Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL KEGIATAN

PENGAJUANPEMBUATAN
“CIVIL GREENHOUSE”

Diajukan oleh :
KELOMPOK 1
Ketua : Aldrin Rahmat Pratama
NIM : 171144002

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2018

1
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposan pengajuan pembuatan Civil
Greenhouse. Penyusunan proposal ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu
tugas dari Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Sipil.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu atau membimbing penulis dalam
penyusunan paper ini. Penulis mengharapkan semoga proposal ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi kemajuan ilmu pada umumnya dan kemajuan bidang
pendidikan pada khususnya. Dan penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini
masih jauh dari kata sempurna .

Bandung, Februari 2018

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 4
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................. 4
1.3 Tujuan Perancangan ................................................................. 5
1.4 Manfaat Perancangan ............................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Pengertian GreenHouse ............................................................ 6
2.2 Macam macam GreenHouse .................................................... 8

BAB III METODE PELAKSANAAN


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ............................................... 14
3.2 Tahapan Pelaksanaan ................................................................ 15
3.3 Alat dan Bahan ........................................................................ 16
3.3 Parameter Keberhasilan ............................................................ 16
3.4 Struktur Kepanitiaan ................................................................. 17

BAB IV DESAIN RANCANGAN


4.1 Desain Civil GreenHouse ........................................................ 18

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .............................................................................. 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan akan teknologi dan informasi menuntut kita untuk
cenderung lebih mengikuti proses adaptasi menuju masyarakat yang modern
dimana setiap perubahan memiliki maksud dan tujuan untuk pembangunan
infrastruktur yang lebih baik. Tujuan tersebut dimaksudkan untuk
mengoptimalkan peran teknologi sebagai media penunjang untuk
pembangunan infrastruktur yang mengikuti berkembangnya zaman yang
lebih modern.
Greenhouse atau yang lebih dikenal dengan istilah kumbung di Indonesia
ditinjau dari bentuknya, bahan bangunan dan sistem kontrolnya sangat
beragam. Greenhouse disebut juga rumah kaca (rumah hijau atau rumah
tanaman) adalah sebuah bangunan di mana tanaman dibudidayakan. Sebuah
rumah kaca terbuat dari gelas atau plastik; menjadi panas karena radiasi
elektromagnetik yang datang dari matahari memanaskan tumbuhan, tanah,
dan barang lainnya di dalam bangunan ini.
Untuk mengatasi hal-hal yang merusak alam seperti pemanasan global,
perlunya pembuatan greenhouse sebagai salah satu media untuk mengurangi
pemanasan global maka dari itu, untuk mendukung terealisasi hal tersebut
kami berpendapat bahwa greenhouse diperlukan dalam kawasan POLBAN

1.2 Identifikasi Masalah


1. Penggunaan material yang ramah lingkungan belum terlaksana.
2. Struktur bangunan greenhouse yang belum terlalu kuat untuk menahan
beban angin dan tahan api.

4
1.3 Tujuan Perancangan
1. Untuk menjadikan pembuatan greenhouse dengan material yang ramah
lingkungan.
2. Untuk menjadikan kampus Politeknik Negeri Bandung menjadi kampus
yang ramah lingkungan.

1.4 Manfaat Perancangan


1. Sebagai salah satu media untuk mengurangi pemanasan global.
2. Sebagai sarana pembibitan tanaman
3. Sebagai fasilitas yang menjadikan kampus Politeknik Negeri Bandung
ramah lingkungan

