ii
PENGESAHAN SMK NEGERI 1 MUARA WAHAU
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
DAN KETUA KOMPETENSI KEAHLIAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disetujui oleh Pembimbing Praktik Kerja
Lapangan SMKNegeri 1 Muara Wahau dan Pimpinan PT Tapian Nadenggan ( PT.
TPN) pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 20 Maret 2024
Pembimbing I Pembimbing 2
KetuaKompetensiKeahlian
AgribisnisTanaman Perkebunan
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmatNya sehingga penyusun bisa menyelesaikan Buku Pedoman Penyusunan
Laporan Praktik Kerja Lapangan SMK Negeri 1 Muara Wahau Tahun Pelajaran
2023/2024.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua , ayah dan ibu yang telah menjadi orang tua
terhebat.Terimakasi yang tiada terhingga atas limpahan kasih sayang dan
cinta yang tulus, doa yang tak pernah putus, materi, motivasi, nasehat,
perhatian, pengorbanan, semangat yang diberikan selalu membuat penulis
selalu bersyukur telah memiliki keluarga yang luar biasa.
2. Bpk H.Abd.Mutholib, M.pd. Selaku Kepala SMK N 1 Muara Wahau
3. Ketua Kompetensi Keahlian (ATP/OTKP/TBSM)
4. Pembimbing 1 dan 2 serta dewan guru, staf karyawan SMKN 1 Muara
Wahau
5. Kepala DU/DI
6. Pembimbing DU/DI
7. Teman-teman yang membantu
Praktik Kerja Lapangan memiliki manfaat yang besar, terutama untuk siswa.
Sebab, melalui kegiatan ini, sisawa dapat melihat dan merasakan langsung
bagaimana duina kerja yang sebenarnya.Tak hanya itu saja, PKL juga memberikan
untuk sekolah maupun perusahaan atau instansi tempat siswa PKL.
Penulis menyadari bahwa laporan PKL ini memiliki banyak sekali kekurangan.
Penulis terbuka dan menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak.Ahir kata, penulis berharap laporan PKL ini bisa bermanfaat bagi
para pembaca khususnya bagi siswa/siswi SMKN 1 Muara Wahau.
v
DAFTAR ISI ( sesuaikan halamannya ya )
COVER LAPORAN...............................................................................................i
HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat Prakerin........................................................................1
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan..................................................................1
D. Waktu Pelaksanaan PKL...............................................................................2
E. Sejarah dan Visi Misi Dunia Usaha/Industri.................................................2
BAB II PELAKSANAAN PRAKERIN................................................................8
A. Lsu( Leaf Sampling Unit).............................................................................8
B. Tujuan Lsu....................................................................................................8
C. Alat Dan Bahan.............................................................................................8
D. Mencari Daun Ke 17.....................................................................................8
E. Cara Kerja.....................................................................................................8
F. Kendala Dan Cara Penyelesaian...................................................................9
BAB IIIPENUTUP.................................................................................................9
A. Kesimpulan.................................................................................................10
B. Saran............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
LAMPIRAN..........................................................................................................13
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Manfaat bagi Peserta Praktik Kerja Lapangan
Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahliaan
profesional. Mengasah keterampilan yang diberikan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).
2
bursa efek Indonesia. Pada tahun 1997, PT SMART Tbkmencapaiproduksi
Crude Palm Oil (CPO) sebanyak 158.000 ton. PT Sinar Mas Agro Resources
and Technology Tbk (smart atauperseroan) adalah salah
satuperusahaanpublikprodukkonsumenberbasiskelapasawit yang terintegrasi
dan terbesar di Indonesia dengannilaipenjualansebesar Rp 20,3 triliun dan
lababersihsebesar Rp 1,3 triliun pada tahun 2010. Aktivitasutama Land
Clearing (membukalahanhutanmenjadilahankosong),
menyiapkanpembibitankelapasawitdarikecambahataubijimenjadibibitsawit,
setelahusiabibitsawitsiaptanambarulahdarilokasipembibitandipindahkankelapan
gansampaisawitsiappanen. Dari Tandan Buah Segar (TBS) diolahmenjadi
Crude Palm Oil (CPO) atauminyakmentah dan Palm Kernel (PK) atau inti
sawit, sertapemrosesan CPO menjadiproduk industry dan
konsumensepertiminyak goring, margarin, shortening.Perusahaan menanam
kebun kelapa sawit di Indonesia seluas sekitar 138.100 hektar termasuk
plasma. Lima belas pabrik pengolahan memroses TBS menjadi CPO dan PK
dengan total kapasitas sebesar 3,7 juta ton per tahun.
