Anda di halaman 1dari 62

Pengenalan Pada Kondisi Kerja

dan Lingkungan
Arti penting penerapan HSE bagi perusahaan
o Kualitas
Pelanggan menuntut kualitas tertentu dari produk

o Kondisi Kerja
Pegawai perusahaan, yang mengharapkan keamanan / keselamatan,
kesehatan, dan kenyamanan dalam melaksanakan pekerjaan
1. Bekerja aman artinya berusaha untuk meminimalisir resiko kecelakaan
2. Bekerja sehat artinya mencegah terjadinya sakit sebagai akibat dari
pekerjaan

o Lingkungan
1. lebih ekonomis dalam mengkonsumsi energi dan bahan mentah
2. mendaur ulang atau memindahkan limbah, membuang atau
mengeluarkan limbah dengan cara yang benar;
3. membatasi pergerakan orang dan barang.
HSE/K3LH
• HSE merupakan kepanjangan dari Health, Safety,
Environment.
• HSE diistilahkan dengan K3LH (Kesehatan,
Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup)
• Program HSE disesuaikan dengan tingkat resiko dari
masing-masing pekerjaan. Misalnya HSE pada bidang
konstruksi akan berbeda dengan HSE pada bidang
Pertambangan maupun dalam Migas atau di
laboratorium (analis) maupun di plant (operator)
• Standar untuk HSE adalah :
1. ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan
2. OHSAS 18001 untuk Occupational Health and Safety.
3. OSHA untuk Occupational Health and Safety
4. K3 untuk Occupational Health and Safety (standard Depnaker –
Indonesia)
5. ISM – untuk Occupational Heath and Safety
6. BS 8800 (British Standard Occupational Health Safety
management Systems)
OHSAS 18001 (Occupational Health & Safety Management System)
adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen kesehatan
dan keselamatan kerja yang mengelola aspek kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) dan keamanan produk. Disesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan untuk mengenali adanya bahaya-
bahaya yang timbul.

ISO 14001
adalah Standar Internasional tentang system manajamen lingkungan
yang mengaturan secara sistematis meliputi struktur organisasi,
tanggung jawab, prosedur, proses, serta sumberdaya dalam
mewujudkan kebijakan lingkungan

OSHA (Occupational Safety and Health Administration/Occupational


Safety and Health Act)
menjamin keselamatan dan kesehatan kerja

ISM (Integrated Safety Management )


• Karena yang diutamakan adalah Safety First..
Dasar Hukum
5 dasar hukum yang sering menjadi acuan mengenai K3 yaitu:

1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja,


2. UU No. 21 tahun 2003 tentang Pengesahan ILO convention
3. UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
khususnya Paragraf 5 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
pasal 86 dan 87.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-05/MEN/1996 tentang
Sistem Manajemen K3.
Dalam Permenakertrans yang terdiri dari 10 bab dan 12 pasal ini,
berfungsi sebagai Pedoman Penerapan Sistem Manajemen K-3
(SMK3), mirip OHSAS 18001 di Amerika atau BS 8800 di Inggris.
5. PP 50 Tahun 2012 tentang SMK3 (20 April 2012)
Aturan Perundangan
• Tujuan utama dari undang-undang dan peraturan-peraturan ini
adalah untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan dalam
bekerja. Hal ini berhubungan dengan:
Yang Harus Dilakukan….
Pengendalian resiko

Resiko harus dihindari sebisa mungkin. Ketika resiko sudah tidak dapat
dihindari lagi, maka harus segera dievaluasi. Pengendalian resiko
diimplementasikan pada tiga tingkat:
1. Resiko harus diatasi dari sumbernya
Contoh : penggantian zat kimia berbahaya dengan zat kimia yang
tidak terlalu berbahaya;
2. Bahaya harus segera dipisahkan dari para pegawai
3. Pemilik perusahaan harus memberikan peralatan pelindung per
orang yang layak pakai
4. Pemilik harus menyesuaikan sarana pekerjaan untuk pegawai
contoh : mengangkat, menarik, mendorong, dan membengkokkan
benda-benda, juga dapat berupa ventilasi udara dan pencahayaan
di tempat kerja.
Kewajiban Perusahaan
1. Memberikan perhatian kepada kesehatan dan keselamatan para
pegawai
2. Perusahaan harus meninjau resiko dimana tempat para
pegawainya bekerja
3. Perusahaan harus memberitahu para pegawainya tentang resiko-
resiko kerja
4. Perusahaan memastikan bahwa mereka pegawai telah
mendapatkan pelatihan kerja yang dibutuhkan.
5. Pegawai harus mengulangi atau menunjang informasi pelatihan
dalam jangka waktu tertentu;
6. Pemilik harus membuat perencanaan yang menjelaskan
bagaimana mereka dapat mengurangi resiko dalam bekerja
7. Pemilik harus memastikan bahwa semua pegawai sudah diberikan
peralatan pelindung perorangan. Biaya untuk peralatan ini akan
ditanggung oleh pemilik perusahaan.
Kewajiban Perusahaan
8. Pemilik harus menunjuk sejumlah pegawai yang dibutuhkan untuk
mengurusi persediaan P3K, pemadam kebakaran, dan evakuasi.
9. Pemilik perusahaan harus memberikan ketetapan peraturan untuk
pengawasan kesehatan pegawai
10. Para pemilik harus menyimpan catatan kejadian kecelakaan.
11. Pemilik memastikan bahwa laporan harus ada untuk setiap
kecelakaan yang terjadi.
Kewajiban yang dibebankan pada pegawai

