Anda di halaman 1dari 12

Bahaya Pemanasan Global Terhadap Bumi

Nama Anggota:

1. Maherizky Dwi Maharani


2. Nabillah Indah Lestari
3. Naila Pebri Khalisa Putri
4. Natasya Maulina
5. Rahma Dhani

Kelas: XI MIPA 4

Guru pembimbing: Enderawati, M.Pd.

SMA NEGERI 01 BENGKULU SELATAN


TAHUN AJARAN 2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Bahaya Pemanasan
Global Terhadap Bumi ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu
Endrawati M.Pd pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Bahayanya Pemanasan Global bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Endrwati M.Pd, selaku guru Bahasa


Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Manna, 22 Januari 2022


DAFTAR ISI

Judul

Kata pengantar

Halaman

Halaman judul ................................................................................ i

Kata Pengantar ................................................................................ ii

Daftar Isi.......................................................................................... iii

Daftar Gambar.................................................................................. v

BAB I.

PENDAHULUAN ………….. …………………………………….. 1

I. 1. Latar Belakang Masalah.. …………………………………….. 1

I. 2. Rumusan Masalah …………………........................................ 1

I. 3. Tujuan Penulisan ….. ............................................................... 2

I. 4. Manfaat Penulisan ……............................................................ 2

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 3

II.1. Pemanasan Global …………...…………………………....... 3

II.2. Penyebab Pemanasan Global .................................................. 3

II.3. Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Pemanasan Global ……. 8

II.4. Antisipasi Terhadap Pemanasan Global .................................. 3

BAB III.

ANTISIPASI TERHADAP PEMANASAN GLOBAL .................. 10

III.1. Mengurangi Peningkatan Gas Rumah Kaca……………....... 10

III.2. Mengurangi Polusi Udara Karena Bahan Bakar ..................... 11

III.3. Efek Rumah Kaca ……………………………………. ……. 12

III.4. Peniadaan Penggunaan CFC …………................................... 12

III.5. Tidak Melakukan Penggundulan Hutan …..……………....... 13

III.6. Penggunaan Pakan Ternak Yang Mengeluarkan Sedikit

Gas Metana ………………………………….. ..................... 14

III.7. Tidak Boros Menggunakan Listrik .…………………. ……. 15

III.8. Pabrik Industri Berada di Tempat Yang Sesuai Dengan


Peruntukan Ruang …………................................................. 15

III.9. Mengurangi Penggunaan Plastik ………….……………....... 15

III.11. Deteksi Dini Suhu Permukaan Air Laut ……........................ 19


Bab 1
Pendahuluan

I. 1. Latar Belakang
Global Warming atau Pemanasan Global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan Bumi.Semua sumber energi yang ada di Bumi berasal dari matahari. Saat
energi tiba di permukaan bumi, energi berubah dari cahaya matahari panas yang berfungsi
menghangatkan bumi.Sebagian diserap atmosfer bumi, sebagian dipantulkan kembali dan
sisanya masuk ke bumi. Namun, sebagian panas yang terperangkap di atmosfer bumi karena
penumpukan gas-gas seperti uap air dan karbon dioksida.Gas-gas ini menyerap dan
memantulkan kembali energi yang dipancarkan bumi sehingga panas yang dihasilkan tetap
tersimpan di permukaan bumi.Hal ini terjadi berulang-ulang sebungga menyebabkan
peningkatan suhu bumi. Peningkatan suhu membuat lapisan es di Kutub Utara terus
menipis.Hal ini menjadi ancaman bagi beruang kutub dan anjing laut. Tanpa hamparan es
beruang kutub harus berenang sangat jauh untuk mencari makanan dan ada kemungkinan
tenggelam karena kelelahan. Sama halnya dengan anjing laut yang akan kehilangan tempat
istirahat. Sementara, terumbu karang dan biota laut lainnya yang tidak tahan akan air laut yang
mneghangat juga dapat mengalami kepunahan.

Pengaruh Global Warming terhadap hewan dan tumbuhan akan turut memberikan
dampak pada manusia. Kehidupan manusia bergantung pada ekosistem laut, langsung maupun
tidak.Misalnya garam, makanan laut, hingga kehidupan wisatanya. Saat laut mulai rusak, maka
manusia pun akan kehilangan mata pencarian. Suhu yang menghangat akan membuat tumbuhan
mengubah arah pertumbuhannya. Mereka akan mencari daerah baru karena habitat lamanya
terlalu panas. Namun, pembagunan kota-kota atau lahan-lahan pertanian oleh manusia akan
menghalangi. Sedangkan serangga-serangga yang juga terkena dampak Global Warminga cepat
menyerang tanaman pangan seperti padi sehingga akan gagal. Hal yang lebih membahayakan
adalah yang terjadi pada tanah. Tingginya kadar karbon dioksida yang diserap membuat tingkat
molekul dalam tanah berubah. Selain mempegaruhi kehangatan bumi, hal ini juga dapat
mengganggu proses pertumbuhan tanaman. Kemungkinan terburuk adalah apabila tanah menjadi
tidak bisa ditanam lagi. Perubahan panas bumi yang turut merusak hasil panen akan
menyebabkan kelaparan dan malnutrisi pada manusia.

