Anda di halaman 1dari 14

PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN TEKNOLOGI

BIOFILTER MENJADI BAHAN BAKAR KENDARAAN

makalah

Disusun guna memenuhi salah satu tugas sejarah minat IPTEK & Globalisasi

Oleh :

XI IPS 2

(ketua) Farras shidqi (19)

(anggota) Anggun Lintang M.K.P (05)

(anggota) Bella Margiana Savitri (12)

(anggota) Dustin Atallah Farelsyah (17)

SMA NEGERI 2 JEMBER

2023

1
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan
karunia-Nya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
judul dari makalah ini adalah “Penggunaan Bahan Bakar Gas Dari Limbah Sisa
Makanan”.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah tidak akan dapat terealisasikan


dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar –


besarnya kepada ibu Eny selaku guru mata pelajaran sejarah minat yang telah
membantu dan memberikan bimbingan kepada selama penyusunan makalah ini
dan pihak pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman . Untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jember, September 2023 Penulis

2
DAFTAR ISI

PRAKATA............................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
1.4 Manfaat..............................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................................4
2.1 Perkembangan Teknologi Penggunaan Limbah Makanan Rumah Tangga
Sebagai Bahan Bakar Mobil Gas Bio Di Jerman............................................................4
2.1.1 Proses Konversi Limbah Makanan Menjadi Biogas...................................4
2.1.2 Infrastruktur Pengolahan Biogas................................................................4
2.1.3 Pemanfaatan Biogas sebagai Bahan Bakar Mobil......................................4
2.2 Implementasi Teknologi Biofilter Jerman di Indonesia......................................5
2.3 Upaya Pemerintah dalam Menerapkan Teknologi Biofilter...............................5
2.4 Permasalahan penerapan teknologi biofilter di indonesia...................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9
Fanani Faizal. 19 Agustus 2020. “5 Masalah Besar Sistem Transportasi Darat di
Indonesia”. https://www.liputan6.com/amp/4334735/5-masalah-besar-sistem-
transportasi-darat-di-indonesia.........................................................................................9
Agus Setiawan. 12 Maret 2012. “Bahan Bakar Gas dari Sampah Organik”.
https://amp.dw.com/id/bahan-bakar-gas-dari-sampah-organik/a-15804731..................9

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Era globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia, termasuk dalam sektor energi dan lingkungan. Seiring dengan
perkembangan teknologi yang pesat, terdapat upaya yang semakin besar dalam
mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, mengatasi masalah perubahan
iklim, dan menciptakan sumber energi yang lebih berkelanjutan. Dalam konteks
ini, Jerman, sebagai salah satu negara yang sangat peduli terhadap isu-isu
lingkungan dan perubahan iklim, telah melakukan inovasi yang menarik dalam
pengembangan teknologi bahan bakar mobil gas bio dari limbah makanan rumah
tangga.Kondisi Indonesia masih belum bisa memanfaatkan biogas. Padahal jika
diproses lebih lanjut, biogas ternyata bisa menghasilkan listrik dan menggerakkan
mesin.

Krisis energi global telah menjadi tantangan serius di abad ke-21.


Ketergantungan yang berlebihan pada bahan bakar fosil menyebabkan emisi gas
rumah kaca yang merusak lingkungan dan mengakibatkan pemanasan global yang
semakin parah. Sebagai tanggapan terhadap tantangan ini, Jerman telah
mendorong energi terbarukan dan teknologi yang berkelanjutan.

Salah satu langkah revolusioner dalam menghadapi masalah ini adalah


pemanfaatan limbah makanan rumah tangga sebagai sumber bahan bakar mobil
gas bio. Jerman telah menciptakan teknologi yang memungkinkan limbah
makanan, yang sebelumnya dianggap sebagai masalah lingkungan dan
pengelolaan sampah, dapat diubah menjadi bahan bakar gas yang bersih dan
berkelanjutan. Teknologi-teknologi canggih seperti biogas anaerobik telah
memungkinkan produksi bahan bakar mobil yang efisien dan ramah lingkungan
dari limbah makanan.

Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, penggunaan bahan bakar mobil gas
bio dari limbah makanan juga membantu mengurangi ketergantungan pada impor

1
minyak bumi dan mengamankan pasokan energi dalam negeri. Ini menjadi sangat
relevan dalam era globalisasi, di mana ekonomi dan pasar energi menjadi semakin
terhubung di seluruh dunia.

