Oleh:
Theodora Ivana Puspitaningrum (20)
Veronika Nirmala Mei Anggraeni (21)
Vincentius Gracianta Adi Putra (22)
Vinsensius Paloti Dimas Putra Pamungkas (23)
Wilhelmus Bimo Primastopo (24)
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan bimbingan-Nya kelompok kami dapat menyelesaikan laporan hasil kajian
tentang bioteknologi di bidang lingkungan yang mengangkat judul Produksi
Biogas dari Limbah Rumah Tangga Untuk Mengatasi Krisis Energi dan
Pencemaran Lingkungan.
Laporan hasil kajian ini telah selesai berkat dukungan, bantuan, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Drs. Markoes Padmonegoro selaku guru pembimbing mata pelajaran
Biologi
2. Ibu C. Ratna Siwi Widayanti, S.Pd. selaku guru pembimbing mata
pelajaran Kimia
3. Ibu Retno Tri Susanti, S.Pd selaku guru pembimbing mata pelajaran
Fisika
4. Ibu Priskila Nike Artina, S.Pd selaku guru pembimbing mata pelajaran
Matematika
5. Seluruh guru SMA Pangudi Luhur Sedayu atas partisipasinya dalam
mendukung dan membina penulis menyelesaikan laporan hasil kajian
ini.
6. Terima kasih untuk semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Selama pembuatan laporan hasil kajian ini kami mengalami suka dan
duka. Suka yang dialami seperti dapat menulis laporan dengan sistematika
penulisan yang benar walau harus mengalami revisi, kami sebagai penulis dapat
saling menghargai pendapat antar teman, dan mengerti arti kerja keras. Duka yang
kami alami seperti waktu yang tersedia sangat terbatas dan sulitnya kami untuk
dapat berkumpul bersama. Oleh karena itu, peneliti menyusun laporan hasil kajian
ini dengan tanggung jawab dan kerja sama semaksimal mungkin agar dapat
menyelesaikannya tepat waktu.
Kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
pemberian bimbingan, kritikan, maupun saran yang diberikan demi perbaikan
makalah ini kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Namun, harapan
peneliti semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 20 Februari 202
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
ABSTRAK .....................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................5
1.1 Latar Belakang....................................................................................5
1.2 Batasan Masalah.................................................................................6
1.3 Rumusan Masalah...............................................................................7
1.4 Tujuan Penulisan................................................................................7
1.5 Manfaat Penulisan..............................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................8
1
2
2.1 Biogas.................................................................................................8
2.1.1 Pengertian Biogas...................................................................8
2.1.2 Manfaat Biogas.......................................................................8
2.1.3 Komposisi dalam Biogas........................................................8
2.1.4 Tahap Pembentukan Biogas...................................................8
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Biogas.................9
2.2 Limbah Rumah Tangga
2.2.1 Jenis Limbah Rumah Tangga...............................................10
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................11
1
2
3
3.1 Metode Penulisan..............................................................................11
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................12
3.3 Alat dan Bahan.................................................................................12
3.4 Tahap Penelitian...............................................................................12
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN...................................15
1
2
3
4
4.1 Analisis Data.....................................................................................15
4.2 Pembahasan......................................................................................17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................19
1
2
3
3
4
5
5.1 Kesimpulan.......................................................................................19
5.2 Saran.................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................21
LAMPIRAN.................................................................................................22
Abstrak
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
Selain adanya krisis energi, pencemaran lingkungan juga menjadi salah
satu masalah kehidupan yang paling serius. Banyak pencemaran yang
terdapat pada kehidupan sehari-hari yang kita temui seperti pencemaran
udara, air, tanah. Semua dari pencemaran tersebut terjadi karena beberapa
faktor. Salah satu penyumbang pencemaran lingkungan yang sering kita
jumpai adalah limbah yang berasal dari rumah tangga. Pertumbuhan jumlah
penduduk yang semakin pesat dan diiringi dengan semakin bertambahnya
permukiman akan berpengaruh terhadap jumlah limbah yang berasal dari
aktifitas dalam rumah tangga. Kondisi perairan di kota-kota besar
mempunyai kondisi yang sangat buruk. Pencemaran air sungai yang
meningkat khususnya pada sungai-sungai yang melintasi perkotaan dan
permukiman yang padat. Hal itu disebabkan karena sistem pengolahan dan
pembuangan limbah rumah tangga di kota-kota besar masih buruk, yaitu
mengalirkan secara langsung melalui saluran pembuangan menuju
pembuangan akhir.