1. Melaksanakan tanggung jawab terhadap kesehatan dan


keselamatan kerja mereka
2. Menghindai bahaya (avoid hazards)
3. Berkolaborasi dengan pemilik perusahaan atau para pimpinan
yang ditugaskan untuk memenuhi tanggung jawab dalam jaminan
kesehatan dan keselamatan kerja.
4. Menggunakan mesin, peralatan, media transportasi, dan bahan
kimia beracun dengan cara yang benar.
5. Menahan diri dari memodifikasi, memindahkan atau mematikan
alat pelindung yang telah dipasang dalam mesin.
6. Menggunakan alat pelindung dengan cara yang benar.
7. Menggunakan peralatan pelindung perorangan, dan menjaga agar
peralatan tetap berada pada kondisi yang bagus.
8. Menggunakan catatan informasi yang telah disediakan oleh pemilik
perusahaan
Kewajiban yang dibebankan pada pegawai

10. Turut serta dalam kursus mengenai kesehatan, keselamatan, dan


kesejahteraan.
11. Melaporkan situasi yang berbahaya.
DASAR HUKUM PENGENDALIAN
PENCEMARAN
Kepmen No. 13 Tahun 1995
Kepdal No. 205 Tahun 1996
Kepmen No. 129 Tahun 2003
PP No. 18 /1999 Jo
PP. No. 41/1999 PP No. 85 /999
PP. No. 82 Tahun 2001
Kepdal No. 01 Tahun 1995

UDARA
KepMenLH No. 51 /1995 Kepdal No. 02 Tahun 1995
KepMenLH No. 58 /1995 Kepdal No. 03 Tahun 1995
KepMenLH No. 42 /1996 jo Kepdal No. 04 Tahun 1995
KepMenLH No. 09 /1997 Kepdal No. 05 Tahun 1995
KepMenLH No. 3 /1998
AIR LIMBAH B3
KepMenLH No. 52 /1995

UU-LH
KepMenLH No. 28 /2003
KepMenLH No. 29 /2003
KepMenLH No. 112 /2003
KepMenLH No. 113 /2003
KepMenLH No. 202 /2005

AMDAL DUMPING
KE LAUT

PP No. 27 tahun 2012 PP No. 19 Tahun 1999


Berhadapan Dengan Situasi
Beresiko Tinggi
Incident dan Accident

Incident (kejadian yang meleset)


kejadian yang tidak disengaja, yang diikuti dengan resiko akan adanya
kerusakan dan/atau cedera
Incident dan Accident

Accident (kecelakaan)
kejadian yang tidak disengaja, yang menghasilkan kerusakan dan/atau
cedera
Piramida Kecelakaaan
Resiko
Tempat Kerja Yang Baik
Mengapa kita membutuhkan tempat kerja
yang baik
Kita membutuhkan tempat kerja yang baik jika kita menginginkan untuk
dapat bekerja dengan aman, sehat, dan menyenangkan.
Mengapa tata letak yang baik untuk tempat
kerja merupakan hal yang sangat penting?
Beberapa contohnya adalah:
1. Peralatan yang sering digunakan, disimpan terlalu jauh dari
jangkauan ketika sedang dibutuhkan
2. Jarak tempuh yang terlalu panjang ketika harus mengumpulkan
atau mengantarkan bahan-bahan yang berat
3. Mesin-mesin yang kita gunakan letaknya tidak saling berdekatan
Tempat kerja yang baik dipengaruhi oleh
1. Layout (denah)
2. Excessive contrast (Kontras yang berlebihan)
3. Interfere reflection (Pantulan yang mengganggu)
4. Penggunaan warna yang berlebihan
5. Suara berisik yang berlebihan
6. Debu
7. Iklim
Postur Kerja Yang Baik
Beban dinamis
Beban yang diterapkan pada tubuh dengan menggunakan kekuatan
untuk memindahkan benda contoh : mengangkat dan membawa
barang

