Anda di halaman 1dari 56

TUGAS MAKALAH ILMU PENGETAHUAN ALAM

“Teknologi Ramah Lingkungan”


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran IPA
Guru: Ibu Dra. Nuraeni, M.Si

Disusun oleh:
KELOMPOK 2 KELAS IX.3
Dijah Aulia Syifaul Jannah (6)
Haikal Ahmed Malik Ibrahim (10)
Irsyad Javier Pramana (12)
M. Alif Keffa (17)
Nurlaila Tanjung (21)
Nurama Putra Aldiza (22)
Rizky Dimas Ramadhan (24)

Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kota Bekasi


JL. KH. Agus Salim No. 179 Kel. Bekasi Jaya Kec. Bekasi Timur Kota
Bekasi 17112
2022
KATA PENGANTAR

ْ ِ‫ِح ْي ِم ال َّر ْح َم ِن ال َّر هّللا ِ ب‬


‫س ِم‬

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah IPA ini dengan tepat pada waktu.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman teman dari kelompok 2
yang telah bersama sama menyelesaikan makalah dengan tepat waktu.
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas IPA.
Tak hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk para
pembaca yang membaca makalah buatan kami ini.
Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata dari kami, berharap semoga makalah IPA ini bisa
memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah membaca
makalah ini hingga akhir.

Bekasi, 1 September 2022

Ketua Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

I. HALAMAN SAMPUL………………………………………………… 1
II. KATA PENGANTAR………………………………………………….. 2
III. DAFTAR ISI…………………………………………………………….. 3
IV. BAB 1: PENDAHULUAN………………………………………….…. 4
A. Latar belakang……………………………………….………… 4
B. Permasalahan…………………………………………….……. 6
C. Tujuan penulisan……………………………………………… 6
V. BAB 2: PEMBAHASAN………………………………………..……. 7
A. Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah
Lingkungan……………………………………………………… 7
B. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan.……………… 9
C. Perilaku atau Sikap Hemat Energi Dalam
Keseharian……………………………………….……………… 29
D. Pengertian dan Prinsip Teknologi Tidak Ramah
Lingkungan……………………………………………………… 29
E. Manfaat Teknologi Ramah Lingkungan Dalam
Keseharian………………………………………………………. 35
F. Contoh-Contoh Penerapan Teknologi Ramah
Lingkungan Di Belahan Dunia……………………...……. 36
VI. BAB 3: PENUTUP……………………………………………………… 38
A. Kesimpulan dari Teknologi Ramah Lingkungan….. 38
B. Kritik dan Saran…………………………………………..…… 39
VII. LAMPIRAN GAMBAR………………………………………..……… 40
VIII. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….…….. 56

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknologi adalah Segala sesuatu yang dimanfaatkan untuk


membantu manusia guna mencukupi kebutuhannya. Pada awalnya
makna teknologi ini terbatas pada benda-benda yang berwujud seperti
peralatan-peralatan atau juga mesin. Seiring berjalannya waktu makna
teknologi mengalami perluasan. Ia tak terbatas pada benda berwujud,
melainkan juga benda yang tak berwujud. Misalnya perangkat lunak,
metode pembelajaran, metode bisnis, pertanian dan lain sebagainya.

Teknologi biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk mengambil


dan mengolah sumber daya alam (SDA). Kemajuan teknologi yang
semakin maju dengan ditemukannya minyak bumi sebagai sumber
energi. Pengeboran minyak bumi yang dilaksanakan pada tahun 1859
menjadi awal mula perkembangan teknologi modern. Minyak bumi,
kemudian banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Penemuan alat
transportasi menggunakan bahan bidang industri pun memanfaatkan
bahan bakar dari minyak bumi. Pada tahun 1990 tercatat 40%
kebutuhan energi dipenuhi dari minyak bumi. Semakin majunya
teknologi semakin membuat pengeksplotasian minyak bumi semakin
meningkat. Dan manusia pun semakin tergantung kepada bahan bakar
dari minyak bumi.

Hal ini ternyata menimbulkan dua masalah besar yang sangat


serius, yaitu Ketersediaan minyak bumi yang semakin lama akan
semakin habis dan jumlahnya pun sangat terbatas serta bisa habis dan
juga Pencemaran lingkungan sekitar akibat gas emisi dari bahan bakar
minyak bumi tersebut. Menurut penelitian cadangan minyak bumi

4
semakin lama akan semakin menipis dan akan habis. Dan
dikhawatirkan generasi yang mendatang tidak bisa lagi menggunakan
sumber energi dari minyak bumi. Hal ini dapat terjadi dikarenakannya
pemanfaatan minyak bumi yang begitu besar dan tidak dapat
diimbangi dengan pembentukan minyak bumi yang memang
memerlukan waktu puluhan atau bahkan jutaan tahun. Tak hanya
persoalan cadangan minyak bumi saja, tetapi pencemaran lingkungan
akibat emisi gas buang dari hasil bahan bakar minyak bumi
menyebabkan pemanasan global atau yang biasa disebut dengan Global
Warming. Global Warming atau Pemanasan global bisa membuat
kondisi iklim atau cuaca di dunia semakin tidak menentu. Pergeseran
musim di berbagai belahan dunia menyebabkan berbagai persoalan
lingkungan seperti kebakaran hutan atau mencairnya es di kutub
akibat pemanasan global.

Adanya persoalan lingkungan dan pemanasan global tersebut,


maka para ilmuwan bersepakat menciptakan berbagai macam
teknologi ramah lingkungan. Teknologi ramah lingkungan ini
diharapkan dapat dikembangkan guna mengatasi persoalan akibat
pemanfaatan bahan bakar fosil. Teknologi ramah lingkungan
dikembangkan dengan memanfaatkan bahan bakar pengganti bahan
bakar fosil baik dari fosil hewan atau fosil tumbuhan.

Latar belakang munculnya teknologi ramah lingkungan, yaitu


keprihatinan akan kondisi Bumi yang semakin panas dengan berbagai
perubahan kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Dan dengan adanya
teknologi ini, diharapkan Bumi bisa terjaga dari berbagai kerusakan di
masa mendatang. Suatu teknologi dikatakan ramah lingkungan jika
memenuhi syarat-syarat berikut.

1. Tidak menghasilkan limbah yang bisa merusak lingkungan ,baik


limbah cair, padatan, maupun gas.
2. Memanfaatkan sumber daya alam yang bisa diperbarui.
3. Memanfaatkan bahan-bahan daur ulang.

5
B. Permasalahan
1. Apa Pengertian dari Teknologi Ramah Lingkungan?.
2. Apa saja Prinsip dari Teknologi Ramah Lingkungan?.
3. Sebutkan Manfaat dari konsep Teknologi Ramah Lingkungan!.
4. Bagaimana cara Mengaplikasikan Teknologi Ramah Lingkungan
dalam keseharian?.
5. Mengapa kita harus hemat energi dan bagaimana cara Perilaku
atau Sikap hemat energi dalam keseharian?.
6. Apa itu Teknologi Tidak Ramah Lingkungan?.
7. Apa perbedaan Teknologi Ramah Lingkungan dengan Tak Ramah
Lingkungan?.
8. Sebutkan Contoh-contoh Penerapan Teknologi Ramah
Lingkungan!.

C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui arti dari Teknologi Ramah Lingkungan.
2. Untuk mengenal prinsip-prinsip yang diterapkan pada Teknologi
Ramah Lingkungan.
3. Untuk mengetahui manfaat dari konsep Teknologi Ramah Lingkungan.
4. Untuk menambah wawasan serta mengetahui cara mengaplikasikan
Teknologi Ramah Lingkungan di dalam keseharian.
5. Untuk menyadarkan bahwa betapa pentingnya kita harus berperilaku
atau bersikap bijak dalam menggunakan energi di dalam kehidupan
sehari-hari.
6. Untuk mengetahui arti dari Teknologi Tidak Ramah Lingkungan.
7. Untuk mengetahui lebih detail perbedaan dari Teknologi Ramah
Lingkungan dengan Teknologi Tidak Ramah Lingkungan.
8. Untuk memberikan serta memberi gambaran/ilustrasi yang
berhubungan dengan Teknologi Ramah Lingkungan.

6
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan


Teknologi adalah segala sesuatu yang dimanfaatkan untuk
membantu manusia memenuhi kebutuhannya. Pada awalnya makna
teknologi terbatas pada benda-benda berwujud seperti
peralatan-peralatan atau mesin. Seiring berjalannya waktu makna
teknologi mengalami perluasan. la tidak terbatas pada benda
berwujud, melainkan juga benda tak berwujud. Semisal perangkat
lunak, metode pembelajaran, metode bisnis, pertanian dan lain
sebagainya Teknologi dimanfaatkan manusia untuk mengambil dan
mengolah sumber daya alam. Hal ini ternyata menimbulkan dua
masalah besar yaitu ketersediaan minyak bumi yang terbatas dan
pencemaran lingkungan akibat gas emisi dan bahan bakar minyak
bumi tersebut. Adanya persoalan lingkungan dan pemanasan global
tersebut maka membuat para ilmuwan menciptakan berbagai macam
teknologi ramah lingkungan. Teknologi ramah lingkungan ini
diharapkan dapat dikembangkan untuk mengatasi persoalan akibat
pemanfaatan bahan bakar fosil Teknologi ramah lingkungan
dikembangkan dengan memanfaatkan bahan bakar pengganti bahan
bakar fosil.

1. Pengertian Teknologi Ramah Lingkungan


Teknologi ramah lingkungan juga disebut dengan istilah
sustainable technology atau green technology. Teknologi ramah
lingkungan adalah sebuah metode atau sistem untuk mencapai
tujuan tertentu yang mana dalam pelaksanaannya mengacu pada
wawasan lingkungan dan atau memperhatikan kaidah kaidah
lingkungan di sekitarnya. Teknologi ramah lingkungan adalah
penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-prinsip

7
pelestarian lingkungan. Suatu teknologi dikatakan ramah
lingkungan jika memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu:
a. Enggak menghasilkan limbah yang berbahaya atau bisa
mencemari keadaan lingkungan sekitar.
b. Menggunakan energi yang berasal dari sumber daya alam
yang dapat diperbarui.
c. Memiliki prinsip pelestarian lingkungan.
d. Memperhatikan kondisi lingkungan saat ini dan
keberlangsungannya di masa depan.
e. Memperhatikan keseimbangan antara lingkungan, sosial,
kesehatan, dan ekonomi.

2. Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan


a. Refine, yang berarti menggunakan bahan yang ramah
lingkungan serta melalui proses yang lebih aman dan
teknologi sebelumnya
b. Reduce, yang berarti mengurangi jumlah limbah dengan
cara mengoptimalkan penggunaan bahan.
c. Reuse, yang berarti memakai kembali bahan-bahan yang
tidak terpakai atau sudah berupa limbah dan diproses
dengan cara yang berbeda.
d. Recycle, yang berarti hampir sama dengan reuse, hanya
saja recycle menggunakan kembali bahan-bahan atau
limbah dan diproses dengan cara yang sama.
e. Recovery, yang berarti pemanfaatan material tertentu dan
limbah untuk diproses demi keperluan yang lain.
f. Retrieve Energy, yang berarti penghematan energi dalam
suatu proses produksi

3. Tujuan dari Teknologi Ramah Lingkungan


a. Memberikan kemudahan atas pemenuhan kebutuhan
manusia
b. Menghasilkan produk dan jasa dengan memanfaatkan SDA
yang dapat diperbarui

8
c. Tidak menghasilkan limbah yang membahayakan
lingkungan
d. Menggunakan bahan bakar yang didaur ulang.

4. Manfaat dari Konsep Teknologi Ramah Lingkungan


a. Teknologi ramah lingkungan sangat efektif dan efisien
dalam hal pemanfaatan sumber daya alam, sehingga
lingkungan pun dapat tetap terjaga dengan baik.
b. Teknologi ramah lingkungan dapat mengurangi jumlah
limbah agar tidak berlebihan, sehingga bisa mencegah
pencemaran lingkungan
c. Teknologi ramah lingkungan mengurangi risiko
penurunan kondisi kesehatan makhluk hidup, khususnya
manusia.
d. Teknologi ramah lingkungan dapat menekan biaya
produksi (hemat) dengan memanfaatkan sumber daya
alam sebagai bagian dari teknologi yang mampu
menghemat biaya. Contohnya adalah pemanfaatan listrik
tenaga surya yang hanya mengandalkan energi matahari
tanpa dipungut biaya.

B. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan


Teknologi Ramah Lingkungan telah banyak sekali dimanfaatkan
dalam berbagai bidang, yaitu:
1. Teknologi Ramah Lingkungan Bidang Energi
Teknologi ramah lingkungan dapat diterapkan pada bidang
energi sebagai upaya mencari sumber energi alternatif untuk masa
depan. Contoh aplikasi teknologi ramah lingkungan dalam bidang
energi adalah:
a. Bahan bakar dari tumbuhan (biofuel),
b. Kotoran hasil fermentasi dari makhluk hidup (biogas),
c. Sel surya (solar cell),
d. Pembangkit listrik tenaga air (hydropower),

9
e. Pembangkit listrik tenaga pasang surut air laut dan ombak
(ocean power),
f. Pembangkit listrik tenaga angin (wind power),
g. Geothermal,
h. Fuel cell dan hydrogen power.

Di bawah ini adalah penjelasan masing-masing teknologi tersebut:

a. Bahan Bakar dari Tumbuhan (Biofuel)


Biofuel adalah jenis bahan bakar alternatif yang berasal dari
bahan-bahan organik. Biofuel termasuk sumber daya alam yang dapat
diperbarui karena dapat diolah langsung dari bahan organik seperti
tumbuh-tumbuhan. Hal ini berbeda jauh dengan bahan bakar fosil
yang perlu jutaan tahun untuk dihasilkan, tumbuhan dapat
dibudidayakan dalam hitungan mingguan hingga bulanan saja.
Biofuel menjadi salah satu bahan bakar di bumi yang paling
diminati oleh banyak orang. Namun, bahan bakar yang satu ini
ternyata terbagi oleh beberapa jenis, yakni Biodiesel, Bio Hidrokarbon,
Bioethanol, Bioavtur, dan Biogas. Berikut penjelasannya:

I. BioEtanol/Green-Gasoline/Bensin Nabati (C2 H5 OH)


BioEtanol merupakan salah satu jenis alkohol yang dapat dibuat
dengan fermentasi karbohidrat atau reaksi kimia gas alam. Contoh
tumbuhan yang mengandung karbohidrat tinggi seperti jagung,
sorgum, tebu, singkong, gandum, ubi jalar, serta limbah buah dan
sayur. Namun siapa sangka, alkohol ini dapat digunakan sebagai bahan
bakar kendaraan. Untuk digunakan sebagai bahan bakar, harus
dicampur dengan bensin dalam jumlah tertentu. Berikut ciri-cirinya:
Bioetanol bisa dibuat menjadi bahan bakar jika dicampurkan
dengan unsur-unsur kimia yang mirip dengan bensin biasa, tetapi
bahan bakarnya terbuat dari tumbuhan bukan minyak mentah.
Bioetanol adalah alkohol yang dibuat dengan memfermentasi
karbohidrat nabati seperti gula dan pati.

II. Biodiesel

10
Biodiesel dibuat dari tanaman berminyak. Biodiesel pertama kali
ditemukan di Eropa, dan digunakan di dalam mesin yang biasanya
dicampur dengan bahan bakar diesel minyak bumi dengan berbagai
persentase.
Penggunaan mikroalga sebagai sumber biodiesel generasi ketiga
yang menjanjikan tetapi sulit untuk dikembangkan secara ekonomi,
misalnya dari minyak kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) atau
minyak jarak pagar ( Jatropha curcas L.). Ciri-ciri Biodiesel :
Bahan bakar yang digunakan dalam mesin diesel mengandung
asam lemak (fatty acid methyl ester/FAME). Ini dihasilkan dari lemak
hewani dan minyak nabati dengan proses transesterifikasi dan
esterifikasi.
Biodiesel dapat diaplikasikan baik dalam bentuk 100% (B100) atau
campuran dengan minyak solar pada tingkat konsentrasi tertentu
seperti B20.
Persentase kandungan biodiesel menentukan nama, misalnya B30
yang merupakan campuran 30% biodiesel dengan 70% solar.

III. Green Diesel/Diesel Bio Hydrocarbon


Green diesel atau biodiesel G2 merupakan salah satu produk
energi alternatif dan menjadi generasi kedua dari bahan bakar ramah
lingkungan. Green diesel memiliki struktur molekul yang mirip dengan
diesel minyak bumi tetapi memberikan sifat yang lebih baik.
Disebut green diesel karena proses pengolahannya ramah
lingkungan dengan tidak menghasilkan limbah dan emisi hasil
pembakaran, bahkan limbahnya relatif kecil dibandingkan dengan
minyak diesel lain. Berikut adalah ciri-cirinya:
● Green diesel memiliki struktur molekul yang mirip dengan minyak
diesel fosil, tetapi memiliki sifat yang lebih baik.
● Green diesel dibuat dengan menghidrogenasi trigliserida dalam
minyak nabati.
● Dibandingkan dengan diesel berbasis fosil maupun biodiesel berbasis
FAME, green diesel memiliki sejumlah keunggulan, berupa cetane
number yang relatif lebih tinggi, kandungan sulfur yang rendah, serta
stabilitas oksidatif yang tinggi, dan warna yang jernih.

11
● Green diesel juga dikenal sebagai Renewable Diesel Oil, Hydrotreated
Vegetable Oil (HVO), Hydrogenation-Derived Renewable Diesel
(HDRD), atau Hydroprocessed Esters and Fatty Acids (HEFA).
● Green diesel diproduksi secara berbeda dari biodiesel. Biodiesel
diproses dengan transesterifikasi, sedangkan green diesel diproses
dengan mengadopsi salah satu proses yang ada di kilang minyak bumi,
yakni hydroprocessing.

IV. Bioavtur/Biojet
Bioavtur diproduksi dengan teknologi hidrogenasi. Bioavtur hadir
sebagai alternatif dari penggunaan bahan bakar avtur untuk pesawat
terbang. Tujuannya adalah untuk menurunkan emisi karbon dunia.
Bioavtur diperuntukkan untuk pesawat yang digerakkan turbin dan
menggunakan hidrogen untuk memecah komponen minyak nabati.
Ada beberapa ciri-ciri bioavtur diantaranya sebagai berikut:
Bioavtur dihasilkan oleh serangkaian proses konversi biomassa
berupa serat, gula, tepung, dan minyak nabati. Proses konversi bahan
tersebut bisa melalui proses transesterifikasi, perlakuan panas
(pyrolysis dan hydrothermal), perlakuan hidrolisis oleh enzim,
fermentasi, dan fischer tropsch.
Dibandingkan dengan avtur berbahan minyak mentah, bioavtur
lebih ramah lingkungan dan memiliki khasiat membersihkan dan
melumasi mesin.
Namun, biojet atau bioavtur memiliki titik beku yang lebih tinggi
dan mengkonsumsi lebih banyak volume daripada avtur yang dibuat
dari minyak mentah.
Meskipun kegunaannya cukup digemari, Biofuel tetaplah memiliki
kekurangan dan kelebihan jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil.
Beberapa kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut:
● Kelebihan dari Biofuel
Ini adalah sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan
daripada bahan bakar fosil karena secara signifikan dapat mengurangi
emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Bahkan
Generasi kedua bahan bakar ini jauh lebih ramah lingkungan
dibandingkan generasi pertama. Alasannya adalah karena beberapa

