Anda di halaman 1dari 13

BAHAN BACAAN

MELAKUKAN KOMUNIKASI ANTAR SESAMA REKAN SEKERJA


PADA BUDIDAYA TANAMAN KEDELAI

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Melakukan Komunikasi Antar


Sesama Rekan Sekerja pada Budidaya Tanaman Kedelai
Di dalam aktivitas pembelajaran tentang budidaya tanaman kedelai
berdasarkan Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia terdapat kriteria
unjuk kerja (KUK) Melakukan Komunikasi antar sesama rekan sekerja, dalam
hal ini terkait dengan budidaya tanaman kedelai dalam kluster penanaman
pada skema uji kompetensi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Atas
dasar tersebut maka materi Melakukan Komunikasi antar sesama rekan sekerja
akan diterangkan lebih lanjut di dalam modul ini.
Komunikasi sangat penting dalam suatu organisasi, setiap aktivitas dalam
proses pengorganisasian akan selalu terjadi komunikasi. Komunikasi
mempunyai andil besar dalam membangun iklim organisasi, yang berpengaruh
terhadap budaya organisasi dan menjadi titik pusat nilai dan kepercyaan
organisasi tersebut. Komunikasi dalam organisasi merupakan : Interaksi yang
dilakukan oleh pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan para
mitra usaha yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan
kerja sama untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

Pengertian Teori Komunikasi Dalam Organisasi


Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi
(Wiryanto, 2005).
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu
sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara
kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus
dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa
pers, dan surat-surat resmi.
Komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara
individual.

Organisasi dan komunikasi


Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah
berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung.
Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang
menamakannya sarana.Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in
Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari
mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang
kepangkatan, dan pembagian tugas.
Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach,
mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen
mengoordinasikan

1. Organisasi kerja dan prosedur komunikasi


Organisasi kerja dan prosedur komunikasi yang berlaku di perusahaan
dijelaskan sesuai dengan kebutuhan masing-masing status personil.
Pada budidaya tanaman kedelai dalam suatu perusahaan berdasarkan
Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) memiliki struktur
sebagaimana tercantum dalam diagram adalah merupakan sektor
Budidaya dengan subsektor Tanaman Pangan dengan Bidang Budidaya
Tanaman Kedelai, memiliki susunan organisasi yang terdiri dari ; Asisten
Manajer, Teknisi, Mandor dan Pelaksana, masing-masing jabatan tersebut
memiliki tugas dan fungsi masing-masing sesuai dengan jabatanya.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram struktur organisasi


Budidaya Tanaman Kedelai seperti gambar di bawah.

Ruang Lingkup Penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia


Bidang Budidaya Kedelai
HULU BUDIDAYA HILIR PENUNJANG

TANAMAN TANAMAN TANAMAN


PETERNAKAN
HORTIKULTURA PANGAN PERKEBUNAN

KACANG KEDELAI KACANG

PELAKSANA MANDOR TEKNISI ASISTEN


MANAJER

Kompetensi Umum Kompetensi Umum Kompetensi Umum Kompetensi Umum

Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti Kompetensi Inti

Kompetensi Khusus Kompetensi Khusus


Kompetensi
Kompetensi Khusus Khusus

Dari struktur tersebut masing-masing jabatan harus memiliki kompetensi


umum, kompetensi inti, dan kompetensi khusus, terkait dengan budidaya
tanaman kedelai.

Setiap jabatan yang tertera pada diagram struktur organisasi tersebut


mempunyai tugas dan fungsi yang secara hirarki melekat pada jabatan
tersebut. Adapun tugas dan fungsi tersebut adalah sebagai berikut;

a. Pelaksana;
1) Memahami areal pertanaman dan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam budidaya tanaman kedelai.
2) Bersama dengan Mandor dan Teknisi serta asisten manajer menyusun
metode pelkasanaan dan jadual pelaksanaan penanaman.

3) Memimpin dan mengendalikan pekerjaan dilapangan sesuai dengan


dengan waktu, mutu dan biaya yang telah ditentukan.

4) Mengarahkan kegiatan penanaman terhadap pekerja lapangan.

5) Melakukan turun tangan apabila terjadi keterlambatan dan


penyimpangan di lapangan.

6) Melakukan pemeriksaan hasil penanaman.

7) Menyiapkan tenaga kerja

8) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang


telah ditetapkan.

