Anda di halaman 1dari 7

1.

Metode Bayangan
Dengan mempergunakan syarat batas, bahwa diasumsikan semua muatan
ada pada permukaan konduktor, dan permasalahan elektrostatik di mana rapat
muatan bukan nol di daerah yang ditempati konduktor. Sehingga, hanya muatan
titik dan muatan garis yang akan dikaji secara detail. Dengan melihat bahwa
permasalahan ini kurang baik diperlakukan dengan nilai syarat batas yang telah
dikembangkan. Permasalaahn ini dapat dipecahkan dengan menggunakan metode
bayangan. Untuk mencari solusi permasalahan ini, maka:
1. Kesesuaian syarat batas equipotensial hanya pada permukaan konduktor.
2. Kesesuaian persamaan Laplace atau Poisson di mana di dalam ruang.
Jika muatan berkedudukan di luar permuakaan konduktor diperlukan
persamaan Poisson yang ekivalen dengan pernyataan bahwa bagaian dari solusinya
harus sedemikian sehingga sesuai dengan muatan di dalam ruang.
1.2 Muatan titik dan Bidang
Dengan mengilustrasikan muatan titik dan mengganggap sebuah muatan q
pada jarak z di atas sebuah bidang pelat konduktor yang sangat luas (seperti pada
gambar 1). Bila bidang tersebut dihubungkan dengan bumi, maka potensialnya nol.
Maka dari itu dapat dicari potensial dan medan listrik di dalam ruang yang berisi q.
Pada gambar tersebut adalah daerah dari ruang z 0. Dengan menempatkan
sementara muatan q di bawah titik asal dari permukaan konduktor.

Kondukt
or
P

-q z 0 z q z

Gambar 1. muatan q pada jarak z di atas sebuah bidang


pelat konduktor
Untuk mengkaji hal ini, maka jelaslah bahwa sistem koordinat silinder yang
akan digunakan karena simetris terhadap sumbu z. Dengan menggambil z = 0 pada
permukaan konduktor, kemudian jumlah potensial yang disebabkan oleh q dan
muatan bayangan q yang terletak z di bawah bidang z = 0. Maka dari itu, potensial
dan medan listrik untuk z 0 adalah sederhana terhadap dua muatan titik q dan q
yang terpisah pada jarak 2z. Sehingga solusinya adalah:

1 q q
V r , untuk z 0 ....................(1)
40 r z z r z z

Dalam koordinat silinder, r zz , dan r z z 2 z z .
2 2

Medan listrik dapat diperoleh dari pernyataan Er V r atau secara langsung


dari hukum Coulomb untuk dua muatan titik (dalam Sujanem, 2001).

1 qr z z qr z z
E r , untuk z 0
40 r z z 3 r z z
3


Bila z = 0, r , maka diperoleh:

q z z z z 2 z z
E
q


4 0 2 z 2 3 / 2
2 z2
3/ 2
4 0
2 z 2
3/ 2


......................................................................................................................... (2)
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat ditentukan kerapatan muatan
permukaan aktual pada z = 0 muka dari konduktor diberikan oleh:

z
q
0 E z
z 0

2 2 z 2 3/ 2 ....................... (3)

Muatan induksi seperti yang diharapkan adalah berharga negatif. Muatan induksi
tersebut mempunyai harga maksimum pada = 0, dan jatuh mengikuti 1/ 3,
sehingga menjadi besar dibandingkan z (seperti pada gambar 2 dibawah). Ini
berarti muatan induksi ditambah muatan q asal yang menghasilkan solusi yang
aktual, sama dengan pemikiran bahwa solusinya sesuai dengan q dan muatan
bayangan q.

1/ 3


Gambar 2. Grafik muatan induksi
Untuk menunjukkan muatan permukaan induksi total Q adalah sama dengan q,
termasuk bahwa semua garis gaya berakhir pada konduktor. Integrasikan rapat
muatan untuk seluruh luas bidang konduktor yang memberikan sebuah persamaan
yaitu:

d
Q 2 d qz q .......................(4)
0 2
z2
3/ 2

Muatan q mengalami gaya yang menariknya kepermukaan konduktor. Lintasan


partikel bermuatan dekat permukaan ditunjukkan pada gambar 3 di bawah.
Gaya itu mempunyai besar yang ditentukan oleh medan listrik dari muatan
permukaan induksi. Karena medan ini identik dengan medan muatan bayangan,
gaya dengan mudah diperoleh seperti gaya antara dua muatan titik yaitu:
q2
F z
4 0 2 z
2 .................................................................(5)

Konduktor

- +

Gambar 3. Gaya pada muatan bayangan


Gaya bayangan ini memberikan kontribusi yang besar dalam mengukur pencegahan
elektron keluar dari permukaan konduktor yang diasosiasikan dengan fungsi kerja
bahan konduktor.

