OLEH :
KELAS IX – C/30
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang ’Teknologi Ramah Lingkungan’ ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai teknologi yang ramah akan lingkungan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah dibuat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul........................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................iii
Daftar Gambar..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................1
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
v
5. Apakah dampak teknologi pada lingkungan
BAB II
KAJIAN MATERI
vi
Sumber:zonaebt.com
Gambar 2.1 Proses Pembuatan Bioetanol
Proses pembuatan bioetanol diawali dengan penghancuran bahanbahan yang
mengandung karbohidrat, sehingga memiliki ukuran yang kecil. Karbohidrat yang
berupa lignin, selulosa, dan hemiselulosa kemudian dihidrolisis dengan bantuan enzim
yang dihasilkan jamur dan bakteri, sehingga menghasilkan senyawa gula pentosa dan
glukosa. Senyawa gula tersebut kemudian difermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae
sehingga menghasilkan etanol dan senyawa lainnya. Agar diperoleh etanol murni,
selanjutnya dilakukan penyulingan (distilasi).
b. Biogas
Biogas merupakan jenis bahan bakar alternatif yang diperoleh dari proses fermentasi
bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup di lingkungan tanpa
oksigen). Bakteri anaerob bekerja dengan cara mengubah zat organik menjadi gas
metana (CH4) sebesar 75%, dan sisanya adalah gas karbon dioksida, hidrogen, serta
hidrogen sulfida. Dalam pembuatan biogas berasal dari kotoran dan urine hewan ternak
Sumber:jurnalupb
Gambar 2.2 Proses Pembuatan Biogas
Sumber:kompas.com
Gambar 2.3 Panel Surya
vii
Selanjutnya, listrik ini dialirkan dan disimpan pada baterai, sehingga dapat digunakan
pada saat mendung atau malam hari.
Sumber:cnn.com
Gambar 2.4 Pembangkit Listrik Tenaga Air
e. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Air Laut dan Ombak (Ocean Power)
Alat ini akan naik dan turun akibat adanya ombak, dan dapat menghasilkan listrik.
Pembangunan teknologi ini memerlukan biaya yang sangat besar karena alat mudah
rusak akibat korosi air laut.
Sumber:powertechnology
Gambar 2.5 Pembangkit Listrik Tenaga
Pasang Surut Air Laut
viii
f. Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Wind Power)
Perbedaan derajat dari sinar matahari yang
menyinari bumi pada daerah ekuator dan daerah
kutub menyebabkan terjadinya perbedaan panas
di antara daerah tersebut. Bersama dengan
adanya rotasi bumi, terjadilah aliran udara yang
disebut angin. Angin tersebut dapat ditangkap
Sumber: kompas.com
oleh turbin angin dan dapat
Gambar 2.6 Pembangkit Listrik Tenaga Angin
diubah menjadi energi listrik.
Akhir-akhir ini, pembangkit listrik tenaga angin menjadi sumber energi dunia terbesar
kedua setelah panel surya.
g. Geotermal
Energi geotermal merupakan panas yang tersimpan dalam tanah, lapisan dasar
bumi, dan cairan dalam kerak bumi. Salah satu cara untuk mengambil energi geotermal
ini dengan menggunakan sistem pompa panas geotermal “geothermal heat pump
system”. Sistem ini dapat memanaskan dan mendinginkan sebuah rumah dengan
memanfaatkan perbedaan temperatur.
ix
2.2.2 Teknologi Ramah Lingkungan Bidang Transportasi
Teknologi ramah lingkungan dapat diterapkan pada bidang transportasi sebagai
upaya menciptakan kendaraan yang tidak menghasilkan emisi atau limbah yang
berbahaya bagi lingkungan.
a. Kendaraan Hidrogen (Hydrogen Vehicle)
Kendaraan hidrogen merupakan kendaraan yang menggunakan hidrogen
sebagai bahan bakar penggerak mesin. Di dalam kendaraan ini terpasang alat
yang mampu mengubah energi kimia dari hidrogen menjadi energi mekanik.