9) Mengupayakan efesiensi dan efektifitas dalam pemakaian bahan, alat


dan tenaga kerja di lapangan.

10) Mengadakan evaluasi dan membuat laporan.

b. Tugas Mandor;

1) Memberikan petunjuk kepada tim kerja, dalam melaksanakan


pekerjaan pengawasan teknis di lapangan.

2) Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan,


untuk menyiapkan sarana dan prasarana, termasuk data pendukung
yang diperlukan.

3) Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan
dipenuhi dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
penanaman tanaman kedelai.

4) Membantu tim pelaksana di lapangan dalam mengendalikan kegiatan-


kegiatan penanaman, termasuk pengendalian dan pemenuhan sarana
dan prasrana yang diperlukan dalam pelaksanaan penanaman.
5) Membantu dan memberikan petunjuk kepada pelaksana di lapangan
dalam mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang
timbul selama pelaksanaan penanaman berlangsung.

6) Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan


penanaman di lapangan maupun laboratorium serta menyusun
rencana kerjanya.

7) Memeriksa hasil laporan dari pelaksana lapangan.

8) Bertanggung jawab atas pelaksanaan penanaman di lapangan dan


membantu asisten manajer dalam melaksanakan tugas.

9) Mengikuti petunjuk -petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan


agar pekerjaan penanaman dapat direalisasikan sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.

10) Pemahaman terhadap spesifikasi (varietas tanaman, jenis pupuk, dan


obat-obatan, dll).

11) Memhamai metode pelaksanaan penanaman dan jenis pekerjaan lain


terkait dengan penanaman disesuaikan dengan kondisi dilapangan.

c. Teknisi;
1) Menampung dan menyimpan hasil panen.

2) Menerima dan mendistribusikan alat dan bahan yang dibutuhkan


dalam penanaman kedelai.

3) Mengadministrasikan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam


penanaman kedelai.

4) Memeriksa keadaan peralatan, mesin-mesin dan sistem kelistrikannya


yang menunjang kegiatan penanaman kedelai..

5) Menerima informasi kerusakan pada peralatan dan mesin dari


pemakai dan memperbaiki terjadinya kerusakan dan cara
pelaksanaan perbaikannya.
6) Memelihara kebersihan ruangan dan penyimpanan alat-alat yang
telah dan akan diperbaiki supaya teratur rapi.

d. Asisten Manajer
Aisten berasal dari kata “to assist” yang berarti membantu, dalam hal ini
membantu manajer dan karyawan dalam segala jenis pekerjaan di
lapangan.
Sebagai gambaran;
Sebuah kebun memiliki luas 4.500-5.000 Ha. Yang dipimpin seorang
manager yang dibantu oleh dua orang asisten kepala (askep). Masing –
masing askep memiliki tiga orang asisten divisi bertanggung jawab atas
kegiatan agronomi untuk luasan kurang lebih 600-700Ha, dan masih dibagi
lagi dalam blok tanaman yang luasnya 25-40 Ha. Sehingga satu
divisi/apdeling terdiri dari 15-25 blok. Jika kondisi tersebut hanya ditangani
oleh seorang maneger maka sangat mustahil seorang manajer akan dapat
menyelesaikan semua pekerjaan sendiri tanpa dibantu oleh bagian-bagian
lain dalam hal ini seorang asisten manajer.
Dengan demikian kedudukan asisten divisi sangat strategis karena
berhubungan langsung dengan pengambilan keputusan dan keijakan yang
ditetapkan untuk dilaksanakan secara operasional oleh seluruh bawahnya
dalam wilayah divisi/afdeling yang dapat dipertanggungjawabkan kepada
perusahaan.
Tugas dan tanggung jawab asisten afdeling (menajer)
1) Melaksanakan lingkaran pagi (apel pagi).

2) Membetulkan penyimpangan kerja hari sebelumnya jika ditemukan


kesalahan.

3) Mendata jumlah tenaga kerja pada hari tersebut, untuk menentukan


target minimal seluruh mandor.

4) Memastikan bahan yang dibawa sesuai dengan jumlah tenaga kerja


lengkap dengan peralatannya.
5) Mempersiapkan transportasisi. Yang cukup untuk angkut karyawan
dan panen.

6) Menyelesaikan pengecekan pekerjaan administrasi sebelum jam


07.00.

7) Sebelum jam 07.00, sudah berada di lapangan untuk memastikan


semua instruksi kerja sdah dijalankan.

