Anda di halaman 1dari 9

Eksperimen Gelombang

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Perkembangan sains dan teknologi yang semakin pesat serta usaha-usaha


untuk mengatasi dampak-dampak negatifnya di dalam kehidupan menuntut dunia
pendidikan dan pengajar sains untuk lebih berkembang, termasuk pendidikan dan
pengajaran fisika.
Fisika diperoleh melalui kerja sama antara pengalaman empiris dan pemikiran
teoritis rasional. Fisika merupakan salah satu cabang dari sains yang mempelajari
struktur materi dan saling antar aksinya serta penggunaan nya dalam kehidupan.
Jadi fisika memilih objek hubungan timbal balik antara zat dan energi.
Di dalam fisika kita menemukan banyak sekali besaran. Besaran merupakn
sesuatu yang dapat diukur dan atau dapat dihitung. Besaran-besran itu selalu dapat
dinyatakan dalam kuantitas, sehingga fisika tidak terlepas dari persoalan mengukur
dan menghitung. Akibatnya matematika dalam fisika memegang peranan yang
sangat penting.
Fisika berkembang didukung oleh perkembangan teknologi, demikian pula
sebaliknya teknologi bekembang didukung oleh perkembangan fisika.
Menurut B. Darmawan (1984), eksperimen fisika sebaiknya lebih menekankan
pada dasar dan pengertian fisika yang terdapat pada setiap pengukuran dan
pengolahan data eksperimen.
Ketika sedang menikmati ombak lautan di pantai, maka kita merasakan gerak
gelombang. Riak-riak di kolam, bunyi musik yang dapat kita dengar, bunyi lain yang
tidak dapat kita dengar, dan lain sebagainya adalah phenomena globing. Globing
dapat terjadi apabila suatu sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya dan bila
gangguan itu dapat merambat atau berjalan dari satu daerah sistem itu ke daerah
sistem lainnya. Gelombang penting artinya dalam semua cabang ilmu fisika. Dan
sesungguhnya konsep gelombang merupakan salah satu benang pemersatu yang
paling penting yang melintasi seluruh struktur ilmu pengetahuan alam.
Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran yang bergerak terus
menerus. Ada enam gejala umum gelombang, yaitu pemantulan, pembiasan,
dispersi, interferensi, dan polarisasi.
Dengan mengamati arah rambat gelombang terhadap arah getarnya,
gelombang dikelompokkan atas: gelombang transversal dan gelombang longitodinal.
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus

terhadap arah getarnya, sedangkan gelombang longitodinal adalah gelombang yang


arah rambatnya searah dengan arah getarnya.

Dengan mengamati perlu atau tidaknya medium perambatan gelombang,


gelombang dikelompokkan menjadi: gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya
memerlukan medium perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang
mekanik.Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya
tidak memerlukan medium perantara. Contoh : sinar gamma (), sinar X, sinar ultra violet,
cahaya tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio.
Perpaduan antara teknologi dan ilmu bunyi dengan teknologi dan ilmu fisika
lain yang secara tidak langsung berhubungan menghasilkan banyak produk-produk
ilmu dan teknologi baru.
Bertolak dari uraian-uraian tadi, maka dirasa perlu adanya penelitian yang
berkaitan dengan fenomena gelombang, bagaimana sifat-sifat gelombang, dan alat
apa saja yang menggunakan prinsip fenomena gelombang contohnya seperti tangki
riak atau tangki gelombang.

B.

Perumusan Masalah
Masalah yang ingin dibahas melalui hasil eksperimen ini adalah:

a.

Gelombang Mekanik
1. Bagaimanakah gejala pemantulan gelombang datar yang dihasilkan oleh
pembangkit gelombang pada tangki riak?
2. Bagaimanakah gejala pemantulan gelombang lengkung yang dihasilkan oleh
pembangkit gelmbang pada tangki riak?
3. Bagaimanakah gejala pembiasan gelombang?
4. Bagaimanakah gejala difraksi gelombang pada sebuah celah sempit?
5. Bagaimanakah gejala difraksi gelombang pada dua celah sempit?
6. Bagaimanakah gejala interferensi dua gelombang koheren?

b.

Gelombang Elektromagnetik
1. Bagaimanakah gejala difraksi gelombang elektromagnetik pada satu celah
sempit?
2. Bagaimanakah gejala difraksi gelombang elektromagnetik pada dua celah
sempit?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.