Alat tersebut bekerja dengan cara membakar hidrogen dalam mesin pembakaran
internal atau dengan mereaksikan hidrogen dengan oksigen dalam fuel cell untuk
menggerakkan motor listrik. Banyak perusahaan luar negeri yang telah
mengembangkan kendaraan ini dan diharapkan dapat berkembang pesat pada
tahuntahun mendatang. Mobil berbahan bakar hidrogen telah dikembangkan
oleh beberapa perusahaan. Kendaraan yang diproduksi ini mampu melaju
dengan kecepatan 450 km/jam.
Sumber:kompas.com
Gambar 2.8 Alat Transportasi Berbahan Bakar Hidrogen
Sumber: kompas.com
Gambar 2.9 Transportasi Berbahan Bakar Sinar
alat-alat listrik dalam bus dan energi yang digunakan sebagai penggerak pada
mesin bus. Bus surya yang saat ini ada merupakan kendaraan yang
menggunakan baterai. Sebagai tempat penyimpanan listrik yang diperoleh dari
cahaya matahari atau sumber yang lain. Pengembangan bus surya ini sejalan
dengan berkembangnya teknologi panel surya atau photovoltaic cell. Pada bus
surya ini terdapat panel surya yang terpasang pada atap bus. Panel surya ini
dapat mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik yang dapat
digunakan oleh mesin bus.
Sumber:detik.com
Gambar 2.10 Mobil Listrik
xi
Biopori dikenal dengan istilah teknologi lubang resapan (TLR), merupakan
teknik untuk membuat wilayah resapan air hujan. Teknik biopori memiliki prinsip yang
sama dengan sumur resapan. Teknik ini diterapkan dengan menyediakan area yang
dibuat berlubang-lubang kecil (berpori) yang nantinya akan menyerap air hujan dan
kemudian disalurkan ke dalam tempat penampungan air
Sumber:wix
Gambar 2.11 Teknologi Biopori
b. Fitoremediasi
Fitoremediasi merupakan salah satu bentuk bioremediasi. Fitoremediasi
merupakan penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan, memindahkan, menstabilkan,
atau menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik maupun anorganik.
xii
keperluan tertentu. Secara umum, proses pemurnian air merupakan proses kajian fisika,
kimia, dan biologi. Secara fisika, pada proses pemurnian air ada proses filtrasi atau
penyaringan, sedimentasi atau pengendapan, dan distilasi atau penyulingan. Secara
kimia, ada pemberian klorin (Cl2 ), penyinaran dengan sinar ultraviolet (UV), dan
pemberian karbon aktif. Karbon aktif, klorin, dan sinar ultraviolet dapat berperan
sebagai pembunuh kuman yang ada dalam air.
1) Pemurnian Air Sederhana
Pemurnian air dapat dilakukan dengan membuat alat yang
berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat lapisan-lapisan bahan
seperti pasir, kerikil, batu, arang, ijuk atau sabut kelapa, dan dapat
juga ditambah dengan kapas atau kain katun.
2) Teknologi Osmosis Balik
Teknologi osmosis balik ini diterapkan dalam pembuatan air minum dari
air laut, yakni dengan menghilangkan garam dan zat-zat lain yang tercampur
dengan molekul air.
xiii
masih banyak perilaku hemat energi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sebagai
berikut.
1. Membudayakan penggunaan sepeda atau berjalan kaki untuk kegiatan sehari-hari.
Selain menghemat BBM, penggunaan sepeda dan berjalan kaki juga dapat mengurangi
polusi udara dan menyehatkan.
2. Mematikan kendaraan jika sedang tidak digunakan dan jangan terlalu lama
menyalakan
kendaraan ketika akan digunakan.
3. Mematikan lampu saat tidur dan saat siang hari. Oleh karena itu, saat membangun
atau merenovasi rumah, sebaiknya membuat rumah dengan banyak jendela sehingga
cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah.
4. Jika menggunakan pompa air listrik untuk mengalirkan air, penuhilah bak mandi dan
tempat penampungan air dalam sekali waktu.
5. Membuat jadwal mencuci dan menyetrika pakaian secara teratur, misal dua kali
seminggu untuk seluruh pakaian yang kotor.
6. Jika menggunakan kendaraan, sebaiknya berangkat lebih pagi agar terhindar dari
kemacetan. Kemacetan di jalan membuat kendaraan membuang bahan bakar secara
percuma.