8) Memberikan tata cara dan praktik yang baik dan benar.

9) Sore sebelum jam kerja selesai memeriksa laporan prestasi kerja.

10) Pada saat menerima laporan hasil kerja, periksa dan bila terjadi
ketidakwajaran, ditanyakan pada mandor yang bersangkutan.

11) Membuat rencana kerja harian untuk esuk hari dan persiapan bahan
yang cukup.

12) Memeriksa kebenaran data yang telah diinput pada pagi hari dan
melanjutkan sisa pekerjaan yang belum selesai diperiksa pada pagi
harinya.

Berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing jabatan dalam organisasi


budidaya tanaman kedelai tersebut maka komunikasi Antara atasan dan
bawahan sebelum dan sesudah melaksanakan pekerjaan penanaman
sangat diperlukan. Dari komunikasi Antara bawahan dan atasan diharapkan
pekerjaan penanaman kedelai akan dapat dilakukan dengan baik sesuai
dengan rencana. Dengan berkomunikasi yang baik antar sesama rekan
sekerja pada budidaya tanaman kedelai. Akan mudah dalam pelaksanaan
pekerjaan, karena segala sesuatu yang terkait dengan penanaman kedelai
baik mengenai kebutuhan tenaga kerja, alat dan bahan serta kondisi kebun
yang akan ditanami, sudah dapat dipersiapkan dengan matang sesuai
dengan instruksi kerja dari manajer (afdeling). Dengan demikian efesiensi
dan efektifitas pekerjaan dapat dilakukan dengan baik.
2. Komunikasi sesama rekan kerja dilakukan secara intensif sesuai
prosedur
Komunikasi sesama rekan kerja merupakan Komunikasi internal yang
terjadi dalam lingkungan kantor atau organisasi. Komunikasi internal bisa
terjadi antara karyawan dengan karyawan, karyawan dengan atasan, dan
atasan dengan atasan. Komunikasi internal terjadi karena terdapat sebuah
struktur organisasi. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja Sumber Daya
Manusia dalam organisasi. Di dalam Komunikasi internal akan terjadi proses
pertukaran informasi diantara bagian-bagian struktur organisasi, kualitas
komunikasi ditentukan dari frekuensi dan intensitasnya. Di dalam
Komunikasi internal tidak dapat dipungkiri kemungkinan akan terjadi konflik
atau sesuatu yang dianggap tidak sesuai dalam sebuah organisasi.

Menurut Brennan (dalam Effendy 2009:122) “komunikasi internal adalah


pertukaran gagasan diantara para administrator dan pegawai dalam suatu
organisasi atau instansi yang menyebabkan terwujudnya organisasi
tersebut lengkap dengan strukuturya yang khas dan pertukaran gagasan
secara horizontal dan vertikal dalam suatu organisasi yang menyebabkan
pekerjaan berlansung (operasi manajemen).

Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa komunikasi internal


merupakan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain atau dari
karyawan satu ke pada karyawan lain atau dari atasan ke bawahan dan
atau sebaliknya. Komunikasi akan berhasil baik, jika terjadi saling
pengertian antara pihak satu ke pihak yang lain, sehingga apa yang
dikomunikasikan akan dapat difahami, diartikan dan dilaksanakan. Tanpa
adanya komunikasi yang baik, pekerjaan akan menjadi simpang siur
dengan demikian tujuan organisasi mustahil akan dapat dicapai. Dengan
berkomunikasi seseorang akan terlibat aktif untuk melakukan interaksi
baik berupa pesan dan informasi sehingga masing-masing yang
berkomunikasi dapat memahami dan mengerti pesan dan berita yang
diharapkan.
Komunikasi sesama rekan kerja dalam teori komunikasi disebut dengan .
Komunikasi horizontal atau lateral yaitu komunikasi antara sesama seperti
dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Berbeda
dengan komunikasi vertikal yang sifatnya lebih formal, komunikasi
horizontal seringkali berlangsung tidak formal. Mereka berkomunikasi satu
sama lain bukan pada waktu sedang bekerja, melainkan pada saat
istirahat, sedang rekreasi, atau pada waktu pulang kerja. Dalam situasi
komunikasi seperti ini, desas-desus cepat sekali menyebar dan menjalar,
dan yang didesas-desuskan sering kali mengenai hal-hal yang menyangkut
pekerjaan atau tindakan pimpinan yang merugikan mereka.

