Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


“PENGEMBANGAN INOVASI BARU PERTANIAN
DIBIDANG HIDROPONIK DAN ORGANIK”
DI “LEMBAH INDAH MALANG”

TIM PENYUSUN
EKA ADI SETYAWAN (
JESIKA AUDI ZALMA (0057322310)
RYAN DWI ARDIYANTO (0059295636)
YUSNITA DWI ROSMAHENI (0068096925)

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 WONOSARI


KOMPETENSI KEAHLIAN
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
MARET 2023
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Ketua Program Agribisnis Pembimbing Sekolah


Tanaman Pangan &
Holtikultura

Daning Nindya Fitri Sundi Dwi Candra,S.Pd.I


Arianti,S.Pd

Kepala Sekolah SMKN 1 Wonosari

Budiono, S. Pd.
NIP. 19720320 199601 1 001

iii
iv
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Pemimpin Perusahaan Pembimbing Industri

Santiko Ananto Prihatnok Reinhard Kukuh Dwi Putra,


S.P

v
KATA PENGANTAR

     Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan kegiatan Praktik
Kerja Lapangan serta menyusun laporannya dengan baik.

     Laporan ini kami susun berdasarkan pengalaman yang didapatkan saat


melaksanakan PKL di Lembah Indah Malang (LIM). Laporan ini kami susun
sedemikian rupa dengan harapan bisa diterima oleh guru pembimbing serta
sebagai referensi untuk adik kelas nantinya.
     Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah
membantu melancarkan seluruh kegiatan ini, diantaranya:
1. Drs. Edy Prayoga, ST., M.MTi, selaku kepala SMK Negeri 1 Wonosari
2. , selaku Pimpinan Perusahaan
3. Sudjai Sugianto,S.Pd, selaku Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas SMK
Negeri 1 Wonosari
4. Ibu Daning Nindya Fitri Arianti,S.Pd, selaku kepala program Agribisnis
Tanaman Pangan dan Hortikultura
5. Bapak Reinhard Kukuh Dwi Putra S.PL selaku pembimbing Industri
6. Bapak Sundi Dwi Candra,S.Pd selaku pembimbing Sekolah
7. Bapak dan Ibu Guru yang sudah memberikan bimbingan selama pelaksanaan
PKL
8. Segenap warga yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan
9. Orang tua yang selalu mendukung kami
10. Seluruh pihak yang sudah membantu dalam penyusunan laporan ini

Kami tahu, masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan dan penyusunan


Laporan PKL ini. Namun kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam
melaksanakannya. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang
membangun agar lebih baik untuk kedepannya.

     Semoga dengan kegiatan PKL ini dapat meningkatkan kemampuan dan


kualitas kami dalam Dunia Usaha.

Malang, Maret 2023

Penyusun

DAFTAR ISI

vi
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI................................................................iv
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................1
1.2 DASAR PELAKSANAAN PKL..............................................................1
1.3 TUJUAN...................................................................................................2
1.4 METODE PENGUMPULAN DATA.......................................................3
1.5 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANNAN...........................................3
1.6 PELAKSANA PKL...................................................................................3
BAB II POROFIL DUDI.........................................................................................3
2.1 SEJARAH DUDI......................................................................................3
2.2 VISI DAN MISI DUDI.............................................................................3
2.3 STRUKTUR ORGANISASI DUDI..........................................................3
BAB III KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANAGAN.....................................3
BAB IV PENUTUP.................................................................................................4
4.1 KESIMPULAN.........................................................................................4
4.2 SARAN.....................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................3
LAMPIRAN.............................................................................................................3
DATA DIRI PESERTA PKL..............................................................................3
FOTO KEGIATAN..............................................................................................4

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kandungan Gizi pada Selada

Tabel 2. Nutrisi AB Mix

Tabel 3. Formulasi Compost Tea

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 GAMBAR APA.................................Error! Bookmark not defined.

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Praktek Kerja Industri PKL (Praktik Kerja Lapangan) tidak lepas dari
tujuan sekolah kejuruan dan merupakan program dari Depdikbud yaitu mendidik
siswa/siswi agar mampu untuk mandiri dari tanggung jawab. Dengan adanya PKL
(Praktik Kerja Lapangan) ini siswa/siswi di tuntut untuk meningkatkan
ketrampilan serta mengembangkan sikap profesional guna memasyarakatkan diri
pada suasana yang lebih luas untuk memperoleh umpan balik serta memperbaiki
dan mengembangkan suasana pendidikan dengan lapangan yang sebenarnya.
Dengan adanya program ini maka dianjurkan untuk setiap sekolah
kejuruan di samping sebagai program juga sebagai persyaratan untuk dapat
mengikuti ujian Praktik Kejuruan yang akan di selenggarakan. Praktik Kerja
Lapangan merupakan kegiatan atau aktivitas siswa yang dilakukan di perusahaan
atau instansi pemerintah yang memiliki hubungan erat dengan pengembangan
atau penerapan ilmu yang telah diperoleh dibangku SMK.
Dengan adanya PKL (Praktik Kerja Lapangan) tersebut diharapkan dapat
menjembatani pertukaran informasi antara pihak sekolah dan pihak perusahaan.
Selain itu, dengan adanya praktik kerja lapangan sangat berperan bagi siswa yaitu
untuk memperluas dan menambah wawasan serta pengalaman siswa sehingga
siswa dapat belajar menerapkan disiplin ilmu yang didapatkan pada dunia kerja
dan membantu meningkatkan kemampuan aplikatif siswa sebagai modal dalam
memasuki dunia kerja.

1.2 DASAR PELAKSANAAN PKL


Dasar pelaksanaan PKL (Praktik Kerja Lapangan) yang diadakan oleh
pihak sekolah SMKN 1 Wonosari ini merupakan salah satu syarat untuk
menunjang kelulusan peserta didik. Adapun dasarnya adalah:
1. Sesuai dengan program pemerintah yang di tuangkan dalam GBHN 1983
bahwa pendidikan pada sekolah kejuruan di dirikan untuk menciptakan
tenaga yang terampil sesuai dengan kemampuan di dalam bidangnya;

1
2. Sesuai dengan kurikulum 1984, bahwa pendidikan di sekolah kejuruan akan
di kembangkan secara mantap untuk menjadikan kader yang berguna;
3. Adanya saling membutuhkan/ketergantungan antara satu dengan yang
lainnya khususnya dunia usaha;
4. Kegiatan PKL (Praktikik Kerja Lapangan) diarahkan untuk meningkatkan
mutu kualitas pendidikan kejuruan menengah khususnya di bidang teknik
kendaraan ringan merupakan satu pengetahuan dalam mengembangkan
kegiatan usaha untuk mencapai efisiensi.

1.3 TUJUAN
Tujuan umum
Tujuan umum pelaksanaan PKL (Praktik Kerja Lapangan), ini memiliki
beberapa tujuan yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dan
siswi di SMKN 1 Wonosari pada khususnya. Tujuannya adalah:
1. Menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional sesuai
dengan tuntutan kualitas tenaga kerja Dunia Usaha /Dunia Industri;
2. Memperkokoh program Link and Match yang telah ditetapkan Pemerintah
melalui Departemen Pendidikan Nasional yang memadukan Program
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Dunia Usaha /Dunia Industri;
3. Mempersiapkan siswa untuk belajar secara mandiri, bekerja sama dalam
suatu tim dan mampu mengembangkan keahlian dan keterampilannya
sesuai dengan minat dan bakat masing-masing;
4. Mmeningkatkan kualitas kepribadian siswa, sehingga mampu berinteraksi,
berkomunikasi dan memiliki rasa tanggung jawab serta disiplin yang
tinggi;
5. Memberi kesempatan bagi siswa yang memiliki potensi untuk menjadi
tenaga kerja yang terampil, produktif dan beretos;
6. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah;
7. Membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi PKL
(Praktik Kerja Lapangan);
8. Melatih siswa untuk berkomunikasi/ berinteraksi secara profesional
didunia kerja yang sebenarnya;

2
9. Menjalin Kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri
maupun dunia usaha.