12
penelitian menunjukkan bahwa jenis bahan bakar ini telah
meningkatkan pengurangan polusi udara.
Pasokannya cenderung selalu tersedia karena bahan bakunya
berasal dari alam Indonesia dan tidak perlu mengimpor.
Berpotensi untuk memecahkan masalah polusi udara dan
membantu industri beralih dari menggunakan batubara menjadi
menggunakan bahan bakar ramah lingkungan ini.
ada yang mengatakan bahwa bahan bakar yang satu ini netral
terhadap iklim.
● Kekurangan dari Biofuel, yaitu:
Meskipun dikatakan baik untuk lingkungan, namun potensi
merusaknya tetaplah ada. Hal ini karena menanam tanaman mentah
sebagai bahan bakunya membutuhkan banyak energi dan dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan.
Mengakibatkan inflasi dan kelaparan yang cukup besar. Pasalnya,
bahan baku yang diambil dari alam secara besar-besaran, bisa
membuat negara mengurangi pasokan makanan untuk warganya dan
memilih untuk memproduksi bahan bakar yang satu ini.
Memungkinkan adanya eksploitasi lahan dan tanaman akibat
pembuatan bahan bakunya sehingga mengganggu keseimbangan
kebutuhan bahan pangan masyarakat.

b. Biogas
Biogas adalah bahan bakar alternatif yang diperoleh dari proses
fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob, yakni bakteri
yang hidup di lingkungan tanpa oksigen. Bakteri anaerob bekerja
dengan cara mengubah zat organik menjadi gas metana (CH4 ) sebesar
75%, dan sisanya adalah gas karbon dioksida, hidrogen, serta hidrogen
sulfida. Kandungan yang digunakan sebagai sumber bahan bakar
ramah lingkungan adalah gas metana. Bahan organik yang banyak
digunakan dalam pembuatan biogas berasal dari kotoran dan urine
hewan ternak. Namun demikian, gas yang digunakan sebagai sumber
bahan bakar adalah gas metana. Bahan organik yang paling sesuai
untuk produksi biogas adalah bahan organik yang berbentuk padat,
cair, dan homogen. Saat ini kotoran dan urin hewan ternak menjadi

13
pilihan yang sesuai untuk produksi biogas. Untuk mempelajari teknik
pembuatan biogas dan perhatikan baik-baik.
Semua energi baik yang terbarukan dan yang tidak terbarukan
pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Termasuk juga sumber
energi biogas ini. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki energi biogas.
● Kelebihan biogas:
Pembuatan biogas bahan utamanya adalah organik yang berasal
dari limbah makanan sisa, tumbuhan, kotoran hewan, dan kotoran
manusia. Jadi, bahan bakunya dapat mudah untuk ditemukan dan
sifatnya berkelanjutan, menjadikan biogas sebagai sumber energi
terbarukan. Menggunakan biogas artinya turut menjaga kelestarian
lingkungan karena tidak merusak alam, seperti halnya penambangan.
● Kekurangan biogas:
I. Teknologi pengolahan biogas yang masih kurang efisien
Saat ini sistem yang digunakan dalam produksi biogas masih
terbilang sederhana dan belum ada kemajuan yang signifikan.
Akibatnya, produksi biogas yang dihasilkan pun masih belum
maksimal dan efisien. Itu juga yang menjadi alasan mengapa biogas
belum diproduksi secara besar dan hanya diproduksi skala kecil saja.
Pemerintah juga sebetulnya perlu untuk menaruh perhatian atau
berinvestasi pada pengembangan energi biogas. Dengan demikian,
proses produksi bisa menjadi lebih maju dan efisien sehingga produksi
biogas dalam skala besar dapat diwujudkan, dan tidak hanya
bergantung pada energi fosil terus.
II. Bau tidak sedap
Karena bahan utama dari produksi biogas adalah limbah maka di
sekitar area tempat produksi akan tercium bau yang tidak sedap. Bau
yang ditimbulkan juga tergantung dari bahan limbah apa yang
digunakan.
III. Tidak dapat diterapkan di semua lokasi
Selain adanya bau yang tidak sedap, produksi biogas sebetulnya
juga tidak terlalu praktis. Oleh kerana itu, proses produksi biogas tidak
dapat dilakukan di sembarang tempat, apalagi jika dilakukan di
perkotaan, pasti akan sangat mengganggu sekali. Namun, jika

14
diproduksi di lokasi terpencil akan malah membantu masyarakat di
sana.
IV. Ketergantungan terhadap Cuaca
Sumber energi terbarukan, seperti angin dan matahari sangat
bergantung sekali pada cuaca, itu juga sama dalam proses produksi
energi biogas karena proses penguraian anaerobik hanya akan terjadi
jika lingkungan dengan suhu 37°C. Jadi, untuk daerah yang mayoritas
bermusim dingin akan kesulitan karena memerlukan suhu yang panas
untuk menghasilkan biogas secara terus menerus.

c. Sel Surya (Solar Cell)


Teknologi sel surya atau solar cell bekerja dengan mengubah
energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan
photovoltaic (PV) cell. Sel surya berbentuk tipis dan terbuat dari silikon
(Si) yang dimurnikan atau polikristalin silikon dengan beberapa logam
yang mampu menghasilkan listrik. Cara Kerja Sel Surya, yaitu Ketika
cahaya matahari melalui panel surya, cahaya menghasilkan emisi
elektron pada komponen panel. Elektron ini kemudian dihubungkan
dengan sistem tertentu sehingga dihasilkan listrik yang selanjutnya
dialirkan dan disimpan pada baterai sehingga dapat digunakan pada
saat mendung atau malam hari. Energi yang lebih juga dapat
digunakan untuk menggerakkan pompa yang memompa udara ke
dalam lubang besar dalam tanah. Udara ini memiliki tekanan yang
tinggi sehingga ketika dilepaskan dapat memutar turbin dan
menghasilkan listrik.
Panel surya memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
I. Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
II. Mampu menghasilkan energi cukup besar.
III. Mudah dipasang atau dipindahkan atau dikembangkan.
IV. Sumber Energi Terbarukan.
V. Mengurangi Tagihan Listrik.
VI. Penggunaannya yang beragam.
VII. Biaya Pemeliharaan yang Murah.
VIII. Meningkatkan nilai Properti.

15
IX. Ramah Lingkungan.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, panel surya juga memiliki
beberapa kekurangan, diantaranya adalah membutuhkan sistem
penyimpanan listrik dan komponen pada panel surya ini termasuk
jenis sampah yang berbahaya sehingga harus didaur ulang dengan
benar setelah pemakaian selama 20-25 tahun, biaya awal pasang yang
cukup mahal, tergantung cuaca, membutuhkan banyak ruang, belum
maksimal, dan dapat beresiko merusak atap rumah.

d. Pembangkit listrik tenaga air (hydropower)


Tenaga air atau hydropower menggunakan energi gerak (energi
kinetik) dari aliran air untuk menghasilkan listrik. Siklus air dari
hydropower diawali adanya evaporasi atau penguapan air yang
kemudian membentuk awan dan hujan. Air hujan yang terdapat pada
dataran tinggi, selanjutnya mengalir ke daerah yang lebih rendah.
Tenaga dari aliran air ini yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.
Cara yang paling umum untuk memanfaatkan hydropower ini
yaitu dengan membangun dan membendung sungai besar untuk
membentuk tempat penampungan air. Air yang dibendung dialirkan
melalui suatu pipa besar dengan debit atau laju tertentu untuk
memutar turbin generator yang akan menghasilkan listrik.
Teknologi ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
I. Dapat menghasilkan energi yang besar.
II. Membutuhkan biaya yang sedikit.
III. Sedikit menghasilkan emisi CO2.
Namun, teknologi hydropower ini memiliki beberapa kelemahan:
I. Banyaknya tanah yang terganggu dan pengalihan tempat tinggal
penduduk
II. Menyumbang emisi metana (CH4) yang dilepaskan di udara
akibat terurainya organisme yang mati dalam air
III. Mengganggu ekosistem air di daerah muara

e. Pembangkit listrik tenaga pasang surut air laut dan ombak


(ocean power)

16
Ocean Power dapat menghasilkan listrik dari energi pasang surut
air laut dan ombak di beberapa pantai yang level ketinggian air dapat
naik atau turun hingga 6 meter bahkan lebih. Caranya, dengan
membangun bendungan yang melintasi bibir pantai untuk mengambil
energi pada aliran air laut untuk digunakan sebagai hydropower yang
memutar turbin generator. Saat ini masih sedikit negara yang
menerapkan teknologi ini. Salah satu negara yang sudah menerapkan
yaitu di kota La Rance, Perancis. Hal ini disebabkan pembangunan
teknologi ini membutuhkan biaya yang sangat besar, alat mudah rusak
akibat korosi oleh air laut dan badai, serta di dunia hanya sedikit
daerah yang cocok untuk dibangun teknologi ini. Berikut ini disajikan
secara ringkas kelebihan dan kekurangan dari pembangkit listrik
tenaga pasang surut:
● Kelebihan
I. Setelah dibangun, energi pasang surut dapat diperoleh secara
gratis.
II. Tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya.
III. Tidak membutuhkan bahan bakar.
IV. Biaya operasi rendah.
V. Produksi listrik stabil.
VI. Pasang surut air laut dapat diprediksi.
VII. Turbin lepas pantai memiliki biaya instalasi rendah dan tidak
menimbulkan dampak lingkungan yang besar.
● Kekurangan
I. Sebuah dam yang menutupi muara sungai memiliki biaya
pembangunan yang sangat mahal, dan meliputi area yang sangat
luas sehingga merubah ekosistem lingkungan baik ke arah hulu
maupun hilir hingga berkilo-kilometer.
II. Hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10 jam setiap
harinya, ketika ombak bergerak masuk ataupun keluar.