Goldhaber (dalam Tubbs 1996:186) mengemukakan empat fungsi


komunikasi horizontal dalam satu organisasi, yaitu:
a. Koordinasi petugas; para kepala departemen bertemu setiap bulan
untuk mendiskusikan kostribusi tiap-tiap departemen terhadap tujuan
sistem.
b. Penyelesaian masalah; anggota sebuah departemen berkumpul
mendiskusikan bagaimana menangani minimalisasi anggaran, mereka
dapat menerapkan tehnik brainstorming
c. Berbagi informasi; anggota satu departemen bertemu dengan anggota
departemen lain untuk menginformasikan data baru.
d. Penyelesaian konflik; anggota sebuah departemen rapat untuk
mendiskusikan konflik dalam atau antar departemen.

3. Komunikasi dengan atasan dilakukan sesuai prosedur baku

Ada beberapa jenis komunikasi yang terdapat dalam organisasi salah


satunya addalah komunikasi antar sesema rekan kerja, komunikasi Antara
atasan dengan bawahan atau bawahan dengan atasan, komunikasi yang
dilakukan Antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya dalam ilmu
komunikasi disebut komunikasi vertical, yaitu komunikasi dari atas ke
bawah (downward communication) dan dari bawah ke atas (upward
communication), adalah komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan
dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik (two-way traffic
communication). Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan
instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dan lain-lain
kepada bawahannya. Bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran,
pengaduan-pengaduan, dan lain-lain kepada pimpinan. Atasan dan
bawahan berkomunikasi sesuai dengan keinginan mereka (perilaku
komunikasi yang diantisipasi), misalnya menanyakan pertanyaan yang
relevan, mendiskusikan maksud sesorang secara terbuka, jujur, merupakan
perilaku komunikatif yang diharapkan oleh atasan atau bawahan, dari
dirinya sendiri atau dari orang lain.
Komunikasi dengan atasan dapat dilakukan dengan dua arah yaitu
komunikasi dari atasan kepada bawahan atau Downward Communication;
kedua komunikasi dari bawahan kepada atasan atau Unward
Communication. Bentuk komunikasi dari atas ke bawah dapat berupa;

a. Fungsi instruksi dari pimpinan kepada bawahan, instruksi merupakan


bentuk komunikasi yang sering dilakukan dalam konteks komunikasi
dari atasan kepada bawahan dan oleh atasan hanya disampaikan
secara lisan.
b. Fungsi briefing (pengarahan) yang berkenaan dengan aturan-aturan
perusahaan secara lisan dan hanya terfokus pada tingkat kehadiran
karyawan.
c. Pemberian informasi yang berkenaan dengan visi dan misi perusahaan,
informasi tentang visi dan misi belum dapat dilakukan oleh atasan,
bahkan untuk tujuan pun hanya tujuan jangka pendek saja yang dapat
disampaikan kepada karyawan.
d. Evaluasi dan penilaian terhadap kinerja karyawan, secara umum
evaluasi dan penilaian terhadap kinerja karyawan belum dilakukan oleh
atasan.
e. Fungsi penanaman ideologi, pada umumnya atasan memberikan
informasi tentang ideology untuk memperkuat loyalitas, moral dan
motivasi meskipun dilakukan secara lisan dan berupa nasehat.
Bentuk komunikasi dari bawah ke atas dapat berupa;

a. Laporan prestasi kerja, mereka dapat melakukan pelaporan dengan


baik karena tugas-tugas dan tanggung jawab mereka sudah dijelaskan
dalam job description dalam struktur organisasi secara jelas, dan
merupakan petunjuk dan pedoman bagi setiap bagian untuk
melaksanakan tugasnya masing-masing.
b. Masukan atau saran kepada atasan, karyawan tidak pernah
menyampaikan masukan atau saran kepada atasan, dengan berbagai
alasan seperti rasa takut pada pimpinan dan karena tidak ada waktu
yang tepat untuk bertemu dengan atasan, atau ada sekali saja
menyampaikan saran karena sangat terpaksa menghadapi komplain
konsumen.
c. Karyawan tidak pernah menyampaikan opini atau pendapat yang
bersifat positif atau yang negatif kepada atasan.

