Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FISIKA

“Pemanasan Global”

DISUSUN OLEH :

NAMA : Iola Nesa Dwita

KELAS : XI MIPA 6

GURU PEMBIMBING : Shilvia Citra Rusti M.Pd

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah fisika ini.
Shalawat beriringan salam kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
yang telah membawa umatnya kea lam yang berilmu pengetahuan seperti
saat sekarang ini.

Makalah ini memuat tentang pemanasan global. Dengan adanya makalah


ini saya berharap kita semua dapat lebih mengetahui tentang bagaimana
pemanasan global itu. Semoga dengan makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas lagi kepada kita semua. Dalam penulisan
makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
oleh karena itu saya berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran
yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Sungai penuh, Mei 2023

penulis

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, isu pemanasan global semakin
sering dibicarakan baik dalam skala kecil sampai tingkat
internasional. Makalah ini akan membahas gambaran umum
pemanasan global, aktivitas manusia dan peranannya dalam
pemanasan global beserta akibat dari pemanasan global itu sendiri.
Kami juga menyertakan beberapa usaha yang dilakukan manusia
untuk mengendalikan pemanasan global.
Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan
suhu permukaan bumi oleh gas rumah kaca akibat aktivitas manusia.
Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam kurun waktu 50
tahun terakhir suhu global cenderung meningkat lebih cepat
dibandingkan data yang terekam sebelumnya. Dan 10 tahun
terpanas terjadi setelah tahun 1990. Isu pemanasan global begitu
berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentu saja manusia
dengan berbagai aktivitasnya.
Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang
signifikan, seperti yang terjadi di negara kita, efek dari pemanasan ini
telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa
daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang
dan longsor, munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan
yang mengancam jiwa manusia. Makalah ini akan membahas Definisi
Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global,
Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencegah Pemanasan Global,
Mengukur Pemanasan Global dan Bencana besar yang diakibatkan
oleh adanya Pemanasan Global.
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di
Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam
bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika
energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya
menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan
menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya
sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat
menumpuknya jumlah gass rumah kaca yang menjadi perangkap
gelombang radiasi ini.
Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang
yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan
tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang
dan mengakibatkan suhu rata-rata Bumi terus meningkat.

B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian pemanasan global?
2. Apakah penyebab pemanasan global?
3. Apakah dampak dari pemanasan global?
4. Apakah solusi untuk mengurangi pemanasan global?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pemanasan global
2. Untuk mengetahui penyebab pemanasan global
3. Untuk mengetahui dampak dari pemanasan global
4. Untuk mengetahui solusi mengurangi pemanasan global
5. Untuk mengetahui tugas Fisika semester 2 kelas XI SMA
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan global atau yang sering juga disebut global warming
adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan
bumi yang disebabkan oleh beberapa faktor penyebab.
Kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi
gas-gas rumah kaca akibat aktivitass manusia melalui efek rumah
kaca pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim,
seperti meningkatnya curah hujan di beberapa belahan dunia
sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, dibelahan
bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan
disebabkan kenaikan suhu.

B. Penyebab Pemanasan Global


1. Boros listrik
Untuk hemat dalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan yang
mudah bagi sebagian besar orang. Akibatnya, hal ini sebagai
penyumbang pemanasan global terjadi. Himbauan atau kampanye
hemat listrik(save energy) sudah banyak dilakukan, tapi tetap saja
banyak rumah yang boros dalam pemakaian listrik.
2. Halaman rumah tanpa pepohonan
Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa mebuat udara menjadi
sejuk dan menetralkan suhu udara sehingga bisa disimpulkan
bahwa tumbuhan bisa mengatasi suhu panas yang tinggi. Jika
memang benar demikian, maka selayaknya setiap rumah mau
menanam pohon dipekarangan rumahnya.
Tapi hal ini juga tidak dilakukan oleh banyak rumah, apa lagi
rumah di perkotaan yang lebih memilih membangun gedung
daripada menanam pepohonan hijau. Kalau setiap pekarangan
atau halaman rumah tidak ada pohon, maka wajarlah yang
namanya pemanasan global itu terjadi.