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Greenhouse


Rumah kaca atau greenhouse pada prinsipnya adalah sebuah bangunan
yang terdiri atau terbuat dari bahan kaca atau plastik yang sangat tebal dan
menutup diseluruh pemukaan bangunan, baik atap maupun dindingnya.
Didalamnya dilengkapi juga dengan peralatan pengatur temperature dan
kelembaban udara serta distribusi air maupun pupuk. Bangunan ini tergolong
bangunan yang sangat langka dan mahal, karena tidak semua tempat yang kita
jumpai dapat ditemukan bangunan semacam ini. Green house biasanya hanya
dimiliki oleh Perguruan Tinggi atau lembaga pendidikan, Balai Penelitian dan
perusahaan yang bergerak dibidang bisnis perbenihan, bunga dan fresh market
hortikultura. Namun di negara-negara pertanian yang sudah maju seperti USA,
Australia, Jepang dan negara-negara Eropa sebagian besar tanaman
hortikulturanya ditanam di rumah kaca. Contoh Perguruan Tinggi yang
membangun greenhouse adalah IPB dan Universitas Syi’ah Kuala Darussalam.
Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan greenhouse di mancanegara sudah
umum dilakukan. Bahkan mungkin sudah berpuluh tahun sebelum negara kita
mengadopsi tekhnologi tersebut.
Sebenarnya ide awal untuk pembuatan bangunan green house di Indonesia
dilatarbelakangi oleh kegiatan penelitian yang dilakukan lembaga penelitian
maupun dunia pendidikan. Kegiatan penelitian yang dimaksud disini adalah
kegiatan mencari jawaban atau mencari solusi / jalan keluar atau pemecahan
terhadap suatu kasus. Sebagai contoh, bila kita ingin mencari uji ketahanan
tanaman terhadap serangan hama dan penyakit tertentu. Adanya green house yang
mampu menciptakan iklim yang bisa membuat tanaman mampu berproduksi
tanpa kenal musim ini ternyata juga mampu menghindarkan dari serangan hama
dan penyakit yang tidak diujikan. Selain itu dengan adanya greenhouse
penyebaran hama dan penyakit yang diujicoba dapat dicegah . Hal ini berbeda

6
dengan percobaan yang dilakukan di luar green house dimana dalam waktu yang
sangat singkat hama dan penyakit dapat cepat menyebar luas karena terbawa
angin maupun serangga.

Secara umum green house dapat didefinisikan sebagai bangun kontruksi


dengan atap tembus cahaya yang berfungsi memanipulasi kondisi lingkungan agar
tanaman di dalamnya dapat berkembang optimal. Manipulasi lingkungan ini
dilakukan dalam dua hal, yaitu menghindari kondisi lingkungan yang tidak
dikehendaki dan memunculkan kondisi lingkungan yang dikehendaki.
Kondisi lingkungan yang tidak dikehendaki antara lain :
a. Ekses radiasi sinar matahari seperti sinar ultra violet dan sinar infra merah.
b. Suhu udara dan kelembaban yang tidak sesuai.
c. Kekurangan dan kelebihan curah hujan.
d. Gangguan hama dan penyakit.
e. Tiupan angin yang terlalu kuat sehingga dapat merobohkan tanaman.
f. Tiupan angin dan serangga yang menyebabkan kontaminasi penyerbukan.
g. Ekses polutan akibat polusi udara.
Sementara kondisi lingkungan yang dikehendaki antara lain :
a. Kondisi cuaca yang mendukung rentang waktu tanam lebih panjang.
b. Mikroklimat seperti suhu, kelembaban dan intensitas cahaya sesuai dengan
kebutuhan pertumbuhan tanaman.
c. Suplai air dan pupuk dapat dilakukan secara berkala dan terukur.
d. Sanitasi lingkungan sehingga tidak kondusif bagi hama dan penyakit.
e. Kondisi nyaman bagi terlaksananya aktivitas produksi dan pengawasan mutu.
f. Bersih dari ekses lingkungan seperti polutan dan minimnya residu pestisida
g. Hilangnya gangguan fisik baik oleh angin maupun hewan.

Yang dimaksud dengan jenis green house adalah pembedaan ragam green
house berdasarkan material dominan yang digunakan. Pembedaan ini akan
membawa kita pada perbedaan biaya pembangunan dan umur pakai green house.

7
Semakin kuat dan awet material yang digunakan, akan semakin besar biayanya
tetapi umur green house akan lebih lama.

2.2 Macam Macam GreenHouse


Untuk negara kita, green house yang biasa digunakan dapat dibagi menjadi
tiga jenis, yaitu green house bambu, green house kayu dan green house besi.

A. Green house bambu.


Green house jenis ini umumnya dipakai sebagai green house produksi. Green
house ini secara umum adalah jenis green house yang paling murah biaya
pembuatannya dan banyak dipakai oleh kalangan petani kita sebagai sarana
produksi.

