Misal : suatu lahan memerlukan hara N 50 kg, P2O5 20 kg, K2O 30 kg,
maka :
Kebutuhan masing-masing :
Misal : pupuk urea sebanyak 50 kg, KCl 50 kg, dan SP-36 50 kg. tentukan
berapa N, P2O5, dan K2O yang tersedia!. Maka :
Bila diketahui:
a. Jarak tanam yang ditetapkan 2 x 2,5 m
b. Jumlah benih sengon per kg nya : 40.000 butir.
c. Kemurnian benih : 90 %, viabilitas benih : 80 %, batas 80 % dicapai pada hari ke 20
d. Kematian semai di persemaian 10 %, Pengangkutan semai dilakukan tanggal 20 Desember
2007, tepat semai berumur sekitar 4 bulan.
e. Kerusakan semai pada waktu dibawa ke lapangan : 10 %
f. Kematian semai di Lapangan : 10 %.
Pertanyaan
Jawaban Soal
A. Cara pertama (alternatif satu)
Sebagai dasar perhitungan adalah jumlah tanaman riil di lapangan, yaitu sebanyak tanaman yang
jumlahnya sesuai dengan jarak tanamnya.
a. Semai yang ditanam pertama kali adalah semai yang ditanam sesuai dengan jarak tanamnya,
yaitu = 80/100 x 500 x 10.000 : (2,5 x 2) = 800.000 batang semai.
b. Jumlah benih yang diperlukan adalah = 800.000 : (% jadi x % semai yang bagus di transportasi
x % hidup semai di persemaian x % viabilitas benih x % kemurnian benih) =
800.000 : (90/100 x 90/100 x 90/100 x 80/100 x 90/100) =
800.000: ( 0,9 x 0,9 x 0,9 x 0,8 x 0,9) =1.524.157,903 butir benih. → (1
kg = 40.000 butir) jadi kebutuhan benih = 1.524.157,903 : 40.000 =
38,10394758 kg atau dibulatkan = 38,104 kg.
c. Semai siap tanam = adalah semai yang pantas dan memenuhi standar penilaian bibit yang
masih ada di persemaian. Jadi unsur yang masuk dalam soal ini adalah semai yang ditanam
pertama kali dibagi dengan (% hidup di lapangan x % semai yang bagus pada waktu dalam
transportasi) = 800.000 : (90/100 x 90/100) = 987.654, 321 batang.
d. Tanggal 20 Desember 2004, semai tepat umur 4 bulan, artinya, kita harus memperhitungkan
batas 80 %, ( dalam soal ini diketahui pada hari ke 20) sehingga, benih harus ditabur pada
tanggal 1 Agustus 2004.
e. Kemampuan bedeng tabur menampung benih 2 ons, kita punya benih sebanyak 38,104 kg =
381, 04 ons. Jadi kita memerlukan bedengan sebanyak = 381,04 : 2 = 190,5197 bedeng. Ukuran
bedengan adalah 5 m x 1 m = ( 5 m2).
Jadi jumlah luas bedeng tabur = 190,5197 x 5 m2 = 952,599 m2
Jumlah bedengan sapih adalah ditetapkan berdasarkan pada semai yang disapih = 800.000 : (%
hidup di lapangan x % semai yang bagus x % hidup di persemaian) = 800.000 : (90/100 x 90/100
x 90/100) = 1.097.393,69 batang.
Bila dihitung dari benih yang disiapkan (berdasarkan hitungan jawaban titik a) = 38,104 x
40.000 x (% kemurnian benih x % viabilitas benih) = 38, 104 x 40.000 x (90/100 x 80/100) =
1.097.393,69 batang.
Luas persemaian total = 100/60 (Jumlah luas bedeng sapih + jumlah luas bedeng tabur) =
100/60 x (10.973,94 + 952,599)
= 19. 877,56 m2 (=1,99 ha).
B. Cara kedua
Cara kedua adalah dihitung berdasarkan dengan jumlah benih per kg nya, untuk tumbuh menjadi
semai. Caranya adalah sebagai berikut:
1 kg benih = 40.000 butir. Maka dengan angka-angka yang diketahui pada soal, akan dapat
dihitung dari 1 kg benih akan menjadi berapa tanaman yang hidup.
= 40.000 x % kemurnian x % viabilitas benih x % hidup di persemaian x % semai yang bagus pada
waktu dalam transportasi x % hidup di lapangan = 20.995.2 batang.
Bila kita harus menghasilkan tanaman yang hidup terus adalah 800.000 batang, maka benih
yang diperlukan adalah
Kita mempunyai benih = 38, 104 kg, bila setiap kg bisa menjadi semai yang hidup terus =
20.995,2 batang, maka dari benih tersebut akan dihasilkan tanaman hidup sebanyak
Bila per hektar lahan perlu tanaman 2000 batang (10.000 m2 : (2,5 x 2 ) m2 , maka luas lahan
yang bisa ditanami
dan seterusnya.