Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGENALAN LINGKUNGAN HIDUP

MEMAHAMI FENOMENA GLOBAL WARMING DAN


PERMASALAHAN NYA

DISUSUN OLEH :

 JANUAR.ROBIANSYAH
 SALDI
 ROBI
 ENDI EFENDY
 ROHMAN HIDAYAT
 DEDEN RENALDI

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMAN 1 SAJIRA
JLN Raya cipanas km 17 ds mekarsari kec sajira 42371
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I : PENDAHULUAN
 Latar belakang
 Rumusan sekolah
 Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN
 Pengertian Pemanasan global / global warming
 Penyebab utama pemanasan global / global warming
 Dampak dampak pemanasan global / global warming

BAB III : PENUTUPAN


 Kesimpulan
 Saran
 Penutup
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Puji dan Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami haturkan sholawat dan salam
kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita ke zaman yang terang
benderang.

Kami membuat makalah ini atas dasar perintah guru pengenalan lingkungan hidup / mulok
pertanian kelas 12 untuk membuat suatu makalah tentang mengenai lingkungan hidup sebagai tugas
kepada kami sebagai siswa

Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak
langsung telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Berkat dorongan serta bantuan mereka
kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan penuh kekurangan.Maka dari
itu, kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diperlukan demi
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat menjadi bahan informasi
dan penunjang bagi kita semua.

Sajira 26, juli 2018


BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dari tahun ketahun kita dapat merasakan perubahan cuaca yang semakin tidak menentu
bahkan bisa sampai ekstrim. Dalam satu hari pada saat siang hari cuacanya sangat panas,
sedangkan pada sore sampai malam hari hujan melanda. Kejadian ini sering disebut dengan
nama pemanasan global atau global warming, dimana terjadi peningkatan suhu di permukaan
bumi. Selain itu sekarang juga telah terjadi El Nino dan La Nina adalah merupakan dinamika
atmosfer dan laut yang mempengaruhi cuaca di sekitar laut Pasifik. El Nino dan La Nina sendiri
sebenarnya adalah bentuk penyimpangan pola cuaca.Karena hal inilah maka dalam makalah
ini kami akan membahas tentang pemanasan global dan penyimpangan pola cuaca seperti El
Nino & La Nina, hal-hal yang menyebabkannya, akibat yang ditimbulkannya, serta solusi
dalam mengatasinya agar dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Makalah ini
disusun berdasarkan informasi dari berbagai sumber di internet sebagai pendukung dan
menyempurnakan pembahasan yang terdapat di makalah ini.

B. Rumusan Masalah

· Pengertian pemnasan global


· Apa penyebab terjadinya pemanasan global?
· Apa saja dampak dari pemanasan global?

C. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memberikan informasi lebih dalam mengenai pemanasan
global serta penyimpangan pola cuaca yang terjadi saat ini.
BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemanasan Global

Dalam makalah ini fenomena yang akan saya bahas adalah mengenai Global Warming (pemanasan
global). Pemanasan global atau Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan
fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca
(greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2),
metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer
bumi.Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa sebagian besar
peningkatan temperatur rata-rata global sejak abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk
semua akademi sains nasional dan negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan
yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan IPCC tersebut.Ada beberapa yang masih diragukan
oleh para ilmuwan yakni mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan,
dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari
satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih sering terjadi perdebatan politik dan publik di
dunia mengenai hal-hal yang harus dilakukan untuk mengurangi aatau membalikkan pemanasan lebih
lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar
pemerintah negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto yang
mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemanasan global yang berakibat pada perubahan iklim
disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama yang berhubungan dengan pengunaan bahan baker fosil
(minyak bumi dan batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan
peternakan. Aktivitas manusia dengan kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak
langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu meningkatnya jumlah gas rumah
kaca secara global.Di Indonesia sendiri, tanda-tanda perubahan iklim akibat pemanasan global telah
lama terlihat. Misalnya, sudah beberapa kali ini kita mengalami musim kemarau yang panjang. Tahun
1982-1983, 1987 dan 1991, kemarau panjang menyebabkan kebakaran hutan yang luas. Hampir 3,6
juta hektar hutan habis di Kalimatan Timur akibat kebakaran tahun 1983. Musim kemarau tahun 1991
juga menyebabkan 40.000 hektar sawah dipusokan dan produksi gabah nasional menurun drastis dari
46,451 juta ton menjadi 44,127 juta ton pada tahun 1990.Pada tahun 2006, akibat pemanasan global
terlihat dengan terlambatnnya musim penghujan yang seharusnya sudah turun pada Oktober 2006.
Namun hingga Desember 2006 hujan belum juga turun. Keterlambatan itu juga disertai dengan
pendeknya periode hujan, namun intensitasnya tinggi. Akibatnya banjir melanda Jakarta dan
sekitarnya.Pemanasan Global juga mengakibatkan siklus perkawinan dan pertumbuhan nyamuk (dari
telur menjadi larva dan nyamuk dewasa) akan lebih singkat, sehingga jumlah populasi akan cepat
naik. Mengganasnya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk kemudian seolah menyebabkan jenis
penyakit baru.