Namun kelemahan dari green house ini adalah umurnya yang relatif pendek dan
bahan materialnya dapat menjadi media timbulnya hama. Karena kekuatan
struktur dan juga masalah biaya, maka green house bambu atapnya terbatas
menggunakan plastik UV.

8
B. Green house kayu
Lebih baik dari green house bambu adalah gren house dengan material kayu,
terutama jenis kayu yang tahan air, seperti ulin dan bengkirai. Dibanding green
house bambu umur pakai green house kayu biasanya lebih panjang dan kondisi
sanitasi lingkungan lebih baik.

Beberapa jenis green house kayu, bagian dinding bawah dibuat dari pasangan bata
yang diplester. Jenis green house ini bahan atapnya sudah lebih bervariasi bisa
plastik, polykarbonat, PVC ataupun kaca.

C. Green house besi.


Dari segi umur pakai dan kwalitas, maka yang terbaik adalah green house yang
menggunakan struktur besi, terlebih besi yang telah di treatment “hot dipped
galvanis”. Struktur yang baik akan mengurangi frekuensi perawatan; sehingga
tidak terjadi stagnan kegiatan., walaupun pada keadaan tertentu perlu dilakukan
sanitasi, tetapi sanitasi yang terjadwal.

9
Dengan struktur yang kuat, maka berbagai jenis tambahan peralatan / optional
dapat dipasangkan pada jenis green house besi, sehingga penggunaan green house
dapat dilakukan secara optimal.

Type green house dibedakan berdasarkan bentuk bangunan atau


desainnya. Bentuk atau desain ini selain berpengaruh pada kekuatan struktur juga
sangat berpengaruh pada kondisi mikroklimat di dalam green house.
Secara umum desain green house uintuk daerah tropis berbeda dengan desain di
daerah empat musim maupun sub tropis. Kecuali desain green house yang
memang dibuat khusus seperti untuk penanaman planlet, induksi akar atau
pembuatan stek.
Desain green house daerah tropis ditandai dengan banyaknya bukaan
ventilasi. Karena problem utama dari green house di wilayah tropis adalah suhu
udara yang terlalu tinggi akibat radiasi sinar infra merah.
Sebaliknya pada daerah sub tropis maupun daerah empat musim desain green
house lebih tertutup. Bukaan yang minimal ini dibuituhkan karena pada saat
musim dingin udara hangat akibar radiasi infra merah dipertahankan tidak keluar.
Jadi desain sebuah green house sangat penting untuk pertumbuhan
tanaman. Bagaimana sebuah green house dapat memberikan lingkungan yang
kondusif bagi pertumbuhan tanaman terletak pada desainnya. Bahan utama yang

10
diperlukan untuk membuat green house tentunya tergantung pada desain, kondisi
lingkungan dan biaya yang kita punyai. Namun pada dasarnya bahan bahan yang
dapat di gunakan untuk membuat green house itu adalah sebagai berikut :

1. Kerangka Green House

Kerangka green house dapat di buat dari berbagai material, seperti :

- Bambu

Bambu banyak di temui di sekitar kita harganyapun terbilang murah. Tapi


dari segi kekutan bambu sangatlah kurang. Kecuali itu mudah lapuk dan keropos
oleh rayap. Bambu cocok untuk green house yang bersifat temporary.

- Kayu

Kayu lebih kuat dari pada bambu walaupun kayu tertentu justru lebih
mudah lapuk dan keropos. Kayu yang baik untuk kerangka green house antara
lain kayu jati dan kayu ulin, namun kedua kayu ini mahal harganya dan susah di
dapat. Jika menggunakan kayu yang mudah keropos di sarankan terlebih dahulu di
olesi / disemprot dengan larutan pestisida anti rayap.

- Besi/baja ringan tahan karat

Green house yang di bangun untuk keperluan jangka panjang sebaiknya


menggunakan kerangka dari bahan pipa besi atau baja ringan anti karat (BRC).
Dengan bahan besi ini di jamin lebih kuat terhadap terpaan angin dan perubahan
cuaca.