Beban statis
Beban yang diterapkan pada tubuh ketika kita duduk atau berdiri dalam
posisi yang sama untuk waktu yang lama.
Pekerjaan Yang Menyenangkan
Stres dapat terlihat dari
1. Suasana hati kita: kita jadi mudah marah;
2. Rasa lapar: kita mulai makan makanan yang tidak sehat, atau
merokok, atau minum minuman keras – atau mungkin kehilangan
selera makan sama sekali.
3. Tubuh kita: kita menderita sakit kepala, kurang tidur, dan merasa
lesu.
KONDISI KERJA YANG LUAR BIASA
Kondisi Kerja Yang Luar Biasa

Pekerjaan tipe ini meliputi:


1. Bekerja pada ketinggian
contoh : pekerjaan pemeliharaan instalasi yang dikerjakan dari
scaffold
2. Pekerjaan yang disertai dengan bahaya kebakaran
contoh : pengelasan dan torch cutting
3. Pekerjaan membersihkan ruangan yang terbatas
contoh : terowongan, ruangan bawah tanah dan tangki.
Surat Izin Kerja /Work Permit

Surat izin yang memberikan informasi untuk bekerja pada situasi


beresiko tinggi. Berisi:
1. Identitas pekerja
2. PPE yang dibutuhkan
3. Pekerjaan yang dilakukan
4. Lokasi bekerja
5. Langkah kerja
6. Resiko masing – masing langkah kerja
Bekerja Pada Ketinggian
Pekerjaan pemeliharaan pada instalasi yang tinggi seringkali dilakukan
dengan menggunakan sebuah perancah.
1. Surat izin perancah (scaffold permit ).
Perancah harus didirikan dengan sangat hati-hati, oleh karena itu
pekerjaan ini dilakukan oleh perusahaan khusus. Perancah harus
diperiksa dan disetujui sebelum dapat digunakan.

2. Label perancah
Label perancah dapat dianggap seperti segel pengakuan.
Informasi yang dituliskan dalam label meliputi tanggal pemeriksaan
dan berat maksimal yang dibebankan pada panggung kerja..
3. Panggung kerja (working platform)
Tempat anda bekerja.
Anda harus memastikan untuk tidak membebani panggung kerja
dengan beban yang berlebihan seperti memenuhinya dengan alat-
alat berat atau dengan material konstruksi.

4. Double guard rail pada panggung kerja.


Double guard rail untuk mencegah anda terjatuh. Panggung kerja
dikelilingi oleh toetoe- board boards untuk mencegah material
tertendang keluar panggung.

5. Penerangan yang baik


Diperlukan di daerah tempat anda berjalan dan bekerja. Sebuah
lampu kerja akan memastikan penerangan yang baik. Ingatlah
untuk selalu memakai sebuah lampu kerja anti ledakan dalam
situasi bahaya kebakaran.
Pekerjaan dengan bahaya kebakaran
Contoh : mengelas, torch-cutting, membakar lapisan cat yang lama, atau ketika
melapisi atap baru dengan ter.

Yang harus dilakukan:


1. Hot work permit sebagai surat izin pekerjaan panas
2. Pindahkan semua bahan kimia dan material yang mudah terbakar seperti
bahan pembersih minyak, bahan bakar, dan juga material pembungkus
yang mudah terbakar seperti kayu dan kertas.
3. Jika mustahil bagi anda untuk memindahkan material yang mudah
terbakar, maka anda perlu menutupinya dengan material yang tidak
mudah terbakar seperti selimut api.
4. Pastikan alat pemadam kebakaran yang tersedia mencukupi kebutuhan.
5. Setelah anda menyelesaikan pekerjaan anda, anda bereskan semuanya.
Pastikan tidak ada yang tertinggal, yang dapat menyebabkan terjadinya
kebakaran setelah anda meninggalkan area kerja, seperti kepingan yang
berasap atau sisa elektroda pengelasan.
6. Setelah selesai, kadang-kadang satu jam setelah anda pergi, pengawas
akan memeriksa daerah tersebut. Pengawas menyatakan daerah itu aman
dan memeriksa apakah anda bekerja dengan benar.
Bekerja dalam Ruangan Terbatas
Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan ‘ruangan terbatas’;


2. Memberikan tiga contoh pekerjaan dalam ruangan terbatas;
3. Menjelaskan resiko yang berhubungan dengan bekerja dalamn
ruangan terbatas
4. Menyebutkan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum
bekerja dalam ruangan terbatas
5. Menyebutkan langkah-langkah yang perlu dilakukan saat bekerja
dalam ruangan terbatas.
Bekerja dalam ruangan terbatas?

