Anda di halaman 1dari 14

Laporan Pratikum Fisika

( Percobaan Kapilaritas Air )

KELOMPOK 2
Nama Anggota :
Ardila Tri
Basalwa Firdayusa
Bintang Hasaanudin
Fadillah Diah
XI-IPA-1

SMAN 10 DEPOK TAHUN AJARAN


2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, kami panjatkan segala puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini telah kami susun dengan
semaksimal mungkin dari data yang telah kami dapatkan. Kami ingin
bertrimakasih kepada Allah SWT. serta pembimbing kami bapak Solahudin
selaku guru pendidikan kewarganegaraan kami. Terlepas dari itu, kami
meyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi
penyusunan data, hasil data, susunan bahasa, maupun tata kalimat,dan lain-lain.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Depok, 23
OKTOBER 2018

Bintang Hasanuddin

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
.........................................................................................................................................................
…i
Daftar Isi
.....................................................................................................................
…………………………ii
Bab I Pendahuluan
.....................................................................................................................
…………………………1
1.1 Tujuan
........................................................................................................
…………………………1
1.2 Alat dan Bahan
........................................................................................................
…………………………1
Bab II Pembahasan
.....................................................................................................................
…………………………2
2.1 Dasar Teori...........................................................................................................................2
2.2 Langkah Kerja .....................................................................................................................2
2.3 Hasil Pengamatan.................................................................................................................3
2.4 Analisis Data........................................................................................................................3
2.4 Pembahasan..........................................................................................................................3

Bab III Penutup...............................................................................................................................4


Kesimpulan ...................................................................................................................................4
Dokumentasi...................................................................................................................................5

ii
Bab I
Pendahuluan

Latar Belakang
Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan
meningkatkan suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat
aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami,
dalam kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung
meningkat lebih cepat dibandingkan data yang terrekam
sebelumnya.Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun
1990. Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini.
Pemeran utamanya tentu saja manusia dengan berbagai aktivitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang
signifikan, sepertiyang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini
telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa
daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang
dan longsor, munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan
yang mengancam jiwa manusia. Makalah ini akan membahas Definisi
Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global,
Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan
Global, dan pengendalian Pemanasan Global dan Bencana Besar
Yang di akibatkan oleh adanya Pemanasan Global.
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang
terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut
dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak.
Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya
menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan
menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya sebagai
radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun,
sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat
menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkap
gelombang radiasi ini.

1
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi
gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan
tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang
dan mengakibatkan suhu rata-rata bumi terus meningkat.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian Pemanasan Global?
2. Apakah penyebab Pemanasan Global?
3. Apakah dampak dari Pemanasan Global?
4. Bagaimana pencegahan Pemanasan Global ?
5. Apakah solusi untuk pengendalian Pemanasan Global?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Pemanasan Global
2. Untuk mengetahui penyebab Pemanasan Global
3. Untuk mengetahui dampak dari Pemanasan Global
4. Untuk mengetahui pencegahan dari Pemanasan Global
5. Untuk mengetahui pengendalian Pemanasan Global

2
Bab II
Pembahasan

Pengertian Pemanasan Global


Pemanasan global atau dalam bahasa inggrisnya disebut global
warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan Bumi.yang disebabkan oleh peningkatan jumlah
emisi gas rumah kaca di atmosfer. Pemanasan global akan diikuti
dengan perubahan iklim, seperti meningkatnya curah hujan
dibeberapa belahan dunia sehinga menimbulkan banjir dan erosi.
Sedangkan di belahan Bumi lain akan mengalami musim kering yang
berkepenjangan yang disebabkan oleh kenaikan suhu.  
      Pemanasan global yang berakibat pada perubahan iklim
disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama yang berhubungan
dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara)
serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan
peternakan. Aktivitas manusia dengan kegiatan-kegiatan tersebut
secara langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer,
yaitu meningkatnya jumlah gas rumah kaca secara global.

Penyebab Pemanasan Global


1. Polusi Karbon dioksida dari Pembangkit Listrik Bahan
Bakar Fosil
Ketergantungan penduduk dunia pada listrik dari pembangkit
listrik bahan bakar fosil membuat semakin meningkatnya pelepasan
gas karbondioksida hasil pembakaran ke atmosfer. Kebutuhan akan
energi ini terus meningkat setiap harinya.
Usaha penggunaan energi alternative selain fosil harus disegerakan
tuk dilaksanakan. Saat ini diseluruh dunia dicanangkan pengunaan
energi terbarukan, seperti energi angin dan surya serta pengunaan

3
energi baru yaitu energy nuklir tuk mengurangi pelepasan CO2 ke
udara namun energi nuklir sangat kontrovesial karena alasan
keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, tetapi energi tidak sama
sekali melepas karbon dioksida ke atmosfer.