III. Alat Mudah rusak.


IV. Biaya perawatan mesin yang mahal.

f. Pembangkit listrik tenaga angin (wind power)

17
Pembangkit listrik tenaga angin bekerja dengan menangkap angin
untuk memutarkan turbin sehingga dapat diubah menjadi energi
listrik. Tenaga angin telah menjadi sumber energi kedua terbesar di
dunia setelah panel surya.
Ada dua jenis pembangkit listrik tenaga angin yang saat ini
dikembangkan, yaitu pembangkit listrik tenaga angin yang dibangun di
daratan dan yang dibangun di pantai. Pembangkit listrik tenaga angin
yang dibangun di daratan harus terletak di daerah yang jauh dari
pemukiman dan sedikit populasi penduduk. Sementara itu di pantai
angin akan bergerak lebih cepat, lebih kuat, dan lebih stabil daripada
angin yang bergerak di daratan. Namun membutuhkan biaya yang
lebih besar untuk membangunnya. Angin terbentuk akibat perbedaan
derajat dari sinar matahari yang menyinari bumi pada daerah ekuator
dan daerah kutub menyebabkan terjadinya perbedaan panas di antara
daerah tersebut. Bersama dengan adanya rotasi bumi, maka terjadilah
aliran udara yang disebut angin.
● Keuntungan Energi Angin atau PLTA:
I. Sumber energi yang terbarukan. Angin merupakan salah satu
energi yang terbarukan atau tidak akan pernah habis seperti
minyak bumi, itulah mengapa angin dikatakan sebagai energi
terbarukan.
II. Tanpa Emisi. Energi angin merupakan energi yang ramah
lingkungan dan tidak menimbulkan emisi. Emisi ini yang
berbahaya dan dapat menimbulkan hujan asam atau gas rumah
kaca.
III. Ramah lingkungan. Salah satu kelebihan dari penggunaan energy
ini adalah ramah lingkungan, dengan tidak mencemari
lingkungan disekitar.
IV. Penggunaan space yang lebih kecil. Energi ini hanya
membutuhkan beberapa meter untuk membentuk pondasi
turbin angin. Dengan space yang lebih kecil maka sisa space nya
bisa digunakan untuk keperluan lainnya seperti pertanian.
● Kelemahan energi angin atau PLTA:
I. Sukar diprediksi. Angin merupakan energi alam yang sulit
diprediksi dan tidak bisa diandalkan terus-menerus.

18
II. Biaya yang tinggi. Pembangkit listrik Tenaga angin selalu
ditempatkan pada tempat yang jauh dari sumber beban. Namun,
diperlukan biaya yang cukup tinggi untuk membangun tempat
tersebut. Dan tentu saja semua itu membutuhkan transmisi
dengan biaya yang cukup tinggi.
III. Harga Perawatan yang Tinggi. Selain pembangunan PLTA
memerlukan biaya yang tinggi, biaya perawatan turbin angina
juga sangatlah tinggi. Kenapa begitu? Karena turbin angin
memiliki beberapa bagian yang sering rusak seiring berjalannya
waktu.
IV. Ancaman bagi kehidupan hewan. Burung yang terbang bebas,
baik itu secara kelompok maupun individu memiliki
kemungkinan untuk tertabrak turbin angin.

g. Geothermal
Energi geotermal merupakan panas yang tersimpan dalam
tanah, lapisan dasar bumi, dan cairan dalam kerak bumi. Ilmuwan
memperkirakan bahwa hanya dengan menggunakan 1% dari panas
yang tersimpan sedalam 5 km dalam kerak bumi, dapat menghasilkan
energi 250 kali lebih banyak dari minyak dan gas alam yang tersimpan
di seluruh lapisan bumi. Salah satu cara untuk memanfaatkan energi
geothermal adalah dengan menggunakan sistem pompa panas
geothermal “geothermal heat pump system”. Sistem ini dapat
memanaskan dan mendinginkan sebuah rumah dengan memanfaatkan
perbedaan temperatur.
Sistem tersebut banyak digunakan di negara yang memiliki empat
musim. Pada musim dingin, suatu pipa yang diletakkan dalam tanah
dapat mengalirkan cairan yang membawa panas dari dasar bumi
menuju sistem pendistribusian panas di rumah. Sebaliknya, pada
musim panas, sistem ini bergerak berlawanan, memindahkan panas
dari rumah dan menyimpannya dalam tanah.
Geothermal juga dapat diambil dari lapisan bumi yang lebih dalam
dengan sistem yang disebut hydrothermal reservoir. Terdapat area di
mana air dalam tanah bertemu dengan batuan panas sehingga

19
terbentuk uap yang kemudian terakumulasi di antara bebatuan
tersebut. Uap air yang terkumpul dalam jumlah besar akan
menimbulkan tekanan yang tinggi. Aliran uap itu dapat digunakan
untuk menggerakkan turbin sehingga dapat menghasilkan listrik.
● Kelebihan:
I. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber
energi paling bersih. Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil
yang menimbulkan polusi atau emisi gas rumah kaca.
II. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif
tidak akan habis. Sumber energi ini terus-menerus aktif akibat
peluruhan radioaktif mineral.
III. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan
pencemaran (baik pencemaran udara, pencemaran suara, serta
tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak menghasilkan gas,
cairan, maupun material beracun lainnya).
IV. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi
alternatif lainnya seperti tenaga surya dan angin, bersifat
konstan sepanjang musim. Di samping itu energi listrik yang
dihasilkan dari geothermal tidak memerlukan solusi
penyimpanan energi (energy storage) karena dapat dihasilkan
sepanjang waktu.
V. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan
dan air yang minimal, tidak seperti misalnya pada energi surya
yang membutuhkan area yang luas dan banyak air untuk
pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan
seluas 3,5 kilometer persegi per gigawatt produksi listrik. Air
yang dibutuhkan hanya sebesar 20 liter air tawar per MW / jam.
● Kekurangan:
I. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik
geothermal memerlukan biaya yang besar terutama pada
eksploitasi dan pengeboran. Pembangunan pembangkit listrik
geothermal dan pengeboran sumur saat ini membutuhkan biaya
sekitar € 2-5 juta atau USD 2,28 – 5,70 juta per MW listrik yang
dihasilkan.

20
II. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di
sekitar lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber
panas bumi tersedia di dekat permukaan.
III. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat
mempengaruhi kestabilan tanah di area sekitarnya.

h. Fuel cell dan hydrogen power.


Matahari menghasilkan energi yang menjaga keberlangsungan
hidup di bumi melalui penggabungan inti (fusi) atom-atom hidrogen.
Hidrogen merupakan unsur kimia paling sederhana dan paling banyak
di alam semesta. Misalnya, hidrogen sendiri ditemukan dalam air
(H2O). Oleh karena itu, para ilmuwan bersepakat menyatakan bahwa
gas hidrogen (H2) akan menjadi bahan bakar di masa depan. Agar
harapan itu dapat terwujud, ilmuwan saat ini fokus untuk
mengembangkan sel bahan bakar “fuel cell” yang menggabungkan gas
hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2). Reaksi antara gas H2 dengan O2
menghasilkan energi panas yang tinggi sehingga dapat digunakan
sebagai sumber listrik. Reaksi antara keduanya dapat dituliskan
sebagai berikut:

2 H2 + O2 --> 2 H2O + energi.

Ketika uap air ini dilepaskan ke atmosfer maka tidak akan


berbahaya sehingga tenaga hidrogen ini ramah lingkungan.
Penggunaan secara luas hidrogen sebagai bahan bakar akan
menghilangkan masalah polusi udara serta dapat mengurangi
kerusakan iklim karena dalam teknologi ini tidak dihasilkan CO2.

2. Teknologi Ramah Lingkungan di Bidang Transportasi


Teknologi ramah lingkungan dapat diterapkan pada bidang
transportasi. Tentunya dengan upaya menciptakan kendaraan yang
tidak menghasilkan emisi atau limbah yang berbahaya bagi lingkungan
dan menggunakan energi terbarukan. Contoh teknologi ramah

21
lingkungan dalam bidang transportasi adalah kendaraan hidrogen, bus
surya, dan mobil listrik.
a. Kendaraan Hidrogen (Hydrogen Vehicle)
Kendaraan hidrogen merupakan kendaraan yang menggunakan
hidrogen sebagai bahan bakar penggerak mesin. Di dalam mobil ini
terdapat alat yang mampu mengubah enegi kimia dari hidrogen
menjadi energi mekanik dengan cara membakar hidrogen dalam mesin
pembakaran internal atau dengan mereaksikan hidrogen dengan
oksigen dalam fell cell untuk menggerakan motor listrik.
Beberapa contoh mobil berbahan bakar hidrogen adalah
Chevrolet Equinox Fuell Cell, Honda FCX Clarity, Hyundai ix35 Fuell
Cell, dan Mercedes Benz B- Class F-Cell.
b. Mobil Surya (Solar Car)
Mobil surya merupakan mobil yang energi utamanya berasal dari
sinar matahari. Salah satu contoh mobil surya adalah bus surya. Bus ini
menggunakan sinar matahari untuk memberikan energi pada alat-alat
listrik dalam bus dan energi yang digunakan sebagai penggerak pada
mesin bus. Bus surya yang saat ini ada merupakan kendaraan yang
menggunakan baterai sebagai tempat penyimpanan listrik yang
diperoleh dari cahaya matahari atau sumber yang lain. Salah satu
contoh bus surya adalah Solar Battery-Charged Bus buatan Australia.
Pengenalan bus ini sebagai alat transportasi umum bertujuan untuk
mengembangkan alat transportasi yang ramah lingkungan. Negara
yang pertama kali menerapkan bus surya ini yaitu Australia, tepatnya
di kota Adelaide.
c. Mobil Listrik (Electric Car)
Mobil listrik adalah mobil yang didorong oleh satu atau lebih
motor listrik, menggunakan energi listrik yang disimpan dalam baterai
atau alat penyimpanan energi yang lain. Motor elektrik ini mampu
memberikan tenaga putaran dengan cepat dan memberikan
percepatan yang singkat dan mengalahkan mobil bahan bakar fosil,
suara yang dihasilkan juga sangat halus. Sebetulnya mobil ini pertama
kali dibuat pada tahun 1884 oleh seorang berkebangsaan Inggris,
Thomas Parker. Namun mobil listrik ini baru berkembang pesat pada

22
tahun 2008, semenjak ditemukannya teknologi pengaturan tenaga
baterai. Perkembangannya kian menggeliat karena sebagian besar
negara maju menargetkan pelarangan mobil berbahan bakar fosil pada
tahun 2025. Sehingga tidak ada pilihan lain kecuali mobil listrik.
Keuntungan dari penggunaan mobil listrik ini antara lain mengurangi
polusi udara, karena mobil ini tidak menghasilkan polutan dan
mengurangi efek rumah kaca. Namun, penggunaan teknologi ini secara
besar-besaran masih menjumpai beberapa hambatan, antara lain:
masih tingginya biaya produksi, minimnya infrastruktur isi ulang
bahan bakar listrik, dan masih takutnya pengemudi akan kehabisan
listrik sebelum sampai di tujuan.