Namun, meskipun banyak kemajuan telah dicapai dalam pengembangan


teknologi ini, masih ada tantangan yang harus dihadapi, termasuk pengadaan
limbah makanan yang memadai, infrastruktur pengolahan yang memadai, dan
pendidikan masyarakat tentang manfaat bahan bakar mobil gas bio. Oleh karena
itu, pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan teknologi ini dan
dampaknya dalam menghadapi isu-isu global seperti perubahan iklim dan krisis
energi sangat penting. Melalui penelitian yang lebih mendalam tentang inovasi
ini, kita dapat memahami potensi penuh teknologi ini dalam menciptakan
perubahan positif dalam sistem energi dan lingkungan global yang semakin
terhubung.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perkembangan teknologi penggunaan limbah makanan rumah
tangga sebagai bahan bakar mobil gas bio di Jerman?
2. Bagaimana implementasi teknologi biofilter Jerman bila diterapkan di
Indonesia ?

3. Bagaimana upaya pemerintah bila Indonesia menerapkan teknologi


biofilter?

1.3 Tujuan
1. Untuk bisa mengetahui perkembangan teknologi penggunaan limbah
makanan rumah tangga di Jerman sebagai bahan bakar gas Bio
2. Untuk bisa mengetahui tantangan yang dihadapi dalam implementasi
teknologi di Jerman

3. untuk mengetahui upaya rencana pemerintah dalam menerapkan teknologi


biofilter

2
1.4 Manfaat
Manfaat bagi Murid: Memahami inovasi lingkungan, konsep energi terbarukan,
pentingnya teknologi dalam mengatasi krisis energi, dan hubungan antara isu
lingkungan dengan globalisasi.

Manfaat bagi Guru: Materi pengajaran aktual, diskusi kelas yang merangsang,
promosi kesadaran lingkungan, dan pengenalan tentang teknologi lingkungan.

3
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Teknologi Penggunaan Limbah Makanan Rumah Tangga


Sebagai Bahan Bakar Mobil Gas Bio Di Jerman
Pengembangan teknologi penggunaan limbah makanan sebagai bahan bakar
mobil gas bio di Jerman telah mengalami kemajuan signifikan. Beberapa aspek
yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan ini termasuk:

2.1.1 Proses Konversi Limbah Makanan Menjadi Biogas

Di Jerman, limbah makanan dari rumah tangga dan industri makanan


dikumpulkan dan diproses melalui proses konversi anaerobik. Proses ini
melibatkan penguraian bahan organik dalam limbah makanan oleh
mikroorganisme tanpa adanya oksigen. Hasil dari proses ini adalah produksi
biogas, yang terutama terdiri dari metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2).

2.1.2 Infrastruktur Pengolahan Biogas

Untuk menghasilkan biogas secara efisien, diperlukan infrastruktur


pengolahan yang memadai. Di Jerman, terdapat banyak pabrik pengolahan
biogas yang dilengkapi dengan peralatan canggih untuk memaksimalkan
produksi biogas dari limbah makanan. Infrastruktur ini mencakup reaktor
anaerobik, sistem pengolahan gas, dan fasilitas penyimpanan.

2.1.3 Pemanfaatan Biogas sebagai Bahan Bakar Mobil

Salah satu langkah penting dalam pengembangan teknologi ini adalah


penggunaan biogas sebagai bahan bakar mobil. Jerman telah menciptakan
kendaraan bertenaga biogas yang dapat mengoperasikan mesin dengan
menggunakan biogas sebagai bahan bakar. Ini membantu mengurangi
ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

4
2.2 Implementasi Teknologi Biofilter Jerman di Indonesia
Implementasi teknologi biofilter Jerman di Indonesia memerlukan
pertimbangan yang matang. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam proses
ini termasuk:

2.2.1 Adaptasi Teknologi

Teknologi yang dikembangkan di Jerman perlu diadaptasi untuk kondisi


dan kebutuhan Indonesia. Hal ini termasuk penyesuaian proses konversi
limbah makanan, infrastruktur pengolahan, dan jenis limbah makanan yang
tersedia.