3. Bahan bakar kendaraan


Selain mengganggu bagi kesehatan manusia, juga bisa
memberikan bertambahnya pemanasan global dari polusi udara
yang dihasilkan. Kita ketahui, jumlah kendaraan terus bertambah,
tidak ada pengurangan. Pengguna sepeda motor dari tahun ke
tahun terus meningkat penggunanya. Begitu juga dengan
pengendara mobil tidak mau kalah. Sementara sepeda motor dan
mobil yang lama tidak dimusnahkan atau tetap dibiarkan beredar.
4. Efek umpan balik
Proses umpan balik yang terjadi mempengaruhi penyebab
pemanasan global. Sebagai contoh adalah pada proses
penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-
gas rumah kaca seperti CO2, pada awalnya pemanasan akan
menyebabkan lebih banyak air yang menguap ke atmosfer.
Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan
akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara
sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air.
Efek rumah kaca yang dihasilkan lebih besar bila dibandingkan
oleh akibat gas CO2 sendiri. (walaupun umpan balik ini
meningkatkan kandungan air absolute di udara, kelembapan relatif
udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara
menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara
perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di
atmosfer.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan
memantulkan cahaya(albedo) oleh es. Ketika temperatur global
meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan
kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya
es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik
daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya
lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan
menyerap lebih banyak radiasi matahari.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari
melunaknya tanah beku(permafrost) adalah mekanisme lainnya
yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang
meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan
balik positif.

C. Dampak Pemanasan Global


1. Kekeringan
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ahli iklim
Inggris menemukan bahwa pemanasan global akan
mengakibatkan kekeringan besar dalam 100 tahun ke depan skala
kekeringan begitu besar hingga mencakup setengah dari total
lahan yang kita miliki saat ini. Palmer Drought Severity
Index(PDSI) menyatakan bahwa persentase global daerah kering
telah meningkat sebesar 1,74% antara tahun 1950 dan 2008.
Kekeringan tentu saja akan memicu kegagalan panen yang akan
berdampak fatal bagi populasi dunia.
2. Banjir
Pemanasan global yang mampu memicu banjir tampaknya
berlawanan dengan logika. Namun kenyataannya perubahan iklim
menyebabkan perubahan pola cuaca diseluruh dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir kita telah melihat fenomena banjir


besar yang menimpa berbagai belahan dunia. Intergovernmental
Panel on Climate Change(IPCC) memperingatkan bahwa
frekuensi banjir bandang akan meningkat dalam abad ini.
3. Kabut asap(smog)
Peningkatan suhu akibat pemanasan global akan membuat
konsentrasi kabut asap di atmosfer mengalami peningkatan.
Peningkatan kabut asap pada akhirnya akan menyebabkan
penyakit dan kematian. Kabut asap juga mengintensifkan
gelombang panas yang tentu saja dapat berdampak buruk bagi
kehidupan.
4. Gangguan ekologis
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit
menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan
telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan
cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas
pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,
mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu
hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi
perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau
selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian
mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu
secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

D. Solusi Mengurangi Pemanasan Global


1. Program menanam pohon
Perusahaan besar sudah mengalokasikan dana Corporate Social
Responsibily (CSR) nya untuk menanam pohon. Banyak gerakan
organisasi masyarakat yang gemar menggalakan menanam
pohon, bahkan ada yang suka rela membagi pohon gratis untuk
ditanam di setiap rumah.

Satu pohon berukuran agak besar dapat menyerap 6kg


CO2/tahun. Jadi, dalam waktu 40 tahun, pohon dapat menyerap
240kg CO2. United Nations Environment Programme (UNEP)
melaporkan bahwa pembabatan hutan menyumbang 20% emisi
gas rumah kaca.
Seperti kita ketahui, Pohon menyerap karbon yang ada dalam
atmosfer. Bila mereka ditebang/dibakar, karbon yang pernah
mereka serap sebagian besar justru akan dilepaskan kembali ke
atmosfer.
2. Cerdas dalam berkendara
Negara maju sudah banyak yang melakukan hal ini. Budaya
berkendara dengan cerdas sudah dicontohkan oleh mereka.
Bahkan ada tempat parkir khusus sepeda yang ditata dengan rapi.
Ya, banyak negara maju menggunakan sepeda untuk bepergian,
seperti ke kantor atau ke sekolah. Sebenarnya, hal tersebut di
Indonesia sudah mulai ada geliatnya, tapi belum mendapat respon
yang baik dari pemerintah.
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai