnaan buah,
membantu pembentukan biji dan vigor tanaman.
3. Kalium (K)
unsur K memberikan kekuatan dan ketahanan terhadap penyakit,
meningkatkan ukuran biji, meningkatkan kualitas buah.
4. Kalsium (Ca)
Berguna untuk merangsang pembentukan dan perkembangan akar lateral,
meningkatkan vigor tanaman dan merangsang pembentukan biji.
5. Magnesium (Mg)
Merupakan komponen utama dari klorofil yang diperlukan untuk
biosintesis gula.
6. Sulfur (S)
Berguna mempertahankan warna hijau, merangsang produksi benih dan
membantu perkembangan tanaman
Nutrisi Hidroponik yang dibutuhkan oleh tanaman selada yaitu
Pupuk AB Mix adalah pupuk yang terdiri dari campuran dua pupuk yaitu
A dan B. Unsur paket A adalah unsur kalsium (Ca) dan pada paket B adalah sulfat
(S) dan fosfat (P). Dibawah ini adalah nama bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
membuat pupuk hidroponik AB Mix (Sastro dan Rokhmah, 2016).
10
Komposisi Pekatan A Komposisi Pekatan B
Kalsium nitrat : 1176 gr Kalium dihidro fosfat : 335 gr
Kalium nitrat : 616 gr Amnonium sulfat : 122 gr
Fe EDTA : 38 gr Kalium sulfat : 36 gr
Magnesium sulfat : 790 gr
Cupri sulfat : 0,4 gr
Zinc sulfat : 1,5 gr
Asam borat : 4,0 gr
Mangan Sulfat : 8 gr
Amonium hepta molibdat : 0,1 gr
Compost Tea adalah pupuk organic cair yang berasal dari fermentasi
kompos. Compost Tea bekerja sebagai supplier nutrisi bagi tanaman selada.
Efektivitas Compost Tea menjadi tinggi dan penggunaan tepat sesuai tahap
pertumbuhan tanaman selada.
Bahan Jumlah
Bekas cacing (kascing) 1kg
Daun Kipahit 500 gr
Dekomposer Bunkai 500 gr
Asam Humat/ Humic Acid 50 gr
Azomite Trace Mineral 50 gr
Azomite Micro 2 1,25 gr
MgSO4 10 gr
NPK 16:16:16 150 gr
Air 10L
11
Perawatan selada adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan mencegah
kerusakan yang terjadi pada selada. Kelembaban yang tinggi memicu
perkembangan jamur pathogen yang menyerang tanaman. Syarat penting agar
tanaman tumbuh baik adalah menjaga sanitasi dan acrasi di lingkungan
hidroponik.
1. Pengecekan selada dan pruning daun bagian bawah yang busuk supaya
tidak menular ke bagian batang serta dapat mengakibatkan pembusukan
batang.
2. Pengecekan selang pada sistem juga merupakan cara perawatan ssalada
Pengecekan selang sistem dilakukan pagi dan sore hari. Hal ini bertujuan
untuk menghindari selang buntu yang mengakibatkan selada layu dan
kekurangan nutrisi.
3. Pengendalian hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang tanaman
hidroponik adalah kutu putih, Kutu aphid dan semut. Penyebab penyakit
disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus yang ditularkan melalui vektor
serangga ataupun penggunaan alat yang terkontaminasi.
1.1.8 Panen
12
kondisi sayur tetap segar, tidak layu, dan tahan lama. Cara pemanenan selada
yaitu:
1. Potong akar yang keluar dari netpot terlebih dahulu hal ini dilakukan
untuk memudahkan pemisahan netpot dan selada.
2. Lepaskan netpot dan potonglah akarnya hingga tersisa 1cm.
3. Kemudian Selada yang siap untuk dipacking ditata di nampan serta tidak
boleh ditumpuk, Karena daun yang terkena akarnya akan mudah busuk
dan mudah layu.
13
masakan rumahan lainnya biasanya sebagai campuran salad. Selada memiliki ciri
khas yaitu bunganya mengumpul dalam tandan membentuk rangkaian
Ordo : Asteraceae
Famili : Asteraceae
Genus : Lactuca
14
hidroponik dengan sistem NTF yang mempunyai otomasi pencampuran nutrisi
(Mega, 2015).