Pekerjaan dalam ruangan terbatas adalah pemeliharaan atau


perawatan, perbaikan, pembersihan dan pemeriksaan.
Contoh:
1. Memeriksa sebuah tangki atau sebuah basement
2. Membersihkan tabung reaktor atau sebuah silo.

Tangki, tabung reaktor, ruang bawah tanah, dan silo disebut sebagai
ruangan terbatas.

Ruangan terbatas memiliki ciri-ciri yaitu merupakan ruangan yang


terbatas untuk pergerakan, ventilasi yang buruk, penerangan yang
redup, dan memiliki jalan masuk yang buruk.
Jenis pekerjaan apakah yang kita lakukan
dalam ruangan terbatas?
Bahaya Bekerja di Ruangan Terbatas
1. Bahaya kebakaran dan ledakan
Ruangan terbatas menimbulkan bahaya kebakaran dan ledakan,
karena banyak ruangan terbatas yang mengandung cairan yang
mudah terbakar
2. Bahaya sesak nafas
Kekurangan oksigen dapat bersumber dari
a. Tangki mulai berkarat, karena proses pengaratan memerlukan
oksigen dari udara
b. Bakteri dan jamur.
Bakteri atau jamur menguraikan oksigen dari udara
c. Keadaan tertentu
Saat ruangan terbatas dikuras dengan gas murni seperti
nitrogen untuk mengeluarkan uap atau gas yang mudah
terbakar. Proses pengurasan ini juga mengeluarkan udara dari
ruang.
3. Zat uap beracun
Udara dalam ruangan terbatas juga bisa mengandung uap tak
terduga atau beracun.
contoh:
a. Pipa pembuangan air kotor dapat mengandung gas beracun
b. Tabung reaktor dapat mengandung produk sisa reaksi
c. Tangki yang berisi cairan yang mudah terbakar
d. Uap pengelasan

4. Bagian yang bergerak


Tabung reaktor berisi bagian-bagian bergerak yang juga bisa
menciptakan suatu bahaya. Anda bisa terjebak dalam suatu
gerakan tak terduga dari alat pencampur. Bagian dalam tabung
reaktor yang perlu dibersihkan biasanya akan menjadi licin. Anda
bisa terpeleset, jatuh, dan terjebak dalam alat tersebut.
5. Tewas tersetrum
Bahaya selanjutnya yang menyertai pekerjaan dalam ruangan
terbatas adalah sengatan listrik. Hal ini berhubungan dengan
bahaya tewas tersetrum. Bahaya tewas tersetrum mengacu pada
kenyataan banyaknya ruangan terbatas yang terdiri dari logam,
yang merupakan konduktor yang baik untuk listrik.

Peralatan listrik menjadi rusak, dan bagian luar dari peralatan


tersebut menjadi hidup. Dengan semua koduktor logam yang ada
disekeliling anda sangat memungkinkan untuk tersengat listrik.
Tindakan apa saja yang perlu anda lakukan
sebelum memulai pekerjaan dalam sebuah
ruangan terbatas?
Langkah yang harus dilakukan :

1. Orang kedua harus hadir


2. Telah mendapatkan pelatihan yang diperlukan
3. Bahan kimia berbahaya apa pun harus dipindahkan ke daerah
terluas yang ada
4. Ruangan terbatas harus diberi ventilasi
5. Pengukuran harus dilakukan
6. Semua tindakan harus diperiksa
7. Orang-orang yang terlibat harus menandatangani surat izin kerja.
Tindakan apa saja yang perlu anda lakukan
sebelum memulai pekerjaan dalam sebuah
ruangan terbatas?
Langkah yang harus dilakukan :
1. Ketika gas yang berbahaya dikeluarkan maka kadarnya harus
diukur
2. Anda harus memastikan bahwa ruangan terbatas itu selalu
memiliki proses pertukaran udara yang cukup
3. Orang kedua harus selalu menjaga hubungan terus menerus
dengan orang yang berada didalam ruangan terbatas
4. Anda harus menggunakan alat pengaman
5. Hanya perlindungan pernafasan tersendiri yang boleh
dipergunakan
6. Kadangkala anda perlu memakai pakaian penyelamat
7. Dalam situasi tertentu anda akan, tergantung dengan bahayanya
8. Perlu menggunakan peralatan pelindung diri lainnya

Anda mungkin juga menyukai