Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PROYEK KEGIATAN PEMBELAJARAN

PATRIOTRISME
“Kampanye Pengurangan Plastik dalam Lingkungan Kantin Kampus
untuk Menangani Perubahan Iklim”

Dosen pengampu: Ir. Rini Rahayu Sihmawati, MP., MM

Disusun Oleh:
Feroxanna Tjandra 1312200038
Windiana Wahyu 1222200112
Faridah Shabrina Ayuni 1222200127
Putri Rima Nirwana 1222200190
Devi Nadhilah 1312200055
Frida Tri 1312200001

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945


SURABAYA
2023

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Mahasa Esa yang telah memberikan
petunjuk dan kekuatan kepada kami dalam menyusun proposal ini. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu kami, Ir. Rini Rahayu Sihmawati, MP.,
MM, yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan inspirasi dalam pengembangan proyek ini.
Kami, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, dengan penuh semangat dan
kepedulian akan masa depan bumi ini, dengan rendah hati mempersembahkan proposal kegiatan
pembelajaran Patriotisme yang berjudul "Kampanye Pengurangan Plastik dalam Lingkungan
Kantin Kampus untuk Menangani Perubahan Iklim."

Proyek ini bertujuan untuk mengatasi dua permasalahan serius, yaitu perubahan iklim dan
pencemaran plastik, yang semakin meresahkan dunia saat ini. Kami ingin mengucapkan terima
kasih kepada seluruh anggota tim yang telah berperan serta secara aktif dalam penyusunan
proposal ini. Semangat, dedikasi, dan kerjasama tim telah menjadi fondasi kuat dalam
menciptakan proposal ini. Kami berharap proposal ini dapat menjadi pijakan pertama menuju
implementasi proyek yang akan menginspirasi, edukasi, dan memotivasi seluruh komunitas
kampus kami untuk berkontribusi dalam upaya global mengatasi perubahan iklim dan menjaga
keberlanjutan bumi kita.

Akhir kata, kami memohon doa restu dan dukungan dari semua pihak agar proyek ini
dapat terwujud dengan sukses. Semoga proyek ini akan membawa manfaat positif bagi
lingkungan, kampus, dan dunia kita yang indah. Terima kasih.

Surabaya, 7 November 2023

Tim Penulis

2
Daftar Isi

Judul……………………………………………………………………….………………………1
Kata Pengantar………………………………………………………………….…………………2
Daftar Isi…………………………………………………………………………………………..3
BAB I. Pendahuluan………………………………………………………………………………4
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….…………..5
1.2 Identifikasi Permasalahan………………………………………………….………….5
BAB II. Gambaran Umum Proyek………………………………………………………………..6
BAB III. Metode Pelaksanaan Proyek…………………………………………………………….7
BAB IV. Hasil yang Dicapai………………………………………………………………………
8
4.1 Hasil yang Dicapai dalam Pelaksaan Proyek….….….………………………………10
4.2 Faktor Penghambat dan Keberhasilan Pelaksanaan Proyek……………….….……..11
BAB V. Penutup………………………………………………………………...
………………..12
5.1. Simpulan…………………………………………………………………….………………13
5.2 Saran…………………………………………………………………………………………14
Daftar Pusaka…………………………………………………………………………………….15
Lampiran…………………………………………………………………………………………16