1.2.4 Penyemaian
15
5. Masukan benih ke dalam rokwool dengan menggunakan paku.
6. Simpan di ruangan gelap dan lembab sehari semalam atau 24 jam.
7. Setelah benih berubah menjadi kecambah.
8. Letakan di ruangan terkena sinar matahari selama 6 HSS (hari setelah
semai)
3.2.7 Pindah Tanam
PPM (part per million) adalah satuan pengukuran nutrisi pada sistem hidroponik,
Sedangkan TDS meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kepadatan larutan nutrisi Hidroponik yang dipakai untuk mengaliri tanaman.
PH meter adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk mengukur
pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan (ada elektrode khusus yang
berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat). Sebuah pH meter terdiri
dari sebuah elektrode (probe pengukur) yang terhubung ke sebuah alat elektronik
yang mengukur dan menampilkan nilai pH. Bertujuaan untuk mengetahui kadar
air dan nutrisi dalam tandon. Pengecekan dilakukan di pagi hari. Untuk
mengetahui ketinggian nutrisi kita menggunakan TDS-3Meter.
Cara mengecek nutrisi di dalam tandon dan alat yang yang di butuhkan
adalah:
16
3) Ukur dengan TDS-3Meter
4) Tambah nutrisi jika PPM terlalu rendah yaitu di angka dibawah 500.
5) Tambahkan air Accu Zuur jika PH diatas angka 6,5 untuk menurunkan PH
air.
6) Tambahkan Compos Tea untuk menambah nutrisi.
7) Setelah semua tahapan selesai, lalu input di buku laporan.
3.2.9 Perawatan
Cara menjaga tanaman sayur agar tetap subur dan shat pada Sistem
hidroponik adalah:
1) Pengecekan slang setiap pagi dan sore untuk menghindari buntu pada
slang yang mengakibatkan sayur menjadi layu.
2) Pengecekan sayur dan pruning daun bagian bawah yang berwarna kuning
atau busuk agar tidak menular ke batang atau daun lain yang
mengakibatkan pembusukan pada batang.
3) Sterilisasi Green House agar tetap bersih dan sehat serta terhindar dari
penyakit dan hama.
3.2.9 Panen
17
3.2.10 Packing
1. Siapkan alat dan bahan seperti timbangan, kain lap, gunting, plastik dan
kardus packing.
2. Proses sortasi dilakukan dengan cara memisahkan bagian daun yang
tua, rusak, busuk atau sakit.
3. Bagian batang bawah Baby Romain yang sudah di sortasi dilap
menggunakan kain lap bertujuan untuk menghilangkan getah pada
batang yang dapat mengakibatkan pembusukan.
4. Masukkan sayur kedalam plastik.
5. Masukan sayur yang sudah di packing ke dalam kardus dengan berat
menyesuaikan.
18
Andewi atau Cichorium endivia L. adalah bagian dari genus Cichorium, keluarga
Asteraceae yang mengandung berbagai nutrisi penting. C. endivia L. merupakan
sayuran salad populer dari tanaman Mediterania yang berasal dari Eropa, Asia
Barat, Amerika Utara dan sekarang banyak dibudidayakan. Andewi merupakan
jenis sayuran yang mungkin kurang populer di kalangan masyarakat indonesia.
Namun, andewi memiliki segudang manfaat yang sangat berkhasiat bagi tubuh
manusia. Tanaman andewi menghasilkan perbungaan yang terdiri dari 1-3 bunga
biru. Tanaman andewi dapat tumbuh tinggi hingga 1,5 m dan biasanya ditanam
tahunan. Andewi juga dapat disebut sebagai bayam Ceylon, escarole atau sawi
putih (chicory).
Tanaman ini bertangkai pendek dengan roset daun yang disusun bergantian pada
batangnya. Daun semakin ke bagian atas batang semakin kecil. Daunnya bisa
lebar dan rata, melengkung atau keriting tergantung pada varietas dan umumnya
10-25 cm panjangnya. Bentuk fisik tanaman andewi memang mirip seperti selada,
namun pada kandungannya, andewi lebih banyak mengandung kalsium, fosfor,
kalium dan magnesium dibanding selada.