2. Polusi Karbondioksida dari Pembakaran Bahan Bakar


untuk Transportasi
Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin
kendaraan bermotor yang berbahan fosil. Keadaan semakin
diperparah oleh adanya fakta yang menginginkan permintaan
kendaraan bermotor setiap tahunnya terus meningkat seiring dengan
populasi manusia yang meningkat dengan pesat. Pertambahan jumlah
kendaraan bermotor tersebut juga menyebabkan masalah kemacetan,
pencemaran yang diakibatkan oleh pengeluaran emisi pencemaran ke
udara dan peningkatan suhu yang disebabkan oleh emisi gas rumah
kaca dari kendaraan bermotor.

3. Gas Metana dari Peternakan dan Pertanian


Gas metana menmpati urutan kedua setelah karbondioksida yang
menjadi penyebab terjadinya efek rumah kaca. Gas metana dapat
berasal dari bahan organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi
kekurangan oksigen, misalnya dipersawahan. Proses ini juga dapat
terjadi pada usus hewan ternak, dengan menigkatnya jumlah populasi
ternak akan ada peningkatan produksi gas metana yang dilepaskan ke
atmosfer Bumi.

4. Akitivitas Penebangan Pohon


Maraknya kasus penggundulan hutan merupakan salah satu
penyebab pemanasan global saat ini. Penggundulan hutan yang
mengurangi penyerapan karbon oleh pohon, menyebabkan emisi
karbon bertambah sebesar 20%, dan mengubah iklim mikro lokal dan

4
siklus hidrologis, sehingga mempengaruhi kesuburan tanah. Hutan
yang menjadi paru-paru Bumi kini tidak dapat berfungsi secara
maksimal karena sudah sangat berkurangnya jumlah pohon yang ada.
Jumlah pohon yang ada tidak dapat menyeimbangi banyaknya jumlah
CO2 yang ada di Bumi.

5. Penggunaan Pupuk Kimia yang Berlebihan


Pada kurun waktu lima puluh tahun terakhir abad ke-20,
penggunaan pupuk kimia dunia untuk pertanian meningkat pesat.
Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan nitrogen oksida yang tiga ratus
lebih kuat dari karbon dioksida sebagai perangkap panas, sehingga
ikut memanaskan Bumi. Akibat lain dari penggunakan ini adalah
menyerapnya pupuk kedalam tanah yang dapat merusak sumber –
sumber air minum.

Dampak Pemanasan Global

1. Ketidakstabilan Iklim
Telah diperkirakan oleh para ilmuwan, daerah bagian utara dari
belahan Bumi Utara akan memanas lebih dari daerah-daerah lainnya
di Bumi. Hal ini berakibat akan mencairnya gunung-gunung es dan
daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di
perairan tersebut. . Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju
ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di
daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit
serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di
beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan
cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak
air yang menguap dari lautan. Kelembaban yang tinggi akan

5
meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk
setiap derajat Fahrenheit pemanasan. Badai akan menjadi lebih sering.
Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya
beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin
akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda.
Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari
penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan
pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin
mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih
ekstrim.

2. Kenaikan Permukaan Air Laut


Saat atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan
menghangat, hal ini menyebabkan volumenya akan membesar dan
menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga mengakibatkan
mencairnya es di kutub, terutama sekitar Greenland.
Perubahan tinggi permukaan laut akan sangat berpengaruh pada
kehidupan di daerah pantai. Beberapa daerah akan tenggelam. Erosi
dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Bahkan sedikit
saja kenaikan permukaan laut akan sangat berpengaruh pada
ekosistem pantai, contohnya akan menenggelamkan separuh rawa-
rawa pantai.