Di dalam komunikasi dengan atasan sering terjadi miss komunikasi atau


tidak nyambung apa yang disampaikan oleh atasan kepada bawahan, dan
atau sebaliknya apa yang disampaikan oleh bawahan kepada atasan.
Komunikasi dari atasan ke bawahan lebih bersifat; instruksi, briefing,
informasi, Evaluasi, penanaman ideology. Sedangkan komunikasi dari
bawahan ke atasan lebih bersifat; Laporan, Masukan, opini.

Oleh karena agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan mudah maka
seorang manajer harus dapat bertindak sebagai fasilitator saat berada di
lingkungannya, dapat menyesuaikan hal-hal kecil di lingkunganya untuk
menghasilkan efek yang luar biasa. Menjadi manajer yang baik berarti
memimpin dengan kepala dingin dan dapat memberikan contoh bagi
bawahanya. Ini adalah pekerjaan yang sulit karena anda harus dapat
mengendalikan ego dan ekspektasi anda.

Begitu juga dengan bawahan untuk menjadi bawahan yang baik


hendaknya mereka harus memiliki sikap dan sifat seperti; Jujur, Disiplin,
Tidak Pengecut, Tidak Selalu Mengeluh, Tidak Pembangkang, Tidak Loyo,
Dedikasi.

Jika keduanya terjadi komunikasi harmonis maka pencapaian tujuan


organisasi dapat dengan mudah dicapai. Namun jika kondisi sebaliknya
maka seorang pimpinan perusahaan dalam ini manajer atau asisten
manajer harus melakukan tindakan secara nyata misalnya dengan;

menginformasikan semua kebijakan perusahaan secara tertulis, dan


disampaikan secara rutin seperti meeting untuk seluruh karyawan;
menetapkan visi dan misi serta tujuan (baik jangka pendek maupun jangka
panjang) secara tertulis dan diinformasikan kepada karyawan secara rutin,
agar karyawan memahaminya; motivasi hendaknya terus diberikan kepada
karyawan dengan memberikan pujian secara langsung kepada karyawan
yang berprestasi, atau memberikan motivasi berupa finansial atau uang
atas prestasi kerja yang telah dicapai karyawan; atasan memberikan waktu
khusus bagi semua karyawan untuk berkomunikasi baik secara individu
maupun secara berkelompok; menciptakan komunikasi yang baik antara
atasan dan bawahan, misalnya berusaha untuk menyapa karyawan terlebih
dahulu pada saat bertemu, dan menanyakan kabar karyawan maupun
keluarganya; meningkatkan intensitas pertemuan antara atasan dan
bawahan sehingga komunikasi yang terjalin dapat menjadi lebih baik.
(http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/manajemen/article/view/26133)

Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan


sehari-hari khususnya dalam dunia kerja dan menjadi salah satu hal yang
sangat perlu diperhatikan untuk mencegah kesalahpahaman yang dapat
menimbulkan suatu masalah. Hal ini tidak terlepas dari komunikasi antara
atasan dan karyawan yang sering kali memiliki kendala. Ada yang kawatir
salah bicara terhadap atasan, terkesan menggurui, kawatir pendapat Anda
tidak didengar, dan masih banyak lagi.
Atasan merupakan seseorang yang paling disegani dalam suatu
perusahaan dan wajib dihormati. Berikut beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar dapat berkomunikasi dengan baik terhadap atasan Anda:
a. Mendengarkan
b. Bertanya dan Memberi Tanggapan
c. Gunakan Kalimat bersifat Positif dan Bahasa yang Efektif
d. Jaga Profesionalisme
e. Bahasa Tubuh dan raut wajah
f. Kontrol Emosi
g. Jangan Menggurui
h. Melaporkan

B. Keterampilan yang diperlukan dalam Melakukan Komunikasi Antar Sesama


Rekan Sekerja pada Budidaya Tanaman Kedelai
1. Mengidentifikasi organisasi kerja dan prosedur komunikasi
2. Berkomunikasi sesama rekan kerja secara intensif sesuai prosedur
3. Berkomunikasi dengan atasan sesuai prosedur baku

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam Melakukan Komunikasi Antar Sesama


Rekan Sekerja pada Budidaya Tanaman Kedelai
Harus bersikap secara:
1. Tepat, cermat dan teliti dalam mengidentifikasi organisasi kerja dan prosedur
komunikasi;
2. Taat azas dan bertanggungjawab dalam berkomunikasi sesama rekan kerja;
3. Taat azas dan bertanggungjawab dalam berkomunikasi dengan atasan sesuai
prosedur .

Anda mungkin juga menyukai