Divisi : Magnoliophytya
Kelas. : Magnoliopsida
Genus : Cichorium
Tabel 1. Endiv,Mentah
19
Kalsium 5.2% Zat besi 4.61%
Top 10 Gisi
Sistem hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) adalah salah satu metode
budidaya tanaman tumbuh pada nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga
memperoleh air, nutrisi, dan oksigen yang cukup. Pada sistem NFT airnya
bersirkulasi dari tandon dinaikkan melalui selang kecil menuju paralon dengan
menggunakan pompa air. Model ini paling disukai karena perkembangan tanaman
paling cepat, karena hanya ujung akar yang bersentuhan dengan larutan nutrisi
sehingga oksigen juga lebih banyak diserap dari udara (Tallei dkk, 2017).
Model NFT ini dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan atau kebutuhan. Rak
dapat dibuat bertingkat dan atau bersusun seperti piramid atau dapat juga disusun
melebar. Air mengalir secara gravitasi dari bagian tinggi ke rendah. Oleh karena
itulah ketinggian talang air diukur demgam kemiringan 2-3 %. Untuk mengalirkan
nutrisi menggunakan pompa maka nutrisi yang digunakan dimasukkan ke dalam
bak penampung dengan debit air 1 liter/menit (Jannovar. E.A, 2016).
Sebelum digunakan green house harus sudah steril. Penyeterilan dapat dilakukan
dengan Cara:
20
1. Membersihkan guli yaitu dengan cara menggosok bagian dalam
menggunakan sikat dan disemprot menggunakan air mengalir,
2. Pengurasan tandon nutrisi yang bertujuan agar tandon nutrisi steril dari
hama dan penyakit
3. Penyemprotan sawang (sarang laba-laba) dan kasa green house
menggunakan mesin sancin.
1.3.2.2 Penyemaian
Penanaman adalah proses menyemai benih langsung ke media yang akan menjadi
tempat tumbuh suatu tanaman tersebut. Penanaman juga disebut dengan
pembudidayaan dari usia masih benih hingga siap dipanen atau juga proses
memperbanyak tanaman yang ada. Adapun cara penanaman endive yaitu:
1.3.2.3 Penyemprotan
21
1. Siapkan alat dan bahan seperti: sprayer, gelas takar, air, jadam silica 15ml,
jadam sulfur 15ml, winder 9ml, atonik 5ml, metalik 3ml, amino 15ml, dan
perekat 9ml.
2. Masukkan air 15 liter menggunakan gelas ukur kedalam sprayer.
3. Campurkan fungisida tersebut kedalam sprayer.
4. Semprotkan Campuran tersebut ke bagian daun tanaman.
Untuk selada berumur 7-14 hari setelah pindah tanam PPM harus
distabilkan diangka 600, dan selada berumur 15-35 hari setelah pindah tanam
PPM dinaikkan diangka 800. Selada dari umur 7-35 hari setelah pindah tanam PH
harus ditetapkan diangka 6,0-6,5. Jika kelebihan PH maka sayur tidak akan
menyerap nutrisi dengan baik.
22
Pengecekan PPM dan PH dilakukan pada 3 hari sekali. Hal ini untuk
menjaga kestabilan nutrisi dan pengecekan PPM dan PH menggunakan alat ukur
yang bernama TDS meter. Cara pengecekan PPM dan PH yaitu:
Nutrisi merupakan zat-zat yang dibutuhkan oleh tanaman selada agar dapat
tumbuh dengan baik. Tujuan pemberian nutrisi adalah untuk menambahkan unsur
hara yang dibutuhkan oleh stroberi pada media tanamnya. Nutrisi penting yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman terdiri dari 13 unsur, diklasifikasikan
sebagai makronutrien (diperlukan dalam jumlah yang lebih besar) seperti
Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S)
dan mikronutrien (dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit), seperti Besi (Fe).
Mangan (Mn), Boron (B), Tembaga (Cu), Zinc (Zn), Molibdenum (Mo) dan Klor
(CI). Sedangkan unsur Karbon (C) dan Oksigen (O) adalah terdapat di atmosfer
dan Hidrogen (H) dipasok oleh air (Orsini, F. et al, 2012).
1. Nitrogen (N)
2.Fosfor (P)
3.Kalium (K)
4. Kalsium (Ca)
5. Magnesium (Mg)
23
Merupakan komponen utama dari klorofil yang diperlukan untuk biosintesis
gula.
6. Sulfur (S)
Pupuk AB Mix adalah pupuk yang terdiri dari campuran dua pupuk yaitu A dan
B. Unsur paket A adalah unsur kalsium (Ca) dan pada paket B adalah sulfat (S)
dan fosfat (P). Dibawah ini adalah nama bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
membuat pupuk hidroponik AB Mix (Sastro dan Rokhmah, 2016).