1.4 METODE PENGUMPULAN DATA

Metode penulisan pada laporan PKL (Praktek Kerja Lapangan) ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Metode Observasi yaitu merupakan metode yang kami laksanakan
dengan cara melakukan pengamatan secara langsung, mengetahui lokasi,
informasi, kondisi serta situasi terkait dengan kegiatan yang ada di tempat
PKL.
2. Metode Interview
Metode Interview yaitu metode di mana kami harus mengajukan
pertanyaan antara pembimbing lapangan maupun karyawan yang terdapat
di Handoyo Budi Orchids.
3. Metode kepustakaan

Metode kepustakaan ini merupakan metode dimana kami harus


mencari kajian pustaka pada buku yang terdapat di tempat PKL dan
informasi lain yang berkaitan yang dapat diakses secara online di
internet.

1.5 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANNAN

Pelaksanaan PKL dimulai pada 1 Oktober 2022 s/d 31 Maret 2023.


Kegiatan bertempat di Lembah Indah Malang (LIM), Dusun Gendogo, Desa
Balesari, Kecamatan Ngajum. Jadwal kerja PKL mulai hari Senin s/d Minggu
mulai pukul 07.00 – 15.00 WIB.

1.6 PELAKSANA PKL

3
Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan oleh Siswa SMKN 1 Wonosari
Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, adapun nama pelaksana
PKL yaitu:

No. NAMA NIS


1. Eka Adi Setyawan 00000
2. Jesika Audi Zalma 0057322310
3. Ryan Dwi Ardiyanto 0059295636
4. Yusnita Dwi Romaheni 0068096925

4
BAB II
POROFIL DUDI

1.1 SEJARAH DUDI

Lembah Indah Malang didirikan di bawah naungan PT Pratama Media


Mandiri yang bergerak dibidang jasa pariwisata. Diresmikan oleh Bapak H.M.
Sanusi, M.M Bupati Malang per tanggal 25 September 2020, Lembah Indah
Malang menjelma menjadi Edu Resort dengan Glamping Dome pertama di
Indonesia. Pada tahun 2018 Lembah Indah Malang adalah lahan pertanian yang
dikelola oleh 360 Farm. Melalui semangat inovasi yang terus berkembang
Lembah Indah Malang berhasil mengkolaborasikan pertanian dan resort menjadi
konsep wisata terintegrasi. Nama Lembah Indah Malang terinspirasi dari suasana
Lereng Gunung Kawi yang memiliki pemandangan yang Indah seluas mata
memandang.

Lembah Indah Malang berlokasi di Lereng Gunung Kawi Dsn. Gendogo,


Ds. Balesari, Kec. Ngajum, Kab. Malang dan berada pada ketinggian ±1,200 m
dpl dan memiliki luas 180,000meter persegi (m²).

1.2 VISI DAN MISI DUDI

1.2.1 Visi

Menjadi wisata alternatif terdepan dan unggul khususnya di Kabupaten


Malang dan umumnya di Indonesia dalam bidang jasa pariwisata dengan kualitas
pelayanan terbaik dan terpercaya yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

1.2.2 Misi

Memberikan alternatif tujuan wisata yang tidak hanya untuk memenuhi


kebutuhan rohani, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan edukasi. Membantu
meningkatkan taraf hidup dan kondisi perekonomian masyarakat di sekitar
kawasan Lembah Indah Malang. Memberikan pelayanan dengan kualitas yang
prima kepada setiap wisatawan.

1.3 STRUKTUR ORGANISASI DUDI

5
Gambar 2.1 Contoh Penulisan Gambar

6
BAB III
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

1.1 Budidaya Selada Hidroponik

1.1.1 Tanaman Selada

Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman


sayuran yang termasuk dalam famili Compositae (Sunarjono, 2014) Selada
berasal dari Asia Barat yang kemudian menyebar di Asia dan negara-negara
beriklim sedang, Negara yang mengembangkan selada diantaranya Jepang,
Thailand, Taiwan, Amerika Serikat serta Indonesia. Selada adalah tanaman
sayuran yang biasanya dapat dimakan secara mentah, hal ini dikarenakan selada
memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi. Permintaan sayuran di Indonesia
semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat yang tinggi akan pola
makan hidup yang sehat karena selada memiliki kandungan gizi yang tinggi
(Tabel 1), namun daerah yang membudidayakan selada di Indonesia saat ini masih
terbatas diantaranya Cipanas, Lembang, dan Pengalengan Jawa Barat.

3
Tabel 1. Kandungan Gizi pada Selada

Kandungan Jumlah
Energi 15 kkal
Protein 1,2 gr
Lemak 0,2 gr
Karbohidrat 2,9 gr
Kalsium 22mg
Fosfor 25 mg
Fe 1 mg
Vitamin A 540 IU
Vitamin B1 0,04 mg
Vitamin C 8 mg
Sumber : Novriana, 2014

Selada merupakan sayuran yang populer karena memiliki warna, tekstur,


serta aroma yang menyegarkan tampilan makanan. Tanaman ini merupakan
tanaman setahun yang dapat di budidayakan di daerah lembab, dingin, dataran
rendah maupun dataran tinggi.

Adapun klasifikasi tanaman selada adalah sebagai berikut:

 Kingdom : Plantae
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magniliopsida
 Ordo : Asterales
 Famili : Asteraceae
 Genus : Lactuca
 Spesies : Lactuca sativa L.

Daun selada memiliki bentuk, ukuran dan warna yang beragam tergantung
varietasnya. Tinggi tanaman selada daun berkisar antara 30-40 cm dan tinggi
tanaman selada berkisar antara 20-30 cm. Selada memiliki sistem perakaran
tunggang dan serabut. Akar serabut menempel pada batang dan tumbuh menyebar
ke semua arah pada kedalaman 20-50 cm atau lebih (Novriani, 2014).

1.1.2 Sistem Hidroponik

Sistem Hidroponik yaitu sistem budidaya menggunakan air yang


mengandung nutrisi dan mineral tanpa tanah. Hidroponik telah diterapkan secara
luas dan memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem budidaya
konvensional, yaitu mengurangi resiko atau masalah budidaya yang berhubungan
dengan tanah seperti gangguan serangga, jamur, dan bakteri yang hidup di tanah.
Sistem ini juga lebih mudah dalam pemeliharaan seperti tidak melibatkan proses

4
penyiangan san pengolahan tanah dalam budidaya tanamannya. Selanjutnya
proses budidaya dilakukan dengan kondisi lebih bersih tanpa menggunakan pupuk
kotoran hewan. Faktor-faktor pembatas dalam budidaya di lahan seperti suhu,
kelembaban, nutrisi dan PH dapat diatur dengan menggunakan metode
hidroponik. (Al-Khodmany, 2018)

Pada prinsipnya tanaman dapat hidup ditanah karena tersedianya nutrisi


dan jika nutrisi tersebut dapat disediakan dalam air dengan perlakuan maka
tanaman juga dapat hidup dan memberikan hasil yang sama. Faktor nutrisi
menjadi salah satu penentu yang paling penting dari hasil dan kualitas tanaman.
Larutan nutrisi yang paling mendasar adalah Nitrogem (N), Fosfor (P), Kalium
(K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg). dan sulfur (S) yang dilengkapi dengan
mikronutrien. Tanaman menyerap ion dari larutan nutisi yang rendah. Dari
beberapa hasil penelitian sebelumnya bahwa nutrisi dalam proporsi yang tinggi
tidak dimanfaatkan oleh tanaman dan juga tidak mempengaruhi produksi
tanaman. Larutan nutrisi dengan konsentrasi tinggi menyebabkan penyerapan
nutrisi yang berlebihan dan dapat menyebabkan keracunan pada tanaman. (Libia
et al, 2012).

1.1.2.1 Macam-macam sistem Hidroponik

1. Aeroponik Sistem

Merupakan sistem hydroponik yang canggih dan membutuhkan investasi yang


cukup mahal. Cara kerjanya yakni larutan nutrisi dari penampungan disemprotkan
(injeksi) melalui nosel (nozzle spray) berbentuk kabut langsung ke akar, sehingga
akar tanaman lebih mudah menyerap larutan nutrisi yang terukur ( ppm) serta
oksigen.

Dengan menggunakan pewaktu (timer) maka, secara berkala akar akan selalu
disemprotkan menggunakan nosel khusus dengan durasi tertentu agar akar
tanaman tetap basah.

2. Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation)

Sistem Irigasi Tetes merupakan system hidroponik yang sering digunakan untuk
saat ini. Sistem operasinya sederhana yaitu dengan menggunakan timer untuk
mengontrol kerja pompa air. Pada saat pompa air dihidupkan, pompa meneteskan
nutrisi ke masing-masing tanaman, air irigasi diberikan perlahan-lahan dengan
tetesan terputus-putus atau terus menerus berupa aliran tipis atau semprotan kecil.
Salah satu modifikasi sistem irigasi tetes ini yakni menggunakan pipa berlubang
tanpa menggunakan komponen emiter/ penetes. Supaya tanaman berdiri tegak,
maka tanaman ditopang menggunakan media tanam lain seperti cocopeat (serbuk
sabut kelapa), sekam bakar, batu zeolit, arang, pasir dan lain lain selain tanah.

5
3. NFT (Nutrient Film Technique)

Teknik ini adalah cara yang paling populer dalam istilah hidroponik, biasanya
diterapkan untuk skala bisnis. Sistem NFT ini secara terus menerus mengalirkan
nutrisi yang terlarut dalam air tanpa menggunakan timer untuk pompanya selama
minimal 10 s/d 14 jam setiap harinya. Nutrisi ini mengalir kedalam gully (wadah
berbentuk persegi seperti talang air) melewati akar-akar tumbuhan dan kemudian
kembali lagi ke penampungan air, begitu seterusnya. Air nutrisi yang mengalir
sangatlah tipis berkisar 2 mm s/d 4 mm, dengan kemiringan gully 3 cm per 1 m
nya. Jadi air akan mengalir dengan lancar hingga menimbulkan riak-riak di dalam
gully, dan akarpun akan terpenuhi pasokan oksigennya. Kelemahan sistem ini
adalah air nutrisi diharuskan tetap mengalir dari pagi sampai sore tanpa putus,
artinya jika terjadi kerusakan pompa atau ada masalah lain hingga terhentinya
sirkulasi air, maka akan beresiko kematian atau mempengaruhi mutu pertumbuhan
terhadap tanaman.

4. DFT (Deep Flow Technique)

Teknik ini mirip dengan NFT. Pada DFT ketebalan air nutrisi 2 s/d 4 cm dan tidak
ada kemiringan. Jadi seandainya terjadi masalah hingga sirkulasi terhenti,
tanaman tetap aman karena masih ada genangan air nutrisi 2 s/d 4 cm. Di
Indonesia biasanya menggunakan pipa pvc (2 s/d 4 inchi), karena susahnya untuk
mendapatkan gully.

5. Sistem Ebb & Flow

Bekerja dengan cara membanjiri sementara wadah pertumbuhan dengan Nutrisi


sampai air pada batas tertentu, kemudian mengembalikan nutrisi itu ke dalam
penampungan, begitu seterusnya. Sistim ini memerlukan pompa yang
dikoneksikan ke timer. Atau biasanya disebut sistim pasang surut. Air akan
menggenang dan membasahi akar selama waktu tertentu, yakni disesuaikan
kebutuhan tanaman dan kondisi lingkungan.

6. Water Culture

Merupakan system hidroponik yang sederhana. Di Indonesia lebih populer disebut


dengan Sistem Rakit Apung. Wadah yang menyangga tumbuhan biasanya terbuat
dari Styrofoam (atau lainnya) dan mengapung langsung di atas cairan nutrisi.
Dibantu pompa udara (aerator) ke dalam air stone yang membuat gelembung-
gelembung sebagai suplay oksigen tambahan ke akar-akar tanaman.

7. Sistem Sumbu (Wick System)

Ini salah satu system hidroponik yang paling sederhana sekali dan biasanya
digunakan oleh kalangan pemula. Sistem ini termasuk pasif, karena tidak ada part-

6
part yang bergerak. Nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan dari dalam
wadah menggunakan perantara sejenis sumbu, seperti kain flanel atau lain
sebagainya.

1.1.3 Prosedur Kerja

1.1.3.1 Persiapan sistem

Sistem hidroponik NFT (nutrient film technique) adalah salah satu metode
budidaya tanaman tumbuh pada nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga
memperoleh air, nutrisi, dan oksigen yang cukup. Pada sistem NFT airnya
bersirkulasi dari tandon dinaikkan melalui selang kecil menuju paralon dengan
menggunakan pompa air. Model ini paling disukai karena perkembangan tanaman
paling cepat, karena hanya ujung akar yang bersentuhan dengan larutan nutrisi
sehingga oksigen juga lebih banyak diserap dari udara (Tallei dkk, 2017).

Model NFT ini dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan atau


kebutuhan. Rak dapat dibuat bertingkat atau bersusun seperti piramid atau dapat
juga disusun melebar. Air mengalir secara gravitasi dari bagian tinggi ke rendah.
Oleh karena itulah ketinggian talang air diukur dengan kemiringan 2-3%. Untuk
mengalirkan nutrisi menggunakan pompa maka nutrisi yang digunakan
dimasukkan ke dalam bak penampung dengan debit air 1 liter/menit (Jannovar.
E.A, 2016)

Sebelum digunakan green house harus sudah steril. Penyeterilan dapat


dilakukan dengan cara:

1. Membersihkan guli yaitu dengan cara menggosok bagian dalam


menggunakan sikat dan disemprot menggunakan air mengalir,
2. Pengurasan tandon nutrisi yang bertujuan agar tandon nutrisi steril
dari hama dan penyakit.
3. Penyemprotan sawang dan kasa green house menggunakan mesin
sancin

1.1.3.2 Penyemaian

7
Penyemaian merupakan suatu proses penyiapan bibit tanaman baru
sebelum ditanam pasa lahan penanaman. Tahapan persemaian mempengaruhi
hasil dan kualitas selada yang dihasilkan. Tujuan dari penyemaian benih selada
adalah untuk mengurangi kematian tanaman selada akibat belum siap atau belum
mampu beradaptasi dengan kondisi lahan. Persemaian diawali dengan memilih
benih selada yang memiliki viabilitas tinggi sehingga pada saat persemaian tidak
banyak benih yang tidak tumbuh. Benih-benih bersertifikat memiliki kedaluwarsa
akan menurun daya kecambahnya.

Proses penyemaian dapat dilakukan dengan cara:

1. Siaokan rogwoll, mangkok semai, nampan, paku, penggaris, gergaji besi,


benih selada air, dan air.
2. Rogwoll dipotong menggunakan gergaji besi berbentuk kubus dengan
ukuran 2×2 cm.
3. Rogwoll yang sudah dipotong ditata dinampan dan dibasahi menggunakan
air
4. Lubangi rogwoll masing-masing satu lubang.
5. Masukkan benih selada dengan menggunakan paku kedalam lubang
tersebut.
6. Simpan penyemaian benih kedalam green house semai atau tuangan gelap
selama 24 jam, karena jika diruangan yang terang hormon auksin akan
terurai oleh sinar matahari sehingga menyebabkan proses sprout akan
terhambat.
7. Setelah benih sprout atau benih pecah taruhlah diruangan yang terkena
sinar matahari selama 6 hari sesudah semai.
8. Penyiraman benih dilakukan setiap pagi dan sore. Penyiraman tidak boleh
terlalu kering dan terlalu basah, karena jika terlalu kering benih timbuhnya
lama, jika terlalu basah maka benih akan membusuk

1.1.4 Pindah Tanam Bibit Selada

8
Pindah tanam bibit selada adalah proses memindahkan bibit selada dari
nampan penyemaian ke sistem Hidroponik. Ciri-ciri bibit yang sudah siap pindah
tanam adalah ketika benih yang disemai sudah menumnuhkan dua daun pertama

Pada umumnya ciri-ciri tersebut muncul setelah 7 haru setelah semai, jika
sudah terlambat lindah tanam maka bibit akan kurus. Cara memindah tanaman
yaitu:

1. Memasukkan bibit kedalam netpot.


2. Tata netpot yang sudah berisi bibit kedalam nampan.
3. Masukan netpot kedalam lubang sistem.
4. Pastikan netpot menyentuh air.

1.1.5 Pengecekan PPM dan PH

PPM (parts per million) adalah rasio yang digunakan untuk


menggambarkan jumlah kontaminan atau konsentrasi yang terdapat dalam suatu
zat, dan PH(Power of Hydrogen) adalah derajat keasaman yang digunakan untuk
menyatakan keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Untuk
Pengecekan PPM dan PH bertujuan untuk mengatahui tinggi dan rendahnya kadar
nutrisi yang berada dalam tandon.

