BANGUNAN PERTANIAN
Dosen:
AnangSupriadiSaleh
GOLONGAN : B
KETEKNIKAN PERTANIAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Rekayasa Lingkungan dan
Bangunan” dengan baik dan lancar.
Upaya kami ini bagi setetes air ditengah samudra dunia pendidikan nasional. Namun, kami selalu
mengharap apa yang kami perbuat dapat turut serta menyukseskan tujuan pendidikan nasional demi
kemajuan bangsa.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, oleh
karena itu, kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.
Akhir kata semoga hasil karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi
penyusun khusunya.
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................................2
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Rumah kaca atau green house pada prinsipnya adalah sebuah bangunan yang terdiri atau
terbuat dari bahan kaca atau plastik yang sangat tebal dan menutup diseluruh pemukaan
bangunan, baik atap maupun dindingnya. Didalamnya dilengkapi juga dengan peralatan
pengatur temperature dan kelembaban udara serta distribusi air maupun pupuk. Bangunan ini
tergolong bangunan yang sangat langka dan mahal, karena tidak semua tempat yang kita
jumpai dapat ditemukan bangunan semacam ini. Green house biasanya hanya dimiliki oleh
Perguruan Tinggi atau lembaga pendidikan, Balai Penelitian dan perusahaan yang bergerak
dibidang bisnis perbenihan, bunga dan fresh market hortikultura. Namun di negara-negara
pertanian yang sudah maju seperti USA, Australia, Jepang dan negara-negara Eropa sebagian
besar tanaman hortikulturanya ditanam di rumah kaca. Hal ini menunjukkan bahwa
penggunaan greenhouse di mancanegara sudah umum dilakukan. Bahkan mungkin sudah
berpuluh tahun sebelum negara kita mengadopsi tekhnologi tersebut.
Rumah kaca/green house yang digunakan di Indonesia sebagian besar digunakan untuk
penelitian percobaan budidaya, percobaan pemupukan, percobaan ketahanan tanaman
terhadap hama maupun penyakit, percobaan kultur jaringan, percobaan persilangan atau
pemuliaan, percobaan hidroponik dan percobaan penanaman tanaman diluar musim oleh para
mahasiswa , para peneliti, para pengusaha dan praktisi disemua bidang pertanian.Green
House sebagai Sarana Penunjang Agribisnis Hortikultura sangat Mendukung Upaya
Peningkatan Produksi dan Kontinyuitas Produk
Perkembangan teknologi yang berkembang pesat saat ini, terutama dalam bidang sensor membuat
munculnya banyak teknologi yang menggunakan sebuah sensor. Dalam bidang pertanianpun tidak
luput dari pemanfaatan teknologi sensor. Pada pertanian sektor green house pun membutuhkan
sebuah alat yang dapat mendeteksi suhu dan kelembaban dalam ruangan tersebut. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mendeteksi kevalidan pengukuran suhu dan kelembaban pada sebuah green house.
Penelitian ini melakukan analisa untuk menentukan alat apa saja yang dibutuhkan untuk membuat
alat pengontrol suhu dan kelembaban. Setalah dilakukan analisa akan dibuatnya diagram perancangan
alat untuk mempermudah pemasangan tiap alat yang digunakan. Alat ini akan mengatur suhu green
house secara otomatis. Apa bila suhu >22° Celcius dan kipas akan melakukan putaran sesuai tinggi
suhu yang terdeteksi. Nilai suhu, kelembaban dan kecepatan putaran kipas dapat disimpan di sebuah
database dan ditampilkan disebuah web agar para petani green house dapat mengetahui nilai suhu dan
kelembaban yang terdeteksi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengontrolan suhu akan
dilakukan apabila suhu sudah melebihi nilai minimum.
2.3 Kelembapan
Polusi bau sangat rawan di sebuah bangunan pertanian salah satunya di green house mungkin
dengan cara kita selalu memperhatikan kebersihan dan kerapian bangunan green house akan
menciptakan suatu kenyamanan dan tidak akan menimbulkan bau yg tidak sedap.Memang kita
sebagai petani harus selalu rutin menjaga kebersihan bangunan green house agar menciptakan suatu
produk atau hasil yg memuaskan
2.5 Kotoran
Sama halnya dengan polusi bau kita juga harus selalu memperhatikan kondisi Green house jangan
sampai ada kotoran yg dapat menyebabkan bau yg tidak sedap mungkin dengan kita membersihkan 1
hari 2kali akan lebih efektif agar Green house selalu steril tidak ada kotoran ataupun bau yg tidak
sedap
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Green house merupakan suatu bangunan yang berkerangkah atau di bentuk gelembung
diselubungi bahan bening atau tembus cahaya yang dapat meneruskan cahaya secara
optimum untuk produksi atau melindungi tanaman dari kondisi iklim yang merugikan bagi
pertumbuhan tanaman.
http://senutyofajri.wordpress.com/2010/12/10/pengertian-dari-greenhouse/