3. Gangguan Ekologi
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit
menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah
dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk
bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan
mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat
lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia
akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi
ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan
6
pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak
mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan
musnah.
4. Penyebaran Penyakit
Temperatur yang panas dapat menyebabkan gagal panen
sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca
yang ekstrim dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya
es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit – penyakit yang
berhubungan dengan bencana alam seperti banjir, badai dan kematian
akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan
perpindahan penduduk ke tempat –tempat pengungsian dan sering
muncul penyakit –penyakit seperti diare , malnutrisi, dan lain-lain.
5. Pergeseran Ekosistem
Kenaikan suhu global dapat memberi dampak pada penyebaran
penyakit melalui air maupun penyebaran penyakit melalui vektor.
Seperti meningkatnya kejadian demam berdarah karena munculnya
daerah ekosistem bagi nyamuk untuk berkembang biak.Dengan
adanya perubahan iklim seperti telah dijelaskan diatas, maka ada
beberapa spesies vector penyakit virus, bakteri plasmodium menjadi
lebih resisten terhadap obat tertentu. Selain itu dapat diprediksi bahwa
ada beberapa jenis spesies yang secara alami akan terseleksi ataupun
punah karena adanya perubahan ekosistem yang ekstrim ini. Hal ini
juga akan berdampak pada peningkatan kasus lain seperti kemarau
panjang, kebakaran hutan, dan lainnya.

Pencegahan Pemanasan Global

1. Tidak Menebang Pohon Sembarangan


Pohon merupakan penghasil gas oksigen terbesar di dunia dan
menyerap karbon dioksida. Setiap hari kita bernafas membutuhkan

7
oksigen dan pohon lah yang setiap hari menyediakan gas oksigen itu.
Semakin berkurang pohon akan menyebabkan gas CO2 dapat dengan
leluasa menyebar dan akhirnya membuat Bumi kita semakin panas.
Jaga hutan dengan baik sehingga gas oksigen bertambah dan
konsentrasi gas karbon dioksida akan berkurang.

2. Melakukan Reboisasi
Salah satu cara memperbaiki hutan adalah dengan reboisasi.
Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang telah ditebang
(tandus, gundul). Reboisasi berguna untuk meningkatkan kualitas
kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari udara,
membangun kembali habitat dan ekosistem alam,
mencegah pemanasan global dengan menangkap karbon dioksida dari
udara, serta dimanfaatkan hasilnya (terutama kayu).

3. Mengurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi


Banyaknya penggunaan kendaraan pribadi menyebabkan borosnya
penggunaan bahan bakar. Setiap kendaraan berbahan bakar minyak
akan mengeluarkan gas pembuangan berupa CO2 dan CO, gas – gas
ini dalam jumlah yang besar dapat membuat terjadinya pemanasan
global semakin parah. Disaat ini kendaraan umum juga sudah mulai
berkembang pesat seperti adanya MRT, LRT dan yang lainnya
sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

8
• HASIL PENGAMATAN
Pada gelas warna hijau proses kapileritas nya lebih cepat dari gelas
warna merah dikarenakan ketinggian gelas warna hijau lebih pendek
daripada gelas warna merah

• ANALISIS DATA

Warna Air pada Gelas Tinggi Gelas


Hijau 4 cm
Merah 11 cm

Pada air yang berwarna hijau kapilaritas nya lebih cepat dari pada air
yang berwarna merah

9
• PEMBAHASAN
Menurut data dari tabel yang diperoleh , ketinggian mempengaruhi
cepat atau lambat nya proses kapileritas pada praktikum ini

Bab II
Penutup

• KESIMPULAN

Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya suatu zat cair ( fluida )
pada saat pipa kapiler atau peristiwa meresapnya zat cair melalui
celah-celah sempit yang dipengaruhi oleh gaya kohesi,gaya adhesi
dan tegangan permukaan.

Air dapat berpindah dari gelas A ke gelas B dikarenakan adanya gaya


adhesi yaitu gaya tarik antara molekul air dengan kertas dan gaya
kohesi yaitu gaya tarik antara molekul air itu sendiri. Air dapat
berpindah karena tisu terdiri dari serat serat kecil.Ruang antara serat

10
serat membentuk semacam pori pori atau macam pipa diselubungi
tisu. Air tampak bergerak berliku-liku melalui ruang ruang tersebut.
Pernukaan air didalam ruangan ruangan tersebut tidak datar tetapi
agak cekung. Hal ini terjadi karena adesi air kepada kertas lebih besar
dari pada kohesi antar air. Gaya tarik adesi air kepada kertas cukup
kuat untuk menarik air keatas, permukaan tabung melawan tarikan
gravitasi yang arahnya kebawah. Molekul molekul air yang menempel
pada serat selanjutnya menarik molekul molekul air yang lebih rendah
naik ke tengah tengah tabung atau celah gerakan air ke atas molekul
tabung tabung sempit hal ini disebut gerakan kapiler.

 DOKUMENTASI

11

Anda mungkin juga menyukai