2.2.2 Pengadaan Limbah Makanan

Pengadaan limbah makanan yang memadai merupakan faktor kunci dalam


implementasi teknologi ini. Indonesia perlu memiliki sistem pengumpulan
limbah makanan yang efisien dan dapat memenuhi kebutuhan pengolahan
biogas.

2.3 Upaya Pemerintah dalam Menerapkan Teknologi Biofilter


Upaya pemerintah dalam menerapkan teknologi biofilter di Indonesia dapat
mencakup langkah-langkah berikut:

3.3.1 Kebijakan Energi Terbarukan

Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang mendukung pengembangan


energi terbarukan, Kebijakan energi terbarukan di Indonesia diatur
dalam Undang-undang Nomor 30 tahun 2007 tentang Energi. Khusus
mengenai energi terbarukan, UU tersebut mengamanatkan bahwa penyediaan
Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) wajib ditingkatkan oleh
pemerintah nasional dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.

3.3.2 Edukasi Masyarakat

Pendidikan masyarakat tentang manfaat bahan bakar mobil gas bio dan
dampak positifnya terhadap lingkungan perlu menjadi prioritas. Kampanye

5
pendidikan dapat membantu meningkatkan pemahaman dan penerimaan
masyarakat terhadap teknologi ini.

3.3.3 Kerja Sama Internasional

Kerja sama dengan negara-negara yang telah berhasil menerapkan


teknologi serupa, seperti Jerman, dapat membantu Indonesia mempercepat
implementasi teknologi biofilter.

2.4 Permasalahan penerapan teknologi biofilter di indonesia


Penerapan biofilter di Indonesia, seperti di negara-negara lain, dapat
menghadapi sejumlah permasalahan yang perlu diperhatikan. Biofilter adalah
sistem pengolahan limbah biologis yang menggunakan mikroorganisme untuk
menguraikan polutan dalam air, udara, atau limbah lainnya. Di Indonesia,
beberapa permasalahan yang mungkin timbul dalam penerapan biofilter antara
lain:

2.4.1 Kondisi Lingkungan yang Beragam

Indonesia memiliki beragam kondisi lingkungan, termasuk iklim, cuaca,


dan geologi yang berbeda-beda. Ini dapat mempengaruhi efektivitas biofilter
dan memerlukan penyesuaian desain untuk setiap lokasi.

2.4.2 Kualitas Mikroorganisme

Kualitas mikroorganisme yang digunakan dalam biofilter sangat penting.


Keberhasilan biofilter sangat bergantung pada jenis dan kualitas
mikroorganisme yang ada di dalamnya. Pemilihan dan pemeliharaan
mikroorganisme yang tepat bisa menjadi permasalahan.

2.4.3 Kesadaran Lingkungan

Kesadaran lingkungan di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Beberapa


pihak mungkin kurang memahami manfaat dan pentingnya biofilter dalam
pengelolaan limbah. Edukasi dan kampanye perlu dilakukan untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat.

6
2.4.4 Peraturan dan Kebijakan

Kebijakan dan regulasi terkait penggunaan biofilter mungkin belum


optimal di Indonesia. Proses perizinan dan pemantauan biofilter juga bisa
menjadi masalah.

2.4.5 Kemampuan Teknis dan Riset

Kemampuan teknis untuk merancang, membangun, dan mengoperasikan


biofilter mungkin belum merata di seluruh Indonesia. Selain itu, riset dan
pengembangan yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
biofilter juga harus ditingkatkan.

2.4.6 Pemeliharaan

Biofilter memerlukan pemeliharaan yang baik untuk menjaga kinerjanya.


Pemeliharaan yang kurang baik dapat mengurangi efektivitas biofilter.

2.4.7 Biaya

Biaya awal dan operasional biofilter bisa menjadi kendala, terutama untuk
organisasi atau pemerintah yang memiliki anggaran terbatas. Namun, biofilter
seringkali merupakan investasi jangka panjang yang dapat menghasilkan
manfaat jangka panjang dalam hal pengolahan limbah dan perlindungan
lingkungan.

2.4.8 Kepemilikan dan Tanggung Jawab

Menentukan kepemilikan dan tanggung jawab terhadap biofilter bisa


menjadi permasalahan. Pemilik dan pengelola harus jelas dan bertanggung
jawab atas operasi dan pemeliharaannya.

