Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


PADA KANTOR DINAS PERTANIAN
KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN

Disusun oleh :

Nama : MELIANI
NISN : 0036832724
Kelas : XI Akuntansi 3

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 KALANGANYAR
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN I

PIHAK SMK NEGERI 2 RANGKASBITUNG


LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

Laporan disetujui dan disahkan untuk dapat memenuhi salah satu syarat
Kelulusan Praktek Kerja Industri di SMKN 2 Rangkasbitung

Tempat : SMKN 2 Rangkasbitung


Hari : Kamis
Tanggal : 18 Maret 2021

Ketua Prakerin Pembimbing Sekolah

Drs. Yuni Susilawati Nurjanah, S.Psi


NIP. 196706032005022002

Mengetahui,
Wakil Kepala Bidang Humas

Deden Hendrawan. SE., MM


NIP.198309202009021003

i
LEMBAR PENGESAHAN II

PIHAK INSTANSI
KANTOR DINAS PERTANIAN KABUPATEN LEBAK
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

Laporan disetujui dan disahkan untuk dapat memenuhi salah satu syarat
Kelulusan Praktek Kerja Industri di SMKN 2 Rangkasbitung

Tempat : Kantor Dinas Pertanian


Hari : Kamis
Tanggal : 18 Maret 2021

Pembimbing Instansi
Sekretaris Dinas Pertanian Kab. Lebak

Dewiyanti, S.Hut., M.Si


NIP. 198001022000032005

Mengetahui/Menyetujui
Kepala Dinas Pertanian
Kab. Lebak

Rahmat Yuniar, SP., M.Si


NIP. 196001161986031007

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang telah memberi
kemudahan dan melancarkan segala urusan sehingga praktikan dapat menyelesaikan Laporan
Praktik Kerja Lapangan pada Kantor Dinas Pertanian, Kab. Lebak, Provinsi Banten. Laporan
ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan.
Pada kesempatan ini praktikan mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang
telah membantu penyusunan laporan PKL ini, diantaranya :
1. Edi Ruslani, SE.MM, selaku Kepala sekolah SMK Negeri 2 Rangkasbitung
2. Nurjanah S.Psi, selaku pembimbing dari pihak sekolah yaitu
3. Dra. Yuni Susilawati, selaku kepala jurusan akuntansi
4. Dewiyanti, S.HUT., M.Si, selaku pembimbing dari pihak Dinas Pertanian Kab. Lebak
5. Seluruh Staff dan Karyawan Dinas Pertanian Kab. Lebak
6. Dan kepada Orang Tua yang selalu mendukung hingga akhirnya dapat selesainya laporan
Prakerin ini
7. Teman-teman Pendidikan Akuntansi Keuangan serta semua pihak yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu.
Praktikan menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu, kritik
dan saran yang membangun sangat praktikan harapkan guna perbaikan dan kesempurnaan
laporan PKL ini. Praktikan berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi saya
khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya.

Rangkasbitung, Maret 2021


Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN I............................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN II..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan..........................................................2
1.3 Kegunaan Praktik Kerja Lapangan..........................................................................2
1.4 Jadwal dan Waktu Pelaksanaan...............................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profil .......................................................................................................................4
2.2 Sejarah Dinas Pertanian Kab. Lebak.......................................................................4
2.3 Visi dan Misi...........................................................................................................5
2.4 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Lebak ....................................................................................................6
2.5 Struktur Organisasi .................................................................................................8

BAB III PROSES HASIL BELAJAR INDUSTRI


3.1 Bidang Kerja ........................................................................................................... 9
3.2 Pelaksanaan Kerja ...................................................................................................9
3.3 Kendala yang Dihadapi ...........................................................................................10
3.4 Cara Mengatasi Kendala .........................................................................................11