2. Penutup Green House

Pada dasarnya material penutup green hause adalah dari bahan yang
tembus cahaya matahari, mengingat semua jenis tanaman tidak dapat hidup tanpa

11
cahaya mathari. Cahaya yang di butuhkan tanman rata-rata dengan panjang
gelombang sekitar 400 – 700 nanometer (Photosynthetically Active Radiation)

Material penutup green house yang tembus cahaya tersebut dapat berbahan
dari kaca maupun plastik. Namun untuk penggunaan kaca tidak banyak dipakai
karena sifatnya yang mudah pecah dan pemasangannya perlu biaya yang tinggi.

Beberapa tipe plastik yang biasa digunakan sebagai penutup green house
antara lain :

a. Acrylic

Acrylic sangat tahan terhadap perubahan cuaca , tahan pecah serta sangat
transparan. Penyerapan sinar ultra violet yang berasal dari matahari lebih tinggi
dibandingkan dengan bahan yang terbuat dari kaca. Penggunaan acrylic sebanyak
dua lapis mampu menghantarkan sekitar 83 % cahaya dan mengurangi kehilangan
panas sekitar 20-40% dibandingkan penggunaan 1 lapis. Bahan ini tidak akan
menguning walaupun digunakan dalam waktu yang lama. Namun kekurangan dari
bahan acrylic adalah : mudah terbakar,sangat mahal, dan sangat mudah
tergores/tidak tahan gores.

b. Polycarbonate

Polycarbonate memiliki ciri-ciri : lebih tahan, lebih fleksibel, lebih tipis,


serta lebih murah dibandingkan acrylic. Penggunaan dua lapis polycarbonate
mampu menghantarkan cahaya sekitar 75-80 % dan mengurangi kehilangan panas
sekitar 40% dibandingkan satu lapis. Namun bahan ini sangat mudah tergores,
mudah memuai, gampang menguning, dan akan membuat lapisan kurang
transparan dalam waktu satu tahun (meskipun kini hadir jenis baru yang tidak
cepat menguning).

c. Fiberglass Reinforced Polyester

Bahan ini memiliki sifat-sifat : lebih tahan lama, penampilannya menarik,


harganya terjangkau dibandingkan kaca, serta FRP ini lebih tahan pengaruh
perubahan cuaca. Bahan plastik ini mudah sekali dibentuk menjadi bentuk

12
bergelombang maupun berupa lempengan. Meskipun demikian kekurangannya
adalah bahan ini mudah memuai.

d. Polyethylene film

Bahan ini sangat murah dibandingkan dengan bahan lainnya namun


sifatnya hanya sementara (kurang tahan lama), bentuknya kurang menarik, serta
membutuhkan penanganan maupun perawatan yang lebih intensif . Selain itu,
bahan ini juga mudah sekali rusak oleh sengatan cahaya matahari, walaupun
mampu bertahan minimal 1 – 2 tahun dengan perawatan lebih intensif.
Dikarenakan bahan ini berupa lembaran lebar sehingga tidak membutuhkan
kerangka yang lebih banyak dan bisa menghantarkan cahaya paling besar.

e. Polyvinyl cholride film

Bahan ini mempunyai sifat penghantar emisi yang sangat besar untuk
cahaya dengan panjang gelombang yang besar, dimana bahan ini mampu
menciptakan temperatur udara yang cukup tinggi pada malam hari dan bisa
berfungsi sebagai penghalang sinar ultra violet. Bahan ini lebih mahal
dibandingkan polyethylene film dan cenderung mudah kotor, yang mana harus
terus dilakukan pembersihan agar didapatkan penghantaran cahaya yang lebih
baik.

