Anda di halaman 1dari 10

PARANET / SHADING NET

1. Bahan berupa jaring untuk memberikan naungan buatan pada tanaman budidya sehingga
dapat melindungi dari pancaran sinar matahari, curah hujan, dan juga hewan penggagu.
2. Shading net terbuat dari material anyaman rajut yang terbuat dari polyethelene yang
dapat membiaskan panas dan cahaya. Namun tetap memungkinkan adanya cahaya
matahari, kelembaban dan udara tetap dapat masuk melalui celah jarring.

FUNGSI SHADING NET

1. Mengontrol intensitas cahaya matahari, sehingga intensitas cahaya matahari yang masuk
sesuai dengan kebutuhan tanaman. Shading net memiliki berbagai ukuran pengurangan
intensitas radiasi matahari : 25 % - 95%
Co: pada tanaman budidaya anggrek
(Tanaman budidaya anggrek yang berdaun lebar membutuhkan cahaya sekitar 35%-
70%, apabila tidak menggunakan naungan maka tanaman bisa terbakar sinar matahari,
atau busuk akibat terkna hujan. Penggunaan paranet 35% bisa digunakan. Paranet 35%
berarti memiliki kerapatan 35 % yang memungkinkan 65% cahaya bisa masuk.)

Purwanto, Arie Wijayani. 2016. Anggrek: Budi Daya dan Perbanyakan.


Yogyakarta: LPPM UPN Veteran.
2. Menjaga tingkat kelembaban dan suhu pada tanah dan tanaman, sehingga menciptakan
habitat yang ideal dan mendukung pertumbuhan tanaman.
3. Meningkatkan respon fotosintesis: transpirasi, konduktansi stomata dan asimilasi CO2.
4. Mengurangi kerusakan akibat adanya benturan butiran hujan. dan angina kencang
5. Perlindungan terhadap hama dan penyakit.

JENIS PARANET:
Black Shade net lebih banyak digunakan pada budidaya sayuran, dengan tujuan mengkontrol
cahaya matahari dan suhu yang masuk pada habitat budidaya.

Colored Shade Net, mengkontrol intensitas radiasi matahari, karena dapat memanipulasi
spectrum radiasi yang akan mencapai tanaman.

(Sunlight transmitted by colored shade nets on photosynthesis and yield of


cucumber. Cienc. Rural vol.48 no.9 Santa Maria  2018  Epub Aug 16, 2018)
GREEN HOUSE
 Bagunan yang struktur atap dan dindingnya bersifat tembus cahaya, yang digunakan
untuk menciptakan kondisi optimal dalam kegiatan budidaya tanaman dengan lingkungan
terkendali.
 Pada greenhouse faktor yang berpengaruh dalam proses pertumbuhan tanaman seperti suhu,
sinar matahari, kelembaban, dan udara dapat disediakan, dipertahankan dan didistribusikan
secara merata pada level yang optimal.
 Dalam pembuatan green house harus memiliki transmisi cahaya yang tinggi, konsumsi panas
yang rendah, ventilasi yang cukup dan efisien, serta struktur yang kuat,
 Struktur bangunan Green House yang akan dirancang akan berbeda dari satu tempat dengan
tempat yang lainnya, hal ini disesuaikan dengan karakteristik lingkungan di sekitar Green
Housedan manfaat dari Green House yang akan digunakan. Pada daerah iklim subtropis,
bangunan Green Housedirancang untuk memanen panas yang akan digunakan pada musim
dingin untuk pertumbuhan tanaman. Sedangkan pada daerah iklim tropis bangunan Green
House dirancang untuk melindungi tanaman dari siraman hujan secara langsung, dan
intensitas cahaya yang berlebihan. Prinsip kerja dari green house adalah pengaturan cahaya
matahari, suhu, dan kelembaban sehingga tanaman dapat tumbuh dalam kondisi yang
optimal.
Secara General Bentuk Green Hous :
1. Tunnel Type
a. Berbentuk seperti lorong setengah lingkaran.
b. Strutur kerangka terbuat dari pipa besi.
c. Atap yang berbentuk melengkung efektif untuk menghidari terpaan angin dan struktur
busur di kedua sisi kakinya terpendam ke tanah sehingga bagunan lebih kuat.
Kelemahan : Sistem Ventilasi minim, ketika digunakan pada daerah tropis harus ada
tambahan alat seperti Cooling system dan exhaust fan.
1. Piggy Back Type
a. Banyak digunakan pada daerah tropis
b. Terdapat banyak struktur bukaan pada atapnya sebagai ventilasi untuk pertukaran
udara, mempertahankan suhu, dan kelembaban udara.
Kelamahan : Banyaknya struktur bukaan sehingga rentan terhadap terpaan angin, dan
biaya lebih tinggi.
2. Multispan
Campuran antara tipe tunnel dan tipe piggy back:
a. Memiliki struktur yang kuat.
b. Memiliki banyak ventilasi untuk pertukaran udara, suhu, dan kelembaban.
c. Sesuai untuk pembuatan green house yang luas.

Green House berdasarkan construksinya :


(menyesuakian jenis tanaman dan bentuk green house )
1. Struktur kayu.
a. Dibuat dengan material kayu seperti kayu ulin atau kayu lain yang tahan air.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

3. Struktur Besi
Struktur dari besi digunakan pada green house yang berukran lebih besar dari 15 m.
Struktur yang kuat dan kompleks akan mengurangi frekuensi perawatan, walaupun pada
keadaan tertentu perlu dilakukan sanitasi, tetapi sanitasi yang terjadwal. Dengan struktur
yang kuat, maka berbagai jenis tambahan peralatan mikrokontrol pengatur dan pembaca
kondisi lingkungan dapat dipasangkan, sehingga dapat digunakan secara optimal.

4. Struktur Pipa
Material Penutup Green House

a. Glass Green House :


1. Terbuat dari kaca.
2. Memiliki inflitrasi udara yang baik serta kontrol suhu dan kelembaban.

b. Plastic Film Green House :


a. Terbuat dari polyethylene, polyester, dan poluvinyl chloride
b. Murah
c. Memiliki umur yang pendek sekitar 4 tahun.
C. Rigid Panel Green House
a. Terbuat dari material Polikarbonat
b. Kuat dan tahan terhadap kerusakan.
c. Berumur hingga 20 tahun.
d. Jika sudah lama, pada bagian bawah panel mudah tertumpuk debu atau lumut sehingga panel
menjadi gelap dan dapat mempengaruhi transmisi cahaya.

Kelebihan Green House:


1. Kondisi cuaca yang mendukung rentang waktu tanam lebih panjang.
2. Mikroklimat seperti suhu, kelembaban dan intensitas cahaya sesuai dengan kebutuhan
pertumbuhan tanaman.
3. Suplai air dan pupuk dapat dilakukan secara berkala dan terukur.
4. Sanitasi lingkungan sehingga tidak kondusif bagi hama dan penyakit.
5. Kondisi nyaman bagi terlaksananya aktivitas produksi dan pengawasan mutu.
6. Bersih dari ekses lingkungan seperti polutan dan minimnya residu pestisida
7. Hilangnya gangguan fisik baik oleh angin maupun hewan.

Anda mungkin juga menyukai