B. Penyebab Utama Pemanasan Global

1. Efek rumah kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut
dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai
permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan
Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini
sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap
terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap
air,karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap
dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut
akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu
rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah
kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang
terperangkap di bawahnya.

Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi,
karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C
(59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah kaca[3](tanpanya suhu
bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi). Akan tetapi sebaliknya,
akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.

2. Efek umpan balik

Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik
yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat
bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih
banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca,
pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu
kesetimbangan konsentrasi uap air.
3. Radiasi Matahari

Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat
oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara
mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari
akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan
stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960,[8] yang tidak akan terjadi bila
aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat
memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.)
Fenomena radiasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah
memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak
tahun 1950.[9][10]

Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan
dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke University mengestimasikan bahwa Matahari
mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50% peningkatan temperatur rata-rata global selama
periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya
mengemukakan bahwa model iklim yang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan
terhadap efek gas-gas rumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga
mengemukakan bahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang
remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas
iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-
dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.

C. Dampak-Dampak Global Warming

1. Dampak Terhadap Alam

a) Iklim Mulai Tidak Stabil

Sewaktu pemanasan global, daerah sektor mutlak dari belahan bumi utara dapat memanas lebih dari
daerah-daerah lain. Akibatnya gunung-gunung es dapat mencair Masa tnam dapatlebih panjang di
sekian banyak ruangan. Suhu kepada periode dingin & tengah malam hridapat cendrung meningkat.
Daerah hangat bakal jadi lembab sebab lebih banayak air ygmenguap dari lautan. Kelembapan yg
tinggi bakal meningkatkan cuaca hujan. Badai dapatjadi amat sering, air bakal lebih serta-merta
menguap dari tanah yg bakal mampumengakibatkan sekian banyak daerah jadi kering. Tidak Hanya
itu pun, angin dapat bertiup kencang & cuaca jadi tak terprediksi & lebih ekstrim.
b) Peningkatan Permukan Laut

Diwaktu atmosfer menghangat, lapisan permukaan laut serta bakal menghangat, makavolumenya
bakal membesar & menmbahkan permukaan laut. Tinggi permukaan laut diseluruh dunia sudah
meningkat 10-25cm (9-10 inchi) tatkala abad ke 20 & ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih
lanjut 9-88cm (4-35inchi) terhadap abad ke 21. Perubahan tinggi laut dapatamat mempengaruhi
kehidupan di daerah pantai & sanggup menenggewlamkan sekian banyaknegeri.

c) Suhu Global Cendrung Meningkat

Sektor selatan kanada, yang merupakan sampel bisa jadi bakal mendapat keuntungan dari lebih
tingginya curah hujan & lebih lamanya periode tanam. Dilain pihak, lahan pertanian ropis semi kering
di sekian banyak bidang Afrika bisa saja tak bakal tumbuh. Daerah pertanian gurun yg memakai air
irigasi dari gunung-gunung yg jauh mampu menderitaseandainya snowpack (kumpulan salju) masa
dingin, yg berfungsi yang merupakan reservoir alami, dapat mencair sebelum puncak periode bulan-
bulan musim tanam. Tanaman pangan &hutan sanggup mengalami serangan serangga & penyakit yg
lebih hebat.