Pembuangan limbah rumah tangga jika tidak dikelola dengan baik dapat
memberikan dampak negatif pada lingkungan. Untuk mengurangi dampak
negatif tersebut maka perlu suatu upaya pengelolaan limbah rumah rumah
tangga. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi pencemaran
tersebut diantaranya dengan memanfaatkan limbah rumah tangga tersebut
sebagai bahan baku untuk energi aternatif biogas.
6
biogas memiliki banyak keuntungan, yaitu mengurangi efek rumah kaca,
mengurangi bau yang tidak sedap, mencegah penyebaran penyakit, serta
menghasilkan panas dan daya (mekanis/listrik). Pemanfaatan limbah dengan
cara seperti ini juga dapat mengatasi naiknya harga bahan bakar gas (LPG).
7
3. Untuk mengkaji kemungkinan produksi biogas dapat mengatasi krisis
energi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Biogas
2.1.1. Pengertian
Biogas merupakan bahan bakar gas yang dihasilkan oleh
aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik
termasuk diantaranya kotoran manusia dan hewan, limbah
domestik (rumah tangga), atau degradasi anaerobik bahan-bahan
organik oleh bakteri-bakteri anaerobik. Metana dalam biogas, bila
terbakar akan relatif lebih bersih daripada batubara, dan
menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon
dioksida yang lebih sedikit.
8
dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik pada
tanaman/budidaya pertanian. Manfaat energi biogas yang lebih
penting lagi adalah mengurangi ketergantungan terhadap
pemakaian bahan bakar minyak bumi yang tidak bisa diperbaharui.
9
c. Tahap Pembentukan Gas Metana (Methanogenesis)
Pada tahap ini, bakteri Methanobacterium mengubah
senyawa hasil proses asidifikasi menjadi metana dan CO 2 dalam
kondisi anaerob. Proses pembentukan gas metana ini termasuk
reaksi eksotermis.
Sumber : http://eprints.undip.ac.id/45408/3/BAB_II.pdf
[ diakses tanggal 14 Februari 2022 ]
b. Jenis Bakteri
Ada dua kelompok yang berpengaruh pada pembuatan
biogas yaitu bakteri-bakteri pembentuk asam (Acetobacter
aceti) dan bakteri pembentuk gas metana (methanobacterium).
Bakteri ini memecah bahan organik menjadi asam-asam lemak.
Asam-asam lemak hasil penguraian oleh bakteri asam kemudian
diuraikan lebih lanjut menjadi biogas oleh bakteri metana.
Jenis-jenis bakteri ini sudah terdapat dalam kotoran-kotoran
hewan yang digunakan.
10
sangat mempengaruhi kerja mikroba ini. pH antara 6.8 sampai 8
merupakan pH optimum dalam proses pembentukan biogas.
d. Suhu
Suhu lingkungan juga menentukan aktif tidaknya bakteri
yang berperan dalam pembuatan biogas. Perkembangbiakan
bakteri sangat dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang terlalu tinggi
atau rendah dapat menyebabkan kurang atau tidak aktifnya
mikroba penghasil biogas, sehingga kurang baik untuk proses
pembentukan biogas. Suhu yang baik adalah kisaran 32-37o C
merupakan suhu yang baik untuk pembentukan biogas.