3. Teknologi Ramah Lingkungan di Bidang Lingkungan


Teknologi ramah lingkungan dalam bidang lingkungan adalah
berbagai teknologi yang memiliki banyak manfaat antara lain
pelestarian lingkungan, pencegah banjir, dan memperbaiki wilayah
tercemar. Contoh teknologi ramah lingkungan dalam bidang
lingkungan adalah biopori, fitoremediasi, teknologi toilet pengompos,
dan teknologi pemurnian air. Berikut dibawah ini penjelasannya:

4. Teknologi Ramah Lingkungan di Bidang Industri


a. Biopori
Biopori dikenal dengan istilah Teknologi Lubang Resapan (TLR),
merupakan teknik untuk membuat wilayah resapan air hujan. Teknik
biopori memiliki prinsip yang sama dengan sumur resapan.
Namun teknik ini diterapkan dengan menyediakan area yang
dibuat berlubang-lubang kecil (berpori) yang nantinya akan menyerap
air hujan dan kemudian disalurkan ke dalam tempat penampungan air.
Biopori sangat bermanfaat bagi pelestarian keseimbangan lingkungan.
Selain dapat mencegah banjir di musim hujan, biopori juga dapat
menjamin ketersediaan air pada musim kemarau.
Manfaat Biopori bagi Lingkungan dan Kehidupan Sehari-hari:
I. Mencegah terjadinya banjir.
II. Menjamin ketersediaan air pada saat musim kemarau.

23
III. Penyubur tanaman dan tanah.
IV. Mencegah penyebaran penyakit akibat genangan air.
V. Dapat membuat kompos.
VI. Menambah daya resap air di lingkungan rumah.
VII. Tanah yang semakin subur karena adanya aktivitas biota tanah

● Kelebihan biopori adalah mengurangi sampah organik,


menyuburkan tanah, membantu mencegah terjadinya banjir,
mencegah terjadinya genangan air, mempengaruhi jumlah air tanah.
● Kekurangan biopori adalah lubang yang telah dibuat tidak mampu
menampung banyaknya air, rentan menjadi sarang nyamuk, dalam
pembuatan sangat melelahkan, membutuhkan perawatan secara terus
menerus.

b. Fitoremediasi
Fitoremediasi merupakan salah satu bentuk bioremediasi.
Fitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan untuk
menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau menghancurkan
bahan pencemar baik itu senyawa penyebab polusi) seperti logam
berat, pestisida, minyak, dan zat lain yang mengotori tanah, air, atau
udara dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Fitoremediasi baru
berkembang pada awal tahun 1990, yaitu dimulai dari kesuksesan
dalam memperbaiki daerah tercemar oleh zat radioaktif cesium (Cs),
stronsium (Sr), dan uranium (U) di Chernobyl, Rusia dengan
menggunakan tumbuhan bunga matahari.
● Keunggulan teknologi ini adalah ramah lingkungan, biaya
operasional rendah, mudah untuk diaplikasikan, aman digunakan,
tanah dapat menjadi lebih subur dan dapat membuat kualitas
lingkungan menjadi lebih baik. Contoh tumbuhan yang dapat
digunakan adalah bunga matahari, sawi, eceng gondok, padi,
tembakau, dan lidah mertua.
● Kekurangan:
Teknik fitoremediasi hanya dapat memiliki efek di area yang
ditempati oleh akar tanaman, yaitu di area dan kedalaman yang
terbatas.

24
Fitoremediasi tidak sepenuhnya efisien dalam mencegah
pencucian atau perkolasi polutan ke air tanah.
Teknik fitoremediasi adalah metode dekontaminasi yang lambat,
karena membutuhkan waktu tunggu untuk pertumbuhan tanaman dan
mikroorganisme yang terkait dengan ini..
Pertumbuhan dan kelangsungan hidup tanaman yang digunakan
dalam teknik ini dipengaruhi oleh tingkat toksisitas kontaminan.
Penerapan teknik fitoremediasi dapat memiliki efek negatif pada
ekosistem di mana mereka diterapkan, karena bioakumulasi
kontaminan dalam tanaman, yang nantinya dapat melewati rantai
makanan melalui konsumen primer dan sekunder.

c. Toilet Pengompos (Composting Toilet)


Composting toilet merupakan toilet kering yang menggunakan
proses secara aerob untuk menghancurkan atau dekomposisi feses
yang dihasilkan manusia. Toilet pengompos dapat digunakan sebagai
pengganti toilet air pada umumnya. Toilet ini biasanya ditambah
dengan campuran serbuk gergaji, sabut kelapa, atau lumut tertentu
untuk membantu proses aerob, menyerap air, dan mengurangi bau.
Proses dekomposisi ini umumnya lebih cepat dari proses dekomposisi
secara anaerob yang digunakan pada septic tank.
Cara kerjanya, yakni tidak seperti sistem toilet konvensional, tidak
ada pembilasan yang terlibat. Toilet kompos tergantung pada bakteri
aerobik untuk memecah sampah, mirip dengan kompos luar ruangan.
Daripada disiram, sampah dikomposkan dengan sumber karbon kaya
seperti serutan kayu, mulsa kulit, daun, dll. Produk akhir, seperti
halnya kompos, adalah bahan mirip tanah yang mirip dengan humus.
Sementara pembuangan humus ini kadang-kadang diizinkan di tanah
kebun yang tidak dapat dimakan, tergantung di mana Anda tinggal,
kompos ini umumnya diangkut. Ini harus dilakukan oleh hauler septic
berlisensi di daerah Anda.
Ada beberapa sistem toilet kompos, tergantung pada kebutuhan
Anda. Terlepas dari jenis yang dipilih, mereka semua berbagi fitur
dasar yang sama. Semua umumnya akan membutuhkan penggunaan

25
listrik (untuk pemanas atau kipas), wadah pengomposan, sistem udara
dan pembuangan, dan pintu akses untuk mengosongkan.
Kontinyu atau komposer tunggal hanya berisi satu bilik. Dengan
toilet kompos mandiri ini, semua kotoran dan bahan pengomposan
masuk ke bagian atas dan dikeluarkan dari bawah secara terus
menerus.
Komposer ganda atau batch terdiri dari setidaknya dua atau lebih
kontainer. Dengan jenis sistem ini, komposer diisi dan diizinkan untuk
usia beberapa sebelum kotoran tambahan dan bahan lainnya
ditambahkan.
Selain sistem ini, Anda akan menemukan apa yang disebut sebagai
toilet yang benar dan sistem toilet kering.
Benar komposer pada dasarnya dirancang untuk memberikan
ventilasi dan dekomposisi terbaik. Ini juga dapat dikenal sebagai sistem
aktif dan mencakup semua yang Anda butuhkan — pemanas, kipas,
mixer, dll.
Sistem toilet kering, yang dianggap sistem pasif, memerlukan
lebih banyak perawatan, karena mereka membutuhkan elemen
pemanas tambahan atau fitur lain untuk membantu proses
dekomposisi. Akibatnya, jenis sistem ini biasanya membutuhkan waktu
lebih lama agar pengomposan terjadi.
● Kelebihan Composting Toilet:
I. Meminimalisir Penggunaan Air
Karena mengedepankan sistem atau teknologi eco toilet,
penggunaan toilet kompos juga membantu mengurangi pemakaian air.
Bayangkan berapa banyak air bersih yang Anda hemat setelah
menggunakan composting toilet? tentunya jauh lebih besar dari
penggunaan konvensional.
Kondisi ini amat sangat membantu terutama di daerah atau
lingkungan yang minim sumber mata air. Masyarakat tetap dapat
menikmati fasilitas toilet seperti biasanya tanpa perlu
mengkhawatirkan kebersihan atau kekurangan air bersih.
II. Pemanfaatan Kompos Tinja
Pada dasarnya pemanfaatan kompos tinja sudah banyak dilakukan
oleh masyarakat. Yang membedakan adalah jenis tinja yang digunakan

26
adalah tinja hewan ternak. Melalui eco toilet, Anda telah membantu
para petani mengolah kompos tinja untuk penyuburan lahan.
Umumnya kompos tinja diolah menjadi pupuk cair yang kemudian
dimanfaatkan sendiri atau dipasarkan ke konsumen. Selain itu,
pemanfaatan kompos tinja juga mengurangi jumlah limbah yang
terpapar ke lingkungan.
III. Menjaga Kelestarian Lingkungan
Hemat air dan pengelolaan kompos merupakan dua faktor
pendukung pelestarian lingkungan. Mengingat tumbuhan
membutuhkan pupuk dan air untuk tumbuh dengan baik dan subur.
Bersama composting toilet, kita telah membantu kelestarian
lingkungan. Setidaknya menyuburkan berbagai tanaman yang berada
di sekitaran toilet.
● Kekurangan Composting Toilet:
I. Perawatan Lebih Sulit
Teknologi canggih yang terdapat pada toilet ramah lingkungan
terkadang membutuhkan perhatian lebih. Mereka yang menggunakan
composting toilet, wajib merawat toiletnya secara teratur
menggunakan teknik perawatan tertentu. Beberapa pengguna eco
toilet umumnya menggunakan jasa sedot WC untuk menjaga
kebersihan toilet.
II. Rentan Bau dan Dihinggapi Serangga
Jika toilet konvensional saja bisa kotor dan bau bila tidak
dibersihkan secara rutin. Hal yang sama juga terjadi pada composting
toilet. Selain meninggalkan aroma busuk yang tidak menyenangkan.
Toilet kompos juga mudah dihinggapi oleh serangga.