Cuaca yang berubah secara ekstrem serta permukaan air laut yang meningkat dapat
menyebabkan terjadinya bencana alam seperti badai, banjir, kebakaran.Hal ini dapat
menyebabkan berbagai wabah penyakit serta trauma bagi manusia.Belum lagi air yang tercemar,
seranggan nyamuk yang mengganas hingga polusi udara, semua dapat menimbulkan gangguan
kesehatan yang tidak ringan.Karena ini semua perbuatan atau ulah manusia sendiri akan tidak
kepuasaan dan haus serta rakusnya dalam kehidupan . Dari akibat ulah manusia dengan
pencemaran lingkungan kebakaran hutan tak hanya merugikan kesehatan manusia. Satwa yang
berada di hutan juga mengalami nasib yang sama. Hutan merupakan rumah bagi satwa liar. Jika
rumahnya terbakar dan rusak, kelestarian mereka di alam akan terancam. Kebakaran hutan yang
terus terjadi berulang setiap tahun menimbulkan korban sejumlah satwa keluar dari habitatnya
tersebut disebabkan faktor yakni habitat terganggu dan persediaan makanan sudah tidak
ada.Sehingga, satwa mencari lokasi yang nyaman dan persediaan makanan cukup. Bandah Aceh
hilangnya habitat gajah, dan di Riau peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi secara
terus-menerus mengancam percepatan punahnya satwa-satwa dilindungi seperti gajah dan
harimau.

Di lingkungan pemukiman dan industri masalah utama yang masih tetap merupakan hal
yang belum terpecahkan adalah masalah limbah kota dan limbah industri. Bahan berbahaya yang
dihasilkan sebagai limbah oleh kegiatan - kegiatan industri makin bertambah dan belum ada cara
yang berhasil untuk menanganinya. Limbah yang ada di buang ke sungai, ke laut, ke dalam
lapisan bumi yang lebih dalam.Cara pembuangan demikian membahayakan kelangsungan
kehidupan. Limbah kota, baik yang berupa limbah padat maupun yang berupa limbah cair atau
limbah gas makin bertambah. Penanggulangan terhadap masalah ini masih menghadapi
kesukaran, terutama dalam pengumpulan limbah tersebut dan dalam mendapatkan tempat
buangan yang aman. Peran serta masyarakat di dalam usaha penanggulangan limbah kota perlu
lebih ditingkatkan lagi. Akibat dari buangan sisa hasil industri juga menyebabkan lingkungan
sekitar atau ke dalam aliran sungai menyebabkan terganggunya ekosistem aliran sungai tersebut,
mulai dari tidak terpenuhinya kualitas air berstandar B3 (tidak berwarna, berbau, dan tidak
beracun), berkurangnya jumlah ikan dan satwa air, timbulnya lingkungan kumuh sampai pada
munculnya masalah kesehatan dan lainnya.

Adapun dampak pemanasan global yang terjadi saat ini menurut Utina (2008) adalah sebagai
berikut:

1. Mencairnya lapisan es di kutub Utara dan Selatan. Peristiwa ini mengakibatkan naiknya
permukaan air laut secara global. 2

2. Meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim. Perubahan iklim menyebabkan


musim sulit diprediksi.

3. Kenaikan suhu global menyebabkan terganggunya siklus air, kelembaban udara dan
berdampak pada pertumbuhan tumbuhan sehingga menghambat laju produktivitas primer.
Kondisi ini pun memberikan pengaruh habitat dan kehidupan fauna.

4. Peningkatan muka air laut, air pasang dan musim hujan yang tidak menentu menyebabkan
meningkatnya frekuensi dan intensitas banjir.

5. Ketinggian gunung-gunung tinggi berkurang akibat mencairnya es pada puncaknya.

I. 2. Rumusan Masalah
 Bagaimana kondisi Indonesia saat ini dengan adanya pemanasan global?
 Bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk mengantisipasi pemanasan global?