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tidak ada negara yang tidak mempunyai masalah tentang iklim. Hampir seluruh negara
di belahan dunia ini memiliki masalah dalam perubahan iklim. Saat ini telah banyak
kerugian yang disebabkan oleh adanya perubahan iklim.Sampai sekarang pun masalah ini
masih susah diatasi walaupun sudah ditemukan cara-cara efektif yang dapat digunakan. Berbagai
program pun sudah dicanangkan baik oleh pemerintah maupun komunitas social yang
banyak tersebar dimasyarakat. Pada tahun 2017, bencana terkait perubahan iklim telah
menewaskan 1,3juta orang dan menyebabkan 4,4 miliar terluka. Angka ini bukan
merupakan angka yang sedikit untuk keberlagsungan hidup manusia. Tak hanya itu,
kerugianterkait perubahan iklim ini mencapai ratusan miliar dolar, ini belum lagi dampak
manusia dari bencana geo-fisik yang mana 91 persennya adalah masalah terkai tiklim.
Berdasarkan fakta yang ada, kurang lebih manusia telah menyebabkan 1,0° C
pemanasan global di atas tingkat pra industri. Permukaan laut juga telahnaik sekitaran 20 cm
sejak 1880 dan diperkirakan akan naik lagi 30 hingga 122cm atau satu hingga empat kaki pada
tahun 2020. Sementara itu, untuk membatasi pemanasan hingga 1,5° C, emisi CO2 global
haruslah turun hingga 45 persenantara 2010 dan 2030 serta mencapai nol bersih pada tahun
2050. Sekitar 18 sektor energi sendiri akan menciptakan 18 juta lebih banyak pekerjaan pada
tahun 2030 yang difokuskan khusus pa da energi terbarukan danenergi berkelanjutan. Selain itu,
aksi iklim yang berani bias memicu setidaknyaUS $ 26 triliun manfaat ekonomi pada tahun
2030.Permasalahan iklim yang ada membuat beberapa dampak pada kehidupan manusia. Salah
satunya dalam bidang perairan. Masalah iklim yang ada membuat suhu bumi rata-rata semakin
meningkat. Panasnya suhu yang semakin maningkat mengakibatkan sulitnya sumber air
mengeluarkan air. Sumber-sumber air menjadi kering karena panasnya suhu yang ada. Dalam
makalah ini akan dibahas bagaimana dampak peningkatan masalah perubahan iklim yang
mengakibatkan adanya kekeringan atau krisis air dibeberapa wilayah khususnya di
Indonesia. Selain itu, dalam makalah ini juga akan dibahas bagaimana perkembangan
masalah kekeringan yang ada dengan bagaimana cara menangani masalah yang ada di
daerah di Indonesia.

4
Isu lingkungan paling dominan pada dekade terakhir ini adalah isu pemanasan global
beserta tata kaitan permasalahannya. Pemanasan global membangkitkan fenomena perubahan
iklim yang pada gilirannya menjadi biang bencana lingkungan dari skala paling kecil sampai
dengan bencana lingkungan dahsyat yang berpotensi meluluhlantakkan kehidupan di bumi.
Bencana itu antara lain berupa badai yang dari tahun ketahun semakin ganas, iklim yang tidak
stabil, temperatur yang meningkat, kenaikan muka air laut, mencairnya es di kutub, banjir dan
sebagainya.

Perubahan iklim telah menjadi tantangan global yang mendesak yang memengaruhi
seluruh dunia. Perubahan iklim disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca ke atmosfer,
yang mengakibatkan peningkatan suhu global, pola cuaca yang tidak stabil, kenaikan permukaan
air laut, dan dampak ekologis yang serius. Upaya untuk mengatasi perubahan iklim memerlukan
tindakan konkret di semua tingkatan masyarakat, termasuk lingkungan kampus. Salah satu
sumber masalah perubahan iklim adalah penggunaan plastik yang berlebihan dan pengelolaan
limbah plastik yang tidak berkelanjutan. Plastik adalah bahan yang umum digunakan dalam
berbagai aspek kehidupan sehari-hari, tetapi produksi, penggunaan, dan pembuangan plastik
memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan perubahan iklim.