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................13
4.2 Saran .......................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini perekonomian Indonesia semakin terbuka dan memaksa perusahaan-
perusahaan untuk bersaing di segala bidang. Hal ini juga harus diimbangi dengan kualitas dari
sumber daya manusia. Sumber daya manusia memiliki peran utama dalam setiap kegiatan
perusahaan. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana yang sangat mendukung, tetapi
tanpa didukung sumber daya manusia yang handal maka kegiatan perusahaan tidak akan
terlaksana dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut, sumber daya manusia pada dasarnya memerlukan suatu
keterampilan yang mendukung kebutuhan dunia industri. Salah satunya adalah lembaga
pendidikan yang ditunjuk sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam hal penciptaan
sumber daya manusia yang terampil. Oleh karena itu, perusahaan atau instansi pun diharapkan
dapat bekerjasama dengan lembaga pendidikan dengan memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk dapat mengenal dunia kerja dengan pelaksanaan praktik kerja lapangan.
Praktik kerja lapangan adalah salah satu bentuk implementasi secara sistematis dan
sesuai antara program pendidikan yang diambil dengan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat
keahlian tertentu.
Setiap siswa diberi kesempatan mengimplementasikan ilmu sesuai dengan program
studi dan konsentrasi masing-masing ke dalam dunia kerja nyata. Bagi siswa program studi
pendidikan, kegiatan PKL dilaksanakan dengan bobot sistem. Pada dasarnya siswa yang
melaksanakan PKL disebut praktikan.
PKL dapat dilakukkan siswa pada bagian perusahaan yang berkaitan dengan program
studi dan konsentrasi, baik di dalam perusahaan.
Dalam hal ini praktikan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Kantor Dinas
Pertanian, Kab. Lebak. Praktikan ditempatkan pada Divisi Sekretaris untuk mengerjakan
segala urusan administrasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada divisi tersebut.
Selama melaksanakan PKL di Kantor Dinas Pertanian Kab. Lebak, praktikan harus
mematuhi semua peraturan yang ada di Perusahaan tersebut dan menyelesaikan semua
pekerjaan yang diberikan oleh instansi dengan baik dan benar Karena hal tersebut akan
membawa nama baik praktikan sendiri maupun sekolah. Oleh karena itu, praktikan harus
sungguh-sungguh dalam melaksanakan PKL.

1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan
SMK Negeri 2 Rangkasbitung memiliki maksud dan tujuan yang berguna dalam
memprogramkan Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi mahasiswa yang melakukan PKL.
Adapun maksud dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain adalah :
1. Menambah pengetahuan dan pengalaman baru kepada mahasiswa mengenai dunia
kerja.
2. Memenuhi mata kuliah Praktik Kerja Lapangan pada salah satu bidang yang sesuai
dengan konsentrasi Pendidikan.
3. Mempelajari lebih dalam mengenai tugas administrasi disuatu Perusahaan, dan pada
hal ini yaitu Kantor Dinas Pertanian.
Selain itu, Adapun tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengimplementasikan ilmu sesuai konsentrasi selama masa perkuliahan ke dunia kerja
sesungguhnya.
2. Menambah wawasan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan keterampilan
siswa dalam dunia kerja.
3. Menambah wawasan berpikir dan pengetahuan dalam memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi dalam dunia kerja.
4. Melatih siswa dalam mengembangkan sikap tanggung jawab, disiplin dan kreatif
dalam melakukan suatu pekerjaan baik dalam urusan pribadi maupun dalam dunia
kerja.
5. Melatih kemampuan Praktikan untuk mampu bersikap mandiri, serta bertanggung
jawab.

1.3 Kegunaan Praktik Kerja Lapangan


Kegiatan praktik kerja lapangan ini memiliki kegunaan bagi Siswa dan
Kantor Dinas Pertanian, Yaitu :
1. Bagi Siswa
a. Dapat meningkatkan wawasan, kemampuan dan keterampilan bagi praktikan
khususnya dalam bidang Administrasi.
b. Mengembangkan pengetahuan akademis yang telah didapat selama masa
perkuliahan.
c. Membantu praktikan mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan dalam
dunia kerja.

2
2. Bagi Sekolah
a. Menjadi salah satu acuan untuk konsentrasi Administrasi Perkantoran dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran.
b. Sebagai sumber referensi bagi siswa dalam mencari tempat PKL.
c. Mengevaluasi kemampuan siswa dalam mengimplementasikan ilmu yang telah
didapat di sekolah.
3. Bagi Kantor Kelurahan
a. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga praktikan dalam membantu
menyelesaikan tugas-tugas kantor untuk kebutuhan masing-masing divisi.
b. Membantu menambah ide-ide kreatif dalam kegiatan administrasi.
c. Menjalin hubungan kerjasama yang berkelanjutan dan dinamis antara perusahaan
dengan lembaga pendidikan.