d. Pemurnian Air (Water Purification)


Pemurnian air merupakan suatu proses penghilangan zat-zat
kimia, kontaminan biologis, partikel-partikel padat, dan gas-gas dari
air yang terkontaminasi atau kotor. Tujuan dari proses ini yaitu untuk
menghasilkan air yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu.
Secara fisika pada proses pemurnian air ada proses penyaringan,
sedimentasi/pengendapan, dan destilasi atau penyulingan. Secara

27
biologis, ada pemberian karbon aktif. Secara kimia, ada pemberian
klorin (Cl2) atau penyinaran dengan sinar ultraviolet (UV). Karbon aktif,
klorin, dan sinar ultraviolet dapat berperan sebagai pembunuh kuman
yang ada dalam air.
Jenis-jenis teknologi pemurnian air yang sudah banyak diterapkan
di dalam kehidupan sehari-hari:
I. Teknologi Pemurnian Air Sederhana.
Pemurnian air dapat dilakukan dengan membuat alat yang
berbentuk tabung yang didalamnya terdapat lapisan-lapisan
bahan seperti pasir, kerikil, batu, arang, ijuk atau sabut kelapa,
dan dapat juga ditambah dengan kapas atau kain katun. Pada
penjernihan air dilakukan proses penyaringan kotoran padat
yang larut dalam air dengan pasir, kerikil, dan ijuk atau sabut
kelapa. Air yang tersaring kotorannya akan melewati arang yang
dapat mengurangi kuman-kuman dalam air. Air kotor dapat
dituangkan ke dalam tabung melalui bagian atas tabung,
selanjutnya air mengalir pada bagian bawah tabung karena
adanya gaya gravitasi atau dibantu dengan tekanan dari luar.
Selama mengalir ke bagian bawah tabung, air akan mengalami
proses penyaringan sehingga pada bagian bawah dapat diperoleh
air bersih.
II. Teknologi Osmosis Balik
Osmosis balik merupakan teknologi pemurnian air yang
menggunakan prinsip kebalikan dengan prinsip osmosis.
Osmosis balik menggunakan prinsip tekanan untuk mengatasi
tekanan osmotik yang terjadi secara alami. Pada proses osmosis,
pelarut (misalnya air) secara alami berpindah dari daerah yang
memiliki konsentrasi zat terlarut (misalnya garam) rendah
(encer) melalui suatu membran menuju daerah yang memiliki
konsentrasi zat terlarut tinggi (pekat). Pergerakan alami pelarut
ini bertujuan untuk menyamakan konsentrasi zat terlarut pada
kedua sisi bagian membran. Sebaliknya, pada osmosis balik,
pelarut seperti air akan bergerak dari larutan yang pekat ke
larutan yang encer. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya
tekanan dari luar sehingga dapat membalik aliran alami

28
C. Perilaku atau Sikap Hemat Energi Dalam Keseharian
Bukan hanya bahan bakar saja yang harus kita hemat, tetapi
sumber energi yang lain atau yang biasa disebut energi alternatif juga
perlu kita hemat dan bijak cara menggunakannya. Karena jika kita
boros atau tidak bijak dalam menggunakan atau memanfaatkan
sumber energi yang ada, apalagi sumber energi yang tak dapat
diperbaharui yang artinya kita tidak sayang akan anak cucu kita kelak.
Energi yang ada haruslah kita gunakan sebaik mungkin dan
menghematnya, kita bisa memulai penghematan energi dari hal-hal
kecil. Dibawah ini beberapa cara menghemat energi dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu:
a. Mematikan Perangkat Elektronik, jika sudah tidak digunakan.
b. Mengganti Lampu dengan yang Hemat Energi.
c. Menggunakan Air Secukupnya.
d. Membuat Rumah dengan Ventilasi dan Penerangan yang
Cukup.
e. Menggunakan Perangkat Rumah yang Hemat Daya.
f. Matikan Mesin Air, jika sudah tidak digunakan.
g. Gunakan kendaraan secara bersama-sama.
h. Mematikan peralatan listrik bila sudah tidak digunakan.
i. Kurangi penggunaan kendaraan.
j. Menyambung daya listrik dari PLN sesuai dengan kebutuhan.
Misal untuk rumah tangga kecil yang membutuhkan daya
listrik sedikit, cukup dengan menyambung listrik berdaya 450 VA
atau 900 VA. Sedangkan untuk rumah tangga sedang cukup
menyambung 900 - 1300 VA.

D. Pengertian dan Prinsip Teknologi Tidak Ramah Lingkungan


Apabila suatu teknologi tidak sesuai dengan prinsip-prinsip
diatas, maka penerapan teknologi itu termasuk teknologi tidak ramah
lingkungan. Jadi ada beberapa prinsip teknologi tidak ramah
lingkungan, yakni teknologi tersebut dapat menghasilkan sisa atau
limbah yang dapat membahayakan lingkungan sekitar, sumber energi

29
yang digunakan adalah sumber energi yang tidak dapat diperbaharui,
selain itu penerapan teknologi tidak ramah lingkungan ini kurang
memperhatikan kelestarian lingkungan. Di bawah ini beberapa contoh
penerapan teknologi tidak ramah lingkungan:

a. Teknologi Pengolahan Minyak Bumi


Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak
dapat diperbaharui karena proses pembuatannya memerlukan waktu
yang sangat lama. Minyak Bumi telah digunakan oleh manusia sejak
zaman kuno, dan sampai saat ini masih merupakan komoditas yang
penting. Minyak Bumi menjadi bahan bakar utama setelah
ditemukannya mesin pembakaran dalam, semakin majunya
penerbangan komersial, dan meningkatnya penggunaan plastik.
Minyak bumi sering disebut juga dengan istilah Petroleum. Petroleum
atau minyak mentah pada umumnya merupakan cairan hitam dan
lengket yang keluar dari bumi dan mengandung berbagai senyawa
hidrokarbon yang dapat terbakar, serta sedikit sulfur, oksigen, dan
nitrogen. Minyak mentah ini belum bisa langsung dimanfaatkan.
Karena harus diolah terlebih dahulu.
I. Perolehan minyak mentah dari lapisan bumi.
Minyak bumi terdapat dalam lapisan batuan dalam perut
bumi, baik yang ada di laut maupun yang ada di darat. Namun
sebagian besar minyak bumi terdapat di dasar laut. Untuk
mendapatkannya harus melalui dua tahapan utama yaitu
eksplorasi dan eksploitasi.
a) Eksplorasi
Eksplorasi merupakan tahapan awal untuk mendapatkan
minyak bumi. Eksplorasi berarti mencari daerah yang
mengandung minyak bumi dan memperkirakan jumlah
cadangan minyaknya. Di dasar laut akan ada lipatan-lipatan
batuan. Dari permukaan air laut, manusia bisa memancarkan
gelombang seismik ke dasar laut. Gelombang seismik
diciptakan menggunakan ledakan kecil, ledakan tersebut akan
menghasilkan gelombang dan mengirimkannya sampai

30
kedalaman tertentu. Apabila ada lipatan batuan atau struktur
batuan yang menggelembung (anticline), gelombang akan
dipantulkan kembali ke permukaan air. Pantulan ini dapat
dideteksi oleh sensor, sehingga manusia dapat mengetahui
secara akurat posisi minyak bumi.
b) Eksploitasi
Eksploitasi adalah Rangkaian kegiatan yang bertujuan
untuk menghasilkan minyak bumi. Kegiatan ini meliputi
pengeboran dan penyelesaian sumur, pembangunan sarana
pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahan untuk
pemisahan dan pemurnian minyak. Pengeboran minyak
biasanya dilakukan di daerah yang mengandung minyak bumi
di dalamnya, ada yang di lepas pantai dan bahkan ada yang di
tengah laut.
Setelah minyak mentah diperoleh melalui proses
pengeboran, maka minyak mentah tersebut akan diolah
hingga menghasilkan berbagai macam produk. Pada
prinsipnya pengolahan minyak bumi dilakukan dengan cara
distilasi. Setelah penghilangan bahan-bahan pengotor dalam
minyak mentah, maka campuran dalam minyak bumi akan
dipisahkan berdasarkan fraksi-fraksinya melalui proses
distilasi bertingkat. Destilasi bertingkat adalah Sebuah cara
pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik didih.
Fraksi-fraksi yang diperoleh dari proses distilasi bertingkat ini
adalah campuran hidrokarbon yang mendidih pada interval
(range) suhu tertentu. Pada proses distilasi bertingkat, minyak
mentah akan dipanaskan hingga suhu 3700C, fraksi yang
ringan akan menguap ke atas kemudian akan dikondensasi
menghasilkan produk yang sesuai kisaran suhunya. Sedangkan
fraksi yang berat tidak akan menguap dan akan berada
dibawah dan bisa disebut dengan residu. Proses distilasi
bertingkat ini dilakukan dalam sebuah kolom fraksinasi.
Eksploitasi sumber minyak bumi memberikan banyak
dampak berbahaya terhadap tanah, udara, air, makhluk hidup,
dan bahkan iklim atau cuaca. Sebelum dilakukan

31
penambangan, hutan terlebih dahulu di tebang, aliran air
dikeringkan dan beberapa aliran sungai dialihkan. Produksi ini
menghasilkan polusi udara yang akan menyelimuti daerah
tambang dengan debu, uap, asap dan juga bau. Air yang
digunakan untuk membentuk kubangan seperti danau yang
berisi air limbah dan kotoran yang beracun.