Penelitian eksperimental

Gelombang adalah bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium. Pada
gelombang yang merambat adalah gelombangnya, bukan zat medium perantaranya. Satu
gelombang dapat dilihat panjangnya dengan menghitung jarak antara lembah dan bukit
(gelombang tranversal) atau menghitung jarak antara satu rapatan dengan satu
renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.
Dengan mengamati arah rambat gelombang terhadap arah getarnya,
gelombang dikelompokkan atas: gelombang transversal dan gelombang longitodinal.
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus
terhadap arah getarnya, sedangkan gelombang longitodinal adalah gelombang yang
arah rambatnya searah dengan arah getarnya.

Menurut amplitudo dan fasenya gelombang dibedakan menjadi 2


yaitu: gelombang berjalan dan gelombang diam. Gelombang berjalan adalah gelombang
yang
amplitudo
dan
fasenya
sama
di
setiap
titik
yang
dilalui
gelombang. Sedangkan gelombang diam (stasioner) adalah gelombang yang amplitudo
dan fasenya berubah (tidak sama) di setiap titik yang dilalui gelombang.
Dengan mengamati perlu atau tidaknya medium perambatan gelombang,
gelombang dikelompokkan menjadi: gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang didalam perambatannya
memerlukan medium perantara. Hampir semua gelombang merupakan gelombang
mekanik.Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang didalam perambatannya
tidak memerlukan medium perantara. Contoh : sinar gamma (), sinar X, sinar ultra violet,
cahaya tampak, infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio.

B.

Tangki Riak

Gambar tangki riak


Gelombang permukaan air mudah kita amati dengan menggunakan tangki
riak atau tangki gelombang. Dasar tangki riak terbuat bahan kaca. Tepi-tepi tangki
dilapisi karet busa atau logam berlubang untuk menjaga pemantulan gelombang dari
samping agar tidak menghamburkan pola-pola gelombang yang berbentuk layar.
Sebuah motor yang diletakkan diatas batang penggetar akan menggetarkan batang
penggetar. Pada batang penggetar ditempelkan pembangkit gelombang. Ada dua
jenis pembangkit gelombang, yaitu pembangkit keping sebagai pembangkit
gelombang lurus dan pembangkit bola sebagai pembangkit gelombang lingkaran
atau lengkung. Frekuensi gelombang dapat diatur (diubah-ubah) dengan cara
mengatur kecepatan motor. Pola-pola gelombang yang dihasilkan diproyeksikan pada
layar yang diletakkan dibaha tangki. Puncak dan dasar gelombang akan tampak pada
layar sebagai garis-garis terang dan gelap. (Marten Kanginan, 2004 : 34)

Setiap gelombang merambat dengan arah tertentu. Arah merambat suatu


gelombang disebut sinar gelombang. Sinar gelombang selalu tegak lurus pada permukaan
gelombang datar. Gelombang pada muka gelombang berbentuk garis lurus yang tegak
lurus pada muka gelombang. Sifat gelombang pada muka gelombang lingkaran berbentuk
garis lurus yang berarah radial keluar dari sumber gelombang. (Marten Kanginan, 2004 :
35)

C.

Pemantulan Gelombang

Pemantulan adalah peristiwa dimana gelombang memantul ketika mengenai suatu


penghalang, dan gelombang itu akan dipantulkan kembali oleh penghalangnya.
Gelombang permukaan air dapat berupa gelombang lurus atau gelombang
lingkaran. Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa gelombang lurus tersebut itu
dipantulkan.

Pemantulan gelombang lurus oleh bidang datar.


Bunyi hukum pemantulan yaitu sudut

datang (i) sama dengan sudut pantul (r). Dengan menggunakan hukum pemantulan maka
diperoleh banyangan O adalah I. Titik I adalah sumber gelombang pantul sehingga muka
gelombang pantul adalah lingkaran-lingkaran yang berpusat di I. Seperti pada gambar :

Gambar pemantulan gelombang lingkaran oleh bidang datar.

Dengan menggunakan hukum pemantulan, bayangan sumber gelombang


datang O adalah I, yang merupakan sumber gelombang pantul.

D.

Pembiasan Gelombang

Pembiasan adalah peristiwa dimana terjadinya pembelokan gelombang. Peristiwa


pembelokan gelombang terjadi karena perubahan panjang gelombang. Perubahan panjang
gelombang terjadi akibat gelombang menjalar atau merambat melalui dua medium yang
berbeda yang mana cepat rambat pada kedua medium itu berbeda. Misalnya gelombang
cahaya dapat merambat dari udara ke air. Di sini, cepat rambat cahaya berbeda. Cepat
rambat cahaya diudara lebih besar daripada cepat rambat cahaya diair. Oleh karena (
) maka panjang gelombang cahaya di udara juga lebih besar dari pada di air.