Sumber : http://eprints.undip.ac.id/45408/3/BAB_II.pdf [ diakses
tanggal 14 Februari 2022 ]
b. Air Limbah
Limbah cair domestic (domestic wastewater) yaitu limbah cair
yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran, penginapan,
mall dan lain-lain. Contoh : air bekas cucian pakaian atau
peralatan makan, air bekas mandi, sisa makanan berwujud cair
dan lain-lain.
c. Kotoran Manusia
Limbah tersebut meliputi tinja dan urine. Menurut Suparmin,
keseimbangan ekosistem tanah, air, dan udara dapat terganggu
karena pencemaran ekosistem oleh berbagai jenis bahan pencemar
biologis, kimiawi, maupun fisik yang terdapat pada tinja dan
limbah cair. Oleh karena itu, pembuangan tinja dan limbah cair
yang aman dan saniter, akan mencegah pencemaran lingkungan.
11
2.3. Pencemaran Lingkungan
2.3.1. Pengertian
Pencemaran lingkungan adakah proses perubahan ekosistem
baik secara fisik, kimia, atau perilaku biologis yang bisa
mengganggu kehidupan manusia karena dinilai dapat merusak
sumberdaya yang ada di alam yang ada di bumi, bahkan keadaan
ini dapat menyebabkan bencana alam (Palar,1994)
2.3.2. Jenis-Jenis Pencemaran
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi karena adanya zat-zat polutan
yang mengotori udara. Zat-zat polutan ini dapat dihasilkan dari
penggunaan alat-alat tertentu, seperti AC, kendaraan bermotor,
dan hair dryer. Selain itu, zat-zat polutan juga dapat dihasilkan
dari aktivitas yang dilakukan oleh manusia, seperti membakar
sampah, menggunakan pestisida untuk membunuh hama di
lahan pertanian, dan aktivitas pabrik yang menimbulkan asap.
2. Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi karena adanya zat-zat polutan yang
masuk ke dalam sumber air, seperti insektisida, kotoran,
limbah, pupuk, dan sampah. Air yang tercemar akan berbau,
keruh, dan berwarna, sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.
Jika dikonsumsi, air tersebut akan mengganggu kesehatan.
3. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah terjadi karena adanya zat-zat polutan
yang masuk ke dalam lapisan tanah sehingga kualitas tanah
menurun. Zat-zat polutan tersebut dapat berasal dari tumpahan
minyak, kebocoran limbah yang berbentuk cair, pestisida yang
digunakan secara berlebihan, cairan dari timbunan sampah,
serta zat-zat lainnya, seperti arsen, besi, cadmium, chloride,
chromium, fluor, mercury, lead, nitrate, silver, selenium, dan
sulfate.
2.4. Krisis Energi
2.4.1. Pengertian
Krisis energi adalah kekurangan atau gangguan pada
penyediaan pasokan energi, menurut Collinsdictionary. Krisis
energi juga dapat diartikan sebagai kurangnya persediaan sumber
daya energi atau peningkatan terhadap harga sumber daya, seperti
minyak bumi. Menurut Charles E. Garrison dalam penelitiannya
12
yang diterbitkan dalam Springerlink, konsep krisis energi terlihat
muncul dari proses sosial dan merupakan metafora yang terkait
dengan rangkaian peristiwa. Sifat metafora adalah untuk
menekankan aspek-aspek tertentu dan mengaburkan aspek-aspek
lain dari rangkaian peristiwa yang dirujuknya.
2.4.2. Pengertian
BAB III
METODE PENELITIAN
Pengumpulan Referensi
Analisis Data
13
dimulai dengan membuat Bab I dan Bab II yang selesai pada tanggal 12
Februari 2022 di rumah masing-masing. Dilanjutkan dengan Bab III, Bab IV,
dan Bab V yang secara keseluruhan selesai pada tanggal 19 Februari 2022.