Akhir tahun 2010 SMART mengelola hamper 50 perkebunan kelapa
sawit dengan jumlah area tertanam sekitar138.100 hektar yang terdiri dari
perkebunan sendiri (inti) seluas 108.600 hektar dan
perkebunan yang dimiliki oleh para petani (plasma) seluas 29.500
hektar. SMART juga mengelola lebih dari 300.000 hektar perkebunan kelapa
sawit milik perusahaan afiliasinya. Perkebunan kelapa sawit milik SMART
seluruhnya terletak di pulau Sumatra dan pulau Kalimantan.Umur tanaman
kelapa sawit yang cukup menguntungkan yaitu sekitar 12 tahun, yang dapat
memberikan dasar yang kuat bagi pertumbuhan jangka panjang. Dari area
tertanam seluas 138.100 hektar, 10 % merupakan tanaman belum menghasilkan
dan 90% merupakan tanaman menghasilkan. Lebih dari 50% dari tanaman
menghasilkan merupakan tanaman utama yang berumur antara 7 sampai 18
tahun, yang produksinya
berada di tingkat optimal sehingga memberikan kontribusi yang tinggi
pada hasil produksi PT SMART Tbk. Lebih dari 20%. tanaman menghasilkan
3
merupakan tanaman muda yang berumur 4-6 tahun, menjamin pertumbuhan
produksi jangka menengah PT SMART Tbk.
PT. Ivo Mas Tunggal didirikan pada tahun 1978 yang sebelumnya
bernama ‘PT. Indonesian Vegetable Oil Factory’ dengan Akte No. 65 Tanggal
19 Juli 1978 berkedudukan di Medan, Sumatera Utara. Dengan Akte perubahan
No. 66 Tanggal 18 September 1980 dan berubah nama menjadi PT. Ivo Mas
Tunggal dengan Akte No. 90 Tanggal 18 April 1983.PT. Ivo Mas Tunggal
termasuk dalam Group Sinar Mas (SMART Tbk) atau lebih dikenal dengan
nama Sinar Mas Agro Resources and Technology yang berkantor Pusat di
Menteng, Jakarta dan Kantor Perwakilan di Pekanbaru. Bergerak di Bidang
Usaha Perkebunan Kelapa Sawit dan Pengolahan (dari TBS/Tandan Buah
Segar menjadi CPO/Crude Palm Oil dan PKO/Palm Kernel Oil).Lokasi
Perkebunan PT. Ivo Mas Tunggal terletak di Kecamatan Kandis Kabupaten
Siak (sebelumnya terletak di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis,
menjadi Kecamatan Minas).Untuk Sinar Mas Agribussines and Food terdapat
di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Pulau Sumatera (Sumatera Utara,
Riau, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung), Pulau
Kalimantan(Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah),
PulauSulawesi dan Irian Jaya.Tandan Buah Segar (TBS) yang diolah menjadi
CPO dan PKO, dibawa ke Bulking Station yang berada di Pelabuhan Kota
Dumai untuk selanjutnya dikirim dengan Kapal ke Refenery yang berada di
Rungkut Surabaya, Belawan Medan, dan Tanjung Priok untuk diolah menjadi
minyak goreng dan lain-lain. Diantaranya adalah, Minyak Goreng Filma,
Minyak Goreng Kunci Mas, Minyak Goreng Mitra, Minyak Goreng Masku,
Margarine Filma, Palmbom, dan lain-lain. Sedangkan untuk PKO sebagai salah
satu campuran pembuatan kosmetik.Limbah padatnya juga jika diolah dapat
dimanfaatkan sebagai Campuran Makan Ternak.
Sinar Mas Menurut prinsip visual Barat, logo Sinar Mas terdiri dari
empat macam unsur visual, adalah garis, bentuk, warna, bidang positif dan
negatif. Komposisi logo Sinar Mas berhasil untuk menciptakan keseimbangan
yang simetris, berhasil untuk menampilkan irama yang berulang dan progresif,
4
dan berhasil mencapai komposisi yang bersatu yang centralize. Menurut
prinsip Feng Shui, logo Sinar Mas terdiri dari tiga macam unsur visual, yaitu
bentuk Yin dan Yang, bentuk Wu Xing, dan warna Wu Xing. Komposisi logo
Sinar Mas berhasil untuk menciptakan keseimbangan prinsip Yin dan Yang
yang baik dan berhasil menampilkan dinamisme irama energi Qi, dan berhasil
menciptakan keselarasan siklus Wu Xing. Interpretasi Makna Logo - Sinar Mas
(Sumber: Olahan Ng) Jadi, logo iniberkomposisi Self Contained Unit
menyerupai bentuk-bentuk dasar yang sering ditemui dan komposisi logo
terlihat menyatu. Logo Sinar Mas menerapkan tiga visi perusahaan, yaitu
menjaga keseimbangan pilar utama keberlanjutan usaha seperti sosial,
lingkungan,dan ekonomi. Visi tersebut dapat diwakili oleh keseimbangan
komposisi simetris, kemudian irama berulang dan progresif seperti aliran
energi Qi yang bermanfaat. Komposisi logo Sinar Mas juga mewakili
keselarasan prinsip Wu Xing, baik perpaduan bentuk maupun warna dari siklus
productive Wu Xing. Kemudian, karena Sinar Mas merupakan induk
perusahaan dari beberapa sektor industri, maka tidak dapat ditentukan unsur
yang cocok dengan prinsip Feng Shui.