Perhatikan sebanding dengan v. Makin besar nilai v makin besar pula nilai demikian
juga sebaliknya. Jadi perubahan panjang gelombang dari medium udara ke air ini yang
menyebabkan pembelokan gelombang.

Gambar : pembiasan gelombang dalam tangki riak sewaktu gelombang lurus dating
pada bidang batas antara tempat yang dalam dan tempat yang dangkal.
E.

Difraksi Gelombang

Di dalam medium yang sama, gelombang merambat lurus. Oleh karena itu,
gelombang lurus merambat keseluruh medium dalam bentuk gelombang lurus juga. Hal
itu tidak berlaku jika pada medium di beri penghalang atau rintangan berupa celah. Untuk
ukuran celah yang tepat, gelombang yang datang dapat melentur setelah melalui celah
tersebut. Lenturan gelombang yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah
dinamanakan Difraksi gelombang. Difraksi gelombang adalah pembelokan gelombang
disebabkan oleh celah. ( Halliday dan Resnick, 1992 : 690)
Sifat umum dari gelombang diantaranya dapat mengalami kelenturan (difraksi).
Maka gelombang permukaan iar pun dapat mengalami kelenturan. (Kamajaya dan
Suadana, 1987 ; 224).
Difraksi terjadi kalau gelombang melalui celah sempit terpisah sejajar satu sama
lain pada jarak yang selalu sama. Celah-celah yang demikian disebut kisi. (Nyoman
Kertiasa, 1995 : 169)

Gambar a: Difraksi celah lebar)

(Gambar b: Difraksi celah sempit)

Difraksi celah tunggal


Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal dapat dijelaskan menurut prinsip
Christian Huygens (1629-1695).
Menurut prinsip Huygens, tiap bagian celah berlaku sebagai sebuah sumber
gelombang. Dengan demikian, gelombang daru satu bagian celah berinterferensi
(berpaduan) dengan gelombang dari bagian lainnya, dan intensitasnya pada layar
bergantung pada arah .
Atau secara umum dapat dinyatakan bahwa :

Difraksi pada Kisi

Jika seberkas cahaya monokromatis dilewatkan pada kisi, pola difraksi yng dihasilkan
pada layar berupa garis terang dan garis gelap yang silih berganti.
Semakin banyak celah pada sebuah kisi yang mempunyai lebar sama, semakin tajam pula
pola difraksinya. (Kamajaya, 2003 : 214)
F.

Interferensi gelombang
Kita telah mengetahui jika pada suatu gelombang bertemu dua buah
gelombang maka resultan gelombang di tempat tersebut sama dengan jumlah dari
kedua gelombang tersebut. Ini disebut prinsip superposisi linier. Gelombanggelombang yang berpadu akan mempengaruhi medium. Nah pengaruh yang

ditimbulkan oleh gelombang-gelombang terpadu tersebut disebut interferensi


gelombang.
Syarat agar terjadi interferensi pada gelombang permukaan air adalah kedua
sumber geratan harus bergetar serentak (memiliki fase sama) dengan amplitude dan
frekuensi yang sama. Dua sumber getar yang memiliki fase, amplitude, dan frekuensi
yang sama dinamakan koheren. Dua sumber koheren yang hanya dapat dihasilkan
dari satu sumber getar. Pada tangki riak, dua sumber koheren adalah dua pembangkit
gelombang berbentuk bola yang digetarkan oleh suatu batang penggetar. Maka
gelombang yang dihasilkan pembangkit bola berbentuk lingkaran.
Akibat interferensi antara dua gelombang permukaan air, tampak pola
gelombang yang tampak pada gambar.

Gambar interferensi dua gelombang permukaan air

BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:
Gelombang Mekanik

1. Mempelajari gejala pemantulan gelombang datar.


2. Mempelajari gejala pemantulan gelombang lengkung.
3. Mempelajari gejala pembiasan.
4. Mempelajari gejala difraksi gelombang pada sebuah celah sempit.
5. Mempelajari gejala difraksi gelombang pada dua celah sempit.
6. Mempelajari gejala interferensi gelombang koheren.
Gelombang Elektromagnetik
1. Mempelajari gejala difraksi sebuah celah pada gelombang mikro 3 cm.
2. Mempelajari gejala difraksi dua buah celah pada gelombang mikro 3 cm.
B.

Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat:
1. Menambah wawasan bagi peneliti.
2. Menjadi bahan masukan bagi dosen maupun guru pengjar fisika dalam kegiatan
belajar mengajar.
3. Menambah wawasan bagi asisten dosen dan pembimbing praktikum fisika dasar
dalam mengevaluasi hasil pecobaan praktokan terutama tentang gelombang.

Anda mungkin juga menyukai