Sampah mempunyai kontribusi besar terhadap meningkatnya emisi gas rumah kaca
karena penumpukan sampah tanpa diolah akan melepaskan gas metana/methane (CH4). Setiap 1
ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metana. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang
terus meningkat, diperkirakan pada tahun 2020, sampah yang dihasilkan sekitar 500 juta kg/hari
atau 190 ribu ton/tahun. Ini berarti pada tahun tersebut Indonesia akan mengemisikan gas metana
ke atmosfer sebesar 9500 ton, jika kita tidak mengambil tindakan untuk menguranginya maka
berdasarkan laporan UNEP (United Nations Environmental Program) diperkirakan akan terjadi
kekurangan air di Timur Tengah, hilangnya delta sungai Nil, sepertiga bagian Bangladesh
terancam, hilangnya kepulauan Maldives, Gurun Sahara bergerak dari Mediterania ke arah
Selatan Spanyol dari Sicilia, pantai-pantai Mediterania akan hilang dengan meningkatnya
permukaan air laut, hutan-hutan (Kanada, Rusia, Amazon) rusak akibat panas dan kekeringan,
pencairan es disertai tanah longsor, rusaknya fondasi pipa saluran minya, rumah dan jalan,
ancaman topanbadai di Florida dan bagian Selatan US. Tak cuma itu, banyak anak dan orang

5
dewasa yang menderita penyakit pernafasan dan yang lebih signifikan lagi, ilmuwan dunia telah
menemukan bahwa es di kutub telah mengalami penyusutan akibat pemanasan secara global.
Demikian juga, hampir sebagian besar alam Indonesia telah rusak.

Fakta menunjukkan bahwa sampah adalah salah satu penyumbang gas rumah kaca dalam
bentuk CH4 dan CO2 (karbondioksida). Pembuangan sampah terbuka (open dumping) di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sampah mengakibatkan sampah organik yang tertimbun mengalami
dekomposisi secara anaerobik. Proses itu menghasilkan gas CH4 (methane). Sampah yang
dibakar juga akan menghasilkan gas CO2. Gas methan mempunyai kekuatan merusak 20 kali
lipat dari gas CO2.

Secara alamiah panas matahari yang masuk ke bumi, sebagian akan diserap oleh
permukaan bumi, sementara sebagian lagi akan dipantulkan kembali ke luar angkasa. Dengan
adanya lapisan gas rumah kaca yang berada di atmosfer menyebabkan terhambatnya panas
matahari yang hendak dipantulkan ke luar angkasa untuk menembus atmosfer. Peristiwa
terperangkapnya panas matahari di permukaan bumi ini dikenal dengan istilah efek rumah kaca.
Berdasarkan penelitian para ahli, perubahan iklim diketahui akan menimbulkan dampak-
dampak yang merugikan bagi kehidupan umat manusia. Kekeringan, gagal panen, krisis pangan
dan air bersih, hujan badai, banjir dan tanah longsor, serta wabah penyakit tropis dan sebagainya.
Oleh karena itu, demi kelangsungan hidup manusia, kita harus segera berupaya mengurangi
kegiatan yang mengeluarkan emisi gas rumah kaca guna menghambat laju terjadinya perubahan
iklim.

Pada tahap produksi, pembuatan plastik memerlukan minyak bumi dan gas alam sebagai
bahan baku. Proses ini menghasilkan emisi gas rumah kaca, termasuk dioksida karbon, yang
berkontribusi pada pemanasan global. Selain itu, limbah plastik yang tidak terurai dengan baik
dapat menghasilkan metana ketika terurai di tempat pembuangan sampah, yang merupakan gas
rumah kaca yang sangat kuat. Dengan kata lain, penggunaan plastik dan pengelolaan limbah
plastik yang tidak berkelanjutan adalah faktor yang berkontribusi pada perubahan iklim.

6
Perubahan iklim dalam prosesnya terjadi secara perlahan sehingga dampaknya tidak
langsung dirasakan saat ini, namun akan sangat terasa bagi generasi mendatang.
Berikut ini adalah beberapa dampak yang akan terjadi akibat perubahan iklim di indonesia :
1. Kenaikan temperatur dan berubahnya musim
2. Naiknya permukaan air laut
3. Dampak perubahan iklim terhadap sektor perikanan
4. Dampak perubahan iklim terhadap sektor kehutanan
5. Dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian
6. Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan

Oleh karena itu, mengurangi penggunaan plastik dan mengelola limbah plastik secara
berkelanjutan adalah langkah penting dalam upaya penanganan perubahan iklim. Di sinilah peran
lingkungan kampus, terutama lingkungan kantin kampus, sangat penting dalam mengambil
tindakan yang konkret dan memberikan contoh yang baik. Kantin kampus seringkali menjadi
sumber utama penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan kampus. Oleh karena itu, fokus
proyek kampanye adalah untuk mengurangi penggunaan plastik di lingkungan kantin kampus.
Dengan mengurangi penggunaan plastik di kantin kampus dan mengedukasi pedagang kaki lima
di sekitar kampus tentang alternatif yang ramah lingkungan, kita dapat mencapai pengurangan
plastik yang signifikan di lingkungan kampus dan membantu dalam upaya global untuk
mengatasi perubahan iklim.