2.4.9 Pengelolaan Limbah

7
Pengumpulan dan pengelolaan limbah organik yang akan diolah oleh
biofilter juga bisa menjadi permasalahan. Sumber limbah organik yang
konsisten diperlukan untuk menjaga kinerja biofilter.

2.4.10 Kemampuan Monitoring dan Evaluasi

Kemampuan untuk memantau dan mengevaluasi kinerja biofilter secara


teratur penting untuk memastikan bahwa sistem ini berfungsi dengan baik dan
efisien.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan ini, diperlukan kerjasama


antara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat sipil. Peningkatan
regulasi, edukasi, dan investasi dalam teknologi biofilter dapat membantu
mengatasi sebagian besar permasalahan yang terkait dengan penerapannya di
Indonesia.

8
BAB 3 KESIMPULAN

BAB 3 KESIMPULAN

Dalam era globalisasi yang diwarnai oleh tantangan perubahan iklim dan krisis
energi, pengembangan teknologi penggunaan limbah makanan rumah tangga sebagai
bahan bakar mobil gas bio di Jerman telah menjadi langkah revolusioner dalam
menghadapi masalah ini. Beberapa poin penting yang dapat disimpulkan dari
pembahasan sebelumnya adalah:

3.1 Perkembangan Teknologi di Jerman


Jerman telah mencapai kemajuan signifikan dalam mengembangkan teknologi
penggunaan limbah makanan sebagai bahan bakar mobil gas bio. Proses konversi limbah
makanan menjadi biogas, infrastruktur pengolahan biogas, dan penggunaan biogas
sebagai bahan bakar mobil adalah aspek penting dalam pengembangan ini.

3.2 Implementasi di Indonesia


Implementasi teknologi biofilter Jerman di Indonesia memerlukan adaptasi teknologi,
pengadaan limbah makanan yang memadai, dan kesadaran lingkungan yang perlu
ditingkatkan. Kerja sama internasional dengan negara-negara yang telah berhasil
menerapkan teknologi serupa dapat mempercepat implementasi ini.

3.3 Upaya Pemerintah


Upaya pemerintah dalam menerapkan teknologi biofilter di Indonesia melibatkan
kebijakan energi terbarukan, edukasi masyarakat tentang manfaat teknologi ini, dan kerja
sama internasional. Kebijakan yang mendukung energi terbarukan, seperti yang diatur
dalam Undang-undang Energi, merupakan langkah penting dalam mendukung
implementasi teknologi ini.

9
3.4 Permasalahan di Indonesia
Penerapan biofilter di Indonesia dapat menghadapi sejumlah permasalahan, termasuk
kondisi lingkungan yang beragam, kualitas mikroorganisme, kesadaran lingkungan,
peraturan dan kebijakan, kemampuan teknis dan riset, pemeliharaan, biaya, kepemilikan
dan tanggung jawab, pengelolaan limbah, dan kemampuan monitoring dan evaluasi.

3.5 Solusi dan Kerjasama


Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kerjasama antara pemerintah, industri,
akademisi, dan masyarakat sipil sangat penting. Peningkatan regulasi, edukasi, dan
investasi dalam teknologi biofilter dapat membantu mengatasi sebagian besar
permasalahan yang terkait dengan penerapannya di Indonesia.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan teknologi ini dan upaya
untuk mengatasi permasalahan yang ada, Indonesia memiliki potensi untuk mengambil
langkah-langkah positif dalam menciptakan perubahan dalam sistem energi dan
lingkungan global yang semakin terhubung. Melalui inovasi dan kerjasama, Indonesia
dapat berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi tantangan perubahan iklim dan
krisis energi.

10
DAFTAR PUSTAKA
Redaksi Otosia. 26 Maret 2022. “Mengenal Lebih Dekat Jenis dan Manfaat
Transportasi”. https://www.otosia.com/berita/read/5003308/mengenal-lebih-
dekat-jenis-dan-manfaat-transportasi.

Fanani Faizal. 19 Agustus 2020. “5 Masalah Besar Sistem Transportasi Darat di


Indonesia”. https://www.liputan6.com/amp/4334735/5-masalah-besar-sistem-
transportasi-darat-di-indonesia.

Agus Setiawan. 12 Maret 2012. “Bahan Bakar Gas dari Sampah Organik”.
https://amp.dw.com/id/bahan-bakar-gas-dari-sampah-organik/a-15804731.

11

Anda mungkin juga menyukai