Untuk selada berumur 7-14 hari setelah pindah tanam PPM harus
distabilkan diangka 600, dan selada berumur 15-35 hari setelah pindah tanam
PPM dinaikkan diangka 800. Selada dari umur 7-35 hari setelah pindah tanam PH
harus ditetapkan diangka 6,0-6,5, Jika kelebihan PH maka Sayur tidak akan
menyerap nutrisi dengan baik.

Pengecekan PPM dan PH dilakukan pada 3 hari sekali. Hal ini untuk
menjaga kestabilan nutrisi, pengecekan PPM dan PH menggunakan alat ukur yang
bernama TDS meter. Cara pengecekan PPM dan PH yaitu:

1. Ambil nutrisi dalam tandon menggunakan gelas ukur,


2. Lalu celupkan TDS-meter kedalam gelas ukur tersebut
3. Lalu ukur PPM dan Phnya.

1.1.6 Penambahan Nutrisi

9
Nutrisi merupakan zat-zat yang dibutuhkan oleh tanaman selada agar dapat
tumbuh dengan baik. Tujuan pemberian nutrisi adalah untuk menambahkan unsur
hara yang dibutuhkan oleh selada pada metia tanamnya. Nutrisi penting yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman terdiri dari 13 unsur, diklasifikasikan
sebagai makronutrien (diperlukan dalam jumlah yang lebih besar) seperti
Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S)
dan mikronutrien (dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit), seperti Besi (Fe),
Mangan (Mn), Boron (B), Tembaga (Cu), Zinc (Zn), Molibdenum (Mo) dan Klor
(CI). Sedangkan unsur Karbon (C) dan Oksigen (O) adalah terdapat di atmosfer
dan Hidrogen (H) dipasok oleh air (Orsini, F. et al, 2012).

1. Nitrogen
Unsur ini adalah komponen utama pembentukan klorofil, mendorong
pertumbuhan tanaman cepat, merangsang pertumbuhan vegetatif, dan
meningkatkan kualitas sayuran dan buah meningkatkan kandungan protein
2. Fosfor (P)
Berguna untuk merangsang pembentukan dan perkembangan akar dan
bunga, berkontribusi pada pematangan biji, mendorong pewarnaan buah,
membantu pembentukan biji dan vigor tanaman.
3. Kalium (K)
unsur K memberikan kekuatan dan ketahanan terhadap penyakit,
meningkatkan ukuran biji, meningkatkan kualitas buah.
4. Kalsium (Ca)
Berguna untuk merangsang pembentukan dan perkembangan akar lateral,
meningkatkan vigor tanaman dan merangsang pembentukan biji.
5. Magnesium (Mg)
Merupakan komponen utama dari klorofil yang diperlukan untuk
biosintesis gula.
6. Sulfur (S)
Berguna mempertahankan warna hijau, merangsang produksi benih dan
membantu perkembangan tanaman
Nutrisi Hidroponik yang dibutuhkan oleh tanaman selada yaitu

1.1.6.1 Nutrisi AB Mix

Pupuk AB Mix adalah pupuk yang terdiri dari campuran dua pupuk yaitu
A dan B. Unsur paket A adalah unsur kalsium (Ca) dan pada paket B adalah sulfat
(S) dan fosfat (P). Dibawah ini adalah nama bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
membuat pupuk hidroponik AB Mix (Sastro dan Rokhmah, 2016).

Tabel 2. AB – mix Sayuran Daun

10
Komposisi Pekatan A Komposisi Pekatan B
Kalsium nitrat : 1176 gr Kalium dihidro fosfat : 335 gr
Kalium nitrat : 616 gr Amnonium sulfat : 122 gr
Fe EDTA : 38 gr Kalium sulfat : 36 gr
Magnesium sulfat : 790 gr
Cupri sulfat : 0,4 gr
Zinc sulfat : 1,5 gr
Asam borat : 4,0 gr
Mangan Sulfat : 8 gr
Amonium hepta molibdat : 0,1 gr

1.1.6.2 Nutrisi Compost Tea

Compost Tea adalah pupuk organic cair yang berasal dari fermentasi
kompos. Compost Tea bekerja sebagai supplier nutrisi bagi tanaman selada.
Efektivitas Compost Tea menjadi tinggi dan penggunaan tepat sesuai tahap
pertumbuhan tanaman selada.

Tabel 3. Formulasi Compost Tea

Bahan Jumlah
Bekas cacing (kascing) 1kg
Daun Kipahit 500 gr
Dekomposer Bunkai 500 gr
Asam Humat/ Humic Acid 50 gr
Azomite Trace Mineral 50 gr
Azomite Micro 2 1,25 gr
MgSO4 10 gr
NPK 16:16:16 150 gr
Air 10L

1.1.6.3 Proses Penambahan Nutrisi

1. Masukkan AB mix dengan menyesuaikan debit air untuk selada yang


berumur1-2 minggu 500-600 PPM, dan selada berumur 2-5 minggu 800
PPM.
2. Masukkan Compost Tea Untuk menaikkan PPM dari 200 PPM menjadi
800 PPM membutuhkan 10 liter Compost Tea.

1.1.7 Perawatan Selada

11
Perawatan selada adalah suatu kegiatan untuk memelihara dan mencegah
kerusakan yang terjadi pada selada. Kelembaban yang tinggi memicu
perkembangan jamur pathogen yang menyerang tanaman. Syarat penting agar
tanaman tumbuh baik adalah menjaga sanitasi dan acrasi di lingkungan
hidroponik.

Cara perawatan selada dapat dilakukan dengan cara:

1. Pengecekan selada dan pruning daun bagian bawah yang busuk supaya
tidak menular ke bagian batang serta dapat mengakibatkan pembusukan
batang.
2. Pengecekan selang pada sistem juga merupakan cara perawatan ssalada
Pengecekan selang sistem dilakukan pagi dan sore hari. Hal ini bertujuan
untuk menghindari selang buntu yang mengakibatkan selada layu dan
kekurangan nutrisi.
3. Pengendalian hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang tanaman
hidroponik adalah kutu putih, Kutu aphid dan semut. Penyebab penyakit
disebabkan oleh jamur, bakteri, dan virus yang ditularkan melalui vektor
serangga ataupun penggunaan alat yang terkontaminasi.

1.1.8 Panen

Panen adalah pekerjaan terakhir dari budidaya tanaman. Tujuan panen


adalah mengumpulkan komoditas dari lahan dengan kondisi yang tepat dan
kerusakan yang minimal. Ciri-ciri selada siap panen yaitu daun berwarna hijau
cerah, lebar, dan berombak terutama dibagian tepi. Pemanenan selada dapat
dilakukan 35 hari setelah pindah tanam. Pemanenan waktu terbaik adalah sebelum
matahri terbit dan sesudah matahari terbenam, hal ini bertujuan untuk menjaga

12
kondisi sayur tetap segar, tidak layu, dan tahan lama. Cara pemanenan selada
yaitu:

1. Potong akar yang keluar dari netpot terlebih dahulu hal ini dilakukan
untuk memudahkan pemisahan netpot dan selada.
2. Lepaskan netpot dan potonglah akarnya hingga tersisa 1cm.
3. Kemudian Selada yang siap untuk dipacking ditata di nampan serta tidak
boleh ditumpuk, Karena daun yang terkena akarnya akan mudah busuk
dan mudah layu.

1.1.9 Packing Selada

Packing merupakan kegiatan pengemasan yang bertujuan untuk


melindungi selada agar tidak rusak, menyimpanan hasil panenan, menambah daya
jual, menarik minat pembeli, dan penyortiran hasil panen yang bagus. Cara
pengemasan selada dapat dilakukan dengan cara:

1. Siapkan alat seperti timbangan, plastik UV, dan plastik packing.


2. Hasil panen ditimbang dengan berat sesuai keinginan pasar.
3. Selada yang sudah ditimbang di bungkus menggunakan plastik UV yang
bertujuan agar mudah dan daunya aman saat dimasukkan ke dalam plastik
packing
4. Memasukkan selada yang sudah dibungkus plastik UV kedalam plastik
packing
5. Lepaskan plastik UV dengan cara ditarik keatas dan akar selada ditahan
6. Masukkan selada yang sudah dipacking kedalam kardus

1.2 Budidaya Baby Romain Hidroponik

1.2.1 Pengertian Tanaman Baby Romain

Selada (Lactuca sativa L.) termasuk dalam famili compositae. Bentuk


Selada bermacam-macam ada yang membentuk krop dan ada yang membentuk
“Rossette”. Tanaman selada berwarna hijau hingga putih kekuningan. Tanaman
Selada merupakan tanaman hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi. Tanaman
Selada digemari oleh masyarakat Eropa dan Amerika, sehingga tanaman selada
Memiliki prospek cerah.