3.3. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan kajian ini adalah :
1. Laptop
2. Hanphone
3. Alat tulis
4. Kertas
5. Print
14
DIAGRAM ALIR PEMBUATAN BIOGAS
Pengumpulan Data
Analisis
Biogas
BAB IV
15
3
4
1.1. Analisis Data
Dari hasil pengujian alat reaktor dan pengukuran data yang telah
dilakukan pada tahap sebelumnya, didapatkan hasil bahwa pengaruh mulai
timbulnya pada hari kelima dan menghasilkan biogas, volume dan tekanan
gas juga temperatur yang dihasilkan dapat dilihat dalam tabel berikut :
16
Grafik hubungan Tekanan terhadap hari produksi biogas
17
meningkat seiring bertambahnya hari. Namun pada hari ke-30 pertumbuhan
volume biogas telah mencapai hasil yang tertinggi yaitu sebesar 98,39 liter.
Volume biogas terus menurun, namun masih dalam jumlah yang besar dan
pada hari ke-50 jumlah volume biogas kembali surut yaitu pada angka 29,50
liter. Sehingga diperkirakan pertumbuhan biogas sudah tidak ada lagi.
Dengan demikian jumlah volume yang dihasilkan secara keseluruhan selama
proses fermentasi sebesar 554,32 liter dengan limbah rumah tangga yang
digunakan sebanyak 100 liter.
Pada grafik hubungan tekanan biogas, yang terjadi hampir sama dengan
volume biogas, yaitu mulai tumbuh tekanan pada hari ke-4 yaitu sebesar
101.65 kN/m2 . Pertumbuhan tekanan terus bertambah seiring berjalannya
hari dan puncak pertumbuhan terjadi pada hari ke-30 yaitu sebesar 106.50
kN/m2 . Selanjutnya pertumbuhan tekanan terus turun hingga hari ke-50,
besar tekanan yang terjadi sebesar 102.65 kN/m2 .
Pada kedua grafik di atas, yang terjadi yaitu pada proses fermentasi juga
tidak jauh berbeda dari masing-masing hari yaitu berkisar antara 29°C –
31°C. Hal ini dapat dinyatakan bahwa proses fermentasi berlangsung pada
kondisi temperatur yang baik untuk pertumbuhan biogas, yang berkisar
antara 25°C – 40°C. Seperti yang ditampilkan dalam grafik di atas.
Pertumbuhan biogas masih terus terjadi lebih dari 50 hari, namun
pertumbuhannya sangat kecil sekali. Maka diambil waktu produktif pada
fermentasi hanya sampi hari ke-50 saja.
1.2. Pembahasan
1. Proses Pembuatan Biogas dari Limbah Rumah Tangga
18
2. Menentukan Perbandingan
Menentukan perbandingan jumlah antara limbah rumah tangga dengan
air dan kotoran sapi. Limbah rumah tangga sebesar 80 liter, air 14 liter,
dan kotoran sapi 6 kilogram. Semuanya dicampur menjadi satu dan
dimasukkan ke dalam reaktor lalu ditutup.
3. Pengujian Alat
Melakukan proses fermentasi terhadap limbah rumah tangga, dengan
memasukkan limbah ke dalam drum reaktor kemudian ditutup untuk
mendapatkan proses anaerob yaitu proses fermentasi tanpa udara luar.
4. Pengukuran
Pengukuran yang dilakukan pada reaktor yaitu temperatur biogas di
dalam dan di luar sekitar reaktor (digester), tekanan biogas di dalam
reaktor serta volume biogas. Pengukuran ini dilakukan setiap hari
hingga hari terakhir dimana volume dan tekanan biogas yang
dihasilkan mulai sedikit.
19
7. Biogas dikumpulkan di dalam penampungan, lalu di uji dengan
menggunakan kompor gas.