Melalui edukasi, kesadaran, dan perubahan perilaku, proyek kampanye bertujuan untuk
menciptakan lingkungan kampus yang lebih ramah lingkungan dan membantu dalam upaya
global untuk mengatasi perubahan iklim. Keseluruhan proyek ini mewakili kontribusi nyata
terhadap tujuan pengurangan emisi gas rumah kaca dan perlindungan lingkungan yang
berkelanjutan.

1.2 Identifikasi masalah

1. Kesadaran yang Rendah akan Dampak Plastik Sekali Pakai


2. Kurangnya Kesadaran akan Masalah Perubahan Iklim

7
3. Kesadaran yang Rendah terhadap Alternatif Plastik Ramah Lingkungan
4. Kesadaran Kurangnya Dampak Pribadi

8
BAB II
GAMBARAN UMUM PROYEK

Langkah-langkah utama dalam proyek "Kampanye Pengurangan Plastik di Kantin


Kampus" melibatkan serangkaian tindakan konkret untuk meningkatkan kesadaran dan
mengubah perilaku di lingkungan kantin kampus. Pertama, tim proyek akan mendesain dan
menempelkan serangkaian poster kesadaran di seluruh kantin kampus. Poster-poster ini akan
memvisualisasikan dampak negatif penggunaan plastik sekali pakai terhadap lingkungan dan
perubahan iklim, dengan harapan bahwa pesan yang kuat akan menggugah perasaan pengunjung
kantin.

Selanjutnya, proyek ini akan melibatkan sosialisasi langsung dengan penjaga kantin. Tim
proyek akan berkomunikasi dengan penjaga kantin untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang dampak negatif plastik sekali pakai. Mereka juga akan mempromosikan
alternatif yang lebih ramah lingkungan dan memberikan informasi tentang cara memperoleh
produk-produk tersebut. Tujuan dari langkah ini adalah untuk mendapatkan dukungan aktif dari
penjaga kantin dalam pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di barang dagangan mereka.

Selain itu, proyek ini akan fokus pada promosi alternatif plastik yang lebih berkelanjutan
kepada pengunjung kantin. Informasi akan diberikan kepada pengunjung tentang produk-produk
seperti sedotan kertas, wadah makanan tahan lama, dan tas belanja kain, serta tempat
membelinya. Dengan memberikan opsi yang lebih ramah lingkungan, proyek ini berharap dapat
mendorong perubahan perilaku di kalangan pengunjung kantin.

Terakhir, tim proyek akan melakukan pemantauan dan evaluasi untuk mengukur dampak
kampanye. Data yang terkumpul akan digunakan untuk menilai apakah ada perubahan yang
signifikan dalam penggunaan plastik sekali pakai dan penggunaan alternatif yang lebih
berkelanjutan. Hasil pemantauan akan membantu dalam menilai keberhasilan kampanye dan
mengidentifikasi area-area yang memerlukan peningkatan lebih lanjut dalam upaya pengurangan
plastik di kantin kampus.

9
BAB III
METODE PELAKSANAAN PROYEK

1. Desain Poster Kesadaran


Waktu: Rabu, 8 November 2023 - Senin, 13 November 2023
Tempat: Desain poster dapat dilakukan di kampus atau secara daring oleh tim proyek.
Tim proyek akan merancang serangkaian poster kesadaran yang kuat dan informatif yang
mencerminkan dampak negatif penggunaan plastik sekali pakai pada lingkungan dan
perubahan iklim. Poster-poster ini harus menciptakan pesan yang jelas dan
memvisualisasikan masalah serta solusi.