1.4 Jadwal dan Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan kegiatan PKL dilakukan pada Semester Genap tahun ajaran 2021/2022.
Kegiatan PKL secara menyeluruh terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan yang harus
diselesaikan secara terurut. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam proses Praktik Kerja
Lapangan hingga penyusunan laporan PKL beserta waktu ataupun penjadwalannya.
Kegitan PKL dilakukan selama 3 bulan, terhitung sejak tanggal 14 Januari 2021
hingga 18 Maret 2021. Waktu pelaksanaan PKL di Dinas Pertanian Kab. Lebak Provinsi
Banten yaitu setiap hari senin s.d kamis pukul 07.00 s.d 13.00 WIB, serta waktu istirahat
selama 1 jam. Sementara penyusunan laporan PKL dikerjakan secara bertahap sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.

3
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

2.1 Profil
Dasar hukum pembentukan organisasi perangkat daerah dinas pertanian
dan perkebunan kabupaten lebak adalah sebagaimana tercantum dan peraturan
daerah kabupaten lebak no. 8 tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan
perangkat daerah kabupaten lebak, dimana dinas pertanian dan perkebunan
kabupaten lebak memiliki tugas, fungsi dan struktur organisasi sebagaimana
dibawah ini.
Dinas pertanian dan perkebunan mempunyai tugas pokok merumuskan,
menyelenggarakan, membina dan mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah pada urusan pertanian.
Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, dinas pertanian dan
perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Merumuskan kebijakan teknis dalam bidang pertanian dan perkebunan :
b. Penyelenggaran urusan pertanian daerah dan pelayanan umum bidang
pertanian :
c. Pengawasan dan pembinaan tugas bidang pertanian dan perkebuna:
d. Pengelolaan administrasi kesekretariatan: dan Pelaksanaan tugas lain yang diberikan
oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya

2.2 Sejarah Dinas Pertanian Kab. Lebak


Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah serta Tatacara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Kepala
Daerah diharuskan untuk menyusun RPJM Daerah untuk masa jabatan 5 tahunan yang
dijabarkan OPD dengan melakukan penyusunan Rencana Strategis Organisasi Perangkat
Daerah (Renstra OPD). Renstra OPD berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis
operasional yang memuat visi, misi bupati dan wakil bupati terpilih, tujuan, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi

4
Organisasi Perangkat Daerah. Sebagai dokumen teknis dalam tataran operasional, Renstra
OPD disusun sebagai upaya untuk mengelola dan mengembangkan potensi sumber daya
daerah dalam menghadapi berbagai tantangan permasalahan yang dihadapi untuk mewujudkan
masyarakat Kabupaten Lebak yang sejahtera.
Rencana besar yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Lebak merupakan dokumen
yang memuat kebijakan-kebijakan dengan sasaran yang masih bersifat makro kabupaten,
untuk itu setiap OPD menyusun Rencana Strategis sebagai penjabaran yang bersifat dokumen
operasional 5 tahunan sesuai dengan urusan yang diampu. Kedudukan Renstra Dinas
Pertanian dan Perkebunan sangatlah penting artinya bagi semua Stake holder lingkup
Pertanian dan Perkebunan karena merupakan pedoman yang memuat Tujuan, Sasaran,
Strategi dan Kebijakan Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak selama 5 tahun. Arah
kebijakan pembangunan pertanian dan Perkebunan selama 5 tahun dapat diketahui dan
selanjutnya dipergunakan oleh semua komponen pelaku pembangunan khususnya pertanian
dan perkebunan.
Dokumen-dokumen perencanaan seperti: Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Nasional 2005-2025, Recana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2015
– 2019, RPJP Daerah Provinsi Banten 2005 – 2025, RPJMD Provinsi Banten 2017 – 2022,
RPJMD Kabupaten Lebak 2019-2024 dan Renstra Dinas Pertanian dan Perkebunan 2019-
2024 merupakan dokumen yang saling berkaitan, selanjutnya Keterkaitan Dokumen Renstra
dengan dokumen-dokumen perencanaan lainnya,