I. 3. Tujuan Penulisan
 Tujuan Penulisan ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat atau
pembaca tentang pemanasan global, penyebab, bahaya dan antisipasi, agar manusia
di bumi sadar akan lingkungannya dan merubah pola hidup yang selama ini kurang
baik sehingga makhluk di bumi selamat dari bahaya yang diakibatkan adanya
pemanasan global.
I. 4. Manfaat Penulisan
 Untuk penulis dan pembaca:menambah wawasan tentang apa, penyebab, bahaya dan
antisipasi terhadap pemanasan global sehingga masyarakat paham akan bahaya
pemanasan global sehingga diharapkan pola hidup sehari-hari lebih baik dalam
rangka untuk menyelamatkan lingkungan.
 Untuk masyarakat agar menjaga bumi kita dari dampak Pemanasan Global akibat
dari ulah manusia itu sendiri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Pemanasan Global


Pemanasan global (Global warming) (juga disebut Darurat iklim atau Krisis iklim)
adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-
rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama
seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan
bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-
20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat
aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh
setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-
negara G8.

Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan


global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara
tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-
skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model
sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode
hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama
lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan
besarnya kapasitas kalor lautan.

Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang


lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem,
serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah
terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.

II.2. Penyebab Pemanasan Globa


1. Meningkatnya gas rumah kaca

Gas rumah kaca terjadi karena pembakaran minyak bumi, bahan bakar batu bara serta
pembakaran gas alam. Semua hal tersebut menyebabkan adanya pemanasan yang terpantul tidak
diteruskan ke luar angkasa, tetapi kembali lagi ke bumi.

Gas yang paling berpengaruh adalah karbodiokasida.

2. Polusi udara karena bahan bakar

Bahan bakar mesin dari kendaraan bermotor, mobil, dan kendaraan lainya menghasilkan gas
karbodiosida. Adanya gas ini menjadikan panas tidak bisa diteruskan keluar angkasa sehingga
panas akan mengendap di bumi.

3. Efek rumah kaca

Efek rumah kaca ini menjadikan panas yang berada di bumi tidak dapat dipantulkan ke luar
angkasa, tetapi terperangkap di atmosfer. Sebenarnya efek rumah kaca ini bisa bermanfaat untuk
kehidupan manusia. Namun, jika berlebihan akan menjadikan efek pada iklim dan cuaca yang
ada di bumi.

4. Adanya penggunaan CFC yang berlebihan

Seperti diketahui, CFC merupakan bahan kimia yang diproduksi untuk berbagai peralatan rumah
tangga seperti AC atau pendingin dan kulkas.

5. Adanya penggundulan hutan

Hutan menjadi satu di antara penyadap karbondioksida yang ada di bumi. Jika hutan sudah
makin digunduli, lama kelamaan tidak ada yang bisa mengurangi karboidosida lagi.

6. Adanya polusi metana karena peternakan, pertanian, dan perkebunan

Selain karbodiokasi yang berperan paling besar dalam menyebabkan global warming adalah
metana. Adanya gas metana ini berasal dari bakteri yang kekurangan oksigen untuk memecah
bahan-bahan organik. Selain itu juga karena adanya pemupukan yang berlebihan.

7. Boros Penggunaan Listrik

Boros menggunakan listrik bisa mengakibatkan terjadinya pemanasan global. Hal itu
dikarenakan adanya penguapan pada listrik jika terlalu sering digunakan.

Jadi, sebaiknya pemakaian listrik digunakan secara efisien sesuai dengan keperluan agar tidak
menyebabkan pemanasan global.

8. Sampah Plastik

Menurut penelitian, ketika plastik terkena sinar matahari dan berakibat rusak mengeluarkan gas
metana dan etilena. Gas metana alami atau buatan dikatakan sebagai penyebab utama perubahan
iklim, dan hal ini berhubungan dengan peningkatan pemanasan global. Sampah yang setiap hari
dihasilkan manusia terutama sampah-sampah yang tidak bisa didaur ulang seperti styrofoam dan
plastic juga menjadi sumber lain dari emisi CO2.
II.3. Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Adanya Pemanasan Global
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari matahari. Sebagian besar energi
tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba
permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan
Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas
ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas
tetap terperangkap di atmosfer Bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara
lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang
radiasi ini.

Pemanasan global menyebabkan peningkatan suhu di permukaan bumi. Suhu bumi yang
meningkat dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi lingkungan dan ekosistem lainnya
karena terjadi perubahan iklim dunia. Salah satu contoh dampak yang ditimbulkan dari
pemanasan global adalah mencairnya glasier dan es di kutub. Hal ini dapat mengakibatkan
naiknya permukaan air laut dan membuat sebagian daerah terendam air laut. Contoh dampak
buruk lainnya tentang pemanasan global adalah terjadinya curah hujan yang tinggi, kegagalan
panen, hilangnya terumbu karang, kepunahan berbagai spesies, hingga penipisan lapisan ozon
pada atmosfer bumi.

Terjadinya pemanasan global merupakan peringatan bagi semua negara di seluurh dunia
untuk selalu waspada akibat dampak buruk yang kemungkinan terjadi, misalnya mencairnya es
di kutub sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan permukaan air laut. Hal tersebut tentu saja
sangat berdampak buruk terhadap negara-negara berkembang dan negara kepulauan seperti
Indonesia, karena dapat menyebabkan pulau-pulau kecil tenggelam.