Pengumpulan Data
Analisis Biogas
20
2. Penggunaan Biogas dapat Mengatasi Pencemaran Lingkungan Akibat
Limbah Rumah Tangga
Dengan pengolahan limbah rumah tangga menjadi biogas,
permasalahan lingkungan dapat diatasi, terutama masalah polusi tanah dan
air. Perlu diketahui bahwa tempat pembuangan sampah yang melimpah
dapat menyebarkan bau busuk serta memungkinkan penyebaran cairan
beracun ke sumber air bawah tanah. Ini menjadi masalah besar yang masih
dihadapi oleh manusia di seluruh dunia saat ini. Sehingga biogas menjadi
salah satu alternatif untuk pengelolaan sampah yang lebih baik guna
menyelamatkan tanah dan air dari ancaman polusi yang membahayakan.
Berbagai limbah rumah tangga ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan
produksi biogas. Contohnya dalam penelitian ini yaitu limbah cair tahu
dan kotoran sapi, limbah ini sangat produktif diolah menjadi biogas.
Selain itu, setiap unit biogas yang dibangun dapat membantu mengurangi
emisi gas rumah kaca melalui berbagai cara. Pertama, setiap unit biogas
dapat membantu pengurangan emisi CO2 akibat penggunaan kayu bakar.
Penggunaan kayu bakar untuk memasak akan menghasilkan gas CO2 yang
dapat merusak lingkungan dan menghasilkan asap akibat pembakaran
yang tidak sempurna yang dapat mempengaruhi kesehatan paru-paru.
Selain itu, karena penggunaan biogas dapat menggantikan penggunaan
kayu bakar, maka hal ini dapat melindungi hutan dari penggundulan
(deforestasi) sehingga kelestarian hutan dapat terjaga.
Biogas merupakan energi yang ramah lingkungan karena tidak
menghasilkan asap dan limbahnya mengandung unsur yang dibutuhkan
oleh tanaman.
3. Produksi Biogas dapat Mengatasi Krisis Energi
Melalui data yang didapatkan, limbah rumah tangga sangat
produktif digunakan sebagai bahan bakar jika diolah dengan serius.
Hampir setiap kegiatan manusia menggunakan minyak atau gas bumi
untuk mempermudah proses kerjanya. Namun sayangnya, minyak dan gas
21
bumi merupakan sumber daya alam yang tak terbarukan. Artinya, minyak
dan gas bumi tidak dapat diproduksi sehingga penggunaannya bersifat
terbatas. Jika manusia terus menggunakan minyak dan gas secara terus
menerus semakin lama ketersediaannya akan habis dan bisa menyebabkan
kelangkaan. Biogas merupakan sumber energi terbarukan dapat dijadikan
sebagai energi alternatif pengganti energi yang berasal dari fosil seperti
minyak bumi dan gas alam. Ini diperlukan mengingat kegiatan eksplorasi
dan eksploitasi energi yang berasal dari fosil terus meningkat, sedangkan
energi tersebut adalah energi yang tidak dapat diperbarui. Selain itu,
penggunaan energi fosil juga menghasilkan limbah yang dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan. Pemanfaatan limbah organik untuk
produksi biogas dapat memperkecil konsumsi energi fosil serta
mengurangi pencemaran lingkungan. Biogas dihasilkan dari proses
pemecahan bahan limbah organik yang melibatkan aktivitas bakteri
anaerob dalam kondisi anaerobik dalam suatu digester. Komposisi utama
biogas adalah Metana (CH4), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen (H2) dan
Hidrogen Sulfida (H2S).
22
Sumber : BPPT., 1997a
Dari semua unsur tersebut yang berperan dalam menentukan kualitas biogas
yaitu gas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2). Kemurnian metana dari
hasil biogas tersebut jadi penting karena akan mempengaruhi nilai kalor yang
dihasilkan. Bila kadar CH4 tinggi maka biogas tersebut akan memiliki nilai
kalor yang tinggi. Sebaliknya jika kadar CO2 yang tinggi maka akan
mengakibatkan nilai kalor biogas tersebut rendah.