Selain itu masyarakat suka mengkonsumsi selada ini karena memiliki


Kandungan gizi yang tinggi. Umumnya tanaman ini dipasarkan di supermarket
atau di pasar tradisional. Tanaman selada dapat dimakan secara mentah atau
campuran berbagai olahan makanan seperti hamburger, hot dog, beef steak atau

13
masakan rumahan lainnya biasanya sebagai campuran salad. Selada memiliki ciri
khas yaitu bunganya mengumpul dalam tandan membentuk rangkaian

(Sumber: prameswari, 2016).

1.2.2 Klasifikasi Tanaman Baby Romain

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divis : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliosida (berkeping dua / dikotil)

Sub kelas : Asteridae

Ordo : Asteraceae

Famili : Asteraceae

Genus : Lactuca

Spesies : Lactuca sativa L.

Varietas : Selada Cos

(Sumber: prameswari, 2016)

1.2.3 Persiapan Sistem Hidroponik

Menanam dengan sistem hidroponik adalah mengganti tanah dengan


menggunakan air sebagai media tanam, diperlukan sistem pengairan dan
pemberian nutrisi yang tepat agar tanaman dapat berkembang dengan baik, salah
satunya adalah NFT (Nutrient Film Technique) sistem ini membuat akar tanaman
tersirkulasi sehingga mendapatkan cukup air, nutrisi dan oksigen, pada sistem
NFT memerlukan tangki penampung sebagai tempat pencampuran nutrisi dengan
air yang dialirkan ke akar tanaman, pemberian nutrisi harus dengan takaran yang
tepat yang terdiri dari pencampuran pupuk dengan air.

Sistem NFT merupakan sistem tanam yang baik namun membutuhkan


waktu yang banyak terutama untuk mengamati stok nutrisi. Sitem otomasi yang
menggunakan Arduino Mega 2560 dan terintegrasi dengan berbagai sensor,
sistem otomasi untuk hidroponik antara lain untuk mengatur pompa, LED grow
light, sistem pemupukan dan water flow. Hasil yang akan dicapai adalah

14
hidroponik dengan sistem NTF yang mempunyai otomasi pencampuran nutrisi
(Mega, 2015).

Mempersiapkan Sistem adalah proses awal penanaman menggunakan


sistem. Hidroponik, Persiapan yang dilakukan antara lain:

1. Bersihkan guli (Lubang sistem pada paralon) menggunakan sikat panjang


dan semprot dengan air mengalir
2. Lap Guli (Lubang sistem pada paralon) yang telah dibersihkan
mengunakan kain yang kering dan bersih.
3. Kuras tandon nutrisi.
4. Penyemprotan kasa Green House dan sawang mengunakan mesin sprayer
sancin.
5. Pastikan Green House dalam keadaan steril sebelum dilakulan proses
penanaman.

1.2.4 Penyemaian

Semai Hidroponik merupakan langkah awal sebelum and menanam tanaman


hidroponik. Langkah menyemai bibit hidroponik tidak bole asal-asalan,
dikarenakan hal tersebut akan menjadi faktor penting dalam keberhasilan tumbuh
tanaman hidroponik. Cara penyemaian Hidroponik yaitu:

1. Siapkan alat dan bahan berikut:


a. Rokwool,
b. Mangkok semai
c. Paku,
d. Nampan,
e. Benih baby romaine
f. Air
2. Potong rokwool menjadi dadu ukuran 2×2.
3. Tata rokwool di dalam nampan dengan keadaan berdiri lalu tambahkan air.
4. Lubangi setiap rokwool 1 lubang.

15
5. Masukan benih ke dalam rokwool dengan menggunakan paku.
6. Simpan di ruangan gelap dan lembab sehari semalam atau 24 jam.
7. Setelah benih berubah menjadi kecambah.
8. Letakan di ruangan terkena sinar matahari selama 6 HSS (hari setelah
semai)
3.2.7 Pindah Tanam

Pindah tanam adalah proses dimana bibit dipindah ke sistem NFT.Cara


pindah tanam yang tepat yaitu masukkan bibit yang didalam netpot ke dalam
system dan pastikan sumbu tersentuh air.

3.2.8 Pengecekan PPM dan PH

PPM (part per million) adalah satuan pengukuran nutrisi pada sistem hidroponik,
Sedangkan TDS meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
kepadatan larutan nutrisi Hidroponik yang dipakai untuk mengaliri tanaman.
PH meter adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk mengukur
pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan (ada elektrode khusus yang
berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat). Sebuah pH meter terdiri
dari sebuah elektrode (probe pengukur) yang terhubung ke sebuah alat elektronik
yang mengukur dan menampilkan nilai pH. Bertujuaan untuk mengetahui kadar
air dan nutrisi dalam tandon. Pengecekan dilakukan di pagi hari. Untuk
mengetahui ketinggian nutrisi kita menggunakan TDS-3Meter.
Cara mengecek nutrisi di dalam tandon dan alat yang yang di butuhkan
adalah:

1) TDS-3Meter, gelas berukuran 2 liter, alat tulis


2) Ambil air di dalam tendon dengan gelas ukur

16
3) Ukur dengan TDS-3Meter
4) Tambah nutrisi jika PPM terlalu rendah yaitu di angka dibawah 500.
5) Tambahkan air Accu Zuur jika PH diatas angka 6,5 untuk menurunkan PH
air.
6) Tambahkan Compos Tea untuk menambah nutrisi.
7) Setelah semua tahapan selesai, lalu input di buku laporan.

3.2.9 Perawatan

Cara menjaga tanaman sayur agar tetap subur dan shat pada Sistem
hidroponik adalah:

1) Pengecekan slang setiap pagi dan sore untuk menghindari buntu pada
slang yang mengakibatkan sayur menjadi layu.
2) Pengecekan sayur dan pruning daun bagian bawah yang berwarna kuning
atau busuk agar tidak menular ke batang atau daun lain yang
mengakibatkan pembusukan pada batang.
3) Sterilisasi Green House agar tetap bersih dan sehat serta terhindar dari
penyakit dan hama.
3.2.9 Panen

Panen adalah tahap akhir dari penanaman sayur Media/Sistem Hidroponik:

1. Memanen dapat dilakukan ketika tanaman berumur 35 HST (hari setelah


tanam)
2. Pemanenan tanaman sayur yang baik adalah dilakukan saat pagi atau sore
hari, karena pada waktu ini sinar matahari tidak begitu terik sehingga
hasil panen tidak mengalami fluktuasi suhu yang besar.
3. Hindari memanen tanaman sayur pada waktu siang hari agar hasil panen
dapat maksimal
4. Kriteria sayur sistem hidroponik yang siap untuk di panen yaitu ketika
kondisi sayurnya dalam keadaan sehat berbatang besar, berat sayuran
memenuhi syarat dan pohon serta daunnya tidak rusak.

17
3.2.10 Packing

Packing merupakan kegiatan pengemasan yang bertujuan untuk


melindungi selada agar tidak rusak, menyimpan hasil panenan, menambah
daya jual, menarik minat pembeli, dan penyortiran hail panen yang bagus.
Cara pengemasan selada dapat dilakukan dengan cara:

1. Siapkan alat dan bahan seperti timbangan, kain lap, gunting, plastik dan
kardus packing.
2. Proses sortasi dilakukan dengan cara memisahkan bagian daun yang
tua, rusak, busuk atau sakit.
3. Bagian batang bawah Baby Romain yang sudah di sortasi dilap
menggunakan kain lap bertujuan untuk menghilangkan getah pada
batang yang dapat mengakibatkan pembusukan.
4. Masukkan sayur kedalam plastik.
5. Masukan sayur yang sudah di packing ke dalam kardus dengan berat
menyesuaikan.