2.3 Visi dan Misi


1. Visi
Terwujudnya Pertanian dan Perkebunan yang berwawasan agribisnis,
berdaya saing dan berkelanjutan dengan didukung sumber daya manusia
yang maju dan mandiri dengan berbasis ekonmi kerakyatan
2. Misi
 Mewujudkan ketersediaan pangan di Kabupaten Lebak
 Mewujudkan produk pertanian dan perkebunan yang berkualitas dan
memiliki daya saing
 Mewujudkan kesejahteraan petani
 Mewujudkan sumber daya manusia pertanian dan perkebunan yang
berkualitas

5
2.4 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Lebak
Dasar hukum pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Lebak adalah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Lebak, dimana Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak memiliki
Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi sebagaimana di bawah ini.
Dinas Pertanian dan Perkebunan mempunyai tugas pokok merumuskan,
menyelenggarakan, membina dan mengevaluasi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah pada urusan pertanian.
Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Dinas Pertanian dan Perkebunan
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis dalam bidang Pertanian dan Perkebunan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dan pelayanan umum bidang Pertanian;
c. Pengawasan dan pembinaan tugas bidang Pertanian dan Perkebunan;
d. Pengelolaan administrasi kesekretariatan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Adapun Tugas dan fungsi masing-masing unit kerja pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Lebak adalah sebagai berikut :
Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak sebagaimana
Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Lebak adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak
b. Sekretariat :
1) Sub Bagian Program;
2) Sub Bagian Keuangan;
3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Penyuluhan, Pasca Panen dan Pemasaran :
1) Seksi Penanganan Pasca Panen dan Pemasaran;

6
2) Seksi Pendidikan, Pelatihan dan Kelembagaan;
3) Seksi Penyuluhan.

d. Bidang Prasarana dan Sarana :


1) Seksi Sarana Produksi Pertanian dan Perkebunan;
2) Seksi Tata Guna Lahan dan Air;
3) Seksi Perlindungan Tanaman Pertanian dan Perkebunan.
e. Bidang Produksi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura :
1) Seksi Produksi Padi dan Palawija;
2) Seksi Produksi Hortikultura, Biofarmaka dan Tanaman Hias;
3) Seksi Perbenihan Tanaman Pertanian.
f. Bidang Pengembangan Perkebunan :
1) Seksi Bina Produksi Perkebunan;
2) Seksi Pengembangan Areal Perkebunan;
3) Seksi Perbenihan Tanaman Perkebunan.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
h. Kelompok Jabatan Fungsional.

7
2.5 Struktur Organisasi

8
BAB III
PROSES HASIL BELAJAR DI INDUSTRI

3.1 Bidang Kerja


Selama melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Pertanian
Kabupaten Lebak penulis ditempatkan pada bidang Tata Usaha, namun di
beberapa kesempatan penulis juga ditempatkan dibeberapa bidang lain seperti
bidang Keuangan dan Pengelolaan Data OPT. Bidang kerja bagian tata usaha
merupakan bagian yang menangani terutama dalam pengarsipan data data
pegawai dan keluar masuknya surat dinas.

3.2 Pelaksanaan Kerja


Pada saat hari pertama bekerja, praktikan di beri arahan mengenai tugas,
pokok dan fungsi sekretaris kepala biro di ruangan tersebut. Pengarahan
diberikan oleh salah satu staf di brio tersebut. Selanjutnya praktikan juga di beri
informasi mengenai penggunaan alat-alat dan mesin kantor yang akan sering
digunakan dalam pekerjaan sehari-hari, seperti komputer, mesin cetak, mesin
pemindai dan mesin fotocopy. Setelah di beri pengarahan praktikan diminta
untuk melakukan pekerjaan yang paling sederhana yaitu mengelola surat masuk
dan keluar secara manual.
a. Mengelola surat dengan cara konvensional
Biro Umum dan Pengadaan pada umumnya menerima surat yang berkaitan
dengan pengadaan barang dan jasa, peminjaman fasilitas kantor seperti gedung,
ruang rapat, transportasi dsb, serta surat-surat mengenai arsip dan surat-surat tugas
pegwai. Surat-surat yang masuk dan keluar pertama akan di beri lembar disposisi
oleh staf pada subbagian tata usaha Biro Umum dan Pengadaan. Setelah itu surat-
surat beserta lembar disposisi akan di antar kepada sekretaris kepala biro untuk
dilakukan pengecekan dan penkoreksian. Surat-surat yang sudah lolos pengkoreksian