d) Gangguan Ekologi

Hewan tumbuhan jadi makhluk hidup yg susah menghidari dari resiko pemanasan ini, sebabsebagaian
gede lahan sudah dikuasai oleh manusia. Dalam pemanasan global, henwancondong buat bermigrasi
ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan bakal mengubah arah pertumbuhannya, mencari
daerah baru sebab habitat lamanya jadi terlampaui hangat.Bakal namun, pembangunan manusia
menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies ygbermigrasi ke utara atau ke selatan yg terhalangi oleh
kota-kota atau lahan-lahan pertanianbarangkali dapat mati. Sekian Banyak jenis spesies yg tak dapat
dengan cara serentakberpindah menuju kutub kemungkinan pun dapat musnah.

2. Dampak Sosial dan Budaya

Perubahan cuaca & lautan sanggup mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit ygberhubungan dgn
panas & nkematian. Temperatur yg panas pula akan menyebabkan tidak berhasil panen maka dapat
muncul kelaparan & malnutrisi. Perubahan cuaca yg ekstrim &peningkatan permukaan air laut akibat
mencairnya es di kutub utara mampu menyebabkan penyakit yg bersama bencana alam (banjir, badai,
& kebakaran) & kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam umumnya disertai bersama
perpindahan warga ke tempat-tempat pengungsian, di mana tidak jarang muncul penyakit diare,
malnutrisi, difisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit & lain-lain. Pergeseran ekosistem
akan berikan resiko terhadap penyebaran penyakit lewat air. Seperti meningkatnya kejadian demam
berdarah lantaran munculnya area (ekosistem) baru utkberkembangbiak. Bersama adanya perubahan
iklim ini, sehingga munculah spesies vektor penyakit (eq. Aedes Agipty). Virus, bakteri, plasmodium
jadi lebih resisten kepada obat tertentu yg targetnya yakni organisme tersebut.Diluar itu dapat
diprediksi bahwa ada sekian banyak spesies yg dapat punah lantaranperubahan ekosistem. Gradasi
lingkungan yg disebabkan oleh pencemaran limbah terhadapsungai serta berkontribusi terhadap
waterborne diseases & vektor-vektor diseases. Ditambah serta bersama polusi hawa hasil emisi gas-
gas pabrik yg tak terkontrol, bakalberkontribusi kepada penyakit-penyakit saluran pernapasan,
seperti asma, alergi, paru paru dll.
BAB III : PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfir, laut dan daratan bumi.
Penyebab terbesar pemanasan global adalah efek gas-gas rumah kaca akibat aktifitas manusia
melalui efek rumah kaca. Pemanasan global sangat berdampak negatif bagi alam semesta ini,
seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,
perubahan jumlah dan pola presipitasi, berpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser,
punahnya berbagai jenis hewan dan munculnya berbagai penyakit.

Pemanasan global hanya dapat dikendalikan dengan cara mengatasi efek yang ditimbulkan
sambil melakukan langkah-langkah pencegahan, diantaranya: menghilangkan karbondioksida
di atmosfir dengan cara menanam dan memelihara pepohonan lebih banyak lagi dan
mengurangi produksi gas rumah kaca.

B. Saran
1. Untuk menyelamatkan bumi kita, menjadikannya tempat hidup yang lebih baik kita
harus
2. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan tertutup,
maka panas tersebut tidak akan hilang.
3. Turunkan suhu AC Anda. Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada
tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari ruangan ber-AC
Anda. Jangan biarkan ada celah yang terbuka jika Anda sedang menggunakan AC Anda karena
hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangan Anda. Pada
akhirnya hal ini akan menghemat tagihan listrik Anda. Gunakan timer untuk menghindari lupa
mematikan AC. Gunakanlah timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor

Segitu saja dari kelompok kami kami sadar makalah ini begitu banyak kekurangan kurang dan lebih
nya mohon di maafkan. Semoga bermanfaat bagi kita semua untuk umum nya dan khususnya untuk
kelas 12 ipa 2.

Walaikumsalam wr.wb

Anda mungkin juga menyukai