7. Memilih peralatan rumah tangga yang hemat energi. Misalnya mengganti lampu pijar
yang menghasilkan warna kuning dengan lampu neon yang menghasilkan warna putih
atau lampu LED (light emitting diode) yang dapat bertahan hingga 15 tahun.
8. Jangan buang kertas-kertas bekas begitu saja, tanamkan dalam diri bahwa setiap
menggunakan sebuah kertas, berarti kita telah menebang sebuah pohon.
9. Menggunakan air secukupnya saat mandi dan mencuci.
xiv
2.4.1 Pengolahan Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan komoditas yang sangat penting karena memiliki
banyak manfaat. Minyak bumi dapat diolah untuk digunakan sebagai bahan baku aspal,
pelumas, nafta, solar, minyak tanah, avtur, bensin, dan LPG.
Gambar 2.13 merupakan proses
penyulingan minyak bumi. Sebelum
diolah, minyak bumi merupakan cairan
berwarna hitam, lengket, serta
mengandung berbagai senyawa
hidrokarbon yang dapat terbakar, sulfur,
oksigen, dan nitrogen. Minyak bumi
Sumber: kompas.com
terbentuk dari makhluk hidup yang
Gambar
telah 2.13jutaan
mati Penyulingan
tahun Minyak Bumidan
yang lalu
terjebak dalam suatu ruangan yang tertutupi oleh bebatuan di dalam tanah atau di dasar
laut, minyak bumi yang demikian disebut dengan “light crude oil”. Untuk mengambil
minyak bumi tersebut kita harus mengebor ke dalam ruangan yang berisi minyak
tersebut, lalu memompanya keluar. Setelah dipompa keluar, minyak disalurkan melalui
pipa, truk, atau kapal minyak menuju kilang minyak. Dalam kilang minyak, dilakukan
penyulingan (distilasi) minyak bumi. Dalam proses penyulingan, minyak bumi
dipanaskan untuk memisahkan komponen-komponen penyusun minyak bumi
berdasarkan titik didihnya.
xv
panas dan listrik. Di dunia industri, batu bara juga digunakan sebagai sumber energi
dalam membuat baja, semen, atau produk lain. Cina, Amerika Serikat, dan India
merupakan tiga negara terbesar dalam pembakaran batu bara. Cina merupakan negara
yang menjadi penyumbang emisi CO2 dan SO2 terbesar di dunia akibat pembakaran
batu bara. Gas-gas tersebut merupakan salah satu komponen penyebab hujan asam dan
menyebabkan penyakit pada manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah ini penulis menyimpulkan bahwa akan sangat baik jika mulai dari
sekarang diterapkannya teknologi ramah lingkungan karena memakai sumber daya alam
yang dapat diperbarui, apabila tetap menggunakan teknologi dari sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui maka sumber daya alam tersebut akan habis dan butuh
berjuta juta tahun untuk sumber daya terus ada kembali. Sehingga dari makalah ini
diharapkan menjadi gambaran tentang teknologi ramah lingkungan di beberapa bidang
dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari hari, lalu memberi gambaran
mengenai teknologi yang tidak ramah lingkungan sehingga dapat lebih beradaptasi dan
beralih ke teknologi ramah lingkungan
3.2 Saran
Seharusnya dengan adanya teknologi ramah lingkungan seperti mobil dan
sepeda listrik juga disediakan adanya baterai tukar pada SPBU, sehingga mendukung
adanya teknologi ramah akan lingkungan ini
xvi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Tanpa tahun. Penjernihan Air dengan Media Tumbuhan, (Online), (http://
bapelkescikarang.or.id/bapelkescikarang/images/stories/KurmodTTG/
Pengolahanairbersih/mi3a%20modul%20penjernihan%20dengan%20media
%20tumbuhan.pdf)
Nurhaening Yuniarti, Ilham Wisnu Aji. 2019. Pembangkit Tenaga Listrik, (Online),
(https://staffnew.uny.ac.id/upload/132299861/lainlain/Modul%20Pembelajaran
%20Pembangkit%20Tenaga%20Listrik_upload.pdf)
Hidayat, S. 2009. Protein Biji Kelor sebagai Bahan Aktif Penjernihan Air. Jurnal
Biospecies. Vol. 2. No. 2.:12 –17.
xvii