13
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Mekanisme Hari
dan rancangan
program Kerja 1/03/18 2/03/18 3/03/18 4/03/18 5/03/18 6/03/18 7/03/18 8/03/18 9/03/18 10/03/18

Pengajuan
proposal
Survey
Lokasi dan
Persiapan
Alat
Pembersihan
lahan
Pemasangan
Bowplang
dan Lantai
Pemasangan
Tiang
Tonggak
Pemasangan
Dinding
Pemasangan
Atap
Finishing
Pengisian
Tanaman
Perawatan

14
3.2 Tahapan Pelaksanaan

START

Pengajuan Proposal

Pengajuan alat dan bahan

Pembersihan Lahan

Pembersihan Lahan
Pembuatan lantai kerja :

1. Perataan lahan kerja


2. Pemasangan boplang

Pembuatan Greenhouse

1. Pembuatan lahan kerja


2. Pemasangan kayu tonggak dengan
ukuran yang direncanakan
3. Menutup kerangka dengan spandek
4. Menutup atap dengan fiber glass

Finishing :

1. Pembuatan sekat untuk tanaman


2. Pengecatan

Perawatan Berjalan Tiap Minggu

15
3.3 Alat dan Bahan
 Alat
1. Palu
2. Amplas
3. Gergaji
4. Kuas
 Bahan
1. Kayu
2. Triplek
3. Paku
4. Cat kayu
5. Pernis
6. Asbes plastik fiber

3.4 Parameter keberhasilan

Indikator Kinerja Baseline Target


Lahan kosong Digunakkan sebagai Adanya greenhouse
greenhouse sebagai wujud
meminimalisir global
warming
Target kerja yang terlibat Mahasiswa dianjurkan Mampu membangun
terlibat dalam greenhouse sebagai
pelaksanaan pembelajaran bagi
mahasiswa itu sendiri
Jumlah dana yang Dana dapat digunakan Dana dapat terealisasikan
dibutuhkan sepenuhnya sepenuhnya dan dapat
dipertanggung jawabkan

16
3.5 Struktur Kepanitiaan

1. Panitia Steering Commite/SC (Panitia Pengarah)


Penanggung jawab : Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil

2. Panitia Organizing Commite/OC (Panitia Pelaksana)


a. Ketua Panitia : Aldrin Rahmat P ( 171144002 )
b. Sekretaris : Nabila Puteri W ( 171121054 )
c. Bendahara : Feny Febrian P ( 171111039 )
d. Seksi - seksi :
 Koordinator Kegiatan
Tyas Sukma (171144030)
Faisal Sidiq N (171121013)
Melisa Rosalia (171121020)
 Koordinator Sarana dan Prasarana
Ardian Rizki A (171144035)
Attiqi Mazaya A (171144
Fitri Nailan Karima (171144
 Koordinator Dana Usaha
Dinah Octoviany (171144
Azhari Razak R (171134007)
Ilham Feryanto (171134012)
 Koordinator Humas
Ananda Ega M (171134004)
Tingky Prayoga (171121063)

17
BAB IV
DESAIN RANCANGAN

18
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Rumah kaca atau green house pada prinsipnya adalah sebuah bangunan
yang terdiri atau terbuat dari bahan kaca atau plastik yang sangat tebal dan
menutup diseluruh pemukaan bangunan, baik atap maupun dindingnya.
Pembuatan civil greenhouse ini bertujuan sebagai salah satu media untuk
mengurangi pemanasan global dan sebagai media untuk menjadikan kampus
Politeknik Negeri Bandung yang ramah lingkungan.
Pelaksanaan program lingkungan hidup ini bersifat kontinu dan
berkesinambungan. Tempat pelaksanaannya di lingkungan kampus Politeknik
Negeri Bandung dengan parameter keberhasilannya adalah tercapainya
manfaat dan tujuan dibuatnya Civil Greenhouse.

4.2 Saran
Proposal pengajuan pembuatan Civil Greenhouse ini semoga dapat
dijadikan sebagai acuan dan bahan pertimbangan. Namun jika ada hal lain
yang dianggap penting dan tidak tercantum di proposal ini, maka akan
ditindak lanjuti.

19
LEMBAR PENGESAHAN

Hormat kami,
Ketua Himpunan Ketua Pelaksana

M. Fauzan Irsyad Aldrin Rahmat Pratama


NIM. 161144018 NIM. 171144002

Menyetujui, Mengetahui,
Kepala Jurusan Pembina Himpunan
Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil

Hendry, Dipl.Ing.HTL,MT. Rahmat Permana, S.ST.,M.Eng


NIP.198104252005011002 NIP. 196006061990121001

20

Anda mungkin juga menyukai