Compost tea adalah pupuk organic cair yang berasal dari fermentasi kompos.
Compost tea bekerja sebagai supplier nutrisi bagi tanaman stroberi.Efektivitas
compost tea menjadi tinggi dan penggunaan tepat sesuai tahap pertumbuhan
tanaman selada.
Bahan Jumlah
Bekas cacing (kascing) 1 kg
Daun Kipahit 500 gr
Dekomposer Bunkai 500 ml
Asam Humat/Humic Acid 50 gr
Azomite Trace Mineral 50 gr
Santa Micro 1 1,25 gr
MgSO4 10 gr
MKP 150 gr
SP36 100 gr
KCL 100gr
24
Air 10 L
1.3.2.9 Panen
Panen adalah pekerjaan terakhir dari budidaya tanaman. Tujuan panen adalah
mengumpulkan komoditas dari lahan dengan kondisi yang tepat dan kerusakan
yang minimal. Panen Juga, kegiatan pemungutan atau pemetikan hasil buah.
Pemanenan endive dapat dilakukan dengan teknik apa saja menggunakan gunting.
Penanganan panen sangat menentukan kualitas hasil yang sudah dibudidayakan,
serta untuk menentukan akan diapakan hasil panen tersebut. Cara pemanenan
dapat dilakukan dengan cara:
25
2. Pilih tanaman endive yang siap panen dengan ciri ciri daun berwarna hijau
tua, batang setinggi
3. Potong endive yang menggunakan gunting. Usahakan ketika memotong
endive bersama tangkainya.
4. Kumpulkan hasil panen endive kedalam nampan.
1.3.2.10 Packing
26
1.4.1 Tanaman Cabai Carolina Reaper
Carolina Reaper merupakan hasil perkawinan silang antara cabai Naga Pakistani
dengan jenis cabai Habanero dari Pulau St Vincents di Hindia Barat.
Pengembangan varietas tersebut dilakukan di Carolina Selatan, seperti dilansir
Chili Pepper Madness. Cabai Naga Pakistani merupakan keluarga dari cabai Naga
Morich yang dibudidayakan di Bangladesh dan India Timur Laut. Beberapa cabai
dari keluarga ini adalah Bhut Joloka, alias “Ghost Pepper”, yang menjadi salah
satu cabai super pedas asli. Bhut Jolokia mencapai lebih dari 1 Juta SHU,
menjadikannya cabai yang sangat pedas. Sementara cabai Habanero merupakan
cabai pedas dengan rasa jeruk. Meski tidak sepedas cabai Naga, namun tingkat
pedasnya 12 hingga 140 kali lipat cabai jalapeno. Hasil kawin silang keduanya
menghasilkan Caroline Reaper. Ukuran varietas ini cukup kecil, sekitar dua
setengah hingga lima setengah sentimeter atau sekitar dua buku jari orang dewasa.
Permukaan kulitnya cenderung bergelombang, meski beberapa Carolina Reaper
memiliki permukaan kulit yang halus. Warna Carolina Reaper terlihat merah
menyala. Salah satu ciri khas dari Carolina Reaper adalah ekor seperti
kalajengking yang khas.
Kingdom :l
Devisi :
Subdivisi :
Kelas :
Ordo :
27
Famili :
Genus :
Spesies :
Nutrien Kandungan
Kandungan 100 gr
Asam Proksimat
Air (g) 93,76
Energi(kkal) 21
Protein(g) 0,85
Kharbohidrat 4,46
Serat 1,1
Mineral
Kalsium(mg) 5
Fosfor(mg) 24
Kalium(mg) 222
Natrium(mg) 9
Vitamin
Tiamin(mg) 0,059
Riboflavin(mg) 0,048
Niasin(mg) 0,628
Vitamin A(AI) 623
Asam Animo
Triptofan 0,006
Treonin 0,021
Leusin 0,031
Lisin 0,031
(Sumber :Thomas et Al.,2000)
3.3.2 Penyemaian
28
Pesemaian adalah kegiatan memproses benih menjadi bibit/semai yang
siap ditanam di lapangan. Cara persemaian benih cabai yaitu dengan:
1. Siapkan tanah dan arang sekam dengan perbandingan 1:1, lalu campur
sampai merata.