II. Teknologi Pengolahan Batubara


Batu bara merupakan bahan bakar fosil berbentuk padat
yang terbentuk dari beberapa tahapan dan berasal dari
tumbuhan atau tanaman darat yang terkubur selama 300-400
juta tahun yang lalu yang kemudian terpapar panas yang tinggi
dan tekanan selama jutaan tahun. Saat ini ada banyak
pembangkit listrik yang menggunakan batubara untuk
menghasilkan listrik. Ada tiga negara terbesar dalam
pembakaran batu bara, yaitu Cina, Amerika Serikat, dan India.
Cina merupakan negara yang menjadi penyumbang emisi CO2
dan SO2 terbesar di dunia, yang merupakan salah satu
komponen penyebab hujan asam dan menyebabkan penyakit
pada manusia.
Jenis dan kualitas batubara tergantung pada tekanan,
panas dan waktu terbentuknya batu bara. Berdasarkan hal
tersebut, maka batubara dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis
batu bara, yaitu:
a) Antrasit
Batubara jenis Antrasit memiliki warna hitam
mengkilap seperti kaca, sangat kuat dan keras. Memiliki
nilai kalori tinggi (8.500 kcal/kg) dan nilai karbon tinggi.
Sedangkan kandungan air, abu dan sulfur yang sangat
sedikit. Batubara ini merupakan jenis batubara yang
memiliki kualitas yang sangat bagus.
b) Bituminous
Jenis batubara bituminous ciri - cirinya, mempunyai
warna hitam mengkilap dengan kandungan air sedikit
(8-10%) dan kandungan abu dan sulfur yang sedikit. Nilai

32
kalori dari jenis ini tinggi antara 7.000 - 8.000 kcal/kg dan
kandungan karbon yang tinggi juga (68-86%). Batu jenis
ini bisa kita temui dan bahkan banyak dijumpai di negara
Australia.
c) Sub - Bituminous
Batubara sub - bituminous adalah jenis batubara
peralihan dari jenis lignit ke bituminous, memiliki warna
hitam agak mengkilap dan memiliki nilai karbon rendah.
Nilai kandungan kalori masih relatif rendah dan masih
memiliki kandungan air yang tinggi.
d) Lignit
Batubara jenis lignit ini memiliki warna hitam yang
bersifat sangat lunak dan rapuh yang mengandung air 35 -
75% dari beratnya dan memiliki tekstur seperti kayu. Nilai
kalorinya rendah dan karbon sedikit, kandungan sulfur
dan abu yang tinggi, nilai kalori sekitar 1.500 - 4.500
kcal/kg. Jenis batubara ini merupakan jenis batubara
paling besar cadangannya di Indonesia.
e) Gambut
Gambut merupakan jenis batubara yang secara fisik
mempunyai warna kecoklatan dengan struktur berpori,
sehingga memiliki kadar air yang tinggi diatas 75%.
Memiliki kandungan sulfur (SO2) tinggi, kandungan abu
yang tinggi, rata - rata memiliki nilai kalori yang sangat
rendah yaitu 1.700 - 3000 kcal/g. Gambut sering juga
disebut batubara muda.
Permasalahan yang muncul ketika kita menggunakan batu
bara sebagai bahan bakar adalah batu bara merupakan bahan
bakar yang paling kotor di antara bahan bakar yang lain.
● Dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh batu bara,
yaitu:
a) Pencemaran Tanah, Air dan Udara
Sebelum batu bara dibakar, proses produksi batubara
sehingga siap digunakan pun telah merusak tanah dan
mencemari air dan juga udara.

33
b) Menyebabkan polusi udara
Ketika batu bara dibakar secara langsung dengan
tanpa menggunakan alat pengontrol pembakaran, maka
dapat menyebabkan polusi udara.
c) Menyebabkan penyakit pada sistem pernafasan
Di dalam batu bara banyak mengandung karbon
dengan sedikit sulfur. Ketika di bakar sulfur akan dilepas
dalam bentuk gas belerang dioksida (SO2). Pembakaran
batu bara juga dapat menghasilkan partikel-partikel
karbon hitam dalam jumlah yang sangat banyak.
Partikel-partikel ini dapat masuk ke dalam paru-paru dan
menyebabkan penyakit pada sistem pernafasan.
d) Dapat menghasilkan zat radioaktif (zat berbahaya)
Pembangkit listrik yang menggunakan batu bara
sebagai sumber energi menghasilkan zat radioaktif 100x
lebih banyak daripada pembangkit listrik tenaga nuklir.
e) Dapat menyebabkan racun yang mematikan
Limbah padat batubara juga harus disimpan di dalam
tempat yang aman karena bersifat beracun.
f) Pembakaran batubara menimbulkan efek gas rumah kaca
Pembakaran batubara menyebabkan lepasnya karbon
dioksida (CO2) dan nitrogen oksida (N2O) ke udara.
Keduanya tergolong sebagai gas rumah kaca. Pembangkit
listrik dengan tenaga batu bara melepaskan lebih banyak
gas rumah kaca dibandingkan pembangkit listrik lainnya.
Seperti yang kita ketahui, gas tersebut dapat menimbulkan
dampak serius terhadap alam, seperti pemanasan global
dan perubahan iklim secara ekstrim. Pemanasan global
yang terjadi dalam waktu yang lama dapat menimbulkan
berbagai permasalahan lain, seperti suhu bumi meningkat,
mencairnya es di kutub, dan perubahan iklim yang
ekstrim. Bila tidak segera ditangani, hal ini tentu dapat
mengancam kehidupan makhluk hidup di bumi di masa
mendatang nantinya. Inilah yang menjadi salah satu alasan

34
mengapa beberapa negara sudah beralih ke energi
alternatif.
Tambang batu bara menyebabkan kerusakan alam yang
berakhir dengan bencana alam. Di Indonesia, banyak sekali
bekas tambang galian batu bara yang terbengkalai. Padahal,
kawasan bekas galian tambang seharusnya direklamasi. Pemilik
usaha tambang batu bara nampaknya tutup mata terhadap
kewajiban tersebut. Akibatnya, kondisi alam di sekitar area
tambang menjadi rawan terhadap bencana alam, seperti banjir
dan tanah longsor. Tentu, yang paling dirugikan dalam hal ini
adalah warga yang tinggal di area sekitar tambang. Sementara
itu, para pengusaha batu bara hanya menikmati hasil untung dari
usaha tambang batu bara.
● Dampak positifnya, yaitu:
Bahwa kesejahteraan masyarakat di wilayah
pertambangan secara umum terlihat meningkat karena efek
dominan dari keberadaan perusahaan telah mampu
mendorong dan menggerakkan sendi-sendi ekonomi
masyarakat.
Struktur sosial di masyarakat juga mengalami perubahan
karena masyarakat sekitar pertambangan termotivasi untuk
mampu menyesuaikan perubahan struktur sosial yang
disebabkan banyaknya masyarakat pendatang yang menjadi
karyawan di perusahaan tambang batubara maupun
masyarakat setempat yang membuka usaha di sekitar
perusahaan batubara.

E. Manfaat Teknologi Ramah Lingkungan Dalam Keseharian


Teknologi yang ramah terhadap lingkungan tentunya memberikan
manfaat yang sangat besar bagi kehidupan sehari-hari, antara lain:
a. Teknologi ramah lingkungan sangat efektif dan efisien dalam hal
pemanfaatan sumber daya alam, sehingga lingkungan pun dapat
tetap terjaga dengan baik.

35
b. Teknologi ramah lingkungan dapat mengurangi jumlah limbah
agar tidak berlebihan, sehingga bisa mencegah pencemaran
lingkungan.
c. Teknologi ramah lingkungan mengurangi risiko penurunan
kondisi kesehatan makhluk hidup, khususnya manusia.
d. Teknologi ramah lingkungan dapat menekan biaya produksi
(hemat) dengan memanfaatkan sumber daya alam sebagai bagian
dari teknologi yang mampu menghemat biaya. Contohnya adalah
pemanfaatan listrik tenaga surya yang hanya mengandalkan
energi matahari tanpa dipungut biaya.
e. Menjaga kelestarian alam dari kerusakan.
f. Memanfaatkan barang-barang yang tidak berguna untuk
menjadi produk yang berguna bagi manusia.
g. Memudahkan dan pemenuhan kebutuhan manusia.

F. Contoh-Contoh Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Di


Belahan Dunia
Teknologi telah menjadi santapan sehari-hari di zaman sekarang
ini, namun penggunaan teknologi yang sekarang ini tidak terbatas akan
menyebabkan kelangkaan sumber teknologi yang tidak terbarukan.
Karena itulah para ilmuwan bekerja keras untuk menciptakan
teknologi yang bisa terbarukan sekaligus juga yang ramah lingkungan.
Berikut ini contoh penerapan konsep teknologi ramah lingkungan di
belahan dunia:
a. Air Tree, Spanyol
Merupakan bangunan pertama yang didirikan di Madrid yang
dibuat dari berbagai barang-barang daur ulang. Tidak hanya itu,
bangunan ini juga menyediakan ventilasi alami serta memberi
perlindungan panas ketika musim panas datang. Bangunan ini juga
dilengkapi tenaga surya yang dikumpulkan dari panel photovoltaic
yang digunakan untuk menyirami tanaman dan segala hal yang
berhubungan dengan pemeliharaan tanaman di Air Tree tersebut.
b. The Reichstag, Berlin

36
Merupakan gedung pemerintahan yang menggunakan kaca dan
cermin untuk memantulkan cahaya matahari sejauh mungkin,
sehingga tidak perlu lagi bergantung pada penerang buatan. Tidak
hanya itu, gedung ini juga bisa mengumpulkan air hujan dan juga
tempat mengumpulkan sumber energi. Gedung ini adalah gedung
parlemen, tempat dimana para pejabat pemerintahan bekerja untuk
rakyat-rakyatnya.
c. The Science Barge, New York
Bangunan ini merupakan tempat edukasi lingkungan sekaligus
rumah kaca yang terapung di atas Hudson River, New York. Rumah
kaca ini dilengkapi tenaga surya yang digunakan untuk
menggerakkannya dengan bantuan angin dan bahan bakar bio. Karena
sulitnya mendapat tanah yang subur dan sehat, tanaman di bangunan
ini dikembangkan dengan cara hidroponik sehingga tanaman tetap
mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkannya dari air bukannya
dari tanah.
d. The Sun Moon Mansion, China
Karena China merupakan negara dengan populasi manusia
terbanyak di dunia, pemerintah China mempunya rencana untuk
menggunakan teknologi yang dapat terbarukan untuk mencegah
kelangkaan yang bisa terjadi pada sumber energi yang tak terbarukan.
Salah satu caranya adalah dengan membangun gedung ini. Gedung ini
menyediakan fasilitas gedung kantor, konferensi, dan pelatihan,
sekaligus juga menjadi gedung yang memproduksi energi surya
terbesar di dunia untuk saat ini.