Banyak biogas yang dihasilkan dalam pengolahan biogas pada
penelitian ini sebanyak 554,32 liter. Pengolahan menggunakan reaktor
berkapasitas 120 liter dan diisi dengan limbah rumah tangga sebanyak 100
liter. Biogas sebanyak 554,32 liter atau 0,55432 m3 jika dinilai dengan kalori
yang dimiliki oleh biogas sekitar 4785 kka/ m 3 atau 4,785 kka/liter akan
dihasilkan kalori sebanyak 2.652 kilokalori.
Berdasarkan fermentasi limbah rumah tangga yang telah dilakukan pada
reaktor biogas, maka diketahui waktu optimal yang diperlukan kurang lebih
50 hari, sedangkan pembentukan biogas maksimum terjadi pada hari ke-30
dengan pertumbuhan yang tidak aktif pada hari ke-50. Meskipun demikian,
biogas masih dapat dihasilkan tetapi dalam jumlah yang sedikit, sehingga
proses fermentasi dapat dihentikan.
BAB V
5.1. Kesimpulan
23
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, didapat kesimpulan sebagai
berikut:
1. Produksi biogas dapat mengatasi pencemaran lingkungan akibat limbah
rumah tangga dan cara mengatasi krisis energi. Biogas yang diolah dari
limbah rumah tangga dapat menghasilkan bahan bakar gas untuk
menggantikan gas LPG.
2. Kandungan dalam biogas meliputi metana (CH4) dan karbon dioksida
(CO2), hidrogen sulfida (H2S), hidrogen (H2), nitrogen (N2), karbon
monoksida (CO) dan oksigen (O2).
3. Dari 100 liter limbah rumah tangga ditambah dengan kotoran sapi setelah
difermentasi dan menghasilkan biogas sebanyak 554,32 liter.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, beberapa saran dari peneliti
disampaikan sebagai berikut :
1. Perlu adanya diversifikasi bahan baku biogas lain untuk mencari produk
biogas yang lebih menguntungkan.
2. Saat produksi biogas menurun, sebaiknya proses fermentasi biogas
dihentikan.
3. Untuk mendapatkan hasil biogas yang optimal perlu dilakukan beberapa
perlakuan seperti mengaduk limbah secara berkala untuk mengaktifkan
mikroba penghasil gas metana.
24
DAFTAR PUSTAKA
Goendi, Sunanto., dkk. 2008. Kajian Model Digester Limbah Cair Tahu Untuk
Produksi Biogas Berdasarkan Waktu Penguraian. Prosiding Seminar
Nasional Teknik Pertanian 2008, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Wahyuni, S. 2013. Biogas Energi Alternatif Pengganti BBM, Gas, dan Listrik.
PT. Agro Media Pustaka. Jakarta Selatan. 117 hlm.
25
Marsudi. 2012. Produksi Biogas dari Limbah Rumah Tangga sebagai Upaya
Mengatasi Krisis Energi dan Pencemaran Lingkungan.
https://www.researchgate.net/publication/322720078_PRODUKSI_BIOG
AS_DARI_LIMBAH_RUMAH_TANGGA_SEBAGAI_UPAYA_MENG
ATASI_KRISIS_ENERGI_DAN_PENCEMARAN_LINGKUNGAN/
fulltext/5a6b2931458515b2d05399db/PRODUKSI-BIOGAS-DARI-
LIMBAH-RUMAH-TANGGA-SEBAGAI-UPAYA-MENGATASI-
KRISIS-ENERGI-DAN-PENCEMARAN-LINGKUNGAN.pdf [ diakses
tanggal 12 Februari 2022 ]
http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/aksi/mitigasi/implementasi/309-
pengelolaan-limbah-ternak-menjadi-biogas [diakses tanggal 18 Februari
2022]
LAMPIRAN
26
Sumber : http://bit.lipi.go.id/news/karya-terbaik-lomba-desain-infografis-dari-peserta-workshop-
infografis-yang-diselenggarakan-upt-balai-informasi-teknologi-lipi [ diakses tanggal 18
Februari 2022]
27