Anda di halaman 1dari 13

Teknik Greenhouse dan Fertigasi

Bangunan greenhouse dan sistem irigasi sekaligus pemupukan


Teknik Greenhouse

Greenhouse
- Pengertian dan Konsep
- Rancangan Fungsional
- Rancangan Struktural

Pengertian dan Konsep


Pengertian Greenhouse:

- Bangunan untuk menumbuhkan tanaman yang dapat tumbuh hijau secara terus
menerus, walaupun keadaan cuaca di luar lingkungan kurang menguntungkan.

- Bangunan yang secara struktur atap dan dindingnya sedemikian rupa sehingga
cahaya yang diperlukan tanaman bisa menembusnya, tetapi tanaman terhindar
dari kondisi cuaca yang tidak menguntungkan.

Kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan antara lain :


a. Ekses radiasi sinar matahari seperti sinar ultra violet dan sinar infra merah.
b. Suhu udara dan kelembaban (RH) yang tidak sesuai.
c. Kekurangan dan kelebihan curah hujan.
d. Gangguan hama dan penyakit.
e. Tiupan angin yang terlalu kuat sehingga dapat merobohkan tanaman.
f. Tiupan angin dan serangga yang menyebabkan kontaminasi penyerbukan.
g. Ekses polutan akibat polusi udara.
Sementara kondisi lingkungan yang dikehendaki antara lain :
a. Mikroklimat seperti suhu, kelembaban dan intensitas cahaya sesuai dengan
kebutuhan pertumbuhan tanaman dan mendukung rentang waktu tanam lebih
panjang.
b.Suplai air dan pupuk dapat dilakukan secara berkala dan terukur.
c. Sanitasi lingkungan sehingga tidak kondusif bagi hama dan penyakit.
e. Kondisi nyaman bagi terlaksananya aktivitas produksi dan pengawasan mutu.
f. Bersih dari ekses lingkungan seperti polutan dan minimnya residu pestisida
g. Hilangnya gangguan fisik baik oleh angin maupun hewan.

Topik-topik yang perlu diteliti:

a. Mikroklimat di dalam Greenhouse


b. Desain dan Rancangan yang Dimodifikasi (pada Hortikultura Dataran
Rendah)
c. Efisiensi Fertigasi (Air Irigasi dan Pupuk)
d. Otomatisasi dan penerapan aplikasi yang tersebut a,b,c di atas
e. Analisis finansial dari a,b,c
f. Kondisi operasional Greenhouse saat pandemi

Konsep Greenhouse:

Pada prinsipnya greenhouse dibuat dalam upaya untuk membudidayakan tanaman agar
dapat tumbuh di luar musimnya (khususnya untuk tanaman semusim) atau untuk
membudidayakan tanaman agar dapat tumbuh pada kondisi cuaca yang kurang
menguntungkan.

Tujuan tersebut dapat tercapai manakala greenhouse dapat diatur (didisain) agar kondisi
lingkungan di dalam greenhouse berfungsi sesuai dengan tuntutan persyaratan tumbuh
dari tanaman yang dibudidayakan. Artinya secara disain fungsional, greenhouse
mampu menciptakan /mendukung tuntutan persyaratan tumbuh dari tanaman yang
dibudidayakan.

Disamping itu secara struktur komponen-komponen yang digunakan dalam konstruksi


greenhouse harus mampu menahan pembebanan yang terjadi dan aman secara teknis
serta memenuhi syarat ekonomis pada bangunan tersebut. Artinya secara disain struktural
komponen-komponen yang digunakan dalam konstruksi greenhouse harus mampu
menahan pembebanan yang terjadi dan aman secara teknis serta memenuhi syarat
ekonomis.
Kondisi di Indonesia :

Kerancuan dalam pengertian dan konsep :


1. Terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia bisa rumah tanaman, rumah kaca atau
rumah plastik
2. Perlindungan yang diharapkan dari greenhouse tidak hanya sebatas cuaca yang tidak
menguntungkan, tetapi juga perlindungan terhadap hama dan penyakit.
Penggunaan greenhouse belum memasyarakat, karena beberapa hal:
a. Kondisi cuaca di Indonesia relatif stabil
b. Harga komoditi pertanian secara umum masih rendah
c. Belum banyak pertanian yang dikelola secara intensif
Bagaimana dengan pengaruh pandemi?

Kalaupun ada penggunaan greenhouse pada lahan pertanian. Sifatnya masih semi
permanen, dan semi intensif dan cendrung sederhana.
Bahan Diskusi dan Tugas:
1. Eksplorasi tentang pengertian greenhouse dari beberapa refrensi

2. Mengapa greenhouse masih belum memasyarakat di Indonesia khususnya


di Bali?

3. Dari faktor cuaca seperti suhu yang terlalu dingin, RH yang rendah,
penyinaran yang panjang, intensitas penyinaran yang tinggi, kecepatan
angin yang berlebih, curah hujan yang tinggi dan berlama-lama serta
adanya gangguan hama, faktor mana yang menjadi prioritas utama untuk
dipertimbangkan bagi petani di Indonesia khususnya Bali dalam
merancang bangunan greenhouse-nya? Apa yang melatarbelakangi hal
tersebut?

Manfaat Greenhouse :
1. Pengaturan jadwal produksi.
Dengan mikroklimat yang yang hampir dapat diatur, maka dapat dijadwalkan produksi
secara mandiri dan berkesinambungan. Sehingga konsumen tidak perlu kehilangan
komoditas yang dibutuhkan, juga kita tidak perlu membanjiri pasar denganb jenis
komoditas yang sama yang menyebabkan harga anjlok.