37
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah banyak menelusuri, mengkaji, merangkum serta meneliti
tentang Teknologi Ramah Lingkungan dan Tidak Ramah Lingkungan
ini di dalam banyak pertanyaan yang merupakan aspek yang sangat
penting isi penting dari jawaban atas pertanyaan tersebut. Dan jika
kami tanpa bertanya dengan seseorang yang ahli yang mengetahui
makna atas pertanyaan yang kami berikan kepadanya dan juga sambil
melihat-lihat, merangkum dan mencoba memahami makna isi materi
ini dari internet maupun buku modul IPA, kami tidak akan bisa
membuat rangkuman materi ini dan juga makalah ini tidak akan
selesai dibuat. Alasannya ialah Kami juga membuat makalah ini dengan
melihat sumber-sumber yang terpercaya, dikarenakannya ada
berbagai macam pihak yang mengatakan hal yang berbeda, sehingga
kami harus menyaring terlebih dahulu yang mana sumber terpercaya
dan sumber yang menurut kami tidak valid. Untuk membuat makalah
ini kami harus mengumpulkan informasi-informasi yang nantinya kita
bikin kesepakatan pendapat dan juga ditulis di dalam makalah ini,
yaitu dengan bertanya kepada seseorang yang ahli dalam bidang
Kehidupan Alam dan Mengenal dunia Pertambangan. Sehingga dapat
kami simpulkan bahwa:
Teknologi Ramah Lingkungan ialah Sebuah penerapan teknologi
yang di kembangkan oleh manusia guna mencukupi kebutuhannya dan
juga teknologi tersebut bersahabat dengan alam dan lingkungan di
sekitarnya. Sedangkan Teknologi Tidak Ramah Lingkungan adalah
Sebuah penerapan teknologi yang juga di kembangkan oleh manusia
guna mencukupi kebutuhannya dan akan tetapi teknologi tersebut juga
dapat merusak alam, lingkungan sekitarnya dan bahkan bisa
membunuh manusia itu sendiri, dikarenakannya jika tidak ada energi

38
alternatif untuk mengganti energi yang hilang itu, maka manusia yang
selalu bergantung hidupnya pada energi itu akan mengalami kesulitan
yang serius.

B. KRITIK dari Pembaca mengenai Makalah ini:


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...................................................................................

SARAN dari Pembaca mengenai Makalah ini:


..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
...................................................................................

39
LAMPIRAN GAMBAR

Gambar Teknologi Ramah Lingkungan (gambar untuk hal 6 bagian A nomor 1).

Prinsip-Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan (gambar untuk hal 6 bagian A


nomer 2).

40
Penerapan teknologi ramah lingkungan dibidang energi salah satunya yaitu
pembangkit listrik tenaga angin/ wind power (gambar untuk hal 7 bagian B).

Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang energi salah satunya yaitu


Biofuel (gambar untuk hal 8 bagian A).

41
Jenis-jenis biofuel salah satunya ialah BioEtanol/ Green-Gasoline/Bensin
Nabati/ C2 H 5 OH (gambar untuk hal 8 nomer 1).

Jenis-jenis biofuel salah satunya ialah BioDiesel (gambar untuk hal 8 nomer 2).

Jenis-jenis biofuel salah satunya ialah Green Diesel/Diesel Bio Hydrocarbon


(gambar untuk hal 9 nomer 3).

42
Jenis-jenis biofuel salah satunya ialah Bioavtur/Biojet (gambar untuk hal 9
nomer 4).

Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang energi salah satunya yaitu


Biogas (gambar untuk hal 10 bagian B).

Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang energi salah satunya yaitu Sel
Surya/Solar Cell (gambar untuk hal 12 bagian C).

43
Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang energi salah satunya yaitu
Hydropower/Pembangkit Listrik Tenaga Air (gambar untuk hal 12 bagian D).

Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang energi salah satunya


yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Air Laut dan Ombak/Ocean
power (gambar untuk hal 13 bagian E).

44
Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang energi salah satunya yaitu
Windpower/Pembangkit Listrik Tenaga Angin (gambar untuk hal 14 bagian F).

Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang energi salah satunya


yaitu Geothermal (gambar untuk hal 15 bagian G).

Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang energi salah satunya yaitu


Fuel Cell dan Hydrogen Power(gambar untuk hal 16 bagian H).

45
Penerapan Teknologi Ramah lingkungan dibidang trasnportasi salah satunya
yaitu Kendaraan Hidrogen/Hydrogen Vehicle (gambar untuk hal 16 bagian A).

Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang transportasi salah satunya


yaitu Mobil Surya/Solar Cell (gambar untuk hal 17 bagian B).

Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang transportasi salah satunya


yaitu Mobil Listrik/ Electric Car (gambar untuk hal 17 bagian C).

46
Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang lingkungan salah satunya
yaitu Biopori/Lubang Resapan (gambar untuk hal 18 bagian A).

Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang lingkungan salah satunya


yaitu Fitoremediasi (gambar untuk hal 18 bagian B).

47
Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang lingkungan salah satunya
yaitu Toilet Pengompos/ Composting Toilet (gambar untuk hal 19 bagian C) .

Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang Lingkungan salah satunya


yaitu Pemurnian Air /Water Purification (gambar untuk hal 21 bagian D).

Jenis-jenis pemurnian air/water purification salah satunya yaitu Pemurnian


Air Osmosis Balik (gambar untuk hal 21 bagian A).

48
Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan dibidang Industri salah satunya yaitu
Biopulping (gambar untuk hal 21 nomer 4).

Contoh Sikap/Perilaku Penerapan dalam Menghemat Energi (gambar untuk hal


22 bagian C).

49
Contoh Sikap/Perilaku Penerapan dalam Menghemat Energi (gambar untuk hal
22 bagian C).

Penerapan Teknologi Tidak Ramah Lingkungan dibidang Industri salah satunya


yaitu Pengolahan Minyak Bumi (gambar untuk hal 22 nomer 1).

50
Perolehan Minyak Mentah dari Lapisan Bumi salah satunya yaitu Eksplorasi
(gambar untuk 23 nomer 1).

Perolehan Minyak Mentah dari Lapisan Bumi salah satunya yaitu Eksploitasi
(gambar untuk hal 23 nomor 2).

Proses Pengolahan Minyak Bumi (gambar untuk hal 23 bagian B).

51
Penerapan Teknologi Tidak Ramah Lingkungan dibidang Industri salah satunya
yaitu Pengolahan Batu Bara (gambar untuk hal 24 nomer 2).

Jenis-jenis batu bara salah satunya yaitu Antrasit (gambar untuk hal 24 nomer
1).

Jenis-jenis batu bara salah satunya yaitu Bituminous (gambar untuk hal 24
nomer 2).

52
Jenis-jenis batu bara salah satunya yaitu Sub-Bituminous (gambar untuk hal 24
nomer 3).

Jenis-jenis batu bara salah satunya yaitu Lignit (gambar untuk hal 24 nomer 4).

53
Jenis-jenis batu bara salah satunya yaitu Gambut (gambar untuk hal 24 nomer
5).

Contoh Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan diberbagai belahan dunia salah


satunya yaitu Air Tree, Spanyol (gambar untuk hal 26 nomer 1).

Contoh Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan diberbagai belahan dunia salah


satunya yaitu The Reichstag, Berlin (gambar untuk hal 27 nomer 2).

54
Contoh Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan diberbagai belahan dunia salah
satunya yaitu The Science Barge, New York (gambar untuk hal 27 nomer 3).

Contoh Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan diberbagai belahan dunia salah


satunya yaitu The Sun Moon Mansion, China (gambar untuk hal 27 nomer 4).

55
DAFTAR PUSTAKA

Kids.grid.id. 1 Maret 2022. Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP: Apa Syarat
Teknologi Ramah Lingkungan? Diakses pada 15 Januari 2023, dari
https://kids.grid.id/amp/473164895/kunci-jawaban-ipa-kelas-9-smp-apa-syar
at-teknologi-ramah-lingkungan?page=3

Wirahadie.com. 27 Oktober 2022. Teknologi Ramah Lingkungan. Diakses pada


15 Januari 2022 dari https://wirahadie.com/teknologi-ramah-lingkungan/

www.medianekita.com. 4 Oktober 2022. Rangkuman Materi IPA Kelas 9


Kurikulum 13 Bab 9 Teknologi Ramah Lingkungan. Diakses pada 15 Januari
2022 dari
https://www.medianekita.com/edukasi/pr-2245011137/rangkuman-materi-ipa
-kelas-9-kurikulum-13-bab-9-teknologi-ramah-lingkungan

news.clearnotebooks.com. 5 Agustus 2022. Rangkuman Materi Teknologi


Ramah Lingkungan – IPA Kelas 9. Diakses pada 15 Januari 2022 dari
https://news.clearnotebooks.com/id/rangkuman-materi-teknologi-ramah-li
ngkungan-ipa-kelas-9/

56

Anda mungkin juga menyukai