9
akan di teruskan kepada pimpinan, sedangkan yang tidak akan dikembalikan ke asal
surat.
Surat masuk yang lolos pengkoreksian selanjutnya akan diklasifikasikan
menjadi dua, yaitu surat masuk biasa dan undangan. Kedua jenis surat ini kemudian
dicatat dalam dua buku yang berbeda. Surat masuk dicatat pada buku agenda tunggal
sedangkan surat undangan pada buku agenda undangan/rapat.
Sama seperti surat yang masuk, surat keluar juga di catat pada buku yang
sama, karena Biro Umum dan Pengadaan menerapkan pencatatan dengan sistem
buku agenda tunggal. Setelah selesai dicatat, surat kemudian diantarkan oleh
praktikan ke ruangan kepala biro untuk mendapat persetujuan dan untuk diteruskan
lagi ke subbagian yang sesuai dengan isi surat.
b. Mengelola surat melalui aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE).
Menyikapi era industri 4.0 maka pemerintah meminta agar diadakannya
digitalisasi dalam berbagai aspek, tanpa terkecuali dalam pengelolaan surat masuk
dan keluar untuk melakukan efisiensi waktu serta mengurangi penggunaan kertas
(paperless). Dalam hal ini, Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah
melakukan pengerjaan surat masuk dan surat keluar berbasis elektronik yang
menggunakan aplikasi Tata Naskah Dinas Elektronik (TNDE). Dalam aplikasi ini
pengguna dapat melihat surat-surat yang masuk dan dapat membuat disposisi secara
elektronik. Selain itu surat-surat yang masuk secara otomatis akan tersimpan dalalm
database aplikasi. Dokumen yang dapat dikelola dalam aplikasi ini hanya berupa
surat masuk saja dan untuk surat keluar belum terdapat fasilitasnya. Aplikasi TNDE
memiliki tata kerja sebagai berikut:
1) Surat masuk yang diterima akan dipindai agar dapat berubah menjadi bentuk
elektronik
2) Pihak tata usaha kemudian mengunggah surat dalam aplikasi TNDE, lalu
mengirim surat kepada Sekretaris
3) Sekretaris membuka aplikasi TNDE khusus sekretaris, lalu melakukan
pengeckan terhadap surat.
4) Setelah dicek surat ditersukan kepada Kepala Biro
5) Kepala Biro membaca surat lalu membuat disposisi. Didalam disposisi
terdapat perintah untuk penaganan selanjutnya.
6) Surat dan disposisinya kemudian dikirm ke divisi yang terkait dengan isi
surat.