2. Setelah tercampur, tanah dan arang sekam dimasukan dalam pot tree.
3. Siram tanah dengan air menggunakan sprayer.
4. Tanam benih cabai pada pot tree yang sudah diisi tanah dan arang sekam.
5. Simpan benih cabai yang sudah disemai ke Grenn House persemaian.
6. Biarkan benih tumbuh selama 2 Minggu.
29
3.3.4 Penyiraman
3.3.5 Pemupukan
Pupuk adalah material yang di tambahkan ada media tanam atau tanaman
untuk mencukupi hara yang di perlukan tanaman sehingga mampu berproduksi
dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik.
Pemupukan biasanya dilakukan 10 hari 1kali. Langkah-langkah pemupukan
sebagai berikut:
1. Siapkan alat dan bahan seperti: kempu (alat kocor gendong), Gelas takar,
dan pupuk berupa NPK dengan perbandingan 1:1.
2. Campur pupuk NPK dengan air yang sudah ditakar.
3. Masukan pupuk NPK dan air yang sudah di campur kedalam kempu.
4. Kocor pupuk cair tersebut ke tanaman cabai
30
3.3.6 Penyiangan
Pemasangan tali kenur adalah proses pemberian tali untuk penyangga pada
tanaman cabai. Pemasangan tali kenur. Pemasangan tali kenur dengan cara:
31
1. Siapkan tali kenur.
2. Ikatkan tali kenur pada kawat yang sudah di siapkan.
3. Lilitkan tali kenur pada batang tanaman cabai.
1. Siapkan obat dan alat untuk pengendalian hama seperti: imidagold, air,
dan gelas takar
2. Masukan air kedalam sprayer menggunakan gelas takar.
3. Ukurlah imidagold menggunakan gelas ukur dengan dosis 2ml/ liter
4. Campurkan imidagold dengan air kedalam sprayer
5. Spray campuran tersebut pada tanaman cabai dengan jangka waktu 3 hari
sekali.
3.3.9 Panen
Pemanenan cabai dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur 60-100
hari setelah tanam tergantung pada varietasnya, Kriteria masak petik yang optimal
dapat dilihat dari warna kulit cabai kemerahan.
Waktu pemetikan cabai pemetikan cabai yang baik adalah para pagi atau sore hari
dan keadaan cuaca cerah. Langkah-langkah pemanenan:
3.3.10Packing
32
Packing adalah pengemasan suatu barang yang siap untuk dikirim atau
didistribusikan ke tempat lain atau bisa disebut juga dengan pengepakan. Barang
biasanya ditaruh dalam suatu kotak atau yang lainnya sehingga barang tidak
mudah rusak dan terkesan rapi. Cara packing cabai Carolina yaitu:
33
BAB IV
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN
Dengan adanya PKL ini kita mendapatkan banyak pengalam kerja yang
pasti akan sangat bermanfaat untuk menunjang karir kita kedepannya. PKL juga
sangat mmebatu dalam meningkatkan potensi keahlian yang profesional dalam
bidangnya.
2.2 SARAN
Dari hasil selama kita melakukan kegiatan PKL, Kita juga ingin
memberikan saran agar PKL dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik
kedepannya, serta kita berharap:
34
DAFTAR PUSTAKA
3
LAMPIRAN
Alamat :
..............................................................................................
Agama : Islam
Nomor HP : ..............................................................................................
E-mail : ..............................................................................................
Hormat saya,
FOTO
3x4
LAMPIRAN
3
4
Agama : Kristen
Nomor HP : 085655292786
E-mail : jesikaaudi@gmail.com
Hormat saya,
FOTO
3x4
4
LAMPIRAN
Agama : Islam
Nomor HP : 082124467895
E-mail : ..............................................................................................
Hormat saya,
FOTO
3x4
5
LAMPIRAN
Agama : Islam
E-mail : ..............................................................................................
NO HP :081216693196
MOTO HIDUP : Hal yang besar tidak akan pernah dating dari zona nyaman
jika mengiginkan sesuatu yang belum pernah dimiliki,maka teruslah berusaha.
Hormat saya,
FOTO
3x4
6
LAMPIRAN
Alamat :
..............................................................................................
Agama : Islam
Nomor HP : ..............................................................................................
E-mail : ..............................................................................................
Hormat saya,
FOTO
3x4
7
FOTO KEGIATAN