Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa

organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam

metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini

berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina

(amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen

(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa

banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi

enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia

yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan

tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Vitamin memiliki

peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat Kesehatan

(Almatsier, 2020).

Sebagian besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang

banyak terlibat dalam membantu metabolisme energi. Vitamin larut air biasanya

tidak di simpan di dalam tubuh dan di keluarkan melalui urin dalam jumlah kecil.

Oleh sebab itu vitamin larut air perlu di konsumsi tiap hari untuk mencegah

kekurangan yang dapat menggangu fungsi tubuh normal (Almatsier, 2020).

Vitamin larut air di kelompokan menjadi vitamin C dan vitamin B, vitamin B

terdiri dari 8 faktor yang saling berkaitan fungsinya  di dalam tubuh dan terdapat

di dalam bahan makanan yang hampir sama. Fungsi terkait didalam proses
metabolism sel hidup, baik dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan sebagai

koenzim atau kofaktor (Almatsier, 2020).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian vitamin larut dalam air ?

2. Apa saja klasifikasi vitamin larut dalam air ?

1.3 Tujuan

1. Pengertian vitamin larut dalam air.

2. Klasifikasi vitamin larut dalam air.


BAB II

PENDAHULUAN

2.1 Pengertian Vitamin Larut dalam Air

Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam

jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Sebagian

besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang banyak terlibat

dalam membantu metabolisme energi. Vitamin larut air biasanya tidak disimpan

dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urine dalam jumlah kecil. Oleh sebab itu

vitamin larut air perlu dikonsumsi setiap hari untuk mencegah kekurangan yang

dapat mengganggu fungsi tubuh normal (Almatsier, 2020).

Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B-kompleks.

Vitamin B-kompleks terdiri dari sepuluh faktor yang saling berkaitan fungsinya

didalam tubuh dan terdapat didalam bahan makanan yang hampir sama.

Fungsinya terkait dalam proses metabolisme sel hidup, baik pada tumbuh-

tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim dan kofaktor (Rahayu, dkk., 2019).

2.2 Klasifikasi Vitamin Larut dalam Air

Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua

kelompok, yaitu (1) vitamin yang larut dalam lemak dan (2) vitamin yang larut

dalam air, karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan makanan dengan

pelarut lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak adalah

vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur- unsur karbon, hidrogen


dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air  terdiri atas asam askorbat (C) dan

B-komplek (B1 sampai B12), yang selain mengandung unsur-unsur karbon,

hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt (Rahayu, dkk.,

2019).

Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain :

(1) tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen; (2) tidak

memiliki provitamin; (3) terdapat di semua jaringan; (4) sebagai prekusor enzim-

enzim; (5) diserap dengan proses difusi biasa; (6) tidak disimpan secara khusus

dalam tubuh; (7) diekskresi melalui urin; (8) relatif lebih stabil, namun pada

temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan (Rahayu, dkk., 2019).

Macam-macam vitamin larut air, antara lain :

 Vitamin C

 Vitamin B1 (Tiamin)

 Vitamin B2 (Riboflavin)

 Niasin (Asam Nikotinat/vitamin B3)

 Biotin (Vitamin B8)

 Asam Pantotenat (Vitamin B5)

 Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)

 Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat/vitamin B9)

 Vitamin B12
Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Rahayu, A., Yulidasari, F., dan Setiawan, M. I., 2019, Dasar-dasar Gizi. Buku
Ajar. Banjarbaru: CV.Mine.

Anda mungkin juga menyukai