1.3 Budidaya Endive Hidroponik

1.3.1 Tanaman Endive

18
Andewi atau Cichorium endivia L. adalah bagian dari genus Cichorium, keluarga
Asteraceae yang mengandung berbagai nutrisi penting. C. endivia L. merupakan
sayuran salad populer dari tanaman Mediterania yang berasal dari Eropa, Asia
Barat, Amerika Utara dan sekarang banyak dibudidayakan. Andewi merupakan
jenis sayuran yang mungkin kurang populer di kalangan masyarakat indonesia.
Namun, andewi memiliki segudang manfaat yang sangat berkhasiat bagi tubuh
manusia. Tanaman andewi menghasilkan perbungaan yang terdiri dari 1-3 bunga
biru. Tanaman andewi dapat tumbuh tinggi hingga 1,5 m dan biasanya ditanam
tahunan. Andewi juga dapat disebut sebagai bayam Ceylon, escarole atau sawi
putih (chicory).

Tanaman ini bertangkai pendek dengan roset daun yang disusun bergantian pada
batangnya. Daun semakin ke bagian atas batang semakin kecil. Daunnya bisa
lebar dan rata, melengkung atau keriting tergantung pada varietas dan umumnya
10-25 cm panjangnya. Bentuk fisik tanaman andewi memang mirip seperti selada,
namun pada kandungannya, andewi lebih banyak mengandung kalsium, fosfor,
kalium dan magnesium dibanding selada.

Adapun klasifikasi tanaman endive yaitu :

Divisi : Magnoliophytya

Kelas. : Magnoliopsida

Keluarga : Compositae (Asteraceae)

Genus : Cichorium

Spesies : Cichorium endive L

Adapun kandungan gizi Stoberi per 100 gr:

Tabel 1. Endiv,Mentah

Kalori: 17 Kalori Dari 1.7


Lemak %kebutuhan
harian
Total Lemak 0.2 g 0.31%
Lemak Jenuh 0 g 0.24% Trans
Lemak Trans 0 0%
Kolestrol 0 mg 0%
Sodium 22 mg 0.92%
Total karbohidrat 3.4 g 1.12%
Serat 3.1 g 12.4%
Gula 0.3 g
Protein 1.3 g 2.5%
Vitamin A 43.34% Vitamin C 10.83%

19
Kalsium 5.2% Zat besi 4.61%

Top 10 Gisi

Penyajian 100g %kebutuhan Harian


Vitamin K 231mog 289%
Vitamin A 2167 IU 43%
Folat 142 mog 35%
Mangan 0.4 mg 21%
Serat makan 3.1 g 12%
Vitamin C 6.5 mg 11%
Asam pantotenat 0.9 mg 9%
Kalium 31.4 mg 9%
Tiamin 0.1 mg 5%
Kalsium 52 mg 5%

Tanaman Endive sangat kaya akan vitaminK (289%),vitaminA (43%),vitamin


B9 atau asam folat (35%),dan mineral mangan(21%).selain itu,tanaman endive
juga kaya serat yaitu 12% berdasarkan kebutuhan harian.

(Sumber: Rukmana, 1998)

1.3.2 Prosedur Kerja

1.3.2.1 Persiapan Sistem

Sistem hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) adalah salah satu metode
budidaya tanaman tumbuh pada nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga
memperoleh air, nutrisi, dan oksigen yang cukup. Pada sistem NFT airnya
bersirkulasi dari tandon dinaikkan melalui selang kecil menuju paralon dengan
menggunakan pompa air. Model ini paling disukai karena perkembangan tanaman
paling cepat, karena hanya ujung akar yang bersentuhan dengan larutan nutrisi
sehingga oksigen juga lebih banyak diserap dari udara (Tallei dkk, 2017).

Model NFT ini dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan atau kebutuhan. Rak
dapat dibuat bertingkat dan atau bersusun seperti piramid atau dapat juga disusun
melebar. Air mengalir secara gravitasi dari bagian tinggi ke rendah. Oleh karena
itulah ketinggian talang air diukur demgam kemiringan 2-3 %. Untuk mengalirkan
nutrisi menggunakan pompa maka nutrisi yang digunakan dimasukkan ke dalam
bak penampung dengan debit air 1 liter/menit (Jannovar. E.A, 2016).

Sebelum digunakan green house harus sudah steril. Penyeterilan dapat dilakukan
dengan Cara:

20
1. Membersihkan guli yaitu dengan cara menggosok bagian dalam
menggunakan sikat dan disemprot menggunakan air mengalir,
2. Pengurasan tandon nutrisi yang bertujuan agar tandon nutrisi steril dari
hama dan penyakit
3. Penyemprotan sawang (sarang laba-laba) dan kasa green house
menggunakan mesin sancin.

1.3.2.2 Penyemaian

Penanaman adalah proses menyemai benih langsung ke media yang akan menjadi
tempat tumbuh suatu tanaman tersebut. Penanaman juga disebut dengan
pembudidayaan dari usia masih benih hingga siap dipanen atau juga proses
memperbanyak tanaman yang ada. Adapun cara penanaman endive yaitu:

1. Siapkan bibit endive yang berumur 1 bulan.


2. Masukkan bibit endive kedalam netpot.
3. Setelah itu netpot yang berisi bibit endive.
4. Dimasukkan kedalam sistem dengan keadaan sistem yang sudah di aliri air
dan sudah masuk nutrisi

1.3.2.3 Penyemprotan

Penyemprotan merupakan salah satu cara pengendalian hama dengan


menggunkan inesektisida yang baik, dosis yang benar, dan waktu yang tepat. Cara
penyemprotan insektisida yaitu sebagai berikut:

21
1. Siapkan alat dan bahan seperti: sprayer, gelas takar, air, jadam silica 15ml,
jadam sulfur 15ml, winder 9ml, atonik 5ml, metalik 3ml, amino 15ml, dan
perekat 9ml.
2. Masukkan air 15 liter menggunakan gelas ukur kedalam sprayer.
3. Campurkan fungisida tersebut kedalam sprayer.
4. Semprotkan Campuran tersebut ke bagian daun tanaman.

1.3.2.4 Pengecekan PPM dan PH

PPM (Parts Per Million) adalah rasio yang digunakan untuk


menggambarkan jumlah kontaminan atau konsentrasi yang terdapat dalam suatu
zat, dan PH (Power of Hydrogen) adalah derajat keasaman yang digunakan untuk
menyatakan keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan, untuk
Pengecekan PPM dan PH bertujuan untuk mengatahui tinggi dan rendahnya kadar
nutrisi yang berada dalam tandon.

Untuk selada berumur 7-14 hari setelah pindah tanam PPM harus
distabilkan diangka 600, dan selada berumur 15-35 hari setelah pindah tanam
PPM dinaikkan diangka 800. Selada dari umur 7-35 hari setelah pindah tanam PH
harus ditetapkan diangka 6,0-6,5. Jika kelebihan PH maka sayur tidak akan
menyerap nutrisi dengan baik.

22
Pengecekan PPM dan PH dilakukan pada 3 hari sekali. Hal ini untuk
menjaga kestabilan nutrisi dan pengecekan PPM dan PH menggunakan alat ukur
yang bernama TDS meter. Cara pengecekan PPM dan PH yaitu:

1. nutrisi dalam tandon menggunakan gelas ukur.


2. Lalu celupkan TDS-meter kedalam gelas ukur tersebut.s
3. Lalu ukur PPM dan Phnya

1.3.2.5 Penambah Nutrisi

Nutrisi merupakan zat-zat yang dibutuhkan oleh tanaman selada agar dapat
tumbuh dengan baik. Tujuan pemberian nutrisi adalah untuk menambahkan unsur
hara yang dibutuhkan oleh stroberi pada media tanamnya. Nutrisi penting yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman terdiri dari 13 unsur, diklasifikasikan
sebagai makronutrien (diperlukan dalam jumlah yang lebih besar) seperti
Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Sulfur (S)
dan mikronutrien (dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit), seperti Besi (Fe).
Mangan (Mn), Boron (B), Tembaga (Cu), Zinc (Zn), Molibdenum (Mo) dan Klor
(CI). Sedangkan unsur Karbon (C) dan Oksigen (O) adalah terdapat di atmosfer
dan Hidrogen (H) dipasok oleh air (Orsini, F. et al, 2012).

1. Nitrogen (N)

Unsur ini adalah komponen utama pembentukkan klorofil, mendorong


tanaman cepat, merangsang pertumbuhan vegetatif, dan meningkatkan kualitas
sayuran dan buah meningkatkan kandungan protein.

2.Fosfor (P)

Berguna untuk merangsang pembentukan dan perkembangan akar dan bunga,


berkontribusi pada pematangan biji, mendorong pewarnaan buah, membantu
pembentukan biji dan vigor tanaman.

3.Kalium (K)

Unsur K memberikan kekuatan dan ketahanan terhadap


penyakit,meningkatkan ukuran biji, meningkatkan kualitas sayur.

4. Kalsium (Ca)

Berguna untuk merangsang pembentukan dan perkembangan akar


lateral,meningkatkan vigor tanaman dan merangsang pembentukan biji.

5. Magnesium (Mg)

23
Merupakan komponen utama dari klorofil yang diperlukan untuk biosintesis
gula.

6. Sulfur (S)

Berguna mempertahankan warna hijau, merangsang produksi benih dan


membantu perkembangan tanaman.

1.3.2.6 Nutrisi AB Mix

Pupuk AB Mix adalah pupuk yang terdiri dari campuran dua pupuk yaitu A dan
B. Unsur paket A adalah unsur kalsium (Ca) dan pada paket B adalah sulfat (S)
dan fosfat (P). Dibawah ini adalah nama bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
membuat pupuk hidroponik AB Mix (Sastro dan Rokhmah, 2016).

Tabel 2. AB-Mix Endive

Komposisi Pekatan A Komposisi Pekatan B


Kalsium Nitrat: 1100 gr Kalium dihidro fosfat: 560 gr
Kalium Nitrat: 575 gr Amnonium sulfat: 30 gr
Fe EDTA: 38 gr Kalium sulfat: 1050 gr
Cupri sulfat: 0,4 gr
Zinc sulfat: 1,5 gr
Asam borat: 4,0 gr
Mangan Sulfat: 8 gr
Amonium hepta molibdat: 0,1 gr

1.3.2.7 Nutrisi Compost Tea

Compost tea adalah pupuk organic cair yang berasal dari fermentasi kompos.
Compost tea bekerja sebagai supplier nutrisi bagi tanaman stroberi.Efektivitas
compost tea menjadi tinggi dan penggunaan tepat sesuai tahap pertumbuhan
tanaman selada.

Tabel 3.Formulasi Compost Tea

Bahan Jumlah
Bekas cacing (kascing) 1 kg
Daun Kipahit 500 gr
Dekomposer Bunkai 500 ml
Asam Humat/Humic Acid 50 gr
Azomite Trace Mineral 50 gr
Santa Micro 1 1,25 gr
MgSO4 10 gr
MKP 150 gr
SP36 100 gr
KCL 100gr

24
Air 10 L

1.3.2.8 Proses Penambahan Nutrisi:

Penambahan nutrisi dapat dilakukan dengan cara:

1. Masukkan AB mix dengan menyesuaikan debit air untuk stroberi yang


berumur 1-2 minggu 500-600 PPM, dan endive berumur 2-4 minggu 800
PPM.
2. Masukkan Compost Tea Untuk menaikkan PPM dari 200 PPM menjadi
800 PPM membutuhkan 10 liter Compost Tea.

1.3.2.9 Panen

Panen adalah pekerjaan terakhir dari budidaya tanaman. Tujuan panen adalah
mengumpulkan komoditas dari lahan dengan kondisi yang tepat dan kerusakan
yang minimal. Panen Juga, kegiatan pemungutan atau pemetikan hasil buah.
Pemanenan endive dapat dilakukan dengan teknik apa saja menggunakan gunting.
Penanganan panen sangat menentukan kualitas hasil yang sudah dibudidayakan,
serta untuk menentukan akan diapakan hasil panen tersebut. Cara pemanenan
dapat dilakukan dengan cara:

1. Siapkan nampa, dan gunting panen.

25
2. Pilih tanaman endive yang siap panen dengan ciri ciri daun berwarna hijau
tua, batang setinggi
3. Potong endive yang menggunakan gunting. Usahakan ketika memotong
endive bersama tangkainya.
4. Kumpulkan hasil panen endive kedalam nampan.

1.3.2.10 Packing

Packing merupakan kegiatan pengemasan yang bertujuan untuk melindungi


seldan endive agar tidak rusak, menyimpanan hasil panenan, menambah daya
jual, menarik minat pembeli, dan penyortiran hasil panen yang bagus. Adapun
cara packing :

1. Siapkan mika, timbangan, kantong plastik.


2. Masukkan dan tata selda endive kedalam mika yang ukuranya
menyesuaikan berat.
3. Kemudian timbanglah selada endive tersebut.
4. Lalu masukkam kedalam kantong plastik tersebut.
5. Masukkan selada endive yang sudah dipacking kedalam kantong plastik.

1.4 Budidaya Cabai Carolina Reaper

26
1.4.1 Tanaman Cabai Carolina Reaper

Carolina Reaper merupakan hasil perkawinan silang antara cabai Naga Pakistani
dengan jenis cabai Habanero dari Pulau St Vincents di Hindia Barat.
Pengembangan varietas tersebut dilakukan di Carolina Selatan, seperti dilansir
Chili Pepper Madness. Cabai Naga Pakistani merupakan keluarga dari cabai Naga
Morich yang dibudidayakan di Bangladesh dan India Timur Laut. Beberapa cabai
dari keluarga ini adalah Bhut Joloka, alias “Ghost Pepper”, yang menjadi salah
satu cabai super pedas asli. Bhut Jolokia mencapai lebih dari 1 Juta SHU,
menjadikannya cabai yang sangat pedas. Sementara cabai Habanero merupakan
cabai pedas dengan rasa jeruk. Meski tidak sepedas cabai Naga, namun tingkat
pedasnya 12 hingga 140 kali lipat cabai jalapeno. Hasil kawin silang keduanya
menghasilkan Caroline Reaper. Ukuran varietas ini cukup kecil, sekitar dua
setengah hingga lima setengah sentimeter atau sekitar dua buku jari orang dewasa.
Permukaan kulitnya cenderung bergelombang, meski beberapa Carolina Reaper
memiliki permukaan kulit yang halus. Warna Carolina Reaper terlihat merah
menyala. Salah satu ciri khas dari Carolina Reaper adalah ekor seperti
kalajengking yang khas.

Adapun klasifikasi cabai carolina reaper sebagai berikut :

Kingdom :l

Devisi :

Subdivisi :

Kelas :

Ordo :

27
Famili :

Genus :

Spesies :

Tabel 4. Kandungan Gizi Beef

Nutrien Kandungan
Kandungan 100 gr
Asam Proksimat
Air (g) 93,76
Energi(kkal) 21
Protein(g) 0,85
Kharbohidrat 4,46
Serat 1,1
Mineral
Kalsium(mg) 5
Fosfor(mg) 24
Kalium(mg) 222
Natrium(mg) 9
Vitamin
Tiamin(mg) 0,059
Riboflavin(mg) 0,048
Niasin(mg) 0,628
Vitamin A(AI) 623
Asam Animo
Triptofan 0,006
Treonin 0,021
Leusin 0,031
Lisin 0,031
(Sumber :Thomas et Al.,2000)

3.3.2 Penyemaian

28
Pesemaian adalah kegiatan memproses benih menjadi bibit/semai yang
siap ditanam di lapangan. Cara persemaian benih cabai yaitu dengan:

1. Siapkan tanah dan arang sekam dengan perbandingan 1:1, lalu campur
sampai merata.
2. Setelah tercampur, tanah dan arang sekam dimasukan dalam pot tree.
3. Siram tanah dengan air menggunakan sprayer.
4. Tanam benih cabai pada pot tree yang sudah diisi tanah dan arang sekam.
5. Simpan benih cabai yang sudah disemai ke Grenn House persemaian.
6. Biarkan benih tumbuh selama 2 Minggu.

3.3.3 Penanaman bibit cabai

Penanaman adalah kegiatan memindahkan bibit dari tempat penyemaian ke lahan


pertanaman untuk di dapatkan hasil produk dari tanaman yang di budidayakan.
Setelah bibit cabai berusia 2 Minggu, harus segera di pindah tanamkan.
Penanaman bibit cabai dilakukan dengan cara:

1. Bibit cabai dikeluarkan dari pot semai beserta tanahnya sedikit


2. Setelah itu tanam bibit cabai tersebut kedalam lubang pada bedengan
yang sudah dilubangi
3. Kemudian tutup akar bibit cabai dengan tanah pada lubang tersebut.

29
3.3.4 Penyiraman

Penyiraman adalah proses perawatan tanaman untuk mempertahankan kadar


air tanah sebagai sumber makanan tumbuhan penyiraman tanaman lebih baik di
lakukan pada pagi hari, hindari menyiram tanaman pada saat siang hari karena
pada waktu tersebut tanaman akan layu karena panas sinar matahari sehingga
menimbulkan air menguap. Langkah-langkah penyiraman sebagai berikut:

1. Sebelum penyiraman isi tandon terlebih dahulu


2. Setelah tandon penuh, buka kran terlebih dahulu lalu tata selang kesetiap
lubang tanaman cabai.
3. Setelah penyiraman cukup,
4. Tutup kran dan matikan sistem.

3.3.5 Pemupukan

Pupuk adalah material yang di tambahkan ada media tanam atau tanaman
untuk mencukupi hara yang di perlukan tanaman sehingga mampu berproduksi
dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik.
Pemupukan biasanya dilakukan 10 hari 1kali. Langkah-langkah pemupukan
sebagai berikut:

1. Siapkan alat dan bahan seperti: kempu (alat kocor gendong), Gelas takar,
dan pupuk berupa NPK dengan perbandingan 1:1.
2. Campur pupuk NPK dengan air yang sudah ditakar.
3. Masukan pupuk NPK dan air yang sudah di campur kedalam kempu.
4. Kocor pupuk cair tersebut ke tanaman cabai

30
3.3.6 Penyiangan

Penyiangan merupakan suatu kegiatan mencabut gulma yang berada di


antara sela-sela tanaman pertanian dan sekaligus menggembirakan tanah.Gulma
adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena
menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.penyiangan dilakukan
dengan cara:

1.siapkan alat kebersihan seperti:cikrak,sapu,lidi,dan keranjang sampah.

2.Cabutlah gulma menggunakan sabit.

3.Kumpulkan gulma dan sapulah.

4.Buang gulma tersebut kedalam keranjang sampah.

3.3.7 Pemasangan Tali Kenur

Pemasangan tali kenur adalah proses pemberian tali untuk penyangga pada
tanaman cabai. Pemasangan tali kenur. Pemasangan tali kenur dengan cara:

31
1. Siapkan tali kenur.
2. Ikatkan tali kenur pada kawat yang sudah di siapkan.
3. Lilitkan tali kenur pada batang tanaman cabai.

3.3.8 Pengendalian Hama Penyakit

Pengendalian hama adalah proses pengendalian organisme pengganggu


tumbuhan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah peningkatan populasi.

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan cara:

1. Siapkan obat dan alat untuk pengendalian hama seperti: imidagold, air,
dan gelas takar
2. Masukan air kedalam sprayer menggunakan gelas takar.
3. Ukurlah imidagold menggunakan gelas ukur dengan dosis 2ml/ liter
4. Campurkan imidagold dengan air kedalam sprayer
5. Spray campuran tersebut pada tanaman cabai dengan jangka waktu 3 hari
sekali.
3.3.9 Panen

Pemanenan cabai dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur 60-100
hari setelah tanam tergantung pada varietasnya, Kriteria masak petik yang optimal
dapat dilihat dari warna kulit cabai kemerahan.

Waktu pemetikan cabai pemetikan cabai yang baik adalah para pagi atau sore hari
dan keadaan cuaca cerah. Langkah-langkah pemanenan:

1. Siapkan alat untuk pemanenan seperti:gunting, krat atau nampan,


2. Petiklah cabai menggunakan gunting dengan tangkai cabai ikut dipetik
3. hasil panen pada krat atau nampan yang sudah di sediakan.

3.3.10Packing

32
Packing adalah pengemasan suatu barang yang siap untuk dikirim atau
didistribusikan ke tempat lain atau bisa disebut juga dengan pengepakan. Barang
biasanya ditaruh dalam suatu kotak atau yang lainnya sehingga barang tidak
mudah rusak dan terkesan rapi. Cara packing cabai Carolina yaitu:

1. Siapkan alat dan bahan seperti kardus besar, gunting,lakban,kertas,lap dan


kantong plastik

2. Bagian bawah kardus di lakban agar kuat dan tidak rusak

3. Bersihkan cabai dengan lap yang bertujuan untuk menghasilkan debu

4. Masukan cabai kedalah kantong plastik lalu masukan kedalam kardus

5. Tutup bagian atas kardus dan di lakban

33
BAB IV
PENUTUP

2.1 KESIMPULAN

Setelah kami melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Lembah Indah


Malang. Kami mendapatkan banyak manfaat, baik itu pengalaman, pengetahuan,
dan semua yang terkait dunia kerja. Sehingga kita dapat menambah wawasan
yang dapatkan selama 5 bulan ini, Karena hanya dengan praktek ini kita bisa
mengetaahui seberapa jauh kemampuan yang sudah kita dapat disekolah.
Sehingga suatu saat nanti jika kita memasuki dunia kerja tidak akan ragu
melakukannya, karena sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang baik.

Dengan adanya PKL ini kita mendapatkan banyak pengalam kerja yang
pasti akan sangat bermanfaat untuk menunjang karir kita kedepannya. PKL juga
sangat mmebatu dalam meningkatkan potensi keahlian yang profesional dalam
bidangnya.

2.2 SARAN

Dari hasil selama kita melakukan kegiatan PKL, Kita juga ingin
memberikan saran agar PKL dapat dilaksanakan dengan lancar dan baik
kedepannya, serta kita berharap:

Kepada para peserta PKL untuk mempersiapkan diri dengan menguasai


pelajaran yang akan diterapkan dalam perusahaan, menjaga nama baik sekolah
ditempat PKL, dan lebih mematuhi preraturan yang ada di perusahaan.

Untuk pihak perusahaan agar dapat memberikan bimbingan terlebih


dahulu sebelum tugas dilaksanakan, agar hasilnya lebih efektif dan efisien. Selain
itu lebih ditingkatkan motivasi dan kedisiplinannya dalam berkerja. Serta
Hubungan karyawan dan peserta PKL diharapkan selalu terjaga keharmonisannya
agar dapat tercipta suasana kerja sama yang baik.

34
DAFTAR PUSTAKA

3
LAMPIRAN

DATA DIRI PESERTA PKL

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Eka Adi Setyawan

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tanggal lahir:

Alamat :

..............................................................................................

Agama : Islam

Nomor HP : ..............................................................................................

E-mail : ..............................................................................................

Motto Hidup : Teruslah Berkarya

Hormat saya,
FOTO

3x4

(Eka Adi Setyawan)

LAMPIRAN

3
4

DATA DIRI PESERTA PKL

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Jesika Audi Zalma

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal lahir: Malang,26 Agustus 2005

Alamat : DS.WONOSARI RT01 RW01 KEC.WONOSARI

Agama : Kristen

Nomor HP : 085655292786

E-mail : jesikaaudi@gmail.com

Motto Hidup : Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan

Hormat saya,
FOTO

3x4

(Jesika Audi Zalma)

4
LAMPIRAN

DATA DIRI PESERTA PKL

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ryan Dwi Ardianto

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tanggal lahir:Malang,29 Maret 2005

Alamat :.DUREN GEDE RT03 RW03 DS.SUMBERDEM

Agama : Islam

Nomor HP : 082124467895

E-mail : ..............................................................................................

Motto Hidup : teruslah bernafas bila ingin hidup

Hormat saya,
FOTO

3x4

(Ryan Dwi Ardianto)

5
LAMPIRAN

DATA DIRI PESERTA PKL

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Yusnita Dwi Rosmaheni

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal lahir:MALANG,16 FEBRUARI 2006

Alamat : DSN.NGERJO RT03 RW04 DS.KLUWUT KEC


WONOSARI

Agama : Islam

E-mail : ..............................................................................................

NO HP :081216693196

MOTO HIDUP : Hal yang besar tidak akan pernah dating dari zona nyaman
jika mengiginkan sesuatu yang belum pernah dimiliki,maka teruslah berusaha.

Hormat saya,
FOTO

3x4

(Yusnita Dwi Rosmaheni)

6
LAMPIRAN

DATA DIRI PESERTA PKL

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Eka Adi Setyawan

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tanggal lahir:

Alamat :

..............................................................................................

Agama : Islam

Nomor HP : ..............................................................................................

E-mail : ..............................................................................................

Motto Hidup : Teruslah Berkarya

Hormat saya,
FOTO

3x4

(Eka Adi Setyawan)

7
FOTO KEGIATAN

Gambar 1 Contoh Penulisan Keterangan

Anda mungkin juga menyukai