2. Meningkatkan hasil produksi


Pada luasan areal yang sama tingkat produksi budidaya di dalam green house lebih tinggi
dibandingkan di luar green house. Karena budidaya di dalam green house kondisi
lingkungan dan pemberian hara dikendalikan sesuai kebutuhan tanaman.
Hilangnya hara yang biasa terjadi pada areal terbuka seperti pencucian dan fiksasi, di
dalam green house diminimalisir yang dikombinasikan dengan teknik budidaya tanaman
secara hidroponik.
Kondisi areal yang beratap dan lebih tertata menyebabkan pengawasan dapat lebih
intensif dilakukan. Bila terjadi gangguan terhadap tanaman baik karena hama, penyakit
ataupun gangguan fisiologis, dapat dengan segera diketahui untuk diatasi .

3. Meningkatkan kualitas produksi


Ekses radiasi matahari seperti sinar UV, kelebihan temperatur, air hujan, debu, polutan
dan residu pestisida akan mempengaruhi penampilan visual, ukuran dan kebersihan hasil
produksi. Dengan kondisi lingkungan yang terlindungi dan pemberian nutrisi akurat dan
tepat waktu, maka hasil produksi tanaman akan berkualitas. Pemasakan berlangsung lebih
serentak, sehingga pada saat panen diperoleh hasil yang lebih seragam, baik ukuran
maupun bentuk visual produk.

4. Meminimalisasi pestisida
Green house yang baik selain dirancang untuk memberikan kondisi mikroklimat ideal
bagi tanaman, juga memberikan perlindungan tanaman terhadap hama dan penyakit.
Perlindungan yang umum dilakukan adalah dengan memasang insect screen pada dinding
dan bukaan ventilasi di bagian atap. Insect screen yang baik tidak dapat dilewati oleh
hama seperti kutu daun.

Pada beberapa green house bagian pintu masuknya tidak berhubungan langsung dengan
lingkungan luar. Ada ruang kecil, semacam teras transisi yang dibuat untuk menahan
hama atau patogen yang terbawa oleh manusia. Pada lantai ruang ini juga terdapat bak
berisi cairan pencuci hama dan patogen. Untuk pintu dapat ditambahkan lembaran PVC
sheet.

5. Aset dan performance


Saat ini sangat biasa orang membangun greenhouse dengan sistem knock down. Dengan
cara ini grennhouse bukanlah aset mati, manakala karena suatu hal ada perubahan
kebijakan, maka struktur green house tersebut dapat dipindahkan atau mungkin dijual ke
pihak lain yang memerlukan dengan harga yang proporsional.
Dengan adanya greenhouse maka kesan usaha akan terlihat lebih modern dan padat
teknologi. Hal ini tentunya akan meningkatkan performance petani atau perusahaan yang
menggunakannya.

6. Sarana agrowisata
Green house banyak juga digunakan sebagai ruang koleksi berbagai jenis tanaman
bernilai tinggi. Di dalam green house pengunjung dapat melihat berbagai jenis tanaman
yang menarik, bahkan langka, sehingga dapat menjadi daya tarik. Ada yang khusus
mengkoleksi kaktus, anggrek atau berbagai jenis tanaman dengan suasana dibuat seperti
di alam bebas. Di Indonesia green house seperti ini banyak ditemukan di berbagai kebun
raya dan tempat agrowisata.
Jenis Greenhouse Berdasarkan Bahan Baku

a. Greenhouse bambu.
Green house jenis ini umumnya dipakai sebagai green house produksi. Green house ini
secara umum adalah jenis green house yang paling murah biaya pembuatannya dan
banyak dipakai oleh kalangan petani kita sebagai sarana produksi.
Namun kelemahan dari green house ini adalah umurnya yang relatif pendek dan bahan
materialnya dapat menjadi media timbulnya hama. Karena kekuatan struktur dan juga
masalah biaya, maka green house bambu atapnya terbatas menggunakan plastik UV.

b. Greenhouse kayu
Lebih baik dari green house bambu adalah gren house dengan material kayu, terutama
jenis kayu yang tahan air, seperti ulin dan bengkirai. Dibanding green house bambu umur
pakai green house kayu biasanya lebih panjang dan kondisi sanitasi lingkungan lebih
baik. Beberapa jenis green house kayu, bagian dinding bawah dibuat dari pasangan bata
yang diplester. Jenis green house ini bahan atapnya sudah lebih bervariasi bisa plastik,
polykarbonat, PVC ataupun kaca.

c. Greenhouse besi.
Dari segi umur pakai dan kualitas, maka yang terbaik adalah green house yang
menggunakan struktur besi, terlebih besi yang telah di treatment “hot dipped galvanis”.
Struktur yang baik akan mengurangi frekuensi perawatan; sehingga tidak terjadi stagnan
kegiatan., walaupun pada keadaan tertentu perlu dilakukan sanitasi, tetapi sanitasi yang
terjadwal.
Dengan struktur yang kuat, maka berbagai jenis tambahan peralatan / optional dapat
dipasangkan pada jenis green house besi, sehingga penggunaan green house dapat
dilakukan secara optimal.
Bentuk Greenhouse

Secara Umum berbentuk :

- Limas
- Lengkung Parsial (terowongan)

Keberadaan di Lapangan
-Berdiri sendiri
- Menempel

Pemilihan bentuk tergantung pada::


4. Lokasi/Tempat /Lahan pembangunan
5. Jenis tanaman yang dibudidayakan
6. Aspek ekonomis
7. Aspek Teknis
8. Aspek Sosial

Anda mungkin juga menyukai