Visi dan Misi
Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, PT. Tapian Nadenggan pada visi dan
misi perusahaan yang menjadi landasan dasar dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Berikut visi dan misi PT. Tapian Nadenggan :
a) Visi
“Menjadi perusahaan agribisnis dan produk konsumen global yang
terintegrasi dan terbaik-menjadi mitra pilihan“.
b) Misi
“Secara efisien kami menyediakan produk, solusi, serta layanan agribisnis
dan konsumen yang berkualitas tinggi serta berkelanjutan, guna
menciptakan nilai tambah bagi pemangku kepentingan kami“.
5
F. Stuktur Organisasi DU/DI
a. PANEN
b. PERAWATAN
c. SEMPROT
d. LSU
6
BAB II
PELAKSANAAN
LEAF SAMPLING UNIT (LSU)
A. Definisi LSU
LSU (Leaf Sampling Unit) adalah satuan areal dimana contoh daun
diambil untuk dianalisa dilabotarium yang akan akan digunakan sebagai
satu dasar dalam penentuan dosis rekomendasi pupuk pada areal
tersebut.Tujuan LSU adalah agar mengendentifikasi gejala defisien unsur
hara, mengetahui kebutuhan pupuk pada tahun berikutnya dan mengetahui
adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman tersebut.
7
tidak memenuhi syarat tadi. Ciri-citi pohon yang tidak memenuhi
syarat sebagai pohon contoh adalah :
Pohon yang terletak di pinggir jalan, Rel kereta api, Sungai,
Parit atau dekat dengan perumahan.
Pohon sisipan.
Pohon yang bersebelahan dengan pohon mati atau tidak di
tanam di segala arah.
Pohon steril atau terserang hama dan penyakit.
Pohon yang tumbuh miring di tanah normal.
6. Pohon contoh harus di beri tanda yang jelas dan nomor urut untuk
masing-masing LSU karena pohon yang sama akan di pakai untuk di
tahun berikutnya. Tanda pohon yang biasanya di gunakan adalah
tanda angka menghadap gawangan hidup. Setiap masuk dan keluar
baris sempel harus di beri tanda panah.
P = Pohon pengganti
7. Pelepah yang diambil untuk egiatan LSU adalah pelepah ke-17 untuk
tanaman menghasilkan (TM) dan pelepah ke-9 untuk tanaman belum
menghasilkan (TBM).apabila pelepah kita ambil adalah pelepah
muda (kecil dari 17 TM dan kecil dari 9 TBM) atau sebaliknya maka
akan terjadi penyimpangan pada hasil analisis labotarium.jika diambil
dari pelepah yang lebih muda pelepah ke-17 atau ke-9, maka
kandungan nutrisi akan lebih tinggi dari yang seharusnya.
8
b. Pengambilan sample saat hujan
c. Pengambilan dilakukan setelah pemupukan
d. Pengambilan sample daun dari pohon yang sakit
e. Sample daun atau pelepah menyentuh tanah
f. Sample daun tidak dibersihkan dengan akuades atau alkohol
Apabila pohon sample yang akan di LSU mati atau rusak maka
pengambilan dapat dialihkan kepohon disebelahnya
BAB III
9
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1. Untuk Perusahaan
a. Diharapkan agar kerja sama antara sekolah dengan perusahaan
lebih ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada
siswa/i SMK untuk Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
b. Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dan
kedisplinan dalam bekerja.
c. Hubungan karyawan dengan siswa/i Prakerin diharapkan selalu
terjaga keharmonisannya, agar dapat tercipta suasana kerja sama
yang baik.
2. Untuk Sekolah
10
a. Pemantauan terhadap siwa/i yang sedang Prakerin maupun yang
baru akan melaksanakan Prakerin agar lebih ditingkatkan lagi
untuk meyakinkan pihak perusahaan terhadap Progam
PRAKERIN ini.
b. Dalam pembekalan materi fisik maupun mental agar lebih
ditingkatkan lagi, terutama untuk Pembina mental siswa/i.
c. Dan juga guru-guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan
keringanan pada siswa/i yang sedang prakerin.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13