Akibat yang lain akibat terjadinya pemanasan global adalah adanya perubahan iklim,
atau fenomena penyimpangan iklim, misalnya terjadinya tiga bencana hidrometeorologi, yaitu
angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor, bahkan mungkin ditambah dengan gelombang
laut yang tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya korban jiwa manusia. Kerugian yang
diakibatkan oleh adanya bencana tersebut bukan hanya kerugian jiwa saja, 9 akan tetapi juga ada
kerugian materiil, sebagai contoh adalah adanya kerusakan pemukiman, kerusakan infrastruktur,
dan masih banyak lagi kerusakan yang lainnya

II.4. Antisipasi Terhadap Pemanasan Global


Perilaku manusia dan faktor-faktor lain yang berdampak terhadap kenaikan suhu lautan
menyebabkan pemanasan global yang berdampak terhadap mencairnya es di Antartika sehingga
mengakibatkan kenaikan permukaan air laut. Sebenarnya pemanasan global telah terjadi sejak
puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, akan tetapi dampaknya baru mulai dirasakan sekarang.
Untuk mengantisipasi atau mengurangi terjadinya pemanasan global maka harus dicari penyebab
atau akar permasalahannya. Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam
mengurangi pemanasan global, antara lain :

a. Hemat Listrik

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa gas rumah kaca itu didominasi dari karbondioksida (CO2).
Sebagian besar dari CO2 dihasilkan dari pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil. Dengan
demikian, jika kita berhemat listrik maka secara tidak langsung kita mengurangi kadar CO2 di
atmosfer. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menghemat listrik antara lain : matikan
peralatan listrik jika sudah tidak digunakan, menggunakan barang elektronik yang low watt
(daya listrik rendah), matikan lampu pada saat tidur, mengoptimalkan sinar matahari pada siang
hari sebagai penerangan di dalam rumah, dan sebagainya.

b. Menanam Pohon

CO2 digunakan tanaman untuk berfotosintesis, maka penanaman pohon dalam jumlah banyak
akan menjadi solusi untuk mengurangi jumlah CO2 di atmosfer.

c. Melestarikan Hutan

Hutan memiliki banyak fungsi antara lain : sebagai paru-paru dunia yang menyuplai Oksigen,
sumber keanekaragaman hayati karena hutan merupakan tempat hidup berbagai jenis flora dan
fauna, sumber cadangan air, dan sebagainya. Fungsi hutan begitu penting terutama dalam
mengurangi dampak pemanasan global. Oleh sebab itu, kita perlu menjaga dan melestarikan
hutan. Pengalihan fungsi hutan untuk lahan produktif seperti perkebunan kelapa sawit, lahan
pertanian harus dilakukan dengan bijak dan memperhatikan prinsip-prinsip kelestarian.
Membuka lahan produktif dengan cara membakar hutan dapat mengakibatkan dampak
lingkungan yang serius. Oleh sebab itu, pemerintah perlu membuat kebijakan yang jelas dan
tegas mengenai kelestarian lingkungan hidup. Pelaku pembakaran hutan harus ditindak tegas
dengan hukuman yang berat agar pelakunya jera karena akibat perbuatan mereka berdampak
pada kehidupan orang banyak.

d. Mengurangi Penggunaan Mobil dan Uji Emisi Kendaraan Bermotor

Mobil sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar di perkotaan, juga perlu diantisipasi dengan
mengubah perilaku orang. Penggunaan mobil pribadi menjadi penyumbang CO2 terbesar bila
tidak ada pengaturan penggunaan mobil pribadi dengan baik. Selain itu, pengecekan rutin uji
emisi kendaraan bermotor dapat meminimalisir jumlah gas buangan CO2. Mesin kendaraan
yang tidak dirawat dengan baik akan menyebabkan pembakaran pada mesin menjadi tidak
sempurna. Akibatnya performa kendaraan bermotor menjadi kurang baik, terlebih lagi gas
buangan hasil pembakaran menjadi lebih banyak.

e. Mengurangi penggunaan bahan perusak Ozon

Penggunaan bahan perusak ozon seperti yang biasa digunakan pada bahan pelarut dan
pembersih, alat pendingin, hair spray, semprotan nyamuk, dan sebagainya secara berlebihan
menyebabkan bolongnya lapisan ozon sehingga menimbulkan terjadinya pemanasan global.
Penggunaan bahan perusak ozon dapat dikurangi dengan beberapa cara antara lain : mengurangi
penggunaan AC atau memilih produk elektronik pendingin yang bebas freon, mengurangi
penggunaan hair spray, penyemprot cat ataupun semprotan nyamuk yang berbahan aerosol. 

Anda mungkin juga menyukai