MELAKUKAN KOORDINASI PADA BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Melakukan Koordinasi pada
Budidaya Tanaman Kedelai 1. Informasi hasil komunikasi Setelah melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dalam struktur keorganisasian perusahaan budidaya tanaman kedelai dalam hal ini adalah untuk melakukan penanaman, maka hasil komunikasi dari atasan yang berupa informasi tersebut perlu dilakukan pencatatan sebagai bukti dan pedoman untuk melaksanakan tugas, sebaliknya jika hasil komunikasi dan informasi tersebut, berasal dari teman sekerja dapat dijadikan input yang sangat baik dalam melaksanakan tugas pekerjaan sehari-hari. Dari kegiatan komunikasi akan diperoleh informasi, pengertian Informasi sepanjang sejarah umat manusia, informasi menjadi bagian yang sangat penting baik bagi individu maupun bagi perusahaan. Informasi sangat berharga karena informasi dapat menunjukan sumber daya lainnya seperti segala sesuatu yang dapat di lihat atau raba. Informasi juga merupakan hasil dari pengolahan data. Informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki kegunaan dan manfaat (Krismiaji 2005:15). Menurut Azhar Susanto (2008:38), informasi adalah hasil pengelolaan data yang memberikan arti dan manfaat. Adapun ciri-ciri informasi yang berkualitas, Menurut Azhar Susanto (2007:46) yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi suatu informasi yang berkualitas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya,
dalam ini adalah pelaksanaan penanaman tanaman kedelai, yang menyangkut kondisi lahan, varietas kedelai, waktu penanaman, dan waktu pemeliharaan serta pemanenan. b. Tepat Waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan, tidak besok atau tidak beberapa jam lagi. Terkait dengan penanaman kedelai maka sebelum melakukan penanaman perlu diinformasi, misalnya mengenai jarak tanam, system penanaman, lokasi penanaman, ketersedian alat dan bahan harus jelas, sehingga pada saat pelaksanaan tidak terjadi simpang siur informasi. c. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Misal pada saat penanaman kedelai lokasi dan waktu penanaman sudah dinformasikan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku di perusahaan sehingga semua fihak dapat melakukan pekerjaan tanpa ragu-ragu. d. Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap, dalam hal penanaman kedelai informasi mulai dari lokasi, waktu, varietas kedelai, jarak tanam, system tanam, pupuk dan obat-obatan, tenaga kerja serta alat yang dipergunakan harus dinformasikan dengan lengkap.
Dengan mendapatkan informasi yang berkualitas dan akurat, maka semua
lini struktur organisasi akan dengan mudah untuk menyiapkan semua kebutuhan yang diperlukaan, dalam melaksanakan penanaman kedelai sesuai prosedur perusahaan. Dengan demikian masing-masing bagian akan dapat menyiapkan diri seperti: a. Bagian teknisi akan dapat menginventarisasi dan mencatat kebutuhan alat dan bahan yang dibutuhkan sesuai ketentuan. b. Penerimaan pesanan barang atau jasa dari pelaksana dan mandor ataupun unit kerja lain sebaiknya dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi pengolahan secara komputer. c. Peminjaman alat dan bahan kepada petugas (teknisi) hendaknya dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi komputer jika memungkinkan agar lebih mudah. d. Pengembalian peminjaman alat dan bahan dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi pengembalian. e. Penerimaan dan pengeluaran bahan dan alat dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi komputer agar lebih mudah. Data-data hasil pencatatan dalam kegiatan penanaman kedelai yang dijadikan laporan kepada atasan adalah merupakan bentuk informasi, oleh karena itu pencatatan data dalam setiap aktivitas dalam kegiatan penanaman kedelai harus dilakukan pencatatan agar dapat dijadikan sumber informasi yang akurat dan dapat dipergunakan dalam pengambilan keputusan dengan tepat.
Selama melakukan pencatatan data harus dilakukan secara obyektif atau
dengan prinsip reliabilitas (Objektivitas), Informasi tentang penanaman kedelai harus didasarkan pada data yang paling dapat diandalkan yang tersedia di lapangan. Data yang dapat diandalkan adalah data yang dapat diverifikasi, artinya, data itu dapat dikonfirmasikan secara independen oleh setiap jajaran organisasi dalam hal ini adalah budidaya tanaman kedelai. Data yang perlu dilakukan pencatatan dalam kegiatan penanaman kedelai dapat meliputi ; a. Data tentang areal pertanaman (topologi lahan, sumber air, dan status lahan)
b. Data kebutuhan tenaga kerja (tenaga sataf, lapangan, dan manager)
c. Data alat dan bahan yang diperlukan (peralatan tanam, semprot, panen)
d. Data sarana dan prasarana produksi yang diperlukan (jalan,
transportasi, komunikasi)
e. Data agroklimatologi (data cuaca dan curah hujan).
f. Data status dan kedudukan perusahaan (badan hukum, status lahan).
g. Data staf dan pegawai perusahaan (jumlah pegawai, jaminan
kesehatan).
Untuk menghasilkan informasi yang oleh para pembuat keputusan, sistem
informasi dalam budidaya tanaman kedelai harus melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut : a. Mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkannnya ke dalam system.
b. Memproses data transaksi.
c. Menyimpan data untuk keperluan di masa mendatang.
d. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan, atau memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan di computer. e. Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.
2. Tindakan lebih lanjut dilakukan sesuai dengan kebijakan organisasi
pada saat diperlukan. Di dalam sebuah organisasi dalam menjalankan tugas sehari-hari tidak semua kegiatan dapat berjalan dengan baik, pada setiap lini bagian dari organisasi pasti ada kekurangan, oleh karena itu, tugas seorang manajer harus dapat mencari solusi untuk menyelesaikan setiap masalah yang terjadi. Dari hasil laporan yang diterima adalah merupakan sebuah informasi yang sangat penting oleh seorang manajer untuk mengambil keputusan, oleh karena itu sebelum sebuah keputusan diambil sebaiknya dilakukan konfirmasi terlebih dahulu agar kebijakan yang diambil tidak berakibat fatal yang berdampak pada perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan. Dalam budidaya tanaman kedelai dalam kegiatan penanaman, sebelum dilakukan penanaman sebaiknya semua bagian terkait dengan penanaman harus dilakukan klarifikasi, sehingga pimpinan dapat melakukan tindakan- tindakan yang tepat untuk dilakukan sebagai kebijakan perusahaan untuk mengurangi resiko kegagalan dalam melakukan penanaman budidaya tanaman kedelai. Tindakan-tindakan tersebut meliputi ; a. Memberikan advice terkait dengan jumlah areal dan kebutuhan benih sesuai dengan kebutuhan supaya lebih efesiensi. b. Efesiensi jumlah tenaga kerja dengan menggunakan tenaga kerja yang terlatih.
c. Memberikan arahan terkait dengan kegiatan penanaman
B. Keterampilan yang diperlukan dalam Melakukan Koordinasi pada
Budidaya Tanaman Kedelai
1 Menginformasikan hasil komunikasikan dalam bentuk catatan
2 Menyusun tindakan lebih lanjut yang dilakukan sesuai dengan kebijakan organisasi pada saat diperlukan
C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Melakukan Koordinasi pada
Budidaya Tanaman Kedelai
Harus bersikap secara:
1. Cermat, teliti, benar dan taat azas dalam menginformasikan hasil komunikasikan dalam bentuk catatan 2. Cermat, teliti dan benar dalam menyusun tindakan lebih lanjut yang dilakukan sesuai dengan kebijakan organisasi pada saat diperlukan