3.3 Kendala Yang Dihadapi

10
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, praktikan juga menghadapi
beberapa kendala. Kendala yang praktikan hadapi adalah;
a. Kurang Cakap dalam Berkomunikasi
Pada saat-saat pertama melaksanakan PKL atau saat masa adaptasi,
praktikan masih kurang cakap dalam berkomunikasi. Hal itu disebabkan oleh
rasa tidak percaya diri, yang mengakibatkan praktikan takut dalam berbicara
atau berkata-kata. Rasa tidak percaya diri tersebut timbul akibat adanya rasa
takut apabila kemampuan yang praktikan miliki tidak mumpuni dengan
pekerjaan-pekerjaan yang akan dihadapi. Selain itu sulitnya memahami
lingkungan sekitar dan orang-orang yang bekerja bersama praktikan juga
menjadi salah satu penyebab ketidakpercayaan diri yang praktikan alami.
b. Pekerjaan yang Diberikan Kurang Kreatif
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, praktikan ditugaskan
sebagai asisten sekretaris kepala biro. Praktikan pun mengerjakan pekerjaan-
pekerjaan yang diberikan oleh sekretaris tersebut. Namun sayangnya
pekerjaan-pekerjaan yang diberikan masih berupa pekerjaanpekerjaan
sekretaris yang sifatnya rutin, seperti mengelola surat dan mengelola arsip
dinamis
Selama satu minggu bekerja, praktikan hanya mengerjakan pekerjaan
yang sama secara berulang-ulang tanpa ada tambahan pekerjaan lain.
Pekerjaan-pekerjaan yang praktikan kerjakan hanya mencatat surat masuk ke
dalalm buku agenda, mencatat surat undangan/rapat ke dalam buku agenda
undangan/rapat serta meng-input data-data mengenai arsip dinamis ke dalam
format excel. Hal itu membuat praktikan merasa jenuh. Meskipun pekerjaan-
pekerjaan tersebut sesuai dengan bidang pendidikan yang dimiliki, namun
praktikan tetap merasa perlu mengerjakan hal-hal lain yang lebih kreatif untuk
mengembangkan kemampuan dan keterampilan. Apabila pekerjaan yang
dikerjakan semakin bervariasi maka pengalaman dan wawasan baru yang
dapat diperoleh juga semakin bertambah yang nantinya juga dapat berguna
ketika sudah dunia kerja.

3.4 Cara Mengatasi Kendala


a. Kurang Cakap dalam Berkomunikasi

11
Mengingat pentingnya komunikasi bagi seorang sekretaris
sebagaimana yang disampaikan oleh (Widowati:2006) “Seorang sekretaris
harus memiliki kecakapan dalam berkomunikasi, karena ia merupakan pusat
informasi baik bagi atasan maupun bagi bawahan, tak heran apabila sekretaris
disebut juga public relation internal yang menjembatani komunikasi dalam
perusahaan.” Maka pada masa adaptasi tersebut praktikan mulai
meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi agar tidak terjadi
kesalahpahaman secara terus menerus secara terus menerus
Cara mengatasi masalah dalam berkomunikasi tersebut dilakukan
dengan meningkatkan rasa percaya diri dan membuang rasa takut melalui
pengelolaan emosi yang ada dalam diri praktikan. Menurut (Widowati:2006)
“kecakapan dalam komunikasi verbal ditentukan oleh salah satunya
kecerdasan EQ (emotional quotient)” . Kemampuan dalam pengeloaan emosi
adalah bentuk dari kecerdasan manusia yaitu emotional quotient (EQ).
Kemudian Goleman (2001:164) dalam (Daud:2012) mengutarakan bahwa
“kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan kita
sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan
kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dalam hubungan
dengan orang lain. Seperti kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati,
keterampilan sosial.” Praktikan menyadari bahwa rasa tidak percaya diri yang
timbul, berasal dari ketidakmampuan praktikan dalam mengenal diri sendiri
dan juga mengatur emosi. “Emosi dapat digambarkan dalam beberapa jenis,
yaitu gembira, tertawa, sedih, takut, puas, tidak puas, khawatir, penat,
gementar, terkejut, bersalah, angkuh, malu, bosan, tidak percaya dan marah”
(Hamid, 2004:5) . Emosi yang tidak dapat dikelola oleh praktikan adalah rasa
takut dan malu yang berlebihan. Rasa takut muncul karena praktikan merasa
kemampuan yang dimiliki tidak mumpuni dengan tugas-tugas yang akan
dikerjakan, sedangkan rasa malu timbul dari kepribadian praktikan yang pada
dasarnya ada introvert.
b. Pekerjaan yang Diberikan Kurang Kreatif
Pekerjaan yang bersifat monoton dan kurang kreatif membuat
praktikan merasa tidak berkembang. Oleh sebab itu praktikan mengatasinya
dengan melakukan inisiatif diri sendiri untuk mengerjakan atau meminta

12
pekerjaan yang bersifat kreatif. Sebagaiman yang dinyatakan oleh
(Covey:2004), “tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif adalah salah
satunya atau yang pertama menjadi proaktif. Highly effective people take the
initiative. They are proactive. They do not impose limits on themselves that
prevent them from acting.” Inisitaif merupakan salah satu bentuk dari tujuh
kebiasaan efektif yaitu proaktif. Untuk menjadi proaktif maka harus di mulai
dengan inisiatif dan mengganti cara berpikir. Jika sebelumnya berkata tidak
bisa maka dalam bahasa inisiatif selalu ada jalan keluar dan tidak ada batasan.
Agar efektifitas dalam Praktik Kerja Lapangan dapat tercapai, maka
praktikan menerapkan sifat proaktif tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan
mengambil inisiatif dalam mengerjakan atau berinisiatif meminta pekerjaan
yang belum pernah diberikan sebelumnya oleh atasan. Atasan pun tergerak
dan kemudian memberikan pekerjaan yang lebih kreatif kepada praktikan.
Pekerjaan yang kreatif tersebut seperti, menyiapkan ruang rapat dan membuat
bahan presentasi rapat untuk pimpinan. Praktikan kemudian juga
dipercayakan untuk menangani telepon masuk dan menangani tamu apabila
atasan sedang tidak ada di ruangan. Selain itu praktikan juga diajarkan
membuat jadwal perjalanan dinas pimpinan dan cara pememesan tiket
pesawat yang biasa dilakukan untuk perjalanan dinas pimpinan. Setelah
mengerjakan pekerjaan tersebut praktikan merasa lebih berkembang dan
wawasan mengenai pekerjaan seorang sekretaris pun bertambah.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Merujuk pada kegiatan yang telah praktikan lakukan selama melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Dinas Pertanian Kab. Lebak, maka praktikan menyimpulkan

13
beberapa hal sebagai berikut :
1) Praktik Kerja Lapangan dapat memberikan berbagai pengalaman dan pengetahuan
kepada praktikan mengenai dunia kerja yang berkaitan dengan ilmu Administrasi
Perkantoran.
2) Bidang kerja yang dikerjakan oleh praktikan memiliki kesesuaian dengan bidang ilmu
yang telah didapat praktikan selama mengikuti pendidikan yaitu mata kuliah teknologi
perkantoran, kearsipan dan kesekretarisan.
3) Pelaksanaan PKL tidak selalu lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan, sehingga
praktikan dituntut untuk dapat secara cepat mengatasi masalah yang dihadapi.
4) Cara mengatasi kendala-kendala yang praktikan hadapi selama melakukan Praktik
adalah dengan menerapkan ilmu yang telah didapat dibangku perkuliahan dan
berkomunikasi dengan baik dengan para karyawan sehingga praktikan tidak sungkan
untuk bertanya apabila mengalami kesuliatan, sebab dalam mengerjakan suatu
pekerjaan diperlukan pemahaman yang baik agar pekerjaan tersebut dapat terselesaikan
dengan baik dan tidak ada kesalahan dalam mengerjakannya.
5) PKL dapat membentuk sikap disiplin dan bertanggungjawab atas tugas dan pekerjaan
guna menjadi tenaga kerja profesional.

4.2 Saran
Melaui laporan Praktik Kerja Lapangan ini, praktikan bermaksud untuk memberikan
saran berdasarkan pengalaman yang praktikan peroleh selama melakukan Praktik Kerja
Lapangan di Kantor Dinas Pertanian Kab. Lebak maka praktikan menyampaikan beberapa
saran yang diharapkan berguna bagi peningkatan kualitas untuk perusahaan, sekolah dan
siswa:

1. Bagi Siswa
a) Sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, siswa yang akan melakukan
Praktik Kerja Lapangan diharapkan terlebih dahulu mempersiapkan diri dengan
mengumpulkan informasi-informasi mengenai perusahaan atau instansi yang dituju
sebagai tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan.
b) Siswa diharapkan dapat menerapkan kemampuan dan pengetahuan yang telah
dimiliki dalam bidang Administrasi Perkantoran selama mengikuti perkuliahan

14
ketika melakukan Praktik Kerja Lapangan.
c) Siswa harus disiplin dalam melakukan Praktik Kerja Lapangan baik dalam
kehadiran maupun dalam menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.
d) Siswa harus teliti dalam melaksanakan tugas yang diberikan serta harus dapat
bekerjasama dengan siswa/siswi Praktik Kerja Lapangan lainnya.
2. Bagi Kantor Desa
a) Kantor Dinas Pertanian sebaiknya memberikan pelatihan bagi karyawan yang
kurang memiliki kemampuan atau pengetahuan kegiatan administrasi perusahaan.
b) Sebaiknya kelurahan lebih memperhatikan penyimpanan arsip dan menyediakan
tempat penyimpanan arsip yang teratur agar mudah dalam penemukan arsip
kembali.
c) Perlu adanya bimbingan dari karyawan yang memiliki keterampilan dan
pengetahuan mengenai bidang kerja yang dilakukan oleh praktikan khususnya pada
kegiatan administrasi pada perusahaan.
3. Bagi Sekolah
a) Diharapkan SMK Negeri 2 Rangkasbitung dapat terus menjalin hubungan yang
baik dengan Kantor Dinas Pertanian Kab. Lebak dan Perusahaan-perusahaan lain.
b) Pihak SMK Negeri 2 Rangkasbitung diharapkan dapat memberikan informasi
terkait perusahaan-perusahaan atau organisasi tempat praktikan akan melaksanakan
PKL.
c) Sebaiknya pihak SMK Negeri 2 Rangkasbitung memberikan pengarahan atau
bimbingan bagi siswa yang akan mmelaksanakan PKL.
d) SMK Negeri 2 Rangkasbitung sebaiknya melakukan pemantauan secara berkala
dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan oleh siswa, sehingga
para siswa yang sedang melaksanakan Praktik Kerja lapangan dapat bekerja
dengan baik dan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pun sesuai dengan yang
diharapkan oleh pihak sekolah.
Laporan Kegiatan

No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan Nama Instruktur Paraf


1 Kamis,  Menjaga
14 Januari 2021 daftar hadir
swab
 Menyiapkan
air untuk
team
kesehatan

15
swab
 Mengikuti
test swab

 Merekap
Selasa, ulang
2
02 Februari 2021 proposal

Rabu,  Rekap ulang


3
03 Februari 2021
Jumat,  Memindahka
4
05 Februari 2021 n kursi
 Merekap
Selasa,
5 ulang
09 Februari 2021
proposal
 Rekap ulang
laporan
Rabu, dilaptop
6
10 Februari 2021  Memindahka
n proposal
kerja
 Memindahkan
proposal kerja
 Meminta
Senin, nomor MYE
7
15 Februari 2021 proposal kerja
 Mengklip BBT
dan
NPHDDAK
 Pesen kopi
 Cuci Piring
8
Selasa,  Memberi tanda
16 Februari 2021 laporan
pembeda
kegiatan
 Memindahkan
Kamis, proposal kerja
9
18 Februari 2021 ke dalam
laporan kantor
Jumat,  Rekap ulang
10
19 Februari 2021 dilaptop
 Menyapu
Selasa, halaman kantor
11
23 Februari 2021  Memindahkan
proposal kerja
12 Rabu,  Membeli
24 Februari 2021 stabilo ke
warnet
 Mengerjakan
laporan
proposal

16
kantor
 Merekrut
Jumat,
13 laporan ulang
26 Februari 2021
kantor
 Memberikan
Selasa, surat masuk
14
02 Maret 2021  Mengintalisir
berkas laporan
 Membantu
Jumat,
15 membuat
05 Maret 2021
laporan
Senin,  Memberikan
16
08 Maret 2021 surat masuk
 Rekap map
peta
Rabu,  Membeli stok
17
10 Maret 2021 obat kantor
 Memberikan
surat disposisi
 Membantu
Senin,
18 kegiatan kantor
15 Maret 2021
 Menyiapkan
Selasa,
19 ruangan untuk
16 Maret 2021
meeting kantor
 Penjemputan
oleh
Kamis,
20 pembimbing
18 Maret 2021
PKL pihak
sekolah

17
DAFTAR PUSTAKA

http://dinaspertanian.lebakkab.go.id/
https://satudata.pandeglangkab.go.id/index.php/page/detail/dinas-pertanian
http://repository.fe.unj.ac.id/6415/1/Laporan%20PKL%20Lia%20Rachmawati
%20%288105150850%29.pdf

18
19

Anda mungkin juga menyukai