1.2 Muatan Titik dengan Suatu Bola Konduktor


Untuk menganalisis potensial yang ditimbulkan oleh muatan titik dan bola
konduktor, lihat gambar 4 berikut.

P(r, )

r r1

R1
R2 r2
a b
+q
O -q2 d

V= 0

Gambar 4. Muatan titik dengan suatu bola konduktor

Ada 2 muatan titik q1 dan q2, dengan q1 > -q2, dan dengan posisi (0, d) dan
(0,b). Apabila potensial pada permukaan bola dianggap mempunyai harga V = 0,
maka rumus potensial:

1 q1 q2
V 0,
40 R1 R2

q1 q 2
maka diperoleh hubungan
R1 R2
Nyatakan titik asal koordinat kutub (r, ), dan berdasarkan gambar tersebut dapat
diketahui adanya ketentuan:
a 2 d 2 2a d cos
2
R1

a 2 b 2 2ab cos
2
R2
Karena V= 0, maka dapat dibuktikan persamaan berikut ini.

q1


2
R
2

d a 2 / d d 2a cos
1 2
q2 R2
a a / d b 2a cos
.............................. (6)

Persamaan (6) berlaku untuk setiap , bila dinyatakan bahwa:


i) a2 = db ........................................................................................ (7)
2
q d
ii) 1 , karena d > b, maka q1 > q2 ................................... (8)
q2 b

Selanjutnya terdapat kasus dimana bola konduktor dengan jejari a diberi potensial
nol, dan pada jarak d dipasang muatan q1 dari pusat bola. Menurut metode
bayangan, maka bola tersebut dapat digantikan dengan muatan titik. Gunakan
ketentuan persamaan (8), untuk menetapkan muatan q2 sebagai pengganti bola.

q1 a / d q1
b
q2
d
Pada posisi b = (a2/d) dari pusat bola dan potensial dititik p dengan koordinat (r, )
di luar bola:

1 q1 q2
V ( P)V r ,
40 r1 r2

q1 1 a / d
V ( P)V r , ................................................ (9)
40 r1 r2

r1 r 2 d 2 2d cos
1/ 2

r2 r 2 b 2 2rb cos
1/ 2

Jadi,

q1 1 ad

V (r , )
2

40 r d 2rd cos
2

1/ 2

r a / d 2r a / d cos
2 2 2 2 1/ 2

Selanjutnya, medan listrik dapat ditentukan yaitu:
V 1 V
Er dan E r ...................................................... (10)
r r
Kasus pada permukaan bola, di mana r = a, medan listriknya arahnya radial
sehingga:

q1 d 2 a2
, dan
Er

40 a a 2 d 2 2ad cos
3/ 2

E = 0 ........................................................................................... (11)

Karena Er = , sehingga diperoleh muatan induksi per satuan luas pada bola
0
konduktor, adalah:

q1 d 2 a2
3/ 2
......................................... (12)

4a a a 2 d 2 2ad cos
Sedangkan gaya antara bola dengan muatan q1 adalah:

1 q1 q 2 1 aq1 2
F .................................. (13)
40 d b2 4
0
d d b2



Persamaan diatas menyatakan gaya antara muatan q1 dengan bola konduktor yang
dihubungkan dengan tanah.
2.4.3 Muatan Garis dengan Silinder Bermuatan
Untuk menganalisis potensial yang ditimbulkan oleh muatan titik dan bola
konduktor, seperti pada gambar 5
P(r, )

r r

a
x 0
d
- +

V=0

Gambar 5. Muatan Garis dengan Silinder Bermuatan


Terdapat 2 muatan garis saling sejajar terpisah dengan jarak d. Misalkan
muatan per satuan panjang untuk masing-masing muatan garis adalah dan +.
Potensial titik P akibat adanya dan + adalah:

V P ln r ' ln r C ............................................... (14)
20 20
Dengan memperhatikan ada konduktor silinder dengan jari-jari a seperti pada
gambar 8. Agar V = 0 untuk semua permukaan silinder, yaitu:

C ln( r ' / r ) 2
20
Dengan memisalkan,
2
r, r 2 d 2 2rd cos
2
m 2 , konstan pada rentangan 0 < m < .
r r

Sehingga:
r 2 d 2 2rd cos m 2 r 2 , apabila x = rcos, y = rsin, maka diperoleh:
2
d m2d 2
x 2 y 2
2
.................................................. (15)
m 1 m 1
2

Persamaan ini menyatakan rumus permukaan silinder yang jari-jarinya
md d
dan titik pusat silinder di posisi x
m 2

1 m 1
2

dan y = 0. Sedangkan,

untuk m > 1, silinder dengan harga potensial V = 0 sumbunya terletak pada jarak
md
di kiri titik 0 (yang dianggap sebagai titik asal koordinat kutub).
m 2

1
Jarak sumbu silinder hingga + adalah:
d m2d
pd ma .

m2 1 m2 1
d
dan jarak x a / m a 2 / p ................................................... (16)
m 1 2

Anda mungkin juga menyukai