2. Penempelan Poster
Waktu: Selasa, 14 November 2023.
Tempat: Kantin kampus.
Pada tanggal 14 November 2023, tim proyek akan memasang poster di seluruh area
kantin kampus. Poster-poster ini akan ditempel di dinding, pintu, dan area-area strategis
lainnya agar mudah terlihat oleh pengunjung kantin.

3. Sosialisasi dengan Penjaga Kantin


Waktu: Selasa, 14 November 2023.
Tempat: Kantin kampus.
Tim proyek akan mengatur pertemuan langsung dengan penjaga kantin untuk
menyampaikan pesan kampanye. Mereka akan menjelaskan dampak negatif plastik sekali
pakai dan mempromosikan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Pertemuan ini juga
akan memberikan kesempatan bagi penjaga kantin untuk mengajukan pertanyaan atau
memberikan masukan.

10
4. Promosi Alternatif Plastik Ramah Lingkungan
Waktu: Selasa, 14 November 2023.
Tempat: Kantin kampus.
Tim proyek akan memulai promosi alternatif plastik ramah lingkungan kepada
pengunjung kantin. Informasi akan diberikan tentang produk plastik yang ramah
lingkungan, seperti sedotan kertas, wadah makanan tahan lama, dan tas belanja kain, serta
tempat membelinya.

11
PENUTUP

Program pengurangan plastik dalam lingkungan kampus merupakan langkah berani yang tidak
hanya mengurangi dampak lingkungan yang merugikan, tetapi juga berperan penting dalam
menangani perubahan iklim. Kampus-kampus yang mengambil inisiatif ini menunjukkan
kesadaran akan tanggung jawab lingkungan dan komitmen untuk bertindak.

Pengurangan plastik bukan hanya tentang mengurangi limbah, tetapi juga tentang meminimalkan
jejak karbon dan mengurangi konsumsi sumber daya yang berharga. Dengan melibatkan
mahasiswa, staf, dan pihak berkepentingan, program semacam ini menciptakan komunitas yang
berfokus pada kesadaran iklim dan keberlanjutan.

Dengan cara ini, program pengurangan plastik dalam lingkungan kampus adalah contoh nyata
bagaimana tindakan lokal dapat memiliki dampak global. Melalui inovasi, kolaborasi, dan
pendidikan, kampus-kampus dapat menjadi garda terdepan dalam melawan perubahan iklim dan
memastikan bahwa generasi masa depan akan mewarisi planet yang lebih baik.

Kita semua memiliki peran dalam melindungi bumi, dan program-program semacam ini
membuktikan bahwa langkah-langkah kecil di tingkat kampus dapat memiliki dampak besar
pada tantangan perubahan iklim yang lebih luas. Dengan kerja sama dan kesadaran yang terus
berkembang, kita dapat bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih hijau dan
berkelanjutan bagi seluruh planet.

12
DAFTAR PUSTAKA

Christiana, R., Anggraini, I., & Syahwanti, H. (2020). Sosialisasi Pemanfaatan Limbah
Plastik Sebagai Bahan Pembuatan Paving Blok Untuk Menumbuhkan Jiwa
Kewirausahaan Pada Mahasiswa. Jurnal Pengabdi, 3(1), 33.
https://doi.org/10.26418/jplp2km.v3i1.39662

Dian W. Kurniawidi, Teguh Ardianto, Syamsuddin, Siti Alaa’, Amrul Ikhsan, & Susi
Rahayu. (2021). Pemilahan Sampah Plastik Untuk Mendukung Program Zero
Waste Pada Pusat Daur Ulang Sampah Bajang Peripih Doro, Pringgarata,
Lombok Tengah Tahun 2021. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(4),
402–409. https://doi.org/10.29303/jpmpi.v4i4.1159

Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (UN-ES - CAP).
https://www.unescap.org/sites/default/d8files/event-documents/SB%20Baseline
%20Report_Bahasa.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai